Dokumen tersebut membahas tentang penglihatan Daniel mengenai 2.300 hari yang terkait dengan kehancuran Bait Suci. Daniel mempelajari kitab suci dan memahami bahwa Yerusalem akan tetap hancur selama 70 tahun. Kemudian malaikat Gabriel menjelaskan kepada Daniel bahwa 70 minggu telah ditetapkan untuk mempersiapkan kedatangan Mesias.
2. Pada tahun ketiga masa pemerintahan Belsyazar,
kepada Daniel ditunjukkan sebuah penglihatan
(hâzôn) yang mencakup penglihatan 2.300 hari
(mar’ah) yang terkait dengan Bait Suci yang
hancur.
Daniel belajar dan berdoa tentang kehancuran
Bait Suci selama beberapa tahun. Kemudian, Allah
mengirim Gabriel kembali untuk menjelaskan
kepada Daniel tentang penglihatan itu (mar'ah).
3. Daniel sedang mempelajari Kitab Suci,
dan dia mendapati bahwa Yerusalem
akan tetap hancur selama 70 tahun
ketika mereka tinggal di Babel (Yeremia
25: 11-12; 29:10). Ini adalah konsekuensi
dari dosa umat Allah (Imamat 26: 31-35;
lihat 2 Tawarikh 36: 17-21).
Pada saat itu (538 SM), Daniel telah melayani
Babel selama hampir 70 tahun (605 SM), dan
kehancuran total Yerusalem dan Bait Suci
telah terjadi hampir 50 tahun sebelumnya
(586 SM).
Dia memahami keadaan dimana dia hidup,
dan dia berbalik kepada Allah untuk
mengklaim janji-Nya.
4. Seperti Daniel, kita hidup pada masa nubuatan
saat ini.
Kita harus mempelajari Alkitab seperti Daniel.
Kita akan menemukan:
Penjelasan tentang dunia
dimana kita hidup
Kisah pertentangan antara
yang baik dan yang jahat
Akhir dari kejahatan dan
awal dari Kerajaan Allah
Keadaan kita saat ini dalam
kalender nubuatan Allah
Tempat kita dalam rencana
Allah, dan bagaimana
berjalan sesuai dengan itu
Pengarapan di tengah-
tengah dunia yang tidak
dapat memberikannya
“pada tahun pertama kerajaannya itu aku, Daniel, memperhatikan dalam kumpulan
Kitab jumlah tahun yang menurut firman TUHAN kepada nabi Yeremia akan
berlaku atas timbunan puing Yerusalem, yakni tujuh puluh tahun.” (Daniel 9:2)
5. Daniel tidak mencoba memaafkan dosa atau
menguranginya. Mereka telah melanggar Hukum.
Mereka tidak menanggapi peringatan Allah. Mereka
pantas dihukum. Namun, Daniel menjadi perantara
bagi bangsa itu dan meminta belas kasihan Allah.
Ketika kita berdoa untuk orang lain atau untuk umat
Allah, Allah mendengar doa kita dan dapat
bertindak untuk kebaikan mereka.
Doa Daniel adalah doa pengantaraan,
seperti doa Musa (Kel 32: 11-13) dan
doa Elia (1Raj. 18: 41-46).
Daniel menanggung dosa bangsa itu
menjadi miliknya sendiri, datang
kepada Allah dengan segala dosa dan
ketidaklayakan mereka.
6. “Oleh sebab itu, dengarkanlah, ya Allah kami, doa hamba-Mu ini dan
permohonannya, dan sinarilah tempat kudus-Mu yang telah musnah ini dengan
wajah-Mu, demi Tuhan sendiri.” (Daniel 9:17)
Daniel berdoa memohon anugerah dan
pengampunan Allah yang tidak semestinya diterima.
Beginilah seharusnya doa kita kepada Allah.
Argumen apa yang Daniel gunakan dalam
permohonannya terhadap pengampunan Allah?
Keadilan Allah (ay 16)
Kasih Allah (ay 17)
Kemurahan Allah (ay 18)
Untuk Allah sendiri (ay 19a)
Untuk kehormatan nama Allah (ay 19b)
Singkatnya, Daniel meminta Allah untuk menjawab
permohonannya sehingga nama-Nya akan dihormati.
7. “Betapa kesungguhan dan semangat yang
menjadi ciri permohonannya! Tangan iman
menjangkau ke atas untuk memegang janji-
janji yang tidak pernah gagal dari Yang
Mahatinggi. Jiwanya bergulat dalam
penderitaan. Dan dia memiliki bukti
bahwa doanya didengar. Dia tahu bahwa
kemenangan adalah miliknya. Jika kita
sebagai umat akan berdoa seperti Daniel
berdoa, dan bergumul sebagaimana dia
bergumul, merendahkan jiwa kita di
hadapan Allah, maka kita harus menyadari
betapa jawaban yang jelas terhadap
permohonan kita sebagaimana yang
diberikan kepada Daniel.”
E.G.W. (The Sanctified Life, cp. 6, p. 47)
8. “Ketika engkau mulai menyampaikan permohonan keluarlah suatu firman, maka aku
datang untuk memberitahukannya kepadamu, sebab engkau sangat dikasihi. Jadi
camkanlah firman itu dan perhatikanlah penglihatan [mar’ah] itu!” (Daniel 9:23)
Ketika Daniel berdoa, Allah memerintahkan
Gabriel untuk menjelaskan kepadanya
bagian dari penglihatan (hâzôn) yang belum
dijelaskan sebelumnya: penglihatan
(mar'ah) dalam Daniel 8: 13-14.
Daniel khawatir tentang penglihatan itu,
karena dia telah mengerti bahwa dosa
bangsanya dapat membuat kehancuran
Yerusalem berlangsung lebih lama (ayat 16).
Gabriel memulai penjelasannya dengan memberi
tahu Daniel bahwa 70 minggu telah dipotong
(ditetapkan) “atas bangsamu dan atas kotamu
yang kudusmu.” (ayat 24)
Selama periode waktu itu, umat Allah harus
bersiap untuk pekerjaan yang akan dilakukan
Mesias untuk mereka (dan untuk kita).
9. Apa pekerjaan yang akan dilakukan Yesus setelah 70 minggu itu? Daniel 9:24.
“Ketika engkau mulai menyampaikan permohonan keluarlah suatu firman, maka aku
datang untuk memberitahukannya kepadamu, sebab engkau sangat dikasihi. Jadi
camkanlah firman itu dan perhatikanlah penglihatan [mar’ah] itu!” (Daniel 9:23)
Untuk melenyapkan kefasikan
• Untuk mengakhiri pemberontakan terhadap Allah
Untuk mengakhiri dosa
• Untuk mengampuni dosa
Untuk menghapuskan kesalahan
• Untuk membayar harga yang dituntut Hukum
Untuk mendatangkan keadilan yang kekal
• Untuk membuat kita benar selamanya
Untuk menggenapkan penglihatan dan nubuatan
• Untuk menggenapi nubuatan Mesias
Untuk mengurapi Yang Mahakudus
• Untuk membuka Bait Suci Surgawi, memulai
pelayanan pengantaraan
10. “Sampai lewat dua ribu tiga ratus petang dan pagi, lalu tempat kudus itu akan dipulihkan
dalam keadaan yang wajar.”
2,300 tahun
457 BC
Dekrit
Artahsasta
1844 AD
Bait Suci
dipulihkan
Daniel khawatir tentang Bait Suci yang sudah hancur (ayat 17) karena dia masih memikirkan
tentang penglihatan yang diberikan kepadanya 12 tahun sebelumnya (Daniel 8: 1).
70 minggu dipotong dari periode 2.300 hari yang lebih lama, dan memiliki awal yang sama.
“Tujuh puluh kali tujuh masa telah ditetapkan atas bangsamu dan atas kotamu yang
kudus,” (Daniel 9:24)
408 BC
Yerusalem
dibangun
kembali
27 AD
Yesus
diurapi
31 AD
Yesus
disalibkan
34 AD
Stefanus
dirajam
Injil bagi
non Yahudi
7 minggu 62 minggu 1 minggu
3½ tahun 3½ tahun 1,810 tahun
70 minggu
490 tahun
434 tahun49 tahun
“Satu hari untuk satu tahun” (Yeh 4:6)