SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
KONVERSI LAHAN KOPI
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Tanaman Penyegar
Dosen Pengampu : Ir. H. Nasruddin, MS
(Bid. Ilmu Kepakaran Fisiologi
Tanaman/Tanaman Perkebunan)
Di Susun Oleh:
Nama : Muhammad Aris
NIM : G111 12 333
JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Pertanian adalah suatu sistem keruangan yang merupakan perpaduan
subsistem risis dan subsistem manusia yang termasuk ke dalam subsistem fisis
adalah komponen tanah, iklim, hidrografi, topografi dan segala proses alamiah.
Subsistem manusia adalah tenaga kerja, kemampuan teknologi, tradisi yang
berlaku dalam masyarakat dan kondisi politis setempat (Sumaatmaja, 1988).
Pembangunan pertanian sebagaimana diamanatkan dalam arahan
kebijaksanaan GBHN th 1999 – 2004 adalah mengembangkam pertanian sesuai
kemajuan teknologi dengan membangun keunggulan kompetitif sebagai Negara
agraris menurut kompetensi dan produk unggulansetiap daerah (anonym, 1999).
Pemerintah sekarang ini sedang meningkatkan ekspor hasil bumi non migas.
Kopi termasuk Genus Coffea dan family Rubiaceae. Kopi sebagai salah satu
komoditi non migas, belakangan ini memiliki pasaran yng cukup mantap
dipasaran dunia. Hal ini terbukti bahwa ekspor kopi tahun 1986 sudah mulai
menggeser nilai ekspor karet yang selama ini mendominasi nilai subsektor
perkebunan oleh karena itu tepatlah apabila dewasa ini para petani dan pengusaha
perkebunan kopi mulai berlomba – lomba untuk meningkatkan produksi dan
mutu.
Perkebunan kopi didusun petung dari tahun ke tahun mengalami
perkembangan,dari proses pembibitan sampai produksi hingga pemasaran. Tapi
mengalami sebuah pergesaran yang signifikan sehingga penelitian ini yang
menjadi daya tarik bagi saya dengan memberi judul “konversi lahan kopi menjadi
tanaman pekarangan rumah. Dusun Petung, Desa Kepuharjo, Kecamatan
Cangkringan, Kabupaten Sleman. Daerah Istimewa Yogyakarta” Dusun Petung
terletak di kelurahan Kepuharjo, kecamatan Cangkringan, kabupaten Sleman.
Potensi yang terdapat di dusun Petung ,di antaranya perkebunan kopi. Karena
letak dusun petung yang berada di kaki gunung Merapi , suhunya dingin berada di
dataran tinggi. Hal ini memungkinkan tanaman kopi dapat tumbuh baik di daerah
ini. Kopi didusun Petung menjadi komoditas utama. Hampir setiap wisatawan
yang datang ke dusun Petung ingin merasakan kopi produksi daerah ini. Dusun
Petung terdiri dari 105 KK, yang terbagi kedalam 2 RW dan 4 RT. Dari 105 KK,
60 KK memiliki lahan untuk perkebunan kopi. Di dusun ini terdapat kelompok
tani yang memayungi para petani kopi. Tapi pada beberapa tahun ini, potensi kopi
di desa petung memiliki tidak begitu baik, karena tidak dimaksimalkan dengan
efisien dan efektif.
B. IDENTIFIKASI MASALAH
1. Posisi Strategis komoditas kopi.
2. Aktivitas petani kopi yang menjadi andalan, beralih fungsi pekerjaan/lahan.
3. Faktor dominan yang membuat alih guna fungsi lahan.
4. Proses atau tindakan nyata dalam membudidayakan areal lahan kopi.
5. Langkah yang konkrit dalam membaca situasi yang ada.
C. RUMUSAN MASALAH
a. Bagaimana perkembangan tanaman kopi? Dari tahun ke tahun, serta
pengaruhnya bagi mastyarakat?
b. Apa sajakah faktor penyebab terjadinya masalah alih fungsi lahan kopi
menjadi komoditas lain?
c. Bagaimana upaya pemerintah daerah dan masyarakat sekitar dalam
mengelola komoditas kopi?
D. TUJUAN KEGIATAN
1. Mengetahui mengenai perkembangan dari tahun ke tahun komoditas kopi
dari tahun ke tahun.
2. Mengetahui beberapa alasan mengenai perubahan lahan menjadi komoditas
lain.
3. Untuk mengetahui sejauh mana peran pemerintah dalam mensosialisasikan
kopi untuk kesejahteraan masyarakat.
4. Mengetahui karakteristik demografi, sosial, dan ekonomi penduduk yang
melakukan alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian.
5. Untuk merumuskan sebuah cara yang tepat untuk mengatasi permasalahan
perubahan tata fungsi lahan kopi menjadi komoditi ekspor terbaik.
6. Mengetahui dampak alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian terhadap
kondisi sosial ekonomi penduduk.
E. MANFAAT KEGIATAN
1. Manfaat Teoritis
a. Memotivasi serta memberi pemahaman mengenai pentingnya
permasalahan tersebut lebih lanjut.
b.Menambah perbendaharaan ilmu terkait dengan masalah pertanian dan alih
fungsi lahan.
2. Manfaat Praktis
a. Memberi pengetahuan kepada masyarakan akan dampak negatif dari
proses pengurangan lahan kopi.
b. Sebagai bahan pertimbangan bagi masyarakat memikirkan pekembangan
yang muncul dari kegiatan pertanian kopi tersebut.
c. Sebagai dasar untuk menciptakan alternatif yang tepat untuk mengatasi
permasalahan akibat alih fungsi lahan pertanian tersebut.
d. Untuk mengetahui apa yang menjadi faktor pengubah lahan untuk kopi
menjadi lahan lain.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pendekatan dan Konsep dalam Geografi
Geografi mempunyai pendekatan atau sudut pandang yang spesifik dengan
memahami fenomena-fenomena kajian geografi pendekatan yaitu Pendekatan
keruangan (Spatial approach), pendekatan ekologi (Ecological Approach) dan
pendekatan kewilayahan (regional complex approach) (Suparmini,dkk, 2000).
Sudut pandang geografi yang berkaitan dengan penelitian dengan penelitian
ini adalah sudut pandang keruangan. Pendekatan keruangan menekankan
analisisnya pada variasi distribusi dan lokasi dari pada gejala-gejala atau
kelompok gejala-gejala di permukaan bumi (Suparmini dkk,2000).
Penelitian ini membahas studi alih fungsi lahan kopi yang dahulu memiliki
peranan vital dalam kehidupan masyarakat petung menjadi tersingkirkan menjadi
lahan yang lain, seperti rumput, tanaman buah, dan sengon.
Konsep dasar merupakan konsep-konsep yang paling penting yang
menggambarkan struktur suatu ilmu (Suharyono dan Moch Amien, 1994).
Konsep geografi yang berkaitan gengan penelitian ini adalah:
1. Lokasi
2. Jarak
3. Keterjangkauan
4. Deferensi Area
5. Keterkaitan Keruangan
B. Kopi
Kopi adalah suatu jenis tanaman tropis yang dapat tumbuh dimana saja
terkecuali pada tempat-tempat yang terlalu tinggi dengan temperatur yang sangat
dingin atau daerah-daerah tandus yang memang tidak cocok untuk kehidupan
tanaman (AAK, 1988).
Daerah-daerah yang cocok bagi tanaman kopi ataupun daerah yang
tidak dapat ditanami , misalnya :
a. Pada garis lintang Utara Lautan Pasifik dan daerah tropis di Gurun Sahara di
bagian Negara Arab yang tandus tidak cocok. Begitu pula di garis lintang
selatan seluruh Lautan Pasifik dan Australia sebelah Utara dimana tanahnya
sangat tandus, maka kedua daerah tersebut tidak cocok ditanani kopi.
b. Pada garis lintang Selatan yang cocok / dapat ditananmi kopi, misalnya
Negara-negara Panama, Brasilis dan daerah Natal, Afrika Selatan.Di daerah
tropis ini tidak ada daerah atau kepulauan yang agak luas yang kiranya tidak
dapat ditanami kopi. Hampir semua daerah dapat ditanami kopi dan 2/3
tanaman yang berproduksi di dunia terdapat di sebelah barat, terutama di
Brasilia hasilnya hampir 31% produksi dunia untuk diekspor.
Mutu kopi yang baik sangat tergantung pada jenis bibit ynag ditanam,
keadaan iklim, tinggi tempat dan lain-lain; dan kesemuanya ini dapat
mempengaruhi perkembangan hama dan penyakit. Demikian pula cuaca pun
sangat berpengaruh terhadap produksi.
C. Pendapatan
Manusia melakukan kegiatan dalam bidang ekonomi bertujuan untuk
memperoleh pendapatan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Menurut Kartono (1993), pendapatan adalah upah yang diterima oleh keluarga,
baik dari hasil pekerjaan pokok atau sampingan sebagai imbalan jasa. Jadi
pendapatan merupakan balas jasa terhadap usaha yang dilakukan sesorang dalam
rangka memenuhi kebutuhannya. Pendapatan seseorang dapat diperoleh berupa
uang atau barang. Pendapatan seseorang bisa berasal dari usaha pertanian atau
usaha non pertanian.
Pendapatan pertanian adalah nilai produksi dikurangi biaya pengeluaran.
Nilai produksi yang dimaksud adalah nilai produksi usaha tani pada harga
ditingkat petani.
1. Biaya pengeluaran adalah biaya yang dikeluarkan oleh petani untuk ongkos
produksi, seperti pembelian bibit, obat, pemeliharaan, dll.
2. Pendapatan non pertanian adalah pendapatan dari luar pertanian yang
dilakukan oleh petani di dusun tersebut.
3. Total pendapatan rumah tangga adalah pendapatan yang diterima oleh
petani dalam sektor pertanian dan non pertanian dalam jangka waktu satu
tahun.
BAB III
METODE PENELITIAN
Menurut Hadari Nawawi (1991) desain penelitian adalah rancangan
penelitian yang dilakukan dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini, metode
yang digunakan penelitian deskriptif kuantitatif. Metode penelitian deskriptif
merupakan penelitian yang berusaha mengungkapkan suatu masalah atau keadaan
sebagaimana adanya, sehingga bersifat sekedar untuk mengungkapkan fakta (fact
finding), akan tetapi mendapatkan manfaat yang lebih luas. Menurut Suharsini
Arikunto (1996) data yang bersifat kuntitatif berbentuk angka- angka dari hasil
perhitungan atau pengukuran di tempat penelitian. Menurut Pabundu Tika (1997)
pelaksanaan metode deskriptif tidak hanya terbatas pada pengumpulan,
penggambaran, dan penyusunan data tetapi juga meliputi analisis dan interpretasi
data.
Pendekatan geografi yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
ekologi, yaitu suatu metodologi untuk mendekati, menelaah, dan menganalisa
suatu gejala atau masalah dengan menerapkan konsep dan prinsip ekologi (Nursid
Sumaatmadja, 1981). Ilmu geografi dapat dikatakan sebagai ilmu tentang ekologi
manusia yang bermaksud menjelaskan hubungan antara lingkunagn alam dengan
penyebaran dan aktivitas manusia. Pokok dari geografi yaitu berkenaan dengan
studi tentang ekologi manusia pada area yang khusus.
1. Variabel Penelitian
Menurut Suharsini Arikunto (1996) variable adalah objek penelitian atau
apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Variable dalam penelitian ini
adalah:
1. Keadaan Sosial
2. Penduduk
3. Tenaga kerja
4. Angkatan kerja
5. Mata Pencaharian
6. Keadaan Ekonomi
7. Kesejahteraan
8. Penggunaan Lahan
9. Pendapatan
2. Populasi
Menurut Hadari Nawawi (1998) populasi adalah keseluruhan obyek
penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda- benda, hewan, tumbuhan,
gejala, atau peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu.
Populasi dalam penelitian ini adalah rumah tangga petani yang menanam kopi.
3. Metode Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data dan informasi yang lengkap dan sesuai dengan
tujuan penelitian maka digunakan metode penelitian data sebagai berikut :
a. Observasi
Yaitu metode pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan
atau mencatat secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada obyek
penelitian. Metode observasi ini dilakukan untuk mengetahui gambaran awal
tentang daerah penlitian dengan mengunakan pedoman observasi.
b. Wawancara
Yaitu metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab yang di
kerjakan dengan sistematis dan berlandaskan pada tujuan penelitian (Papundu
Tika 2005). Metode ini digunakan untuk memperoleh data identitas responden,
keadaan ekonomi responden, dll. Dalam melakukan wawancara terhadap
responden digunakan pedoman wawancara yang berupa angket ( instrument
penelitian ).
c. Dokumentasi
Yaitu teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditunjukkan kepada
subjek penelitian. Dokumen yang diteliti dapat berupa berbagai macam (Irawan
soehartono, 1995). Dokumen dalam penelitian ini berupa profil dusun, tentang
kondisi demografi sosial dll.
4. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
a. Teknik pengolahan data
Menurut Papundu Tika (1997) sebelum data dianalisis terlebih dahulu
melalui langkah- langkah sebagai berikut :
 Editing
Penelitian kembali pada data yang telah dikumpulkan dengan menilai
data, apakah data yang telah dikumpulkan tersebut cukup baik atau relevan
untuk diproses atau diolah lebih lanjut. Kegiatan ini bertujuan untuk
memperbaiki kualitas data serta memperjelas data dari pedoman wawancara.
 Koding
Berupaya untuk mengklasifikasikan setiap jawaban responden menurut
macamnya baik jawaban yang terbuka, tertutup, maupun semi tertutup sesuai
buku kode.
 Tabulasi
Proses penyusunan dan analisis data dalam bentuk table. Maksud
pembuatan table- table ini adalah penyederhanaan data agar mudah dalam
melakukan analisis.
b. Analisis data
Dalam penelitian ini analisis data yang digunakn adalah: Deskriptif
kuantitatif. Penyajian dalam analisis deskriptif menggunakan table frekuensi
tunggal. Data yang tersaji kemudian diinterpretasikan berdasarkan teori- teori
yang ada dan diukur dengan presentase.
DAFTAR PUSTAKA
AAK. 1988. Budidaya Tanaman Kopi. Yogyakarta : Kanisius
Hastuti. (2009). Praktek Kuliah Lapangan Sosial Ekonomi. Yogyakarta: FISE-
UNY
Nirmala.(2005). Dampak penjualan Lahan Pertanian Terhadap kondisi Ekonomi
Petani di Desa Tampir Kulon Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang
Jawa Tengah.. Yogyakarta : FISE UNY
Nurhadi, Syaeful Hadi Bambang. (2008). Bahan Lokakarya Panduan Praktek
Kuliah Lapangan. Yogyakarta: FISE-UNY
www.google.com

More Related Content

What's hot

G12mqo bab i pendahuluan
G12mqo bab i pendahuluanG12mqo bab i pendahuluan
G12mqo bab i pendahuluan
082196248257
 
Pembangunan Pertanian Berkelanjutan
Pembangunan Pertanian BerkelanjutanPembangunan Pertanian Berkelanjutan
Pembangunan Pertanian Berkelanjutan
Sri Wahyuni
 
Analisa usaha tanaman kentang
Analisa usaha tanaman kentangAnalisa usaha tanaman kentang
Analisa usaha tanaman kentang
Warnet Raha
 
Identifikasi alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan permukiman kecamatan t...
Identifikasi alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan permukiman kecamatan t...Identifikasi alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan permukiman kecamatan t...
Identifikasi alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan permukiman kecamatan t...
M Eka
 
Makalah pertanian (2)
Makalah pertanian (2)Makalah pertanian (2)
Makalah pertanian (2)
BaihakiPLS
 

What's hot (20)

2.ciri ciri pertanian di indonesia
2.ciri ciri pertanian di indonesia2.ciri ciri pertanian di indonesia
2.ciri ciri pertanian di indonesia
 
Pengantar ilmu pertanian kel
Pengantar ilmu pertanian kelPengantar ilmu pertanian kel
Pengantar ilmu pertanian kel
 
Rdhp peningkatan ip 2018
Rdhp peningkatan ip 2018Rdhp peningkatan ip 2018
Rdhp peningkatan ip 2018
 
Kearifan lokal dalam bidang pertanian
Kearifan lokal dalam bidang pertanianKearifan lokal dalam bidang pertanian
Kearifan lokal dalam bidang pertanian
 
Alih Fungsi Lahan Terbuka Hijau menjadi Perumahan pada Kawasan Padang Bulan/S...
Alih Fungsi Lahan Terbuka Hijau menjadi Perumahan pada Kawasan Padang Bulan/S...Alih Fungsi Lahan Terbuka Hijau menjadi Perumahan pada Kawasan Padang Bulan/S...
Alih Fungsi Lahan Terbuka Hijau menjadi Perumahan pada Kawasan Padang Bulan/S...
 
Alih fungsi lahan
Alih fungsi lahanAlih fungsi lahan
Alih fungsi lahan
 
G12mqo bab i pendahuluan
G12mqo bab i pendahuluanG12mqo bab i pendahuluan
G12mqo bab i pendahuluan
 
Perkembangan Padi Organik di Kabupaten Magelang
Perkembangan Padi Organik di Kabupaten MagelangPerkembangan Padi Organik di Kabupaten Magelang
Perkembangan Padi Organik di Kabupaten Magelang
 
Pembangunan Pertanian Berkelanjutan
Pembangunan Pertanian BerkelanjutanPembangunan Pertanian Berkelanjutan
Pembangunan Pertanian Berkelanjutan
 
Ciri ciri pertanian
Ciri ciri pertanianCiri ciri pertanian
Ciri ciri pertanian
 
PERUBAHAN ALIH FUNGSI LAHAN DARI TANAH PERTANIAN MENJADI TANAH NON PERTANIAN ...
PERUBAHAN ALIH FUNGSI LAHAN DARI TANAH PERTANIAN MENJADI TANAH NON PERTANIAN ...PERUBAHAN ALIH FUNGSI LAHAN DARI TANAH PERTANIAN MENJADI TANAH NON PERTANIAN ...
PERUBAHAN ALIH FUNGSI LAHAN DARI TANAH PERTANIAN MENJADI TANAH NON PERTANIAN ...
 
Analisa usaha tanaman kentang
Analisa usaha tanaman kentangAnalisa usaha tanaman kentang
Analisa usaha tanaman kentang
 
Intensifikasi, ekstensifikasi dan diversifikasi
Intensifikasi, ekstensifikasi  dan diversifikasiIntensifikasi, ekstensifikasi  dan diversifikasi
Intensifikasi, ekstensifikasi dan diversifikasi
 
Budidaya Padi Organik
Budidaya Padi OrganikBudidaya Padi Organik
Budidaya Padi Organik
 
Identifikasi alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan permukiman kecamatan t...
Identifikasi alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan permukiman kecamatan t...Identifikasi alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan permukiman kecamatan t...
Identifikasi alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan permukiman kecamatan t...
 
Makalah pertanian (2)
Makalah pertanian (2)Makalah pertanian (2)
Makalah pertanian (2)
 
3.masalah ekonomi pertanian
3.masalah ekonomi pertanian3.masalah ekonomi pertanian
3.masalah ekonomi pertanian
 
Masalah perkebunan
Masalah  perkebunanMasalah  perkebunan
Masalah perkebunan
 
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
 
Kearifan lokal di bidang pariwisata & industri
Kearifan lokal di bidang pariwisata & industriKearifan lokal di bidang pariwisata & industri
Kearifan lokal di bidang pariwisata & industri
 

Viewers also liked (20)

Trisakti certificate
Trisakti certificateTrisakti certificate
Trisakti certificate
 
Wharton US certificate
Wharton US certificateWharton US certificate
Wharton US certificate
 
IJAZAH
IJAZAHIJAZAH
IJAZAH
 
OVMI - thesis dissertation
OVMI - thesis dissertationOVMI - thesis dissertation
OVMI - thesis dissertation
 
Akreditasi.compressed
Akreditasi.compressedAkreditasi.compressed
Akreditasi.compressed
 
copy Ijazah BInus BBS Fanisukma MM
copy Ijazah BInus BBS Fanisukma  MMcopy Ijazah BInus BBS Fanisukma  MM
copy Ijazah BInus BBS Fanisukma MM
 
Surat Lamaran Catur
Surat Lamaran CaturSurat Lamaran Catur
Surat Lamaran Catur
 
Ijazah S.pd Chery
Ijazah S.pd CheryIjazah S.pd Chery
Ijazah S.pd Chery
 
UCBerkeley US certificate
UCBerkeley US certificateUCBerkeley US certificate
UCBerkeley US certificate
 
Georgetown US certificate
Georgetown US certificateGeorgetown US certificate
Georgetown US certificate
 
Ijazah S 1.compressed
Ijazah S 1.compressedIjazah S 1.compressed
Ijazah S 1.compressed
 
Inez CVEnglish_
Inez CVEnglish_Inez CVEnglish_
Inez CVEnglish_
 
( transcripts of Graduation ).compressed
( transcripts of Graduation ).compressed( transcripts of Graduation ).compressed
( transcripts of Graduation ).compressed
 
PAKLARING KERJA
PAKLARING KERJAPAKLARING KERJA
PAKLARING KERJA
 
Surat Lamaran Kerja
Surat Lamaran KerjaSurat Lamaran Kerja
Surat Lamaran Kerja
 
Transkip Nilai BHS inggris.compressed
Transkip Nilai BHS inggris.compressedTranskip Nilai BHS inggris.compressed
Transkip Nilai BHS inggris.compressed
 
Lamaran kerja pen
Lamaran kerja penLamaran kerja pen
Lamaran kerja pen
 
Surat lamaran pro1
Surat lamaran  pro1Surat lamaran  pro1
Surat lamaran pro1
 
Curriculum vitae
Curriculum vitae Curriculum vitae
Curriculum vitae
 
data
datadata
data
 

Similar to konversi lahan kopi menjadi tanaman pekarangan

Laporan fieldtrip pertanian berlanjut
Laporan fieldtrip pertanian berlanjutLaporan fieldtrip pertanian berlanjut
Laporan fieldtrip pertanian berlanjut
fahmiganteng
 
Pemanfaatan jerami padi sebagai bahan baku kerajinan tangan untuk meningkatka...
Pemanfaatan jerami padi sebagai bahan baku kerajinan tangan untuk meningkatka...Pemanfaatan jerami padi sebagai bahan baku kerajinan tangan untuk meningkatka...
Pemanfaatan jerami padi sebagai bahan baku kerajinan tangan untuk meningkatka...
najmul190693
 
Makalah_56 Kel 4 pengaruh perubahan iklim terhadap pembangunan pertanian dan ...
Makalah_56 Kel 4 pengaruh perubahan iklim terhadap pembangunan pertanian dan ...Makalah_56 Kel 4 pengaruh perubahan iklim terhadap pembangunan pertanian dan ...
Makalah_56 Kel 4 pengaruh perubahan iklim terhadap pembangunan pertanian dan ...
Bondan the Planter of Palm Oil
 
Revolusi hijau, pertumbuhan & mobilitas penduduk orde baru
Revolusi hijau, pertumbuhan & mobilitas penduduk orde baruRevolusi hijau, pertumbuhan & mobilitas penduduk orde baru
Revolusi hijau, pertumbuhan & mobilitas penduduk orde baru
Yuni Ratnasari
 

Similar to konversi lahan kopi menjadi tanaman pekarangan (20)

ppt sempro Farhan Alamsyah S.P.pptx
ppt sempro Farhan Alamsyah S.P.pptxppt sempro Farhan Alamsyah S.P.pptx
ppt sempro Farhan Alamsyah S.P.pptx
 
Rptp kajian kedelai lahan kering masam
Rptp kajian kedelai lahan kering masamRptp kajian kedelai lahan kering masam
Rptp kajian kedelai lahan kering masam
 
Rdhp bioindustri pasut
Rdhp bioindustri pasutRdhp bioindustri pasut
Rdhp bioindustri pasut
 
GANGGA. BAHAN PERSENTSI UP.pptx
GANGGA. BAHAN PERSENTSI UP.pptxGANGGA. BAHAN PERSENTSI UP.pptx
GANGGA. BAHAN PERSENTSI UP.pptx
 
Laporan fieldtrip pertanian berlanjut
Laporan fieldtrip pertanian berlanjutLaporan fieldtrip pertanian berlanjut
Laporan fieldtrip pertanian berlanjut
 
Pertanian organik
Pertanian organikPertanian organik
Pertanian organik
 
Pkm gt
Pkm gtPkm gt
Pkm gt
 
Pemanfaatan jerami padi sebagai bahan baku kerajinan tangan untuk meningkatka...
Pemanfaatan jerami padi sebagai bahan baku kerajinan tangan untuk meningkatka...Pemanfaatan jerami padi sebagai bahan baku kerajinan tangan untuk meningkatka...
Pemanfaatan jerami padi sebagai bahan baku kerajinan tangan untuk meningkatka...
 
Proposal pho
Proposal phoProposal pho
Proposal pho
 
Laporan akhir 2014 bptp sumsel.2
Laporan akhir 2014 bptp sumsel.2Laporan akhir 2014 bptp sumsel.2
Laporan akhir 2014 bptp sumsel.2
 
Makalah_56 Kel 4 pengaruh perubahan iklim terhadap pembangunan pertanian dan ...
Makalah_56 Kel 4 pengaruh perubahan iklim terhadap pembangunan pertanian dan ...Makalah_56 Kel 4 pengaruh perubahan iklim terhadap pembangunan pertanian dan ...
Makalah_56 Kel 4 pengaruh perubahan iklim terhadap pembangunan pertanian dan ...
 
Rdhp pendampingan kwsn jagung 2018
Rdhp pendampingan kwsn jagung  2018Rdhp pendampingan kwsn jagung  2018
Rdhp pendampingan kwsn jagung 2018
 
Dampak SL-PTT Padi Sawah Terhadap Produksi dan Difusi Inovasi
Dampak SL-PTT Padi Sawah Terhadap Produksi dan Difusi InovasiDampak SL-PTT Padi Sawah Terhadap Produksi dan Difusi Inovasi
Dampak SL-PTT Padi Sawah Terhadap Produksi dan Difusi Inovasi
 
Padi protan print
Padi protan printPadi protan print
Padi protan print
 
Revolusi hijau, pertumbuhan & mobilitas penduduk orde baru
Revolusi hijau, pertumbuhan & mobilitas penduduk orde baruRevolusi hijau, pertumbuhan & mobilitas penduduk orde baru
Revolusi hijau, pertumbuhan & mobilitas penduduk orde baru
 
Ppt geo kearifan 2
Ppt geo kearifan 2Ppt geo kearifan 2
Ppt geo kearifan 2
 
Sucik Puji Utami, Dr. Ceacilia Sri Midarti, M.Si, Diskusi 2.1 Contoh Peneliti...
Sucik Puji Utami, Dr. Ceacilia Sri Midarti, M.Si, Diskusi 2.1 Contoh Peneliti...Sucik Puji Utami, Dr. Ceacilia Sri Midarti, M.Si, Diskusi 2.1 Contoh Peneliti...
Sucik Puji Utami, Dr. Ceacilia Sri Midarti, M.Si, Diskusi 2.1 Contoh Peneliti...
 
Sejarah
SejarahSejarah
Sejarah
 
1-paradigma-baru-penyuluhan-pertanian.pptx
1-paradigma-baru-penyuluhan-pertanian.pptx1-paradigma-baru-penyuluhan-pertanian.pptx
1-paradigma-baru-penyuluhan-pertanian.pptx
 
Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung
 

konversi lahan kopi menjadi tanaman pekarangan

  • 1. KONVERSI LAHAN KOPI Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Tanaman Penyegar Dosen Pengampu : Ir. H. Nasruddin, MS (Bid. Ilmu Kepakaran Fisiologi Tanaman/Tanaman Perkebunan) Di Susun Oleh: Nama : Muhammad Aris NIM : G111 12 333 JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS HASANUDDIN 2015
  • 2. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pertanian adalah suatu sistem keruangan yang merupakan perpaduan subsistem risis dan subsistem manusia yang termasuk ke dalam subsistem fisis adalah komponen tanah, iklim, hidrografi, topografi dan segala proses alamiah. Subsistem manusia adalah tenaga kerja, kemampuan teknologi, tradisi yang berlaku dalam masyarakat dan kondisi politis setempat (Sumaatmaja, 1988). Pembangunan pertanian sebagaimana diamanatkan dalam arahan kebijaksanaan GBHN th 1999 – 2004 adalah mengembangkam pertanian sesuai kemajuan teknologi dengan membangun keunggulan kompetitif sebagai Negara agraris menurut kompetensi dan produk unggulansetiap daerah (anonym, 1999). Pemerintah sekarang ini sedang meningkatkan ekspor hasil bumi non migas. Kopi termasuk Genus Coffea dan family Rubiaceae. Kopi sebagai salah satu komoditi non migas, belakangan ini memiliki pasaran yng cukup mantap dipasaran dunia. Hal ini terbukti bahwa ekspor kopi tahun 1986 sudah mulai menggeser nilai ekspor karet yang selama ini mendominasi nilai subsektor perkebunan oleh karena itu tepatlah apabila dewasa ini para petani dan pengusaha perkebunan kopi mulai berlomba – lomba untuk meningkatkan produksi dan mutu. Perkebunan kopi didusun petung dari tahun ke tahun mengalami perkembangan,dari proses pembibitan sampai produksi hingga pemasaran. Tapi mengalami sebuah pergesaran yang signifikan sehingga penelitian ini yang menjadi daya tarik bagi saya dengan memberi judul “konversi lahan kopi menjadi tanaman pekarangan rumah. Dusun Petung, Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman. Daerah Istimewa Yogyakarta” Dusun Petung terletak di kelurahan Kepuharjo, kecamatan Cangkringan, kabupaten Sleman.
  • 3. Potensi yang terdapat di dusun Petung ,di antaranya perkebunan kopi. Karena letak dusun petung yang berada di kaki gunung Merapi , suhunya dingin berada di dataran tinggi. Hal ini memungkinkan tanaman kopi dapat tumbuh baik di daerah ini. Kopi didusun Petung menjadi komoditas utama. Hampir setiap wisatawan yang datang ke dusun Petung ingin merasakan kopi produksi daerah ini. Dusun Petung terdiri dari 105 KK, yang terbagi kedalam 2 RW dan 4 RT. Dari 105 KK, 60 KK memiliki lahan untuk perkebunan kopi. Di dusun ini terdapat kelompok tani yang memayungi para petani kopi. Tapi pada beberapa tahun ini, potensi kopi di desa petung memiliki tidak begitu baik, karena tidak dimaksimalkan dengan efisien dan efektif. B. IDENTIFIKASI MASALAH 1. Posisi Strategis komoditas kopi. 2. Aktivitas petani kopi yang menjadi andalan, beralih fungsi pekerjaan/lahan. 3. Faktor dominan yang membuat alih guna fungsi lahan. 4. Proses atau tindakan nyata dalam membudidayakan areal lahan kopi. 5. Langkah yang konkrit dalam membaca situasi yang ada. C. RUMUSAN MASALAH a. Bagaimana perkembangan tanaman kopi? Dari tahun ke tahun, serta pengaruhnya bagi mastyarakat? b. Apa sajakah faktor penyebab terjadinya masalah alih fungsi lahan kopi menjadi komoditas lain? c. Bagaimana upaya pemerintah daerah dan masyarakat sekitar dalam mengelola komoditas kopi? D. TUJUAN KEGIATAN
  • 4. 1. Mengetahui mengenai perkembangan dari tahun ke tahun komoditas kopi dari tahun ke tahun. 2. Mengetahui beberapa alasan mengenai perubahan lahan menjadi komoditas lain. 3. Untuk mengetahui sejauh mana peran pemerintah dalam mensosialisasikan kopi untuk kesejahteraan masyarakat. 4. Mengetahui karakteristik demografi, sosial, dan ekonomi penduduk yang melakukan alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian. 5. Untuk merumuskan sebuah cara yang tepat untuk mengatasi permasalahan perubahan tata fungsi lahan kopi menjadi komoditi ekspor terbaik. 6. Mengetahui dampak alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian terhadap kondisi sosial ekonomi penduduk. E. MANFAAT KEGIATAN 1. Manfaat Teoritis a. Memotivasi serta memberi pemahaman mengenai pentingnya permasalahan tersebut lebih lanjut. b.Menambah perbendaharaan ilmu terkait dengan masalah pertanian dan alih fungsi lahan. 2. Manfaat Praktis a. Memberi pengetahuan kepada masyarakan akan dampak negatif dari proses pengurangan lahan kopi. b. Sebagai bahan pertimbangan bagi masyarakat memikirkan pekembangan yang muncul dari kegiatan pertanian kopi tersebut. c. Sebagai dasar untuk menciptakan alternatif yang tepat untuk mengatasi permasalahan akibat alih fungsi lahan pertanian tersebut. d. Untuk mengetahui apa yang menjadi faktor pengubah lahan untuk kopi menjadi lahan lain.
  • 5. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pendekatan dan Konsep dalam Geografi Geografi mempunyai pendekatan atau sudut pandang yang spesifik dengan memahami fenomena-fenomena kajian geografi pendekatan yaitu Pendekatan keruangan (Spatial approach), pendekatan ekologi (Ecological Approach) dan pendekatan kewilayahan (regional complex approach) (Suparmini,dkk, 2000). Sudut pandang geografi yang berkaitan dengan penelitian dengan penelitian ini adalah sudut pandang keruangan. Pendekatan keruangan menekankan analisisnya pada variasi distribusi dan lokasi dari pada gejala-gejala atau kelompok gejala-gejala di permukaan bumi (Suparmini dkk,2000). Penelitian ini membahas studi alih fungsi lahan kopi yang dahulu memiliki peranan vital dalam kehidupan masyarakat petung menjadi tersingkirkan menjadi lahan yang lain, seperti rumput, tanaman buah, dan sengon. Konsep dasar merupakan konsep-konsep yang paling penting yang menggambarkan struktur suatu ilmu (Suharyono dan Moch Amien, 1994). Konsep geografi yang berkaitan gengan penelitian ini adalah: 1. Lokasi 2. Jarak 3. Keterjangkauan 4. Deferensi Area 5. Keterkaitan Keruangan
  • 6. B. Kopi Kopi adalah suatu jenis tanaman tropis yang dapat tumbuh dimana saja terkecuali pada tempat-tempat yang terlalu tinggi dengan temperatur yang sangat dingin atau daerah-daerah tandus yang memang tidak cocok untuk kehidupan tanaman (AAK, 1988). Daerah-daerah yang cocok bagi tanaman kopi ataupun daerah yang tidak dapat ditanami , misalnya : a. Pada garis lintang Utara Lautan Pasifik dan daerah tropis di Gurun Sahara di bagian Negara Arab yang tandus tidak cocok. Begitu pula di garis lintang selatan seluruh Lautan Pasifik dan Australia sebelah Utara dimana tanahnya sangat tandus, maka kedua daerah tersebut tidak cocok ditanani kopi. b. Pada garis lintang Selatan yang cocok / dapat ditananmi kopi, misalnya Negara-negara Panama, Brasilis dan daerah Natal, Afrika Selatan.Di daerah tropis ini tidak ada daerah atau kepulauan yang agak luas yang kiranya tidak dapat ditanami kopi. Hampir semua daerah dapat ditanami kopi dan 2/3 tanaman yang berproduksi di dunia terdapat di sebelah barat, terutama di Brasilia hasilnya hampir 31% produksi dunia untuk diekspor. Mutu kopi yang baik sangat tergantung pada jenis bibit ynag ditanam, keadaan iklim, tinggi tempat dan lain-lain; dan kesemuanya ini dapat mempengaruhi perkembangan hama dan penyakit. Demikian pula cuaca pun sangat berpengaruh terhadap produksi. C. Pendapatan Manusia melakukan kegiatan dalam bidang ekonomi bertujuan untuk memperoleh pendapatan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Menurut Kartono (1993), pendapatan adalah upah yang diterima oleh keluarga, baik dari hasil pekerjaan pokok atau sampingan sebagai imbalan jasa. Jadi pendapatan merupakan balas jasa terhadap usaha yang dilakukan sesorang dalam
  • 7. rangka memenuhi kebutuhannya. Pendapatan seseorang dapat diperoleh berupa uang atau barang. Pendapatan seseorang bisa berasal dari usaha pertanian atau usaha non pertanian. Pendapatan pertanian adalah nilai produksi dikurangi biaya pengeluaran. Nilai produksi yang dimaksud adalah nilai produksi usaha tani pada harga ditingkat petani. 1. Biaya pengeluaran adalah biaya yang dikeluarkan oleh petani untuk ongkos produksi, seperti pembelian bibit, obat, pemeliharaan, dll. 2. Pendapatan non pertanian adalah pendapatan dari luar pertanian yang dilakukan oleh petani di dusun tersebut. 3. Total pendapatan rumah tangga adalah pendapatan yang diterima oleh petani dalam sektor pertanian dan non pertanian dalam jangka waktu satu tahun.
  • 8. BAB III METODE PENELITIAN Menurut Hadari Nawawi (1991) desain penelitian adalah rancangan penelitian yang dilakukan dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan penelitian deskriptif kuantitatif. Metode penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mengungkapkan suatu masalah atau keadaan sebagaimana adanya, sehingga bersifat sekedar untuk mengungkapkan fakta (fact finding), akan tetapi mendapatkan manfaat yang lebih luas. Menurut Suharsini Arikunto (1996) data yang bersifat kuntitatif berbentuk angka- angka dari hasil perhitungan atau pengukuran di tempat penelitian. Menurut Pabundu Tika (1997) pelaksanaan metode deskriptif tidak hanya terbatas pada pengumpulan, penggambaran, dan penyusunan data tetapi juga meliputi analisis dan interpretasi data. Pendekatan geografi yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian ekologi, yaitu suatu metodologi untuk mendekati, menelaah, dan menganalisa suatu gejala atau masalah dengan menerapkan konsep dan prinsip ekologi (Nursid Sumaatmadja, 1981). Ilmu geografi dapat dikatakan sebagai ilmu tentang ekologi manusia yang bermaksud menjelaskan hubungan antara lingkunagn alam dengan penyebaran dan aktivitas manusia. Pokok dari geografi yaitu berkenaan dengan studi tentang ekologi manusia pada area yang khusus. 1. Variabel Penelitian Menurut Suharsini Arikunto (1996) variable adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Variable dalam penelitian ini adalah: 1. Keadaan Sosial 2. Penduduk 3. Tenaga kerja
  • 9. 4. Angkatan kerja 5. Mata Pencaharian 6. Keadaan Ekonomi 7. Kesejahteraan 8. Penggunaan Lahan 9. Pendapatan 2. Populasi Menurut Hadari Nawawi (1998) populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda- benda, hewan, tumbuhan, gejala, atau peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu. Populasi dalam penelitian ini adalah rumah tangga petani yang menanam kopi. 3. Metode Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data dan informasi yang lengkap dan sesuai dengan tujuan penelitian maka digunakan metode penelitian data sebagai berikut : a. Observasi Yaitu metode pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan atau mencatat secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada obyek penelitian. Metode observasi ini dilakukan untuk mengetahui gambaran awal tentang daerah penlitian dengan mengunakan pedoman observasi. b. Wawancara Yaitu metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab yang di kerjakan dengan sistematis dan berlandaskan pada tujuan penelitian (Papundu Tika 2005). Metode ini digunakan untuk memperoleh data identitas responden, keadaan ekonomi responden, dll. Dalam melakukan wawancara terhadap responden digunakan pedoman wawancara yang berupa angket ( instrument penelitian ).
  • 10. c. Dokumentasi Yaitu teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditunjukkan kepada subjek penelitian. Dokumen yang diteliti dapat berupa berbagai macam (Irawan soehartono, 1995). Dokumen dalam penelitian ini berupa profil dusun, tentang kondisi demografi sosial dll. 4. Teknik Pengolahan dan Analisis Data a. Teknik pengolahan data Menurut Papundu Tika (1997) sebelum data dianalisis terlebih dahulu melalui langkah- langkah sebagai berikut :  Editing Penelitian kembali pada data yang telah dikumpulkan dengan menilai data, apakah data yang telah dikumpulkan tersebut cukup baik atau relevan untuk diproses atau diolah lebih lanjut. Kegiatan ini bertujuan untuk memperbaiki kualitas data serta memperjelas data dari pedoman wawancara.  Koding Berupaya untuk mengklasifikasikan setiap jawaban responden menurut macamnya baik jawaban yang terbuka, tertutup, maupun semi tertutup sesuai buku kode.  Tabulasi Proses penyusunan dan analisis data dalam bentuk table. Maksud pembuatan table- table ini adalah penyederhanaan data agar mudah dalam melakukan analisis. b. Analisis data Dalam penelitian ini analisis data yang digunakn adalah: Deskriptif kuantitatif. Penyajian dalam analisis deskriptif menggunakan table frekuensi tunggal. Data yang tersaji kemudian diinterpretasikan berdasarkan teori- teori yang ada dan diukur dengan presentase.
  • 11. DAFTAR PUSTAKA AAK. 1988. Budidaya Tanaman Kopi. Yogyakarta : Kanisius Hastuti. (2009). Praktek Kuliah Lapangan Sosial Ekonomi. Yogyakarta: FISE- UNY Nirmala.(2005). Dampak penjualan Lahan Pertanian Terhadap kondisi Ekonomi Petani di Desa Tampir Kulon Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang Jawa Tengah.. Yogyakarta : FISE UNY Nurhadi, Syaeful Hadi Bambang. (2008). Bahan Lokakarya Panduan Praktek Kuliah Lapangan. Yogyakarta: FISE-UNY www.google.com