SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
MAKALAH PRESENTASI AGAMA


              TAQWA




                 Oleh:
Bagus Dirga Tri (1101083005)
Dedet Harianto (1101083021)
Ilham Azhar        (1101083024)
Luthfi Ferisqo     (1101083027)


           Kelompok 9
TAQWA


A.Defenisi Taqwa
    Taqwa berasal dari kata waqa-yaqi-wiqayah yang artinya memelihara. "memelihara diri
dalam menjalani hidup sesuai tuntunan/petunjuk Allah"
Adapun dari asal bahasa arab quraish taqwa lebih dekat dengan kata waqa Waqa bermakna
melindungi sesuatu, memelihara dan melindunginya dari berbagai hal yang membahayakan dan
merugikan.

   Taqwa / takwa ,yaitu memelihara diri dari siksaan Allah dengan mengikuti segala perintah-
Nya dan menjauhi segala larangan-Nya; tidak cukup diartikan dengan takut saja. Adapun arti lain
dari taqwa adalah:

1. Melaksanakan segala perintah Allah

2. Menjauhkan diri dari segala yang dilarang Allah (haram)

3. Ridho (menerima dan ikhlas) dengan hukum-hukum dan ketentuan Allah



B.Dalil Tentang Taqwa




artinya:

  “Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan
memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang
bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya
Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan
ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu”
(QS Ath Thalaq:2-3).
artinya:
Sesungguhnya kalau mereka beriman dan bertakwa, (niscaya mereka akan mendapat pahala),
dan sesungguhnya pahala dari sisi Allah adalah lebih baik, kalau mereka mengetahui.
                                                                          (QS Al Baqarah 103)




artinya
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai
berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah)
bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat
Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah
menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu,
agar kamu mendapat petunjuk.




C.Ciri-Ciri Orang yang Bertaqwa

   1. Beriman pada yang ghaib
   2. Mendirikan shalat
   3. Menafkahkan sebagaian rezeki yang ALlah kurniakan kepadanya
   4. Beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad saw) dan sebelum mu.
   5. Yakin kepada hari akhirat
   6. Menunaikan zakat
   7. Memenuhi janji bila berjanji
   8. Bersabar dalam dalam kesengsaraan,penderitaan dan dalam waktu peperangan.
   9. Orang-orang yang menahan amarahnya
   10. Orang-orang yang memaafkan kesalahan orang lain
   11. Dan (juga) orang-orang yang apabila berbuat keji atau zalim terhadap dirinya, mereka
       ingat kepada ALlah dan memohon ampun atas dosa-dosanya.
   12. Dan Mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu.
D.Manfaat Taqwa

     1. Lafatahna alaihim barokatimminassamai wal’ardhi, Jikalau sekiranya penduduk
        negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada
        mereka berkah dari langit dan bumi.
        Kalau ibu-ibu dan bapak2 masih merasakan berkah, maka itu adalah hasil dari taqwa.
        Karena berkah adalah ziyadulkhoir, sesuatu yang memiliki nilai tambah. Ada orang
        yang gajinya pas-pasan tapi ia bisa memenuhi kebutuhannya yang sama sekali tidak
        kekurangan. Tapi ada juga orang yang penghasilannya besar, kebutuhannya tidak
        seberapa, tapi ia merasakan kekurangan terus menerus. Mendapatkan uang muncul
        musibah, punya duit ditimpa kecelakaan, jangan-jangan kasus seperti ini karena
        hidupnya tidak berkah.


     2. Orang taqwa adalah intattaqulloha yaj’allahu furqona. Orang taqwa diberikan
        furqon(pembeda) oleh Allah, bahkan ia akan berani tampil beda karena
        ketaqwaannya. Maka sering kita lihat ada orang-orang itu kelihatan auranya baik
        karena nilai taqwa dalam dirinya sehingga terpancar ke luar, dan pancaran seperti ini
        tidak bisa dibuat-buat. Kalau kita ingin hidup beda dengan yang lain dalam segala hal
        terutama dalam quality, maka kita harus taqwa.

     3. Orang taqwa itu adalah wayukaffir anhum sayyiatikum, jika kamu bertaqwa, Allah
        akan menghapus segala macam kesalahannya. Karena taqwa itu hati-hati, maka ketika
        ia berbuat dosa langsung ingat pada Allah, sambil mengucapkan kalimat-kalimat
        thayyibah, allahu akbar, istighfar, dll, lalu menyadari bahwa yang dilakukannya itu
        salah, dosa. Kemudian ia bertaubat seraya meminta ampun atas dosa yang telah ia
        perbuat. Akan tetapi kalau ada orang yang berbuat dosa kemudian tidak langsung
        tobat tapi dia cuek-cuek saja, dia tenang-tenag saja, apalagi ia merasa bangga setelah
        melakukan dosanya itu, maka ia bukan termasuk orang taqwa tetapi fasiq.

     4. Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah baginya ada jalan keluar. Orang taqwa itu
         tidak pernah tertinggal dari jalan keluar, selalu saja datang solusi. Di kita kalau dalam
         keadaan terdesak, solusi yang haram pun dilakukan untuk memenuhi kebutuhannya.
         Seperti menggunakan cara-cara pintas dengan mencari atau melakukan perbuatan
         yang haram, solusinya mungkin terpenuhi tapi berikutnya ia akan menghadapi
         masalah.


     5. Wayarzuqhu min haitsu la yahtasib, mendapatkan rezeki di luar dugaan, gaji besar,
        THR besar, rezeki yang tidak disangka-sangka, dll. Sebaliknya orang yang tidak
        taqwa itu rezekinya itu seakan-akan ditunda-tunda untuk diturunkan kepadanya.

     6. Wamayyatawakkal alaloh fahuwa hasbuh, Allah akan mencukupkan orang yang taqwa
         karena ketawakkalannya. Cukup itu tidak identik dengan mewah, atau nominalnya
yang besar, bukan seperti itu, tetapi cukup itu ketika kebutuhan kita tercukupi dengan
         baik dan tidak berlebih-lebihan.

      7. Hatinya tenang. Keluh kesah, gelisah atau perasaan negatif lainnya tidak akan tumbuh
          bersama orang yang taqwa.



E.Amalan untuk menjaga dan memelihara ketaqwaan

      1. Qiyamullail, bangun malam untuk melaksanakan sholat tahajud 11 rokaat, atau kalau
          tidak sanggup cukup 9, 7, 5, atau 3 rokaat.

      2. Membaca Al-qur‟an, minimal sehari 10 ayat atau sehari se-ayat tapi beserta
         terjemahnya kemudian difahami.

      3. Shaum (puasa) sunnat. Seperti puasa senin kamis dan puasa Daud.

      4. „Itikaf, kapan saja dilakukan, ketika kita mempunyai banyak waktu maka masuklah
          kedalam masjid, cukup setengah jam saja, dengan bersimpuh kepada Allah : “Ya
          Tuhan nama saya fulan bin fulan, banyak dosa yang telah saya lakukan oleh karena
          itu ampuni saya”. Ia senantiasa mengakui dosa dan kesalahannya lalu meminta ampun
          kepada Allah Swt.

      5. Shodaqoh , usahakan tiada hari tanpa bershodaqoh.

      6. Doa‟, jangan berdoa hanya dalam menghadapai persoalan berat saja, tapi hal-hal yang
          kecil-pun jangan dilewat, seperti mau makan, dsb.

      7. Silaturahmi. Insyaallah taqwa kita pun dijamin surga karena silaturahmi yang kita
          lakukan.
F. Hubungan Manusia dengan Allah, Sesama Manusia dan Hubunggan Manusia                 dengan
Lingkungan

1. Hubungan Manusia dengan Allh (Habluminallah)


Menjalin hubungan baik kepada Allah Swt bagi manusia merupakan sesuatu yang sangat
mendasar. Manusia telah dicipta oleh Allah Swt, bagaimana mungkin ia tidak mau menyembah
dan mengabdi kepada sang pencipta, bukankah hal itu menunjukkan bahwa ia tidak pandai
bersyukur kepada Allah Swt?. Oleh karena itu, di dalam ayat di atas, manusia harus menyembah
Allah Swt dan menunjukkan pengabdian kepada-Nya dengan semurni-murninya sehingga ia
tidak boleh mensekutukan Allah dengan apapun dan siapapun juga, inilah yang disebut dengan
syirik.

Sebagai muslim, kita tidak dibenarkan melakukan syirik, baik syirik yang besar maupun syirik
yang kecil. Namun Rasulullah Saw ternyata tidak begitu khawatir akan kemungkinan kita
melakukan syirik yang besar yakni menuhankan atau menyembah selain Allah Swt, karena
rasanya hal itu tidak mungkin orang yang mengaku muslim tapi menuhankan selain Allah Swt.
Yang sangat dikhawatirkan oleh Nabi Muhammad Saw justeru adalah apabila kita melakukan
syirik yang kecil, karena hal ini membuat nilai amalnya menjadi terhapus. Dalam satu hadits,
Rasulullah Saw bersabda:

Sesungguhnya yang aku sangat khawatirkan atas kamu adalah apabila kamu melakukan syirik
yang kecil. Sahabat bertanya: “Apakah syirik yang kecil itu ya Rasulullah?”. Beliau menjawab:
“Riya” (HR ).


2. Hubungan dengan Manusia (Habluminanas)


Manusia antara yang satu dengan lainnya saling membutuhkan, karena itu seharusnya sesama
manusia bisa menjalin hubungan yang sebaik-baiknya. Di dalam ayat di atas, disebutkan contoh-
contoh kepada siapa saja manusia harus menjalin hubungan yang sebaik-baiknya, yakni kepada
delapan kelompok orang.
Pertama, Berlaku baik kepada kedua orang tua. Setiap orang tua, pasti ingin agar anaknya dapat
berlaku baik kepadanya. Orang tua disamping telah melahirkan dan membesarkan juga mendidik
dengan pengorbanan harta dan jiw sehingga seorang anak tumbuh dan besar dengan baik. Karena
itu, setiap anak harus mampu menunjukkan kebaikan dengan sebaik-baiknya kebaikan kepada
orang tuanya, ini karena sebaik apapun perbuatannya kepada orang tua, tetap saja hal itu tidak
akan mampu membalas jasa dan kebaikan orang tua.
3. Hubungan dengan Lingkungan

Islam mengajarkan hidup selaras dengan alam. Banyak ayat Alquran maupun hadis yang
bercerita tentang lingkungan hidup. Dan kitab fikih yang menjadi penjabaran keduanya, masalah
lingkungan ini masuk dalam bidang jinayat (hukum). “Artinya, kalau sampai ada seseorang
menggunduli hutan dan merusak hutan, itu harus diberlakukan sanksi yang tegas. Harus dicegah.
Harus dihukum,” ujar mantan Rois A‟am Nahdlatul Ulama, Prof KH Ali Yafie, Selasa (6/2).
Kepada Damanhuri Zuhri dari Republika, penulis buku “Merintis Fiqh Lingkungan Hidup” ini
bertutur banyak tentang kearifan terhadap alam menurut ajaran Islam. Berikut ini petikannya:

Bagaimana Islam melihat alam?

Ada dua ajaran dasar yang harus diperhatikan umat Islam. Dua ajaran dasar itu merupakan dua
kutub di mana manusia hidup. Yang pertama, rabbul‟alamin. Islam mengajar bahwa Allah SWT
itu adalah Tuhan semesta alam. Jadi bukan Tuhan manusia atau sekelompok manusia, bukan itu.
Dari awal manusia yang bersedia mendengarkan ajaran Islam sudah dibuka wawasannya begitu
luas bahwa Allah SWT adalah Tuhan semesta alam. Orang Islam tidak boleh berpikiran picik,
Allah SWT bukan saja Tuhan kelompok mereka, Tuhan manusia, melainkan Tuhan seluruh
alam. Jadi Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan semua alam. Dan alam di hadapan Tuhan,
sama. Semuanya dilayani oleh Allah, dilayani oleh Allah sama dengan manusia. Itu dasar
pertama.

Kutub yang kedua adalah rahmatan lil‟alamin. Artinya manusia diberikan sebagai amanat untuk
mewujudkan segala perilakunya dalam rangka kasih sayang terhadap seluruh alam. Kalau
manusia bertindak dalam semua tindakannya berdasarkan kasih sayangnya kepada seluruh alam,
tidak saja sesama manusia, namun juga kepada seluruh alam.

Dalam Alquran ada ayat yang mengatakan ”Laa tufsiduu fil ardhi ba‟da ishlahiha (jangan
merusak alam ini, merusak bumi ini sesudah ditata sedemikian baik). Sekarang orang
mengatakan teorinya keseimbangan, itu sebenarnya yang dimaksud dengan kata-kata ba‟da
ishlaahiha. Jadi kalau berbicara mengenai lingkungan alam, itu bagi Islam sejak awal sudah
dibicarakan. Dunia Barat, dunia modern baru ribu dengan masalah lingkungan alam baru di
penghujung abad ke-20. Sebelumnya mereka sudah merusak alam.

More Related Content

What's hot (20)

Iman Kepada Allah Swt2dani Yahya
Iman Kepada Allah Swt2dani YahyaIman Kepada Allah Swt2dani Yahya
Iman Kepada Allah Swt2dani Yahya
 
Bab III ( asmaul khusna )
Bab III ( asmaul khusna )Bab III ( asmaul khusna )
Bab III ( asmaul khusna )
 
Bab iii ( asmaul khusna )
Bab iii ( asmaul khusna )Bab iii ( asmaul khusna )
Bab iii ( asmaul khusna )
 
Nikmat allah syukurilah dan ujian
Nikmat allah syukurilah dan ujianNikmat allah syukurilah dan ujian
Nikmat allah syukurilah dan ujian
 
Bab 2 agama sma
Bab 2 agama smaBab 2 agama sma
Bab 2 agama sma
 
Presentase Sifat Terpuji.
Presentase Sifat Terpuji. Presentase Sifat Terpuji.
Presentase Sifat Terpuji.
 
Qadar
QadarQadar
Qadar
 
Multi Artikel Religius Islam
Multi Artikel Religius Islam Multi Artikel Religius Islam
Multi Artikel Religius Islam
 
Perilaku terpuji
Perilaku terpujiPerilaku terpuji
Perilaku terpuji
 
Pengertian qadha dan qadar
Pengertian qadha dan qadarPengertian qadha dan qadar
Pengertian qadha dan qadar
 
Qada dan qadar
Qada dan qadarQada dan qadar
Qada dan qadar
 
CTU101 Konsep Rukun Iman (Hari Akhirat, Qada' & Qadar)
CTU101 Konsep Rukun Iman (Hari Akhirat, Qada' & Qadar)CTU101 Konsep Rukun Iman (Hari Akhirat, Qada' & Qadar)
CTU101 Konsep Rukun Iman (Hari Akhirat, Qada' & Qadar)
 
Asmaul Husna
Asmaul HusnaAsmaul Husna
Asmaul Husna
 
Asmaul Husna'
Asmaul Husna'Asmaul Husna'
Asmaul Husna'
 
Akhlak terpuji
Akhlak terpujiAkhlak terpuji
Akhlak terpuji
 
Mahabbah atau hub
Mahabbah atau hubMahabbah atau hub
Mahabbah atau hub
 
Bahan ajar-pai
Bahan ajar-paiBahan ajar-pai
Bahan ajar-pai
 
Maqamat, Hal dan Mahabbah
Maqamat, Hal dan MahabbahMaqamat, Hal dan Mahabbah
Maqamat, Hal dan Mahabbah
 
ikhlas dan ridla kepada qodlo' dan qodar
ikhlas dan ridla kepada qodlo' dan qodarikhlas dan ridla kepada qodlo' dan qodar
ikhlas dan ridla kepada qodlo' dan qodar
 
Mahabbah
MahabbahMahabbah
Mahabbah
 

Viewers also liked

Community Service Project: "The Help".
Community Service Project: "The Help".Community Service Project: "The Help".
Community Service Project: "The Help".Jon_Liu_Iolani
 
Aula 4 21032013 sii-v1
Aula 4   21032013 sii-v1Aula 4   21032013 sii-v1
Aula 4 21032013 sii-v1Aneesh Zutshi
 
Aula 10 16052013 sii-v1
Aula 10   16052013 sii-v1Aula 10   16052013 sii-v1
Aula 10 16052013 sii-v1Aneesh Zutshi
 
Security on Windows Azure
Security on Windows AzureSecurity on Windows Azure
Security on Windows AzureHaddy El-Haggan
 

Viewers also liked (7)

Community Service Project: "The Help".
Community Service Project: "The Help".Community Service Project: "The Help".
Community Service Project: "The Help".
 
Aula 4 21032013 sii-v1
Aula 4   21032013 sii-v1Aula 4   21032013 sii-v1
Aula 4 21032013 sii-v1
 
Aula 10 16052013 sii-v1
Aula 10   16052013 sii-v1Aula 10   16052013 sii-v1
Aula 10 16052013 sii-v1
 
Outsourcing
OutsourcingOutsourcing
Outsourcing
 
1862 1895
1862 18951862 1895
1862 1895
 
Security on Windows Azure
Security on Windows AzureSecurity on Windows Azure
Security on Windows Azure
 
Enteric fever
Enteric feverEnteric fever
Enteric fever
 

Similar to TAQWA

Pembahasan kisi kisi mapel aqidah
Pembahasan kisi kisi mapel aqidahPembahasan kisi kisi mapel aqidah
Pembahasan kisi kisi mapel aqidahelyannara
 
Aspek Al Qur'an (perilaku budi pekerti yang terpuji)
Aspek Al Qur'an (perilaku budi pekerti yang terpuji)Aspek Al Qur'an (perilaku budi pekerti yang terpuji)
Aspek Al Qur'an (perilaku budi pekerti yang terpuji)nandasyifaf
 
H viii akhlakul karimah
H viii akhlakul karimahH viii akhlakul karimah
H viii akhlakul karimahFajar Zain
 
Para petani telah menanam padi pada musim tanam ini dengan harapan
Para petani telah menanam padi pada musim tanam ini dengan harapanPara petani telah menanam padi pada musim tanam ini dengan harapan
Para petani telah menanam padi pada musim tanam ini dengan harapansmkntegal
 
Jika kita difitnah dan dizhalimi
Jika kita difitnah dan dizhalimiJika kita difitnah dan dizhalimi
Jika kita difitnah dan dizhalimiHelmon Chan
 
Lalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uas_PAI
Lalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uas_PAILalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uas_PAI
Lalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uas_PAILaluGilangRahmadiHam1
 
Perilaku terpuji_Lisa Sapriati Pertiwi
Perilaku terpuji_Lisa Sapriati PertiwiPerilaku terpuji_Lisa Sapriati Pertiwi
Perilaku terpuji_Lisa Sapriati PertiwiAbu RaFa
 
Ulil Amri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos)
Ulil Amri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos)Ulil Amri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos)
Ulil Amri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos)amri30
 
Perilaku Terpuji kelas 12 Science
Perilaku Terpuji kelas 12 SciencePerilaku Terpuji kelas 12 Science
Perilaku Terpuji kelas 12 ScienceYuan Yuanita
 
Makalah akhlak benar
Makalah akhlak benarMakalah akhlak benar
Makalah akhlak benarmuazizah
 
Aku selalu dekat dengan Allah swt.ppt
Aku selalu dekat dengan Allah swt.pptAku selalu dekat dengan Allah swt.ppt
Aku selalu dekat dengan Allah swt.pptKHusnia8
 
Hari Raya Orang Mukmin.pptx
Hari Raya Orang Mukmin.pptxHari Raya Orang Mukmin.pptx
Hari Raya Orang Mukmin.pptxHaji Arifin
 
Baiq Septia Rizkia Putri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S...
Baiq Septia Rizkia Putri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S...Baiq Septia Rizkia Putri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S...
Baiq Septia Rizkia Putri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S...Putrybq
 

Similar to TAQWA (20)

Pembahasan kisi kisi mapel aqidah
Pembahasan kisi kisi mapel aqidahPembahasan kisi kisi mapel aqidah
Pembahasan kisi kisi mapel aqidah
 
aqidah akhlak
aqidah akhlakaqidah akhlak
aqidah akhlak
 
Sifat sifat terpuji
Sifat sifat terpujiSifat sifat terpuji
Sifat sifat terpuji
 
Aspek Al Qur'an (perilaku budi pekerti yang terpuji)
Aspek Al Qur'an (perilaku budi pekerti yang terpuji)Aspek Al Qur'an (perilaku budi pekerti yang terpuji)
Aspek Al Qur'an (perilaku budi pekerti yang terpuji)
 
H viii akhlakul karimah
H viii akhlakul karimahH viii akhlakul karimah
H viii akhlakul karimah
 
Para petani telah menanam padi pada musim tanam ini dengan harapan
Para petani telah menanam padi pada musim tanam ini dengan harapanPara petani telah menanam padi pada musim tanam ini dengan harapan
Para petani telah menanam padi pada musim tanam ini dengan harapan
 
Jika kita difitnah dan dizhalimi
Jika kita difitnah dan dizhalimiJika kita difitnah dan dizhalimi
Jika kita difitnah dan dizhalimi
 
Memupuk jiwa qana'ah
Memupuk jiwa qana'ahMemupuk jiwa qana'ah
Memupuk jiwa qana'ah
 
Quote
QuoteQuote
Quote
 
Lalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uas_PAI
Lalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uas_PAILalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uas_PAI
Lalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uas_PAI
 
Perilaku terpuji_Lisa Sapriati Pertiwi
Perilaku terpuji_Lisa Sapriati PertiwiPerilaku terpuji_Lisa Sapriati Pertiwi
Perilaku terpuji_Lisa Sapriati Pertiwi
 
Ridho
RidhoRidho
Ridho
 
Ulil Amri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos)
Ulil Amri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos)Ulil Amri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos)
Ulil Amri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos)
 
ppt akidah akhlak rizky.pptx
ppt akidah akhlak rizky.pptxppt akidah akhlak rizky.pptx
ppt akidah akhlak rizky.pptx
 
Perilaku Terpuji kelas 12 Science
Perilaku Terpuji kelas 12 SciencePerilaku Terpuji kelas 12 Science
Perilaku Terpuji kelas 12 Science
 
Makalah akhlak benar
Makalah akhlak benarMakalah akhlak benar
Makalah akhlak benar
 
Aku selalu dekat dengan Allah swt.ppt
Aku selalu dekat dengan Allah swt.pptAku selalu dekat dengan Allah swt.ppt
Aku selalu dekat dengan Allah swt.ppt
 
Hari Raya Orang Mukmin.pptx
Hari Raya Orang Mukmin.pptxHari Raya Orang Mukmin.pptx
Hari Raya Orang Mukmin.pptx
 
Baiq Septia Rizkia Putri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S...
Baiq Septia Rizkia Putri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S...Baiq Septia Rizkia Putri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S...
Baiq Septia Rizkia Putri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S...
 
Agama
AgamaAgama
Agama
 

TAQWA

  • 1. MAKALAH PRESENTASI AGAMA TAQWA Oleh: Bagus Dirga Tri (1101083005) Dedet Harianto (1101083021) Ilham Azhar (1101083024) Luthfi Ferisqo (1101083027) Kelompok 9
  • 2. TAQWA A.Defenisi Taqwa Taqwa berasal dari kata waqa-yaqi-wiqayah yang artinya memelihara. "memelihara diri dalam menjalani hidup sesuai tuntunan/petunjuk Allah" Adapun dari asal bahasa arab quraish taqwa lebih dekat dengan kata waqa Waqa bermakna melindungi sesuatu, memelihara dan melindunginya dari berbagai hal yang membahayakan dan merugikan. Taqwa / takwa ,yaitu memelihara diri dari siksaan Allah dengan mengikuti segala perintah- Nya dan menjauhi segala larangan-Nya; tidak cukup diartikan dengan takut saja. Adapun arti lain dari taqwa adalah: 1. Melaksanakan segala perintah Allah 2. Menjauhkan diri dari segala yang dilarang Allah (haram) 3. Ridho (menerima dan ikhlas) dengan hukum-hukum dan ketentuan Allah B.Dalil Tentang Taqwa artinya: “Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu” (QS Ath Thalaq:2-3).
  • 3. artinya: Sesungguhnya kalau mereka beriman dan bertakwa, (niscaya mereka akan mendapat pahala), dan sesungguhnya pahala dari sisi Allah adalah lebih baik, kalau mereka mengetahui. (QS Al Baqarah 103) artinya Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. C.Ciri-Ciri Orang yang Bertaqwa 1. Beriman pada yang ghaib 2. Mendirikan shalat 3. Menafkahkan sebagaian rezeki yang ALlah kurniakan kepadanya 4. Beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad saw) dan sebelum mu. 5. Yakin kepada hari akhirat 6. Menunaikan zakat 7. Memenuhi janji bila berjanji 8. Bersabar dalam dalam kesengsaraan,penderitaan dan dalam waktu peperangan. 9. Orang-orang yang menahan amarahnya 10. Orang-orang yang memaafkan kesalahan orang lain 11. Dan (juga) orang-orang yang apabila berbuat keji atau zalim terhadap dirinya, mereka ingat kepada ALlah dan memohon ampun atas dosa-dosanya. 12. Dan Mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu.
  • 4. D.Manfaat Taqwa 1. Lafatahna alaihim barokatimminassamai wal’ardhi, Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi. Kalau ibu-ibu dan bapak2 masih merasakan berkah, maka itu adalah hasil dari taqwa. Karena berkah adalah ziyadulkhoir, sesuatu yang memiliki nilai tambah. Ada orang yang gajinya pas-pasan tapi ia bisa memenuhi kebutuhannya yang sama sekali tidak kekurangan. Tapi ada juga orang yang penghasilannya besar, kebutuhannya tidak seberapa, tapi ia merasakan kekurangan terus menerus. Mendapatkan uang muncul musibah, punya duit ditimpa kecelakaan, jangan-jangan kasus seperti ini karena hidupnya tidak berkah. 2. Orang taqwa adalah intattaqulloha yaj’allahu furqona. Orang taqwa diberikan furqon(pembeda) oleh Allah, bahkan ia akan berani tampil beda karena ketaqwaannya. Maka sering kita lihat ada orang-orang itu kelihatan auranya baik karena nilai taqwa dalam dirinya sehingga terpancar ke luar, dan pancaran seperti ini tidak bisa dibuat-buat. Kalau kita ingin hidup beda dengan yang lain dalam segala hal terutama dalam quality, maka kita harus taqwa. 3. Orang taqwa itu adalah wayukaffir anhum sayyiatikum, jika kamu bertaqwa, Allah akan menghapus segala macam kesalahannya. Karena taqwa itu hati-hati, maka ketika ia berbuat dosa langsung ingat pada Allah, sambil mengucapkan kalimat-kalimat thayyibah, allahu akbar, istighfar, dll, lalu menyadari bahwa yang dilakukannya itu salah, dosa. Kemudian ia bertaubat seraya meminta ampun atas dosa yang telah ia perbuat. Akan tetapi kalau ada orang yang berbuat dosa kemudian tidak langsung tobat tapi dia cuek-cuek saja, dia tenang-tenag saja, apalagi ia merasa bangga setelah melakukan dosanya itu, maka ia bukan termasuk orang taqwa tetapi fasiq. 4. Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah baginya ada jalan keluar. Orang taqwa itu tidak pernah tertinggal dari jalan keluar, selalu saja datang solusi. Di kita kalau dalam keadaan terdesak, solusi yang haram pun dilakukan untuk memenuhi kebutuhannya. Seperti menggunakan cara-cara pintas dengan mencari atau melakukan perbuatan yang haram, solusinya mungkin terpenuhi tapi berikutnya ia akan menghadapi masalah. 5. Wayarzuqhu min haitsu la yahtasib, mendapatkan rezeki di luar dugaan, gaji besar, THR besar, rezeki yang tidak disangka-sangka, dll. Sebaliknya orang yang tidak taqwa itu rezekinya itu seakan-akan ditunda-tunda untuk diturunkan kepadanya. 6. Wamayyatawakkal alaloh fahuwa hasbuh, Allah akan mencukupkan orang yang taqwa karena ketawakkalannya. Cukup itu tidak identik dengan mewah, atau nominalnya
  • 5. yang besar, bukan seperti itu, tetapi cukup itu ketika kebutuhan kita tercukupi dengan baik dan tidak berlebih-lebihan. 7. Hatinya tenang. Keluh kesah, gelisah atau perasaan negatif lainnya tidak akan tumbuh bersama orang yang taqwa. E.Amalan untuk menjaga dan memelihara ketaqwaan 1. Qiyamullail, bangun malam untuk melaksanakan sholat tahajud 11 rokaat, atau kalau tidak sanggup cukup 9, 7, 5, atau 3 rokaat. 2. Membaca Al-qur‟an, minimal sehari 10 ayat atau sehari se-ayat tapi beserta terjemahnya kemudian difahami. 3. Shaum (puasa) sunnat. Seperti puasa senin kamis dan puasa Daud. 4. „Itikaf, kapan saja dilakukan, ketika kita mempunyai banyak waktu maka masuklah kedalam masjid, cukup setengah jam saja, dengan bersimpuh kepada Allah : “Ya Tuhan nama saya fulan bin fulan, banyak dosa yang telah saya lakukan oleh karena itu ampuni saya”. Ia senantiasa mengakui dosa dan kesalahannya lalu meminta ampun kepada Allah Swt. 5. Shodaqoh , usahakan tiada hari tanpa bershodaqoh. 6. Doa‟, jangan berdoa hanya dalam menghadapai persoalan berat saja, tapi hal-hal yang kecil-pun jangan dilewat, seperti mau makan, dsb. 7. Silaturahmi. Insyaallah taqwa kita pun dijamin surga karena silaturahmi yang kita lakukan.
  • 6. F. Hubungan Manusia dengan Allah, Sesama Manusia dan Hubunggan Manusia dengan Lingkungan 1. Hubungan Manusia dengan Allh (Habluminallah) Menjalin hubungan baik kepada Allah Swt bagi manusia merupakan sesuatu yang sangat mendasar. Manusia telah dicipta oleh Allah Swt, bagaimana mungkin ia tidak mau menyembah dan mengabdi kepada sang pencipta, bukankah hal itu menunjukkan bahwa ia tidak pandai bersyukur kepada Allah Swt?. Oleh karena itu, di dalam ayat di atas, manusia harus menyembah Allah Swt dan menunjukkan pengabdian kepada-Nya dengan semurni-murninya sehingga ia tidak boleh mensekutukan Allah dengan apapun dan siapapun juga, inilah yang disebut dengan syirik. Sebagai muslim, kita tidak dibenarkan melakukan syirik, baik syirik yang besar maupun syirik yang kecil. Namun Rasulullah Saw ternyata tidak begitu khawatir akan kemungkinan kita melakukan syirik yang besar yakni menuhankan atau menyembah selain Allah Swt, karena rasanya hal itu tidak mungkin orang yang mengaku muslim tapi menuhankan selain Allah Swt. Yang sangat dikhawatirkan oleh Nabi Muhammad Saw justeru adalah apabila kita melakukan syirik yang kecil, karena hal ini membuat nilai amalnya menjadi terhapus. Dalam satu hadits, Rasulullah Saw bersabda: Sesungguhnya yang aku sangat khawatirkan atas kamu adalah apabila kamu melakukan syirik yang kecil. Sahabat bertanya: “Apakah syirik yang kecil itu ya Rasulullah?”. Beliau menjawab: “Riya” (HR ). 2. Hubungan dengan Manusia (Habluminanas) Manusia antara yang satu dengan lainnya saling membutuhkan, karena itu seharusnya sesama manusia bisa menjalin hubungan yang sebaik-baiknya. Di dalam ayat di atas, disebutkan contoh- contoh kepada siapa saja manusia harus menjalin hubungan yang sebaik-baiknya, yakni kepada delapan kelompok orang. Pertama, Berlaku baik kepada kedua orang tua. Setiap orang tua, pasti ingin agar anaknya dapat berlaku baik kepadanya. Orang tua disamping telah melahirkan dan membesarkan juga mendidik dengan pengorbanan harta dan jiw sehingga seorang anak tumbuh dan besar dengan baik. Karena itu, setiap anak harus mampu menunjukkan kebaikan dengan sebaik-baiknya kebaikan kepada orang tuanya, ini karena sebaik apapun perbuatannya kepada orang tua, tetap saja hal itu tidak akan mampu membalas jasa dan kebaikan orang tua.
  • 7. 3. Hubungan dengan Lingkungan Islam mengajarkan hidup selaras dengan alam. Banyak ayat Alquran maupun hadis yang bercerita tentang lingkungan hidup. Dan kitab fikih yang menjadi penjabaran keduanya, masalah lingkungan ini masuk dalam bidang jinayat (hukum). “Artinya, kalau sampai ada seseorang menggunduli hutan dan merusak hutan, itu harus diberlakukan sanksi yang tegas. Harus dicegah. Harus dihukum,” ujar mantan Rois A‟am Nahdlatul Ulama, Prof KH Ali Yafie, Selasa (6/2). Kepada Damanhuri Zuhri dari Republika, penulis buku “Merintis Fiqh Lingkungan Hidup” ini bertutur banyak tentang kearifan terhadap alam menurut ajaran Islam. Berikut ini petikannya: Bagaimana Islam melihat alam? Ada dua ajaran dasar yang harus diperhatikan umat Islam. Dua ajaran dasar itu merupakan dua kutub di mana manusia hidup. Yang pertama, rabbul‟alamin. Islam mengajar bahwa Allah SWT itu adalah Tuhan semesta alam. Jadi bukan Tuhan manusia atau sekelompok manusia, bukan itu. Dari awal manusia yang bersedia mendengarkan ajaran Islam sudah dibuka wawasannya begitu luas bahwa Allah SWT adalah Tuhan semesta alam. Orang Islam tidak boleh berpikiran picik, Allah SWT bukan saja Tuhan kelompok mereka, Tuhan manusia, melainkan Tuhan seluruh alam. Jadi Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan semua alam. Dan alam di hadapan Tuhan, sama. Semuanya dilayani oleh Allah, dilayani oleh Allah sama dengan manusia. Itu dasar pertama. Kutub yang kedua adalah rahmatan lil‟alamin. Artinya manusia diberikan sebagai amanat untuk mewujudkan segala perilakunya dalam rangka kasih sayang terhadap seluruh alam. Kalau manusia bertindak dalam semua tindakannya berdasarkan kasih sayangnya kepada seluruh alam, tidak saja sesama manusia, namun juga kepada seluruh alam. Dalam Alquran ada ayat yang mengatakan ”Laa tufsiduu fil ardhi ba‟da ishlahiha (jangan merusak alam ini, merusak bumi ini sesudah ditata sedemikian baik). Sekarang orang mengatakan teorinya keseimbangan, itu sebenarnya yang dimaksud dengan kata-kata ba‟da ishlaahiha. Jadi kalau berbicara mengenai lingkungan alam, itu bagi Islam sejak awal sudah dibicarakan. Dunia Barat, dunia modern baru ribu dengan masalah lingkungan alam baru di penghujung abad ke-20. Sebelumnya mereka sudah merusak alam.