SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
Tugas Mandiri
Tutorial Penggolahan Citra Digital
Dengan Octave
Mata Kuliah : Penggolahan Citra Digital
Disusun Oleh :
Nama : Gita Sanggiana
NPM : 130210391
Kode Kelas : 142-T128T-M5
Dosen : Cosmas Eko Suharyanto, S.Kom.
UNIVERSITAS PUTERA BATAM
2015 / 2016
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahhirrohmanirrohim.....
Dengan memanjatkan do'a dan puji syukur kehadirat Allah SWT serta sholawat serta
salam tercurahkan ke junjungan kita Nabi Muhammad SAW, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas mandiri Penggolahan Citra Digital dengan judul Tutorial Penggolahan
Citra Digital Dengan Octave.
Sholawat dirangkai salam penulis limpahkan kepada baginda agung Nabi Muhammad
SAW, yang telah membawa kita dari alam jahiliyah menuju ke era globalisasi pada saat ini,
sehingga kita bisa membedakan mana yang sah dan mana yang fatal.
“Innal Insana wal khoto’iwan Nisyan” sesungguhnya manusia itu adalah tempatnya
kesalahan dan lupa, dari makalah ini penulis sadar bahwa selaku manusia biasa kita tidak
akan luput dari kehilafan ataupun kekurangannya, oleh karena itu penulis mohon ma’af
sebesar – besarnya apabila ada kesalahan dan kekurangan dalam pembuatan makalah ini.
Demikian dari penulis dan penulis ucapkan terima kasih.
Wassalam,Wr.Wb.....
Batam, Juni 2015
Gita Sanggiana
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................iii
iii
DAFTAR ISI............................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................1
1.1Latar Belakang..............................................................................................................................1
1.2Rumusan Masalah.........................................................................................................................2
1.3Tujuan...........................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................3
2.1Meningkatkan Kecerahan.............................................................................................................3
2.2Merengangkan Citra.....................................................................................................................5
2.3Menampilkan Dua Citra Dalam Satu Jendela................................................................................6
2.4Menggunakan Histogram Citra.....................................................................................................7
2.5Pergeseran Citra...........................................................................................................................9
2.6Pemutaran Citra..........................................................................................................................12
2.7Pembesaran Citra.......................................................................................................................13
2.8Efek keabuan/citra berskala keabuan /konversi.........................................................................15
2.9Efek Twirl....................................................................................................................................16
2.10Memutar Citra..........................................................................................................................18
BAB III PENUTUP..................................................................................................................................22
3.1Kesimpulan.................................................................................................................................22
3.2Saran...........................................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................23
iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengolahan citra adalah salah satu cabang dari ilmu informatika. Pengolahan citra
berkutat pada usaha untuk melakukan transformasi suatu citra / gambar menjadi citra lain
dengan menggunakan teknik tertentu. Pengolahan citra merupakan bidang yang bersifat
multidisiplin, yang terdiri dari banyak aspek, antara lain fisika, elektronika, matematika, seni
dan teknologi komputer.
Pengolahan citra (image processing) memiliki hubungan yang sangat erat dengan
disiplin ilmu yang lain. jika sebuah ilmu disiplin ilmu dinyatakan dengan bentuk proses suatu
input menjadi output, maka pengolahan citra memiliki input berupa citra serta output juga
berupa citra.
Aplikasi pengolahan citra telah memberikan sumbangan yang sangat berarti dalam
berbagai aspek. Para perancang desain grafis telah merasakan betapa nikmatnya
menggunakan software semacam Adobe Photoshop untuk mengerjakan berbagai tugas
mereka. Pemakai Microsoft Word bisa memberikan ilustrasi gambar yang dipoles dengan
teknik tertentu, misalnya memungkinkan gambar seolah-olah dibuat dengan goresan kapur.
Robot seperti AIBO dapat membaca mimik si pemiliknya dan melakukan aksi untuk
menghibur. Mesin inspeksi mampu mendeteksi produk yang cacat. Perangkat presensi dapat
mengenali sidik jari para mahasiswa yang akan mengikuti kuliah. Pintu pun terbuka setelah
retina mata si pegawai dipindai oleh pembaca retina mata. Hal-hal tersebut menunjukkan
beberapa contoh yang melibatkan pengolahan citra.
Makalah ini mengupas sejumlah fondasi dalam pengolahan citra hingga ke aplikasinya,
mengombinasikan teori dan praktik, dan juga membahas berbagai cara penggolahan citra dan
sekaligus mewujudkannya ke dalam bentuk program.
Contoh program diwujudkan dengan menggunakan Octave. Octave adalah Free
Software yang kompatibel dengan MATLAB.
Perangkat lunak ini dapat diunduh secara gratis. Informasi pengunduhannya dapat
dilihat di http://www.gnu.org/software/octave/download.html. Versi Octave yang digunakan
untuk mengimplementasikan program adalah Octave 3.4.3.
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Menjelaskan tutorial dasar penggolahan citra seperti Meningkatkan kecerahan,
peregangan kontras, dan menampilkan dua citra dalam satu jendela
2. Menjelaskan tutorial cara mengunakan histogram citra
3. Menjelaskan tutorial operasi geometric seperti pergeseran citra, pemutaran citra,
pembesaran citra dan pengecilan citra
4. Memahami cara interpolasi citra
5. Menjelaskan cara memberikan efek keabuan atau citra berskala keabuan dan efek
twirl
1.3 Tujuan
1. Membahas tutorial dasar pengolahan citra seperti Meningkatkan kecerahan,
meregangkan kontras, dan menampilkan dua citra dalam satu jendela
2. Membahas tutuorial cara menggunakan histogram citra
3. Memahami tutuorial operasi geometric seperti pergesaran citra, pemutaran citra dan
pengecilan citra
4. Memahami interpolasi citra
5. Membuat efek keabuan pada citra atau citra berskala keabuan
2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Meningkatkan Kecerahan
Operasi dasar yang sering dilakukan pada citra adalah peningkatan kecerahan
(brightness), operasi ini diperlukan dengan tujuan untuk membuat gambar menjadi lebih
terang.
Secara matematis,peningkatan kecerahan dilakukan dengan cara menambahkan suatu
konstanta terhadap nilai seluruh piksel. Misalkan,f(y, x) menyatakan nilai piksel pada citra
berskala keabuan pada koordinat (y, x). Maka,citra baru
�(�,�)= �(�,�)+ � (3.2)
telah meningkat nilai kecerahan semua pikselnya sebesar � terhadap citra asli f(y,
x).Apabila β berupa bilangan negatif,kecerahan akan menurun atau menjadi lebih gelap.
Berikut contoh meningkatkan kecerahan citra dengan memberikan perintah seperti dibawah
ini :
3
Gambar A. Sebelum dicerahkan Gambar B. Setelah citra dicerahkan
4
2.2 Merengangkan Citra
Kontras dalam suatu citra menyatakan distribusi warna terang dan warna gelap. Suatu
citra berskala keabuan dikatakan memiliki kontras rendah apabila distribusi warna cenderung
pada jangkauan aras keabuan yang sempit. Sebaliknya, citra mempunyai kontras tinggi
apabila jangkauan aras keabuan lebih terdistribusi secara melebar. Kontras dapat diukur
berdasarkan perbedaan antara nilai intensitas tertinggi dan nilai intensitas terendah yang
menyusun piksel - piksel dalam citra.
Perlu diketahui, citra dengan kontras rendah acapkali terjadi karena kondisi
pencahayaan yang jelek ataupun tidak seragam. Hal itu dapat diakibatkan oleh sensor - sensor
penangkap citra yang tidak linear.
Agar distribusi intensitas piksel berubah perlu dilakukan peregangan kontras. Hal ini
dilaksanakan dengan menggunakan rumus :
�(�, �) = � �(�, �) (3.3)
Berdasarkan rumus di atas, kontras akan naik kalau α > 1 dan kontras akan turun kalau α < 1.
Sekarang akan dicoba untuk meregangkan kontras dengan cara seperti berikut:
Hasilnya seperti dibawah ini :
5
Gambar a. Citra UPB.JPG Gambar b. Setelah meregangkan kontras
2.3 Menampilkan Dua Citra Dalam Satu Jendela
Octave menyediakan fasilitas yang memungkinkan dua buah citra diletakkan dalam
satu jendela dengan memberikan perintah ‘subplot’ seperti berikut :
Hasilnya dapat dilihat seperti dibawah ini :
6
Gambar a. Menampilkan dua citra di dalam satu jendela
Fungsi ‘figure’ perlu dipanggil terlebih dulu sebelum memanggil ‘imshow’ untuk
menampilkan dua citra di dua jendela masing – masing, Perintah ‘close all’ digunakan untuk
menutup semua jendela.
Adapun pada ‘subplot’, argumen pertama menyatakan jumlah baris citra dan argumen
kedua menyatakan jumlah kolom citra dalam jendela. Argumen ketiga menyatakan indeks
citra dalam jendela yang bernilai antara 1 sampai dengan jumlah baris x jumlah kolom.
2.4 Menggunakan Histogram Citra
Pengertian histogram dalam pengolahan citra adalah .representasi grafis untuk
distribusi warna dari citra digital atau menggambarkan penyebaran nilai-nilai intensitas pixel
dari suatu citra atau bagian tertentu di dalam citra. Dari sebuah histogram dapat diketahui
frekuensi kemunculan relatif dari intensitas pada citra, kecerahan, dan kontas dari sebuah
gambar.
Histogram citra dipresentasikan dengan dua bentuk:
7
1. pertama tabel yang memuat kolom-kolom nilai piksel jumlah absolut setiap nilai
piksel, jumlah komulatif piksel, presentase absolut setiap nilai, dan presentase
komulatifnya.
2. kedua, gambaran grafis yang menunjukkan nilai piksel pada sumbu x dan frekuensi
kemunculan pada sumbu y.
Melalui gambaran grafis histogram ini, secara umum dapat diketahui sifat-sifat citra
yang diwakilinya. Misalnya citra yang direkam dengan spectrum gelombang relatif pendek
akan menghasilkan “ bukit tunggal “ histogram yang sempit (unimodal) wilayah yang
memuat tubuh air agak luas akan menghasilkan kenampakan histogram dengan dua puncak.
 Menampilkan histogram dengan memberikan perintah sebagai berikut :
Hasilnya dapat dilihat seperti dibawah ini :
8
Gambar.a : Citra Kita.jpg Gambar.b : Histogranya
Perlu diketahui, (0:255) untuk membentuk nilai dari 0,1,2, dan seterusnya sampai
dengan 255. Dengan kata lain, (0:255) membentuk larik1 x 256. Tanda ‘ di belakang (0:255)
menyatakan operasi transpos, sehingga hasilnya berupa larik berukuran 256x1. Perintah bar
digunakan untuk membuat diagram batang.
Terlihat pada Gambar.b : .Perhatikan keberadaan satu garis yang cukup panjang di
posisi intensitas 200, yang berasal dari bagian citra yang berwarna hitam. Adapun puncak
histogram di posisi intensitas sekitar 90 menyatakan warna dominan abu-abu.Garis panjang
di sisi kanan menyatakan warna putih.
2.5 Pergeseran Citra
Penggeseran citra ke arah mendatar atau vertikal dapat dilaksanakan dengan mudah.
Rumus yang digunakan sebagai berikut:
�𝑏𝑎𝑟�=�𝑙𝑎𝑚𝑎+ 𝑠�
9
�𝑏𝑎𝑟�=�𝑙𝑎𝑚𝑎+ 𝑠�
Untuk penyederhanaan pembahasan, sx dan sy dianggap bertipe bilangan bulat.
Contoh berikut menunjukkan program yang digunakan untuk melakukan penggeseran citra,
dengan memberikan perintah sebagai berikut :
10
Hasilnya dapat dilihat seperti berikut :
Gambar.a : asli Gambar.b : setelah pergeseran
11
2.6 Pemutaran Citra
Suatu citra dapat diputar dengan sudut � seiring arah jarum jam atau berlawanan arah
jarum jam dengan pusat putaran pada koordinat (0,0). Gambar 5.3 menjelaskan bentuk
pemutaran citra. Adapun rumus yang digunakan untuk memutar citra dengan sudut �
berlawanan arah jam berupa:
𝑥𝑏𝑎𝑟� = 𝑥 ∗𝐶𝑜�(�)+ � ∗𝑆𝑖�(�) (5.3) �𝑏𝑎𝑟� = � ∗𝐶𝑜�(�)− 𝑥 ∗𝑆𝑖�(�) (5.4)
pemutaran citra dengan sudut � searah jarum jam dapat dilakukan. Caranya, dengan
menggunakan x dan y sebagai posisi baru dan xbaru justru sebagai posisi lama. Pada saat
menghitung dengan rumus di atas, apabila posisi koordinat (ybaru ,xbaru) berada di luar area
[1, lebar] dan [1, tinggi], intensitas yang digunakan berupa nol
Berikut contoh Pemutaran citra dengan memberikan perintah seperti dibawah ini :
12
Gambar a. Sebelum di putar Gambar b. Setelah citra di putar
2.7 Pembesaran Citra
Suatu citra dapat diperbesar dengan membuat setiap piksel menjadi beberapa piksel. Perlu
diketahui, tinggi dan lebar citra keluaran dihitung berdasarkan :
tinggi_baru = tinggi * sy;
lebar_baru = lebar * sx;
Kemudian,
13
y2 = ((y-1) / sy) + 1;
digunakan untuk memperoleh nilai y2 yang berkisar antara 1 sampai dengan lebar citra asli.
Hal yang serupa dilakukan untuk x2 yang dilaksanakan melalui
x2 = ((x-1) / sx) + 1;
Berdasar fungsi perbesar di atas, dapat diberikan perintah seperti berikut:
>> Img = perbesar('C:ImageCitra UPB.jpg', 3, 3);
Pada perintah di atas, citra UPB.jpg diperbesar tiga kali baik pada arah vertikal maupun
horizontal. Selanjutnya, hasil perbesaran ditampilkan melalui
>> imshow(Img);
Sekarang akan dicoba untuk meregangkan kontras dengan cara seperti berikut :
14
Hasilnya seperti dibawah ini :
Gambar a. Citra UPB.JPG Gambar b. Setelah citra di perbesar
2.8 Efek keabuan/citra berskala keabuan /konversi
Sesuai dengan nama yang melekat, citra jenis ini menangani gradasi warna hitam dan
putih, yang tentu saja menghasilkan efek warna abu-abu.Pada jenis gambar ini, warna
dinyatakan dengan intensitas.Dalam hal ini, intensitas berkisar antara 0 sampai dengan
255.Nilai 0 menyatakan hitam dan nilai 255 menyatakan putih.
Contoh berikut menunjukkan program yang digunakan untuk melakukan citra berskala
keabuan, dengan memberikan perintah sebagai berikut :
Hasilnya seperti gambar dibawah ini :
15
Gambar a. Citra berskala keabuan
2.9 Efek Twirl
Transformasi twirl(olak atau puntiran) dilakukan dengan memutar citra berdasarkan titik
pusat citra, tetapi tidak bersifat linear. Salah satu varian bentuk transformasinya, yang
diadaptasi dari Burger & Burge (2008), sebagai berikut:
(
Dengan
Berikut contoh citra efek twil
16
Hasil gambarnya sebagai berikut :
17
Gambar a. Citra dengan efek twirl
2.10 Memutar Citra
Suatu citra dapat diputar dengan sudut � seiring arah jarum jam atau berlawanan arah
jarum jam dengan pusat putaran pada koordinat (0,0). Gambar 5.3menjelaskan bentuk
pemutarancitra.Adapun rumus yang digunakan untuk memutar citra dengan sudut �
berlawanan arah jam berupa:
𝑥𝑏𝑎𝑟� = 𝑥 ∗ 𝐶𝑜�(�) + � ∗ 𝑆𝑖�(�)
18
�𝑏𝑎𝑟� = � ∗ 𝐶𝑜�(�) − 𝑥 ∗ 𝑆𝑖�(�)
Pemutaran citra dengan sudut � searah jarum jamdapat dilakukan. Caranya, dengan
menggunakan x dan y sebagai posisi baru dan xbarujustru sebagai posisi lama. Pada saat
menghitung dengan rumus di atas,apabila posisi koordinat (ybaru,xbaru) berada di luar area
[1, lebar] dan [1, tinggi],intensitas yang digunakan berupa nol. Cara inilah yang merupakan
contoh pemetaan ke belakang, dengan memberikan perintah sebagai berikut :
Hasilnya sebagai berikut :
19
Gambar a. Citra asli Gambar b. Citra pemutaran kebelakang
Apa yang terjadi kalau dilaksanakan pemetaan ke depan dengan menggunakan rumus yang
sama, cara seperti itu dapat menimbulkan lubang pada citra hasil. Artinya, akan ada piksel
yang tidak terisi dengan piksel dari citra masukan. Untuk melihat efek ini, cobalah jalankan
program sebagai berikut.
Hasilnya seperti berikut :
20
Gambar a. Citra asli Gambar b. Citra dengan pemutaran kedepan
21
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari makalah ini dapat kita simpulkan bahwa Pengolahan citra adalah salah satu cabang
dari ilmu informatika. Pengolahan citra berkutat pada usaha untuk melakukan transformasi
suatu citra / gambar menjadi citra lain dengan menggunakan teknik tertentu.
Pengolahan citra merupakan bidang yang bersifat multidisiplin, yang terdiri dari banyak
aspek, antara lain fisika, elektronika, matematika, seni dan teknologi komputer.
Aplikasi pengolahan citra telah memberikan sumbangan yang sangat berarti dalam
berbagai aspek. Para perancang desain grafis telah merasakan betapa nikmatnya
menggunakan software semacam Adobe Photoshop untuk mengerjakan berbagai tugas
mereka.
Pemakai Microsoft Word bisa memberikan ilustrasi gambar yang dipoles dengan teknik
tertentu, misalnya memungkinkan gambar seolah-olah dibuat dengan goresan kapur. Robot
seperti AIBO dapat membaca mimik si pemiliknya dan melakukan aksi untuk menghibur.
Mesin inspeksi mampu mendeteksi produk yang cacat. Perangkat presensi dapat mengenali
sidik jari para mahasiswa yang akan mengikuti kuliah. Pintu pun terbuka setelah retina mata
si pegawai dipindai oleh pembaca retina mata. Hal-hal tersebut menunjukkan beberapa
contoh yang melibatkan pengolahan citra.
3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca untuk meningkatkan
kualitas dari isi makalah ini dikemudian hari.
22
DAFTAR PUSTAKA
Demirkaya, O.; Asyali, M.H,; Sahoo, P.K 2009. Image Processing with MATLAP
Application in Medicine and Biology. Boca Raton : CRC Press.
Crane, R 1997. A Simplified Approach to Image Processing Classical and Modern
Techniques in C.upper Saddle River : Prentice Hall PTR.
Deselaerd, T. 2003 Features for Image Retrieval. Aachen: RWTH Aachen – University
of Technology.
Efford, N. 2000. Digital Image Processing a Practical Introduction Using Java. Essex:
Pearson Education Limited.
Fisher, R.; Perkins, S.; Walker, A.; Wolfart, F. 2003. Robert Cross Edge detector.
[Online].homepages.inf.edu.ac.uk.rbf/HOPR2/Roberts.htm.
23

More Related Content

What's hot

LAPORAN HASIL PRAKTEK PEMROGRAMAN KOMPUTER (DLPHI 7)
LAPORAN HASIL PRAKTEK  PEMROGRAMAN KOMPUTER (DLPHI 7)LAPORAN HASIL PRAKTEK  PEMROGRAMAN KOMPUTER (DLPHI 7)
LAPORAN HASIL PRAKTEK PEMROGRAMAN KOMPUTER (DLPHI 7)YOHANIS SAHABAT
 
Laporan Penilaian Software dengan Cyclomatic Complexity
Laporan Penilaian Software dengan Cyclomatic ComplexityLaporan Penilaian Software dengan Cyclomatic Complexity
Laporan Penilaian Software dengan Cyclomatic ComplexityMoch. Nor Kholis
 
Pertemuan 2-pemecahan-masalah-ai
Pertemuan 2-pemecahan-masalah-aiPertemuan 2-pemecahan-masalah-ai
Pertemuan 2-pemecahan-masalah-aiwillyhayon
 
32 metodologi penelitian pada ilmu komputer
32   metodologi penelitian pada ilmu komputer32   metodologi penelitian pada ilmu komputer
32 metodologi penelitian pada ilmu komputerMuhammad Andrianto
 
Laporan Laboratorium Dasar Pemrograman dengan Bahasa C by Muhammad Kennedy Gi...
Laporan Laboratorium Dasar Pemrograman dengan Bahasa C by Muhammad Kennedy Gi...Laporan Laboratorium Dasar Pemrograman dengan Bahasa C by Muhammad Kennedy Gi...
Laporan Laboratorium Dasar Pemrograman dengan Bahasa C by Muhammad Kennedy Gi...Muhammad Kennedy Ginting
 
Sesi 1 Aplikasi Multimedia Pada Berbagai Bidang
Sesi 1   Aplikasi Multimedia Pada Berbagai BidangSesi 1   Aplikasi Multimedia Pada Berbagai Bidang
Sesi 1 Aplikasi Multimedia Pada Berbagai BidangAnindita Martadipura
 
Analisa Website Traveloka - Makalah IMK
Analisa Website Traveloka - Makalah IMKAnalisa Website Traveloka - Makalah IMK
Analisa Website Traveloka - Makalah IMKMiftahul Muttaqin
 
Bab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijital
Bab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijitalBab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijital
Bab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijitalSyafrizal
 
Evolusi Antarmuka Komputer
Evolusi Antarmuka KomputerEvolusi Antarmuka Komputer
Evolusi Antarmuka KomputerAndhi Pratama
 
Network Programming 1 - Teori Dasar Network Programming
Network Programming 1 - Teori Dasar Network ProgrammingNetwork Programming 1 - Teori Dasar Network Programming
Network Programming 1 - Teori Dasar Network ProgrammingLia Rusdyana Dewi
 
Presentasi modul01 tik 7
Presentasi modul01 tik 7Presentasi modul01 tik 7
Presentasi modul01 tik 7Gemi Siksmat
 
Contoh peyelesaian logika fuzzy
Contoh peyelesaian logika fuzzyContoh peyelesaian logika fuzzy
Contoh peyelesaian logika fuzzyZaenal Khayat
 
ppt_IMK-design-interface
ppt_IMK-design-interfaceppt_IMK-design-interface
ppt_IMK-design-interfaceyusuf09
 
Teknologi Image Processing
Teknologi Image ProcessingTeknologi Image Processing
Teknologi Image Processingsoftskillkel3
 
Introduction to Artificial Intelligence - Pengenalan Kecerdasan Buatan
Introduction to Artificial Intelligence - Pengenalan Kecerdasan BuatanIntroduction to Artificial Intelligence - Pengenalan Kecerdasan Buatan
Introduction to Artificial Intelligence - Pengenalan Kecerdasan BuatanSunu Wibirama
 

What's hot (20)

LAPORAN HASIL PRAKTEK PEMROGRAMAN KOMPUTER (DLPHI 7)
LAPORAN HASIL PRAKTEK  PEMROGRAMAN KOMPUTER (DLPHI 7)LAPORAN HASIL PRAKTEK  PEMROGRAMAN KOMPUTER (DLPHI 7)
LAPORAN HASIL PRAKTEK PEMROGRAMAN KOMPUTER (DLPHI 7)
 
Laporan Penilaian Software dengan Cyclomatic Complexity
Laporan Penilaian Software dengan Cyclomatic ComplexityLaporan Penilaian Software dengan Cyclomatic Complexity
Laporan Penilaian Software dengan Cyclomatic Complexity
 
Pertemuan 2-pemecahan-masalah-ai
Pertemuan 2-pemecahan-masalah-aiPertemuan 2-pemecahan-masalah-ai
Pertemuan 2-pemecahan-masalah-ai
 
32 metodologi penelitian pada ilmu komputer
32   metodologi penelitian pada ilmu komputer32   metodologi penelitian pada ilmu komputer
32 metodologi penelitian pada ilmu komputer
 
Software Requirements
Software RequirementsSoftware Requirements
Software Requirements
 
Laporan Laboratorium Dasar Pemrograman dengan Bahasa C by Muhammad Kennedy Gi...
Laporan Laboratorium Dasar Pemrograman dengan Bahasa C by Muhammad Kennedy Gi...Laporan Laboratorium Dasar Pemrograman dengan Bahasa C by Muhammad Kennedy Gi...
Laporan Laboratorium Dasar Pemrograman dengan Bahasa C by Muhammad Kennedy Gi...
 
Contoh2+soal+imk
Contoh2+soal+imkContoh2+soal+imk
Contoh2+soal+imk
 
Sesi 1 Aplikasi Multimedia Pada Berbagai Bidang
Sesi 1   Aplikasi Multimedia Pada Berbagai BidangSesi 1   Aplikasi Multimedia Pada Berbagai Bidang
Sesi 1 Aplikasi Multimedia Pada Berbagai Bidang
 
Analisa Website Traveloka - Makalah IMK
Analisa Website Traveloka - Makalah IMKAnalisa Website Traveloka - Makalah IMK
Analisa Website Traveloka - Makalah IMK
 
Bab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijital
Bab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijitalBab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijital
Bab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijital
 
Penerapan komputer di bidang industri
Penerapan komputer di bidang industriPenerapan komputer di bidang industri
Penerapan komputer di bidang industri
 
Grafik 3 dimensi
Grafik 3 dimensiGrafik 3 dimensi
Grafik 3 dimensi
 
Evolusi Antarmuka Komputer
Evolusi Antarmuka KomputerEvolusi Antarmuka Komputer
Evolusi Antarmuka Komputer
 
Pcd 5
Pcd 5Pcd 5
Pcd 5
 
Network Programming 1 - Teori Dasar Network Programming
Network Programming 1 - Teori Dasar Network ProgrammingNetwork Programming 1 - Teori Dasar Network Programming
Network Programming 1 - Teori Dasar Network Programming
 
Presentasi modul01 tik 7
Presentasi modul01 tik 7Presentasi modul01 tik 7
Presentasi modul01 tik 7
 
Contoh peyelesaian logika fuzzy
Contoh peyelesaian logika fuzzyContoh peyelesaian logika fuzzy
Contoh peyelesaian logika fuzzy
 
ppt_IMK-design-interface
ppt_IMK-design-interfaceppt_IMK-design-interface
ppt_IMK-design-interface
 
Teknologi Image Processing
Teknologi Image ProcessingTeknologi Image Processing
Teknologi Image Processing
 
Introduction to Artificial Intelligence - Pengenalan Kecerdasan Buatan
Introduction to Artificial Intelligence - Pengenalan Kecerdasan BuatanIntroduction to Artificial Intelligence - Pengenalan Kecerdasan Buatan
Introduction to Artificial Intelligence - Pengenalan Kecerdasan Buatan
 

Viewers also liked

Tutorial pengolahan citra menggunakan octave
Tutorial pengolahan citra menggunakan octaveTutorial pengolahan citra menggunakan octave
Tutorial pengolahan citra menggunakan octavearif samsul
 
Laporan Praktikum warna dalam cahaya
Laporan Praktikum warna dalam cahayaLaporan Praktikum warna dalam cahaya
Laporan Praktikum warna dalam cahayaAnnisa Icha
 
Matlab Untuk Pengolahan Citra
Matlab Untuk Pengolahan CitraMatlab Untuk Pengolahan Citra
Matlab Untuk Pengolahan Citraarifgator
 
Pengolahan Citra 2 - Pembentukan Citra Digital
Pengolahan Citra 2 - Pembentukan Citra DigitalPengolahan Citra 2 - Pembentukan Citra Digital
Pengolahan Citra 2 - Pembentukan Citra DigitalNur Fadli Utomo
 

Viewers also liked (7)

Tutorial pengolahan citra menggunakan octave
Tutorial pengolahan citra menggunakan octaveTutorial pengolahan citra menggunakan octave
Tutorial pengolahan citra menggunakan octave
 
Tugas pengolahan citra
Tugas pengolahan citraTugas pengolahan citra
Tugas pengolahan citra
 
Modul 1 pengolahan citra
Modul 1 pengolahan citraModul 1 pengolahan citra
Modul 1 pengolahan citra
 
Modul praktikum pengolahan citra digital
Modul praktikum pengolahan citra digitalModul praktikum pengolahan citra digital
Modul praktikum pengolahan citra digital
 
Laporan Praktikum warna dalam cahaya
Laporan Praktikum warna dalam cahayaLaporan Praktikum warna dalam cahaya
Laporan Praktikum warna dalam cahaya
 
Matlab Untuk Pengolahan Citra
Matlab Untuk Pengolahan CitraMatlab Untuk Pengolahan Citra
Matlab Untuk Pengolahan Citra
 
Pengolahan Citra 2 - Pembentukan Citra Digital
Pengolahan Citra 2 - Pembentukan Citra DigitalPengolahan Citra 2 - Pembentukan Citra Digital
Pengolahan Citra 2 - Pembentukan Citra Digital
 

Similar to Tugas mandiri pengolahan citra digital

TM pengolahan citra digital
TM pengolahan citra digitalTM pengolahan citra digital
TM pengolahan citra digitalFiki Mardani
 
TM pengolahan citra digital
TM pengolahan citra digitalTM pengolahan citra digital
TM pengolahan citra digitalhegie13
 
Tugas mandiri pengolahan citra digital
Tugas mandiri pengolahan citra digitalTugas mandiri pengolahan citra digital
Tugas mandiri pengolahan citra digitalAndree Ddoank
 
Matlabputufahri
MatlabputufahriMatlabputufahri
MatlabputufahrianakBaik
 
Tutorial operasi geometrik menggunakan octave
Tutorial operasi geometrik menggunakan octaveTutorial operasi geometrik menggunakan octave
Tutorial operasi geometrik menggunakan octaveRINAPERMATASARII
 
Makalah komgraf
Makalah komgrafMakalah komgraf
Makalah komgraffahlevizha
 
PERT 1 - Citra.ppt
PERT 1 - Citra.pptPERT 1 - Citra.ppt
PERT 1 - Citra.pptssuserbcb591
 
Grafika 130631100018 ainun_najib_modul1
Grafika 130631100018 ainun_najib_modul1Grafika 130631100018 ainun_najib_modul1
Grafika 130631100018 ainun_najib_modul1Ainun Najib
 
17._Memahami_teknik_rendering_pada_object_3d.pdf
17._Memahami_teknik_rendering_pada_object_3d.pdf17._Memahami_teknik_rendering_pada_object_3d.pdf
17._Memahami_teknik_rendering_pada_object_3d.pdfZainul Arifin
 
8F_09_Audrey Fathinah Maritza_Menerapkan Berpikir Komputasional dan Praktik L...
8F_09_Audrey Fathinah Maritza_Menerapkan Berpikir Komputasional dan Praktik L...8F_09_Audrey Fathinah Maritza_Menerapkan Berpikir Komputasional dan Praktik L...
8F_09_Audrey Fathinah Maritza_Menerapkan Berpikir Komputasional dan Praktik L...8FAUDREYFATHINAHMARI
 
PENGANTAR PENGOLAHAN CITRA.pdf
PENGANTAR PENGOLAHAN CITRA.pdfPENGANTAR PENGOLAHAN CITRA.pdf
PENGANTAR PENGOLAHAN CITRA.pdfAdam Superman
 
Pengenalan photoshop
Pengenalan photoshopPengenalan photoshop
Pengenalan photoshopYahya Ma'arif
 
Tugas makalah simulasi komputasi tambang
Tugas makalah simulasi komputasi tambangTugas makalah simulasi komputasi tambang
Tugas makalah simulasi komputasi tambangSylvester Saragih
 
pengantar metode numerik
 pengantar metode numerik pengantar metode numerik
pengantar metode numeriksoftscients
 

Similar to Tugas mandiri pengolahan citra digital (20)

Ayuk pcd
Ayuk pcdAyuk pcd
Ayuk pcd
 
TM pengolahan citra digital
TM pengolahan citra digitalTM pengolahan citra digital
TM pengolahan citra digital
 
TM pengolahan citra digital
TM pengolahan citra digitalTM pengolahan citra digital
TM pengolahan citra digital
 
Tugas mandiri pengolahan citra digital
Tugas mandiri pengolahan citra digitalTugas mandiri pengolahan citra digital
Tugas mandiri pengolahan citra digital
 
Matlabputufahri
MatlabputufahriMatlabputufahri
Matlabputufahri
 
Tutorial operasi geometrik menggunakan octave
Tutorial operasi geometrik menggunakan octaveTutorial operasi geometrik menggunakan octave
Tutorial operasi geometrik menggunakan octave
 
Makalah komgraf
Makalah komgrafMakalah komgraf
Makalah komgraf
 
JURNAL
JURNALJURNAL
JURNAL
 
JURNAL
JURNALJURNAL
JURNAL
 
Jurnal rendy
Jurnal rendyJurnal rendy
Jurnal rendy
 
Jurnal
JurnalJurnal
Jurnal
 
PERT 1 - Citra.ppt
PERT 1 - Citra.pptPERT 1 - Citra.ppt
PERT 1 - Citra.ppt
 
Grafika 130631100018 ainun_najib_modul1
Grafika 130631100018 ainun_najib_modul1Grafika 130631100018 ainun_najib_modul1
Grafika 130631100018 ainun_najib_modul1
 
Animasi 2D dan 3D KD: Memahami teknik rendering pada object 3d
Animasi 2D dan 3D KD: Memahami teknik rendering pada object 3dAnimasi 2D dan 3D KD: Memahami teknik rendering pada object 3d
Animasi 2D dan 3D KD: Memahami teknik rendering pada object 3d
 
17._Memahami_teknik_rendering_pada_object_3d.pdf
17._Memahami_teknik_rendering_pada_object_3d.pdf17._Memahami_teknik_rendering_pada_object_3d.pdf
17._Memahami_teknik_rendering_pada_object_3d.pdf
 
8F_09_Audrey Fathinah Maritza_Menerapkan Berpikir Komputasional dan Praktik L...
8F_09_Audrey Fathinah Maritza_Menerapkan Berpikir Komputasional dan Praktik L...8F_09_Audrey Fathinah Maritza_Menerapkan Berpikir Komputasional dan Praktik L...
8F_09_Audrey Fathinah Maritza_Menerapkan Berpikir Komputasional dan Praktik L...
 
PENGANTAR PENGOLAHAN CITRA.pdf
PENGANTAR PENGOLAHAN CITRA.pdfPENGANTAR PENGOLAHAN CITRA.pdf
PENGANTAR PENGOLAHAN CITRA.pdf
 
Pengenalan photoshop
Pengenalan photoshopPengenalan photoshop
Pengenalan photoshop
 
Tugas makalah simulasi komputasi tambang
Tugas makalah simulasi komputasi tambangTugas makalah simulasi komputasi tambang
Tugas makalah simulasi komputasi tambang
 
pengantar metode numerik
 pengantar metode numerik pengantar metode numerik
pengantar metode numerik
 

Recently uploaded

presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 

Recently uploaded (20)

presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 

Tugas mandiri pengolahan citra digital

  • 1. Tugas Mandiri Tutorial Penggolahan Citra Digital Dengan Octave Mata Kuliah : Penggolahan Citra Digital Disusun Oleh : Nama : Gita Sanggiana NPM : 130210391 Kode Kelas : 142-T128T-M5 Dosen : Cosmas Eko Suharyanto, S.Kom. UNIVERSITAS PUTERA BATAM
  • 3. KATA PENGANTAR Bismillahhirrohmanirrohim..... Dengan memanjatkan do'a dan puji syukur kehadirat Allah SWT serta sholawat serta salam tercurahkan ke junjungan kita Nabi Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mandiri Penggolahan Citra Digital dengan judul Tutorial Penggolahan Citra Digital Dengan Octave. Sholawat dirangkai salam penulis limpahkan kepada baginda agung Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari alam jahiliyah menuju ke era globalisasi pada saat ini, sehingga kita bisa membedakan mana yang sah dan mana yang fatal. “Innal Insana wal khoto’iwan Nisyan” sesungguhnya manusia itu adalah tempatnya kesalahan dan lupa, dari makalah ini penulis sadar bahwa selaku manusia biasa kita tidak akan luput dari kehilafan ataupun kekurangannya, oleh karena itu penulis mohon ma’af sebesar – besarnya apabila ada kesalahan dan kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Demikian dari penulis dan penulis ucapkan terima kasih. Wassalam,Wr.Wb..... Batam, Juni 2015 Gita Sanggiana DAFTAR ISI KATA PENGANTAR................................................................................................................................iii iii
  • 4. DAFTAR ISI............................................................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................1 1.1Latar Belakang..............................................................................................................................1 1.2Rumusan Masalah.........................................................................................................................2 1.3Tujuan...........................................................................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................3 2.1Meningkatkan Kecerahan.............................................................................................................3 2.2Merengangkan Citra.....................................................................................................................5 2.3Menampilkan Dua Citra Dalam Satu Jendela................................................................................6 2.4Menggunakan Histogram Citra.....................................................................................................7 2.5Pergeseran Citra...........................................................................................................................9 2.6Pemutaran Citra..........................................................................................................................12 2.7Pembesaran Citra.......................................................................................................................13 2.8Efek keabuan/citra berskala keabuan /konversi.........................................................................15 2.9Efek Twirl....................................................................................................................................16 2.10Memutar Citra..........................................................................................................................18 BAB III PENUTUP..................................................................................................................................22 3.1Kesimpulan.................................................................................................................................22 3.2Saran...........................................................................................................................................22 DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................23 iv
  • 5. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengolahan citra adalah salah satu cabang dari ilmu informatika. Pengolahan citra berkutat pada usaha untuk melakukan transformasi suatu citra / gambar menjadi citra lain dengan menggunakan teknik tertentu. Pengolahan citra merupakan bidang yang bersifat multidisiplin, yang terdiri dari banyak aspek, antara lain fisika, elektronika, matematika, seni dan teknologi komputer. Pengolahan citra (image processing) memiliki hubungan yang sangat erat dengan disiplin ilmu yang lain. jika sebuah ilmu disiplin ilmu dinyatakan dengan bentuk proses suatu input menjadi output, maka pengolahan citra memiliki input berupa citra serta output juga berupa citra. Aplikasi pengolahan citra telah memberikan sumbangan yang sangat berarti dalam berbagai aspek. Para perancang desain grafis telah merasakan betapa nikmatnya menggunakan software semacam Adobe Photoshop untuk mengerjakan berbagai tugas mereka. Pemakai Microsoft Word bisa memberikan ilustrasi gambar yang dipoles dengan teknik tertentu, misalnya memungkinkan gambar seolah-olah dibuat dengan goresan kapur. Robot seperti AIBO dapat membaca mimik si pemiliknya dan melakukan aksi untuk menghibur. Mesin inspeksi mampu mendeteksi produk yang cacat. Perangkat presensi dapat mengenali sidik jari para mahasiswa yang akan mengikuti kuliah. Pintu pun terbuka setelah retina mata si pegawai dipindai oleh pembaca retina mata. Hal-hal tersebut menunjukkan beberapa contoh yang melibatkan pengolahan citra. Makalah ini mengupas sejumlah fondasi dalam pengolahan citra hingga ke aplikasinya, mengombinasikan teori dan praktik, dan juga membahas berbagai cara penggolahan citra dan sekaligus mewujudkannya ke dalam bentuk program. Contoh program diwujudkan dengan menggunakan Octave. Octave adalah Free Software yang kompatibel dengan MATLAB. Perangkat lunak ini dapat diunduh secara gratis. Informasi pengunduhannya dapat dilihat di http://www.gnu.org/software/octave/download.html. Versi Octave yang digunakan untuk mengimplementasikan program adalah Octave 3.4.3. 1
  • 6. 1.2 Rumusan Masalah 1. Menjelaskan tutorial dasar penggolahan citra seperti Meningkatkan kecerahan, peregangan kontras, dan menampilkan dua citra dalam satu jendela 2. Menjelaskan tutorial cara mengunakan histogram citra 3. Menjelaskan tutorial operasi geometric seperti pergeseran citra, pemutaran citra, pembesaran citra dan pengecilan citra 4. Memahami cara interpolasi citra 5. Menjelaskan cara memberikan efek keabuan atau citra berskala keabuan dan efek twirl 1.3 Tujuan 1. Membahas tutorial dasar pengolahan citra seperti Meningkatkan kecerahan, meregangkan kontras, dan menampilkan dua citra dalam satu jendela 2. Membahas tutuorial cara menggunakan histogram citra 3. Memahami tutuorial operasi geometric seperti pergesaran citra, pemutaran citra dan pengecilan citra 4. Memahami interpolasi citra 5. Membuat efek keabuan pada citra atau citra berskala keabuan 2
  • 7. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Meningkatkan Kecerahan Operasi dasar yang sering dilakukan pada citra adalah peningkatan kecerahan (brightness), operasi ini diperlukan dengan tujuan untuk membuat gambar menjadi lebih terang. Secara matematis,peningkatan kecerahan dilakukan dengan cara menambahkan suatu konstanta terhadap nilai seluruh piksel. Misalkan,f(y, x) menyatakan nilai piksel pada citra berskala keabuan pada koordinat (y, x). Maka,citra baru �(�,�)= �(�,�)+ � (3.2) telah meningkat nilai kecerahan semua pikselnya sebesar � terhadap citra asli f(y, x).Apabila β berupa bilangan negatif,kecerahan akan menurun atau menjadi lebih gelap. Berikut contoh meningkatkan kecerahan citra dengan memberikan perintah seperti dibawah ini : 3
  • 8. Gambar A. Sebelum dicerahkan Gambar B. Setelah citra dicerahkan 4
  • 9. 2.2 Merengangkan Citra Kontras dalam suatu citra menyatakan distribusi warna terang dan warna gelap. Suatu citra berskala keabuan dikatakan memiliki kontras rendah apabila distribusi warna cenderung pada jangkauan aras keabuan yang sempit. Sebaliknya, citra mempunyai kontras tinggi apabila jangkauan aras keabuan lebih terdistribusi secara melebar. Kontras dapat diukur berdasarkan perbedaan antara nilai intensitas tertinggi dan nilai intensitas terendah yang menyusun piksel - piksel dalam citra. Perlu diketahui, citra dengan kontras rendah acapkali terjadi karena kondisi pencahayaan yang jelek ataupun tidak seragam. Hal itu dapat diakibatkan oleh sensor - sensor penangkap citra yang tidak linear. Agar distribusi intensitas piksel berubah perlu dilakukan peregangan kontras. Hal ini dilaksanakan dengan menggunakan rumus : �(�, �) = � �(�, �) (3.3) Berdasarkan rumus di atas, kontras akan naik kalau α > 1 dan kontras akan turun kalau α < 1. Sekarang akan dicoba untuk meregangkan kontras dengan cara seperti berikut: Hasilnya seperti dibawah ini : 5
  • 10. Gambar a. Citra UPB.JPG Gambar b. Setelah meregangkan kontras 2.3 Menampilkan Dua Citra Dalam Satu Jendela Octave menyediakan fasilitas yang memungkinkan dua buah citra diletakkan dalam satu jendela dengan memberikan perintah ‘subplot’ seperti berikut : Hasilnya dapat dilihat seperti dibawah ini : 6
  • 11. Gambar a. Menampilkan dua citra di dalam satu jendela Fungsi ‘figure’ perlu dipanggil terlebih dulu sebelum memanggil ‘imshow’ untuk menampilkan dua citra di dua jendela masing – masing, Perintah ‘close all’ digunakan untuk menutup semua jendela. Adapun pada ‘subplot’, argumen pertama menyatakan jumlah baris citra dan argumen kedua menyatakan jumlah kolom citra dalam jendela. Argumen ketiga menyatakan indeks citra dalam jendela yang bernilai antara 1 sampai dengan jumlah baris x jumlah kolom. 2.4 Menggunakan Histogram Citra Pengertian histogram dalam pengolahan citra adalah .representasi grafis untuk distribusi warna dari citra digital atau menggambarkan penyebaran nilai-nilai intensitas pixel dari suatu citra atau bagian tertentu di dalam citra. Dari sebuah histogram dapat diketahui frekuensi kemunculan relatif dari intensitas pada citra, kecerahan, dan kontas dari sebuah gambar. Histogram citra dipresentasikan dengan dua bentuk: 7
  • 12. 1. pertama tabel yang memuat kolom-kolom nilai piksel jumlah absolut setiap nilai piksel, jumlah komulatif piksel, presentase absolut setiap nilai, dan presentase komulatifnya. 2. kedua, gambaran grafis yang menunjukkan nilai piksel pada sumbu x dan frekuensi kemunculan pada sumbu y. Melalui gambaran grafis histogram ini, secara umum dapat diketahui sifat-sifat citra yang diwakilinya. Misalnya citra yang direkam dengan spectrum gelombang relatif pendek akan menghasilkan “ bukit tunggal “ histogram yang sempit (unimodal) wilayah yang memuat tubuh air agak luas akan menghasilkan kenampakan histogram dengan dua puncak.  Menampilkan histogram dengan memberikan perintah sebagai berikut : Hasilnya dapat dilihat seperti dibawah ini : 8
  • 13. Gambar.a : Citra Kita.jpg Gambar.b : Histogranya Perlu diketahui, (0:255) untuk membentuk nilai dari 0,1,2, dan seterusnya sampai dengan 255. Dengan kata lain, (0:255) membentuk larik1 x 256. Tanda ‘ di belakang (0:255) menyatakan operasi transpos, sehingga hasilnya berupa larik berukuran 256x1. Perintah bar digunakan untuk membuat diagram batang. Terlihat pada Gambar.b : .Perhatikan keberadaan satu garis yang cukup panjang di posisi intensitas 200, yang berasal dari bagian citra yang berwarna hitam. Adapun puncak histogram di posisi intensitas sekitar 90 menyatakan warna dominan abu-abu.Garis panjang di sisi kanan menyatakan warna putih. 2.5 Pergeseran Citra Penggeseran citra ke arah mendatar atau vertikal dapat dilaksanakan dengan mudah. Rumus yang digunakan sebagai berikut: �𝑏𝑎𝑟�=�𝑙𝑎𝑚𝑎+ 𝑠� 9
  • 14. �𝑏𝑎𝑟�=�𝑙𝑎𝑚𝑎+ 𝑠� Untuk penyederhanaan pembahasan, sx dan sy dianggap bertipe bilangan bulat. Contoh berikut menunjukkan program yang digunakan untuk melakukan penggeseran citra, dengan memberikan perintah sebagai berikut : 10
  • 15. Hasilnya dapat dilihat seperti berikut : Gambar.a : asli Gambar.b : setelah pergeseran 11
  • 16. 2.6 Pemutaran Citra Suatu citra dapat diputar dengan sudut � seiring arah jarum jam atau berlawanan arah jarum jam dengan pusat putaran pada koordinat (0,0). Gambar 5.3 menjelaskan bentuk pemutaran citra. Adapun rumus yang digunakan untuk memutar citra dengan sudut � berlawanan arah jam berupa: 𝑥𝑏𝑎𝑟� = 𝑥 ∗𝐶𝑜�(�)+ � ∗𝑆𝑖�(�) (5.3) �𝑏𝑎𝑟� = � ∗𝐶𝑜�(�)− 𝑥 ∗𝑆𝑖�(�) (5.4) pemutaran citra dengan sudut � searah jarum jam dapat dilakukan. Caranya, dengan menggunakan x dan y sebagai posisi baru dan xbaru justru sebagai posisi lama. Pada saat menghitung dengan rumus di atas, apabila posisi koordinat (ybaru ,xbaru) berada di luar area [1, lebar] dan [1, tinggi], intensitas yang digunakan berupa nol Berikut contoh Pemutaran citra dengan memberikan perintah seperti dibawah ini : 12
  • 17. Gambar a. Sebelum di putar Gambar b. Setelah citra di putar 2.7 Pembesaran Citra Suatu citra dapat diperbesar dengan membuat setiap piksel menjadi beberapa piksel. Perlu diketahui, tinggi dan lebar citra keluaran dihitung berdasarkan : tinggi_baru = tinggi * sy; lebar_baru = lebar * sx; Kemudian, 13
  • 18. y2 = ((y-1) / sy) + 1; digunakan untuk memperoleh nilai y2 yang berkisar antara 1 sampai dengan lebar citra asli. Hal yang serupa dilakukan untuk x2 yang dilaksanakan melalui x2 = ((x-1) / sx) + 1; Berdasar fungsi perbesar di atas, dapat diberikan perintah seperti berikut: >> Img = perbesar('C:ImageCitra UPB.jpg', 3, 3); Pada perintah di atas, citra UPB.jpg diperbesar tiga kali baik pada arah vertikal maupun horizontal. Selanjutnya, hasil perbesaran ditampilkan melalui >> imshow(Img); Sekarang akan dicoba untuk meregangkan kontras dengan cara seperti berikut : 14
  • 19. Hasilnya seperti dibawah ini : Gambar a. Citra UPB.JPG Gambar b. Setelah citra di perbesar 2.8 Efek keabuan/citra berskala keabuan /konversi Sesuai dengan nama yang melekat, citra jenis ini menangani gradasi warna hitam dan putih, yang tentu saja menghasilkan efek warna abu-abu.Pada jenis gambar ini, warna dinyatakan dengan intensitas.Dalam hal ini, intensitas berkisar antara 0 sampai dengan 255.Nilai 0 menyatakan hitam dan nilai 255 menyatakan putih. Contoh berikut menunjukkan program yang digunakan untuk melakukan citra berskala keabuan, dengan memberikan perintah sebagai berikut : Hasilnya seperti gambar dibawah ini : 15
  • 20. Gambar a. Citra berskala keabuan 2.9 Efek Twirl Transformasi twirl(olak atau puntiran) dilakukan dengan memutar citra berdasarkan titik pusat citra, tetapi tidak bersifat linear. Salah satu varian bentuk transformasinya, yang diadaptasi dari Burger & Burge (2008), sebagai berikut: ( Dengan Berikut contoh citra efek twil 16
  • 21. Hasil gambarnya sebagai berikut : 17
  • 22. Gambar a. Citra dengan efek twirl 2.10 Memutar Citra Suatu citra dapat diputar dengan sudut � seiring arah jarum jam atau berlawanan arah jarum jam dengan pusat putaran pada koordinat (0,0). Gambar 5.3menjelaskan bentuk pemutarancitra.Adapun rumus yang digunakan untuk memutar citra dengan sudut � berlawanan arah jam berupa: 𝑥𝑏𝑎𝑟� = 𝑥 ∗ 𝐶𝑜�(�) + � ∗ 𝑆𝑖�(�) 18
  • 23. �𝑏𝑎𝑟� = � ∗ 𝐶𝑜�(�) − 𝑥 ∗ 𝑆𝑖�(�) Pemutaran citra dengan sudut � searah jarum jamdapat dilakukan. Caranya, dengan menggunakan x dan y sebagai posisi baru dan xbarujustru sebagai posisi lama. Pada saat menghitung dengan rumus di atas,apabila posisi koordinat (ybaru,xbaru) berada di luar area [1, lebar] dan [1, tinggi],intensitas yang digunakan berupa nol. Cara inilah yang merupakan contoh pemetaan ke belakang, dengan memberikan perintah sebagai berikut : Hasilnya sebagai berikut : 19
  • 24. Gambar a. Citra asli Gambar b. Citra pemutaran kebelakang Apa yang terjadi kalau dilaksanakan pemetaan ke depan dengan menggunakan rumus yang sama, cara seperti itu dapat menimbulkan lubang pada citra hasil. Artinya, akan ada piksel yang tidak terisi dengan piksel dari citra masukan. Untuk melihat efek ini, cobalah jalankan program sebagai berikut. Hasilnya seperti berikut : 20
  • 25. Gambar a. Citra asli Gambar b. Citra dengan pemutaran kedepan 21
  • 26. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Dari makalah ini dapat kita simpulkan bahwa Pengolahan citra adalah salah satu cabang dari ilmu informatika. Pengolahan citra berkutat pada usaha untuk melakukan transformasi suatu citra / gambar menjadi citra lain dengan menggunakan teknik tertentu. Pengolahan citra merupakan bidang yang bersifat multidisiplin, yang terdiri dari banyak aspek, antara lain fisika, elektronika, matematika, seni dan teknologi komputer. Aplikasi pengolahan citra telah memberikan sumbangan yang sangat berarti dalam berbagai aspek. Para perancang desain grafis telah merasakan betapa nikmatnya menggunakan software semacam Adobe Photoshop untuk mengerjakan berbagai tugas mereka. Pemakai Microsoft Word bisa memberikan ilustrasi gambar yang dipoles dengan teknik tertentu, misalnya memungkinkan gambar seolah-olah dibuat dengan goresan kapur. Robot seperti AIBO dapat membaca mimik si pemiliknya dan melakukan aksi untuk menghibur. Mesin inspeksi mampu mendeteksi produk yang cacat. Perangkat presensi dapat mengenali sidik jari para mahasiswa yang akan mengikuti kuliah. Pintu pun terbuka setelah retina mata si pegawai dipindai oleh pembaca retina mata. Hal-hal tersebut menunjukkan beberapa contoh yang melibatkan pengolahan citra. 3.2 Saran Dalam penulisan makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca untuk meningkatkan kualitas dari isi makalah ini dikemudian hari. 22
  • 27. DAFTAR PUSTAKA Demirkaya, O.; Asyali, M.H,; Sahoo, P.K 2009. Image Processing with MATLAP Application in Medicine and Biology. Boca Raton : CRC Press. Crane, R 1997. A Simplified Approach to Image Processing Classical and Modern Techniques in C.upper Saddle River : Prentice Hall PTR. Deselaerd, T. 2003 Features for Image Retrieval. Aachen: RWTH Aachen – University of Technology. Efford, N. 2000. Digital Image Processing a Practical Introduction Using Java. Essex: Pearson Education Limited. Fisher, R.; Perkins, S.; Walker, A.; Wolfart, F. 2003. Robert Cross Edge detector. [Online].homepages.inf.edu.ac.uk.rbf/HOPR2/Roberts.htm. 23