Dokumen tersebut membahas tentang berbagai adaptasi makhluk hidup untuk bertahan hidup dalam lingkungannya, mulai dari adaptasi morfologi, fisiologi, tingkah laku, dan contoh-contoh evolusi seperti kupu-kupu di Inggris, burung finch di Galapagos, dan jerapah.
13. ADAPTASI FISIOLOGI
• a. Adaptasi terhadap kadar oksigen
– Orang di dataran tinggi kadar SEL DARAH MERAH
lebih tinggi dari pada orang di dataran rendah.
14. b. Adaptasi pada sistem pencernaan
HERBIVORA, MEMAMAH BIAK
(ruminantia) memiliki enzim selulase
untuk mencerna selulosa (serat kayu)
16. d. Cacing Teredo navalis
Teredo navalis, adalah mollusca yang
biasa hidup pada kayu galangan kapal,
kayu tiang-tiang pelabuhan. Mollusca ini
dapat merusak kayu karena makanannya
berupa kayu. Di dalam saluran pencernaan
Teredo terdapat enzim selulase untuk
membantu menguraikan selulose yang ada
pada kayu yang menjadi makanannya.
20. Adaptasi tingkah laku pada rayap
Anak rayap menjilati dubur rayap
dewasa untuk memperolrh hewan
flagelata.
Flagelata mempunyai enzim
selulase untuk mencerna selulosa
kayu yang dimakan rayap.
21. Autotomi
Cecak merupakan contoh hewan yang ekornya
mudah putus. Dalam keadaan bahaya, cecak
mengelabui musuhnya dengan cara memutuskan
ekornya disebut autotomi. Jika seekor cecak dikejar
oleh pemangsa, ekornya secara mendadak putus
dan bergerak-gerak sehingga perhatian pemangsa
akan tertuju pada ekor yang bergerak tersebut.
Kesempatan itu digunakan cecak untuk
menghindarkan diri dari kejaran pemangsa.
29. CONTOH EVOLUSI 1
Keadaan populasi kupu-kupu Biston betularia di Inggris sebelum revolusi
industri dan setelah revolusi industri. Di Inggris ada dua macam Biston
betularia, yaitu kupu-kupu bersayap cerah dan bersayap gelap.
Sebelum terjadi revolusi industri, populasi kupu-kupu bersayap cerah
lebih besar daripada kupu-kupu yang bersayap gelap. Adapun setelah
terjadi revolusi industri, populasi kupu-kupu ersayap cerah lebih kecil
daripada kupu-kupu yang bersayap gelap. Mengapa dapat terjadi
demikian? Menurut dugaan, hal itu dapat terjadi karena sebelum
revolusi industri lingkungan masih cerah, sehingga kupukupu bersayap
cerah lebih adaptif dari pada kupu-kupu bersayap gelap. Sebaliknya,
setelah revolusi industri keadaan lingkungan lebih gelap oleh jelaga.
Akibatnya kupu-kupu bersayap gelap lebih adaptif terhadap
lingkungannya sedangkan kupu-kupu bersayap cerah tidak adaptif
sehingga lebih mudah ditangkap oleh predator.
30. EVOLUSI BURUNG FINCH DI KEP.
GALAPAGOS
(a) Burung finch darat (b) Burung finch pohon (c) Burung Finch pelatuk
besar (Geospiza yang berukuran kecil (Camarhynus pallidus)
agnirostris) (Camarhynus parvulus) menggunakan daun
memiliki paruh besar menggunakan paruhnya kaktus/ranting kecil sebagai
yang diadaptasikan untuk memakan serangga. alat untuk menyelidiki
untuk memecah biji- kehadiran rayap dan
bijian. serangga pelubang kayu
lainnya.
31. Menurut Darwin, bahwa nenek moyang burung
Finch di kepulauan Galapagos berasal dari Amerika
Selatan. Oleh karena suatu hal burung-burung Finch
harus berpindah ke kepulauan Galapagos. Di
kepulauan Galapagos burung Finch tersebut
berpencar dalam berbagai lingkungan yang
berbedabeda akibatnya burung-burung tersebut
harus menyesuaikan diri terhadap lingkungannya
masingmasing, adaptasi ini terjadi turun temurun
dan akhirnya dihasilkan variasi burung Finch yang
banyak.