Teks tersebut membahas tentang sistem informasi akuntansi dan pengelolaan dana PNPM Mandiri Perdesaan. Secara ringkas, teks tersebut menjelaskan bahwa (1) sistem informasi akuntansi digunakan untuk mengumpulkan dan memproses data keuangan menjadi informasi, (2) pengelolaan dana PNPM Mandiri Perdesaan melibatkan pendanaan dari pemerintah pusat dan daerah serta penyaluran dan pencairan dana oleh UPK dan T
1. 9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
2.1.1. Sistem Informasi Akuntansi
Karakteristik sebuah sistem adalah terdiri dari bagian-bagian yang saling
berkaitan dan beroperasi untuk mencapai suatu tujuan. Sebuah sistem bukanlah
seperangkat unsur yang tersusun secara tidak teratur, namun sistem terdiri dari unsur
yang dapat dikenal untuk saling melengkapi karena memiliki maksud, tujuan dan
sasaran tertentu.
Sistem informasi merupakan sebuah susunan dari orang, aktivitas, data,
jaringan dan teknologi yang terintegrasi yang berfungsi untuk mendukung dan
meningkatkan operasi sehari-hari sebuah bisnis, juga menyediakan kebutuhan
informasi untuk pemecahan masalah dan pengambilan keputusan oleh manajer.
Menurut Jogjianto (2005:1), “Sistem informasi adalah suatu sistem di
dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi
harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu
organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang
diperlukan”.
Sistem informasi menurut Magaline dalam artikelnya “Sistem Informasi”
terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building blok),
yang terdiri dari komponen input, komponen model, komponen output, komponen
teknologi, komponen hardware, komponen software, komponen basis data, dan
komponen kontrol.
2. 10
Sistem informasi akuntansi merupakan sistem formal yang utama dalam
kebanyakan perusahaan. Sistem informasi formal adalah suatu sistem yang
menjelaskan secara tertulis tentang tanggungjawab pembuatan informasi. Menurut
Bodnar dan Hopwood (2000:23), “sistem informasi akuntansi adalah kumpulan
sumber daya seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data
menjadi informasi”.
Menurut Wijdajanto (2001:4), sistem informasi akuntansi adalah susunan
berbagai dokumen, alat komunikasi, tenaga pelaksana, dan berbagai laporan yang
didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi keuangan,
sedangkan menurut Romney (2005:3), sistem informasi akuntansi adalah sumber
daya manusia dan modal dalam organisasi yang bertanggung jawab untuk (1)
persiapan informasi keuangan, dan (2) informasi yang diperoleh dari
mengumpulkan dan memproses berbagai transaksi perusahaan.
Sistem informasi pada suatu perusahaan merupakan suatu alat yang sangat
membantu kelancaran tugas dan cara yang mudah dalam berkoordinasi antar
bagian yang ada, karena sistem informasi akan membantu untuk mengawasi dan
mengambil keputusan-keputusan untuk menjalankan organisasi. Dengan sistem
yang ada tersebut diharapkan aktivitas organisasi berjalan sesuai dengan yang
telah direncanakan.
Dalam penelitian yang dilakukan Ika dan Retno (2011) sistem informasi
akuntansi dalam pengelolaan keuangan menjadi salah satu faktor penentu
keberhasilan jalannya sebuah organisasi menuju tujuannya dan mewujudkan visi
dan misi yang telah ditetapkan sebelumnya. Untuk itu setiap organisasi harus
3. 11
menerapkan kebijakan dan sistem tertentu dalam pengelolaan keuangan yang bisa
menjamin efektifitas unit, mendukung pencapaian tujuan organisasi apalagi pada
era globalisasi dan transparansi seperti saat ini.
Secara umum sistem informasi akuntansi dapat diartikan sebagai
pengumpulan data mengenai kegiatan pengelolaan keuangan dalam organisasi
secara efisien dan efektif serta membentuk pengendalian yang memadai untuk
memastikan bahwa data kegiatan pengelolaan keuangan dicatat dan diproses
secara akurat dan untuk melindungi data dan aset organisasi lainnya.
2.1.2. Teknik Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Mardi (2011:17) dalam menganalisis dan merancang suatu sistem
informasi akuntansi, analisis sistem akan dihadapkan pada beberapa permasalahan
yang berkaitan dengan kebutuhan informasi oleh berbagai pihak. Untuk
menyelesaikan masalah tersebut, seorang analisis sistem harus memiliki bekal
teknik pendokumentasian yang baik. Teknik tersebut diharapkan dapat digunakan
untuk menganalisis setiap permasalahan yang dihadapi.
Dalam menganalisa sebuah sistem, digunakan desain dan teknik
dokumentasi sistem, serta hal lain yang terkait dengan sistem itu sendiri.
Dokumentasi meliputi bentuk naratif, bagan alir (flowchart), diagram dan materi
tertulis lainnya, yang menjelaskan bagaimana sebuah sistem bekerja. Salah satu
alat yang sering digunakan untuk mendokumentasikan sistem adalah: diagram
arus data dan bagan alir (bagan alir dokumen, bagan alir sistem, bagan alir
program).
4. 12
Diagram arus data digunakan oleh analisis sistem untuk
mendokumentasikan perancangan logis sistem guna membantu pengguna
memahami proses kerja sistem. Bagan alir merupakan metode teknik analisis yang
dipergunakan untuk mendeskripsikan sejumlah aspek dari sistem informasi secara
jelas, ringkas, dan logis.
A. Simbol-simbol Diagram Arus
1. Simbol-simbol dasar
Sumber: Bodnar dan Hopwood. 2003
Gambar 2.1 Simbol Dasar
Menurut Bodnar dan Hopwood (2003), simbol masukkan/keluaran
menggambarkan fungsi masukkan/keluaran yang merupakan media yang
memberikan input untuk pemrosesan output dari suatu sistem. Simbol pemrosesan
merupakan media yang dipergunakan untuk mentransformasikan data keuangan
yang diterima. Simbol garis arus digunakan untuk menghubungkan simbol-simbol
lain, dan simbol catatan menggambarkan tambahan catatan atau deskripsi sebagai
uapaya memberikan penjelasan.
Masukkan/Keluaran
Proses
Garis Arus
Catatan
5. 13
2. Simbol-simbol masukkan/keluaran khusus
Kartu
Berlubang
Penyimpanan
Online
Pita Magnetik
Pita Berlubang
Disk Magnetik
Sumber: Bodnar dan Hopwood. 2003
Dokumen
Tampilan
Masukkan
Manual
Hubungan
Komunikasi
Penyimpanan
Offline
Gambar 2.2 Simbol Masukkan/Keluaran Khusus
Menurut Bodnar dan Hopwood (2003), simbol kartu berlubang
menggambarkan fungsi masukkan/keluaran dimana medianya adalah kartu
berlubang. Simbol penyimpanan online menggambarkan fungsi
masukkan/keluaran yang menggunakan penyimpanan online. Simbol pita
magnetik, simbol pita berlubang, simbol drum magnetik, simbol disk magnetik
dan simbol dokumen masing-masing menggambarkan fungsi masukkan/keluaran
yang memanfaatkan media tertentu. Simbol masukan manual menggambarkan
fungsi masukan secara manual pada saat pemrosesan. Simbol tampilan
menggambarkan fungsi masukkan/keluaran digunakan oleh manusia pada saat
pemrosesan, dengan peralatan video, printer, ploter dan sebagainya.
6. 14
3. Simbol-simbol proses khusus
Sumber: Bodnar dan Hopwood. 2003
Gambar 2.3 Simbol Proses Khusus
Menurut Bodnar dan Hopwood (2003) simbol keputusan menggambarkan
keputusan atau pengubahan jenis operasi. Simbol proses ditentukan sebelumnya
dengan menggambarkan prosedur bernama. Simbol penyiapan menggambarkan
modifikasi instruksi. Simbol operasi manual menggambarkan setiap proses offline.
Simbol operasi pendukung menggambarkan operasi offline. Simbol-simbol
penggabungan, pengambilan, penyortiran, dan perbandingan masing-masing
digunakan untuk menggambarkan jenis tertentu dari fungsi pemrosesan.
4. Simbol-simbol tambahan
Sumber: Bodnar dan Hopwood. 2003
Gambar 2.4 Simbol Tambahan
Keputusan
Persiapan
Proses
ditentukan
sebelumnya
Operasi
manual
Perbandingan
Operasi
pendukung
Penggabunga
n
Pengambilan
Penyortiran
7. 15
Menurut Bodnar dan Hopwood (2003), simbol penghubung
menggambarkan keluar atau masuk dari bagian lain dalam bagan arus. Simbol
terminal menggambarkan titik terminal. Simbol mode paralel menggambarkan
awal atau akhir operasi. Simbol penghubung ganti halaman menggambarkan
masuk atau keluar dari satu halaman ke halaman lain. Simbol pita transmital
menggambarkan penyiapan total kontrol batch secara manual.
2.1.3. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri
Perdesaan
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM)
Mandiri Perdesaan merupakan salah satu mekanisme program pemberdayaan
masyarakat yang digunakan PNPM Mandiri dalam upaya mempercepat
penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja di wilayah
perdesaan. Pada dasarnya PNPM Mandiri Perdesaan mengadopsi sepenuhnya
mekanisme dan prosedur Program Pengembangan Kecamatan (PPK) yang telah
dilaksanakan sejak tahun 1998.PNPM Mandiri sendiri dikukuhkan secara resmi
oleh Presiden Republik Indonesia pada 30 April 2007 di Kota Palu, Sulawesi
Tengah.
Alur kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan meliputi tahap perencanaan,
pelaksanaan dan pelestarian. Sebelum memulai tahap perencanaan, hal penting
yang harus dilakukan adalah melakukan orientasi atau pengenalan kondisi yang
ada di desa dan kecamatan. Berikut gambar alur tahapan PNPM Mandiri
Perdesaan.
8. 16
Evaluasi
Musdes Serah
Terima
Musdes
Supervise pelaksanaan
dan kunjungan antar desa
Informasi Hasil
MAD
Pencairan dana
dan
pelaksanaan
kegiatan
Musrenbang
Kab
Sumber: PTO 2008
Orientasi dan
Pengamatan Lapangan
MAD Sosialisasi
Musdes Sosialisasi
PENGGALIAN
GAGASAN
Musdes Perencanaan
MAD Prioritas Usulan
MAD Penetapan Usulan
Gambar 2.5 Alur Tahapan PNPM Mandiri Perdesaan
Forum
SKPD
Musdes
Pertanggungjawaban
Pelatihan
Kader
Pemberdaya
an
Masyarakat
Desa/Kelura
han
Musy. Desa Khusus
Perempuan
Penulisan Usulan
dgn/tanpa Desain
RAB
Verifikasi Usulan
Form: survey dusun
kriteria kesejahteraan
RTM diagram
kelembagaan kalender
musim peta sosial
1. Visi Desa
2. Peta Sosial Desa
3. Usulan Desa (BLM, ADD,
PJM, Lainnya)
4. PJM (RKP Desa, RPJM Desa)
Desain & RAB,
Verifikasi
Teknis SPP
- Penetapan
Pendanaa
- Usulan kecamatan
Persiapan pelaksanaan
(pendaftaran tenaga,
Pelatihan TPK, UPK,
dan pelaku desa
lainnya)
Supervise
Pelaksanaan,
Kunjungan
Antar Desa,
Pelatihan
Tim
Pemeliharaan
Operasional
pemeliharaan
Pencairan dana dan
pelaksana kegiatan
- Rangking usulan
- Renstra Kecamatan
9. 17
2.1.4. Pengelolaan Dana PNPM Mandiri Perdesaan
Dalam PTO IX (Tim Koordinasi, 2008), pendanaan PNPM Mandiri
Perdesaan bersumber dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD)
serta Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (APBN). Pendanaan dilakukan
melalui proses penyaluran dan pencairan dana.
Pada prinsipnya, semua proses terkait dengan penyaluran dan pencairan
dana PNPM Mandiri Perdesaan di kecamatan dikelola dan diadministrasikan oleh
Unit Pengelola Kegiatan (UPK), sedangkan kegiatan pengelolaan dan
pengadministrasian di desa dilksanakan oleh Tim Pengelolaan Kegiatan (TPK).
Administrasi kegiatan yang dimaksud adalah administrasi kegiatan yang dimulai
dari proses perencanaan, pelaksanaan, pemeliharaan, pengendalian kegiatan serta
administrasi dan pelaporan keuangan.
1. Pendanaan
Dalam PTO IX (Tim Koordinasi, 2008) PNPM Mandiri Perdesaan
merupakan program Pemerintah Pusat bersama Pemerintah Daerah, artinya
program ini direncanakan, dilaksanakan dan didanai bersama-sama berdasarkan
persetujuan dan kemampuan yang dimiliki oleh Pemerintah Pusat dan Daerah.
2. Peranan SIA dalam Pengelolaan Dana pada Unit Pengelola Kegiatan
(UPK) PNPM Mandiri Perdesaan
Informasi keuangan yang lengkap dan benar dapat digunakan sebagai
dasar pengambilan keputusan, pemantauan dan evaluasi serta pengendalian kerja.
Secara eksternal, pengguna sistem informasi akuntansi yang standar dan dapat
diperiksa kebenarannya akan menjadi instrumen pembangun kepercayaan
10. 18
masyarakat dan bukti bahwa UPK telah mengelola keuangan secara tertib dan
dapat dipertanggungjawabkan. (PTO IX, 2008:5)
3. Pengelolaan Keuangan pada Unit Pengelola Kegiatan (UPK) PNPM
Mandiri Perdesaan
Pengelolaan keuangan UPK adalah kegiatan untuk mencatat atau merekam
semua kejadian atau transaksi terkait dengan pengelolaan keuangan di UPK mulai
tahap penyusunan rencana anggaran, pembukuan sampai penyusunan laporan
keuangan. Pengadministrasian dan pelaporan keuangan di tingkat kecamatan
merupakan salah satu tugas UPK. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka
mendorong transparansi dana akuntabilitas khususnya dalam pengelolaan
keuangan. Oleh sebab itu dibutuhkan pencatatan yang jelas, cermat dan akurat
serta didukung oleh bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan (PTO IX,
2008:3)
4. Pelaku PNPM Mandiri Perdesaan
Masyarakat desa terutama dari rumah tangga miskin merupakan sasaran
dari PNPM Mandiri Perdesaan sekaligus juga sebagai pelaku utama dari setiap
tahapan pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan, mulai dari tahap perencanaan,
pelaksanaan sampai pelestarian. Sedangkan pelaku-pelaku lainnya dari aparat dan
konsultan di tingkat desa, kecamatan, kabupaten dan seterusnya lebih berperan
sebagai fasilitator, pembimbing dan pembina agar tujuan, prinsip, kebijakan,
prosedur dan mekanisme PNPM Mandiri Perdesaan tercapai dan terlaksana secara
benar dan konsisten. (PTO V, 2010:1)
11. 19
5. Dokumen-dokumen dalam Pengelolaan Dana Program dan Dana
Perguliran (PTO IX, 2010:8)
a. Dokumen proses kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan
Semua dokumen yang berkaitan dengan proses PNPM Mandiri
Perdesaan mulai perencanaan, pelaksanaan, pemeliharaan dan
pengendali kegiatan. Penyusunan dokumen ini berdasarkan urutan
kegiatan dan atau menurut nama desa.
b. Dokumen keuangan
Semua pencatatan yang berkaitan dengan transaksi keuangan serta
bukti-bukti transaksi/kwitansi baik asli maupun fotokopi yang
mencakup seluruh transaksi dari mulai tahapan pengajuan dana ke
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN), pencairan hingga
penyaluran dana ke desa melalui TPK.
c. Dokumen kegiatan pengelolaan dana bergulir
Seluruh dokumen yang menyangkut kegiatan simpan pinjam dan
identitas peminjam, terdiri daftar peminjam berikut kartu identitas,
kartu pinjaman, buku pinjaman, laporan perkembangan kelompok,
laporan jenis kegiatan/usaha, laporan pinjaman bermasalah dan
sebagainya.
6. Mekanisme Pengelolaan Perguliran (PTO X, 2010:3)
Mekanisme pengelolaan merupakan tahapan-tahapan yang harus
diterapkan dalam pengelolaan dana bergulir mulai dari perencanaan sampai
dengan pertanggungjawaban. Akses dana bergulir mempunyai karakteristik yang
berbeda dengan akses dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) hal ini didasari
oleh beberapa kondisi. Perbedaan karakteristik tersebut tidak diperbolehkan
bertentangan dengan tujuan, prinsip, ketentuan dasar program, sehingga
dibutuhkan mekanisme yang sesuai dan didasari oleh:
1. Kelembagaan pengelola harus ada minimal: Badan Kerjasama Antar
Desa (BKAD), UPK, Tim Verfikasi, BP UPK, dan Tim Penyahat
Pinjaman.
2. Ketentuan pendanaan harus mengacu pada SOP yang telah disepakati.
3. Tahapan pengelolaan mengacu pada mekanisme pendanaan dana
bergulir dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Pengajuan usulan pinjaman kelompok
b. Evaluasi singkat usulan pinjaman oleh UPK
c. Verifikasi oleh Tim Verifikasi
d. Keputusan Pendanaan
e. Keputusan Pendanaan dilakukan oleh Tim yang telah ditetapkan
oleh BKAD dan MAD.
4. Penetapan masyarakat kelompok.
12. 20
2.2. Penelitian Sebelumnya
Tabel 2.1
Penelitian Sebelumnya
Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian
1. Ika Nuryati
2. Retno Murni Sari, SE.
MM
Penerapan Sistem
Informasi Akuntansi
Dalam Pengelolaan
Keuangan Pada Unit
Pengelolaan Kegiatan
Program Nasional
Pemberdayaan
Masyarakat Mandiri
Perdesaan Kecamatan
Talun
1. Sistem informasi
akuntansi dalam
pengelolaan keuangan
pada UPK PNPM
Mandiri Perdesaan
Kecamatan Talun
belum efektif. Tingkat
efektifitas sistem
informasi akuntansi ini
dapat ditingkatkan
dengan
mensosialisasikan
aturan-aturan yang
tercantum dalam PTO
kepada pihak-pihak
atau lembaga-lembaga
terkait, dan
menyamakan presepsi
atau pemahaman
terhadap suatu aturan
tertentu yang
tercantum dalam PTO.
2. Tingkat efisiensi
sistem informasi
akuntansi dalam
pengelolaan keuangan
pada UPK PNPM
Mandiri Perdesaan
Kecamatan Talun yang
meliputi pengelolaan
dana bergulir dan dana
program dapat
ditingkatkan dengan
menambah beberapa
dokumen perlengkapan
dan penyempurnaan
pada mekanisme
pencairan dana
peruguliran.
1. Arif Sofianto
2. Akmal Afif .F.Y.
3. Hagni Aratri
4. Carina Phrita L
5. Eko Nugroho
Kajian Kapasitas Dan
Keberlanjutan
Kelembagaan Progam
Nasional Pemberdayaan
Masyarakat (PNPM)
1. Kapasitas dan
keberlangsungan
kelembagaan PNPM
Mandiri Perdesaan
telah mampu
13. 21
6. Alfina Handayani
7. Tri Risandewi
Mandiri Perdesaan Dan
Pengelolaan Keuangan Di
Unit Pengelola Keuangan
(UPK) Kecamatan
mengkoordinasikan
segenap struktur
kelembagaan penangan
kemiskinan, namun
belum mampu secara
sinergis
memberdayakan dan
menopang struktur
kelembagaan yang ada
di pemerintah daerah.
2. Manajemen
pengelolaan keuangan
UPK masih
dilaksanakan secara
sederhana, tidak
menggunakan prinsip-prinsip
akuntansi
standar yang
disebabkan oleh
sumber daya manusia
pengelola UPK yang
kurang memadai
sehingga menyulitkan
dalam monitoring dan
pelaporan.
1. Istianingsih
2. Dr. Wiwik Utama, SE,
M. Si, Ak
Pengaruh Kepuasan
Pengguna Sistem
Informasi Akuntansi
Terhadap Kinerja
Individu
1. Kualitas layanan
terbukti secara
signifikan berpengaruh
positif terhadap
kepuasan pengguna
sistem informasi.
2. Kualitas sistem
terbukti secara
signifikan berpengaruh
positif terhadap
kepuasaan penggunaan
sistem informasi.
3. Kualitas informasi
terbukti secara
signifikan berpengaruh
positif terhadap
kepuasan pengguna
sistem informasi.
4. Kepuasan pengguna
sistem informasi
terbukti secara
signifikan berpengaruh
positif terhadap kinerja
individu.
14. 22
2.3. Kerangka Konseptual
Tim Pengelola
Kegiatan (TPK)
Unit Pengelolaan
Kegiatan (UPK)
Sistem Informasi
Akuntansi (SIA)
Gambar 2.6 Kerangka Konseptual
Sejauh ini telah banyak program pemerintah yang dikeluarkan untuk
menangani masalah kemiskinan. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
(PNPM) Mandiri Perdesaan merupakan program pemerintah yang hadir di tengah-tengah
masyarakat perdesaan dengan ekonomi lemah. Tujuan umum PNPM
Mandiri Perdesaan adalah meningkatnya kesejahteraan dan kesempatan kerja
masyarakat miskin di perdesaan dengan mendorong kemandirian dalam
pengambilan keputusan dan pengelolaan pembangunan. Kegiatan yang dilakukan
meliputi pembangunan sarana desa untuk masyarakat, peningkatan kualitas hidup
masyarakat, dan kegiatan dana bergulir. Fokus penelitian ini pada penerapan
sistem informasi akuntansi dalam pengelolaan dana PNPM Mandiri Perdesaan.
Pada prinsipnya, semua proses terkait dengan penyaluran dan pencairan
dana PNPM Mandiri Perdesaan di kecamatan dikelola dan diadministrasikan oleh
Unit Pengelola Kegiatan (UPK), sedangkan kegiatan pengelolaan dan
pengadministrasian di desa dilaksanakan oleh Tim Pengelola Kegiatan TPK.