Dokumen tersebut membahas tentang pengertian perilaku menyimpang dan pengendalian sosial. Perilaku menyimpang dijelaskan sebagai perilaku yang tidak sesuai dengan norma sosial, sedangkan pengendalian sosial adalah upaya masyarakat untuk mengatur anggotanya agar taat pada aturan. Beberapa bentuk pengendalian sosial diantaranya adalah teguran, pendidikan, agama, dan lembaga formal seperti polisi dan pengadilan.
4. NextBack
Home
PERILAKU MENYIMPANG
A. PENGERTIAN PERILAKU MENYIMPANG
1. Pengertian Konformitas
Sejak lahir orang tua dan lingkungan sekitar
berusaha agar kita beperilaku sesuai dengan jenis
kelamin yang kita miliki. Anak laki-laki diharapkan
berperilaku aktif dan berani,
5. NextBack
Home
sedangkan anak perempuan diharapkan berperilaku lembut
dan pasif. Melalui proses sosialisasi, identitas jenis
kelamin seorang anak ditanamkan.
Anak akan konformis terhadap peran sebagai anak
perempuan dan anak laki-laki sesuai dengan harapan
masyarakat. Proses sosialisasi menghasilkan konformitas.
6. NextBack
Home
Menurut John M. Shepard, konformis adalah bentuk
interaksi yang didalamnya seseorang berperilaku
terhadap oran lain sesuai dengan harapan kelompok
masyarakat dimana ia tinggal.
Konformitas berarti proses penyesuaian diri dengan
masyarakat dengan cara menaati norma dan nilai dalam
7. NextBack
Home
masyarakat. Sementara itu, perilaku menyimpang atau tidak
sesuai dengan norma dan nilai dalam masyarakat disebut
perilaku nonkonformitas atau perilaku menyimpang
(deviance).
2. Pengertian Perilaku Menyimpang
a.Menurut James W. Van Zaden
penyimpangan sosial adalah perilaku yang oleh
8. NextBack
Home
sejumlah orang besar dianggap sebagai hal yang tercela
dan diluar batas toleransi.
b. Menurut Robert M. Z. Lawang
Penyimpang sosial adalah semua tindakan yang
menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam
masyarakat dan menimbulkan usaha yang berwenang
9. NextBack
Home
dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku menyimpang
tersebut.
c.Menurut Paul B. Horton
Peyimpang sosial adalah setiap perilaku yang
dinyatakan sebagai pelanggaran terhadap norma-norma
kelompok atau masyarakat.
10. NextBack
Home
3. Sumber perilaku menyimpang
a. Menurut Edward H. Sutherland
menurut teori pergaulan berbeda, bahwa penyimpangan
sosial berasal dari pergaulan dengan kelompok yang
telah menyimpang. Penyimpangan diperoleh melalui
proses alih budaya (cultural transmission). Melalui
proses tersebut seseorang mempelajari penyimpangan.
11. NextBack
Home
Maka, lama-kelamaan ia pun akan tertarik dan mengikuti
pola perilaku yang menyimpang tersebut.
b. Menurut Edwin M. Lemert
Teori lemert dinamakan labelling theory. Menurutnya,
seseorang menjadi penyimpan karena adanya proses
labelling (pemberian julukan, cap, etiket, atau merek) yang
diberikan masyarakat kepadanya. Proses labelling ini
12. NextBack
Home
bisa membuat seseorang yang tadinya tidak memiliki
kebiasaan menyimpang menjadi terbiasa. Bahkan, kebiasaan
itu kemudian menjadi gaya hidup. Contoh, seseorang siswa
yang bolos sekolah satu kali dicap pembolos oleh gurunya.
Julukan itu terdengar oleh teman-temannya. Sejak itu,
julukan pembolos melekat pada dirinya. Karena terus
menerus mendengar julukan pembolos, ia malah mengulangi
13. NextBack
Home
perbuatan itu terus menerus. Lebih lanjut Lemert
membagi perilaku menyimpang ke dalam dua bentuk.
1) Penyimpangan primer (primary deviation), yaitu
perbuatan menyimpang yang dilakukan seseorang
namun sang pelaku masih dapat diterima secara
sosial. Ciri penyimpangan primer adalah sifatnya
sementara,
14. NextBack
Home
tidak berulang, dan dapat ditoleransi masyarakat.
Contohnya, mengendarai motor atau mobil melebihi
kecepatan yang normal.
2) Penyimpangan sekunder (secondary deviation), yaitu
perbuatan yang dilakukan seseorang yang secara
umum dikenal sebagai perbuatan atau perilaku
menyimpang
15. NextBack
Home
Contoh, memerkosa, membunuh, merampok, mabuk-
mabukan, menggunakan obat terlarang, berjudi, dan
melacur. Penyimpangan demikian bisa dilakukan secara
individu maupun kelompok. Masyarakat pada umumnya
tidak bisa menerima dan tidak menginginkan orang-orang
semacam ini berada dalam lingkungannya
16. NextBack
Home
B. HUBUNGAN ANTARA PERILAKU MENYIMPANG
DAN SOSIALISASI YANG TIDAK SEMPURNA
Setiap pelaku sosialisasi memnpunyai fungsi masing
masing yang seharusnya saling melengkapi. Akan
tetapi, pada kenyataanya sering terjadi
ketidaksepadanan antara pesan yang disampaikan
pelaku yang satu dengan pelaku
17. NextBack
Home
sosialisasi yang lain . Ketidaksepadanan ini membuat
proses sosialisasi menjadi kurang sempurna. Contohnya,
sebuah keluarga memberikan pesan untuk tidak merokok
kepada anggota keluarganya (anak).
18. NextBack
Home
1. Sifat-sifat Perilaku Menyimpang
a. Penyimpangan bersifat positif
penyimpangan ini berdampak positif terhadap sistem
sosial karena mengandung unsur-unsur inovatif,
kreatif, dan memperkaya wawasan seseorang. Contoh,
emansipasi wanita dalam kehidupan masyarakat yang
memunculkan wanita karier
19. NextBack
Home
b. Penyimpangan bersifat negatif
Penyimpangan ini nertindk ke arah nilai-nilai sosial
yang dianggap rendah dan selalu mengkibatkan hal
yang buruk. Bobot penyimpangan negatif didasarkakan
pada kaidah sosial yang dilanggar. Pelanggaran
terhadap kaidah susila dan adat istiadat pada
umumnya dinilai lebih berat daripada pelanggaran
20. NextBack
Home
terhadap tata cara dan sopan santun.
2. Macam-macam Perilaku Menyimpang
a. Tindakan kriminal atau kejahatan
1) Kejahatan tanpa korban (crime without victim)
Contoh : berjudi, penyalahgunaan obat bius,
mabuk-mabukan, dan hubungan seks yang tidak
sah.
.
21. NextBack
Home
2) Kejahatan terorganisasi (organize crime)
Contoh : komplotan korupsi, penyediaan jasa
pelacur,dan rentenir.
3) Kejahatan kerah putih (white collar crime)
Contoh : penghindaran pajak, penggelapan uang
perusahaan oleh pemilik perusahaan, dan
pejabat yang korupsi.
22. NextBack
Home
4) Kejahatan korporat (corporat crime)
contoh : suatu perusahaan membuang limbah beracun
ke sungai dan mengakibatkan penduduk sekitar
mengalami berbagai jenis penyakit.
5) Penyimpangan seksual
6) Pemakaian dan pengedaran obat terlarang
7) Penyimpangan dalam bentuk gaya hidup
23. NextBack
Home
Contoh : Sikap arogansi dan eksentrik. Sikap
arogansi antara lain, kesombongan terhadap sesuatu
yang dimiliki. Sikap eksentrik ialah oerbuatan yang
menyimpang dari biasanya sehingga dianggap aneh,
seperti anak laki-laki memakai anting atau pemuda
yang berambut panjang.
24. NextBack
Home
PENGENDALIAN
A. PENGERTIAN PENGENDALIAN SOSIAL
1. Menurut Joseph S Roucek
pengendalian sosial adalah suatu istilah kolektif yang
mengacu pada proses terencana ataupun tidak
terencana yang mengajarkan, membujuk, atau
memaksa individu untuk menyesuaikan diri dengan.
25. NextBack
Home
kebiasaan dan nilai-nilai kelompok
b. Menurut Peter L. Berger
Pengendalian sosial adalah berbagai cara yang
digunakan oleh masyarakat untuk menertibkan
anggota-anggotanya yang membangkang.
c. Menurut Hoton
Pengendalian sosial adalah segenap cara dan proses
26. NextBack
Home
yang ditempuh oleh sekelompok orang atau masyarakat,
sehingga para anggotanya bertindak sesuai harapan.
d. Menurut Soetandyo Wignyo Subroto
pengendalian sosial adalah sanksi, yaitu suatu
bentuk penderitaan yang secara sengaja diberikan
oleh masyarakat.
27. NextBack
Home
B. CARA-CARA PENGENDALIAN SOSIAL
1. Cara persuasif
cara ini dilakukan dengan menekankan pada usaha
mengajak dan membimbing anggota masyarakat
agar bertindak sesuai dengan cara persuasif. Cara
ini menekankan pada segi nilai kognitif(pengetahuan)
28. NextBack
Home
dan afektif (sikap). Contoh, seorang guru memberikan
pengertian bahwa menyontek itu menunjukkan sikap
yang tidak baik.
2. Cara koersif
Cara ini dilakukan dengan kekerasan atau paksaan,
dilakukan dengan kekuatan fisik. Cara ini adalah cara
terakhir jika cara persuasif tidak berhasil.
29. NextBack
Home
C. JENIS-JENIS PENGENDALIAN SOSIAL
1) Gosip atau desas desus
gosip atau desas-desus adalah pengendalian atau
kritik sosial yang dilontarkan secara tertutup oleh
masyarakat.
2) Teguran
Teguran adalah kritik yang disampaikan secara
30. NextBack
Home
terbuka oleh masyarakat kapada warganya yang
melakukan perilaku menyimpang.
3) Pendidikan
pendidikan dapat membina dan mengarahkan warga
masyarakat (terutama anak sekolah).
4) Agama
berperan sebagai alat pengendalian yang dapat
31. NextBack
Home
mempengaruhi sikap dan perilaku para pemeluknya dalam
pergaulan hidup masyarakat.
Peran Lembaga Formal dan Informal dalam
Pengendalian Sosial
a. Polisi, sebagai aparat negara yang bertugas
memelihara keamanan dan ketertiban, serta
mencegah
32. NextBack
Home
dan mengatasi perilaku menyimpang masyarakat
sehingga tercipta ketertiban. Peran polisi bukan
hanya menangkap, menyidik, dan menyerahkan
pelaku tindak pidana ke instansi hukum tapi
juga memberikan pembinaan dan penyuluhan.
b. Pengadilan, akan memberi sanksi tegas kepada
siapa pun yang terbukti bersalah. Ia dapat dihukum
33. NextBack
Home
berupa denda, kurungan, atau penjara.
c. Adat, merupakan lembaga atau pranata sosial
yang terdapat pada masyarakat tradisional.
d. Tokoh masyarakat, adalah orang yang memiliki
pengaruh atau wibawa sehingga ia dihormati dan
disegani masyarakat.
34. NextBack
Home
Contoh Soal
1. Setelah orang tuanya bercerai, anak menjadi labil dan
emosional sehingga tidak bisa meneruskan sekolah.
Faktor yang menyebabkan anak tersebut berperilaku
menyimpang adalah . . . .
a. pergantian pimpinan dan kepala sekolah
b. perubahan tata tertib di lembaga sekolah
35. NextBack
Home
c. keluarga tidak menjalankan fungsi sosialisasi
d. keterbatasan kemampuan ekonomi
e. kehilangan kesempatan belajar
36. NextBack
Home
Pembahasan :
Jawaban C
Keluarga memiliki kewajiban untuk
menyosialisasikan nilai dan norma sosial kepada
anak. Sosialisasi berperan membentuk kepribadian
anak. Keluarga yang tidak melaksanakan fungsi
sosialisasi dengan baik menyebabkan anak labil dan
37. NextBack
Home
emosional sehingga ia tidak bisa meneruskan
sekolahnya .
2. Perhatikan perilaku menyimpang berikut ini !
1) melakukan perampokan dan pembunuhan.
2) mengambil uang milik teman satu kelas.
3) tidak mau ikut bekerja bakti.
4) sikap boros dan berfoya-foya .
39. NextBack
Home
Pembahasan :
Jawaban E
Penyimpangan yang tergolong primer berdasarkan
sanksinya terdapat pada pilihan jawaban nomor 3) & 4)
Pernyataan nomor 1) & 2) merupakan contoh
penyimpangan sekunder karena telah melanggar
peraturan formal/undang-undang.
40. NextBack
Home
Evaluasi
1. Nano adalah seorang anak yang baik, sopan, dan patuh
kepada orang tua. Saat belajar di SMA dia berteman
dengan kelompok berandalan dan mulai belajar
merokok, bahkan berkenalan dengan narkoba. Saat ini
Nano mnejadi perokok dan pecandu narkoba.
41. NextBack
Home
Perilaku menyimpang pada kasus tersebut karena adanya . . .
a. kemajuan lingkungan pergaulan
b. tidak mampu menerima keadaan
c. pengaruh lingkungan sosial
d. pengawasan sekolah yang kurang
e. sosialisasi subkebudayaan menyimpang
42. NextBack
Home
2. Perilaku seks di luar nikah, pemerkosaan, dan
pembunuhan adalah bentuk perilaku menyimpang
yang mengganggu ketentraman dan keteraturan
masyarakat. Gejala tersebut tergolong penyimpangan . .
a. individu d. primer
b. sekunder e. tersier
c. kelompok
43. Home
Back
Daftar Pustaka
Koentjantrat. 1985. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta :
Aksara Baru
Kuswasdoyo, Drs, Shodiq Musthofa, Drs. 1996. Sosiologi 2.
Surakarta: Pabelan.
Muin, Indianto. 2007. Sosiologi SMA/MA Untuk Kelas XII,
Surakarta : Widya Duta