Dokumen tersebut membahas tentang pengasingan orang-orang Yahudi ke Babel akibat penghukuman Allah atas dosa-dosa mereka. Nabi Yeremia menyerukan kepada orang-orang Yahudi di Babel untuk berdoa bagi kesejahteraan kota tempat mereka tinggal serta percaya bahwa mereka akan dapat kembali setelah 70 tahun. Walaupun mereka hidup jauh dari tanah air, mereka tetap harus setia kepada Allah seperti
Hadits Arbain 35 tentang Sesama Muslim Bersaudara.pptx
Pelajaran sekolah SABAT ke-10 Triwulan 4 2015
1. Yeremia 29:7
Usahakanlah kesejahteraan
kota ke mana kamu Aku
buang, dan berdoalah
untuk kota itu kepada
TUHAN, sebab
kesejahteraannya adalah
kesejahteraanmu.
Pelajaran 10 untuk
5 Desember 2015
2. MENGAPA YERUSALEM DIHANCURKAN?
“Firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, kaulihatkah apa yang mereka perbuat, yaitu
perbuatan-perbuatan kekejian yang besar-besar, yang dilakukan oleh kaum Israel di sini,
sehingga Aku harus menjauhkan diri dari tempat kudus-Ku? Engkau masih akan melihat
perbuatan-perbuatan kekejian yang lebih besar lagi.’” (Yehezkiel 8:6)
Yehezkiel sang imam dibawa ke Babel selama pengasingan ke-2
(597 SM). Ia dipanggil untuk menjadi seorang nabi di sana.
Terdapat sebuah
berhala di pintu
masuk Bait Suci
70 tua-tua
menyembah
binatang melata dan
menjijikkan
Perempuan-
perempuan yang
menangisi dewa
Tamus.
25 pria
membelakangi
bait TUHAN dan
sujud menghadap
matahari.
Dalam suatu penglihatan, ia dibawa ke Bait suci. Ia
melihat tindakan para pemimpin Yahudi (Yehezkiel 8), ia
juga melihat kehancuran Yerusalem.
“Sebab mereka
berkata:
TUHAN tidak
melihat kita’”
(Yeh 8:12)
3. “Beginilah firman TUHAN, Allah Israel. Kepada raja Yehuda, yang menyuruh kamu kepada-
Ku untuk meminta petunjuk, harus kamu katakan begini: Lihat, tentara Firaun yang telah
berangkat keluar untuk membantu kamu akan kembali ke negerinya, ke Mesir.
Tetapi orang-orang Kasdim akan datang kembali memerangi kota ini, merebutnya dan
menghanguskannya dengan api.’” (Yeremia 37:7-8)
Pada tahun keempat pemerintahan Zedekia,
dia dibawa ke Babel untuk memperbaharui
perjanjiannya dengan raja Babel, yang
mungkin terjadi pada saat yang sama dengan
kejadian di Daniel 3.
Tak lama setelah itu, ia melanggar
perjanjian-Nya. Dia memberontak terhadap
Babel lalu bergabung dengan Mesir.
Nebukadnezar mengepung
Yerusalem. Namun demikian, ia
menyerah ketika ia tahu Firaun itu
yang menjadi lawannya.
Kemudian Zedekia meminta saran
Nabi Yeremia. Apakah ALLAH
mungkin berubah pikiran?
PEMBERONTAKAN TERAKHIR
4. “Maka berkatalah para pemuka itu kepada raja: "Baiklah orang ini dihukum mati!
Sebab sebenarnya dengan mengatakan hal-hal seperti itu maka ia melemahkan
semangat prajurit-prajurit yang masih tinggal di kota ini dan semangat segenap
rakyat. Sungguh, orang ini tidak mengusahakan kesejahteraan untuk bangsa ini,
melainkan kemalangan.’” (Yeremia 38:4)
Raja menghargai Yeremia, tapi ia tidak bisa
bertentangan dengan pangerannya. Dia
menyerahkan Yeremia kepada mereka.
Pangeran tidak berani menumpahkan darah
orang yang tak berdosa; hati nurani mereka
melarang mereka. Akhirnya Yeremiapun
dilemparkan ke dalam sumur berlumpur agar
ia akan mati “dengan sendirinya.“
Yeremia merindukan kesejahteraan
rakyatnya, namun ia dituduh berusaha untuk
membahayakan mereka.
Meskipun demikian, ia tetap setia terhadap
pekabaran yang diterimanya dari TUHAN.
YEREMIA DIHUKUM
5. “Mereka membakar rumah Allah, merobohkan tembok Yerusalem dan
membakar segala puri dalam kota itu dengan api, sehingga musnahlah segala
perabotannya yang indah-indah.”(2 Tawarikh 36:19)
Tentara Babel memasuki Yerusalem
pengepungan dua tahun.
Zedekia mencoba melarikan diri,
namun ia ditangkap. Anak-anaknya
meninggal dan ia dibutakan dan
dibawa ke Babel.
Orang-orang menolak untuk bertobat
untuk ketiga kalinya, akhirnya
Yerusalempun dihancurkan. Bait
Suci- yang menjadi Pusat keagamaan
Israelpun turut hancur.
Nabi-nabi palsu tewas dan berhala-
berhala keji yang mereka sembah
juga dihancurkan.
6. “Firman yang datang dari pada TUHAN kepada Yeremia, sesudah ia dilepaskan dari Rama
oleh Nebuzaradan, kepala pasukan pengawal, yang telah menyuruh untuk mengambilnya
terbelenggu pada tangannya di tengah-tengah semua orang buangan dari Yerusalem dan
Yehuda yang hendak diangkut ke dalam pembuangan ke Babel.” (Yeremia 40:1)
Mari kita bayangkan peristiwanya... Tentara Babel
mengelilingi Yerusalem, rakyat mulai keluar dari kota dan
tiba di perkemahan tentara Babel.
Tentara itu bertanya kepada mereka mengapa mereka
keluar dari kota, lalu mereka menjawab bahwa Nabi
Yeremialah yang menyuruh mereka untuk melakukannya.
Mengapa Nebuzaradan membebaskan Yeremia? Mengapa ia memperlakukan
Yeremia dengan dengan hormat?
Orang Babel dapat mengerti dan mengakui
bahwa mereka memang dipakai oleh ALLAH
untuk menghukum Yehuda (Yeremia 40:2-3).
7. SYARAT-SYARAT
UNTUK
KEMBALI
“Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa
kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan kamu;
apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan
Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap
hati.” (Yeremia 29:12-13)
ALLAH mengetahui akhir sejak mulanya. Rakyat di
Yerusalem berperang melawan Babel, mereka
menunggu nubuatan nabi palsu mereka digenapi.
Pada waktu yang sama, ALLAH sedang menggunakan
Yeremia untuk untuk menunjukkan masa depan
kepada mereka yang telah berada di Babel dan yang
akan diasingkan ke sana.
Mereka dihukum atas dosa-dosa
mereka, dan mereka hanya bisa
kembali setelah pertobatan yang
sungguh-sungguh.
ALLAH selalu bersedia untuk
mengampuni anak-anak-nya yang
telah menyimpang dari jalan-Nya
seperti yang Ia Firmankan berabad-
abad sebelum Yeremia (Ulangan 30:1-
4). Ia juga masih penuh belas kasihan
dan sabar kepada kita hari ini.
“Sesungguhnya, tangan
TUHAN tidak kurang
panjang untuk
menyelamatkan, dan
pendengaran-Nya tidak
kurang tajam untuk
mendengar;” (Yes 59:1)
8. MASA 70 TAHUN
“Sebab beginilah firman TUHAN: Apabila telah
genap tujuh puluh tahun bagi Babel, barulah
Aku memperhatikan kamu. Aku akan menepati
janji-Ku itu kepadamu dengan mengembalikan
kamu ke tempat ini.” (Yeremia 29:10)
Tidak ada lagi Bait suci, tetapi ALLAH meminta
kepada umat-Nya di tempat pengasingan untuk
tetap berdoa. Mereka harus berdoa bagi
kesejahteraan kota di mana sekarang mereka
tinggal, “sebab kesejahteraannya adalah
kesejahteraanmu.” (Yeremia 29:7).
Mereka harus hidup di Babel seolah-olah mereka
tak akan pernah kembali (Yer. 29:5-6), namun
mereka juga harus percaya bahwa mereka akan
kembali jika waktunya telah tiba.
70 tahun setelah pengasingan pertama (605 BC),
Daniel menjadi pengantara antara bangsanya
dengan ALLAH dan dengan Koresy.
9. E.G.W. (Prophets and Kings, cp. 39, pg. 479)
Kita hidup di dunia ini sambil menunggu kelepasan dari kurungan
dosa. Kita juga harus setia kepada-Nya dan menghormati-Nya seperti
uyang dilakukan oleh para tawanan di Babel tersebut.