Tulisan ini membahas logika pengerjaan laporan arus kas dengan menjelaskan dua metode penyusunan laporan arus kas yaitu metode langsung dan metode tidak langsung. Metode langsung dimulai dari atas ke bawah sedangkan metode tidak langsung dimulai dari bawah ke atas. Kedua metode terdiri dari tiga bagian yaitu aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
2. Melalui
tulisan
ini
penulis
ingin
membantu
kesulitan
rekan
se
profesi
Akuntan
dalam
membuat
laporan
keuangan
arus
kas.
Titik
berat
yang
akan
diuraikan
dalam
tulisan
ini
adalah
logika
pengerjaan
laporan
arus
kas
itu
sendiri.
Sebab
logika
berpikir
tersebut
akan
membantu
rekan
dalam
menyelesaikan
kesulitan
yang
ada
sesulit
apapun
kesulitan
tersebut.
Dalam
menjelaskan
Logika
pengerjaan
laporan
arus
kas
penulis
membuat
empat
(4)
poin
asumsi
diantaranya:
1. Bentuk
dan
Bagian
Laporan
Arus
Kas
Secara
umum
bentuk
laporan
arus
kas
ada
dua
metode
langsung
(Direct)
dan
metode
tidak
langsung
(Indirect)
perbedaan
dari
kedua
bentuk
laporan
arus
kas
tersebut
hanya
di
bagian
aktivitas
operasi
dari
laporan
arus
kas
yang
bersangkutan.
Sementara
untuk
Aktivitas
Investasi
dan
Aktivitas
pendanaan
baik
metode
langsung
dan
metode
tidak
langsung
adalah
sama.
Contoh
Laporan
Arus
Kas
metode
langsung
dapat
dilihat
pada
table
1.1
Pada
Laporan
Arus
Kas
Tidak
Langsung,
perhitungan
dimulai
dari
pendapatan
bersih
(Net
Income)
atau
dari
bawah
ke
atas
dari
laporan
laba
rugi.
Sementara
pada
Laporan
arus
kas
metode
langsung
perhitungan
dimulai
dari
atas
ke
bawah
dimulai
dari
pendapatan
hingga
ke
bawah.
Pada
metode
langsung
akun-‐akun
beban
penyusutan,
beban
amortisasi,
beban
deplesi,
keuntungan
atau
kerugian
dari
penjualan
aset
atau
utang
dikeluarkan
dari
komponen
Aktivitas
Operasi.
Maka
akun
akun
tersebut
tidak
muncul
seperti
pada
ilustrasi
di
bawah
ini.
Laporan
Arus
Kas
(Metode
Langsung)
Aktivitas
Operasi
Penerimaan
Kas
Dari
16
Pengguna
Jasa
(Customer)
5.577.000
Pembayaran
Kas
Ke
17
Vendor
(2.837.000)
18
Operasi
Perusahaan
(500.000)
Kas
Diterima
Dari
Aktivitas
Operasi
Ilustrasi
1.1
Laporan
Arus
Kas
Metode
Langsung
Operating
Activities
2.240.000
Sementara
kebalikannya
metode
tidak
langsung
akun
akun
tersebut
dimasukkah
sebagai
penambah
atau
pengurang
aktivitas
operasi
yang
ada.
1
Logika
Pengerjaan
Laporan
Arus
Kas
3. PT
XXX
Laporan
Arus
Kas
(Metode
Tidak
Langsung)
Untuk
periode
yang
berakhir,
December
31,
2013
Aktivitas
Operasi
Pendapatan
Bersih
Kenaikan
Piutang
Kenaikan
Utang
Karyawan
Kerugian
dari
Penjualan
Tanah
Beban
Amortisasi
Paten
Beban
Depresiasi
Kendaraan
Beban
Depresiasi
Gedung
Kas
Diterima
Dari
Aktivitas
Operasi
Aktivitas
Investasi
8
Penjualan
Tanah
9
Pembelian
Tanah
11
Pembelian
Kendaraan
13
Pembelian
Gedung
Kas
Digunakan
Untuk
Aktivitas
Investasi
Aktivitas
Pendanaan
1
Pembayaran
Dividen
15
Penerbitan
Saham
Biasa
Kas
Digunakan
Untuk
Aktivitas
Pendanaan
Kas
(1
Januari
2013)
Kas
Digunakan
Kas
(31
December
2013)
Ilustrasi
1.2
Laporan
Arus
Kas
Metode
Tidak
Langsung
XXX
(XXX)
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
(XXX)
(XXX)
(XXX)
(XXX)
(XXX)
XXX
(XXX)
XXX
(XXX)
XXX
Dari
kedua
bentuk
laporan
keuangan
metode
langsung
dan
metode
tidak
langsung
terdapat
3
bagian
laporan
arus
kas
utama1
yaitu
terdiri
dari
♦ Aktivitas
Operasi
(Operating
Activities)
Komponen
yang
boleh
masuk
dalam
aktivitas
operasi
biasanya
adalah
komponen
neraca
baik
ASET
atau
KEWAJIBAN
yang
nilainya
tidak
lebih
dari
satu
tahun.
Contohnya
adalah
piutang,
hutang
usaha
jangka
pendek,
persediaan,
peralatan
yang
nilainya
ditaksir
bertahan
kurang
dari
setahun.
Prepaid.
♦ Aktivitas
Investasi
(Investing
Activities)
1
Ketiga
bagian
tersebut
tidak
perlu
harus
ada,
misalkan
perusahaan
tidak
memiliki
utang
masa
cukup
ditampilkan
2
Logika
Pengerjaan
Laporan
Arus
Kas
4. Komponen
yang
boleh
masuk
dalam
aktivitas
investasi
biasanya
adalah
komponen
neraca
bagian
ASET
yang
nilainya
lebih
dari
satu
tahun.
Contohnya
misalnya
pembelian
tanah,
gedung,
kendaraan,
paten
dll.
♦ Aktivitas
Pendanaan
(Financing
Activities)
Komponen
yang
boleh
masuk
dalam
aktivitas
pendanaan
biasanya
adalah
komponen
neraca
bagian
KEWAJIBAN
yang
nilainya
lebih
dari
satu
tahun.
Contohnya
misalnya
penerbitan
obligasi
yang
jatuh
temponya
lebih
dari
satu
tahun.
Atau
penerbitan
Saham
Biasa
atau
Saham
Preferen
perusahaan.
Transaksi
yang
sifatnya
NON
CASH
tidak
boleh
masuk
dalam
Laporan
Arus
Kas.
Transaksi
tersebut
contohnya
menukar
tanah
dengan
memberikan
3
buah
mobil.
Atau
menukar
tanah
dengan
memberikan
saham
biasa.
Lebih
jauh
akan
dijelaskan
pada
contoh
soal
di
uraian
selanjutnya.
3
Logika
Pengerjaan
Laporan
Arus
Kas
5. 2. Rumus
pengerjaan
PT
GROMANG
SEJAHTERA
Neraca
Untuk
periode
yang
berakhir,
December
31,
2013
31
Desember
2013
ASET
-‐
+
TOTAL
ASET
XXX
+
KEWAJIBAN
-‐
TOTAL
KEWAJIBAN
XXX
+
EKUITAS
-‐
TOTAL
EKUITAS
XXX
31
Desember
2012
+
-‐
XXX
-‐
+
XXX
-‐
+
XXX
PT
GROMANG
SEJAHTERA
Laba
Rugi
Per
December
31,
2013
Penjualan
Beban
Penjualan
Keuntungan
Kotor
Beban
Operasi
Keuntungan
Operasi
Keuntungan
dari
penjualan
Aset2
Keuntungan
dari
penjualan
Aset
Pendapatan
Bersih
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
A
Pendapatan
-‐(B)
Beban
Untuk
menghafal
rumus
Arus
Kas
tidaklah
sulit
cukup
dengan
Pendapatan
+
Aset
Awal
2
Keuntungan
atas
penjualan
suatu
aset
memiliki
efek
mengurangi
(-‐)
pendapatan
bersih
yang
ada
di
laporan
arus
kas.
Sementara
kebalikannya
kerugian
atas
penjualan
aset
memiliki
efek
menambah
(+)
pendapatan
bersih
yang
ada
di
laporan
arus
kas.
4
Logika
Pengerjaan
Laporan
Arus
Kas
6. Dari
pendekatan
tersebut
dapat
dikembangkan
atau
diturunkan
lebih
jauh
menjadi
beberapa:
Pendapatan
+
Aset
Awal
–
Aset
Akhir
+
Kewajiban
Akhir
–
Kewajiban
Awal
Aset
Awal
–
Aset
Akhir
Kewajiban
Akhir
–
Kewajiban
Awal
-‐(Beban
+
Kewajiban
Awal
–
Kewajiban
Akhir
+
Aset
Akhir
–
Aset
Awal)
-‐(Kewajiban
Awal
–
Kewajiban
Akhir)
-‐(Aset
Akhir
–
Aset
Awal)
•
•
•
•
•
•
Uraian
rumus
diatas
dapat
dengan
mudah
dihapal
mengikuti
garis
yang
telah
penulis
tulis
pada
ilustrasi
diatas.
Contoh
Penerapannya:
Cash
Flow
Metode
Langsung
–
Bagian
Operasi
Cash
From
Customer
=
Penjualan
+
Piutang
Usaha
Awal
–
Piutang
Usaha
Akhir
Cash
Paid
to
Supplier
=
-‐(COGS+
Utang
Usaha
Awal
–
Utang
Usaha
Akhir
+
Persediaan
Akhir
–
Persediaan
Awal)
Apabila
diperhatikan
lebih
jeli
ternyata
persamaannya
mengikuti
garis
yang
penulis
maksud.
5
Latihan
dibawah
ini
akan
membawa
anda
kepada
pemahaman
logika
pengerjaan
laporan
arus
kas
yang
lebih
baik.
5
Logika
Pengerjaan
Laporan
Arus
Kas
7. 3. Contoh
Soal
dan
Jawaban
SOAL
1
PT
CIBALAPULANG
Neraca
Untuk
periode
yang
berakhir,
December
31,
2013
31
Desember
2013
ASET
Kas
90.000
Piutang
Usaha
123.000
Perlengkapan3
56.000
Paten
54.000
Kendaraan
100.000
Ak
Peny
Kendaraan
(80.000)
Gedung
200.000
Ak
Peny
Gedung
(50.000)
Tanah
2.000.000
TOTAL
ASET
2.493.000
KEWAJIBAN
Utang
Usaha
500.000
Utang
Karyawan
324.000
Utang
Pajak
700.000
TOTAL
KEWAJIBAN
1.524.000
EKUITAS
Saham
Biasa
700.000
Laba
Ditahan
269.000
TOTAL
EKUITAS
969.000
31
Desember
2012
100.000
100.000
64.000
70.000
50.000
(40.000)
100.000
(25.000)
1.500.000
1.919.000
200.000
186.000
56.000
442.000
200.000
1.277.000
1.919.000
PT
CIBALAPULANG
Laba
Rugi
Per
December
31,
2013
Penjualan
Beban
Penjualan
Keuntungan
Kotor
Beban
Operasi
Keuntungan
Operasi
Keuntungan
dari
penjualan
Perlengkapan
Keuntungan
dari
penjualan
Tanah
5.600.000
4.000.000
1.600.000
500.000
1.100.000
45.000
400.000
3
Asumsi
Nilai
Perlengkapan
memiliki
umur
lebih
dari
setahun
6
Logika
Pengerjaan
Laporan
Arus
Kas
8.
Pendapatan
Bersih
1.545.000
PT
CIBALAPULANG
Laporan
Arus
Kas
(Metode
Tidak
Langsung)
Untuk
periode
yang
berakhir,
December
31,
2013
Aktivitas
Operasi
1
Pendapatan
Bersih
2
Kenaikan
Piutang
3
Kenaikan
Utang
Usaha
4
Kenaikan
Utang
Karyawan
5
Kenaikan
Utang
Pajak
6
Keuntungan
dari
Penjualan
Perlengkapan
8
Keuntungan
dari
Penjualan
Tanah
10
Beban
Amortisasi
Paten
12
Beban
Depresiasi
Kendaraan
14
Beban
Depresiasi
Gedung
Kas
Diterima
Dari
Aktivitas
Operasi
Aktivitas
Investasi
6
Penjualan
Perlengkapan
7
Pembelian
Perlengkapan
8
Penjualan
Tanah
9
Pembelian
Tanah
11
Pembelian
Kendaraan
13
Pembelian
Gedung
Kas
Digunakan
Untuk
Aktivitas
Investasi
Aktivitas
Pendanaan
1
Pembayaran
Dividen
15
Penerbitan
Saham
Biasa
Kas
Digunakan
Untuk
Aktivitas
Pendanaan
Kas
(1
Januari
2013)
Kas
Digunakan
Kas
(31
December
2013)
1.545.000
(23.000)
300.000
138.000
644.000
(45.000)
(400.000)
16.000
40.000
25.000
2.240.000
65.000
(12.000)
1.400.000
(1.500.000)
(50.000)
(100.000)
(197.000)
(2.553.000)
500.000
(2.053.000)
100.000
(10.000)
90.000
Laporan
Arus
Kas
(Metode
Langsung)
Aktivitas
Operasi
Penerimaan
Kas
Dari
16
Pengguna
Jasa
(Customer)
Pembayaran
Kas
Ke
17
Vendor
18
Operasi
Perusahaan
Kas
Diterima
Dari
Aktivitas
Operasi
7
5.577.000
(2.837.000)
(500.000)
2.240.000
Logika
Pengerjaan
Laporan
Arus
Kas
9.
Informasi
Tambahan
A. Perusahaan
menjual
perlengkapan
yang
memiliki
nilai
buku
Rp20.000
B. Perusahaan
menjual
Tanah
yang
memiliki
nilai
buku
Rp1.000.000
C. Perusahaan
mencatat
Beban
Karyawan,
Beban
Pajak,
Beban
Depresiasi
dan
Beban
Amortisasi
ke
dalam
komponen
Beban
Penjualan
1
3
5
Perhitungan
Net
Income
dan
Dividen
Laba
Ditahan
Awal
1.277.000
+
Pendapatan
Bersih
1.545.000
-‐Laba
Ditahan
Akhir
(269.000)
Pembayaran
Dividen
2.553.000
Kenaikan
Utang
Usaha
Utang
Usaha
Akhir
500.000
-‐Utang
Usaha
Awal
(200.000)
Kas
Masuk
300.000
Kenaikan
Utang
Pajak
Utang
Pajak
Akhir
700.000
-‐Utang
Pajak
Awal
(56.000)
7
Kas
Masuk
Pembelian
Perlengkapan
Perlengkapan
Awal
-‐Perlengkapan
dijual
9
11
-‐Perlengkapan
Akhir
Kas
Keluar
Pembelian
Tanah
Tanah
Awal
-‐Tanah
dijual
-‐Tanah
Akhir
Kas
Keluar
Pembelian
Kendaraan
Kendaraan
Awal
-‐Kendaraan
Akhir
Kas
Keluar
8
2
4
6
Kenaikan
Piutang
Piutang
Awal
-‐Piutang
Akhir
Kas
Keluar
Kenaikan
Utang
Karyawan
Utang
Karyawan
Akhir
-‐Utang
Karyawan
Awal
Kas
Masuk
Penjualan
Perlengkapan
Cost
Keuntungan
dari
penjualan
perlengkapan
644.000
Kas
Masuk
8
Penjualan
Tanah
64.000
Cost
(20.000)
Keuntungan
dari
penjualan
Tanah
(56.000)
Kas
Masuk
(12.000)
10
Beban
Amortisasi
Paten
1.500.000
Paten
Awal
(1.000.000)
-‐Paten
Akhir
(2.000.000)
Kas
Keluar
(1.500.000)
12
Beban
Depre
Kendaraan
50.000
Acc
Dep
Kend
Awal
(100.000)
-‐Acc
Dep
Kend
Akhir
(50.000)
Beban
Depre
Kendaraan
100.000
(123.000)
(23.000)
324.000
(186.000)
138.000
20.000
45.000
65.000
1.000.000
400.000
600.000
70.000
(54.000)
16.000
(25.000)
50.000
25.000
Logika
Pengerjaan
Laporan
Arus
Kas
10. 13
15
16
Pembelian
Gedung
Gedung
Awal
-‐Gedung
Akhir
Kas
Keluar
Menerbitkan
Saham
Saham
Biasa
Akhir
-‐Saham
Biasa
Awal
Kas
Masuk
Kas
Diterima
Dari
Customer
Penjualan
+Piutang
Usaha
Awal
-‐Piutang
Usaha
Akhir
Kas
Masuk
18
Kas
dibayar
untuk
Operasi
Perusahaan
Beban
Operasi
Kas
Keluar
100.000
(200.000)
(100.000)
700.000
(200.000)
500.000
14
17
Beban
Depre
Gedung
Accum
Dep
Ged
Awal
-‐Accum
Dep
Ged
Akhir
Beban
Depre
Gedung
Kas
dibayar
ke
Vendor
Beban
Penjualan
+Utang
Usaha
Awal
-‐Utang
Usaha
Akhir
+Utang
Karyawan
Awal
-‐Utang
Karyawan
Akhir
(25.000)
50.000
25.000
4.000.000
200.000
(500.000)
186.000
(324.000)
5.600.000
100.000
(123.000)
5.577.000
+Utang
Pajak
Awal
-‐Utang
Pajak
Akhir
-‐Beban
Amortisasi
Paten
-‐Beban
Depre
Kendaraan
-‐Beban
Depre
Gedung
Kas
Keluar
56.000
(700.000)
(16.000)
(40.000)
(25.000)
2.837.000
500.000
(500.000)
Prepared
By
AA,
Copyright
by
Nyontoh,
2013
November
9
Logika
Pengerjaan
Laporan
Arus
Kas
11. SOAL
2
PT
CIKUPA
Neraca
Untuk
periode
yang
berakhir,
December
31,
2013
31
Desember
2013
ASET
Kas
90.000
Piutang
Usaha
123.000
Perlengkapan
56.000
Paten
54.000
Kendaraan
100.000
Ak
Peny
Kendaraan
(80.000)
Gedung
200.000
Ak
Peny
Gedung
(50.000)
Tanah
2.000.000
TOTAL
ASET
2.493.000
KEWAJIBAN
Utang
Usaha
500.000
Utang
Karyawan
324.000
Utang
Pajak
700.000
TOTAL
KEWAJIBAN
1.524.000
EKUITAS
Saham
Biasa
700.000
Laba
Ditahan
269.000
TOTAL
EKUITAS
969.000
31
Desember
2012
100.000
100.000
64.000
70.000
50.000
(40.000)
100.000
(25.000)
1.500.000
1.919.000
200.000
186.000
56.000
442.000
200.000
1.277.000
1.919.000
PT
CIKUPA
Laba
Rugi
Per
December
31,
2013
Penjualan
Beban
Penjualan
Keuntungan
Kotor
Beban
Operasi
Keuntungan
Operasi
Keuntungan
dari
penjualan
Kendaraan
Kerugian
dari
penjualan
Gedung
Pendapatan
Bersih
5.600.000
4.000.000
1.600.000
500.000
1.100.000
200
(3.456)
1.096.744
10
Logika
Pengerjaan
Laporan
Arus
Kas
12. PT
CIKUPA
Laporan
Arus
Kas
(Metode
Tidak
Langsung)
Untuk
periode
yang
berakhir,
December
31,
2013
Aktivitas
Operasi
1
Pendapatan
Bersih
2
Kenaikan
Piutang
3
Penurunan
Peralatan
4
Kenaikan
Utang
Usaha
5
Kenaikan
Utang
Karyawan
6
Kenaikan
Utang
Pajak
7
Kerugian
Dari
Penjualan
Gedung
10
Keuntungan
Dari
Penjualan
Kendaraan
13
Beban
Amortisasi
Paten
12
Beban
Depresiasi
Kendaraan
9
Beban
Depresiasi
Gedung
Kas
Diterima
Dari
Aktivitas
Operasi
Aktivitas
Investasi
7
Penjualan
Gedung
8
Pembelian
Gedung
10
Penjualan
Kendaraan
11
Pembelian
Kendaraan
14
Pembelian
Tanah
Kas
Digunakan
Untuk
Aktivitas
Investasi
Aktivitas
Pendanaan
1
Pembayaran
Dividen
15
Penerbitan
Saham
Biasa
Kas
Digunakan
Untuk
Aktivitas
Pendanaan
Kas
(1
Januari
2013)
Kas
Digunakan
Kas
(31
December
2013)
1.096.744
(23.000)
8.000
300.000
138.000
644.000
3.456
(200)
16.000
42.000
27.000
2.240.000
4.544
(110.000)
3.200
(55.000)
(500.000)
(657.256)
(2.104.744)
500.000
(1.604.744)
100.000
(10.000)
90.000
Laporan
Arus
Kas
(Metode
Langsung)
Aktivitas
Operasi
Penerimaan
Kas
Dari
16
Pengguna
Jasa
(Customer)
Pembayaran
Kas
Ke
17
Vendor
18
Operasi
Perusahaan
Kas
Diterima
Dari
Aktivitas
Operasi
5.577.000
(2.825.000)
(500.000)
2.252.000
Informasi
Tambahan
11
Logika
Pengerjaan
Laporan
Arus
Kas
13. A. Perusahaan
menjual
gedung
yang
memiliki
historical
cost
Rp10.000
dan
sudah
20%
terdepresiasi
penyusutan.
B. Perusahaan
menjual
kendaraan
dengan
nilai
buku
Rp5.000
dan
sudah
40%
terdepresiasi
penyusutan.
C. Perusahaan
mencatat
seluruh
aktivitas
operasinya
di
Beban
penjualan.
1
3
5
7
Perhitungan
Net
Income
dan
Dividen
Laba
Ditahan
Awal
1.277.000
+Pendapatan
Bersih
1.096.744
-‐Laba
Ditahan
Akhir
-‐269.000
Pembayaran
Dividen
2.104.744
Penurunan
Peralatan
Peralatan
Awal
64.000
-‐Peralatan
Akhir
(56.000)
Kas
Masuk
8.000
Peningkatan
Utang
Karyawan
Utang
Karyawan
Akhir
324.000
-‐Utang
Karyawan
Awal
(186.000)
Kas
Masuk
138.000
Jual
Gedung,
Cost
10.000,
20%
Depreciated
Cost
10.000
-‐Acc
Depre
Gedung
(2.000)
Nilai
Buku
8.000
-‐Kerugian
penjualan
Gdng
(3.456)
Kas
Masuk
4.544
9
Depresiasi
Peny
Gedung
11
13
Ak
Depre
Gedung
Awal
-‐Ak
Depre
Dijual
-‐Ak
Depre
Gedung
Akhir
Depresiasi
Peny
Gedung
Beli
Kendaraan
Kendaraan
Awal
-‐Kendaraan
Dijual
-‐Kendaraan
Akhir
Kas
Keluar
Beban
Amortisasi
Paten
Paten
Awal
-‐Paten
Akhir
12
2
4
6
8
Peningkatan
Piutang
Piutang
Usaha
Awal
-‐Piutang
Usaha
Akhir
Kas
Keluar
Peningkatan
Utang
Usaha
Utang
Usaha
Akhir
-‐Utang
Usaha
Awal
Kas
Masuk
Peningkatan
Utang
Pajak
Utang
Pajak
Akhir
-‐Utang
Pajak
Awal
Kas
Masuk
Pembelian
Gedung
100.000
(123.000)
(23.000)
500.000
(200.000)
300.000
700.000
(56.000)
644.000
10
Gedung
Awal
100.000
-‐Gedung
Dijual
(10.000)
-‐Gedung
Akhir
(200.000)
Kas
Keluar
(110.000)
Jual
Kendaraan,
Cost
5.000,
40%
Depreciated
(25.000)
Cost
5.000
2.000
-‐Acc
Depre
Kendaraan
(2.000)
50.000
Nilai
Buku
3.000
27.000
+Keuntungan
penj
Kend
200
Kas
Masuk
3.200
12
Depresiasi
Peny
Kendaraan
50.000
Accum
Depre
Kend
Awal
(40.000)
(5.000)
-‐Accum
Depre
Kend
SOLD
2.000
(100.000)
-‐Accum
Depre
Kend
Akhir
80.000
(55.000
Depre
Peny
Kendaraan
42.000
14
Pembelian
Tanah
70.000
Tanah
Awal
1.500.000
(54.000)
-‐Tanah
Akhir
(2.000.000)
Logika
Pengerjaan
Laporan
Arus
Kas
14.
15
16
Amortisasi
Paten
Menerbitkan
Saham
Saham
Biasa
Akhir
-‐Saham
Biasa
Awal
Kas
Masuk
Kas
Diterima
Dari
Customer
Penjualan
+Piutang
Usaha
Awal
-‐Piutang
Usaha
Akhir
Kas
Masuk
18
Kas
dibayar
untuk
Operasi
Perusahaan
Beban
Operasi
Kas
Keluar
16.000
700.000
(200.000)
500.000
17
Kas
Keluar
Kas
dibayar
ke
Vendor
Beban
Penjualan
+Utang
Usaha
Awal
-‐Utang
Usaha
Akhir
+Utang
Karyawan
Awal
-‐Utang
Karyawan
Akhir
(500.000)
4.000.000
200.000
(500.000)
186.000
(324.000)
5.600.000
100.000
(123.000)
5.577.000
+Utang
Pajak
Awal
-‐Utang
Pajak
Akhir
+Peralatan
Akhir
-‐Peralatan
Awal
-‐Beban
Amortisasi
Paten
-‐Beban
Depre
Kendaraan
56.000
(700.000)
(64.000)
56.000
(16.000)
(42.000)
500.000
(500.000)
-‐Beban
Depre
Gedung
Kas
Keluar
(27.000)
2.825.000
Prepared
By
AA,
Copyright
by
Nyontoh,
2013
November
13
Logika
Pengerjaan
Laporan
Arus
Kas
15. SOAL
3
PT
CIKAMPEK
Neraca
Untuk
periode
yang
berakhir,
December
31,
2013
31
Desember
2013
ASET
Kas
790.000
Piutang
Usaha
123.000
Perlengkapan
56.000
Paten
64.000
Kendaraan
100.000
Ak
Peny
Kendaraan
(80.000)
Gedung
200.000
Ak
Peny
Gedung
(50.000)
Tanah
2.000.000
TOTAL
ASET
3.203.000
KEWAJIBAN
Utang
Usaha
500.000
Utang
Karyawan
324.000
Utang
Pajak
700.000
Utang
Dividen
10.000
Utang
Obligasi
700.000
TOTAL
KEWAJIBAN
2.234.000
EKUITAS
Saham
Biasa
700.000
Laba
Ditahan
269.000
TOTAL
EKUITAS
969.000
31
Desember
2012
100.000
100.000
64.000
74.000
50.000
(40.000)
100.000
(25.000)
1.500.000
1.923.000
200.000
186.000
56.000
4.000
-‐
446.000
200.000
1.277.000
1.477.000
PT
CIKAMPEK
Laba
Rugi
Per
December
31,
2013
Penjualan
Beban
Penjualan
Keuntungan
Kotor
Beban
Operasi
Keuntungan
Sebelum
Pajak
Beban
Pajak
Pendapatan
Bersih
14
35.600.000
14.000.000
21.600.000
15.000.000
6.600.000
4.000.000
2.600.000
Logika
Pengerjaan
Laporan
Arus
Kas
16.
PT
CIKAMPEK
Laporan
Arus
Kas
(Metode
Tidak
Langsung)
Untuk
periode
yang
berakhir,
December
31,
2013
Aktivitas
Operasi
1
Pendapatan
Bersih
2
Peningkatan
Piutang
Usaha
3
Penurunan
Peralatan
4
Peningkatan
Utang
Usaha
5
Peningkatan
Utang
Karyawan
6
Peningkatan
Utang
Pajak
7
Beban
Amortisasi
Paten
8
Beban
Depresiasi
Kendaraan
9
Beban
Depresiasi
Gedung
Kas
Diterima
Dari
Aktivitas
Operasi
Aktivitas
Investasi
10
Pembelian
Kendaraan
11
Pembelian
Gedung
Kas
Digunakan
Untuk
Aktivitas
Investasi
Aktivitas
Pendanaan
1
Pembayaran
Dividen
12
Penerbitan
Saham
Biasa
13
Penerbitan
Obligasi
Kas
Digunakan
Untuk
Aktivitas
Pendanaan
Kas
(1
Januari
2013)
Kas
Diterima
Kas
(31
December
2013)
2.600.000
(23.000)
8.000
300.000
138.000
644.000
10.000
40.000
25.000
3.742.000
(50.000)
(100.000)
(150.000)
(3.602.000)
500.000
200.000
(2.902.000)
100.000
690.000
790.000
Laporan
Arus
Kas
(Metode
Langsung)
Aktivitas
Operasi
Penerimaan
Kas
Dari
15
Pengguna
Jasa
(Customer)
Pembayaran
Kas
Ke
18
Vendor
14
Operasi
Perusahaan
20
Usaha
16
Karyawan
17
Pajak
Kas
Diterima
Dari
Aktivitas
Operasi
35.577.000
(8.500.000)
(14.917.000)
(2.200.000)
(2.862.000)
(3.356.000)
3.742.000
15
Logika
Pengerjaan
Laporan
Arus
Kas
17. Informasi
Tambahan
A. Dalam
Beban
Penjualan
terdapat
beban
karyawan
sebesar
Rp3.000.000
dan
beban
usaha
Rp2.500.000
B. Untuk
membeli
Tanah
perusahaan
terpaksa
menerbitkan
Obligasi
kepada
penjualnya.
(Non
Cash
Transaction)
C. Dalam
Beban
Operasi
terdapat
komponen
Beban
Depresiasi
dan
Beban
Amortisasi
1
3
5
7
9
11
13
Perhitungan
Net
Income
dan
Dividen
Laba
Ditahan
Awal
1.277.000
+Pendapatan
Bersih
2.600.000
-‐Laba
Ditahan
Akhir
(269.000)
-‐Utang
Dividen
Akhir
(10.000)
+Utang
Dividen
Awal
4.000
Pembayaran
Dividen
3.602.000
Penurunan
Peralatan
Peralatan
Awal
64.000
-‐Peralatan
Akhir
(56.000)
Kas
Masuk
8.000
Peningkatan
Utang
Karyawan
Utang
Karyawan
Akhir
324.000
-‐Utang
Karyawan
Awal
(186.000)
Kas
Masuk
138.000
Beban
Amortisasi
Paten
Paten
Awal
74.000
-‐Paten
Akhir
(64.000)
Beban
Amortisasi
Paten
10.000
Beban
Penyusutan
Gedung
Akum
Peny
Ged
Awal
(25.000)
-‐Akum
Peny
Ged
Akhir
50.000
Beban
Peny
Gedung
25.000
Pembelian
Gedung
Gedung
Awal
100.000
-‐Gedung
Akhir
(200.000)
Kas
Keluar
(100.000)
Penerbitan
Obligasi
16
2
4
6
Peningkatan
Piutang
Piutang
Awal
-‐Piutang
Akhir
Kas
Keluar
8
10
12
14
Utang
Pajak
Akhir
700.000
-‐Utang
Pajak
Awal
(56.000)
Kas
Masuk
644.000
Beban
Penyusutan
Kendaraan
Akum
Peny
Kend
Awal
(40.000)
-‐Akum
Peny
Kend
Akhir
80.000
Beban
Penyusutan
Kend
40.000
Pembelian
Kendaraan
Kendaraan
Awal
50.000
-‐Kendaraan
Akhir
(100.000)
Kas
Keluar
(50.000)
Penerbitan
Saham
Biasa
Saham
Biasa
Akhir
700.000
-‐Saham
Biasa
Awal
(200.000)
Kas
Masuk
500.000
Beli
Tanah
Dituker
Obligasi(Non
Cash
Peningkatan
Utng
Usaha
Utang
Usaha
Akhir
-‐Utang
Usaha
Awal
Kas
Masuk
Peningkatan
Utang
Pajak
100.000
(123.000)
(23.000)
500.000
(200.000)
300.000
Logika
Pengerjaan
Laporan
Arus
Kas
18. Transaction)
Obligasi
Akhir
700.000
Tanah
Awal
1.500.000
-‐Obligasi
Awal
-‐
-‐Tanah
Akhir
(2.000.000)
+Tanah
Awal
1.500.000
Tanah
yang
dibeli
(500.000)
-‐Tanah
Akhir
(2.000.000)
Dibayar
dengan
Obligasi
500.000
Kas
Masuk
200.000
Cash
Diterima
-‐
15
Kas
Diterima
dari
Customer
16
Kas
Dibayar
untuk
Karyawan
Penjualan
35.600.000
Beban
Karyawan
3.000.000
+Piutang
Usaha
Awal
100.000
+Utang
Karyawan
Awal
186.000
-‐Piutang
Usaha
Akhir
(123.000)
-‐Utang
Karyawan
Akhir
(324.000)
Kas
Masuk
35.577.000
Kas
Keluar
2.862.000
17
Kas
Dibayar
untuk
Pajak
18
Kas
Dibayar
ke
Vendor
Beban
Pajak
4.000.000
Beban
Penjualan
14.000.000
+Utang
Pajak
Awal
56.000
-‐Beban
Usaha
(2.500.000)
-‐Utang
Pajak
Akhir
(700.000)
-‐Beban
Karyawan
(3.000.000)
Kas
Keluar
3.356.000
Kas
Keluar
8.500.000
19
Kas
Dibayar
untuk
Operasi
Perusahaan
20
Kas
Dibayar
untuk
Usaha
Beban
Operasi
15.000.000
Beban
Usaha
2.500.000
-‐Amortisasi
Paten
(10.000)
+Utang
Usaha
Awal
200.000
-‐Beban
Peny
Kendaraan
(40.000)
-‐Utang
Usaha
Akhir
(500.000)
-‐Beban
Peny
Gedung
(25.000)
Kas
Keluar
2.200.000
+Peralatan
Awal
56.000
-‐Peralatan
Akhir
(64.000)
Kas
Keluar
14.917.000
Prepared
By
AA,
Copyright
by
Nyontoh,
2013
November
17
Logika
Pengerjaan
Laporan
Arus
Kas
19. SOAL
4
PT
CIKARANG
Neraca
Untuk
periode
yang
berakhir,
December
31,
2013
31
Desember
2013
ASET
Kas
17.400.000
Piutang
Usaha
123.000
Peralatan
200.000
Paten
950.000
Kendaraan
20.000.000
Akum
Peny
Kendaran
(5.000.000)
Gedung
40.000.000
Akum
Peny
Gedung
(8.000.000)
Tanah
20.550.000
TOTAL
ASET
86.223.000
KEWAJIBAN
Utang
Dividen
10.000
Utang
Obligasi
700.000
TOTAL
KEWAJIBAN
710.000
EKUITAS
Saham
Biasa
78.200.000
Laba
Ditahan
7.313.000
TOTAL
EKUITAS
85.513.000
31
Desember
2012
4.700.000
100.000
50.000
150.000
2.000.000
(1.000.000)
4.000.000
(2.000.000)
1.500.000
9.500.000
4.000
4.000
200.000
9.296.000
9.496.000
PT
CIKARANG
Laba
Rugi
Per
December
31,
2013
Penjualan
Beban
Penjualan
Pendapatan
Kotor
Beban
Operasi
Pendapatan
Sebelum
Pajak
Beban
Pajak
Pendapatan
Operasional
Kerugian
Penjualan
Gedung
Keuntungan
Penjualan
Kendaraan
18
70.000.000
14.000.000
56.000.000
15.000.000
41.000.000
4.000.000
37.000.000
(500.000)
200.000
Logika
Pengerjaan
Laporan
Arus
Kas
20. Pendapatan
Bersih
36.700.000
PT
CIKARANG
Laporan
Arus
Kas
(Metode
Tidak
Langsung)
Untuk
periode
yang
berakhir,
December
31,
2013
Aktivitas
Operasi
1
Pendapatan
Bersih
2
Peningkatan
Piutang
3
Kerugian
Penjualan
Gedung
5
Beban
Penyusutan
Gedung
4
Keuntungan
Penjualan
Kendaraan
6
Beban
Penyusutan
Kendaraan
Kas
Diterima
Dari
Aktivitas
Operasi
Aktivitas
Investasi
3
Penjualan
Gedung
4
Penjualan
Kendaraan
Kas
Diterima
Dari
Aktivitas
Investasi
Aktivitas
Pendanaan
1
Pembayaran
Dividen
7
Penerbitan
Obligasi
8
Penerbitan
Saham
Biasa
Kas
Digunakan
Untuk
Aktivitas
Pendanaan
Kas
(1
Januari
2013)
Kas
Diterima
Kas
(31
December
2013)
36.700.000
(23.000)
500.000
8.000.000
(200.000)
5.000.000
49.977.000
500.000
200.000
700.000
(38.677.000)
700.000
-‐
(37.977.000)
4.700.000
12.700.000
17.400.000
Laporan
Arus
Kas
(Metode
Langsung)
Aktivitas
Operasi
Penerimaan
Kas
Dari
9
Pengguna
Jasa
(Customer)
Pembayaran
Kas
Ke
10
Vendor
11
Operasi
12
Pajak
Kas
Diterima
Dari
Aktivitas
Operasi
69.977.000
(6.000.000)
(10.000.000)
(4.000.000)
49.977.000
19
Logika
Pengerjaan
Laporan
Arus
Kas
21.
Informasi
Tambahan
A. Selama
2013,
Perusahaan
melakukan
ekspansi
usaha
besar-‐besaran
dengan
menukar
Saham
Biasa
untuk
ditukar
dengan
Peralatan,
Paten,
Kendaraan,
Gedung
dan
Tanah.
B. Gedung
dengan
nilai
buku
Rp3.000.000
dan
sudah
didepresiasi
2/3
nya
dijual.
C. Kendaraan
dengan
nilai
buku
Rp1.000.000
dan
sudah
didepresiasi
seluruhnya
dijual.
D. Depresiasi
Gedung
terkandung
dalam
Beban
Penjualan,
Sementara
Depresiasi
Kendaraan
terkandung
dalam
Beban
Operasi.
1
3
5
Perhitungan
Net
Income
dan
Dividen
2
Peningkatan
Piutang
Laba
Ditahan
Awal
9.296.000
Piutang
Usaha
Awal
100.000
+Pendapatan
Bersih
36.700.000
-‐Piutang
Usaha
Akhir
(123.000)
-‐Laba
Ditahan
Akhir
(7.313.000)
Cash
Keluar
(23.000)
-‐Utang
Dividen
Akhir
(10.000)
+Utang
Dividen
Awal
4.000
Pembayaran
Dividen
38.677.000
Penjualan
Gedung
4
Penjualan
Kendaraan
Cost
3.000.000
Cost
1.000.000
-‐Akum
Peny
Gedung
(2.000.000)
-‐Akum
Pen
Kendaraan
(1.000.000)
Book
Value
1.000.000
Book
Value
-‐
-‐Kerugian
Penj
Gedung
(500.000)
+Keuntungan
Penj
Kend
200.000
Kas
Diterima
500.000
Kas
Diterima
200.000
Beban
Peny
Gedung
8
Penukaran
Saham
Biasa
(Non
Cash
Transaction)
Akum
Peny
Gedung
Awal
(2.000.000)
+Saham
Biasa
Akhir
78.200.000
-‐Akum
Pen
Gedung
SOLD
2.000.000
-‐Saham
Biasa
Awal
(200.000)
-‐Akum
Peny
Gedung
8.000.000
+Peralatan
Awal
50.000
Akhir
Beban
Peny
Gedung
8.000.000
-‐Peralatan
Akhir
(200.000)
+Paten
Awal
150.000
6
Beban
Peny
Kendaraan
-‐Paten
Akhir
(950.000)
Akum
Peny
Kend
Awal
(1.000.000)
+Kendaraan
Awal
2.000.000
-‐Akum
Peny
Kend
SOLD
1.000.000
-‐Kendaraan
been
SOLD
(1.000.000)
-‐Akum
Peny
Kendaraan
5.000.000
-‐Kendaraan
Akhir
(20.000.000)
Akhir
Beban
Peny
Kendaraan
5.000.000
+Gedung
Awal
4.000.000
-‐Gedung
been
SOLD
(3.000.000)
7
Penerbitan
Obligasi
-‐Gedung
Akhir
(40.000.000)
+Utang
Obligasi
Akhir
700.000
+Tanah
Awal
1.500.000
-‐Utang
Obligasi
Awal
-‐
-‐Tanah
Akhir
(20.550.000)
Kas
Diterima
700.000
Kas
Diterima
-‐
20
Logika
Pengerjaan
Laporan
Arus
Kas
22.
9
11
Kas
Diterima
Dari
Customer
10
Kas
Dibayar
ke
Vendor
Penjualan
70.000.000
Beban
Penjualan
+Piutang
Usaha
Awal
100.000
-‐Beban
Peny
Gedung
-‐Piutang
Usaha
Akhir
(123.000)
Kas
Keluar
Kas
Diterima
69.977.000
Kas
Dibayar
untuk
Operasi
Perusahaan
12
Kas
Dibayar
ke
Pajak
Beban
Operasi
15.000.000
Beban
Pajak
-‐Beban
Penyusutan
(5.000.000)
Kas
Keluar
Kendaraan
Kas
Keluar
10.000.000
14.000.000
(8.000.000)
6.000.000
4.000.000
4.000.000
Prepared
By
AA,
Copyright
by
Nyontoh,
2013
November
21
Logika
Pengerjaan
Laporan
Arus
Kas
23. SOAL
5
PT
CIKAPUNDUNG
Neraca
Untuk
periode
yang
berakhir,
December
31,
2013
31
Desember
2013
ASET
Kas
17.400.000
Piutang
Usaha
123.000
Peralatan
200.000
Paten
950.000
Kendaraan
20.000.000
Akum
Peny
Kendaran
(5.000.000)
Gedung
40.000.000
Akum
Peny
Gedung
(8.000.000)
Tanah
20.550.000
TOTAL
ASET
86.223.000
KEWAJIBAN
Utang
Dividen
10.000
Utang
Obligasi
700.000
TOTAL
KEWAJIBAN
710.000
EKUITAS
Saham
Biasa
78.200.000
Laba
Ditahan
7.313.000
TOTAL
EKUITAS
85.513.000
31
Desember
2012
4.700.000
100.000
50.000
150.000
2.000.000
(1.000.000)
4.000.000
(2.000.000)
1.500.000
9.500.000
4.000
4.000
200.000
9.296.000
9.496.000
PT
CIKAPUNDUNG
Laba
Rugi
Per
December
31,
2013
Penjualan
Beban
Penjualan
Pendapatan
Kotor
Beban
Operasi
Pendapatan
Sebelum
Pajak
Beban
Pajak
Pendapatan
Operasional
Kerugian
Penjualan
Gedung
Keuntungan
Penjualan
Kendaraan
22
70.000.000
14.000.000
56.000.000
15.000.000
41.000.000
4.000.000
37.000.000
(500.000)
200.000
Logika
Pengerjaan
Laporan
Arus
Kas
24. Pendapatan
Bersih
36.700.000
PT
CIKAPUNDUNG
Laporan
Arus
Kas
(Metode
Tidak
Langsung)
Untuk
periode
yang
berakhir,
December
31,
2013
Aktivitas
Operasi
1
Pendapatan
Bersih
2
Peningkatan
Piutang
3
Kerugian
Penjualan
Gedung
13.2
Peningkatan
Peralatan
5
Beban
Penyusutan
Gedung
4
Keuntungan
Penjualan
Kendaraan
6
Beban
Penyusutan
Kendaraan
Kas
Diterima
Dari
Aktivitas
Operasi
Aktivitas
Investasi
3
Penjualan
Gedung
4
Penjualan
Kendaraan
13.3
Peningkatan
Paten
13.4
Peningkatan
Tanah
13.5
Peningkatan
Kendaraan
13.6
Peningkatan
Gedung
Kas
Diterima
Dari
Aktivitas
Investasi
Aktivitas
Pendanaan
1
Pembayaran
Dividen
7
Penerbitan
Obligasi
13.1
Penerbitan
Saham
Biasa
Kas
Digunakan
Untuk
Aktivitas
Pendanaan
Kas
(1
Januari
2013)
Kas
Diterima
Kas
(31
December
2013)
36.700.000
(23.000)
500.000
(150.000)
8.000.000
(200.000)
5.000.000
49.827.000
500.000
200.000
(800.000)
(19.050.000)
(19.000.000)
(39.000.000)
(77.150.000)
(38.677.000)
700.000
78.000.000
40.023.000
4.700.000
12.700.000
17.400.000
Laporan
Arus
Kas
(Metode
Langsung)
Aktivitas
Operasi
Penerimaan
Kas
Dari
9
Pengguna
Jasa
(Customer)
Pembayaran
Kas
Ke
10
Vendor
11
Operasi
12
Pajak
13.2
Vendor
Peralatan
Kas
Diterima
Dari
Aktivitas
Operasi
69.977.000
(6.000.000)
(10.000.000)
(4.000.000)
(150.000)
49.827.000
23
Logika
Pengerjaan
Laporan
Arus
Kas
25. Informasi
Tambahan
A. Selama
2013,
Perusahaan
melakukan
ekspansi
usaha
besar-‐besaran
dengan
menerbitkan
Saham
Biasa
untuk
ditukar
dengan
Peralatan,
Paten,
Kendaraan,
Gedung
dan
Tanah.
B. Gedung
dengan
nilai
buku
Rp3.000.000
dan
sudah
didepresiasi
2/3
nya
dijual.
C. Kendaraan
dengan
nilai
buku
Rp1.000.000
dan
sudah
didepresiasi
seluruhnya
dijual.
D. Depresiasi
Gedung
terkandung
dalam
Beban
Penjualan,
Sementara
Depresiasi
Kendaraan
terkandung
dalam
Beban
Operasi.
1
3
5
Perhitungan
Net
Income
dan
Dividen
Laba
Ditahan
Awal
9.296.000
+Pendapatan
Bersih
36.700.000
-‐Laba
Ditahan
Akhir
(7.313.000)
-‐Utang
Dividen
Akhir
(10.000)
+Utang
Dividen
Awal
4.000
Pembayaran
Dividen
38.677.000
Penjualan
Gedung
Cost
3.000.000
-‐Akum
Peny
Gedung
(2.000.000)
Book
Value
1.000.000
-‐Kerugian
Penj
Gedung
(500.000)
Kas
Diterima
500.000
Beban
Peny
Gedung
2
4
8
Akum
Peny
Gedung
(2.000.000)
Awal
-‐Akum
Pen
Gedung
2.000.000
SOLD
-‐Akum
Peny
Gedung
8.000.000
Akhir
Beban
Peny
Gedung
8.000.000
Beban
Peny
Kendaraan
Akum
Peny
Kend
Awal
(1.000.000)
-‐Akum
Peny
Kend
SOLD
1.000.000
-‐Akum
Peny
Kendaraan
5.000.000
Akhir
Beban
Peny
Kendaraan
5.000.000
Penerbitan
Obligasi
+Utang
Obligasi
Akhir
700.000
-‐Utang
Obligasi
Awal
-‐
Kas
Diterima
700.000
Kas
Diterima
Dari
Customer
Penjualan
70.000.000
Peningkatan
Piutang
Piutang
Usaha
Awal
100.000
-‐Piutang
Usaha
Akhir
(123.000)
Cash
Keluar
(23.000)
Penjualan
Kendaraan
Cost
1.000.000
-‐Akum
Pen
Kendaraan
(1.000.000)
Book
Value
-‐
+Keuntungan
Penj
Kend
200.000
Kas
Diterima
200.000
Penukaran
Saham
Biasa
+Saham
Biasa
Akhir
78.200.000
-‐Saham
Biasa
Awal
+Peralatan
Awal
-‐Peralatan
Akhir
+Paten
Awal
-‐Paten
Akhir
+Kendaraan
Awal
-‐Kendaraan
been
SOLD
-‐Kendaraan
Akhir
(200.000)
150.000
(950.000)
2.000.000
(1.000.000)
(20.000.000)
10
+Gedung
Awal
-‐Gedung
been
SOLD
-‐Gedung
Akhir
+Tanah
Awal
-‐Tanah
Akhir
Kas
Diterima
Kas
Dibayar
ke
Vendor
Beban
Penjualan
4.000.000
(3.000.000)
(40.000.000)
1.500.000
(20.550.000)
-‐
14.000.000
6
7
9
24
(200.000)
50.000
Logika
Pengerjaan
Laporan
Arus
Kas
26.
11
+Piutang
Usaha
Awal
100.000
-‐Beban
Peny
Gedung
-‐Piutang
Usaha
Akhir
(123.000)
Kas
Keluar
Kas
Diterima
69.977.000
Kas
Dibayar
untuk
Operasi
Perusahaan
12
Kas
Dibayar
ke
Pajak
Beban
Operasi
15.000.000
Beban
Pajak
-‐Beban
Penyusutan
(5.000.000)
Kas
Keluar
Kendaraan
Kas
Keluar
10.000.000
13.1
Penerbitan
Saham
13.2
Peningkatan
Peralatan
Saham
Biasa
Akhir
78.200.000
Peralatan
Awal
-‐Saham
Biasa
Awal
(200.000)
-‐Peralatan
Akhir
Kas
Masuk
78.000.000
Kas
Keluar
13.3
Peningkatan
Paten
13.4
Peningkatan
Tanah
Paten
Awal
150.000
Tanah
Awal
-‐Paten
Akhir
(950.000)
-‐Tanah
Akhir
Kas
Keluar
(800.000)
Kas
Keluar
13.5
Peningkatan
Kendaraan
13.6
Peningkatan
Gedung
Kendaraan
Awal
2.000.000
Gedung
Awal
-‐Kendaraan
Been
SOLD
(1.000.000)
-‐Gedung
Been
SOLD
-‐Kendaraan
Akhir
(20.000.000)
-‐Gedung
Akhir
Kas
Keluar
(19.000.000)
Gedung
Keluar
(8.000.000)
6.000.000
4.000.000
4.000.000
50.000
(200.000)
(150.000)
1.500.000
(20.550.000)
(19.050.000)
4.000.000
(3.000.000)
(40.000.000)
(39.000.000)
Prepared
By
AA,
Copyright
by
Nyontoh,
2013
November
4. Batasan
Tulisan
ini
belum
mempertimbangkan
perkembangan
Standar
Akuntansi
yang
berlaku
di
suatu
Negara.
Standar
Akuntansi
yang
berlaku
disuatu
negara
mungkin
saja
berbeda
dengan
standar
yang
berlaku
di
negara
lain.
Esensi
dari
tulisan
ini
adalah
untuk
memberikan
suatu
Logika
pengerjaan
laporan
arus
kas.
Sehingga
walaupun
peraturan
tidak
sama
namun
Logika
pengerjaan
laporan
arus
kas
dapat
dipahami
dan
dapat
menjawab
setiap
perbedaan
yang
ada.
Karena
keterbatasan
waktu
yang
penulis
miliki,
tulisan
ini
mungkin
masih
jauh
dari
harapan
kesempurnaan,
apabila
berkenan
untuk
memberi
kritik
dan
saran
agar
dapat
ditujukan
ke
aryo.adiwoso@gmail.com
25
Logika
Pengerjaan
Laporan
Arus
Kas