Dokumen tersebut membahas resiko pekerjaan tukang bengkel berdasarkan penelitian di sebuah bengkel. Penelitian ini mengidentifikasi berbagai resiko seperti posisi tubuh yang membungkuk, bakteri di lingkungan bengkel, dan kurangnya alat pelindung diri. Analisis menunjukkan resiko terbesar adalah posisi tubuh yang membungkuk sementara resiko terkecil adalah bakteri. Saran untuk pekerja bengkel adalah lebih
1. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kita sebagai manusia pasti selalu memiliki kebutuhan dalam hidup. Segala kebutuhan itu tentu
dipenuhi bukan dengan gratis, melainkan harus adanya usaha dan paling utamanya adalah
bekerja.
Dibumi ini terdapat bermacam-macam pekerjaan. Baik pekerjaan yang menghasilkan
keuntungan besar maupun yang menghasilkan keuntungan kecil. Adapula pekerjaan yang
memiliki resiko besar maupun resiko kecil.
Maka dalam makalah ini saya ingin membahas resiko/hazard pekerjaan tukang bengkel.
Mengapa saya memilih pekerja bengkel?
Menurut saya pekerja bengkel selalu berurusan dengan mesin-mesin dan alat-alat yang rusak.
Pada mesin yang rusak kita tidak tahu ada zat-zat berbahaya apa yang terkandung di
dalamnya. Pekerja bengkel juga harus terbiasa dengan kebisingan saat mengelas dan
panasnya uap yang dihasilkan oleh mesin. Alat-alat pertukangan kebanyakan berkarat dan
keadaan bengkel tidak begitu bersih dan rapi.
Berdasarkan tugas dari guru PLH saya, Abi Oan Hasannudin saya melakukan penelitian atau
observasi terhadap tukang bengkel. Inilah hasil penelitian saya.
2. B. Tujuan Penelitian
Untuk memenuhi tugas yang diberikan guru dan nilai PLH saya. Serta agar lebih
memahami hazard/resiko pekerjaan tukang bengkel.
C. Manfaat Penelitian
Bagi pekerja bengkel
•Dapat mengetahui resiko dari pekerjaan
•Meminimalisir resiko pekerjaan tersebut
Bagi penulis
•Menambah pengetahuan tentang resiko pekerjaan
3. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Hazard
Hazard adalah suatu potensi yang menimbulkan bahaya terhadap kehidupan kesehatan, harta benda atau lingkungan.
Hazard merupakan potensi bahaya terhadap:
•Fisik/raga
•Psikis/jiwa
•Harta
•Lingkungan
•Kecelakaan
•Penyakit
•Cidera
•Kerusakan
Macam-macam hazard:
•Biologi -> bakteri, virus, jamur
•Kimia -> zat kimia
•Fisika -> cahaya, suhu, listrik
•Ergonomi
4. B. Management Risiko
1. Definisi Manajemen Risiko
Manajemen risiko adalah penerapan secara sistematis dari kebijakan manajemen, prosedur
dan aktivitas dalam kegiatan identifikasi bahaya, analisa, penilaian, penanganan dan
pemantauan serta review risiko.
2. Tujuan Management Risiko
Meminimalkan kerugian dan meningkatkan produktifitas
Memotong mata rantai kejadian kerugian sehingga efeknya tidak terjadi
Mencegah terjadinya kerugian berupa cidera dan penyakit akibat kerja atau hubungan kerja
3. Tahapan Management Risiko
•Persiapan
•Identifikasi bahaya
•Analisa risiko
•Evaluasi risiko
•Pengendalian risiko
5. BAB III
PROSES KEGIATAN
A. Mengunjungi Tempat Kerja
Mengunjungi tempat penelitian, suatu bengkel dijalan Dr. Soetomo, Pekanbaru
pada tanggal 2 Februari 2013.
6. B. Melakukan wawancara terhadap tukang bengkel
Saya melakukan wawancara terhadap tukang bengkel bernama Pak Arman yang
merupakan pemilik bengkel tersebut dan sudah bekerja selama 35 tahun.
10. BAB IV
MANAJEMEN RESIKO
A. Persiapan
1. Ruang Lingkup Management Risiko
Manajemen resiko dilakukan di bengkel jalan Dr. Soetomo.
2. Personil yang terlibat
Pemilik bengkel dan seorang pekerjanya
3. Standar penentuan Kriteria Risiko
Penentuan Risiko diambil berdasarkan persentasi angka kejadian ataupun angka prediksi kejadian
frekuensi tertinggi yang sering terjadi serta tingkat keparahan kejadian melalui analisa
management risiko.
4. Dokumen yang terkait
a. Hasil wawancara dengan pemilik bengkel
b. Dokumentasi foto.
11. B. Identifikasi Bahaya
Dengan melakukan pengamatan langsung serta melalui wawancara kepada
pemilik bengkel. Identifikasi bahaya berupa resiko-resiko yang pernah dialami oleh
pekerja.
12. Jenis Bahaya Risiko Konsekuensi
Faktor fisik
Posisi tubuh yang membungkuk saat
bekerja
Otot dan punggung • Pegal-pegal dan badan sakit-sakit
Faktor Biologis
Bakteri disekitar bengkel
Tidak menggunakan alas kaki saat bekerja
Infeksi Tetanus jika ada peralatan berkarat
Faktor ergonomic
Terlalu lama jongkok saat memeriksa ban.
• Otot menjadi tegang Tegang pada leher, tulang belakang
menjadi bungkuk
Mudah lelah
Faktor Psikososial
Kurang istirahat
• Stress • Lemas, pusing
Alat Perlindungan Diri
Tukang tidak menggunakan sarung tangan
saat bekerja
• Infeksi • Luka
C. Analisis Hazard
1. Daftar kemungkinan resiko dan bahaya dari pekerjaan seorang tukang bengkel
13. Tingkat
Keparahan
Kemungkinan Terjadi
Jarang Terjadi
(1)
Kurang mungkin
terjadi (2)
Mungkin terjadi
(3)
Sangat Mungkin terjadi (4) Hampir Pasti
terjadi
(5)
(1)
Tidak ada
pengaruh
Peralatan
pertukanga
n yang
berkarat (5)
(2)
Pengaruh sangat
ringan
Kurang
istirahat
(4)
Terlalu lama jongkok
saat memeriksa ban
(8)
(3)
Pengaruh ringan
Bakteri
disekitar
bengkel (3)
Tukang tidak
menggunakan
sarung tangan saat
bekerja (9)
Posisi yang
membungkuk saat
bekerja (12)
(4)
Pengaruh serius
(5)
2. Bentuk analisa semikualitatif
14. NO. HAZARD SKOR TAFSIRAN
1. • Bakteri 3 Jarang terjadi
Pengaruh ringan
2. Posisi membungkuk saat
bekerja
12 Sangat mungkin terjadi
Pengaruh ringan
3. Pekerja tidak menggunakan
sarung tangan.
9 • Mungkin terjadi
• Pengaruh ringan
4. Kurang istirahat 4 Kurang mungkin terjadi
Pengaruh sangat
ringan
5. Terlalu lama jongkok saat
memeriksa ban
8 • Sangat mungkin terjadi
• Pengaruh sangat
ringan
6. Peralatan pertukangan yang 5 Hampir pasti terjadi
D. Evaluasi Resiko
Dari tabel analisa semikualitatif ditentukan prioritas risiko sebagai berikut:
15. NO. HAZARD PENGENDALIAN
1. Bakteri Menggunakan sarung tangan
dan memakai pakaian
sepantasnya.
2. Posisi membungkuk saat bekerja Menggunakan kursi yang
pas. Relaksasi jari-jari
tangan, pergelangan tangan
dan seluruh tubuh.
3. Pekerja tidak menggunakan sarung
tangan.
Diberikan pemahaman
keuntungan memakai sarung
tangan
4. Terlalu lama jongkok saat memeriksa
ban
Sesekali berdiri dan
merelaksasikan otot-otot
yang tegang
5. Kurang istirahat Mengusahakan sisa waktu
untuk bisa sedikit beristirahat
E. Pengendalian Risiko
16. BAB V
PENUTUP
• Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian, saya menemukan resiko-resiko
pekerjaan dari seorang tukang bengkel. Pada table analisa
semikualitatif, saya menemukan resiko yang paling besar dari
pekerjaan tersebut adalah posisi membungkuk saat bekerja,
dengan tafsiran kemungkinan terjadi sangat mungkin terjadi, dan
tingkat keparahan pengaruh ringan. Kemudian, resiko teringan
adalah pengaruh bakteri dengan tafsiran kemungkinan terjadi
jarang terjadi dan dengan pengaruh ringan.
• Saran
Diharapkan kepada para pekerja bengkel lebih memerhatikan
resiko pekerjaan dan mementingkan keselamatan kerja.