1. 1. Informasi dan Sistem Informasi
A. Informasi
Raymond McLeod (1995) mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diolah menjadi
bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya. Alat pengolah informasi dapat meliputi elemen
komputer, elemen non komputer, atau kombinasinya.
Sumber informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan kejadian-kejadian
dan kesatuan nyata. Kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Informasi
diperoleh setelah data-data mentah diproses atau diolah. Menurut John Burch dan Gary
Grudnitski, agar informasi dihasilkan lebih berharga, maka harus memenuhi kriteria berikut :
B. Informasi harus akurat, sehingga mendukung pihak manajemen dalam
mengambil keputusan.
C. Informasi harus relevan, benar-benar terasa manfaatnya bagi yang
membutuhkan.
D. Informasi harus tepat waktu, sehingga tidak ada keterlambatan pada saat
dibutuhkan.
Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi ketidakpastian di dalam proses pengambilan
keputusan tentang suatu keadaan. Informasi yang digunakan dalam suatu sistem informasi
umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Informasi digunakan tidak hanya oleh satu orang
pihak dalam organisasi. Nilai sebuah organisasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya
untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfatnya lebih efektif
dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut.
E. Sistem Informasi
2. Sistem informasi yaitu suatu sistem yang menyediakan informasi untuk manajemen dalam
mengambil keputusan dan juga untuk menjalankan operasional perusahaan, di mana sistem
tersebut merupakan kombinasi dari orang-orang, teknologi informasi dan prosedur-prosedur
yang tergorganisasi. Biasanya suatu perusahan atau badan usaha menyediakan semacam
informasi yang berguna bagi manajemen. Sebagai contoh: Perusahaan toko buku mempunyai
sistem informasi yang menyediakan informasi penjualan buku-buku setiap harinya, serta stock
buku-buku yang tersedia, dengan informasi tersebut, seorang manajer bisa membuat kebutusan,
stock buku apa yang harus segera mereka sediakan untuk toko buku mereka, manajer juga bisa
tahu buku apa yang paling laris dibeli konsumen, sehingga mereka bisa memutuskan buku
tersebut jumlah stocknya lebih banyak dari buku lainnya.
Pengertian Sistem Informasi menurut beberapa Ahli
Pengertian sistem informasi menurut John F. Nash
Sistem Informasi adalah kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur
dan pengendalian yang bermaksud menata jaringan komunikasi yang penting, proses atas
transaksi-transaksi tertentu dan rutin, membantu manajemen dan pemakai intern dan ekstern dan
menyediakan dasar pengambilan keputusan yang tepat.
Pengertian sistem informasi menurut Henry Lucas
3. Sistem Informasi adalah suatu kegiatan dari prosedurprosedur yang diorganisasikan, bilamana
dieksekusi akan menyediakan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan
pengendalian di dalam.
2. Level Manajemen dan Arus Informasi
Di dalam organisasi tradisional, umunya terdapat empat kelompok, yaitu manajemen lini atas,
manajemen lini tengah, manajemen lini bawah, dan pegawai non-manajemen. Keempat
kelompok tersebut sering digambarkan dalam bentuk piramida sebagaimana diperlihatakan pada
gambar 1.1.
A. Manajemen Lini Atas
Manajemen lini atas atau sering disebut manajemen strategis adalah manajemen pada level
paling atas yang menangani keputusan-keputusan strategis. Keputusan strategis adalah keputusan
yang sangat kompleks dan jarang sekali menggunakan prosedur yang digunakan. Di dalam
organisasi besar, direktur utama, direktur pemasaran, direktur keuangan dan akuntansi, dan
direktur produksi termasuk dalam katagori manajemen lini atas.
B. Manajemen Lini Tengah
4. Manajemen lini tengah atau sering disebut manajemen taksis adalah manajemen yang
bertanggung jawab terhadap keputusan-keputusan taksis, yaitu keputusan-keputusan yang
mengimplementasikan sasaran-sasaran strategis suatu organisasi. Termasuk dalam organisasi ini
adalah manajemen pabrik, manajemen operasi, dan manajemen akuntansi.
i. Manajemen Lini Bawah dan Pegawai non-manajemen
Manajemen lini bawah adalah manajemen yang bertanggung jawab terhadap kegiatan-kegiatan
operasional dalam suatu organisasi. Fokus utama manajemen ini adalah mengawasi para pegawai
non-manajemen, memantau kegiatan sehari-hari, dan melakukan tindakan koreksi jika sewaktu-watu
dibutuhkan. Yang termasuk manajemen lini bawah adalah penyelia (supervisor), kepala
proyek, dan kepala bagian. Sedangkan yang termasuk pegawai non-manajemen adalah semua
pegawai yang tidak termasuk dalam manajemen.
Di dalam organisasi, arus informasi dalam perusahaan mengalir secara vertikal dan horizontal.
Arus informasi vertikal dibedakan menjadi arus vertikal ke atas dan arus vertikal ke bawah. Arus
informasi vertikal ke bawah berupa strategi, sasaran, dan pengarahan. Arus informasi ke atas
berupa ringkasan kinerja organisasi.
3. Jenis Keputusan
Jenis keputusan dibagi menjadi tiga jenis :
5. A. Keputusan terstruktur (structured decision) adalah keputusan yang dilakukan
secara berulang-ulang, bersifat rutin, dan prosedur pengambilan keputusan sangat
jelas. Keputusan ini terutama dilakukan pada manajemen lini bawah. Contoh
keputusan terstruktur adalah pemesanan barang.
B. Keputusan semiterstruktur (semistructured decision) adalah keputusan yang
mempunyai sifat yakni sebagian keputusan dapat ditangani oleh komputer dan yang
lain tetap haru dilakukan oleh pengambil keputusan. Contoh keputusan
semiterstruktur adalah pengevaluasian kredit.
C. Keputusan tidak terstruktur (unstructured decision) adalah keputusan yang
penanganannya rumit, karena tidak terjadi berulang-ulang atau tidak selalu terjadi.
Keputusan ini umumnya terjadi pada menejemen lini atas. Contoh keputusan yang
tidak terstruktur adalah pengembangan teknologi baru.
4. Jenis Sistem Informasi
Sistem informasi dapat dibedakan menurut dukungan terhadap berbagai level manajemen
maupun area fungsional (departemen). Menuru dukungan terhadap berbagai level manajemen,
terdapat jenis sistem informasi yang dinamakan TPS (Transaction Processing System), MIS
(Management Information System), DSS (Decision Suppot System), EIS (Executive Information
System), OAS (Office Automation System), GSS (Group Support System), dan ISS (Intellegent
Support System).
Sistem Fungsi Pemakai
TPS Menghimpun dan menyimpan informasi transaksi
Orang yang memproses
transaksi
MIS
Mengonversi data yang berasal dari TPS menjadi
informasi yang berguna dan memantau kinerja
organisasi.
Semua level manajemen
DSS
Membantu pengambil keputusan dengan menyediakan
informasi, model, atau perangkat untuk menganalisa
informasi.
Terutama manajemen lini
tengah
EIS
Menyediakan informasi yang mudah diakses dan
bersifat eksekutif dan kemampuan drill-down untuk
melihat data yang lebih detil.
Umumnya untuk manajemen
lini atas.
ISS Sistem cerdas yang digunakan untuk membantu Orang yang hendak
6. pemecahan masalah. memecahkan masalah yang
memerlukan kepakaran.
OAS
Sistem yang menyediakan fasilitas untuk memproses
dokumen atau bertukar pesan sehingga oekerjaan dapat
dilakukan secara efisien dan efektif.
Staf maupun manajer.
GSS
Jenis sistem informasi yang digunakna untuk
mendukung sejumlah orang yang bekerja dalam suatu
kelompok.
Anggota tim kerja atau para
manajer.
Sedangkan menurut area fungsional dalam perusahaan terdapat sistem informasi akuntansi,
sistem informasi keuangan, sistem informasi manufaktur, sistem informasi pemasaran, dan
sistem informasi sumber daya manusia.
Sistem Informasi Keterangan
Sistem informasi
akuntansi
Sistem informasi yang menyediakan informasi yang dipakai oleh
akuntansi (departemen atau bagian akuntansi). Sistem ini mencakup
semua transaksi yang berhubungan dengan keuangan dalam
perusahaan.
Sistem informasi
keuangan
Sistem informasi yang menyediakan informasi pada fungsi keuangan
(departemen/bagian keuangan) yang menyangkut keuangan
perusahaaan.
Sistem informasi
manufaktur (disebut
juga SI Produksi atau
SI Operasi)
Sistem informasi yang bekerja sama dengan sistem informasi lain
untuk mendukung manajemen perusahaan (baik dalam hal perencanaan
maupun pengendalian) dalam menyelesaikan masalah yang
berhubungan dengan produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan.
Sistem informasi
pemasaran
Sistem informasi yang menyediakan informasi yang dipakai oleh
fungsi pemasaran.
Sistem informasi SDM
Sistem informasi yang menyediakan informasi yang dipakai oleh
fungsi personalia.
Sistem-sistem seperti diatas dikenal sebagai sistem informasi fungsional.
7. Dalam praktik, sistem informasi yang disediakan dalam organisasi umumnya merupakan
gabungan dari beberapa sistem informasi yang ditujukan untuk beberapa level pemakai. Sistem
seperti ini dinamakan sistem informasi hibrida atau terkadang dinamakan sistem informasi
terintegrasi vertikal. Contohnya integrasi antara sistem TPS, MIS, dan EIS. Pada contoh ini, MIS
mengambil data dari TPS, sedangkan EIS mengambil data dari TPS dan MIS.
1. Sistem Antar Organisasi
Sistem antarorganisasi adalah sistem yang mengotomatiskan arus informasi antarorganisasi
untuk mendukung perencanaan, perancangan, pengembangan, produksi, dan pengiriman produk
dan jasa. Implementasi sistem organisasi terkadang melibatkan anatara penjual dan pembeli,
membentuk sistem yang disebut dengan CIS (Customer Integrated System). CIS adalah sistem
yang memungkinkan pelanggan dapat berinteraksi langsung dengan sistem informasi milik suatu
perusahaan. Contoh yang paling umum adalah sistem ATM. Dalam hal ini, pengguna dapat
menentukan sendiri jumlah uang yang akan diambil.
2. Unit Layanan Sistem Informasi
Organisasi yang mempunyai sistem informasi pada umunya mempunyai wadah atau bagian
dengan nama EDP (Electronic Data Processing) atau PDE (Pengolahan Data Elektronis), MIS
(Management Information System), teknologi informasi, ataupun nama yang semacam itu. Akan
tetapi, tentu saja sistem organisasi sistem informasi sangat bervariasi; bergantung pada
kompleksitas pekerjaan yang ditangani. Gambar 1.2 menunjukkan contoh struktur organisasi
sistem informasi yang terpusat, sedangkan gambar 1.3 memperlihatkan contoh struktur
organisasi sistem informasi yang tersebar.
8. 3. Pengembangan Sistem Informasi
Ada banyak cara dalam mengembangkan sistem informasi, seperti insourcing, prototyping,
pemakaian paket perangkat lunak, selfsourcing, dan outsourcing.
A. Insourcing
Pada masa sekarang masih banyak perusahaan yang mengadakan sistem informasi dengan car
melakukan pengembangan sendiri atau yang dikenal dengan istilah insourcing. Pengembangan
ini dilakukan oleh para spesialis sistem informasi yang berada dalam departemen EDP
(Electronic Data Processing), IT (Information Technology), atau IS (Information System).
Pengembangan sistem pada umumnya dilakukan dengan menggunakan SDLC (System
Development Life Cycle) atau daur hidup pengembangan sistem. Dengan menggunakan SLDC
ini, organisasi akan mengikuti enam langkah penting yang mencakup tahapan sebagai berikut :
B. Perencanaan, yaitu membentuk rencana pengembangan sistem
informasi yang memenuhi rencana strategis dalam organisasi.
C. Penentuan ruang lingkup, yaitu penentuan lingkup sistem yang
diusulkan untuk dibangun.
D. Analisis, yaitu menentukan kebutuhan-kebutuhan sistem yang
diusulkan.
E. Desain, yaitu merancang sistem yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan
yang diperoleh pda tahapan analisis.
F. Implementasi, yaitu membua sisem dan menyiapkan infrastruktur
untuk sistem.
G. Pemeliharaan, yaitu mendukung sistem yang telah berjalan.
H. Prototyping
9. Prototyping merupakan suatu pendekatan yang membuat suatu model yang memperlihatkan
fitur-fitur suatu produ, layanan, atau sistem usulan. Modelnya dikenal dengan sebutan protoype.
Langkah dalam prototyping adalah :
I. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan dasar pemakai.
J. Mengembangkan sebuah prototype.
K. Menggunakan prototype.
L. Memperbaiki adan meningkatkan prototype.
M. Pemakaian Paket Perangkat Lunak.
Pada praktiknya, sebuah paket perangkat lunak seringkali belum sesuai dengan semua kebutuhan
perusahaan. Namun, adakalanya kemampuan yang ditawarkan sebuah paket perangkat lunak
jauh melebihi dari kebtuhan. Oleh karena itu, diperlukan pula tindakan untuk mengidentifikasi
perbedaan antara kemampuan yang ditawarkan paket perangkat lunak dengan kebutuhan
perusahaan. Umumnya, paket perangkat lunak dijual dalam bentuk modul-modul secara tepisah;
misalnya berupa modul Account Payable, Accounts Receiveable, Payroll, danGeneral Ledger.
Pada keadaan seperti ini, tentu saja modul-modul yang sekiranya belum diperlukan bisa tidak
dibeli. Dalam hal ini, ada tiga alternatif yang biasa dilakukan setelah ditemukannya perbedaan-perbedaan
:
N. Memodifikasi paket perangakat lunak disesuaikan dengan
kebutuhan.
O. Mengubah prosedur dalam perusahaan agar diseusaikan dengan
prosedur yang diterapkan pada paket perangkat lunak.
P. Menggunakan paket perangkat lunak tersebut tanpa melakukan
perubahan apapun.
Q. Selfsourcing
Alternatif lain dalam mengembangkan sistem yakni berupa selfsourcing, yang berarti suatu
model pengembangan dan dukungan sistem teknologi informasi yang dilakukan oleh para pekerj
adi suatu area fungsional dalam organisasi dengan sedikit bantuan dari pihak spesialis sistem
informasi atau tanpa bantuan sama sekali. Model ini biasa dikenal dengan istilah end-user
computting atau user application development.
R. Outsourcing
10. Outsourcing adalah pendelegasian terhadap suatu pekerjaan dalam sebuah organisasi ke pihak
lain dengan jangka waktu tertentu, biaya tertentu, dan layanan tertentu. Bentuk outsourcingyang
umum dilakukan pada perusahaan-perusahaan di Indonesia adalah bidang layanan kebersihan
ruangan. Dalam bidang teknologi informasi, beberapa bank di Indonesia telah
menerapkan outsourcing. Dalam hal ini, pengembangan sistem dilakukan oleh perusahaan luar.
Pada praktiknya, outsourcing sistem informasi terkadang tidak hanya dalam hal pengembangan
sistem, melainkan juga pada pengoprasiannya.
Secara prinsip, ada lima alasan yang mendasari pemilihan outsourcing :
S. Menghemat uang; memperoleh Return On Investment (ROI) yang
lebih besar.
T. Fokus pada kompetensi utama.
U. Mencapai tingkat kepegawaian yang fleksibel.
V. Mendapatakan akses ke sumber daya global.
W. Memperpendek waktu untuk masuk ke pasar.
Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah :
X. Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi
penerimanya, sedangkan sistem informasi adalah
Y. Level manajemen dan arus informasi dibagi menjadi empat kelompok :
i. Manajemen lini atas
ii. Manajemen lini tengah
iii. Manajemen lini bawah
iv. Pegawai non-manajemen
Z. Jenis keputusan yang dirancang untuk sistem indormasi dibagi menjadi tiga :
i. Keputusan terstruktur (structured decision)
ii. Keputusan semiterstruktur (semistructures decision)
iii. Keputusan tidak terstruktur (unstructured decision)
AA. Jenis sistem informasi terbagi menjadi dua bagian :
i. Menurut dukungan terhadap level manajemen yang terdiri dari :
Transaction Processing System
11. Management Information System
Decision Support System
Executive Information System
Office Automatioin System
Group Support System/Workgroup Support System
1. Menurut area fungsional dalam perusahaan yang terdiri dari:
SI Akuntansi
SI Keuangan
SI Manufaktur
SI Pemasaran
SI Sumber daya Manusia
1. Sistem antarorganisasi adalah sistem yang mengotomatiskan arus
informasi antarorganisasi untuk mendukung perencanaan, perancangan,
pengembangan, produksi, dan pengiriman produk dan jasa.
2. Ada banyak cara dalam mengembangkan sistem informasi,
seperti insourcing,prototyping, pemakaian paket perangkat
lunak, selfsourcing, dan outsourcing dan masing-masing cara mempunyai
kelebihan serta kelemahan tersendiri.
Daftar Pustaka
id.m.wikipedia.org/wiki/sistem-informasi
Ladjamudin,B.A. Analis dan Desain Sistem Informasi. Penerbit Draha Ilmu
Kadir, A.(2013). Pengantar Teknologi Informasi Edisi Revisi. Yogyakarta. Penerbit Andi