Ini merupakan salah satu tugas menganalisis puisi yang telah dibukukan. FKIP Matematika telah berhasil memecahkan rekor MURI untuk pertama kali di Universitas Sriwijaya.
Analisis Puisi Matematika III (Diah Octavianty/06081181419002)
1. Diah Octavianty (06081181419002)
Model Pembelajaran Matematika Inovatif
SEORANG PECINTA MATEMATIKA
Seorang bocah dulunya buta pada angka
Mengeja satu, dua, tiga
Maka lancarlah lidahnya
Seorang ibu rumah tangga
Menghitung harga mengeluarkan rupiah
Mengejar rabat mendapat manfaat
Maka hematlah dirinya
Seorang pedagang kaki lima
Mengkalkulasi modal, laba, dan rugi
Maka sukseslah ia
Seorang penjahit profesional
Mengukur lebar, panjang, lingkaran
Dilukis kurva, garis lurus, vertikal, dan horizontal
Maka jadilah gaun yang indah
Seorang guru pada bidangnya
Menilai dengan deretan angka-angka
Manfaatkan waktu sesuai ukuran materinya
Maka teladanlah ia
Seorang siswa dan mahasiswa
Berdiskusi dengan rasionya
Berasosiatif dengan suku-suku lainnya
Maka jadilah generasi bangsa
Seorang presiden di satu negara
Mengukir variabel yang indah
Mencari penyelesaian dengan seksama
Maka agunglah kepangkatannya
Seorang ... siapapun saja
Dalam jaring-jaring kehidupan
Selalu berkoresponden dengan matematika
Apapun, dimanapun, sampai kapanpun
Maka selamatlah dirinya
M. DWITIAR RISKI
KELAS VI SD NEGERI 131 PALEMBANG
2. Diah Octavianty (06081181419002)
Model Pembelajaran Matematika Inovatif
Nama : Diah Octavianty
NIM : 06081181419002
Kampus : Indralaya
ANALISIS UNSUR INTRINSIK
1. TEMA
Puisi diatas mengusung tentang seorang pecinta matematika yang menceritakan
kehidupan siapapun yang selalu berkaitan dengan matematika. Dapat dibuktikan
melalui beberapa penggalan bait diantaranya:
“Seorang...siapapun saja
Dalam jaring-jaring kehidupan
Selalu berkoresponden dengan matematika
Apapun, dimanapun, sampai kapanpun”
Bukti lainnya adalah penggunaan kata seperti “angka, satu, dua, tiga, harga, rabat,
modal, laba, rugi, lebar, panjang, lingkaran, kurva, garis lurus, vertikal, horizontal,
deret, rasio, asosiatif, suku, variabel, jaring-jaring” Dari bukti diatas sudah dapat
menjelaskan mengenai hubungan kehidupan dengan matematika.
2. NADA
Nada yang ditunjukan dalam puisi “Seorang Pecinta Matematika” ini adalah
kegembiraan. Adapun sikap penyair kepada pembaca dalam puisinya di sebut nada
puisi. Jika nada merupakan sikap penyair terhadap pembaca, maka suasana adalah
keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi itu. Nada dan suasana puisi saling
berhubungan. Nada gembira yang diciptakan penyair dapat menumbuhkan suasana
senang bagi pembaca. Dan berdasarakan analisis saya, bahwa nada yang tergambar
dalam puisi “Seorang Pecinta Matematika” adalah membacanya dengan suasana
gembira. Nada gembira ini muncul karena, rasa gembira seorang yang memiliki
kecintaan pada matematika lalu menjelaskan betapa pentingnya matematika dalam
kehidupan sehari-hari.
3. SUASANA DAN PERASAAN
Suasana dan perasaan yang ditekankan pada puisi ini adalah gembira dan cinta pada
matematika sehingga penulis menjelaskan betapa pentingnya matematika dalam
kehidupan sehari-hari. Pentingnya matematika tergambar melalui bait puisi
diantaranya:
“Dalam jaring-jaring kehidupan
Selalu berkoresponden dengan matematika”
3. Diah Octavianty (06081181419002)
Model Pembelajaran Matematika Inovatif
4. DIKSI (PILIHAN KATA)
Dalam puisi ini, penulis menggunakan bahasa yang mudah dipahami sebelum melihat
keseluruhan pun pembaca dapat menafsirkan isi dari puisi ini. Seperti pada
bait “seorang bocah dulunya buta pada angka”, penyair memilih kata “bocah”
daripada “anak kecil”, penggunaan bahasa ini bertujuan untuk menambah nilai estetis
puisi. Dari penggunaan kata yang sederhana dapat menumbuhkan sebuah kekuatan
dalam arti dapat dan mudah dipahami isi didalamnya dalam puisi “Seorang Pecinta
Matematika” ini. Dalam puisi ini juga terdapat beberapa kata yang memakai konotasi,
seperti:
Bocah: anak kecil atau kanak-kanak
Rabat: potongan harga
Kalkulasi: melakukan perhitungan atau perincian
Rasio: pemikiran menurut akal sehat atau penalaran
Asosiatif: melakukan penggabungan atau berhubungan
Variabel: sesuatu yang dapat berubah atau berbeda
5. TIPOGRAFI
Tipografi merupakan bentuk visual puisi dan merupakan pembeda penting antara
puisi dengan prosa dan drama. Larik-larik puisi tidak berbentuk paragraph namun
berbentuk bait. Tipografi pada puisi “Seorang Pecinta Matematika” yaitu: satu bait
terdapat tiga sampai lima baris, dan satu baris ada tiga sampai tujuh kata.
6. CITRAAN
Citraan dalam karya sastra berperan untuk menimbulkan pembayangan imajinatif bagi
pembaca melalui ungkapan tidak langsung. Citraan visual (penglihatan) terlihat pada
baris pertama yaitu “buta pada angka”
7. RIMA DAN RITMA
Puisi “Seorang Pecinta Matematika” secara keseluruhan didominasi dengan adanya
vokal /a/. Contoh asonansi vokal /a/ yaitu:
“Seorang guru pada bidangnya
Menilai dengan deretan angka-angka
Manfaatkan waktu sesuai ukuran materinya
Maka teladanlah ia
Seorang siswa dan mahasiswa
Berdiskusi dengan rasionya
Berasosiatif dengan suku-suku lainnya
Maka jadilah generasi bangsa”
Dari asonansi vokal diatas dapat disimpulkan bahwa puisi ini mempunyai irama yang
tepat dan beraturan yakni irama vokal a a a a.
4. Diah Octavianty (06081181419002)
Model Pembelajaran Matematika Inovatif
8. IMAJI
Imaji yang dipakai dalam puisi “Seorang Pecinta Matematika” ini adalah imaji visual
(penglihatan), seperti: /Seorang bocah/ dulunya/ buta/ pada angka/
9. MAJAS (BAHASA FIGURATIF)
Majas paralelisme adalah majas yang mengulangi kata atau frase pada awal baris atau
bait. Majas ini terdapat pada baris ke 1, 4, 8, 11, 15, 19, 23, 27, yaitu terjadi
pengulangan kata, “seorang” . Penulis menggambarkan bahwa kehidupan seorang
bocah, ibu rumah tangga, pedagang, penjahit, guru, siswa, mahasiswa, presiden, dan
siapapun selalu berkaitan dengan matematika.
Majas eufenisme adalah majas yang mengungkapkan sesuatu dengan menggunakan
ungkapan yang halus untuk menggantikan acuan yang mungkin dirasakan agak kasar
atau dapat menghina serta menyinggung orang lain. Majas ini terdapat pada baris
pertama dan bait pertama, pennyair lebih memilih “buta pada angka” yang memiliki
ungkapan halus daripada “tidak dapat membaca atau menulis angka atau tidak
mengenal angka” yang mungkin dirasakan agak kasar.
10. KONTEN MATEMATIKA
Konten matematika pada puisi “Seorang Pecinta Matematika” sudah tepat terdapat
banyak kosakata matematika seperti: “angka, satu, dua, tiga, harga, rabat, modal, laba,
rugi, lebar, panjang, lingkaran, kurva, garis lurus, vertikal, horizontal, deret, rasio,
asosiatif, suku, variabel, jaring-jaring.”
11. LEVEL
Kosakata pada puisi “Seorang Pecinta Matematika” ini sangat sederhana dan mudah
dipahami sehingga sangat cocok dilombakan pada tingkat SD.
12. AMANAT
Dari amanat ini dapat disesuaikan dengan tema yang diangkat dari puisi ”Seorang
Pecinta Matematika” bahwa dalam kehidupan ini tidak terlepas dari matematika.
Apapun, dimanapun, sampai kapanpun matematika selalu ada,. Oleh sebab itu
cintailah matematika karena matematika sangat dekat dengan kehidupan kita.