2. |
Konteks Indonesia
a. Target pembangunan sektor kehutanan program konservasi sumber daya alam dan
ekosistem begitu ambisius
① Kegiatan-kegiatan terkait dengan peningkatan populasi 25 species terancam
punah
② Pembangunan santuary
③ Operasionalisasi KPHK
④ Jumlah desa di daerah penyangga
⑤ Luas Community Conservation Areas 100.000 ha
⑥ Paket data dan informasi setiap kawasan konservasi
⑦ Peningkatan efektivitas pengelolaan nilai METT 70
⑧ Restorasi ekosistem
b. Dukungan pendanaan pemerintah yang kurang memadai
Dibutuhkan alternatif pendanaan berkelanjutan untuk investasi di
kegiatan konservasi
1
3. |
Anggaran untuk pengelolaan kawasan konservasi Indonesia
2
Luas kawasan konservasi Indonesia 22 juta hektar
Rata-rata anggaran per tahun sekitar Rp 1,5 trilyun
Anggaran pengelolaan per hektar kawasan konservasi
= Rp 68.000,00/hektar
4. |
Key questions on Resource Mobilization for Biodiversity
1. What has materilized in the past (Indonesia and World)?
2. What will likely happen in the future?
3. What funding action the global community may take to
influence the future course of financial development?
4. What Indonesia should prepare to have an innovative
financial instrument for biodiversity?
5. |
Limited Government of Indonesia Spending
for Biodiversity – From Forestry Sector
Program Dukungan
Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas
Teknis Lainnya
Kementerian
Kehutanan; 622,3 ; 11%
Program Pengawasan
dan Peningkatan
Akuntabilitas Aparatur
Kementerian
Kehutanan; 56,7 ; 1%
Program Penelitian
dan Pengembangan
Kementerian
Kehutanan; 329,7 ;
6%
Program Bina Hutan
Produksi dan Usaha
Kehutanan; 991,9 ; 18%
Program Bina Hutan
Lindung dan
Pengelolaan DAS;
1.000,8 ; 18%
Program Pengelolaan
Hutan Konservasi dan
Keanekaragaman
Hayati; 1.656,7 ; 30%
Program Perencanaan
Makro Bidang
Kehutanan dan
Pemantapan Kawasan
Hutan; 500,9 ; 9%
Program Penyuluhan
dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia
Kehutanan; 415,8 ; 7%
Total Dana Kemhut 2015: Rp. 5,574.9 triliun
Ministry of Forestry 2015
6. |
Sources of Resource Mobilization:
1. Public:
▪ Internal (nationally allocated)
▪ International (Bilateral and Multilateral Aid)
▪ Non-markets: Fiscal incentives
* Biodiversity-related aid is defined as activities that promote at least one of
the three objectives of the UN Convention on Biological Diversity (CBD):
– the conservation of biodiversity,
– sustainable use of its components (ecosystems, species or genetic resources), or
– fair and equitable sharing of the benefits of the utilization of genetic resources.
2. Private Sector:
▪ CSR and Market Based Instrument
7. |
Mekanisme Pendanaan APBN
• Belanja K/L
• Dana Perimbangan
• Dana Alokasi Khusus (DAK)
• Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan
• Performance-Based Grant (Dana Insentif Kinjera)
• Dana hibah/pinjaman yang diteruskan (on granting/on lending)
• Insentif dan Disinsentif Fiskal
▪ Investment Allowance
▪ Tax Holiday
▪ Pembebasan Bea Masuk
▪ PPN Terutang, Dibebaskan atau Tidak dipungut
• Penyertaan modal pemerintah
▪ Dana bergulir (revolving fund)
▪ Jaminan pemerintah (government guarantee)
• Indonesia Green Investment Fund (IGIF)
6
8. |
Tools for Financing Conservation
Source: Bayon et al., Financing Biodiversity Conservation, 2000
7
9. |
Bridging Ambitious Strategies and Less Funds
8
Indonesia
Conservation Fund
Sources of Funds:
• International supports
• CSR
• Phylantrophic
Protecting and
conserving Indonesia
biodiversity
Government budget
National
parks
Communities KPHKs
Gov
agencies
NGOs
10. |
3 types of Conservation Fund
Strategy funds
Dana yang dimandatkan untuk mendukung
program konservasi di tingkat nasional, seperti
RPJMN dan Renstra
9
Parks funds
Dana yang digunakan untuk mendukung kegiatan-
kegiatan pengelolaan Taman Nasional dan KPHK
Grant funds
Dana yang didiperuntukkan bagi LSM dan
kelompok masyarakat untuk membantu upaya
konservasi
11. |
With heavy pressures from subsidy, foreign and
domestic loan repayment, and other
commitments on education, health and
infrastructures,… it is difficult to rely upon
Indonesia national budget to cover Biodiversity
funding need.