Presentasi Kualitas Air ini dibuat oleh Romi Novriadi, S.Pd,kim., M.Sc dalam upaya untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya lingkungan dalam mendukung produksi budidaya ikan laut
Immunostimulation effects of herbal bio conditioners on tiger grouper against...
KUALITAS AIR UNTUK BUDIDAYA IKAN LAUT
1. KUALITAS AIR
KUALITAS AIR
Oleh :
ROMI NOVRIADI, S.Pd,kim
Disampaikan Pada :
Training Penyuluh Dinas Kelautan dan Perikanan Bangka Belitung
Di Balai Budidaya Laut Batam
14 – 23 Juli 2010
Romi Novriadi-2010
3. Apa sih Air ?
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Memiliki rumus kimiawi H2O
Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat
hidup orang banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup.
Air merupakan pelarut yang baik
Pada suhu 0 – 1000 c berwujud cair
Air memiliki tegangan permukaan yang tinggi
Air merupakan satu-satunya senyawa yang merenggang ketika
membeku.
Sumber daya Air harus dilindungi agar
tetap dapat dimanfaatkan dengan baik
Romi Novriadi-2010
4. Perikanan:
air media hidup
Keistimewaan air: mudah terkontaminasi
Media terkontaminasi: biota
terkontaminasi
Media terkontaminasi: faktor pembatas
untuk perikanan
Romi Novriadi-2010
5. Fungsi
Air memegang peranan penting pada makhluk akuatik, selain
sebagai media hidup, air juga berperan pada berbagai
proses metabolisme di dalam tubuh, baik sebagai medium
proses dan alat transportasi dari bagian tubuh yang satu ke
bagian tubuh yang lain, maupun sebagai komponen/zat yang
ikut serta dalam reaksi kimia metabolisme
Romi Novriadi-2010
7. KUALITAS AIR
1.
2.
Kualitas air merupakan sifat air dan
kandungan makhluk hidup, zat, energi
atau komponen lain di dalam air.
Kualitas air secara umum ditentukan
oleh 3 faktor, yakni Faktor Fisika,
Kimia dan Biologi
Romi Novriadi-2010
8. Mengapa air harus dipantau ?
Penyakit dapat menular melalui saluran air
Romi Novriadi-2010
9. • Patogen/
Non patogen
Inang
Penyakit
Penyakit
Status
kesehatan
dipengaruhi
oleh lingkungan
& agen penyakit
Agen
penyakit
Lingkungan
• Akan
menyerang,
bila inang
lemah
• Dalam kisaran yang
cocok/tidak cocok
untuk ikan
• Lingkungan buruk
akan melemahkan
inang
Wabah penyakit terjadi bila keseimbangan antara
lingkungan, inang Romi agen penyakit terganggu
& Novriadi-2010
10. Tujuan Pemantauan Kualitas Air
1.
2.
Mengetahui nilai kualitas air dalam bentuk
parameter fisika, kimia dan biologi
Membandingkan nilai kualitas air dengan
baku mutu yang sesuai dengan
peruntukannya ( Baca : Perikanan )
Romi Novriadi-2010
11. BAKU MUTU
Batas aman dari bahan yang membahayakan
Aman: lingkungan masih dapat mentoleransi
sehingga tidak terjadi akumulasi
Quality Standard : Sebagai pembanding
untuk mengetahui perubahan kualitas
lingkungan
Romi Novriadi-2010
12. JENIS ZAT YANG MENURUNKAN
KUALITAS AIR/KELUAR DARI BAKU MUTU
Limbah
Perlu oksigen
Agen penyebab
penyakit
domestik, pupuk kotoran
hewan, limbah industri
Bakteri dan virus:
Rumahtangga, R.sakit
kotoran kbn binatang.
Bahan anorganik
Dan mineral
Asam:tambang&industri
.
Garam:irigasi, tambang, limbah
industri, lapangan minyak
Logam berat:industri, BBM,
pestisida, fungisida
Bahan organik
Pestisida, herbisida,
plastik, detergen, seny Cl
Romi Novriadi-2010
13. pertanian, penambangan,
domestik, industri, industri
pemrosesan makanan
Hara (N&P)
Erosi alamiah, limbah
pertanian, tambang,
kegiatan konstruksi,
kehutanan.
Sedimen
Bahan radioaktif
Panas
Alamiah (tanah, karang),
penambangan,
pembangkit tenaga
nuklir, percobaan senjata
nuklir
Air pendingin
Romi Novriadi-2010
15. 1. Pengambilan dan Pengawetan Sampel
Tujuan Pengambilan Sampel
Mengumpulkan materi yang dianalisa dalam
jumlah/volume yang cukup kecil yang dapat
ditransportasikan ke laboratorium dan cukup
untuk mewakili materi yang dijadikan sebagai
objek.
Romi Novriadi-2010
16. Pertimbangan dalam pemilihan lokasi
Sampel air harus diambil pada lokasi yang dapat
menggambarkan karakteristik seluruh badan air.
Sumber pencemar yang mencemari badan air yang
dipantau harus diketahui; berupa sumber pencemar
setempat (Point source) atau sumber pencemar
tersebut (disperse source).
Jenis bahan baku, obat, bahan kimia dan biologi yang
dipergunakan di lokasi sampling dan sekitarnya perlu
diketahui.
Romi Novriadi-2010
17. Jenis-jenis pengambilan sampel air
Sampel sesaat (Grab sample), yaitu sampel yang
diambil secara langsung dari badan air yang sedang
dipantau
Sampel komposit (Composite sample), merupakan
gabungan dari beberapa sampel sembarang yang
dikumpulkan pada titik sampling yang sama pada waktu
sampling yang berbeda-beda.
Sampel gabungan (Integrated sample), merupakan
gabungan dari sampel sembarang yang diambil secara
terpisah dari beberapa tempat, dengan volume yang
sama.
Romi Novriadi-2010
18. Alat dan Bahan Sampling
Horizontal Sampling Water
Botol polyethilen
Van Dorn Sampling Water
Bahan Kimia dan Biologi
Cool Box/Pengangkut sampel
Dokumen pendukung
Romi Novriadi-2010
19. Preparasi Botol Sampel
Empat tekhnik persiapan botol / kontainer penyimpanan sampel,
yakni :
Pencucian botol/kontainer secara menyeluruh untuk parameter
seperti: total dissolved solids (TDS), total suspended solids
(TSS), dissolved oxygen, pH, biological oxygen demand (BOD),
and algae;
Pencucian dengan larutan asam untuk botol analisa logam
berat
Pencucian dengan pelarut organik, seperti larutan hexane ,
untuk analisa hydrocarbons dan pestisida
Sterilisasi botol/kontainer untuk analisa mikrobiologi
Romi Novriadi-2010
20. Tekhnik Pengambilan Sampel Air
Disiapkan alat pengambil sampel yang sesuai dengan
keadaan sumber air.
Alat-alat tersebut dibilas sebanyak tiga kali dengan
sampel air yang akan diambil.
Dilakukan pengambilan sampel sesuai dengan
keperluan; sampel yang diperoleh dicampur merata di
dalam penampung sementara.
Jika pengambilan sampel dilakukan pada beberapa titik,
maka volume sampel dari setiap titik harus sama.
Romi Novriadi-2010
21. 2. Pengawetan Sampel
Pengawetan sampel merupakan tekhnik preservasi
yang memungkinkan konsentrasi parameter yang
akan dianalisa pada sampel tetap stabil.
Penggunaan zat kimia sebagai bahan pengawet
hanya dilakukan jika diketahui bahwa zat pengawet
yang bersangkutan tidak akan mengganggu dalam
pengujian laboratorium yang akan dilakukan.
Jika zat pengawet perlu digunakan, maka zat tersebut
harus terlebih dahulu dimasukkan ke dalam botol
sampel sebelum sampel diisi kedalamnya.
Romi Novriadi-2010
22. Parameter
Wadah plastik
atau gelas
Pengawetan
Lama penyimpanan
maksimum
Temperatur
P dan G
Langsung diukur
--
pH
P dan G
Langsung diukur, atau
simpan pd 40 c
6 jam
Warna
P dan G
simpan pd 40 c
48 jam
Kekeruhan
P dan G
Dalam botol gelap
(simpan pd 40 c)
24 jam ( 48 jam)
G saja
Langsung diukur
(setelah asidifikasi)
8 jam
Oksigen
terlarut (DO)
B.O.D
P dan G
simpan pd 40 c
6 jam
C.O.D
P dan G
simpan pd 40 c
H2SO4 hingga pH 2
24 jam
7 hari
Romi Novriadi-2010
23. Parameter
Wadah plastik
atau gelas
Alkalinitas
Pengawetan
Langsung diukur
(simpan pd 40 c)
Lama penyimpanan
maksimum
(24 jam)
Kesadahan
P dan G
HNO3 sampai pH 2
6 Bulan
Bahan organik
(Karbon)
P dan G
simpan pd 40 c dan
H2SO4 sampai pH 2
7 hari
Nitrogen :
1.
Nitrat
2.
Nitrit
3.
Ammonia
4.
TNitrogen
P dan G
simpan pd 40 c dan
H2SO4 sampai pH 2
Phospat
P dan G
Sulfida
P saja
Sulfat
P dan G
(48 jam)
(48 jam)
7 hari
Simpan pd 40 c
48 jam
4 tetes Zn-acetate
Atau NaOH s/d pH 9
4 minggu
Simpan pd 40 c
4 minggu
Romi Novriadi-2010
24. Parameter
Silika
Wadah plastik
atau gelas
P saja
Pengawetan
simpan pd 40 c
Lama penyimpanan
maksimum
4 minggu
Chlorida
P dan G
Tanpa pengawet
1 minggu
Fluorida
P dan G
simpan pd 40 c
4 minggu
Cyanida
P dan G
simpan pd 40 c
NaOH sampai pH 12
24 jam
Logam
(metals)
P dan G
Saring di lapang
HNO3 sampai pH 2
6 bulan
6 bulan
Phenols
G saja
simpan pd 40 c
H3PO4 sampai pH 4
24 jam
1 gr CuSO4/L
Arsenic
Selenium
Mercury
P dan G
HNO3 sampai pH 2
Romi Novriadi-2010
2 minggu
25. Transportasi Sampel
1. Beri pendingin (ice pack) min. 4 – 5 buah.
2. Masukkan kedalam box stirofoam.
3. Beri ganjal agar sampel tidak terbalik.
Romi Novriadi-2010
26. Pemberian label untuk
pengiriman
Kepada:
Laboratorium Kualitas Air
Fakultas Teknik Lingkungan
Institut Teknologi Bandung
Bandung – Jawa Barat
Telp: 022 - 2534176
Pengirim:
…………………………..
…………………………..
(Kota………….)
Telp:…………..
FRAGILE/Mudah Pecah
HISTORI SAMPEL
Petugas
Alamat
Lokasi Sampling
Titik Ordinat
Preparasi
Parameter
Romi Novriadi-2010
:
:
:
:
: HNO3 pH 2 / Pelarut Organik
: pH, Cu, Hg, Zn, Sn, …….
28. Analisa Standard Kualitas Air
Analisa Standard Kualitas Air
Bidang Perikanan
Bidang Perikanan
FISIKA : :
FISIKA
Cahaya, Suhu, Kecerahan dan Kekeruhan, Padatan
Cahaya, Suhu, Kecerahan dan Kekeruhan, Padatan
TDS, TSS dan Salinitas
TDS, TSS dan Salinitas
Parameter
Parameter
Kualitas Air
Kualitas Air
KIMIA ::
KIMIA
pH, Oksigen terlarut, CO2, ,Alkalinitas, Bahan Organik
pH, Oksigen terlarut, CO2 Alkalinitas, Bahan Organik
(NH3, ,NO3, ,NO2, ,NH4 dan Sulfida), dan Logam berat
(NH NO NO NH dan Sulfida), dan Logam berat
3
3
2
4
BIOLOGI ::
BIOLOGI
Total Bakteri Umum, Total Plankton
Total Bakteri Umum, Total Plankton
Romi Novriadi-2010
30. Cahaya
Cahaya merupakan sumber energi utama dalam ekosistem
Cahaya merupakan sumber energi utama dalam ekosistem
perairan dan juga sangat mempengaruhi tingkah laku
perairan dan juga sangat mempengaruhi tingkah laku
organisme akuatik.
organisme akuatik.
FUNGSI
FUNGSI
CAHAYA
CAHAYA
Memanasi air sehingga terjadi perubahan suhu
Memanasi air sehingga terjadi perubahan suhu
dan berat jenis (densitas air), perubahan suhu
dan berat jenis (densitas air), perubahan suhu
akan mempengaruhi tingkat kesesuaian
akan mempengaruhi tingkat kesesuaian
perairan sebagai habitat bagi suatu
perairan sebagai habitat bagi suatu
organisme akuatik. Dan juga sebagai sumber
organisme akuatik. Dan juga sebagai sumber
Energi Fotosintesis bagi tumbuhan dan alga
Energi Fotosintesis bagi tumbuhan dan alga
Lux Meter :: Alat analisa Cahaya
Lux Meter Alat analisa Cahaya
Romi Novriadi-2010
31. Suhu
Ikan memiliki sifat Poikilothermic : Suhu badan
sama dengan suhu lingkungan
Aduh ..
panas
Hi iii
dingin
200c
32 c
0
32 c
0
Romi Novriadi-2010
200c
32. Pengaruh Suhu …..
Suhu suatu badan air dipengaruhi oleh musim,
lintang (Latitude), ketinggian dari permukaan laut
(Altitude), waktu dalam hari, sirkulasi udara, aliran
dan kedalaman badan air.
Peningkatan suhu mengakibatkan peningkatan
viskositas, reaksi kimia, evaporasi, dan volatilisasi.
Peningkatan suhu menyebabkan penurunan gas dalam
air, misalnya gas O2, CO2, dan sebagainya.
Peningkatan suhu menyebabkan terjadinya
peningkatan metabolisme dan respirasi organisme
air, dan selanjutnya mengakibatkan peningkatan
laju konsumsi oksigen.
Romi Novriadi-2010
33. Stres oleh perubahan suhu
Perbedaan suhu
Perbedaan suhu
malam & siang
malam & siang
Semakin besar
Semakin besar
fluktuasi suhu
fluktuasi suhu
semakin stres
semakin stres
Romi Novriadi-2010
34. Akibat stres pada ikan
Tambah hormon
Tambah respirasi
Tambah glukosa darah
Menyebabkan kekurangan antibodi
Kurang daya tahan terhadap agen penyakit
Salah satu alat pengukur suhu air, sesuaikan suhu dengan
komoditas yang dibudidayakan
Romi Novriadi-2010
35. Kecerahan dan Kekeruhan
Kecerahan merupakan ukuran transparansi
perairan yang ditentukan secara visual dengan
menggunakan Secchi disk
Kekeruhan menggambarkan sifat optik air yang
ditentukan berdasarkan banyaknya cahaya yang
diserap dan dipancarkan oleh bahan-bahan yang
terdapat didalam air.
Romi Novriadi-2010
36. Prosedur analisa kecerahan:
1.
2.
3.
Turunkan secchi disk
sampai hampir tidak
tampak
Di catat kedalamannya
Diturunkan lagi hingga
tidak tampak, kemudian
angkat secara perlahan,
begitu tampak dicatat
kedalamannya.
Nilai rata-rata dari kedalaman
ini merupakan nilai kecerahan
(Secchi disk visibility),
dinyatakan dalam satuan meter
Dikarnakan pengukuran
bergantung pada ketelitian
Seseorang, maka sebaiknya
Dilakukan pada saat cerah
Romi Novriadi-2010
37. Kekeruhan
1.
2.
3.
4.
Kekeruhan dinyatakan dalam satuan unit turbiditas,
yang setara dengan 1 mg/liter SiO2
Satuan pengukuran Turbiditas dapat berupa : JTU
(Jackson Turbidity Unit) atau NTU (Nephelometric
Turbidity Unit).
Kekeruhan yang tinggi dapat mengakibatkan
terganggunya sistem osmoregulasi, misalnya
pernafasan dan daya lihat organisme akuatik, serta
dapat menghambat penetrasi cahaya ke dalam air.
BML menurut Kepmen LH No.51/2004 adalah :<5 NTU
Romi Novriadi-2010
38. Kecepatan arus dan Debit air
Penyebaran kualitas air di badan air penerima, baik sungai, danau, waduk dan
Laut sangat dipengaruhi oleh kecepatan arus dan jumlah debit air.
Aliran air di sungai sangat dipengaruhi
Oleh karakteristik cekungan dasar,
Geografi dasar sungai, kemiringan,
Bendungan, dan jumlah air yang
Masuk dan keluar sungai.
Aliran air waduk/kolam lebih banyak dipengaruhi oleh aliran sungai, sebab
di danau telah terjadi dekomposisi/penguraian bahan organik. Dipermukaan
Danau juga dipengaruhi oleh arah angin. Sementara arus laut lebih rumit
Lagi karena adanya efek Coriolis, gaya yang diakibatkan perputaran bumi
Dan adanya pasang surut yang dipengaruhi oleh gaya tarik bulan.
Karakteristik fisik air ini selain mempengaruhi kehidupan makhluk akuatik
Yang dibudidayakan juga mempengaruhi kenyamanan pengelolaan.
Untuk arus air laut diusahakan berkisar pada 15-30 cm/det.
Alat yang digunakan adalah Water current meter
Romi Novriadi-2010
41. TDS dan TSS
Padatan Tersuspensi Total (Total Suspended Solid atau TSS) adalah bahanPadatan Tersuspensi Total (Total Suspended Solid atau TSS) adalah bahanbahan tersuspensi (diameter > 1μm) yang tertahan pada saringan millipore
bahan tersuspensi (diameter > 1μm) yang tertahan pada saringan millipore
dengan diameter pori 0,45 μm.
dengan diameter pori 0,45 μm.
TSS terdiri dari lumpur dan pasir halus serta jasad-jasad renik, yang terutama
TSS terdiri dari lumpur dan pasir halus serta jasad-jasad renik, yang terutama
Disebabkan oleh kikisan tanah atau erosi tanah yang terbawa ke badan air.
Disebabkan oleh kikisan tanah atau erosi tanah yang terbawa ke badan air.
Padatan Terlarut Total (Total Dissolved Solid atau TDS) adalah bahan-bahan
Padatan Terlarut Total (Total Dissolved Solid atau TDS) adalah bahan-bahan
terlarut (diameter < 10-6-6mm) dan koloid (diameter 10-6-6 –10-3-3mm) yang berupa
terlarut (diameter < 10 mm) dan koloid (diameter 10 – 10 mm) yang berupa
Senyawa-senyawa kimia dan bahan-bahan lain yang tidak tersaring pada
Senyawa-senyawa kimia dan bahan-bahan lain yang tidak tersaring pada
Kertas saring berdiameter
Kertas saring berdiameter
Baku Mutu Lingkungan
TDS : < 400 mg/L
TSS : < 80 mg/L
Romi Novriadi-2010
42. TDS biasanya disebabkan oleh bahan anorganik yang
berupa ion-ion yang biasa ditemukan di perairan
Major Ion
(1,0 – 1,000 mg/l)
Secondary ion (ion Sekunder)
(0,01 – 10,0 mg/l)
Sodium (Na)
Besi (Fe)
Kalsium (Ca)
Strontium (Sr)
Magnesium
(Mg)
Kalium (K)
Bikarbonat
Karbonat (CO 3 )
Sulfat (SO 4 )
Nitrat (NO 3 )
Air laut memiliki nilai TDS yang
Tinggi Karena banyak mengandung
senyawa kimia, yang juga
Mrengakibatkan tingginya nilai
Salinitas dan daya hantar listrik
(Konduktivitas)
Klorida (Cl)
Fluorida (F)
Bahan-bahan tersuspensi dan terlarut
Pada perairan alami tidak bersifat toksik,
Akan tetapi jika berlebihan, terutama TSS
Dapat meningkatkan nilai kekeruhan;
Yang selanjutnya akan menghambat
Penetrasi cahaya matahari ke kolom air
Dan akhirnya berpengaruh terhadap
Proses fotosintesis di perairan.
Romi Novriadi-2010
Nilai TSS (mg/L)
Pengaruh ke
perikanan
< 25
Tidak berpengaruh
25 - 80
Sedikit berpengaruh
81 - 400
Kurang baik
> 400
Tidak baik
44. pH (derajat Keasaman )
Klasifikasi pH
pH = 7
: netral
pH 0 – 7 : Acid / Asam
pH 7 – 14 : Alkalis / basa
pH merupakan intensitas asam maupun
Basa perairan.
Sebagian besar biota akuatik sensitif terhadap perubahan pH, dan
Untuk biota laut biasanya menyukai pH sekitar 7,8 – 8,3.
Nilai pH sangat mempengaruhi proses biokimiawi perairan,
Misalnya proses nitrifikasi akan berakhir jika pH rendah, atau
Toksisitas logam berat meningkat bila pH rendah .
Alat /bahan analisa pH :
1. pH meter
2. Kertas lakmus
3. Indikator Universal
4. Spektrofotometer
Romi Novriadi-2010
45. Mackareth et al (1989) berpendapat bahwa pH juga berkaitan erat dengan
Karbondioksida dan alkalinitas. Pada pH < 5, alkalinitas dapat mencapai 0.
Semakin tinggi nilai pH, semakin tinggi pula nilai alkalinitas dan semakin
Rendah kadar karbondioksida bebas. Larutan yang bersifat asam (pH rendah)
bersifat Korosif.
pH mempengaruhi toksisitas
Suatu Senyawa kimia. Senyawa
Amonium Terionisasi yang
bersifat tidak toksik Banyak
terdapat di perairan,
Namun pada pH tinggi, lebih
Banyak Ditemukan ammonia
tak terionisasi Dan bersifat
Toksik.
Ammonia tak terionisasi lebih
Mudah Diserap makhluk
Akuatik Dibandingkan
dengan amonium
terionisasi
Romi Novriadi-2010
46. Alkalinitas
Alkalinitas adalah suatu pernyataan dari kemampuan air untuk mengikat asam
(ion-ion yang mampu mengikat H+).
Alkalinitas secara umum menunjukkan konsentrasi basa atau bahan yang
Mampu menetralisir keasaman dalam air.
HCO3
TITRIMETRI
Bereaksi dengan Hidrogen
Menaikkan pH
CO3OH-
Air dengan kandungan :
1. CaCO3 > 100 ppm = air alkalin
2. CaCO3 < 100 ppm = air lunak
3. Umumnya ikan menyukai alkalinitas > 100 ppm
Romi Novriadi-2010
47. Kesadahan (Hardness)
Kesadahan merupakan petunjuk yang penting dalam hubungannya dengan
Usaha untuk memanipulasi nilai pH
Kesadahan dibagi menjadi dua tipe :
1. Kesadahan umum (General hardness)
2. Kesadahan karbonat (Carbonate hardness)
Disamping dua tipe diatas, dikenal juga Kesadahan total
(Total hardness)
Air dengan kesadahan terlalu tinggi sangat merugikan karena beberapa hal
Diantaranya :
1. Dapat menimbulkan karatan/korosi pada alat-alat yang terbuat dari besi.
2. Menyebabkan sabun kurang membusa sehingga meningkatkan konsumsi
sabun
3. Dapat menimbulkan endapan atau kerak-kerak di dalam wadah-wadah
pengolahan. Oleh karena itu air yang akan digunakan seharusnya sifat
kesadahannya dihilangkan terlebih dahulu.
Romi Novriadi-2010
48. Penanganan Kesadahan…
Apabila air terlalu keras bagi ikan, maka dapat dilunakkan dengan
Reverse osmosis (RO) atau deIoniser (DI)
Proses dengan gambut dan bahan organik lainnya, khusus untuk
Gambut, sebelum digunakan sebaiknya direbus terlebih dahulu
Menurunkan kesadahan dapat dilakukan dengan menanam
Tanaman “duck weed” atau Egeria densa
Meningkatkan kesadahan dapat dilakukan dengan memberikan
Bahan dasar kapur seperti tufa atau batu koral.
Pengenceran dengan menggunakan air destilasi / asam organik
Romi Novriadi-2010
49. Karbondioksida (CO2)
Difusi dari
atmosfer
Air hujan
Oksidasi
bahan
organik
Respirasi
Tumbuhan
Dan hewan
Di perairan, karbondioksida berperan sebagai penyangga
(buffer) dan penyedia karbon untuk keperluan fotosintesis
Kadar CO2 di perairan dapat mengalami
Pengurangan, bahkan hilang akibat proses
Fotosintesis, evaporasi dan agitasi air.
Untuk perikanan, sebaiknya media air
Memiliki kadar CO2 < 5 mg/l.
Kadar CO2 > 10 mg/l masih dapat ditolerir
Asal disertai dengan kandungan O2 yang
Cukup.
Analisa CO2 dapat dilakukan dengan titrasi air menggunakan NaOH serta
Indikator Phenolphtalein (PP)
Romi Novriadi-2010
50. Oksigen Terlarut / Dissolved Oxygen
1. Atmosfer bumi mengandung oksigen sekitar 210 mL/liter.
2. oksigen merupakan salah satu gas yang terlarut dalam perairan
Kadar oksigen terlarut di perairan alami bervariasi, tergantung pada
Suhu , salinitas, turbulensi air dan tekanan atmosfer, Semakin besar
Suhu dan ketinggian (altitude) serta semakin kecil tekanan atmosfer,
Maka kadar oksigen terlarut semakin kecil.
Peningkatan suhu sebesar 10 c akan meningkatkan konsumsi oksigen
Sekitar 10%
Kadar oksigen terlarut berfluktuasi secara harian ( Diurnal)
dan musiman. Tergantung kepada percampuran (mixing)
Dan pergerakan massa air, aktivitas fotosintesis,
Respirasi, dan limbah (Effluent) yang masuk ke dalam
Badan air.
Sistem aerasi
Romi Novriadi-2010
51. Alat analisa Oksigen Terlarut
Pada perairan tawar, pada suhu 250 c kadar oksigen
Terlarut berada pada 8 mg/l, dan Pada perairan laut,
pada suhu 250 c, kadar oksigen terlarut adalah 7 mg/l. DON’T TOUCH
Kadar DO pada perairan alami biasanya kurang dari
10 mg/liter.
Kadar oksigen maksimum terjadi pada sore hari,
Sedangkan kadar minimum terjadi pada pagi hari.
Hal ini dipengaruhi oleh proses fotosintesis dan
respirasi
Romi Novriadi-2010
55. NITROGEN
Nitrogen dan senyawanya tersebar luas dalam biosfer. Lapisan atmosfer
Mengandung sekitar 78% gas nitrogen
Meskipun beberapa organisme akuatik dapat memanfaatkan nitogen
Dalam bentuk gas, akan tetapi sumber utama nitrogen dalam
Perairan tidak dalam bentuk gas.
Nitogen Anorganik, yang terdiri atas :
Ammonia (NH3), Nitrit (NO2), Nitrat (NO3)
Dan Ammonium (NH4)
Nitrogen organik, yang terdiri atas :
Protein, asam amino, dan urea.
Romi Novriadi-2010
57. Ammonia (NH3)
Tinja dari biota akuatik yang merupakan limbah metabolisme banyak
Mengeluarkan ammonia. Sumber ammonia yang lain berasal dari reduksi
gas nitrogen yang berasal dari proses difusi udara di atmosfer, limbah
Industri maupun limbah domestik.
Ammonia bebas (NH3) bersifat toksik bagi organisme akuatik. Toksisitas
Ammonia ini akan meningkat jika terjadi penurunan kadar oksigen
Terlarut, pH dan suhu.
Ikan tidak dapat bertoleransi dengan kadar ammonia yang tinggi, karena
Dapat mengganggu proses pengikatan oksigen oleh darah dan pada
Akhirnya akan mengakibatkan Sufokasi
Kadar ammonia bebas yang tidak terionisasi (NH 3) pada perairan tawar
dan laut sebaiknya tidak melebihi 0,02 mg/liter.
Romi Novriadi-2010
58. Nitrat (NO3)
Nitrat adalah bentuk utama nitrogen di perairan alami dan merupakan
Nutrien utama bagi pertumbuhan tanaman dan algae.
Nitrat sangat mudah larut dalam air dan bersifat stabil.
Nitrat dihasilkan dari proses oksidasi sempurna senyawa nitrogen
Di perairan.
2 NH3 + 3 O2
2 NO2- + O2
Nitrosomonas
Nitrobacter
2 NO2- + 2 H+ + 2 H2O
2 NO3-
Kadar Nitrat pada perairan alami hampir tidak pernah melebihi 0,1 mg/l,
Kadar nitrat lebih dari 5 mg/l menggambarkan terjadinya pencemaran
Antropogenik, yang berasal dari aktivitas manusia dan tinja hewan.
Kadar Nitrat yang lebih dari 0,2 mg/l dapat mengakibatkan terjadinya
Eutrofikasi (pengayaan), yang selanjutnya akan menstimulir pertumbuhan
Algae dan tumbuhan air secara pesat (blooming)
Romi Novriadi-2010
59. Kolam yang sangat subur (Eutrophic) menyebabkan stres:
• Kekurangan oksigen
• Amonia tinggi
• Ikan mudah terserang penyakit
Romi Novriadi-2010
• Kematian ikan pada malam hari
60. Nitrit (NO2)
Diperairan alami, Nitrit (NO2) biasanya ditemukan dalam jumlah yang
Sedikit, lebih sedikit bila dibandingkan dengan Nitrat, karena
Bersifat tidak stabil dengan keberadaan oksigen
Sumber Nitrit dapat berasal dari limbah industri
Ataupun limbah domestik.
Kadar Nitrit di perairan relatif kecil karena segera
Dioksidasi menjadi nitrat. Perairan alami
Mengandung nitrit sekitar 0,001 mg/l, dan
Sebaiknya tidak melebihi 0,06 mg/l.
Kadar NO2 > 0,05 mg/l bersifat toksik bagi ikan,
karena menyebabkan terganggunya proses
Pengikatan oksigen oleh darah,
Romi Novriadi-2010
61. Hidrogen Sulfida (H2S)
Berasal dari limbah industri maupun proses dekomposisi bakteri
dalam keadaan anaerob
Sangat
Toksik
0,01 mg/L dapat menghambat proses reproduksi dan gangguan pada
Sistem pencernaan bagi sebagian ikan
Analisa : Titrasi metode kolorimetrik methylene blue
Romi Novriadi-2010
62. LOGAM BERAT
1.
2.
3.
4.
5.
Secara alami, keberadaannya di perairan sangat sedikit < 1 μg/l
Sukar didegradasi
Sifat Toksik dan essensial
Toksik : Terikat pada gugus sulfidril protein dan irreversible
T ½ : Organ 30 – 35 tahun, Sedimen 35 rb tahun
Romi Novriadi-2010
64. Jenis-jenis logam berat dan rata-rata konsentrasinya
Jenis-jenis logam berat dan rata-rata konsentrasinya
yang terkandung di air laut (Bryan, 1976; Förstner, 1979).
yang terkandung di air laut (Bryan, 1976; Förstner, 1979).
No.
Jenis Logam
Berat
Konsentrasi
(mg/l)
No.
Konsentrasi
Jenis Logam Berat
(mg/l)
1.
Aluminium
(Al)
1–5
10.
Mangan
(Mn)
0,2 – 2
2.
Antimon
(Sb)
0,2 – 0,21
11.
Merkuri
(Hg)
0,011 – 0,05
3.
Arsen
(As)
2,1 – 2,3
12.
Molibdenum
(Mo)
10
4.
Kadmium
(Cd)
0,01 – 0,07
13.
Nikel
(Ni)
0,2 – 2
5.
Krom
(Cr)
0,08 – 0,6
14.
Selenium
(Se)
0,04 – 0,45
6.
Kobalt
(Co)
0,02 – 0,04
15.
Perak
(Ag)
0,01 – 0,1
7.
Tembaga
(Cu)
0,04 – 3
16.
Timah putih
(Sn)
0,01
8.
Besi
(Fe)
1,3 – 3
17.
Vanadium
(V)
1,5 – 1,9
9.
Timbal
(Pb)
(Zn)
0,01 - 5
0,005 –
18. Seng
0,03
Romi Novriadi-2010
65. 1.Logam berat di perairan mengalami proses:
pengendapan, adsorpsi dan absorpsi oleh organisme
2.Kebanyakan mempunyai daya-larut yang tinggi (Fe
sangat mudah mengendap).
3.Daya larut yang tinggi membahayakan kehidupan
organisme perairan.
4.Daya larut logam berat tergantung kondisi lingkungan
perairan.
5.Efek toksik logam berat mampu menghalangi kerja
enzim sehingga mengganggu metabolisme tubuh,
menyebabkan alergi, bersifat mutagen, teratogen
atau karsinogen baik bagi manusia maupun hewan.
Metoda analisa : Atomic Absorption Spectrofotometer (AAS)
Romi Novriadi-2010
66. Proses Masuknya Bahan Pencemar Ke Lingkungan
Proses Masuknya Bahan Pencemar Ke Lingkungan
Romi Novriadi-2010
67. Contoh Kasus Kematian Ikan Akibat Logam Berat
dan Tindakan yang dilakukan
Romi Novriadi-2010
69. Total Bakteri Umum
Hampir di setiap badan air (baik air alam maupun air buangan) terdapat bakteri
Ada 3 metoda yang tersedia :
1. Standard plate count (SPC)
2. Most Probable Number (MPN)
3. Penyaringan pada membran
Metoda SPC, digunakan untuk analisa bakteri total,
Sementara metoda MPN maupun penyaringan lebih
Cocok bagi tes E.Coli, Coli total, dan lain sebagainya
Digital Counter
Kurva Pertumbuhan Bakteri
Jumlah Sel
600
500
400
300
200
100
0
1
3
5
7
9
11
Waktu
13
15
17
19
Keberadaannya sering ditopang oleh
Semakin meningkatnya unsur hara di
Dalam perairan, bila jumlah total bakteri
Di perairan sudah sangat tinggi
(Baku Mutu 1000 CFU/mL) maka akan
Semakin meninngkatkan probabilitas
Kebaradaan bakteri, khususnya bakteri Patogen,
Romi Novriadi-2010
70. Total Plankton
Plankton adalah biota yang hidup mengapung, menghanyut atau berenang
dengan Sangat lemah, artinya mereka tidak melawan arus.
Plankton terdiri atas :
1. Phytoplankton : Tumbuhan
2. Zooplankton : hewan
Ukuran plankton beraneka ragam :
1. < 0,005 mm = Ultraplankton
2. 5 mikron = bakteri
3. 60-70 mikron = nanoplankton
Alat yang digunakan Netplankton
Total plankton memberikan indikasi apakah
Kualitas air masih baik atau tidak,
Berdasarkan kepada jumlah dan variasi
Plankton yang didapat.
Romi Novriadi-2010
71. ANALISA DAN EVALUASI DATA
Untuk analisa dan evaluasi dari data yang diperoleh
Untuk analisa dan evaluasi dari data yang diperoleh
dapat dilakukan dengan : :
dapat dilakukan dengan
1. Membandingkan hasil dengan Baku Mutu Lingkungan (BML) yang
1. Membandingkan hasil dengan Baku Mutu Lingkungan (BML) yang
dipersyaratkan untuk perikanan
dipersyaratkan untuk perikanan
2. Memasukkan data ke dalam program-program yang telah tersedia
2. Memasukkan data ke dalam program-program yang telah tersedia
1.
2.
3.
4.
Romi Novriadi-2010
KepMen LH 51/2004
PP RI No.20/1990
Juknis
WHO
77. Alangkah indahnya kalau kita
semua bekerjasama menjaga
kelestarian lingkungan untuk
generasi masa depan
dan keberlanjutan produksi
perikanan
Romi Novriadi-2010
78. ROMI NOVRIADI
Analis Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan
Balai Budidaya Laut Batam
PO BOX 60 Sekupang, Batam – 29422
E-mail : Romi_bbl@yahoo.co.id
Hp : 0813 6130 4552
Romi Novriadi-2010