SlideShare a Scribd company logo
1 of 170
Download to read offline
Table of Contents Favorite 
Back Share FB 
Home Table of Contents 
MEMUTAR IPAD: 
Untuk melihat majalah 
dalam tampilan horizontal 
atau vertikal 
ARTIKEL: 
Geser keatas dan kebawah 
untuk membaca artikel 
Gunakan icon berikut 
sebagai petunjuk membaca 
majalah ini 
Pindah halaman lewat scroll 
Galeri 
Image 
Audio 
Video 
3600 
360 View 
Kebawah 
Kumpulan edisi yang sudah dan belum didownload 
Menampilkan majalah yang sedang dibaca 
majalah detik 
Close 
Putar Info 
RUBRIK: 
Geser kekiri dan kekanan 
untuk melihat rubrik 
Tap 
Geser
TAP PADA KONTEN UNTUK MEMBACA ARTIKEL 
DAFTAR ISI EDISI 96 30 SEp - 6 OkT 2013 
NASIONAL 
FOKUS 
SUKARNO, DI ANTARA 
HANUNG & RACHMA 
Rachmawati Soekarnoputri 
melaporkan sutradara Hanung 
Bramantyo ke polisi. Buntut konflik 
akibat pemeran Sukarno yang 
mengaku tak mengenal Bung Karno. 
HUKUM 
QADU CEPAT KANDIDAT DEMOKRAT QMENGGUGAT NEGARA BERMODAL RP 600 RIBU 
Q DARI PETURASAN SAMPAI PLAZA SENAYAN 
INTERNASIONAL 
Q ADA APA DENGAN SI JANDA PUTIH 
Q BEREBUT NAMA ‘ALLAH’ 
INTERVIEW 
Q INDRA SJAFRI 
SAINS 
Q KIAMAT PURBA GUNUNG TOBA 
SENI HIBURAN 
Q TRIBUTE UNTUK SANG MAESTRO 
Q SEKUEL HOROR YANG 
KURANG SERAMNYA 
Q FILM PEKAN INI 
Q AGENDA 
Cover: 
Ilustrasi: Kiagus Auliansyah 
Video: MyTrans 
@majalah_detik majalah detik 
KRIMINAL 
QBEBAS DI ‘HARI EKSEKUSI’ 
EKONOMI 
QKONTROVERSI SAPI 
QMENDAPAT TAMBAHAN NAPAS 
BISNIS 
QHOTEL UNTUK SELEBRITAS KELAS ATAS 
QMENGINTIP PASAR MOBIL SUPERMEWAH 
SPORT 
QMUDA KAYA RAYA, TUA SENGSARA 
LENSA 
QMENGGUNTING JARAK DI LAUT BALI 
WKWKWK 
Q‘MENANAK’ DUIT RP 300 JUTA 
KOLOM 
QTHE FED DAN GEJOLAK MAKROEKONOMI 
GAYA HIDUP 
QBANDUNG, ADA APA LAGI? 
QSENSASI MAKAN DI KAPAL SELAM 
Pemimpin Redaksi: Arifin Asydhad Wakil Pemimpin Redaksi: Iin Yumiyanti Redaksi: Dimas Adityo, Irwan 
Nugroho, Mulat Esti Utami, Nur Khoiri, Sapto Pradityo, Sudrajat, Oktamandjaya Wiguna, Arif 
Arianto, Aryo Bhawono, Deden Gunawan, Hans Henricus, Silvia Galikano, Nurul Ken Yunita, 
Kustiah, M Rizal, Budi Alimuddin, Pasti Liberti Mappapa, Monique Shintami, Isfari Hikmat, Evi 
Tresnawati S, Bahtiar Rifai Bahasa: Habib Rifa’i, Rahmayoga Wedar Tim Foto: Dikhy Sasra, Ari Saputra, 
Haris Suyono, Agus Purnomo Product Management: Rohalina Gunara, Sena Achari, Eko Tri Hatmono 
Creative Designer: Mahmud Yunus, Kiagus Aulianshah, Galih Gerryaldy, Desy Purwaningrum, Suteja, 
Mindra Purnomo, Zaki Al Farabi, Edi Wahyono 
Kontak Iklan: Arnie Yuliartiningsih, Email: sales@detik.com Telp: 021-79177000, Fax: 021-79187769 
Direktur Utama: Budiono Darsono Direktur: Nur Wahyuni Sulistiowati, Heru Tjatur, Warnedy Kritik dan Saran: 
appsupport@detik.com Alamat Redaksi: Gedung Aldevco Octagon Lantai 2, Jl. Warung Jati Barat Raya 
No.75 Jakarta Selatan, 12740 Telp: 021-7941177 Fax: 021-7944472 Email: redaksi@majalahdetik.com 
Majalah detik dipublikasikan oleh PT Agranet Multicitra Siberkom, Grup Trans Corp.
TOL SEHARGA RP 2,5 T 
SUMBER: DETIKFOTO 
lensa 
Pertama kali mempunyai jalan tol, Bali langsung mendapatkan yang terbaik. Namanya jalan tol Bali 
Mandara. Terbentang di atas Laut Benoa sepanjang 12,7 kilometer dan menghabiskan duit Rp 2,485 
triliun. Praktis, jalan tol ini mampu menggunting jarak dan waktu di kaki Pulau Bali tersebut. 
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013
Warga pada 6 Juli lalu bermain di jalan tol sebelum resmi dibuka. (GettyImages/Putu Sayoga)
Jalan tol sepanjang 12,7 kilometer ini merupakan megakonstruksi yang 100 persen sumber dayanya 
berasal dari dalam negeri. (ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo)
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan pembayaran perdana menggunakan e-toll card di 
pintu tol Nusa Dua saat meresmikan jalan tol Bali Mandara, Senin, 23 September lalu. (ANTARA FOTO/ 
Prasetyo Utomo)
Peresmian jalan tol Bali Mandara bertepatan dengan penyelenggaraan KTT APEC pada awal Oktober. 
(ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo)
Jalan tol Bali Mandara menyediakan lajur untuk roda dua dan roda empat atau lebih. Bali Mandara 
merupakan jalan bebas hambatan pertama yang dibangun di atas laut dengan sindikasi pembiayaan 
dari bank-bank nasional dan BPD Bali. (ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo)
Pembangunan jalan tol Bali Mandara menghabiskan dana Rp 2,485 triliun yang dihimpun dari 7 BUMN 
serta Pemerintah Provinsi Bali bersama Pemerintah Kabupaten Badung dengan masa konsesi 45 
tahun. (ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo)
ADU CEPAT KANDIDAT 
DEMOKRAT 
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 
NASIONAL 
PARA PESERTA KONVENSI PARTAI DEMOKRAT “TANCAP GAS” UNTUK MENDONGKRAK 
POPULARITAS DAN ELEKTABILITAS MEREKA. MEMBENTUK TIM SUKSES HINGGA 
MENGGALANG SUKARELAWAN DI DAERAH.
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 
NASIONAL 
TIDAK ada tanda-tanda rumah jembar ber-lantai 
dua di Jalan Imam Bonjol Nomor 16, 
Jakarta Pusat, itu menjadi markas tim suk-ses 
kandidat calon presiden. Tak ada papan 
reklame ataupun spanduk. Petunjuk bahwa rumah 
tersebut merupakan kantor tim pemenangan Endri-artono 
Sutarto, salah satu peserta konvensi calon 
presiden Partai Demokrat, baru diketahui setelah 
masuk ruang tamu. Poster bergambar mantan Pan-glima 
TNI itu terpampang di salah satu sisi dinding-nya. 
Meski rumah itu tidak menampilkan tanda-tanda 
sebagai markas tim pemenangan, kesibukan 
terasa saat majalah detik menyambangi 
bangunan berkelir krem itu Rabu pekan lalu. 
Sejumlah orang berembuk di sebuah ruangan. 
Di ruangan lain, seorang anak muda sibuk 
mengoperasikan laptop. 
Begitulah, setelah konvensi secara resmi 
dimulai pertengahan September lalu, sebelas 
kandidat seakan beradu cepat untuk merebut hati 
rakyat. Maklum, pemenang konvensi, yang akan 
diusung oleh Partai Demokrat sebagai calon presiden 
2014, ditentukan berdasarkan hasil survei. 
Popularitas dan elektabilitas kandidat menjadi 
sangat penting. Mereka pun seolah-olah tak mau 
menyia-nyiakan waktu penyelenggaraan konvensi 
selama delapan bulan ke depan. Masing-masing 
membentuk tim pemenangan. 
Endriartono, misalnya, menggandeng koleganya 
semasa di TNI sebagai tim sukses. Bekas Komandan 
Komando Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat 
Letnan Jenderal (Purnawirawan) Amir Sembiring 
didapuk sebagai ketua. Mantan Asisten Pengamanan 
TNI AD Mayor Jenderal (Purnawirawan) I Dewa Putu 
Rai dan eks Wakil Gubernur Lembaga Ketahanan 
Nasional Marsekal Madya (Purnawirawan) Rio 
Endriartono, 
misalnya, 
menggandeng 
koleganya semasa 
di TNI sebagai tim 
sukses.
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 
NASIONAL 
Pramono Edhie saat 
meresmikan Media Center, 
Senin (23/9). 
ARI SAPUTRA/DETIKFOTO 
Mendung Thalieb menjadi anggota. 
Para mantan jenderal itu juga mulai blusukan ke 
sejumlah daerah. Selain tim “sepuh”, sekelompok 
anak muda, dinamai Times atau Tim Muda 
Endriartono Sutarto, juga dibentuk. Mereka inilah 
yang akan berupaya mendongkrak popularitas 
pensiunan jenderal bintang empat itu melalui media 
sosial, seperti Facebook atau Twitter. 
“Biar masyarakat lebih mengenal siapa Pak 
Endriartono,” ujar Amir Sembiring. 
Sekitar 1 kilometer dari markas tim pemenangan 
Endriartono, kandidat lain peserta konvensi, Pramono 
Edhie Wibowo, Senin pekan lalu meresmikan Media 
Center Edhie Wibowo 55 di Jalan Diponegoro Nomor 
43. Angka 55 dianggap istimewa oleh Pramono, yang 
lahir pada tanggal 5, bulan 5, dan tahun 1955. Dia 
juga anak ke-5 Sarwo Edhie Wibowo (almarhum). 
Lokasi media center adalah rumah milik kader 
Partai Persatuan Pembangunan, Djan Faridz, yang
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 
NASIONAL 
juga Menteri Perumahan Rakyat. 
Sebelumnya, rumah itu merupakan 
markas Sekretariat Gabungan Koalisi 
Partai Pendukung Pemerintah. 
Belakangan, pemakaian rumah 
itu menjadi media center Pramono 
diprotes sejumlah partai anggota 
Koalisi. 
Media center juga didirikan untuk meningkatkan 
popularitas dan elektabilitas adik ipar Presiden Susilo 
Bambang Yudhoyono itu. Sementara Endriartono 
menggunakan jaringan pertemanan tentara, 
Pramono, mantan Kepala Staf TNI AD, menggandeng 
bekas wartawan, Rajab Ritonga, sebagai ketua media 
center. 
Tim pemenangan Pramono memang 
menitikberatkan media untuk mendongkrak 
elektabilitasnya lantaran, dalam sejumlah survei, adik 
Ibu Negara Ani Yudhoyono itu belum termasuk tokoh 
Padepokan Relawan Demi 
Indonesia (atas). 
AGUNG PAMBUDHY /DETIKFOTO 
Dahlan Iskan saat 
meluncurkan helm untuk 
kampanyenya (bawah). 
DOK.RELAWAN DEMI INDONESIA
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 
NASIONAL 
populer. “Bagaimana menjadikan (Pramono) sebagai 
media darling, ini paling efektif untuk membuat beliau 
dikenal,” kata Rajab kepada majalah detik. 
Tim ini tak pernah absen mengajak wartawan dari 
Jakarta jika Pramono berkunjung ke daerah, seperti 
saat ia menyambangi korban letusan Gunung 
Sinabung di Sumatera Utara pekan lalu. Cara ini 
diakui Rajab, bekas direktur di Lembaga Kantor 
Berita Nasional Antara, lebih murah ketimbang 
memasang iklan di media cetak atau elektronik. 
Nah, sementara tim pemenangan Pramono 
mengandalkan media, kandidat lain, Dahlan 
Iskan, menjadikan sukarelawan di daerah sebagai 
motor penggerak agar namanya semakin dikenal. 
Kelompok-kelompok sukarelawan pendukung 
Dahlan menggunakan nama Menteri Badan Usaha 
Milik Negara itu, atau inisial DI, sebagai nama 
kelompok. 
Ada Tim Relawan Dahlan Iskan (Trendi), Dahlanis, 
Dahlan Wisdom, Jaringan Dahlan Iskan (Jadi), Pro 
Dahlan Iskan (Prodi), serta Dahlan Iskan Connection 
(Diskon). Semua di bawah koordinasi Padepokan 
Relawan Demi Indonesia (Redi), yang membuka 
posko di Jalan Hang Tuah Nomor 59, Kebayoran 
Baru, Jakarta Selatan. 
Koordinator Padepokan Redi, Amal Ghazali, 
mengatakan pihaknya juga menggelar program 
hingga ke pelosok desa, yang dinamai Getok Pintu. 
“Sukarelawan kami latih menjadi brand ambassador 
Dahlan Iskan,” tutur Sekretaris Departemen 
Pertanian Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat 
itu. 
Amal mengklaim jumlah sukarelawan Dahlan lebih 
dari 300 ribu orang. Mereka juga bergerak melalui 
banyak akun di media sosial, seperti Facebook atau 
Twitter. “Kami juga membuat merchandise Dahlan, 
seperti pin, kaus, topi, dan helm,” ucapnya. 
Kandidat lain, Dino Patti Djalal, juga mulai 
Kalau tim Pramono 
mengandalkan 
media, Dahlan Iskan 
menjadikan relawan di 
daerah sebagai motor 
penggerak. 
Peserta Konvensi 
Partai Demokrat 
t Anies Baswedan (44 tahun) 
t Ali Masykur Musa (51 tahun) 
t Dahlan Iskan (62 tahun) 
t Dino Patti Djalal (48 tahun) 
t Endriartono Sutarto 
(66 tahun) 
t Gita Wirjawan (48 tahun) 
t Hayono Isman (58 tahun) 
t Irman Gusman (51 tahun) 
t Marzuki Alie (57 tahun) 
t Pramono Edhie Wibowo 
(58 tahun) 
t Sinyo Harry Sarundajang 
(68 tahun)
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 
NASIONAL 
blusukan. Ia menggunakan 
setiap kesempatan untuk 
memperkenalkan diri. Seperti 
pada 12 September lalu, 
dalam penerbangan Jakarta 
ke Denpasar dengan maskapai 
penerbangan bertarif murah, 
Citilink, Dino memberi “kejutan” 
kepada para penumpang. Ia 
berbicara melalui mikrofon. 
“Saya Dino Patti Djalal, umur 
48 tahun. Saat ini Duta besar RI 
di Amerika Serikat. Dari ruang 
kokpit, saya bisa melaporkan 
cuaca di Denpasar dalam kondisi 
cerah, tapi tidak secerah masa 
depan Indonesia,” kata Dino. 
Setelah pesawat mendarat, 
Dino dengan sigap berdiri di 
dekat pintu keluar dan mengajak seluruh penumpang 
melakukan salam “Bronx”—salam kepal ala Amerika. 
Bersama tim suksesnya, Dino juga melakukan 
gerilya, termasuk ke pondok pesantren. Di Pesantren 
Darunnajah, Jakarta Selatan, Dino memberikan 
tausiyah kepada para santri, hal yang sangat jarang 
ia lakukan sebelumnya. 
Kandidat lain, Gita Wirjawan, pun berupaya 
merangkul berbagai kalangan. Menteri Perdagangan 
itu kini rajin blusukan menemui pemusik dan pencipta 
lagu, budayawan, olahragawan, hingga pedagang. 
Salah seorang Ketua DPP Partai Demokrat, Kastorius 
Sinaga, menjadi koordinator tim suksesnya. 
Gita didukung jaringan Relawan Gerakan 
Cinta Tanah Air (Gita). Ahad, 29 September lalu, 
kelompok sukarelawannya bertambah dengan 
dideklarasikannya Kelompok Pendukung Kampanye 
(KPK) GITA 2014 di lapangan tenis indoor Senayan, 
Jakarta. 
Kantor tim pemenangan 
Endriartono Sutarto. 
AGUNG PAMBUDHY /DETIKFOTO
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 
NASIONAL 
Wajah Menteri Perdagangan itu juga 
kerap muncul dalam kampanye cinta 
produk Indonesia, yang diiklankan 
kementeriannya di berbagai media. 
Namun, Kastorius menolak anggapan 
jika iklan itu dikaitkan dengan aktivitas 
Gita dalam konvensi. “Itu kebetulan saja,” 
katanya. 
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Marzuki Alie juga 
akan menggunakan media cetak dan elektronik untuk 
meningkatkan elektabilitas. Namun, kata pegiat tim 
pemenangan Marzuki, Kuseryansyah, kubunya tidak 
akan beradu volume iklan dengan peserta konvensi 
lain. “Adu kreatif saja,” ujarnya. 
Saat kandidat lain sudah membentuk tim sukses, 
bahkan mendirikan markas, tidak demikian dengan 
Marzuki. Tim sukses untuk Wakil Ketua Majelis Tinggi 
Partai Demokrat itu belum terbentuk secara formal. 
Markas tetap juga belum ada. “(Markas) pindah- 
Dino Patti Djalal saat 
memberikan tausiah di 
Pesantren Darunnajah (atas). 
DOK.TIM DINO 
Dino menyapa penumpang 
pesawat dengan salam kepal 
'Bronx' (bawah). 
DOK.ILHAM
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 
NASIONAL 
pindah karena kami masih melakukan konsolidasi,” 
ucapnya. 
Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia Ray 
Rangkuti menilai konvensi Partai Demokrat, 
yang sebagian besar pesertanya merupakan 
pejabat negara, perlu dikawal. Jangan sampai, 
karena kampanye, tugas mereka sebagai pejabat 
terbengkalai. 
Kedua, perlu dipastikan tidak ada fasilitas negara 
yang digunakan untuk mendongkrak popularitas 
mereka. “Misalnya melalui iklan kementerian, 
kunjungan sana-sini, seolah untuk kepentingan kerja, 
padahal sedang membonceng untuk kepentingan 
kampanye,” kata Ray. 
DIMAS ADITYO, ARIFIN ASYDHAD, M. RIZAL 
Seorang relawan GITA (kiri). 
Papan reklame Kementerian 
Perdagangan yang 
menampilkan wajah Gita 
Wirjawan (kanan). 
ARI SAPUTRA/DETIKFOTO 
TAP/KLIK UNTUK BERKOMENTAR
DARI PETURASAN 
SAMPAI 
PLAZA SENAYAN 
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 
nasional 
SEORANG HAKIM TINGGI GAGAL MENJADI HAKIM AGUNG 
GARA-GARA KEPERGOK BERTEMU DENGAN ANGGOTA KOMISI 
HUKUM DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DI TOILET. MENGHINDARI 
POLITIK TRANSAKSIONAL, KOALISI MASYARAKAT SIPIL MENDESAK 
PEMILIHAN HAKIM AGUNG TAK LAGI DILAKUKAN DI DEWAN.
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 
nasional 
WARTAWAN sebuah media nasional itu 
tak menyangka, saat buang air kecil di 
toilet gedung Dewan Perwakilan Rakyat, 
Jakarta, Rabu dua pekan lalu, dia me-mergoki 
pertemuan “mencurigakan” seorang calon 
hakim agung dengan seorang politikus. Saat itu, ia 
tengah meliput proses uji kelayakan dan kepatutan 
calon hakim agung di Komisi Hukum DPR. 
Wartawan pria itu sudah terlebih dulu berada di da-lam 
toilet ketika calon hakim agung Sudrajat Dimyati 
masuk. Ia melihat, hakim Pengadilan Tinggi Pontianak 
tersebut sempat memilih tempat kencing (urinoar) 
sebelum buang air kecil. 
Sebenarnya sang wartawan sudah selesai buang 
air kecil. Namun ia curiga setelah anggota Komisi 
Hukum, Bachrudin Nasori, menyusul masuk ke toilet. 
Naluri wartawannya muncul untuk mengetahui apa 
yang akan terjadi. Ia lantas berpura-pura membuang 
ingus di wastafel untuk mengulur waktu. 
Sudrajat Dimyati (kiri) dan 
Bachrudin Nasori 
RENGGA SANCAYA/DETIKFOTO
MAJALAH DETIK 23 - 29 SEPTEMBER 2013 
nasional 
Sembari menundukkan kepala di wastafel, ia meng-intip 
apa yang dilakukan kedua orang tersebut. Saat 
itulah, ia menduga, ada sesuatu yang berpindah dari 
tangan Sudrajat ke Bachrudin, meski tidak dapat 
memastikan benda apa yang dimaksud. “Ketutup oleh 
badan Bachrudin,” tuturnya kepada majalah detik. 
Setelah itu, Bachrudin keluar, disusul Sudrajat. Tak 
berselang lama, kabar pertemuan di toilet itu cepat 
beredar di antara wartawan. Sudrajat pun dicecar 
pertanyaan untuk mengklarifikasi apa maksud per-temuannya 
dengan Bachrudin. 
Gara-gara pertemuan di peturasan itu, men-cuat 
dugaan keduanya melakukan lobi-lobi 
untuk meloloskan Sudrajat. Apalagi, tersiar 
kabar, Bachrudin diduga menerima sesuatu 
dari sang calon hakim agung. Peristiwa ini lalu 
ramai diberitakan dengan sebutan “lobi toilet”. 
Sudrajat dan Bachrudin kompak membantah 
melakukan lobi, apalagi sampai ada pemberian 
“amplop. Sudrajat malah mengaku, saat di toilet, 
ia tidak ngeh Bachrudin adalah anggota Komisi 
Hukum. “Saya tidak kenal orang itu,” ucapnya. 
Menurut Sudrajat, Bachrudin mengeluarkan seca-rik 
kertas jadwal uji kelayakan calon hakim agung. 
Ia menanyakan, mana di antara calon hakim agung 
perempuan yang bukan berasal dari hakim karier. 
“Kemudian saya bilang yang paling bawah, sambil 
memberikan kertas itu lagi,” tutur mantan hakim di 
Pengadilan Negeri Jakarta Utara itu. 
Senada dengan Sudrajat, Bachrudin mengaku cuma 
bertanya soal status hakim perempuan yang ikut se-leksi. 
Pertemuan di toilet itu juga tak disengaja. “Tidak 
ada perpindahan barang dari satu orang ke orang lain. 
Kalau ada CCTV, bisa dilihat,” kata Bendahara Partai 
Kebangkitan Bangsa itu. 
Nah, di tengah ramainya pemberitaan, komisioner 
Sudrajat dan 
Bachrudin kompak 
membantah 
melakukan lobi, 
apalagi sampai 
ada pemberian 
‘amplop’.
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 
nasional 
Komisi Yudisial, Imam Anshori Saleh, menyebut lobi-lobi 
untuk meloloskan calon hakim agung tak hanya 
terjadi di DPR, tapi juga di lembaganya, yang menye-leksi 
calon hakim agung. Imam bahkan mengungkap 
pernah ditawari uang untuk meloloskan seorang calon 
ke DPR saat proses seleksi tahun lalu. 
Saat itu, Imam, yang juga bekas politikus, bertemu 
dengan koleganya seorang anggota Komisi Hukum 
DPR di sebuah rumah makan di Plaza Senayan, Jakarta 
Selatan. Dalam pertemuan sembari makan siang itulah 
sang rekan—yang tak mau ia sebutkan nama dan fraksi-nya— 
menyampaikan “pesan” dari seorang hakim tinggi 
yang saat itu tengah diseleksi Komisi Yudisial. 
“Dia menawarkan sejumlah uang untuk saya dan 
komisioner lain agar hakim itu lolos,” ujar Imam. 
Uang yang ditawarkan cukup besar, Rp 200 juta. Ia 
mengasumsikan, jika dikalikan dengan tujuh komi-sioner, 
berarti fulus yang disiapkan mencapai Rp 1,4 
miliar. Namun saat itu juga Imam menolak tawaran 
tersebut. Masalah itu juga dibawa ke rapat pleno Ko-misi 
Yudisial. Hasilnya, sang hakim pemberi “pesan” 
digugurkan. “Karena menyangkut integritas si hakim,” 
ujar Imam. 
Anggota Komisi III DPR 
menghitung suara dalam 
voting pemilihan hakim agung 
di kompleks DPR, Senayan, 
Jakarta, 23 September lalu. 
YUDHI MAHATMA/ANTARA
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 
nasional 
Petugas Komisi III DPR 
menghitung suara dalam 
voting pemilihan hakim agung 
di kompleks DPR, Senayan, 
Jakarta, 23 September lalu. 
YUDHI MAHATMA/ANTARA 
Kembali ke “lobi toilet”. Insiden itu membuat nama 
Sudrajat tercoreng. Politikus Fraksi Partai Persatuan 
Pembangunan, Ahmad Yani, menuturkan umumnya 
anggota Komisi Hukum tidak mau mengambil risiko 
jika memilih Sudrajat. 
“Kalau (Sudrajat) terpilih, seolah (DPR) ambil uang 
(suap),” katanya. Padahal, kata Yani, belum tentu benar 
terjadi lobi atau sogok-menyogok di antara keduanya. 
Apalagi informasi itu sudah dibantah. 
Sudrajat akhirnya tidak lolos. Dari 12 calon, Komisi 
Hukum pada Senin pekan lalu memilih empat orang 
menjadi hakim agung. Empat orang itu adalah Wakil 
Ketua Pengadilan Tinggi (PT) Gorontalo Zahrul Rabain 
yang mendapat 39 suara, hakim PT Tanjung Karang 
Eddy Army (35 suara), hakim PT Bandung Sumardi-jatmo 
(28 suara), serta Wakil Ketua PT Medan Maruap 
Dohmatiga Pasaribu (27 suara). 
Di antara delapan nama yang tidak terpilih, Sudra-jat 
mendapatkan dukungan paling sedikit, yakni satu 
suara. Selain gagal, Sudrajat diperiksa Komisi Yudi-sial 
untuk mengklarifikasi pertemuan itu. Sedangkan 
Bachrudin, selain dipanggil Komisi Yudisial, digeser
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 
nasional 
oleh fraksinya dari Komisi Hukum. 
Secara terpisah, peneliti Indonesian Legal Roun-dtable 
(ILR), Erwin Natosmal Oemar, mengatakan, di 
tengah isu dugaan suap dan “lobi toilet”, semestinya 
saat itu DPR responsif dan tidak meneruskan proses 
pemilihan hakim agung. “Apalagi dasar hukumnya te-ngah 
dipertanyakan,” ucapnya.! 
Koalisi Masyarakat Sipil, termasuk ILR, sedang me-nunggu 
keputusan uji materi terhadap Pasal 18 ayat 4 
Undang-Undang Komisi Yudisial serta Pasal 8 ayat 2, 
3, dan 4 UU Mahkamah Agung, yang diajukan ke Mah-kamah 
Konstitusi. Dua undang-undang itu mengatur 
kewenangan DPR memilih calon hakim agung dengan 
ketentuan kuota 1 banding 3, yakni calon yang diajukan 
ke DPR oleh Komisi Yudisial harus tiga kali lipat dari 
jumlah hakim agung yang dibutuhkan.! 
“Konstitusi mengatur DPR cuma memiliki kewe-nangan 
menyetujui, bukan memilih,” kata Erwin, 
seraya menilai pemilihan yang dilakukan di DPR, se-perti 
terhadap pejabat negara yang lain, berpotensi 
terjadi politik transaksional. ! 
Imam Anshori setuju apabila proses seleksi calon 
hakim agung dikembalikan seperti diatur UUD 1945 
Pasal 24. Pola 3 banding 1 diakui Imam menyulitkan 
Komisi Yudisial karena tidak mudah mencari calon 
hakim agung. “Kalau dibutuhkan lima, kami harus 
menyiapkan 15,” ujarnya. 
Terkadang, kata Imam, calon yang ber-ada 
di peringkat tertinggi malah ter-singkir 
di DPR. Termasuk dalam 
pemilihan Senin pekan lalu. 
“Yang dianggap terbaik malah 
tidak lolos,” tuturnya. Q 
DIMAS ADITYO, M. RIZAL, M. IQBAL 
Imam Anshori Saleh 
AGUNG PAMBUDHY/DETIKFOTO
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - OKTOBER 2013 
hukum 
MENGGUGAT 
NEGARA 
BERMODAL 
RP 600 RIBU 
KISAH SEORANG SATPAM YANG 
MENUNTUT HAKNYA, SETELAH 
DIPECAT TANPA PESANGON 
DARI PERUSAHAAN TEMPATNYA 
BEKERJA. PERMOHONAN 
UJI MATERI PASAL YANG 
MENGATUR KEDALUWARSA 
DALAM PEMBERIAN 
PESANGON, AKHIRNYA 
DIKABULKAN MAHKAMAH 
KONSTITUSI. 
DETIKFOTO/ DIKHY SASRA, ARI SAPUTRA
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - OKTOBER 2013 
hukum 
RUMAH petak berukuran sekitar 4 x 4 meter 
itu telah dihuni Marten Boiliu, dan istrinya, 
sejak tujuh tahun lalu. Rumah tersebut ber-ada 
di Jalan Selatan 8, Kelurahan Jati Mekar, 
Pondok Gede, Kota Bekasi, yang ia sewa seharga Rp 
250 ribu per bulan. 
Selama tinggal di wilayah itu, sosok Marten kurang 
dikenal, lantaran lebih banyak beraktivitas di luar 
rumah. Selain bekerja sebagai petugas satuan 
pengamanan (satpam) di PT Telekomunikasi Indonesia, 
Marten juga mengambil kuliah di Fakultas Hukum 
Universitas Kristen Indonesia (UKI), Jakarta Timur. 
Namun, beberapa waktu belakangan ini, 
namanya melejit setelah permohonan uji 
materi (judicial review) undang-undang 
(UU) yang diajukannya, dimenangkan oleh 
Mahkamah Konstitusi, pada 19 September 
lalu. Wartawan pun silih berganti 
mewawancarainya. 
“Saya banyak diberi selamat dan support 
oleh teman dan tetangga. Apalagi nama 
saya masuk media,” ujar Marten. “Jadi 
banyak yang datang ke rumah.” 
Marten menguji materi Pasal 96 UU Nomor 13 
Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, setelah di- 
Marten menguji 
materi Pasal 96 UU 
Ketenagakerjaan, 
setelah di-PHK tanpa 
pesangon oleh PT 
Sandi Putra Makmur. 
PHK (pemutusan hubungan kerja) tanpa pesangon oleh 
PT Sandi Putra Makmur (SPM), tempatnya bekerja pada 
2009. Padahal, sudah tujuh tahun ia bekerja di perusahaan 
yang bergerak di bidang jasa tenaga kerja itu. 
Marten bekerja di perusahaan tersebut sejak 15 Mei 
2002, sampai dirumahkan pada 30 Juni 2009. Namun, 
ia baru menuntut pembayaran pesangon pada Juni 
tahun lalu. Marten menuntut pembayaran uang 
pesangon, penghargaan, dan penggantian hak, seperti 
yang diatur dalam Pasal 163 Ayat (2) juncto Pasal 156 
Ayat (2), (3), dan (4) UU Ketenagakerjaan.
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - OKTOBER 2013 
hukum 
Tapi, tuntutannya itu terbentur Pasal 96 undang-undang 
yang sama, yang mengatur bahwa pesangon 
hanya bisa dituntut dua tahun setelah PHK. Ini 
mengakibatkan Marten tidak bisa lagi mengajukan 
tuntutan. Karena merasa dirugikan, Marten pun 
mengajukan uji materi ke MK. 
Terakhir bekerja di PT SPM, Marten mendapat upah 
sebesar Rp 811 ribu, plus uang makan dan transpor Rp 
250 ribu per bulan. Jika tidak masuk kerja, uang makan 
dan transpor melayang sekalipun ada izin atau sakit. 
Meski gaji kecil, Marten tetap bersabar. Untungnya, 
sang istri, Eister, juga bekerja sebagai staf bagian 
pembelian di International SOS. Ini membuat dapurnya 
“tetap ngebul” dan bisa menghidupi anak angkatnya, 
Catherine, yang berusia tiga tahun. 
Kesabarannya habis tatkala ia dan puluhan temannya, 
dirumahkan tanpa pesangon pada Juni 2009. Marten 
semakin kesal karena ia menduga, ada akal-akalan 
dalam urusan tenaga kerja yang dilakukan PT SPM, 
penyedia tenaga alih daya (outsourcing) di PT Telkom. 
Marten Boiliu saat ditemui di 
rumahnya, pekan lalu. 
DETIKFOTO/DIKHY SASRA
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - OKTOBER 2013 
hukum 
Contohnya, meski sudah dipecat dari PT SPM, namun 
ia dan 65 orang temannya masih bekerja sebagai 
tenaga alih daya di PT Telkom, seperti sebelumnya. 
Hanya saja, mereka kini berada di bawah bendera PT 
Graha Sarana Duta (GSD). 
Anehnya lagi, PT GSD yang memenangi tender 
sebagai penyalur karyawan alih daya justru melakukan 
subtender ke PT SPM, yang sebelum kalah tender, 
telah mem-PHK karyawannya. Hal itu mendorong 
Marten serta rekan-rekannya membulatkan tekad 
untuk menuntut haknya. 
Sebelum mengajukan gugatan, ia mengumpulkan 
buku serta literatur terkait ketenagakerjaan 
dari sejumlah kenalan. Keinginannya untuk 
melayangkan uji materi semakin kuat setelah 
pada 2010, Marten duduk sebagai mahasiswa 
fakultas hukum. Ia juga banyak berdiskusi 
bersama teman-teman kuliahnya. 
“Saya masukan gugatan itu Agustus 2012,” 
kata pria kelahiran Kupang, Nusa Tenggara 
Timur, pada 11 November 1974, itu. 
Selama proses uji materi ke MK, ia 
mengaku tidak mengalami kendala berarti. 
Ia cuma mengeluarkan uang Rp 600 ribu, itu 
pun untuk keperluan memfotokopi berkas dan 
Sebelum mengajukan 
gugatan, ia 
mengumpulkan buku 
serta literatur terkait 
ketenagakerjaan dari 
sejumlah kenalan. 
transpor bolak-balik ke gedung MK. Tidak ada satu 
sen pun uang yang ia keluarkan untuk pengurusan 
perkara di lembaga penguji undang-undang tersebut. 
Perjuangan panjangnya untuk menggapai keadilan 
itu juga didukung penuh oleh sang istri. Bahkan, 
perempuan yang dinikahinya pada 2008, itu, banyak 
membantu dan mengatur biaya kuliah Marten di 
Fakultas Hukum UKI. “Nama saya selalu ada di dalam 
doanya,” tutur Marten. 
Selain menggugat undang-undang ke MK, Marten 
juga melayangkan gugatan ke Pengadilan Hubungan
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - OKTOBER 2013 
hukum 
Industri (PHI), beberapa bulan kemudian. Proses 
persidangan di PHI dimulai sejak 8 Juli 2013, dan masih 
berjalan sampai sekarang. “Sudah 9 kali sidang, tapi 
belum ada putusan,” ucapnya. 
Hasil putusan MK yang memenangkan uji materinya, 
kemudian diajukan Marten sebagai bukti di sidang PHI. 
Ia berharap putusan Mahkamah bisa mempermudah 
gugatannya di PHI, di mana ia menuntut uang pesangon 
Rp 1,5 miliar untuk 66 pekerja yang di-PHK PT SPM, 
termasuk dirinya. 
Secara terpisah, Hakim Konstitusi 
Harjono mengatakan, putusan Majelis 
Hakim MK telah didasari pertimbangan 
rasa keadilan. “Seorang pekerja juga 
punya pengorbanan dalam pekerjaan, 
dalam rentang waktu tertentu. Jadi harus 
diberikan upahnya, kalau di-PHK, ya harus 
ada pesangon,” kata Harjono kepada 
majalah detik. 
Menurut dia, tidak fair jika pekerja yang 
di-PHK mesti dihambat dengan aturan 
kedaluwarsa dalam menuntut hak-haknya, 
seperti diatur Pasal 96 UU Ketenagakerjaan. “Itu inti dari 
pertimbangan kita (MK),” ujarnya. Dengan putusan tersebut, 
Harjono berharap kalau ada tuntutan dari pekerja terhadap 
perusahaan, bisa diselesaikan dengan adil. 
Sementara itu, pengamat hukum tata negara, 
Margarito, berpendapat, dengan adanya putusan MK, 
pasal 96 UU Ketenagakerjaan tidak bisa lagi digunakan 
oleh perusahaan untuk mengesampingkan hak-hak 
para buruh. Margarito juga menjadi salah satu saksi 
ahli yang dihadirkan dalam kasus Marten di MK. 
“Sebab, selama ini perusahaan mengandalkan 
Pasal 96 UU 13 Tahun 2003, ketika berselisih dengan 
buruh,” katanya. “Batas kedaluwarsa dua tahun tentu 
menyulitkan buruh.” Q M. RIZAL | DEDEN GUNAWAN 
Unjuk rasa buruh menolak 
sistem kerja kontrak di Jakarta, 
beberapa waktu lalu. 
DETIKFOTO/ARI SAPUTRA 
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6
BEBAS DI 
‘HARI EKSEKUSI’ 
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 
kriminal 
POLISI MEMBONGKAR PRAKTEK PENYEKAPAN 
DAN PENYIKSAAN YANG DILAKUKAN KARYAWAN 
PERUSAHAAN JASA KEAMANAN. KORBANNYA 
ADALAH MEREKA YANG TERJERAT UTANG. 
PENGORDER KINI DIBURU. 
DETIKFOTO/GRANDYOS ZAFNA
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 
kriminal 
BOCAH berusia 5 tahun itu enggan melepas pe-lukannya 
dari Ahmad Zamani, 32 tahun, saat 
bapak-anak itu bertemu kembali di Markas 
Kepolisian Sektor Taman Sari, Jakarta Barat, 
Kamis dua pekan lalu. Maklum, hampir sepekan, Azis, 
nama bocah itu, tidak bertemu dengan sang ayah, 
yang menjadi korban penculikan dan penyekapan. 
“Itu muka ayah kenapa?” tanya Azis polos. Zamani, 
yang tak ingin anaknya tahu hal yang sebenarnya 
terjadi, menjawab sekenanya. “Ayah jatuh dari motor, 
kena aspal. Adik bagaimana kabarnya?” kata Zamani, 
mengalihkan pembicaraan. 
Zamani merupakan salah satu korban penculikan 
dan penyekapan yang dilakukan sekelompok orang 
yang bekerja di peru-sahaan 
jasa keamanan 
Benteng Jaya Mandiri 
(BJM). Berhari-hari ia 
disekap dan disiksa di 
kantor BJM, Jalan Hayam 
Wuruk Nomor 120-D, Ta-man 
Sari, Jakarta Barat, 
lantaran kasus utang-piutang. 
Sri Prihatin, 32 tahun, 
istri Zamani, awalnya 
juga tidak tahu suaminya 
diculik dan disekap. Sebab, saat kejadian, ia sedang 
mengantarkan Azis ke sekolah, yang tidak jauh dari 
rumahnya, di Perumahan Cilacap Regen, Cilacap, 
Jawa Tengah. 
Sepulang dari sekolah, Sri tak menemukan suami-nya 
di rumah. Seorang tetangga mengatakan Zamani 
dijemput beberapa orang yang datang menggunakan 
mobil. Awalnya, Sri mengira suaminya dibawa aparat, 
sehingga ia memilih menunggu datangnya surat pem- 
Konferensi pers kasus 
penyekapan dan penganiayaan 
terhadap Zamani dan Arifin. 
DETIKFOTO/ GRANDYOS ZAFNA
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 
kriminal 
beritahuan dari polisi. 
Namun, setelah ber-hari- 
hari, bukan pem-beritahuan 
yang datang, 
melainkan aparat Polsek 
Taman Sari. Sri kaget 
setelah tahu suaminya 
menjadi korban pencu-likan 
dan penyekapan. 
Apalagi, saat disekap, 
Zamani mengaku disiksa. 
Kepalanya dipukul dengan pistol, tubuhnya disundut 
rokok, bibirnya dihajar sampai pecah, badannya dipe-cut 
dengan kabel, dan kemaluannya diolesi balsam. 
Zamani mengaku diculik lantaran kasus utang-piutang. 
Ia menuturkan terlilit utang karena usaha 
dagang yang dilakukannya via online bangkrut, dan 
menyisakan utang lebih dari Rp 1 miliar kepada F, mi-tranya. 
F, yang tidak sabar dengan nasib uang yang dikelola 
Zamani, diduga menggunakan jasa penagihan atau 
debt collector untuk meminta uangnya. Zamani dicu-lik 
pagi hari saat baru bangun tidur. Saat itu Zamani 
langsung diborgol dan matanya ditutup. Ia tidak tahu 
dibawa ke mana oleh lima orang yang berperawakan 
tinggi-besar. 
“Jauh banget. Mereka hanya berhenti sekali buat 
makan. Dan selama perjalanan, saya dijejelin (mulut 
disumpal) sepatu,” ucapnya. 
Penyiksaan dimulai sesampai mereka di sebuah 
tempat, yang belakangan diketahui merupakan kantor 
BJM. Zamani juga dipaksa membuat surat pernyataan 
kesediaan membayar utang dan membubuhkan tanda 
tangan di atas kertas bermeterai. 
Seorang tersangka penyekapan 
saat diamankan polisi. 
DETIKFOTO/GRANDYOS ZAFNA
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 
kriminal 
Para penyekap bahkan berencana mengeksekusi-nya, 
meski Zamani sudah meneken surat kesanggup-an 
membayar. “Malam saya dibebaskan itu adalah 
hari saya (diancam) akan dieksekusi. Saya sudah 
digun dulin, diberi baju baru, dan saya sudah berdoa,” 
tuturnya kepada majalah detik. “Tiba-tiba datang se-gerombolan 
orang, eh tahunya pak polisi.” 
Kasus penyekapan dan penyiksaan itu terungkap 
berkat informasi seorang warga yang datang ke 
kantor BJM. Saksi melihat ada orang yang disekap di 
dalam sel dengan wajah penuh luka. Mendapat infor-masi 
itu, polisi lalu menggerebek kantor BJM dan 
membebaskan Zamani serta Sunan Ali Arifin, 
49 tahun, korban lainnya. Kantor BJM tak 
seberapa jauh dari Markas Polsek Taman 
Sari. 
Seperti Zamani, Arifin disekap gara-gara 
urusan utang-piutang. Bahkan 
Arifin, yang tercatat kelahiran Lubuk-linggau, 
Sumatera Selatan, disekap se-bulan 
lebih, yakni sejak 5 Agustus 2013. 
Arifin terlilit utang setelah menjadi 
perantara sebuah proyek di Satuan Kerja 
Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu 
Minyak dan Gas Bumi, saat itu masih bersta-tus 
badan (BP Migas). Atas jasanya, Arifin diberi 
Kasus penyekapan 
dan penyiksaan 
itu terungkap 
berkat informasi 
seorang warga 
yang datang ke 
kantor BJM. 
uang Rp 250 juta. Namun ternyata proyek itu mandek, 
dan Arifin diminta ikut bertanggung jawab. 
Sebenarnya Arifin menyanggupi membayar uang itu 
dengan cara mencicil. Tapi, entah mengapa, ia dicu-lik. 
“Saya sempat bertemu dengan penagih bernama 
Hendra. Setelah itu saya dibawa ke sini (kantor BJM),” 
ujarnya. 
Anehnya, para penyekap meminta Arifin menanda-tangani 
perjanjian utang yang nilainya membengkak 
menjadi Rp 500 juta. Bukan hanya itu, mereka juga
meminta Arifin me-nyerahkan 
mobil Toyota 
Fortuner miliknya seba-gai 
jaminan. Jika tidak, ia 
diancam akan dibunuh. 
Arifin, sama dengan 
Zamani, kini bernapas 
lega karena terbebas dari 
penyiksaan. Apalagi para 
pelaku sudah ditang-kap. 
Dihubungi secara 
terpisah, Kepala Polsek 
Taman Sari Komisaris 
Adi Vivid mengatakan pihaknya telah menetapkan 14 
tersangka pelaku penyekapan tersebut. Dua di antara-nya 
merupakan anggota aktif TNI Angkatan Laut, yang 
langsung diserahkan ke Polisi Militer untuk diproses. 
Teranyar, polisi menangkap ZK dan H di sebuah hotel 
di bilangan Matraman, Jakarta Timur, pada 18 Sep-tember 
lalu. ZK, yang sempat menjadi buron selama 
dua hari, diduga sebagai otak pelaku penculikan dan 
penyekapan terhadap Zamani dan Arifin, sekaligus 
pemilik perusahaan. 
Petugas juga mengamankan 1 senjata organik jenis 
Beretta, 2 airsoft gun, 3 senjata tajam, dan 23 butir 
peluru berukuran 9 milimeter dari rumah-toko yang 
dijadikan kantor tersebut. Vivid menambahkan, para 
tersangka bakal dikenai Pasal 333 KUHP dan Pasal 
170 Undang-Undang Darurat Nomor 15 Tahun 1951 
dengan ancaman hukuman di atas 5 tahun penjara. 
Namun tugas polisi belum selesai. Orang yang me-minta 
PT BJM menculik dan menyekap Zamani dan 
Arifin kini masih dalam pengejaran. “Inisialnya S dan 
H. Tenang saja, keduanya pasti kami tangkap,” kata 
Vivid. Q DEDEN GUNAWAN, SEPTIANA LEDYSIA | DIMAS 
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 
kriminal 
MAJALAH DETIK 19 - 25 AGUSTUS Ruang penyekapan. 
DETIKFOTO/GRANDYOS ZAFNA
SEORANG JEMAAH HAJI MEMBAWA UANG RATUSAN 
JUTA RUPIAH DI DALAM ALAT PENANAK NASI 
ATAU RICE COOKER. PAK DIRJEN PUN MENYINDIR, 
MEMANG DUIT ITU MAU DIMASAK? 
MAJALAH DETIK M30A JSAELPATHE MDEBTEIRK - 260 O -K 2T6O BMEERI 22001133 
wkwkwk 
‘Menanak’ Duit 
Rp 300 Juta 
Ilustrator: Edi Wahyono 
PENYELENGGARAAN haji tahun ini diwarnai berbagai kisah unik dan lucu. 
Salah satunya soal barang bawaan para tamu Allah itu. Seperti cerita 
Nurma (29), jemaah asal Pekalongan, Jawa Tengah, ini. Nurma rupanya 
mempersiapkan betul barang bawaannya sebelum berangkat ke Tanah 
Suci, lebih dari dua pekan lalu. Termasuk membawa uang yang cukup agar tidak 
keleleran di Arab Saudi. 
Namun, di luar uang untuk kebutuhan pribadinya, Nurma juga membawa uang 
tunai dalam jumlah banyak. Tidak tanggung-tanggung, ia membawa Rp 300 juta di 
dalam barang bawaannya. Tapi bukannya di dompet atau di tas, uang ratusan juta 
rupiah dalam pecahan Rp 100 ribuan itu, ia simpan di dalam alat penanak nasi (rice 
cooker)! Alamaak.... 
Adalah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Solo, di Asrama 
Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, yang mendapati Nurma membawa uang 
sebanyak itu di dalam rice cooker. Hal itu diketahui saat petugas PPIH memeriksa 
barang bawaan jemaah di pintu masuk embarkasi. 
Uang Rp 300 juta tersebut dibungkus dalam plastik hitam, sebelum disimpan 
di alat penanak nasi listrik itu. Nurma bilang, uang Rp 300 juta itu adalah titipan 
beberapa sanak saudara dan tetangga di daerahnya, untuk amal di Tanah Suci. 
“Itu uang badal bagi umat muslim yang ingin memberangkatkan haji anggota 
keluarga yang sudah meninggal,” ujarnya. 
Kisah Nurma rupanya sampai juga ke telinga Direktur Jenderal Penyelenggaraan 
Haji dan Umrah Kementerian Agama, Anggito Abimanyu. Anggito lalu mengimbau 
agar jemaah haji memanfaatkan fasilitas penyimpanan uang dalam bentuk kartu 
ATM. 
“Jangan bawa uang banyak-banyak. Disimpan di ATM saja, supaya tenang iba-dahnya. 
Apalagi ketika masuk Mekah, barang terpisah dari jemaah,” kata Anggito, 
di acara peluncuran fasilitas layanan perbankan untuk jemaah haji, di Asrama Haji 
Donohudan, Solo, Selasa dua pekan lalu. 
Bekas pejabat tinggi di Kementerian Keuangan ini pun tak lupa “menyindir” ulah 
jemaah haji seperti Nurma, yang membawa uang di dalam alat penanak nasi. “Mau 
dimasak apa?” tuturnya, yang disambut tawa para hadirin. Q 
DIMAS, HESTIANA DHARMASTUTI
Kolom E-Banking 
BELANJA CERDAS DAN SEHAT 
DENGAN KARTU DEBIT 
Pak Laksono, 
Sewaktu berbelanja saya biasa menggunakan kartu debit 
untuk melakukan transaksi pembayaran karena lebih 
mudah dan praktis. Saya menyukai gaya hidup sehat. 
Adakah promo belanja makanan atau minuman sehat 
dengan kartu debit? 
Dinda, Jakarta
Kolom E-Banking 
Hai Ibu Dinda, 
Semoga berbelanja memberikan kesenangan 
tersendiri untuk Ibu. 
Berbelanja memang merupakan kegiatan 
yang menyenangkan bagi orang yang 
memiliki hobi shopping, apalagi didukung 
dengan kemudahan layanan pembayaran 
yang ditawarkan perbankan dewasa ini, 
terutama melalui kartu debit. Perlu dicermati 
juga layanan kartu debit yang memberikan 
kemudahan bagi para nasabahnya. 
Saat ini BII memberikan kemudahan layanan 
pembayaran melalui BII Kartu Debit karena 
selain dapat digunakan di mesin EDC BII, BII 
Kartu Debit dapat digunakan di mesin EDC 
yang menggunakan PIN-based maupun EDC 
bank lain berlogo MasterCard (Signature-based). 
Dengan keunggulan tersebut, nasabah tidak 
perlu repot untuk membawa banyak kartu debit 
dan berbelanja pun terasa lebih nyaman. 
Untuk Ibu yang menyukai gaya hidup sehat 
dengan mengkonsumsi makanan atau minuman 
sehat, BII Kartu Debit bekerja sama dengan 
merchant-merchant tengah mengadakan promo 
yang menarik. Salah satunya dengan Yogen Fruz 
(probiotik frozen yoghurt) dalam mengadakan 
program “Diskon 20% dengan Menggunakan BII 
Kartu Debit” mulai 1 September 2013 hingga 31 
Januari 2014. Promo berlaku setiap hari selama 
periode program. 
Nasabah dapat mengikuti program ini hanya 
dengan melakukan transaksi pembelian 
minimal Rp50.000,- di outlet Yogen Fruz sbb: 
Puri Indah Mall 2nd floor 
Plaza Indonesia Mall, LB 
Pacific Place Mall, LG floor 
Taman Anggrek Mall, 4th floor 
Plaza Senayan, 3rd floor Food Court 
Emporium Pluit 
Pondok Indah Mall 1 
Metropolitan Mall Bekasi 
Selain itu, mulai 1 Agustus – 31 Oktober 2013 
berlangsung program ”Raih Hadiah dengan 
Transaksi di BII ATM  Belanja dengan BII 
Kartu Debit” yaitu program dimana selain 
mendapatkan poin untuk transaksi yang 
dilakukan di BII ATM, nasabah juga akan 
mendapatkan poin setiap berbelanja di 
merchant menggunakan BII Kartu Debit dan 
berkesempatan memenangkan hadiah utama 
1 (satu) BII Tabungan senilai Rp 10 Jt dan 
hadiah bulanan dengan total 9 unit Samsung 
Galaxy Note 8”. 
Ayo terus gunakan BII Kartu Debit dan 
nikmati kemudahannya. 
Jika ada pertanyaan seputar electronic banking 
dapat mengirimkan email ke ebanking@ 
majalahdetik.com. 
Untuk pertanyaan yang dimuat akan 
mendapatkan payung cantik dari BII.
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 
FOKUS 
DUEL FILM SUKARNO 
SUKARNO, 
DI ANTARA HANUNG 
 RACHMA 
RACHMAWATI SOEKARNOPUTRI MELAPORKAN SUTRADARA HANUNG 
BRAMANTYO KE POLISI. BUNTUT KONFLIK AKIBAT PEMERAN 
SUKARNO YANG MENGAKU TAK MENGENAL BUNG KARNO.
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 
FOKUS 
DUEL FILM SUKARNO 
DEAL! Tulisan yang direkatkan pada sebuah foto ter-sebut 
tampak mencolok. Kata itu ditulis pada kertas 
berwarna hijau terang. 
Foto yang direkati tulisan itu adalah sebuah foto se-orang 
lelaki dalam balutan kemeja putih. Kepalanya 
ditutupi peci hitam. Kulitnya gelap, wajahnya “sangat 
Indonesia”. Ia terlihat gagah. 
Di bawah foto itu tertera nama sang pria, “Ario Bayu”, 
sementara di atasnya ada tulisan “Sukarno”. 
Hanung memang memilih Ario sebagai bintang 
utama film Soekarno: Indonesia Merdeka. Namun 
keputusan pemilihan Ario itu membuatnya disomasi 
Rachmawati Soekarnoputri. Bahkan, pada Senin pe-kan 
lalu, putri Bung Karno itu melaporkan Hanung 
ke Kepolisian Daerah Metro Jaya. Rachma merasa 
namanya dicemarkan oleh Hanung. 
“Akar semua problem ini adalah Bu Rachma tidak 
suka yang memerankan Sukarno itu Ario Bayu, that’s 
all!” kata Hanung kepada majalah detik. 
Hanung sebenarnya menyiapkan tiga aktor buat 
memerankan Sukarno. Agus Kuncoro, Darius Sinat-hrya, 
dan Ario Bayu didandani mirip sang proklamator, 
lantas direkam layaknya syuting betulan. 
Tiga aktor itu dipilih terutama karena jangkung. 
Hanung beralasan, jika pemeran Sukarno pendek, dia 
bakal kerepotan mencari pemain tokoh lainnya. “Te-rus 
nanti siapa yang mau memerankan Sjahrir, masak 
pakai anak kecil?” 
Ketiganya ditolak Rachma. Ketua Pembina Yayasan 
Pendidikan Soekarno itu balas mengajukan Imam 
Wibowo dan Andrie Djarot. Hanung menolaknya 
karena kurang tinggi. 
Bagi Hanung, pilihan terbaik tetap Ario Bayu. Maka 
dikirimkanlah bintang film yang besar di Selandia 
Baru itu menemui Rachma. 
Nahas, pertemuan itu malah membuat Rachma
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 
FOKUS 
DUEL FILM SUKARNO 
mutung. Ia berkeyakinan pemeran Sukarno haruslah 
orang yang memahami pemikiran ayahnya itu. 
Tidak aneh dia kesal betul ketika Ario berkata, “I’m 
not nationalist, saya tidak kenal Sukarno karena saya 
banyak tinggal di luar negeri,” ujarnya menirukan Ario. 
“Ini sudah gugur kalau dalam ujian.” 
Rachma sempat melunak ketika Ario berjanji akan 
belajar soal Sukarno. Akhirnya pintu buat Ario tertu-tup 
total ketika dia mengingkari janji akan datang ke 
kampus Universitas Bung Karno. 
Akhirnya Rachma mengajukan anak tirinya, Anjas-mara, 
yang memerankan Sukarno dalam teater Dhar-ma 
Gita Maha Guru, yang dibuatnya pada Juli tahun 
lalu. “Anjas gesture -nya dapat, semua dapat, dan dia 
mau melakoni ritual untuk memerankan Sukarno.” 
Bagi Rachma, alasan pemilihan Ario lebih banyak 
pada sisi komersial karena dia aktor terkenal. “Sejak 
awal kami ingin film jadi pembuka sejarah yang benar 
Ario Bayu memerankan Sukarno 
DOK. DAPUR FILM
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 
FOKUS 
DUEL FILM SUKARNO 
tentang Sukarno, bukan komersial,” kata pengacara 
Rachma, Ramdhan Alamsyah. 
Hanung merasa dalih Rachma soal nasionalisme 
Ario berlebihan. Dia mencontohkan Meryl Streep, yang 
asli Amerika, bisa memerankan Perdana Menteri Ing-gris 
Margaret Thatcher atau tokoh Myanmar Aung San 
Suu Kyi juga bisa dibintangi oleh Michelle Yeoh, yang 
kelahiran Malaysia. 
Lagi pula Ario disuplai buku-buku soal Sukarno. Se-lama 
empat bulan dia juga melahap rekaman kegiat-an 
presiden pertama Indonesia itu, yang didatangkan 
Hanung dari Belanda. 
“Tinggi badan itulah yang dilihat penonton, sementa-ra 
nasionalis tidak kelihatan,” kata Hanung. “Menurut 
saya sih, penentuan pemain adalah hak sutradara.” 
Pengamat perfilman Adrian Jonathan menilai 
kemiripan pemeran dengan tokoh asli tidak mutlak 
diperlukan. Ia juga berpendapat biopik alias film 
biografi sebenarnya tidak mesti meminta restu 
keluarga. Kalaupun ada keluarga tokoh yang dijadikan 
penasihat, Adrian mengatakan, intervensi mereka 
terbatas pada kesepakatan awal dengan produser dan 
sutradara. 
,,, 
Setelah membuat pergelaran Teater Putra Sang 
Fajar, Rachmawati menggagas teater soal Sukarno 
yang dia beri judul Dharma Gita Maha Guru. Ada dua 
yang lulus audisi jadi pemeran Sukarno, yakni Andrie 
Djarot dan Anjasmara. 
Seusai pementasan Dharma Gita pada tahun lalu, 
dia terpikir membuat film Sukarno agar bisa men-jangkau 
penonton yang lebih luas. Rachma lantas me-minta 
saran kepada aktris senior yang juga bermain di 
Dharma Gita, Widyawati. “Dia menyarankan Hanung 
Bramantyo,” ujar perempuan yang kini aktif di Partai 
Tinggi badan 
itulah yang 
dilihat penonton, 
sementara 
nasionalis tidak 
kelihatan.
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 
FOKUS 
DUEL FILM SUKARNO 
NasDem itu. 
Rachma pun mengontak Hanung. Lalu, pada perte-ngahan 
2011 itu, keduanya bertemu di kampus Uni-versitas 
Bung Karno. Rachma ingin memodali semua 
pekerjaan, tapi Hanung menyarankan mereka bekerja 
sama dengan produser yang berpengalaman. 
Kebetulan Hanung sebelumnya sempat berdiskusi 
dengan pemilik PT Tripar Multivision Plus, Raam Jet-hmal 
Punjabi, soal membuat film Sukarno setelah 
menggarap Sang Pencerah. Namun Raam tidak setuju 
karena produksi film Sukarno bakal lebih sulit daripa-da 
pembuatan film tentang kisah hidup Ahmad Dahlan, 
pendiri Muhammadiyah, itu. 
Bagi Raam, meminta restu kepada keluarga Sukar-no 
bakal rumit. Tapi ternyata pucuk dicita ulam tiba, 
Rachma mengajaknya membuat film Sukarno. 
Namun Rachma mematok syarat. Dia ingin berkuasa 
penuh dalam menentukan pemeran Sukarno. Bahkan 
dia juga minta diperbolehkan duduk di samping Hanung 
saat syuting. Jika gerak-gerik pemeran Sukarno keliru, 
Rachma bisa segera menyetop pengambilan gambar 
Rachmawati Soekarnoputri 
DETIKFOTO/ARI SAPUTRA
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 
FOKUS 
DUEL FILM SUKARNO 
dan mengoreksinya. 
Hanung setuju. 
Akhirnya, pada 17 
Oktober 2011, Rachma 
atas nama Yayasan 
Pendidikan Soekarno 
mengikat perjanjian 
dengan Multivision. 
Sayang, hak menentukan 
pemeran utama dan alur 
cerita dalam skenario 
tidak dituangkan secara 
tegas dalam kontrak itu. 
“Sebelum kontrak, ada gentlemen agreement,” kata 
pengacara Rachma, Ramdhan Alamsyah. “Jadi ada 
perjanjian secara lisan yang sudah disepakati.” 
Namun, karena tidak ada hitam di atas putih, kubu 
Multivision menganggap sepi penolakan Rachma 
terhadap Ario. Begitu juga soal adegan Sukarno buang 
air kecil di pesawat dan lebih banyaknya dialog karakter 
Sjahrir serta Tan Malaka. 
Rachma juga meminta agar hari-hari terakhir Sukarno 
jadi fokus film. Namun Hanung dan Raam malah 
menjadikan bagian itu sebagai calon sekuel, itu pun 
hanya kalau film Soekarno: Indonesia Merdeka sukses. 
Akhirnya, pada Juni lalu, Rachma mengirimkan 
somasi. Dia menyatakan mundur dari produksi film 
dan akan membuat film sendiri soal Sukarno dengan 
latar tahun 1965. 
Rachma menuding Hanung memang ogah membuat 
film dengan setting 1965 karena akan membuat film 
mengenai Soeharto. Dimintai konfirmasi soal ini, 
Hanung hanya tersenyum. Meski tidak berkeberatan 
jika ditawari membuat film Soeharto, Hanung 
mengatakan, “Saya belum menemukan hal penting 
yang harus saya angkat dari Pak Harto.” 
Dokumen kotrak film Sukarno
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 
FOKUS 
DUEL FILM SUKARNO 
Ramdhan mengatakan, dengan berakhirnya 
perjanjian, penggarapan film Sukarno ikut disetop. 
Menurut dia, Rachma bukan sebatas narasumber, tapi 
juga penggagas. “Seharusnya kan, setelah digugurkan 
perjanjiannya, filmnya serta-merta juga gugur,” 
ujarnya. 
Nyatanya, Hanung dan Multivision maju terus, 
bahkan menetapkan film itu ditayangkan pada 12 De-sember 
2013. Pengacara Multivision, David Abraham, 
menunjuk pada bagian “hak dan kewajiban” dalam 
perjanjian kerja sama. 
Dalam kontrak tertulis, “Multivision berhak me-nentukan 
pihak-pihak yang akan bekerja sama dalam 
produksi film termasuk tapi tidak terbatas pada pe-main/ 
artis pendukung, sutradara, skenario, penulis 
cerita....” Sedangkan pihak kedua, yakni Rachma, 
disebutkan hanya berhak memberi masukan berupa 
saran dan pendapat untuk casting, isi, serta kegiatan 
produksi film. 
Lagi pula, kata David, kliennya mendanai semua 
proses produksi, yang sudah mencapai Rp 15 miliar. 
David mengatakan, sesuai dengan perjanjian, Rachma 
juga sudah menerima uang muka 10 persen dari ke- 
Pertemuan pembahasaan 
pembuatan film 
DOK. DAPUR FILM
30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 
FOKUS 
DUEL FILM SUKARNO 
untungan bersih film sebesar Rp 200 juta. 
Belakangan, uang yang ditransfer ke rekening BCA 
Rachma itu dikembalikan dalam bentuk uang tunai yang 
dimasukkan ke dalam karung. Bagi David, itu bukan 
berarti Rachmawati berhak merebut film dari kliennya. 
David menjelaskan, dalam kontrak tercantum 
Multivisionlah yang memegang hak cipta. Mereka juga 
sudah mendaftarkannya ke Direktorat Jenderal Hak 
atas Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak 
Asasi Manusia. “Jadi, kalau bicara kepemilikan film, tidak 
bisa dibantah ini murni milik Multivision,” kata David. 
Perselisihan Rachma dengan Hanung dan Multivision 
ini akhirnya masuk ke ranah hukum. Rachma 
melaporkan Hanung ke polisi karena dianggap 
mencemarkan namanya. “Hanung mengatakan di 
media bahwa kisruh film Sukarno dibuat untuk Bu 
Rachma mencari popularitas,” kata Ramdhan. 
Laporan ke polisi itu dipandang Hanung dan Raam 
sebagai tanda tertutupnya upaya penyelesaian seng-keta 
secara kekeluargaan. “Kami sudah mau (menye-lesaikan 
masalah) secara kekeluargaan, tapi mereka 
malah mengembalikan uangnya dengan cara dika-rungi 
seperti itu,” ujarnya. 
Soal pengaduan Rachma, Hanung menantang men-cari 
pembuktian kebenaran di pengadilan. “Film ini 
akan lanjut terus karena tidak ada indikasi pelanggar-an 
hukum apa pun di sana,” ujarnya. 
Apalagi Hanung juga sudah mendapat lampu hijau 
dari Guntur Soekarnoputra, yang ikut merevisi skenario. 
Sementara itu, Sukmawati menilai Ario Bayu secara fisik 
lebih pas memerankan Sukarno ketimbang Anjasmara. 
Sukmawati tak terlalu mempermasalahkan siapa 
pemeran Sukarno dan kemiripan fisik dengan ayahnya. 
“Yang penting jiwa, semangat, dan cita-cita Bung 
Karno yang mulia bisa masuk ke generasi muda.” Q 
ISFARI HIKMAT, BAHTIAR RIFAI, SUDRAJAT | OKTA WIGUNA 
Film ini akan 
lanjut terus 
karena tidak 
ada indikasi 
pelanggaran 
hukum apa pun 
di sana. 
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 
TAP/KLIK UNTUK BERKOMENTAR
GERILYA RESTU 
FILM BUNG KARNO 
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 
FOKUS 
DUEL FILM SUKARNO 
TREN FILM SUKARNO MUNCUL NYARIS BERIRINGAN DENGAN 
DITETAPKANNYA PROKLAMATOR RI ITU SEBAGAI PAHLAWAN NASIONAL. 
PARA SUTRADARA MEMILIH-MILIH RESTU DARI KELUARGA BUNG KARNO.
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 
FOKUS 
DUEL FILM SUKARNO 
Engkau menjadi terang di mataku. Engkau yang akan 
memungkinkan aku melanjutkan perjuangan yang 
mahadahsyat ini. Kalau kau menolak cintaku, jangan 
heran kalau Sukarno tak ada lagi di muka bumi ini. 
KALIMAT itu disampaikan Sukarno melalui sepucuk 
surat cinta kepada Fatmawati. Membaca surat itu, 
dengan latar belakang sebuah pantai di Bengkulu, 
Fatmawati tidak kuasa menahan rasa bahagia. Se-nyum 
manis pun langsung tersungging di bibir 
perempuan yang mengenakan kerudung tersebut. 
Adegan itu terlihat dalam pembukaan trailer film 
berjudul 9 Reasons: Great Leader, Great Lover. Film 
ini digarap oleh rumah produksi Rupakata Cinema. 
Sutradara M. Dedy Vanshophi menggandeng aktris 
senior Tio Pakusadewo sebagai tokoh pemeran 
Sukarno. 
Sedangkan sembilan istri Sukarno diperankan 
deretan aktris cantik. Untari, istri pertama Sukarno, 
diperankan Acha Septriasa. Lalu secara berturut-turut 
Inggit Ganarsih (Happy Salma), Fatmawati 
(Revalina S. Temat), Hartini (Lola Amaria), Haryati 
(Ajeng Anjani), Kartini Manoppo (Wulan Guritno), 
Kartika Sari Dewi (Mariana Renata), Yurike Sanger 
(Pevita Pearce), dan Heldy Jafar (Putri Aribowo). 
Kesembilan istri Proklamator RI itu pun ditampilkan 
dalam trailer berdurasi 2 menit 30 detik tersebut. 
Namun trailer itu sudah tidak dapat lagi diakses 
di situs YouTube. Di beberapa media online yang 
sempat menukilnya, trailer itu juga tak dapat dibuka 
dengan keterangan dicabut oleh Rupakata. “Kok, 
kamu masih bisa lihat, sih?” kata Dedy saat ditemui 
majalah detik. 
Mulai diketahui proyek penggarapannya pada
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 
FOKUS 
DUEL FILM SUKARNO 
Februari 2013, film 9 Reasons belum menunjukkan 
perkembangan yang berarti. Tio mengungkapkan, 
sampai saat ini, syuting yang sebenarnya belum 
dilakukan. Ia mendengar sutradara tengah membuat 
skenario baru dan mengganti judulnya. Malah Tio 
berseloroh, produser tak akan melanjutkan film itu 
karena tak punya nyali. “Karena, begitu film jadi, 
akan disomasi sama Guruh (Guruh Sukarno Putra),” 
kata Tio kepada majalah detik sambil tertawa. 
Dedy mengatakan se benarnya proses produksi 
film itu sangat siap dilakukan. Namun masih ada 
“hambatan” yang perlu dicarikan jalan keluarnya, 
yakni suara keberatan dari keluarga Bung Karno. 
Gampang ditebak, keberatan itu menyangkut tema 
yang hendak diangkat Dedy ke layar lebar. 
Menurut dia, film itu tak mengangkat Sukarno 
sebagai tokoh utama. 9 Reasons mengungkap fase-fase 
kehidupan Sukarno dilihat dari kacamata 
Hanung Bramantyo bertemu 
dengan Taufiq Kiemas. 
FOTO: @HANUNGBRAMANTYO
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 
FOKUS 
DUEL FILM SUKARNO 
istri-istrinya. Dengan sudut pandang yang 
ditawarkan itu, Sukarno akan tampil dalam dua 
sisi sekaligus, yakni sebagai manusia biasa dan 
pemimpin besar. Pemimpin yang besar berakar 
dari jiwa seorang pencinta sejati. Cinta yang 
bergelora itu juga menimbulkan kepekaan 
yang luar biasa terhadap penderitaan rakyat. 
Dedy mengaku sudah menghubungi 
sejumlah anggota keluarga Bung Karno 
untuk melakukan pendekatan. Menurut 
dia, tidak semua putra dan putri Bung Karno 
memprotes materi film tersebut. Sebagian 
menyambutnya positif. Sebagian lagi 
memintanya berhati-hati dalam mengangkat 
kehidupan pribadi Bung Karno ke layar lebar. 
Meski begitu, pembuatan film itu memang belum 
melangkah lebih jauh. “Keputusan ada di produser 
apakah berhenti atau mengambil risiko,” kata Dedy. 
Kegalauan menghadapi keluarga Bung Karno juga 
dialami oleh sutradara Hanung Bramantyo. Dedi 
Gumelar masih ingat ketika dimintai bantuan oleh 
Hanung agar dipertemukan dengan keluarga besar 
Sukarno dalam rangka membuat film Soekarno: 
Indonesia Merdeka. Setahun lalu, Hanung meneken 
kerja sama dengan Yayasan Pendidikan Soekarno 
pimpinan Rachmawati Soekarnoputri untuk 
menggarap film itu. Namun Hanung masih merasa 
perlu meminta restu kepada putra-putri Bung Karno 
lainnya. 
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi 
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang 
akrab disapa Miing itu kemudian mengajak Hanung 
menemui Guntur Soekarnoputra. Guntur meneliti 
skenario film yang dibawa Hanung dan memberikan 
coretan di beberapa adegan. Namun, pada dasarnya, 
putra tertua Bung Karno itu menyetujui skenario film 
Potongan poster film 
9 Reasons. 
FOTO: RUPAKATA
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 
FOKUS 
DUEL FILM SUKARNO 
Sukarno. Bahkan, saat syuting berlangsung, Hanung 
kerap berkonsultasi dengan Guntur. 
Bulan puasa 2013 lalu, Miing membawa Hanung 
menyambangi Taufiq Kiemas (almarhum). Dalam 
persamuhan di pompa bensin milik Taufiq di 
Pejompongan, Jakarta Pusat, itu, Hanung juga 
menyorongkan skenario. Taufiq mengapresiasi. 
Namun ia menyarankan sutradara muda itu juga 
bertemu dengan Megawati Soekarnoputri. 
Tapi bertemu dengan Megawati bukan perkara 
mudah bagi Hanung. Miing, yang menganggap 
film Sukarno mampu mendongkrak suara PDI 
Perjuangan pada Pemilu 2014, yakin Mega akan 
menerima Hanung. Tanpa menyebut harinya, Miing 
mengungkapkan, ia dan Hanung gagal menemui 
Megawati Soekarnoputri. 
FOTO: GRANDY
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 
FOKUS 
DUEL FILM SUKARNO 
Megawati di rumahnya, Jalan 
Teuku Umar, Jakarta Pusat. 
“Sudah di garasinya, tapi tak 
bertemu,” ujar Miing kepada 
majalah detik. 
Keduanya mencoba lewat 
Prananda Prabowo, putra 
Megawati dari suami sebelum 
Taufiq. Namun Prananda belum 
memberi lampu hijau. Megawati 
salah paham terhadap film 
yang hendak digarapnya. Dia 
mengira film Hanung bercerita 
tentang istri-istri Sukarno yang 
digarap Dedy itu. Hanung sudah 
mengirimkan penjelasan lewat 
surat. 
“Tapi (Megawati) belum 
memberikan jawaban apa-apa,” 
ujarnya kepada majalah detik. 
Belakangan, setelah proses produksi berjalan, 
Hanung terlibat selisih paham dengan Rachmawati. 
Di samping dua judul film di atas, masih ada dua film 
menyangkut Sukarno yang akan muncul, yakni film 
tentang kehidupan Bung Karno semasa pengasingan 
di Ende (1934-1938) dan film tentang Inggit. Film 
pertama merupakan proyek Kementerian Pendidikan 
Nasional. Adapun film Inggit yang diangkat dari buku 
Ramadan K.H., Kuantar Kau ke Gerbang, akan digarap 
oleh Manu Sukmajaya, produser Sukma Putra Film. 
Film tentang Inggit belum ada kabar 
perkembangannya lagi sampai saat ini. Sedangkan 
film Bung Karno versi Kementerian Pendidikan, yang 
menelan dana Rp 6 miliar, akan dimulai syutingnya 
oleh sutradara Viva Westi. Berbagai peralatan 
syuting sudah diangkut ke Ende melalui jalur darat. 
M. Dedy Vansophi, sutradara 
9 Reasons. 
FOTO: FACEBOOK
Sukmawati 
DETIKFOTO 
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 
FOKUS 
DUEL FILM SUKARNO 
Sejumlah artis pemeran, khususnya Baim Wong, 
yang memerankan Bung Karno, sudah berangkat ke 
lokasi. Film ini juga bekerja sama dengan Yayasan 
Pendidikan Soekarno dan Yayasan Inggit untuk 
sumber-sumber sejarah Bung Karno di Ende. 
Diakui Sukmawati Soekarno putri, masing-masing 
ke turunan Bung Karno punya pendapat sendiri - 
sendiri tentang film Bung Karno. Tidak pula semua 
putra-putri Bung Karno ikut digandeng dalam 
pembuatan karya film tentang Proklamator RI itu. 
Bergantung pada yang hendak membikin film. Ia 
sendiri tidak dimintai pendapat oleh Hanung. Maka 
tidak mengherankan kalau tidak semua anggota 
keluarga Bung Karno ikut nimbrung dalam masalah 
antara Rachmawati dan Hanung. 
Sebagai putri Bung Karno, ia berpandangan, siapa 
pun boleh membuat film tentang ayahnya. Sebab, 
Sukarno sudah menjadi milik bangsa Indonesia. 
Sukmawati menyambut baik film-film yang dibuat 
untuk memperkenalkan perjuangan Sukarno 
kepada generasi muda. Namun ia berharap film 
tersebut menyuguhkan dengan baik karakter 
Bung Karno serta tidak bermotif melecehkan. 
“Saya kira semua warga negara berhak asalkan 
benar. Jangan hanya untuk ngawur-ngawuran. 
Terus dia dilecehkan seperti orang yang tak 
berharga,” ujar Sukmawati. 
BAHTIAR RIFAI, ISFARI HIKMAT, PASTI LIBERTI MAPAPPA, ARYO BHAWONO, OKTAMANDJAYA 
WIGUNA, ARIF ARIANTO | IRWAN NUGROHO 
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013
TIO PAKUSADEWO 
ANJASMARA 
YASINAN DAN GANTI GIGI 
DEMI SUKARNO 
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 
FOKUS 
DUEL FILM SUKARNO 
BERPUASA DAN MENGAJI DI MAKAM HINGGA MENULIS DENGAN TANGAN KIRI 
DILAKUKAN PARA AKTOR PEMERAN SUKARNO. ADA YANG MENGAKU 
DIDATANGI SUKARNO LEWAT MIMPI. 
BAIM WONG 
FOTO: VIVA WESTI | DETIKFOTO | BACHTIAR RIFAI
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 
FOKUS 
DUEL FILM SUKARNO 
SETIAP kali becermin, Baim Wong menjadi tidak 
percaya diri. Wajah yang terlihat di depannya adalah 
wajah dirinya sendiri, tidak ada wajah Sukarno, yang 
akan diperankannya. 
Pemain sinetron bernama asli Muhammad Ibrahim 
itu berpikir keras agar penampakannya bisa berubah 
mendekati sosok proklamator itu. Ia membaca 
skenario dan buku-buku sejarah begitu dipercaya 
memerankan Sukarno muda. Namun tetap saja ada 
yang terasa kurang. 
Pria 32 tahun ini akhirnya memutuskan datang ke 
klinik dokter gigi. Ia harus ganti gigi. “Jadinya memang 
lebih enak dan lebih yakin. Saya ganti gigi, memakai 
gingsul,” ujar Baim kepada majalah detik di kawasan 
Kemang, Jakarta Selatan. 
Keputusan itu diambil setelah Baim berkonsultasi 
dengan aktor senior Tio Pakusadewo. Ia mengenal 
pria 50 tahun itu sebagai aktor yang 
fanatik pada Sukarno dan pemeran 
sang proklamator dalam film 9 
Reasons. 
“Kata dia, kamu harus yakin diri 
kamu itu Sukarno. Apa yang bisa 
mengubah itu? Ya, menurut dia, 
salah satunya gigi, gingsul,” ujar 
Baim menirukan nasihat Tio. 
Jadinya memang lebih 
enak dan lebih yakin. 
Saya ganti gigi, memakai 
gingsul. 
Selain menemui Tio, Baim berguru kepada aktor 
Lukman Sardi dan sowan kepada Guruh Sukarno Putra 
(putra bungsu Sukarno) serta Kartika (anak angkat 
Sukarno bersama istri keduanya, Inggit Ganarsih) di 
Ende, Nusa Tenggara Timur. “Saya ke rumah Mas 
Guruh, meminta arahan dari beliau,” ujar Baim. 
Lelaki yang berkecimpung di dunia sinetron sejak 
2001 itu mengaku awalnya tidak mengenal Sukarno. 
Ia juga tak terlalu hirau terhadap Proklamasi 
Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Dia baru mempelajari
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 
FOKUS 
DUEL FILM SUKARNO 
dan mendalami itu semua ketika sutradara Viva Westi, 
yang akan menggarap Ketika Bung di Ende, memintanya 
memerankan Sukarno muda. Film ini bercerita tentang 
kehidupan Sukarno semasa di pengasingan di Ende 
pada 1934-1938. 
“Saya sangat terhormat bisa mengetahui sejarah 
tentang beliau dan sampai sekarang tidak ada yang 
bisa sekelas dia. Yang paling saya kagumi dari Sukarno, 
dia seorang presiden tapi sangat miskin. Berarti dia 
bukan orang yang mudah tergiur oleh kekayaan. Dia 
pure untuk kemerdekaan dari awal,” tutur Baim. 
Lain lagi dengan Anjasmara Prasetya, yang pernah 
tiga kali berperan dalam film sebagai Sukarno. 
Memerankan sosok sang proklamator bagi bintang 
sinetron berusia 37 tahun ini seperti takdir dari Tuhan. 
Pasalnya, Sukarno sempat mendatanginya lewat 
mimpi. 
“Saya lupa tepatnya, di performance yang keberapa 
saya juga lupa. Tapi, yang diingat setelah itu, enggak 
Anjasmara sebagai Sukarno 
dalam Dharma Gita 
Mahaguru Guru Bangsa. 
ANTARA
berapa lama setelah saya ditawari peran Sukarno. 
Katanya sih ada kecocokan dan mirip,” ujar suami dari 
Dian Nitami ini. 
Dalam rentang waktu menjadi Bung Karno, Anjas 
juga melakukan ritual khusus agar bisa punya koneksi, 
di antaranya puasa pada beberapa hari tertentu dan 
berdoa khusus bagi Sukarno. “Ya, puasa, kirim doa 
juga. Ada beberapa ritual khusus yang enggak bisa 
saya sebutkan. Setidaknya, dari ritual ini, saya bisa 
mendapatkan energi beliau,” kata Anjasmara. 
Pria yang akrab dengan sapaan Anjas ini pertama 
kali memerankan Sukarno pada 2010 untuk film televisi 
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 
FOKUS 
DUEL FILM SUKARNO 
Ya, puasa, kirim doa 
juga. Ada beberapa ritual 
khusus yang enggak 
bisa saya sebutkan. 
Setidaknya, dari ritual ini, 
saya bisa mendapatkan 
energi beliau. 
yang diarahkan Garin Nugroho dan 
Guruh Sukarno Putra. Kedua, dalam 
bentuk teater atau wayang pada 
2011. Sedangkan yang ketiga dalam 
pergelaran teater Dharma Gita Maha 
Guru pada 2012. 
Menurut Anjas, pertunjukan 
yang ketigalah yang membuatnya 
terkenang. Di situ Anjas merasakan 
100 persen sosok Bung Karno. “Dari 
segi kedalaman memerankan lebih 
terekspos, sangat tragis dan luar 
biasa. Kalau yang kedua kan enggak 
pakai dialog.” 
Dedy Vansophi, sutradara 9 Reasons, memilih Tio 
untuk memerankan Sukarno karena suaranya sangat 
mirip. Belum lagi gaya bicaranya dan pengetahuannya 
tentang Sukarno. “Beberapa kali dia membuat film 
dokumenter dan membuat teaser tentang Sukarno 
juga,” ujarnya. 
Di luar itu, Dedy melanjutkan, Tio melakukan ritual 
tertentu, seperti nyekar dan membaca surat Yasin di 
makam Bung Karno. Juga berlatih vokal dan menulis 
dengan tangan kiri seperti yang dilakukan Sukarno
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 
FOKUS 
DUEL FILM SUKARNO 
saat menulis surat rahasia. 
“Mas Tio berlatih dengan serius bagaimana agar 
nulisnya sama. Kenapa tangan kiri? Karena saat itu 
tulisan Bung Karno sangat dikenali. Orang sangat 
tahu karena saat itu dunia tulis, jadi orang mengenal 
tulisan Sukarno. Jadi ada surat rahasia yang sengaja 
agar tidak dikenal orang, dia menulis dengan tangan 
kiri. Nah, dia (Tio) bisa itu,” ujar Dedy. 
Ditemui secara terpisah, Tio mengaku melakukan 
pendekatan spiritual untuk bisa menjiwai tokoh 
Sukarno. Tapi, di antara para aktor lain, dia jugalah 
yang paling serius mempelajari dan mendalami sosok 
presiden pertama Indonesia itu. Buku-buku karya 
Sukarno, seperti Di Bawah Bendera Revolusi, Indonesia 
Menggugat, Sarinah, Putra Sang Fajar, hingga Tabeh 
yang ditulis dalam bahasa Belanda, dilahapnya. 
Semua itu dilakukan karena dia kadung cinta 
terhadap sosok Sukarno. 
Ario Bayu memerankan Sukarno. 
DOK. DAPUR FILM
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 
FOKUS 
DUEL FILM SUKARNO 
Sebagai putra sulung 
Sukarno, Guntur aktif 
memberikan koreksi. 
Cuma Megawati yang tak 
merespons dan menduga 
film yang dibuat Hanung 
bercerita tentang istri-istri 
Sukarno. 
“Kalau kamu jatuh cinta sama seseorang, awalnya 
punya kesulitan, tapi akan terus mencari tahu dan 
ujungnya selalu mencintai. Memerankan apa pun, aku 
harus mencintainya dulu. Untuk menjadi bagus, saya 
mesti gali lebih dalam, apalagi tokoh seperti Sukarno,” 
Tio menuturkan. 
Berbeda dengan aktor-aktor muda, yang 
mendapatkan peran lewat casting atau ditawari 
sutradara, Tio mengaku justru merebut peran Sukarno 
dari sutradara. Kepada sutradara, Tio menantang, 
jika dapat menemukan aktor lain yang mampu 
memerankan tokoh Sukarno lebih baik, dirinya akan 
menyerah. 
“Tokoh ini harus saya yang 
memainkan. Saya sudah bilang 
juga sama Hanung,” ujar aktor 
yang bernama asli Irwan Susetyo 
Pakusadewo itu. 
Sebaliknya, Ario Bayu justru 
sempat menolak saat ditawari 
memerankan Sukarno oleh Hanung 
untuk film Soekarno: Indonesia 
Merdeka. Alasannya, ia sejak usia 
11 tahun tinggal di Selandia Baru 
sehingga tak terlalu mengenal 
sosok Sukarno. “Dia bilang, ‘Sori, 
Bos, gua besar di New Zealand, jadi 
gua enggak tahu,” ujar Hanung. 
Tapi akhirnya aktor yang bermain dalam film garapan 
Hollywood, Java Heat, itu bersedia. “Karena saya 
dipercaya, ya sudah, I will do it,” kata Ario beberapa 
waktu lalu. 
Dia mengaku tidak ada kesulitan yang tak 
diatasinya. Namun terdapat beberapa detail yang 
membutuhkan usaha keras, seperti gaya berpidato 
Sukarno yang sangat berapi-api. “Beliau kan sosok
orang yang pidatonya saja bisa 
menggemparkan masyarakat. 
Di sana butuh riset lebih 
dalam,” ujarnya. 
Sebagai sutradara, Hanung 
menyokong Ario dengan 
menyediakan berbagai 
referensi, seperti buku-buku, 
film, dan artikel, 
yang berhubungan dengan 
proklamator itu. 
Selain itu, Hanung melakukan 
pendekatan kepada keluarga 
besar Sukarno, seperti 
Rachmawati, Taufiq Kiemas, 
dan Guntur. Sebagai putra 
sulung Sukarno, Guntur aktif 
memberikan koreksi. “Bahkan, 
saat syuting, kita langsung 
telepon-teleponan dengan Pak 
Guntur,” ujar Hanung. 
Selain memberikan skenario 
lewat Taufiq, Hanung menyurati 
Megawati untuk menjelaskan 
rencana pembuatan film ini. 
Sebab, anak kedua Sukarno 
itu pernah punya penafsiran 
bahwa film yang Hanung buat bercerita tentang istri-istri 
Sukarno. “Kami memberikan penjelasan melalui surat. 
(Tapi Megawati) belum memberikan jawaban apa-apa,” 
ujar Hanung. Q BAHTIAR RIFAI, ISFARI, PASTI LIBERTI MAPPAPA | SUDRAJAT 
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 
FOKUS 
DUEL FILM SUKARNO 
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 
Test kamera adegan film 
pengasingan Sukarno di Ende. 
Soekarno bersama Ratna 
Djuami kecil. 
FOTO/VIVA WESTI
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 
FOKUS 
DUEL FILM SUKARNO 
BERGURU 
PADA TJOET 
NJA’ DHIEN 
FILM TJOET NJA' DHIEN BERHASIL 
MENEMBUS PANGGUNG DUNIA. WALAUPUN 
DANA PRODUKSINYA TERSENDAT, FILM INI 
TAYANG DI LAYAR FESTIVAL FILM CANNES 
PADA 1989. MODALNYA ADALAH IDEOLOGI 
DAN TOTALITAS. BISA DICONTOH.
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 
FOKUS 
DUEL FILM SUKARNO 
HUJAN deras membasahi perempuan renta 
berkerudung kain hitam di tengah hutan. Matanya 
terpejam dan mulutnya tak henti-hentinya 
menggumam ketika tentara marsose mengepung. 
Tanggal 7 November 1905, Cut Nyak Dhien tertangkap 
di Beutong Lhee Sageu, Aceh. 
Herlina Christine Natalia Hakim ingat betul adegan 
itu. Ia berperan sebagai Cut Nyak dalam film Tjoet Nja' 
Dhien garapan Eros Djarot pada 1988. Dalam adegan 
itu, penampilan Christine benar-benar menyerupai 
gembel. Pakaiannya lusuh dan rambutnya awut-awutan. 
Penampilan ini sama persis dengan foto dokumentasi 
koleksi Tropen Museum. Belanda mengabadikan 
penawanan Cut Nyak bersama empat orang sisa 
pengikutnya. Dia seperti gembel karena sudah 
katarak, enggak bisa lihat, hidup di hutan enam tahun, 
pakaiannya compang-camping, dan rambutnya sudah 
pliket-pliket (lengket), ujar Christine kepada majalah 
detik. 
Foto itu merupakan satu-satunya dokumentasi visual 
Cut Nyak. Dokumentasi visual lain sebelum gerilya di 
masa Aceh Oorlog (perang Aceh) sama sekali tidak ada. 
Tak mudah menghidupkan peran Cut Nyak. Christine 
harus tekun membaca referensi perang Aceh untuk 
mendukung penghayatan. Saat itu Eros membekali 
tim dengan 60 buku referensi, 13 di antaranya buku 
wajib dan 3 buku pegangan untuk masing-masing kru. 
Cut Nyak Dhien adalah bangsawan terakhir yang 
melakukan perlawanan terhadap Belanda. Perang 
Aceh terjadi dari 1873 sampai 1904, sedangkan gerilya 
Cut Nyak baru berhenti setelah ia tertangkap pada 
1905. Ia benar-benar konsisten melakukan gerilya 
karena kota sudah dikuasai Belanda. 
Memerankan Cut Nyak bukan hal gampang bagi 
Christine. Ia tak banyak tahu soal kehidupan di Aceh.
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 
FOKUS 
DUEL FILM SUKARNO 
Syahdan, ia tinggal di Aceh menumpang di rumah 
Bupati Pidie Nurdin A.R., ayah artis Nova Eliza, dan 
kerabatnya di Banda Aceh. Eros pun memintanya 
mengajar anak-anak mengaji di meunasah, bergaul 
dengan ibu-ibu tetangga, hingga menginap di dalam 
hutan seorang diri. Christine harus menjadi perempuan 
Aceh. 
Aku pelajari saja bagaimana semestinya di dalam 
ilmu peran, mempersiapkan diri. Ada riset lapangan 
dan riset dari literatur, dia menjelaskan. 
Eros mengakui keberhasilan filmnya tertumpu pada 
kekuatan pemeran Cut Nyak Dhien. Karena itu, ia tak 
segan menekan Christine menghabiskan pengalaman 
di Aceh. Sampai-sampai ia memaksa Christine 
menginap di hutan dan menyeberangi jembatan tali di 
hutan demi mendalami peran. 
Film Tjoet Nja' Dhien berdurasi 2 jam 7 menit. Tiga 
perempat bagiannya adalah adegan gerilya Cut Nyak 
di hutan. Karena itu, Christine harus terbiasa dengan 
Cut nyak dien ketika menjadi 
tawanan belanda 
KOLEKSI TROPENMUSEUM
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 
FOKUS 
DUEL FILM SUKARNO 
hutan. Eros tak mau pemeran utamanya hanya meniru 
laku Cut Nyak. 
Jadi yang namanya kekuatan akting itu ada yang 
benar-benar feel, ada yang pretending, dan ada yang 
sama sekali enggak bisa akting. Saya mau yang benar-benar 
feel, tuturnya. 
Pilihannya memberikan peran kepada Christine tak 
salah. Eros mengakui karakter Christine cocok dengan 
Cut Nyak dalam naskahnya. Ia butuh pemeran dengan 
bekal cerewet, ingin tahu, dan konsisten. Christine 
berhasil menyambut tantangan ini. Kerja keras ini 
menuai hasil. 
Minimalnya referensi visual menjadi keuntungan 
tersendiri bagi Christine. Ia bebas menginterpretasi 
Cut Nyak dari pengalamannya hidup di Aceh. Christine 
sudah punya bekal cukup untuk menjadi Cut Nyak. 
Tapi masalah penggarapan film Tjoet Nja' Dhien 
tak berhenti pada masalah membentuk pemeran 
utama. Eros harus banting tulang lebih keras. Sekitar 
dua pekan sebelum syuting, naskah yang dia bawa 
mendapat keberatan dari ulama lokal. 
Cerita yang dibangun Eros berawal dari kematian 
Teuku Umar. Rencananya, film ini dibuka dengan 
adegan pemakaman besar-besaran Teuku Umar. Ia 
adalah suami kedua Cut Nyak, yang meninggal karena 
penyergapan tentara marsose. 
Ide awal pembuatan film adalah mengangkat cerita 
kehebatan perempuan Indonesia. Namun masyarakat 
Aceh mengaku tak terbiasa dengan cerita Cut Nyak 
Dhien tanpa Teuku Umar. Naskah harus diubah. Edan! 
Aku harus mengubah naskah, menambah adegan, 
belum lagi mencari aktor! ujar Eros. 
Dia segera bergerak gesit. Dia mampu mengubah 
naskah dalam semalam. Sedangkan soal aktor, ia 
menelepon kakaknya, Slamet Djarot, yang tengah 
berada di New York, Amerika Serikat. Slamet pulang 
Saya mau 
yang benar-benar 
feel.
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 
FOKUS 
DUEL FILM SUKARNO 
dua hari setelah Eros meminta bantuannya. 
Tapi masih ada masalah yang tersisa. Menambah 
adegan berarti menambah biaya. Padahal dana 
pembuatan film cekak. Eros hanya memiliki modal 
sekitar Rp 300 juta untuk film itu. 
Biaya pembuatan film pun membengkak. Di 
pertengahan proses syuting, duit habis. Bahkan Eros 
sempat mengutang 500 nasi bungkus untuk krunya. 
Sampai-sampai uang kebutuhan rumah ia pakai untuk 
biaya produksi. 
Eros harus putar otak. Ia ke sana-kemari untuk 
mencari donatur. Untungnya jalan masih terbuka. Eros 
mendapat suntikan dana dari Menteri Koperasi dan 
Usaha Kecil Menengah Kabinet Pembangunan IV (1983- 
1988) Bustanil Arifin melalui anaknya, Alwin Arifin, 
serta pengusaha Aceh, Alwin Abdullah. Pembuatan 
CHRISTINE HAKIM 
MYTRANS/ALFIAN OKTA SUMANTO
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 
FOKUS 
DUEL FILM SUKARNO 
film ini memakan waktu tiga tahun karena tersendat 
masalah biaya. Total keseluruhan pembuatan film, 
menurut Eros, mencapai Rp 1,5 miliar. 
Tapi dana ini belum cukup. Syuting terakhir harus 
dilakukan di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa 
Barat, demi menghemat biaya. Christine 
sempat mengeluh karena mengganggu 
mood-nya. Ia sudah terbiasa hidup di 
Aceh. Karena itu, selama syuting, 
ia tinggal di tengah hutan demi 
mempertahankan mood. 
Ya, mau bagaimana lagi. Kalau 
tidak begitu, film tidak jadi. Ya, 
kreatif saja, ujar Eros. 
Kreativitas itu akhirnya menuai 
hasil luar biasa. Pada 1988, film 
Tjoet Nja' Dhien meraih gelar film 
terbaik Piala Citra Festival Film 
Indonesia. Tahun berikutnya, film ini 
diputar dalam Festival Film Cannes 
di Prancis. Padahal ini merupakan karya 
pertama Eros. Menurut dia, kuncinya adalah 
konsisten dengan ide asal dan kreatif. 
Film Tjoet Nja' Dhien patut ditiru dalam membuat film 
biopik Soekarno: Indonesia Merdeka garapan Hanung 
Bramantyo. Film ini memiliki referensi dokumentasi 
visual terbatas dan dana cekak tapi hasilnya luar 
biasa. Eros berpesan pembuatan film biopik ini tak 
boleh menyerah pada keinginan pasar 
Hanung pun tidak main-main menggarap film. Ia 
mengakui Tjoet Nja' Dhien menjadi salah satu referensi 
penggarapan filmnya. Q 
PASTI LIBERTI MAPAPPA, IRWAN NUGROHO, SUDRAJAT, 
OKTAWIGUNA MANJAYA, ISFARI HIKMAT | ARYO BHAWONO 
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 
EROS DJAROT 
DETIKFOTO/RENGGA SANCAYA
HANUNG BRAMANTYO: SAYA SADAR 
MEMFILMKAN 
SUKARNO BERAT 
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 
FOKUS 
DUEL FILM SUKARNO 
PERSOALAN INI AKAN SELESAI DENGAN SENDIRINYA APABILA SETIAP 
MASING-MASING PIHAK BERIKTIKAD BAIK DAN MEMILIKI PANDANGAN YANG POSITIF. 
ARI SAPUTRA/DETIKFOTO
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 
FOKUS 
DUEL FILM SUKARNO 
ApA sebenarnya sengketa antara Rachmawati 
Soekarnoputri dengan sutradara Hanung Braman-tyo 
dalam proyek pembuatan film Soekarno: Indonesia 
Merdeka? 
Hanung membantah anggapan mencemarkan 
nama Rachmawati. Ia siap menghadapi proses hukum 
setelah dilaporkan Rachma ke Polda Metro Jaya atas 
tudingan melakukan pencemaran nama baik. 
“Yang bisa memutuskan salah atau benar kan peng-adilan. 
Gitu aja repot,” kata Hanung. 
Okta Wiguna dan Isfari Hikmat bersama fotografer 
Ari Saputra dan kamerawan Yusmega dari majalah 
detik menemui Hanung di kantor Dapur Film, Ampera, 
Jakarta Selatan, pada Rabu, 25 September 2013. 
Berikut ini petikan wawancara dengan Setiawan 
Hanung Bramantyo. 
Permasalahan dengan Rachmawati berujung 
pada pelaporan Anda ke polda. Bagaimana tanggap-annya? 
Ya, tidak apa-apa, mereka kan punya hak melapor-kan. 
Saya kan juga bisa saja melaporkan Anda, bisa 
saja to, iya to? Yang bisa memutuskan salah atau benar 
kan pengadilan. Gitu aja repot. 
Apakah Anda ingin menyelesaikan konflik dengan 
Rachmawati secara kekeluargaan? 
Kami sudah mau menyelesaikannya secara keke-luargaan. 
Kami juga bilang kepada pers bahwa kami 
bisa menyelesaikan secara kekeluargaan. Tapi, ke-esokannya, 
Bu Rachma mengembalikan uangnya 
dengan cara begitu, dengan cara dikarungi seperti itu. 
Kemudian Bu Rachma marah-marah dan bilang saya 
mencemarkan nama baik. 
Coba kita cek bareng-bareng, apa betul saya me-ngatakan 
itu? Jangan-jangan itu hanya diedit sama 
media supaya diperkeruh. Itu kan saya tidak tahu. 
Kami juga 
bilang kepada 
pers bahwa 
kami bisa 
menyelesaikan 
secara 
kekeluargaan.
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 
FOKUS 
DUEL FILM SUKARNO 
Apa problem sebenarnya perseteruan Anda deng-an 
Rachmawati? 
Problemnya adalah Bu Rachma tidak suka yang 
main adalah Ario Bayu. Itu saja problemnya. Problem 
dari semua problem ini adalah Bu Rachma tidak suka 
yang main Ario Bayu, that’s all. 
Kalau digantikan Anjasmara? 
Saya tidak mau terjebak oleh pertanyaan itu. Apa 
namanya… mending tidak dibahas. Menurut saya sih, 
menentukan pemain adalah hak sutradara.! 
Apa benar Rachmawati tidak suka Ario Bayu kare-na 
tidak nasionalis? 
Meryl Streep orang Amerika, dia memerankan 
Margaret Thatcher. Aung San Suu Kyi orang Myanmar, 
yang memerankan orang Cina-Malaysia (Michelle 
Yeoh), memangnya dia tahu nasionalisme Myanmar? 
Nasionalisme itu bisa dipelajari. Kecintaan terhadap 
Proses syuting film Soekarno: 
Indonesia Merdeka! 
FOTO-FOTO: DOK. DAPUR FILM
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 
FOKUS 
DUEL FILM SUKARNO 
negara Indonesia itu bisa dipelajari. Dengan apa? Ya, 
dengan belajar sejarah. Kan kami support semua. 
Bukannya isi kontrak menyatakan, kalau salah 
seorang mundur, film ini berhenti produksi? 
Sudah baca kontraknya? Saya ambil surat kontrak-nya, 
ya…. Saya ambil kontraknya, Anda baca sendiri. 
(Hanung tampak sangat serius, sedikit kesal, lalu 
meninggalkan kursi wawancara. Sekitar 20 menit 
Hanung baru kembali. Ia lantas menjelaskan, dalam 
kontrak kerja sama, pihak kedua ditegaskan tidak 
punya hak menentukan, sedangkan modal dari pihak 
pertama.) 
Rachmawati mengkritik pemilihan Ario Bayu lebih 
karena alasan komersial. Tujuan pembuatan film ini 
memang untuk komersial? 
Uang muka 10 persen dari keuntungan setelah tu-tup 
buku, tapi Bu Rachma sudah minta dulu duit Rp 
200 juta, siapa yang komersial duluan? Untung atau 
tidak film ini kita belum tahu, tapi dia sudah mendapat 
Rp 200 juta lebih dulu. Makanya dikembalikan pakai 
karung, jadi siapa yang komersial duluan? Kenapa dia
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 
FOKUS 
DUEL FILM SUKARNO 
menyerang dengan mengatakan pembuatan film ini 
semata-mata untuk tujuan komersial, sekarang yang 
ngejar komersial pertama kali siapa? 
Apakah sudah sejak awal menyadari risiko meng-garap 
film ini? 
Saya menyadari betul. Saya pikir itulah alasan 
orang-orang terdahulu, seperti Teguh Karya atau 
Suman Jaya, tidak mau memproduseri film Sukarno. 
Kenapa? Pasti akan ribet seperti sekarang. Saya me-relakan 
diri ini untuk apa? Kalau tidak ada film seperti 
ini, masyarakat tidak akan belajar. 
Dalam film Sukarno, katanya lebih banyak di-alog 
Tan Malaka daripada Sukarno? 
Tahu dari mana? Anda baca script-nya saja. Me-mang 
betul percakapannya seperti itu? Seperti 
dibilang ada bom yang dililitkan di badan Bu Ing-git, 
apa itu benar bom? Memang Bu Inggit selalu 
menyelundupkan buku ketika Bung Karno di 
Sukamiskin. Dia harus puasa, tidak makan. Jadi 
Bu Rachma, saya khawatirnya, belum memba-ca 
script-nya tapi mendengar dari orang yang 
dipercayai. Itu berbahaya, kan. Makanya saya 
berharap, tolong, skenario 
ini sudah ada di tangan be-liau, 
lo. 
Pertimbangan adegan 
yang diambil dalam film ini 
seperti apa? 
Pertimbangan adegan 
adalah yang memberikan 
inspirasi kepada penonton. 
Kenapa adegan Sukarno 
yang kencing di pesawat 
itu ditampilkan? 
Tidak ada, kencing di pe-sawat 
itu tidak ada. Tapi itu
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 
FOKUS 
DUEL FILM SUKARNO 
ada di bukunya, di buku Penyambung Lidah Rakyat itu 
dia pipis dari perjalanan Makassar ke Jakarta untuk 
menghadiri negosiasi sama Jepang. Dia kencing di 
pesawat yang saat itu tidak ada toiletnya. Saat itu nyi-prat 
ke semuanya, ke Bung Hatta dan yang lain yang 
ada di situ. Itu kan lucu banget, tapi enggak kami 
munculkan. Kenapa? Karena, kalau kami munculkan, 
adegan itu bikin “il feel” (ilang feeling) banget. Itu tidak 
saya tampilkan. Pernah saya bikin, tapi akhirnya saya 
hapus, di skenario saya hapus. 
Apakah skenario juga diberikan kepada keluarga 
Sukarno? 
Skenario saya kirimkan ke tiga keluarga. Pertama 
kepada Bu Rachma, kedua Pak Taufiq Kiemas dengan 
harapan diserahkan ke Bu Mega, ketiga ke Pak Guntur. 
Tanggapan Pak Guntur positif. Pak Guntur aktif 
memberikan koreksi, tidak begini, tidak begitu, bahkan 
saat syuting kita langsung telepon-teleponan dengan 
Pak Guntur. Kenapa Pak Guntur (dikasih skenario)? 
Karena cerita film ini sejak proses kelahiran Bung 
Karno sampai tahun 1945. Pak Guntur sudah lahir
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 
FOKUS 
DUEL FILM SUKARNO 
saat itu, dan di film ini ada proses lahirnya Pak Guntur. 
Ada orangnya jelas, ya kita izin, dong. Alhamdulillah, 
Pak Guntur support, bukunya betul-betul kami jadi kan 
referensi karena setting film ini sekitar 1943-1945. 
Tanggapan dari Megawati seperti apa? 
Yang belum memberikan feedback Bu Mega. Yang 
jelas, kami sudah menyurati, sudah memberitahukan 
bahwa kami membuat film Indonesia Merdeka. Sebab, 
Bu Mega pernah salah menafsirkan bahwa film yang 
saya buat ini tentang istri-istri Sukarno. Kami mem-berikan 
penjelasan melalui surat. Beliau belum 
memberikan jawaban apa-apa. 
Penggarapan film Sukarno ini terke san tidak 
lepas dari momentum politik 2014. Apakah me-mang 
seperti itu? 
Dari awal saya menyadari membuat film ini be-rat. 
Berat dalam pengertian secara konten berat, 
kemudian di luar konten ekspektasi orang juga 
berat. Susah dong mengharapkan ekspektasi 
orang, melayani ekspektasi orang. 
Aspek lainnya adalah Sukarno sangat me-lekat 
dengan satu partai, sehingga kita bisa 
dimanfaatkan oleh partai 
tersebut. Tapi, buat saya, 
saya melepaskan diri dari 
semua itu. 
Masalah ini Anda me-lihatnya 
akan berakhir 
seperti apa, berhentikah 
produksi filmnya ini nanti? 
Persoalan ini akan selesai 
dengan sendirinya apabila 
masing-masing pihak ber-iktikad 
baik dan memiliki 
pandangan yang positif. Q 
OKTA WIGUNA | ISFARI HIKMAT 
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013
!PENGACARA RACHMAWATI: 
PERJANJIAN BATAL, 
FILM SUKARNO TAK 
BOLEH TAYANG 
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 
FOKUS 
DUEL FILM SUKARNO 
AGUNG/DETIKFOTO 
RACHMAWATI BERKUKUH MEMINTA FILM SOEKARNO BUATAN 
HANUNG DIBATALKAN. ADA PERJANJIAN TAK TERTULIS YANG 
DIINGKARI PRODUSER RAAM PUNJABI.
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 
FOKUS 
DUEL FILM SUKARNO 
ERSETERUAN kubu Rach mawati dengan sutra dara 
film Soekarno: Indonesia Mer deka, Hanung Braman-tyo, 
berlanjut hingga ke media sosial. Pengacara Rach - 
mawati, Ramdhan Alam syah, menyerang Ha nung 
lewat akun Twitter-nya. Kubu Hanung menangkis nya 
lewat akun Twitter rumah produksi @DapurFilm. 
Puncaknya, Rachmawati mengadukan Hanung ke 
Kepolisian Daerah Metro Jaya dengan tudingan men-cemarkan 
nama baik. “Hanung mengatakan di media 
bahwa kisruh film Soekarno dibuat untuk Bu Rachma 
mencari popularitas,” kata Ramdhan. 
Kepada Bahtiar Rifai dari majalah detik, Ram-dhan 
menjelaskan pangkal sengketa kliennya dengan 
Hanung dan produser Raam Punjabi dari PT Tripar 
Multivision Plus. Rachmawati, kata dia, berkeras film 
Soekarno tak boleh tayang tanpa restunya. 
Sebenarnya apa duduk perkara sengketa Rach-mawati 
dengan Hanung dan Multivision? 
Mereka ingin aktornya (pemeran Sukarno) Ario Bayu. 
Dalam kesepakatan awalnya kan kita mau pakai non-aktor. 
Karena itulah terjadi perselisihan, sehingga Bu 
Rachma memilih keluar. 
Apa keberatan Rachmawati terhadap pemilihan 
Ario Bayu? 
Sejak awal kami ingin menjadikan film ini sebagai 
pembuka sejarah yang benar tentang Sukarno, bukan 
mengedepankan sisi komersial. Dengan memilih tokoh 
Ario Bayu sebagai Sukarno, itu kan ada pertimbangan 
komersial di sana. Kami memang tidak menafikan sisi 
komersial itu. Tapi seolah-olah, kalau tidak pakai Ario, 
film ini bakal tidak laku. 
Rachmawati tidak mengajukan alternatif? 
Bu Rachma masih disuruh melakukan casting untuk 
pemeran. Tapi mereka sudah memulai syuting, dan 
itulah yang buat dia tersinggung. 
Tapi dalam kontrak disebutkan Rachmawati hanya 
Dengan memilih 
tokoh Ario 
Bayu sebagai 
Sukarno, 
itu kan ada 
pertimbangan 
komersial di 
sana.
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 
FOKUS 
DUEL FILM SUKARNO 
memberi masukan dan 
saran dalam casting? 
Sekarang dibalikkan 
lagi bahwa seolah Bu 
Rachma hanya sebagai 
narasumber. Lo, kok, 
bagaimana Bu Rachma 
diposisikan seolah seba-gai 
narasumber, padahal 
yang punya ide awal ini 
kan Bu Rachma. 
Kita bicara fakta. Tanya-kan 
kepada mereka, ide 
pembuatan film itu dari 
siapa. Yang paling mahal kan ide. Itu kan dari pihak 
Bu Rachma. Yang punya proyek Bu Rachma. Hanung 
sebagai sutradara dan Raam sebagai pemodal jangan 
egois sekali dan memaksakan yang ada di pemikiran 
mereka. 
Mengapa tak ditegaskan di kontrak bahwa Rach-mawati 
yang menentukan pemeran utama? 
Di kontrak tidak sebutkan. Tapi, sebelum kontrak, 
ada gentlemen agreement. Kesepakatan secara lisan. 
Contohnya masalah peran. Soal ini sudah dibicarakan 
sejak awal sebelum ada perjanjian bahwa yang me-nentukan 
adalah Bu Rachma. Ini di awal sekali. 
Apakah Rachmawati terlibat dalam penyusunan 
skenario? 
Pembuatan skenario itu sama-sama dari tim Raam 
dan Yayasan Pendidikan Soekarno. Ketika begini-be-gini 
(berdiskusi), ditulis sama Hanung dan kemudian 
direvisi sama-sama. Tapi, setelah revisi ketiga, kami 
enggak tahu bagaimana itu selanjutnya film. Kami 
betul-betul tidak tahu script mana yang dipakai. 
Jadi Hanung tak memberitahukan skenario akhir? 
Bu Rachma tidak diberi tahu sama sekali tentang 
Rachmawati 
ARI SAPUTRA | DETIKFOTO
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 
FOKUS 
DUEL FILM SUKARNO 
syuting itu. Dalam perjanjian, Bu Rachma juga berhak 
mengetahui kondisi keuangan, tapi tidak pernah ada 
laporan sama sekali. Sekarang mereka teriak telah 
menghabiskan Rp 15 miliar, buktinya apa? 
Bukankah semua modal film dari Multivision? 
Ingat, ya, perjanjian pertama itu Hanung disuruh buat 
film dan dibiayai Bu Rachma. Awalnya mau patungan, 
tapi ditolak sama Raam. Hanung juga menyarankan 
pembiayaan dari orang luar saja. 
Rachmawati sudah diberi uang muka keuntungan 
Rp 200 juta? 
Kalau enggak punya hak, kami enggak bakal men-dapat 
royalti dari film itu. Kalau kami sebatas nara-sumber, 
masak mendapat royalti. Logikanya 
kan begitu. 
Apa yang diinginkan Rachmawati dari film 
Soekarno yang digarap Hanung? 
Film itu ada dan lahir dari perjanjian kerja 
sama. Film itu bukan benar-benar ide Multi-vision, 
tapi ada campur tangan Bu Rachma. 
Itu ide dari Bu Rachma, tapi Multivision yang 
modalin. 
Sekarang perjanjian kan sudah dibatalkan 
secara tertulis, jadi itu tidak berlaku lagi. Ber-arti 
subyek dan obyek yang tertuang dalam perjanjian 
sudah batal demi hukum. Gugur. Film itu seharusnya 
gugur dengan sendirinya. Nah, sekarang mereka me-maksa 
agar film itu tetap tayang. 
Rachmawati menarik diri secara sepihak, bukan-kah 
itu berarti sebagai pihak yang melanggar kon-trak? 
Film ini lahir dari perjanjian yang dibuat dengan Bu 
Rachma. Di dalam perjanjian ditulis bahwa film ini 
diproduksi oleh para pihak, antara Bu Rachma dan 
Raam. Seharusnya kan, setelah digugurkan perjanji-annya, 
filmnya serta-merta juga gugur. Q OKTA WIGUNA 
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 
Di dalam perjanjian 
ditulis bahwa film ini 
diproduksi oleh ‘para 
pihak’, antara Bu 
Rachma dan Raam.
wisata 
BANDUNG, 
Ada Apa Lagi? 
DULU, BANDUNG DIMINATI KARENA HAWANYA YANG SEJUK. 
KINI SUGUHAN KOTA PARAHYANGAN KIAN BERAGAM. MULAI 
DARI FASHION, KULINER, SEJARAH, HINGGA BERAGAM KARYA 
KREATIF LAINNYA ADA DI SINI. 
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 
wisata 
ANDUNG, kota berjuluk PariKs van Java ini 
berada di ketinggian dan dikelilingi 
oleh pegunungan. Tak heran jika 
udaranya begitu sejuk. 
Namun pembangunan fisik mem-buat 
udara di Bandung kian menye-ngat, 
tak jauh beda dengan Jakarta. Tapi 
tetap, niat orang untuk berkunjung ke Kota Kembang 
ini tak surut. Sehingga saat liburan, ibu kota Jawa 
Barat ini padat oleh mobil berpelat B. 
Banyak tempat menarik yang wajib disinggahi di 
Bandung. Factory outlet yang banyak bertebaran di 
Kota Kembang ini adalah salah satunya. 
Namun buat Anda yang tak suka belanja, Trans Stu-dio 
Bandung bisa menjadi alternatif. Harga tiketnya 
memang lumayan mahal, yakni Rp 150 ribu (weekday) 
dan Rp 250 ribu (weekend). Tapi pengelola memberi-kan 
diskon hingga 20 persen bagi mereka yang bisa 
menunjukkan kartu mahasiswa atau kartu pelajar. 
Lumayan, kan? 
Pengelola juga sering mengadakan promo lewat 
daily deals. Jadi kalau ingin lebih murah, rajin-rajinlah 
browsing di internet. 
THINKSTOCK
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 
wisata 
Trans Studio menawarkan aneka permainan seru di 
20 wahana yang ada. Saat akhir pekan, Trans Studio 
buka lebih awal dan tutup lebih malam, yakni mulai 
pukul 09.00 WIB s.d. 22.00 WIB. Tapi jika Anda ke sana 
saat liburan, sebaiknya datang pagi-pagi agar bisa 
puas menikmati seluruh wahana yang ada. Pasalnya 
saat liburan, pengunjung bisanya membludak. 
Satu lagi yang harus diingat, pengunjung dilarang 
membawa makanan dan minuman dari luar. Jadi 
buang jauh niat untuk membawa rantang makanan ke 
sini. 
DETIKBANDUNG
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 
wisata 
DAGO PAKAR 
Kalau tak ingin terjebak di tengah sesaknya kota, 
Anda bisa melipir sedikit ke daerah Dago Pakar. Di sana, 
ada Taman Hutan Raya Djuanda. Kawasan konservasi 
seluas sekitar 600 hektare ini tak hanya menawarkan 
hawa sejuk, tetapi juga ketenangan. 
Dari pusat kota, Dago Pakar bisa dijangkau dengan 
mobil atau angkutan umum. Dalam waktu kurang dari 
setengah jam, Anda sudah bisa menikmati pepohonan 
hijau yang menyegarkan. 
Deretan pohon pinus yang banyak ditemui di Dago 
Pakar menjadi salah satu tempat favorit para pengun-jung. 
Bahkan tak sedikit yang menjadikan lokasi ini 
Tap untuk melihat foto 
IDA AYU ROSTINI
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 
wisata 
sebagai latar untuk foto prewedding. Romantis, sih! 
Anda juga bisa meluangkan waktu ke Gua 
Jepang dan Gua Belanda. Gua ini dijadikan 
tempat persembunyian tentara Je-pang 
saat menghadapi Sekutu pada 
1940-an. Ingin lebih mengenal gua 
ini? Anda bisa menggunakan jasa pe-mandu 
yang banyak mangkal di pintu 
gua. 
Anda yang tak tertarik menelusuri gua, bisa 
jalan-jalan ke sejumlah air mancur (curug). Ada 
Curug Kidang, Curug Lalay, Curug Omas, dan Cu-rug 
Maribaya. Tapi jaraknya agak jauh, sekitar 6-7 km. 
Anda yang tak 
tertarik menelusuri 
gua, bisa jalan-jalan 
ke sejumlah 
air mancur (curug) 
Ada jasa ojek sih, tapi harga yang ditawarkan cukup 
mahal, yakni sekitar Rp 70 ribu. 
Jika Anda mengajak si kecil, penangkaran rusa yang 
terletak sekitar 2 km dari Gua Belanda bisa menjadi 
pilihan. Selain melihat rusa, si kecil juga bisa bermain 
di arena bermain, mengikuti outbound atau bersantai 
di saung-saung yang ada. 
Tujuan lain yang tak kalah menarik adalah Taman 
Kupu-kupu Cihanjuang. Letaknya lumayan jauh dari 
kota Bandung, tepatnya di Cihanjuang, Cimahi, Ban-dung 
Barat. Tempat ini biasanya ramai dikunjungi 
anak-anak saat liburan sekolah. Anak-anak akan 
senang menyaksikan ratusan serangga menawan itu 
terbang ke sana-kemari. 
Jika beruntung, si kecil bisa melihat proses meta-morfosis 
kepompong menjadi kupu-kupu cantik. Ka-lau 
tidak, dia tetap bisa belajar dari dinding informasi. 
Tiket masuk ke Taman Kupu-kupu dipatok Rp 20 ribu. 
Uniknya pengunjung tidak akan mendapatkan tiket, 
sebagai gantinya justru mendapatkan pin bergambar 
kupu-kupu sebagai tanda masuk.
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 
wisata 
KULINER 
Kuliner di Kota Kembang? Seabrek-abrek, sampai-sampai 
para wisatawan bingung memilihnya. Hampir 
setiap saat dibuka tempat makan baru di Bandung. 
Tapi ada beberapa yang selalu menjadi tujuan me-reka 
yang berkunjung ke Bandung. Salah satunya 
Soerabi Imoet. 
Pemilik warung soerabi di Jalan Setiabudi ini berha-sil 
melakukan inovasi. Soerabi-nya tak lagi hanya satu 
rasa, tapi tersedia dalam aneka rasa. 
Mau yang asin atau manis? Atau kombinasi topping 
yang menggugah selera? Semua tersedia. Ukur-annya 
sangat imut, jadi tak perlu malu jika melahap 
empat hingga lima potong dalam sekali kedatangan. 
Apalagi harganya juga tidak mahal, mulai dari Rp 4 
ribu hingga Rp 15 ribu. Lebih nikmat jika disantap di 
malam hari bersama minuman hangat. 
Makanan legendaris lainnya adalah soto Ban-dung. 
Soto ini berkuah bening dengan campuran 
lobak dan aneka sayuran. 
Ingin mencoba? Yang paling terkenal adalah Soto 
Ojolali di Jalan Cibadak. Anda juga bisa mencoba 
soto Bandung di Bandung Trade Center, Kopo Squa-re, 
dan Metro Trade Center. Harganya Rp 16 ribu per 
mangkok. Yum! 
Makanan yang juga sayang dilewatkan adalah Kupat 
Tahu Gempol yang sudah eksis sejak 1975. Harga per 
porsi hanya Rp 10 ribu, tapi untuk menikmatinya per-lu 
perjuangan. Anda harus bersaing dengan banyak 
orang yang ingin mencicipi kupat tahu legendaris, 
yang dijual di tengah pasar yang ramai ini. 
Tapi begitu suapan pertama masuk ke mulut Anda, 
dijamin rasa capek antre akan segera terbayarkan. 
Duh, jadi pingin buru-buru ke Bandung nih! Q 
IDA AYU ROSTINI, KEN YUNITA | ESTI UTAMI 
THINKSTOCK
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 
kuliner 
SenSaSi 
Makan 
di kapal 
SelaM 
TAK BANYAK ORANG PUNYA 
KESEMPATAN NAIK KAPAL 
SELAM. TAPI, KALAU SEKADAR 
MERASAKAN SENSASINYA, BISA 
KOK. TAK PERLU BAYAR MAHAL 
PULA, CUKUP KE OCEANIC DI 
KELAPA GADING. 
FOTO-FOTO: DETIKFOTO/RENGGA SANCAYA
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 
kuliner 
MASUK tempat ini, 
Anda akan langsung 
berasa di dunia lain. 
Anda akan berasa 
seperti berada di kapal selam. 
Ooo… tapi tunggu dulu, ini bukan 
kapal selam betulan, lo. Ini ha-nyalah 
restoran yang interiornya 
ditata sedemikian rupa sehing-ga 
mirip kapal selam. Namanya 
Oceanic Western  Asian Food 
Restaurant. 
Seperti halnya kapal selam, 
restoran di kawasan Boulevard 
Raya, Kelapa Gading, Jakarta 
Utara, ini tidak terlalu besar. 
Bentuknya memanjang seperti 
kapsul.
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 
kuliner 
Pencahayaan di restoran mungil 
ini luar biasa terang jika dibanding-kan 
dengan resto-resto atau toko-toko 
di kanan-kirinya. Di malam 
hari, Oceanic didominasi warna biru 
yang hadir lewat sejumlah lampu 
dan ornamen yang ada. Di kanan-kiri 
tembok, berjejer cermin-cermin 
bulat. Sekilas mirip jendela di kapal 
selam. 
Suasana laut terasa hingga di 
tempat duduk. Meja makan dengan 
ketebalan 30 sentimeter di restoran 
ini ternyata juga merangkap sebagai 
akuarium air laut. Ikan-ikan laut 
kecil, seperti ikan buntal, udang 
laut, dan scorpion, wira-wiri di meja 
kaca ini. 
Jadi, sembari menunggu makanan 
datang, Anda bisa menikmati 
akuarium ini. Untuk menegaskan 
suasana laut, para pramusaji di 
Oceanic juga berpakaian seperti 
kelasi, yang berwarna putih dominan 
dan biru tua lengkap dengan topinya. 
Lucu! 
“Konsep seperti ini belum ada di 
Jakarta, jadi owner-nya memang 
pingin bikin konsep yang beda,” 
kata Yayan, manajer resto. Katanya, 
sang pemilik, William Samuel, 
terinspirasi membuat restoran ini 
saat berlibur ke Maldives. Eh, namun 
rencana William baru terwujud pada 
Februari lalu.
kuliner 
MENU 
MESKI memilih nama Oceanic, 
restoran ini tak melulu menjual 
seafood. Dalam daftar menun-ya 
ada chicken cordon bleu, ten-derloin 
steak, fettucini, chicken 
steak, dan banyak lagi menu ala 
Western lainnya. Untuk penyuka 
makanan Asia ada kwetiau, mie 
goreng Penang, nasi capcay atau 
Japanese chicken katsu. 
Sup kepala ikan 
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 
kuliner 
Tapi menu andalan Oceanic adalah 
chicken parmigiana, sup kepala ikan 
salmon, dan mi lobster. Majalah 
detik pun mencoba tiga menu 
andalan ini. 
Menu pertama yang tiba di meja 
makan adalah sup kepala ikan, 
yang disajikan dalam mangkuk 
aluminium kecil. Kami menemukan 
satu kepala ikan salmon cukup 
besar dalam kuah berwarna cokelat 
kemerahan. Rasanya asam-asam 
agak manis. 
Meski cocok disantap bersama 
nasi putih, kami memutuskan 
menggadonya saat masih panas. 
Harganya Rp 38 ribu, tak terlalu 
mahal untuk menu dari salmon. 
Chicken parmigiana menyusul 
kemudian, berwujud daging ayam 
tanpa tulang dibalur tepung dan 
digoreng. Disajikan bersama wortel 
rebus dan pasta fettucini. Taburan 
keju menjadi sentuhan akhir menu 
ini. Lezat dan mengenyangkan. 
Kalau ingin mencicipi makanan lain, 
sebaiknya pesan menu ini untuk 
berdua. Harganya Rp 40 ribu. 
Menu terakhir, mie baby lobster, 
tampak sangat menggiurkan 
dengan asap yang masih mengepul. 
Chicken parmigiana 
Mie baby lobster
MAJALAH DETIK 2 - 8 SEPTEMBER 2013 
kuliner 
MAJALAH MDEATJIAKL A 3H0 DSEETPITKE M9B - E1R5 - S6E POTKETMOBER Sekilas, tampilannya mirip mi ayam. 
Yang membedakan adalah baby 
lobster yang ditambahkan di salah 
satu sisinya. Harganya Rp 38 ribu. 
Jika ingin lobster yang lebih besar, 
Anda bisa memesan mi lobster, 
harganya lebih mahal, yakni Rp 85 
ribu. Dijamin lebih puas. 
Daftar minuman di Oceanic 
tak kalah panjang dibanding 
makanannya. Ada special strawberry 
ice tea, lychee ice tea, Italian fruit soda, 
dan masih banyak lainnya. Harganya 
dari Rp 12 ribu hingga Rp 20 ribu. 
Majalah detik memesan strawberry 
ice tea (Rp 12 ribu) dan Italian fruit 
soda (Rp 18 ribu). Potongan buah 
yang dicampurkan membuat 
minuman ini terasa menyegarkan, 
walau tak bisa dibilang istimewa. 
Sebelum pulang, Anda bisa 
memesan es krim dan pancake 
sebagai pencuci mulut. Tak mahal 
kok, hanya Rp 7.000 hingga Rp 15 
ribu untuk melengkapi sensasi 
makan di kapal selam ini. 
KEN YUNITA | ESTI UTAMI 
Strawberry ice tea 
Italian fruit soda
FOTO - FOTO: DIKHY SASRA HASAN ALHABSHY | DETIKFOTO | M RISYAL HIDAYAT | ANTARA 
EVAN DIMAS 
Jebrreeet, 
Indonesia 
Menang 
BONDAN 
VANIA LARISSA 
WINARNO 
Multi-talenta 
Berani 
Lebay 
MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS
MEMPERCEPAT POPULARITAS

More Related Content

What's hot

Surya epaper 22 desember 2013
Surya epaper 22 desember 2013Surya epaper 22 desember 2013
Surya epaper 22 desember 2013Portal Surya
 
Harian.detik.20130711 pagi
Harian.detik.20130711 pagiHarian.detik.20130711 pagi
Harian.detik.20130711 pagiAhmad Semprong
 
Buletin swadesa edisi 2
Buletin swadesa edisi 2Buletin swadesa edisi 2
Buletin swadesa edisi 2ALI YASIN
 
E paper surya 6 juli 2013
E paper surya 6 juli 2013E paper surya 6 juli 2013
E paper surya 6 juli 2013Portal Surya
 
contoh Proposal kkn
contoh Proposal kkncontoh Proposal kkn
contoh Proposal kkndhiendhaaa14
 
Epaper surya 30 september 2013
Epaper surya 30 september 2013Epaper surya 30 september 2013
Epaper surya 30 september 2013Portal Surya
 
Suara media nasional edisi 113
Suara media nasional edisi 113Suara media nasional edisi 113
Suara media nasional edisi 113Agung Budiarto
 
Kedaulatan Rakyat 23 Februari 2014
Kedaulatan Rakyat 23 Februari 2014Kedaulatan Rakyat 23 Februari 2014
Kedaulatan Rakyat 23 Februari 2014hastapurnama
 
Suara Merdeka 22 Februari 2014
Suara Merdeka 22 Februari 2014Suara Merdeka 22 Februari 2014
Suara Merdeka 22 Februari 2014hastapurnama
 
Epaper Surya 13 Juni 2013
Epaper Surya 13 Juni 2013Epaper Surya 13 Juni 2013
Epaper Surya 13 Juni 2013Portal Surya
 

What's hot (14)

Surya epaper 22 desember 2013
Surya epaper 22 desember 2013Surya epaper 22 desember 2013
Surya epaper 22 desember 2013
 
Harian.detik.20130711 pagi
Harian.detik.20130711 pagiHarian.detik.20130711 pagi
Harian.detik.20130711 pagi
 
Buletin swadesa edisi 2
Buletin swadesa edisi 2Buletin swadesa edisi 2
Buletin swadesa edisi 2
 
E paper surya 6 juli 2013
E paper surya 6 juli 2013E paper surya 6 juli 2013
E paper surya 6 juli 2013
 
Proposal kkn
Proposal kknProposal kkn
Proposal kkn
 
contoh Proposal kkn
contoh Proposal kkncontoh Proposal kkn
contoh Proposal kkn
 
Warta Nasional Edisi 184
Warta Nasional Edisi 184 Warta Nasional Edisi 184
Warta Nasional Edisi 184
 
Epaper surya 30 september 2013
Epaper surya 30 september 2013Epaper surya 30 september 2013
Epaper surya 30 september 2013
 
Suara media nasional edisi 113
Suara media nasional edisi 113Suara media nasional edisi 113
Suara media nasional edisi 113
 
Proposal KKN alternatif
Proposal KKN alternatifProposal KKN alternatif
Proposal KKN alternatif
 
Kedaulatan Rakyat 23 Februari 2014
Kedaulatan Rakyat 23 Februari 2014Kedaulatan Rakyat 23 Februari 2014
Kedaulatan Rakyat 23 Februari 2014
 
Suara Merdeka 22 Februari 2014
Suara Merdeka 22 Februari 2014Suara Merdeka 22 Februari 2014
Suara Merdeka 22 Februari 2014
 
Berita portal
Berita portalBerita portal
Berita portal
 
Epaper Surya 13 Juni 2013
Epaper Surya 13 Juni 2013Epaper Surya 13 Juni 2013
Epaper Surya 13 Juni 2013
 

Viewers also liked

Izon cultural presentation v3.0 07 may13
Izon cultural presentation v3.0 07 may13Izon cultural presentation v3.0 07 may13
Izon cultural presentation v3.0 07 may13Scott Cranford
 
WEBデザインにおける、Photoshopの作業速度向上テクニック 先生:黒葛原 道
WEBデザインにおける、Photoshopの作業速度向上テクニック 先生:黒葛原 道WEBデザインにおける、Photoshopの作業速度向上テクニック 先生:黒葛原 道
WEBデザインにおける、Photoshopの作業速度向上テクニック 先生:黒葛原 道schoowebcampus
 
Far More Could Be Done To Stop The Deadly Bacteria C
Far More Could Be Done To Stop The Deadly Bacteria CFar More Could Be Done To Stop The Deadly Bacteria C
Far More Could Be Done To Stop The Deadly Bacteria Cesalozzo
 
Computer
ComputerComputer
ComputerIIFP
 
SFM Lesson 3
SFM Lesson 3SFM Lesson 3
SFM Lesson 3TonyC445
 
Promotionale De Tot Felul!
Promotionale De Tot Felul!Promotionale De Tot Felul!
Promotionale De Tot Felul!Andreea Vladau
 
Ch 15 Maps
Ch 15 MapsCh 15 Maps
Ch 15 Mapsmattwalk
 
Investor Relations Podcasts Using Buzzsprout
Investor Relations Podcasts Using BuzzsproutInvestor Relations Podcasts Using Buzzsprout
Investor Relations Podcasts Using BuzzsproutIR Smartt Inc.
 
Glossario di social media marketing (socialware italy)
Glossario di social media marketing (socialware italy)Glossario di social media marketing (socialware italy)
Glossario di social media marketing (socialware italy)Silvia Pellacani
 
SEO Day 2013 SEO Insights Baidu - Siwen Zhang
SEO Day 2013 SEO Insights Baidu - Siwen ZhangSEO Day 2013 SEO Insights Baidu - Siwen Zhang
SEO Day 2013 SEO Insights Baidu - Siwen ZhangSiwen Zhang
 
Hpht lessons maersk oil uk 1st
Hpht lessons maersk oil uk 1stHpht lessons maersk oil uk 1st
Hpht lessons maersk oil uk 1stPritish Mukherjee
 
You-Can-Survive-Your-Home-Improvement-Project-In-Newton-Ma-With-These-Great-Tips
You-Can-Survive-Your-Home-Improvement-Project-In-Newton-Ma-With-These-Great-TipsYou-Can-Survive-Your-Home-Improvement-Project-In-Newton-Ma-With-These-Great-Tips
You-Can-Survive-Your-Home-Improvement-Project-In-Newton-Ma-With-These-Great-TipsMary881Tibbits
 
Bi p2 pra akhir tahun
Bi p2 pra akhir tahunBi p2 pra akhir tahun
Bi p2 pra akhir tahunHazita Hasan
 
Năng lượng mặt trời giải pháp tiết kiệm hiệu quả
Năng lượng mặt trời giải pháp tiết kiệm hiệu quảNăng lượng mặt trời giải pháp tiết kiệm hiệu quả
Năng lượng mặt trời giải pháp tiết kiệm hiệu quảLong Nguyen
 
【再放送】実践的アクセス解析が分かる4時間!
【再放送】実践的アクセス解析が分かる4時間!【再放送】実践的アクセス解析が分かる4時間!
【再放送】実践的アクセス解析が分かる4時間!schoowebcampus
 
How to give life to an old laptop
How to give life to an old laptopHow to give life to an old laptop
How to give life to an old laptopLaptop Aid
 

Viewers also liked (18)

Izon cultural presentation v3.0 07 may13
Izon cultural presentation v3.0 07 may13Izon cultural presentation v3.0 07 may13
Izon cultural presentation v3.0 07 may13
 
WEBデザインにおける、Photoshopの作業速度向上テクニック 先生:黒葛原 道
WEBデザインにおける、Photoshopの作業速度向上テクニック 先生:黒葛原 道WEBデザインにおける、Photoshopの作業速度向上テクニック 先生:黒葛原 道
WEBデザインにおける、Photoshopの作業速度向上テクニック 先生:黒葛原 道
 
Far More Could Be Done To Stop The Deadly Bacteria C
Far More Could Be Done To Stop The Deadly Bacteria CFar More Could Be Done To Stop The Deadly Bacteria C
Far More Could Be Done To Stop The Deadly Bacteria C
 
Computer
ComputerComputer
Computer
 
SFM Lesson 3
SFM Lesson 3SFM Lesson 3
SFM Lesson 3
 
Promotionale De Tot Felul!
Promotionale De Tot Felul!Promotionale De Tot Felul!
Promotionale De Tot Felul!
 
Ch 15 Maps
Ch 15 MapsCh 15 Maps
Ch 15 Maps
 
Investor Relations Podcasts Using Buzzsprout
Investor Relations Podcasts Using BuzzsproutInvestor Relations Podcasts Using Buzzsprout
Investor Relations Podcasts Using Buzzsprout
 
Motivask
MotivaskMotivask
Motivask
 
Presentacion chicago buena
Presentacion chicago buenaPresentacion chicago buena
Presentacion chicago buena
 
Glossario di social media marketing (socialware italy)
Glossario di social media marketing (socialware italy)Glossario di social media marketing (socialware italy)
Glossario di social media marketing (socialware italy)
 
SEO Day 2013 SEO Insights Baidu - Siwen Zhang
SEO Day 2013 SEO Insights Baidu - Siwen ZhangSEO Day 2013 SEO Insights Baidu - Siwen Zhang
SEO Day 2013 SEO Insights Baidu - Siwen Zhang
 
Hpht lessons maersk oil uk 1st
Hpht lessons maersk oil uk 1stHpht lessons maersk oil uk 1st
Hpht lessons maersk oil uk 1st
 
You-Can-Survive-Your-Home-Improvement-Project-In-Newton-Ma-With-These-Great-Tips
You-Can-Survive-Your-Home-Improvement-Project-In-Newton-Ma-With-These-Great-TipsYou-Can-Survive-Your-Home-Improvement-Project-In-Newton-Ma-With-These-Great-Tips
You-Can-Survive-Your-Home-Improvement-Project-In-Newton-Ma-With-These-Great-Tips
 
Bi p2 pra akhir tahun
Bi p2 pra akhir tahunBi p2 pra akhir tahun
Bi p2 pra akhir tahun
 
Năng lượng mặt trời giải pháp tiết kiệm hiệu quả
Năng lượng mặt trời giải pháp tiết kiệm hiệu quảNăng lượng mặt trời giải pháp tiết kiệm hiệu quả
Năng lượng mặt trời giải pháp tiết kiệm hiệu quả
 
【再放送】実践的アクセス解析が分かる4時間!
【再放送】実践的アクセス解析が分かる4時間!【再放送】実践的アクセス解析が分かる4時間!
【再放送】実践的アクセス解析が分かる4時間!
 
How to give life to an old laptop
How to give life to an old laptopHow to give life to an old laptop
How to give life to an old laptop
 

Similar to MEMPERCEPAT POPULARITAS

Surya epaper 11 november 2013
Surya epaper 11 november 2013Surya epaper 11 november 2013
Surya epaper 11 november 2013Portal Surya
 
Media Indonesia 16 Maret 2014
Media Indonesia 16 Maret 2014Media Indonesia 16 Maret 2014
Media Indonesia 16 Maret 2014hastapurnama
 
Epaper Surya 13 Juli 2013
Epaper Surya 13 Juli 2013Epaper Surya 13 Juli 2013
Epaper Surya 13 Juli 2013Portal Surya
 
Surya epaper 15 november 2013
Surya epaper 15 november 2013Surya epaper 15 november 2013
Surya epaper 15 november 2013Portal Surya
 
Majalah Detik #132 "Panasbung"
Majalah Detik #132 "Panasbung"Majalah Detik #132 "Panasbung"
Majalah Detik #132 "Panasbung"Fadhiil Rachman
 
Surya epaper 7 desember 2013
Surya epaper 7 desember 2013Surya epaper 7 desember 2013
Surya epaper 7 desember 2013Portal Surya
 
Surya epaper 09 desember 2013
Surya epaper 09 desember 2013Surya epaper 09 desember 2013
Surya epaper 09 desember 2013Portal Surya
 
SKOR Edisi 031 [April-2015]
SKOR Edisi 031 [April-2015]SKOR Edisi 031 [April-2015]
SKOR Edisi 031 [April-2015]Noeh Nemen
 
Surya epaper 24 desember 2013
Surya epaper 24 desember 2013Surya epaper 24 desember 2013
Surya epaper 24 desember 2013Portal Surya
 
Epaper Surya 1 Juli 2013
Epaper Surya 1 Juli 2013Epaper Surya 1 Juli 2013
Epaper Surya 1 Juli 2013Portal Surya
 
Epaper Surya 7 Agustus 2013
Epaper Surya 7 Agustus 2013Epaper Surya 7 Agustus 2013
Epaper Surya 7 Agustus 2013Portal Surya
 
Surya epaper 17 november 2013
Surya epaper 17 november 2013Surya epaper 17 november 2013
Surya epaper 17 november 2013Portal Surya
 
Suara Merdeka 10 Maret 2014
Suara Merdeka 10 Maret 2014Suara Merdeka 10 Maret 2014
Suara Merdeka 10 Maret 2014hastapurnama
 
Profil Agus gumiwang kartasasmita
Profil Agus gumiwang kartasasmitaProfil Agus gumiwang kartasasmita
Profil Agus gumiwang kartasasmitaarjunowidya
 
Epaper surya 12 oktober 2013
Epaper surya 12 oktober 2013Epaper surya 12 oktober 2013
Epaper surya 12 oktober 2013Portal Surya
 
Epaper surya 8 september 2013
Epaper surya 8 september 2013Epaper surya 8 september 2013
Epaper surya 8 september 2013Portal Surya
 

Similar to MEMPERCEPAT POPULARITAS (20)

Surya epaper 11 november 2013
Surya epaper 11 november 2013Surya epaper 11 november 2013
Surya epaper 11 november 2013
 
Media Indonesia 16 Maret 2014
Media Indonesia 16 Maret 2014Media Indonesia 16 Maret 2014
Media Indonesia 16 Maret 2014
 
Epaper Surya 13 Juli 2013
Epaper Surya 13 Juli 2013Epaper Surya 13 Juli 2013
Epaper Surya 13 Juli 2013
 
Surya epaper 15 november 2013
Surya epaper 15 november 2013Surya epaper 15 november 2013
Surya epaper 15 november 2013
 
Majalah Detik #132 "Panasbung"
Majalah Detik #132 "Panasbung"Majalah Detik #132 "Panasbung"
Majalah Detik #132 "Panasbung"
 
HARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONALHARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONAL
 
Surya epaper 7 desember 2013
Surya epaper 7 desember 2013Surya epaper 7 desember 2013
Surya epaper 7 desember 2013
 
Surya epaper 09 desember 2013
Surya epaper 09 desember 2013Surya epaper 09 desember 2013
Surya epaper 09 desember 2013
 
Web pointing edisi 2
Web pointing edisi 2Web pointing edisi 2
Web pointing edisi 2
 
Cetak edisi 15 ok low
Cetak edisi 15 ok lowCetak edisi 15 ok low
Cetak edisi 15 ok low
 
HARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONALHARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONAL
 
SKOR Edisi 031 [April-2015]
SKOR Edisi 031 [April-2015]SKOR Edisi 031 [April-2015]
SKOR Edisi 031 [April-2015]
 
Surya epaper 24 desember 2013
Surya epaper 24 desember 2013Surya epaper 24 desember 2013
Surya epaper 24 desember 2013
 
Epaper Surya 1 Juli 2013
Epaper Surya 1 Juli 2013Epaper Surya 1 Juli 2013
Epaper Surya 1 Juli 2013
 
Epaper Surya 7 Agustus 2013
Epaper Surya 7 Agustus 2013Epaper Surya 7 Agustus 2013
Epaper Surya 7 Agustus 2013
 
Surya epaper 17 november 2013
Surya epaper 17 november 2013Surya epaper 17 november 2013
Surya epaper 17 november 2013
 
Suara Merdeka 10 Maret 2014
Suara Merdeka 10 Maret 2014Suara Merdeka 10 Maret 2014
Suara Merdeka 10 Maret 2014
 
Profil Agus gumiwang kartasasmita
Profil Agus gumiwang kartasasmitaProfil Agus gumiwang kartasasmita
Profil Agus gumiwang kartasasmita
 
Epaper surya 12 oktober 2013
Epaper surya 12 oktober 2013Epaper surya 12 oktober 2013
Epaper surya 12 oktober 2013
 
Epaper surya 8 september 2013
Epaper surya 8 september 2013Epaper surya 8 september 2013
Epaper surya 8 september 2013
 

Recently uploaded

KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksdanzztzy405
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfjeffrisovana999
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningSamFChaerul
 
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANKONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANDevonneDillaElFachri
 

Recently uploaded (8)

KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
 
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANKONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
 

MEMPERCEPAT POPULARITAS

  • 1.
  • 2. Table of Contents Favorite Back Share FB Home Table of Contents MEMUTAR IPAD: Untuk melihat majalah dalam tampilan horizontal atau vertikal ARTIKEL: Geser keatas dan kebawah untuk membaca artikel Gunakan icon berikut sebagai petunjuk membaca majalah ini Pindah halaman lewat scroll Galeri Image Audio Video 3600 360 View Kebawah Kumpulan edisi yang sudah dan belum didownload Menampilkan majalah yang sedang dibaca majalah detik Close Putar Info RUBRIK: Geser kekiri dan kekanan untuk melihat rubrik Tap Geser
  • 3. TAP PADA KONTEN UNTUK MEMBACA ARTIKEL DAFTAR ISI EDISI 96 30 SEp - 6 OkT 2013 NASIONAL FOKUS SUKARNO, DI ANTARA HANUNG & RACHMA Rachmawati Soekarnoputri melaporkan sutradara Hanung Bramantyo ke polisi. Buntut konflik akibat pemeran Sukarno yang mengaku tak mengenal Bung Karno. HUKUM QADU CEPAT KANDIDAT DEMOKRAT QMENGGUGAT NEGARA BERMODAL RP 600 RIBU Q DARI PETURASAN SAMPAI PLAZA SENAYAN INTERNASIONAL Q ADA APA DENGAN SI JANDA PUTIH Q BEREBUT NAMA ‘ALLAH’ INTERVIEW Q INDRA SJAFRI SAINS Q KIAMAT PURBA GUNUNG TOBA SENI HIBURAN Q TRIBUTE UNTUK SANG MAESTRO Q SEKUEL HOROR YANG KURANG SERAMNYA Q FILM PEKAN INI Q AGENDA Cover: Ilustrasi: Kiagus Auliansyah Video: MyTrans @majalah_detik majalah detik KRIMINAL QBEBAS DI ‘HARI EKSEKUSI’ EKONOMI QKONTROVERSI SAPI QMENDAPAT TAMBAHAN NAPAS BISNIS QHOTEL UNTUK SELEBRITAS KELAS ATAS QMENGINTIP PASAR MOBIL SUPERMEWAH SPORT QMUDA KAYA RAYA, TUA SENGSARA LENSA QMENGGUNTING JARAK DI LAUT BALI WKWKWK Q‘MENANAK’ DUIT RP 300 JUTA KOLOM QTHE FED DAN GEJOLAK MAKROEKONOMI GAYA HIDUP QBANDUNG, ADA APA LAGI? QSENSASI MAKAN DI KAPAL SELAM Pemimpin Redaksi: Arifin Asydhad Wakil Pemimpin Redaksi: Iin Yumiyanti Redaksi: Dimas Adityo, Irwan Nugroho, Mulat Esti Utami, Nur Khoiri, Sapto Pradityo, Sudrajat, Oktamandjaya Wiguna, Arif Arianto, Aryo Bhawono, Deden Gunawan, Hans Henricus, Silvia Galikano, Nurul Ken Yunita, Kustiah, M Rizal, Budi Alimuddin, Pasti Liberti Mappapa, Monique Shintami, Isfari Hikmat, Evi Tresnawati S, Bahtiar Rifai Bahasa: Habib Rifa’i, Rahmayoga Wedar Tim Foto: Dikhy Sasra, Ari Saputra, Haris Suyono, Agus Purnomo Product Management: Rohalina Gunara, Sena Achari, Eko Tri Hatmono Creative Designer: Mahmud Yunus, Kiagus Aulianshah, Galih Gerryaldy, Desy Purwaningrum, Suteja, Mindra Purnomo, Zaki Al Farabi, Edi Wahyono Kontak Iklan: Arnie Yuliartiningsih, Email: sales@detik.com Telp: 021-79177000, Fax: 021-79187769 Direktur Utama: Budiono Darsono Direktur: Nur Wahyuni Sulistiowati, Heru Tjatur, Warnedy Kritik dan Saran: appsupport@detik.com Alamat Redaksi: Gedung Aldevco Octagon Lantai 2, Jl. Warung Jati Barat Raya No.75 Jakarta Selatan, 12740 Telp: 021-7941177 Fax: 021-7944472 Email: redaksi@majalahdetik.com Majalah detik dipublikasikan oleh PT Agranet Multicitra Siberkom, Grup Trans Corp.
  • 4.
  • 5. TOL SEHARGA RP 2,5 T SUMBER: DETIKFOTO lensa Pertama kali mempunyai jalan tol, Bali langsung mendapatkan yang terbaik. Namanya jalan tol Bali Mandara. Terbentang di atas Laut Benoa sepanjang 12,7 kilometer dan menghabiskan duit Rp 2,485 triliun. Praktis, jalan tol ini mampu menggunting jarak dan waktu di kaki Pulau Bali tersebut. MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013
  • 6. Warga pada 6 Juli lalu bermain di jalan tol sebelum resmi dibuka. (GettyImages/Putu Sayoga)
  • 7. Jalan tol sepanjang 12,7 kilometer ini merupakan megakonstruksi yang 100 persen sumber dayanya berasal dari dalam negeri. (ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo)
  • 8. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan pembayaran perdana menggunakan e-toll card di pintu tol Nusa Dua saat meresmikan jalan tol Bali Mandara, Senin, 23 September lalu. (ANTARA FOTO/ Prasetyo Utomo)
  • 9. Peresmian jalan tol Bali Mandara bertepatan dengan penyelenggaraan KTT APEC pada awal Oktober. (ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo)
  • 10. Jalan tol Bali Mandara menyediakan lajur untuk roda dua dan roda empat atau lebih. Bali Mandara merupakan jalan bebas hambatan pertama yang dibangun di atas laut dengan sindikasi pembiayaan dari bank-bank nasional dan BPD Bali. (ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo)
  • 11. Pembangunan jalan tol Bali Mandara menghabiskan dana Rp 2,485 triliun yang dihimpun dari 7 BUMN serta Pemerintah Provinsi Bali bersama Pemerintah Kabupaten Badung dengan masa konsesi 45 tahun. (ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo)
  • 12.
  • 13. ADU CEPAT KANDIDAT DEMOKRAT MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 NASIONAL PARA PESERTA KONVENSI PARTAI DEMOKRAT “TANCAP GAS” UNTUK MENDONGKRAK POPULARITAS DAN ELEKTABILITAS MEREKA. MEMBENTUK TIM SUKSES HINGGA MENGGALANG SUKARELAWAN DI DAERAH.
  • 14. MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 NASIONAL TIDAK ada tanda-tanda rumah jembar ber-lantai dua di Jalan Imam Bonjol Nomor 16, Jakarta Pusat, itu menjadi markas tim suk-ses kandidat calon presiden. Tak ada papan reklame ataupun spanduk. Petunjuk bahwa rumah tersebut merupakan kantor tim pemenangan Endri-artono Sutarto, salah satu peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat, baru diketahui setelah masuk ruang tamu. Poster bergambar mantan Pan-glima TNI itu terpampang di salah satu sisi dinding-nya. Meski rumah itu tidak menampilkan tanda-tanda sebagai markas tim pemenangan, kesibukan terasa saat majalah detik menyambangi bangunan berkelir krem itu Rabu pekan lalu. Sejumlah orang berembuk di sebuah ruangan. Di ruangan lain, seorang anak muda sibuk mengoperasikan laptop. Begitulah, setelah konvensi secara resmi dimulai pertengahan September lalu, sebelas kandidat seakan beradu cepat untuk merebut hati rakyat. Maklum, pemenang konvensi, yang akan diusung oleh Partai Demokrat sebagai calon presiden 2014, ditentukan berdasarkan hasil survei. Popularitas dan elektabilitas kandidat menjadi sangat penting. Mereka pun seolah-olah tak mau menyia-nyiakan waktu penyelenggaraan konvensi selama delapan bulan ke depan. Masing-masing membentuk tim pemenangan. Endriartono, misalnya, menggandeng koleganya semasa di TNI sebagai tim sukses. Bekas Komandan Komando Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat Letnan Jenderal (Purnawirawan) Amir Sembiring didapuk sebagai ketua. Mantan Asisten Pengamanan TNI AD Mayor Jenderal (Purnawirawan) I Dewa Putu Rai dan eks Wakil Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Marsekal Madya (Purnawirawan) Rio Endriartono, misalnya, menggandeng koleganya semasa di TNI sebagai tim sukses.
  • 15. MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 NASIONAL Pramono Edhie saat meresmikan Media Center, Senin (23/9). ARI SAPUTRA/DETIKFOTO Mendung Thalieb menjadi anggota. Para mantan jenderal itu juga mulai blusukan ke sejumlah daerah. Selain tim “sepuh”, sekelompok anak muda, dinamai Times atau Tim Muda Endriartono Sutarto, juga dibentuk. Mereka inilah yang akan berupaya mendongkrak popularitas pensiunan jenderal bintang empat itu melalui media sosial, seperti Facebook atau Twitter. “Biar masyarakat lebih mengenal siapa Pak Endriartono,” ujar Amir Sembiring. Sekitar 1 kilometer dari markas tim pemenangan Endriartono, kandidat lain peserta konvensi, Pramono Edhie Wibowo, Senin pekan lalu meresmikan Media Center Edhie Wibowo 55 di Jalan Diponegoro Nomor 43. Angka 55 dianggap istimewa oleh Pramono, yang lahir pada tanggal 5, bulan 5, dan tahun 1955. Dia juga anak ke-5 Sarwo Edhie Wibowo (almarhum). Lokasi media center adalah rumah milik kader Partai Persatuan Pembangunan, Djan Faridz, yang
  • 16. MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 NASIONAL juga Menteri Perumahan Rakyat. Sebelumnya, rumah itu merupakan markas Sekretariat Gabungan Koalisi Partai Pendukung Pemerintah. Belakangan, pemakaian rumah itu menjadi media center Pramono diprotes sejumlah partai anggota Koalisi. Media center juga didirikan untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitas adik ipar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu. Sementara Endriartono menggunakan jaringan pertemanan tentara, Pramono, mantan Kepala Staf TNI AD, menggandeng bekas wartawan, Rajab Ritonga, sebagai ketua media center. Tim pemenangan Pramono memang menitikberatkan media untuk mendongkrak elektabilitasnya lantaran, dalam sejumlah survei, adik Ibu Negara Ani Yudhoyono itu belum termasuk tokoh Padepokan Relawan Demi Indonesia (atas). AGUNG PAMBUDHY /DETIKFOTO Dahlan Iskan saat meluncurkan helm untuk kampanyenya (bawah). DOK.RELAWAN DEMI INDONESIA
  • 17. MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 NASIONAL populer. “Bagaimana menjadikan (Pramono) sebagai media darling, ini paling efektif untuk membuat beliau dikenal,” kata Rajab kepada majalah detik. Tim ini tak pernah absen mengajak wartawan dari Jakarta jika Pramono berkunjung ke daerah, seperti saat ia menyambangi korban letusan Gunung Sinabung di Sumatera Utara pekan lalu. Cara ini diakui Rajab, bekas direktur di Lembaga Kantor Berita Nasional Antara, lebih murah ketimbang memasang iklan di media cetak atau elektronik. Nah, sementara tim pemenangan Pramono mengandalkan media, kandidat lain, Dahlan Iskan, menjadikan sukarelawan di daerah sebagai motor penggerak agar namanya semakin dikenal. Kelompok-kelompok sukarelawan pendukung Dahlan menggunakan nama Menteri Badan Usaha Milik Negara itu, atau inisial DI, sebagai nama kelompok. Ada Tim Relawan Dahlan Iskan (Trendi), Dahlanis, Dahlan Wisdom, Jaringan Dahlan Iskan (Jadi), Pro Dahlan Iskan (Prodi), serta Dahlan Iskan Connection (Diskon). Semua di bawah koordinasi Padepokan Relawan Demi Indonesia (Redi), yang membuka posko di Jalan Hang Tuah Nomor 59, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Koordinator Padepokan Redi, Amal Ghazali, mengatakan pihaknya juga menggelar program hingga ke pelosok desa, yang dinamai Getok Pintu. “Sukarelawan kami latih menjadi brand ambassador Dahlan Iskan,” tutur Sekretaris Departemen Pertanian Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat itu. Amal mengklaim jumlah sukarelawan Dahlan lebih dari 300 ribu orang. Mereka juga bergerak melalui banyak akun di media sosial, seperti Facebook atau Twitter. “Kami juga membuat merchandise Dahlan, seperti pin, kaus, topi, dan helm,” ucapnya. Kandidat lain, Dino Patti Djalal, juga mulai Kalau tim Pramono mengandalkan media, Dahlan Iskan menjadikan relawan di daerah sebagai motor penggerak. Peserta Konvensi Partai Demokrat t Anies Baswedan (44 tahun) t Ali Masykur Musa (51 tahun) t Dahlan Iskan (62 tahun) t Dino Patti Djalal (48 tahun) t Endriartono Sutarto (66 tahun) t Gita Wirjawan (48 tahun) t Hayono Isman (58 tahun) t Irman Gusman (51 tahun) t Marzuki Alie (57 tahun) t Pramono Edhie Wibowo (58 tahun) t Sinyo Harry Sarundajang (68 tahun)
  • 18. MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 NASIONAL blusukan. Ia menggunakan setiap kesempatan untuk memperkenalkan diri. Seperti pada 12 September lalu, dalam penerbangan Jakarta ke Denpasar dengan maskapai penerbangan bertarif murah, Citilink, Dino memberi “kejutan” kepada para penumpang. Ia berbicara melalui mikrofon. “Saya Dino Patti Djalal, umur 48 tahun. Saat ini Duta besar RI di Amerika Serikat. Dari ruang kokpit, saya bisa melaporkan cuaca di Denpasar dalam kondisi cerah, tapi tidak secerah masa depan Indonesia,” kata Dino. Setelah pesawat mendarat, Dino dengan sigap berdiri di dekat pintu keluar dan mengajak seluruh penumpang melakukan salam “Bronx”—salam kepal ala Amerika. Bersama tim suksesnya, Dino juga melakukan gerilya, termasuk ke pondok pesantren. Di Pesantren Darunnajah, Jakarta Selatan, Dino memberikan tausiyah kepada para santri, hal yang sangat jarang ia lakukan sebelumnya. Kandidat lain, Gita Wirjawan, pun berupaya merangkul berbagai kalangan. Menteri Perdagangan itu kini rajin blusukan menemui pemusik dan pencipta lagu, budayawan, olahragawan, hingga pedagang. Salah seorang Ketua DPP Partai Demokrat, Kastorius Sinaga, menjadi koordinator tim suksesnya. Gita didukung jaringan Relawan Gerakan Cinta Tanah Air (Gita). Ahad, 29 September lalu, kelompok sukarelawannya bertambah dengan dideklarasikannya Kelompok Pendukung Kampanye (KPK) GITA 2014 di lapangan tenis indoor Senayan, Jakarta. Kantor tim pemenangan Endriartono Sutarto. AGUNG PAMBUDHY /DETIKFOTO
  • 19. MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 NASIONAL Wajah Menteri Perdagangan itu juga kerap muncul dalam kampanye cinta produk Indonesia, yang diiklankan kementeriannya di berbagai media. Namun, Kastorius menolak anggapan jika iklan itu dikaitkan dengan aktivitas Gita dalam konvensi. “Itu kebetulan saja,” katanya. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Marzuki Alie juga akan menggunakan media cetak dan elektronik untuk meningkatkan elektabilitas. Namun, kata pegiat tim pemenangan Marzuki, Kuseryansyah, kubunya tidak akan beradu volume iklan dengan peserta konvensi lain. “Adu kreatif saja,” ujarnya. Saat kandidat lain sudah membentuk tim sukses, bahkan mendirikan markas, tidak demikian dengan Marzuki. Tim sukses untuk Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu belum terbentuk secara formal. Markas tetap juga belum ada. “(Markas) pindah- Dino Patti Djalal saat memberikan tausiah di Pesantren Darunnajah (atas). DOK.TIM DINO Dino menyapa penumpang pesawat dengan salam kepal 'Bronx' (bawah). DOK.ILHAM
  • 20. MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 NASIONAL pindah karena kami masih melakukan konsolidasi,” ucapnya. Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia Ray Rangkuti menilai konvensi Partai Demokrat, yang sebagian besar pesertanya merupakan pejabat negara, perlu dikawal. Jangan sampai, karena kampanye, tugas mereka sebagai pejabat terbengkalai. Kedua, perlu dipastikan tidak ada fasilitas negara yang digunakan untuk mendongkrak popularitas mereka. “Misalnya melalui iklan kementerian, kunjungan sana-sini, seolah untuk kepentingan kerja, padahal sedang membonceng untuk kepentingan kampanye,” kata Ray. DIMAS ADITYO, ARIFIN ASYDHAD, M. RIZAL Seorang relawan GITA (kiri). Papan reklame Kementerian Perdagangan yang menampilkan wajah Gita Wirjawan (kanan). ARI SAPUTRA/DETIKFOTO TAP/KLIK UNTUK BERKOMENTAR
  • 21.
  • 22. DARI PETURASAN SAMPAI PLAZA SENAYAN MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 nasional SEORANG HAKIM TINGGI GAGAL MENJADI HAKIM AGUNG GARA-GARA KEPERGOK BERTEMU DENGAN ANGGOTA KOMISI HUKUM DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DI TOILET. MENGHINDARI POLITIK TRANSAKSIONAL, KOALISI MASYARAKAT SIPIL MENDESAK PEMILIHAN HAKIM AGUNG TAK LAGI DILAKUKAN DI DEWAN.
  • 23. MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 nasional WARTAWAN sebuah media nasional itu tak menyangka, saat buang air kecil di toilet gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Jakarta, Rabu dua pekan lalu, dia me-mergoki pertemuan “mencurigakan” seorang calon hakim agung dengan seorang politikus. Saat itu, ia tengah meliput proses uji kelayakan dan kepatutan calon hakim agung di Komisi Hukum DPR. Wartawan pria itu sudah terlebih dulu berada di da-lam toilet ketika calon hakim agung Sudrajat Dimyati masuk. Ia melihat, hakim Pengadilan Tinggi Pontianak tersebut sempat memilih tempat kencing (urinoar) sebelum buang air kecil. Sebenarnya sang wartawan sudah selesai buang air kecil. Namun ia curiga setelah anggota Komisi Hukum, Bachrudin Nasori, menyusul masuk ke toilet. Naluri wartawannya muncul untuk mengetahui apa yang akan terjadi. Ia lantas berpura-pura membuang ingus di wastafel untuk mengulur waktu. Sudrajat Dimyati (kiri) dan Bachrudin Nasori RENGGA SANCAYA/DETIKFOTO
  • 24. MAJALAH DETIK 23 - 29 SEPTEMBER 2013 nasional Sembari menundukkan kepala di wastafel, ia meng-intip apa yang dilakukan kedua orang tersebut. Saat itulah, ia menduga, ada sesuatu yang berpindah dari tangan Sudrajat ke Bachrudin, meski tidak dapat memastikan benda apa yang dimaksud. “Ketutup oleh badan Bachrudin,” tuturnya kepada majalah detik. Setelah itu, Bachrudin keluar, disusul Sudrajat. Tak berselang lama, kabar pertemuan di toilet itu cepat beredar di antara wartawan. Sudrajat pun dicecar pertanyaan untuk mengklarifikasi apa maksud per-temuannya dengan Bachrudin. Gara-gara pertemuan di peturasan itu, men-cuat dugaan keduanya melakukan lobi-lobi untuk meloloskan Sudrajat. Apalagi, tersiar kabar, Bachrudin diduga menerima sesuatu dari sang calon hakim agung. Peristiwa ini lalu ramai diberitakan dengan sebutan “lobi toilet”. Sudrajat dan Bachrudin kompak membantah melakukan lobi, apalagi sampai ada pemberian “amplop. Sudrajat malah mengaku, saat di toilet, ia tidak ngeh Bachrudin adalah anggota Komisi Hukum. “Saya tidak kenal orang itu,” ucapnya. Menurut Sudrajat, Bachrudin mengeluarkan seca-rik kertas jadwal uji kelayakan calon hakim agung. Ia menanyakan, mana di antara calon hakim agung perempuan yang bukan berasal dari hakim karier. “Kemudian saya bilang yang paling bawah, sambil memberikan kertas itu lagi,” tutur mantan hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Utara itu. Senada dengan Sudrajat, Bachrudin mengaku cuma bertanya soal status hakim perempuan yang ikut se-leksi. Pertemuan di toilet itu juga tak disengaja. “Tidak ada perpindahan barang dari satu orang ke orang lain. Kalau ada CCTV, bisa dilihat,” kata Bendahara Partai Kebangkitan Bangsa itu. Nah, di tengah ramainya pemberitaan, komisioner Sudrajat dan Bachrudin kompak membantah melakukan lobi, apalagi sampai ada pemberian ‘amplop’.
  • 25. MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 nasional Komisi Yudisial, Imam Anshori Saleh, menyebut lobi-lobi untuk meloloskan calon hakim agung tak hanya terjadi di DPR, tapi juga di lembaganya, yang menye-leksi calon hakim agung. Imam bahkan mengungkap pernah ditawari uang untuk meloloskan seorang calon ke DPR saat proses seleksi tahun lalu. Saat itu, Imam, yang juga bekas politikus, bertemu dengan koleganya seorang anggota Komisi Hukum DPR di sebuah rumah makan di Plaza Senayan, Jakarta Selatan. Dalam pertemuan sembari makan siang itulah sang rekan—yang tak mau ia sebutkan nama dan fraksi-nya— menyampaikan “pesan” dari seorang hakim tinggi yang saat itu tengah diseleksi Komisi Yudisial. “Dia menawarkan sejumlah uang untuk saya dan komisioner lain agar hakim itu lolos,” ujar Imam. Uang yang ditawarkan cukup besar, Rp 200 juta. Ia mengasumsikan, jika dikalikan dengan tujuh komi-sioner, berarti fulus yang disiapkan mencapai Rp 1,4 miliar. Namun saat itu juga Imam menolak tawaran tersebut. Masalah itu juga dibawa ke rapat pleno Ko-misi Yudisial. Hasilnya, sang hakim pemberi “pesan” digugurkan. “Karena menyangkut integritas si hakim,” ujar Imam. Anggota Komisi III DPR menghitung suara dalam voting pemilihan hakim agung di kompleks DPR, Senayan, Jakarta, 23 September lalu. YUDHI MAHATMA/ANTARA
  • 26. MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 nasional Petugas Komisi III DPR menghitung suara dalam voting pemilihan hakim agung di kompleks DPR, Senayan, Jakarta, 23 September lalu. YUDHI MAHATMA/ANTARA Kembali ke “lobi toilet”. Insiden itu membuat nama Sudrajat tercoreng. Politikus Fraksi Partai Persatuan Pembangunan, Ahmad Yani, menuturkan umumnya anggota Komisi Hukum tidak mau mengambil risiko jika memilih Sudrajat. “Kalau (Sudrajat) terpilih, seolah (DPR) ambil uang (suap),” katanya. Padahal, kata Yani, belum tentu benar terjadi lobi atau sogok-menyogok di antara keduanya. Apalagi informasi itu sudah dibantah. Sudrajat akhirnya tidak lolos. Dari 12 calon, Komisi Hukum pada Senin pekan lalu memilih empat orang menjadi hakim agung. Empat orang itu adalah Wakil Ketua Pengadilan Tinggi (PT) Gorontalo Zahrul Rabain yang mendapat 39 suara, hakim PT Tanjung Karang Eddy Army (35 suara), hakim PT Bandung Sumardi-jatmo (28 suara), serta Wakil Ketua PT Medan Maruap Dohmatiga Pasaribu (27 suara). Di antara delapan nama yang tidak terpilih, Sudra-jat mendapatkan dukungan paling sedikit, yakni satu suara. Selain gagal, Sudrajat diperiksa Komisi Yudi-sial untuk mengklarifikasi pertemuan itu. Sedangkan Bachrudin, selain dipanggil Komisi Yudisial, digeser
  • 27. MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 nasional oleh fraksinya dari Komisi Hukum. Secara terpisah, peneliti Indonesian Legal Roun-dtable (ILR), Erwin Natosmal Oemar, mengatakan, di tengah isu dugaan suap dan “lobi toilet”, semestinya saat itu DPR responsif dan tidak meneruskan proses pemilihan hakim agung. “Apalagi dasar hukumnya te-ngah dipertanyakan,” ucapnya.! Koalisi Masyarakat Sipil, termasuk ILR, sedang me-nunggu keputusan uji materi terhadap Pasal 18 ayat 4 Undang-Undang Komisi Yudisial serta Pasal 8 ayat 2, 3, dan 4 UU Mahkamah Agung, yang diajukan ke Mah-kamah Konstitusi. Dua undang-undang itu mengatur kewenangan DPR memilih calon hakim agung dengan ketentuan kuota 1 banding 3, yakni calon yang diajukan ke DPR oleh Komisi Yudisial harus tiga kali lipat dari jumlah hakim agung yang dibutuhkan.! “Konstitusi mengatur DPR cuma memiliki kewe-nangan menyetujui, bukan memilih,” kata Erwin, seraya menilai pemilihan yang dilakukan di DPR, se-perti terhadap pejabat negara yang lain, berpotensi terjadi politik transaksional. ! Imam Anshori setuju apabila proses seleksi calon hakim agung dikembalikan seperti diatur UUD 1945 Pasal 24. Pola 3 banding 1 diakui Imam menyulitkan Komisi Yudisial karena tidak mudah mencari calon hakim agung. “Kalau dibutuhkan lima, kami harus menyiapkan 15,” ujarnya. Terkadang, kata Imam, calon yang ber-ada di peringkat tertinggi malah ter-singkir di DPR. Termasuk dalam pemilihan Senin pekan lalu. “Yang dianggap terbaik malah tidak lolos,” tuturnya. Q DIMAS ADITYO, M. RIZAL, M. IQBAL Imam Anshori Saleh AGUNG PAMBUDHY/DETIKFOTO
  • 28. MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - OKTOBER 2013 hukum MENGGUGAT NEGARA BERMODAL RP 600 RIBU KISAH SEORANG SATPAM YANG MENUNTUT HAKNYA, SETELAH DIPECAT TANPA PESANGON DARI PERUSAHAAN TEMPATNYA BEKERJA. PERMOHONAN UJI MATERI PASAL YANG MENGATUR KEDALUWARSA DALAM PEMBERIAN PESANGON, AKHIRNYA DIKABULKAN MAHKAMAH KONSTITUSI. DETIKFOTO/ DIKHY SASRA, ARI SAPUTRA
  • 29. MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - OKTOBER 2013 hukum RUMAH petak berukuran sekitar 4 x 4 meter itu telah dihuni Marten Boiliu, dan istrinya, sejak tujuh tahun lalu. Rumah tersebut ber-ada di Jalan Selatan 8, Kelurahan Jati Mekar, Pondok Gede, Kota Bekasi, yang ia sewa seharga Rp 250 ribu per bulan. Selama tinggal di wilayah itu, sosok Marten kurang dikenal, lantaran lebih banyak beraktivitas di luar rumah. Selain bekerja sebagai petugas satuan pengamanan (satpam) di PT Telekomunikasi Indonesia, Marten juga mengambil kuliah di Fakultas Hukum Universitas Kristen Indonesia (UKI), Jakarta Timur. Namun, beberapa waktu belakangan ini, namanya melejit setelah permohonan uji materi (judicial review) undang-undang (UU) yang diajukannya, dimenangkan oleh Mahkamah Konstitusi, pada 19 September lalu. Wartawan pun silih berganti mewawancarainya. “Saya banyak diberi selamat dan support oleh teman dan tetangga. Apalagi nama saya masuk media,” ujar Marten. “Jadi banyak yang datang ke rumah.” Marten menguji materi Pasal 96 UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, setelah di- Marten menguji materi Pasal 96 UU Ketenagakerjaan, setelah di-PHK tanpa pesangon oleh PT Sandi Putra Makmur. PHK (pemutusan hubungan kerja) tanpa pesangon oleh PT Sandi Putra Makmur (SPM), tempatnya bekerja pada 2009. Padahal, sudah tujuh tahun ia bekerja di perusahaan yang bergerak di bidang jasa tenaga kerja itu. Marten bekerja di perusahaan tersebut sejak 15 Mei 2002, sampai dirumahkan pada 30 Juni 2009. Namun, ia baru menuntut pembayaran pesangon pada Juni tahun lalu. Marten menuntut pembayaran uang pesangon, penghargaan, dan penggantian hak, seperti yang diatur dalam Pasal 163 Ayat (2) juncto Pasal 156 Ayat (2), (3), dan (4) UU Ketenagakerjaan.
  • 30. MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - OKTOBER 2013 hukum Tapi, tuntutannya itu terbentur Pasal 96 undang-undang yang sama, yang mengatur bahwa pesangon hanya bisa dituntut dua tahun setelah PHK. Ini mengakibatkan Marten tidak bisa lagi mengajukan tuntutan. Karena merasa dirugikan, Marten pun mengajukan uji materi ke MK. Terakhir bekerja di PT SPM, Marten mendapat upah sebesar Rp 811 ribu, plus uang makan dan transpor Rp 250 ribu per bulan. Jika tidak masuk kerja, uang makan dan transpor melayang sekalipun ada izin atau sakit. Meski gaji kecil, Marten tetap bersabar. Untungnya, sang istri, Eister, juga bekerja sebagai staf bagian pembelian di International SOS. Ini membuat dapurnya “tetap ngebul” dan bisa menghidupi anak angkatnya, Catherine, yang berusia tiga tahun. Kesabarannya habis tatkala ia dan puluhan temannya, dirumahkan tanpa pesangon pada Juni 2009. Marten semakin kesal karena ia menduga, ada akal-akalan dalam urusan tenaga kerja yang dilakukan PT SPM, penyedia tenaga alih daya (outsourcing) di PT Telkom. Marten Boiliu saat ditemui di rumahnya, pekan lalu. DETIKFOTO/DIKHY SASRA
  • 31. MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - OKTOBER 2013 hukum Contohnya, meski sudah dipecat dari PT SPM, namun ia dan 65 orang temannya masih bekerja sebagai tenaga alih daya di PT Telkom, seperti sebelumnya. Hanya saja, mereka kini berada di bawah bendera PT Graha Sarana Duta (GSD). Anehnya lagi, PT GSD yang memenangi tender sebagai penyalur karyawan alih daya justru melakukan subtender ke PT SPM, yang sebelum kalah tender, telah mem-PHK karyawannya. Hal itu mendorong Marten serta rekan-rekannya membulatkan tekad untuk menuntut haknya. Sebelum mengajukan gugatan, ia mengumpulkan buku serta literatur terkait ketenagakerjaan dari sejumlah kenalan. Keinginannya untuk melayangkan uji materi semakin kuat setelah pada 2010, Marten duduk sebagai mahasiswa fakultas hukum. Ia juga banyak berdiskusi bersama teman-teman kuliahnya. “Saya masukan gugatan itu Agustus 2012,” kata pria kelahiran Kupang, Nusa Tenggara Timur, pada 11 November 1974, itu. Selama proses uji materi ke MK, ia mengaku tidak mengalami kendala berarti. Ia cuma mengeluarkan uang Rp 600 ribu, itu pun untuk keperluan memfotokopi berkas dan Sebelum mengajukan gugatan, ia mengumpulkan buku serta literatur terkait ketenagakerjaan dari sejumlah kenalan. transpor bolak-balik ke gedung MK. Tidak ada satu sen pun uang yang ia keluarkan untuk pengurusan perkara di lembaga penguji undang-undang tersebut. Perjuangan panjangnya untuk menggapai keadilan itu juga didukung penuh oleh sang istri. Bahkan, perempuan yang dinikahinya pada 2008, itu, banyak membantu dan mengatur biaya kuliah Marten di Fakultas Hukum UKI. “Nama saya selalu ada di dalam doanya,” tutur Marten. Selain menggugat undang-undang ke MK, Marten juga melayangkan gugatan ke Pengadilan Hubungan
  • 32. MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - OKTOBER 2013 hukum Industri (PHI), beberapa bulan kemudian. Proses persidangan di PHI dimulai sejak 8 Juli 2013, dan masih berjalan sampai sekarang. “Sudah 9 kali sidang, tapi belum ada putusan,” ucapnya. Hasil putusan MK yang memenangkan uji materinya, kemudian diajukan Marten sebagai bukti di sidang PHI. Ia berharap putusan Mahkamah bisa mempermudah gugatannya di PHI, di mana ia menuntut uang pesangon Rp 1,5 miliar untuk 66 pekerja yang di-PHK PT SPM, termasuk dirinya. Secara terpisah, Hakim Konstitusi Harjono mengatakan, putusan Majelis Hakim MK telah didasari pertimbangan rasa keadilan. “Seorang pekerja juga punya pengorbanan dalam pekerjaan, dalam rentang waktu tertentu. Jadi harus diberikan upahnya, kalau di-PHK, ya harus ada pesangon,” kata Harjono kepada majalah detik. Menurut dia, tidak fair jika pekerja yang di-PHK mesti dihambat dengan aturan kedaluwarsa dalam menuntut hak-haknya, seperti diatur Pasal 96 UU Ketenagakerjaan. “Itu inti dari pertimbangan kita (MK),” ujarnya. Dengan putusan tersebut, Harjono berharap kalau ada tuntutan dari pekerja terhadap perusahaan, bisa diselesaikan dengan adil. Sementara itu, pengamat hukum tata negara, Margarito, berpendapat, dengan adanya putusan MK, pasal 96 UU Ketenagakerjaan tidak bisa lagi digunakan oleh perusahaan untuk mengesampingkan hak-hak para buruh. Margarito juga menjadi salah satu saksi ahli yang dihadirkan dalam kasus Marten di MK. “Sebab, selama ini perusahaan mengandalkan Pasal 96 UU 13 Tahun 2003, ketika berselisih dengan buruh,” katanya. “Batas kedaluwarsa dua tahun tentu menyulitkan buruh.” Q M. RIZAL | DEDEN GUNAWAN Unjuk rasa buruh menolak sistem kerja kontrak di Jakarta, beberapa waktu lalu. DETIKFOTO/ARI SAPUTRA MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6
  • 33. BEBAS DI ‘HARI EKSEKUSI’ MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 kriminal POLISI MEMBONGKAR PRAKTEK PENYEKAPAN DAN PENYIKSAAN YANG DILAKUKAN KARYAWAN PERUSAHAAN JASA KEAMANAN. KORBANNYA ADALAH MEREKA YANG TERJERAT UTANG. PENGORDER KINI DIBURU. DETIKFOTO/GRANDYOS ZAFNA
  • 34. MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 kriminal BOCAH berusia 5 tahun itu enggan melepas pe-lukannya dari Ahmad Zamani, 32 tahun, saat bapak-anak itu bertemu kembali di Markas Kepolisian Sektor Taman Sari, Jakarta Barat, Kamis dua pekan lalu. Maklum, hampir sepekan, Azis, nama bocah itu, tidak bertemu dengan sang ayah, yang menjadi korban penculikan dan penyekapan. “Itu muka ayah kenapa?” tanya Azis polos. Zamani, yang tak ingin anaknya tahu hal yang sebenarnya terjadi, menjawab sekenanya. “Ayah jatuh dari motor, kena aspal. Adik bagaimana kabarnya?” kata Zamani, mengalihkan pembicaraan. Zamani merupakan salah satu korban penculikan dan penyekapan yang dilakukan sekelompok orang yang bekerja di peru-sahaan jasa keamanan Benteng Jaya Mandiri (BJM). Berhari-hari ia disekap dan disiksa di kantor BJM, Jalan Hayam Wuruk Nomor 120-D, Ta-man Sari, Jakarta Barat, lantaran kasus utang-piutang. Sri Prihatin, 32 tahun, istri Zamani, awalnya juga tidak tahu suaminya diculik dan disekap. Sebab, saat kejadian, ia sedang mengantarkan Azis ke sekolah, yang tidak jauh dari rumahnya, di Perumahan Cilacap Regen, Cilacap, Jawa Tengah. Sepulang dari sekolah, Sri tak menemukan suami-nya di rumah. Seorang tetangga mengatakan Zamani dijemput beberapa orang yang datang menggunakan mobil. Awalnya, Sri mengira suaminya dibawa aparat, sehingga ia memilih menunggu datangnya surat pem- Konferensi pers kasus penyekapan dan penganiayaan terhadap Zamani dan Arifin. DETIKFOTO/ GRANDYOS ZAFNA
  • 35. MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 kriminal beritahuan dari polisi. Namun, setelah ber-hari- hari, bukan pem-beritahuan yang datang, melainkan aparat Polsek Taman Sari. Sri kaget setelah tahu suaminya menjadi korban pencu-likan dan penyekapan. Apalagi, saat disekap, Zamani mengaku disiksa. Kepalanya dipukul dengan pistol, tubuhnya disundut rokok, bibirnya dihajar sampai pecah, badannya dipe-cut dengan kabel, dan kemaluannya diolesi balsam. Zamani mengaku diculik lantaran kasus utang-piutang. Ia menuturkan terlilit utang karena usaha dagang yang dilakukannya via online bangkrut, dan menyisakan utang lebih dari Rp 1 miliar kepada F, mi-tranya. F, yang tidak sabar dengan nasib uang yang dikelola Zamani, diduga menggunakan jasa penagihan atau debt collector untuk meminta uangnya. Zamani dicu-lik pagi hari saat baru bangun tidur. Saat itu Zamani langsung diborgol dan matanya ditutup. Ia tidak tahu dibawa ke mana oleh lima orang yang berperawakan tinggi-besar. “Jauh banget. Mereka hanya berhenti sekali buat makan. Dan selama perjalanan, saya dijejelin (mulut disumpal) sepatu,” ucapnya. Penyiksaan dimulai sesampai mereka di sebuah tempat, yang belakangan diketahui merupakan kantor BJM. Zamani juga dipaksa membuat surat pernyataan kesediaan membayar utang dan membubuhkan tanda tangan di atas kertas bermeterai. Seorang tersangka penyekapan saat diamankan polisi. DETIKFOTO/GRANDYOS ZAFNA
  • 36. MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 kriminal Para penyekap bahkan berencana mengeksekusi-nya, meski Zamani sudah meneken surat kesanggup-an membayar. “Malam saya dibebaskan itu adalah hari saya (diancam) akan dieksekusi. Saya sudah digun dulin, diberi baju baru, dan saya sudah berdoa,” tuturnya kepada majalah detik. “Tiba-tiba datang se-gerombolan orang, eh tahunya pak polisi.” Kasus penyekapan dan penyiksaan itu terungkap berkat informasi seorang warga yang datang ke kantor BJM. Saksi melihat ada orang yang disekap di dalam sel dengan wajah penuh luka. Mendapat infor-masi itu, polisi lalu menggerebek kantor BJM dan membebaskan Zamani serta Sunan Ali Arifin, 49 tahun, korban lainnya. Kantor BJM tak seberapa jauh dari Markas Polsek Taman Sari. Seperti Zamani, Arifin disekap gara-gara urusan utang-piutang. Bahkan Arifin, yang tercatat kelahiran Lubuk-linggau, Sumatera Selatan, disekap se-bulan lebih, yakni sejak 5 Agustus 2013. Arifin terlilit utang setelah menjadi perantara sebuah proyek di Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi, saat itu masih bersta-tus badan (BP Migas). Atas jasanya, Arifin diberi Kasus penyekapan dan penyiksaan itu terungkap berkat informasi seorang warga yang datang ke kantor BJM. uang Rp 250 juta. Namun ternyata proyek itu mandek, dan Arifin diminta ikut bertanggung jawab. Sebenarnya Arifin menyanggupi membayar uang itu dengan cara mencicil. Tapi, entah mengapa, ia dicu-lik. “Saya sempat bertemu dengan penagih bernama Hendra. Setelah itu saya dibawa ke sini (kantor BJM),” ujarnya. Anehnya, para penyekap meminta Arifin menanda-tangani perjanjian utang yang nilainya membengkak menjadi Rp 500 juta. Bukan hanya itu, mereka juga
  • 37. meminta Arifin me-nyerahkan mobil Toyota Fortuner miliknya seba-gai jaminan. Jika tidak, ia diancam akan dibunuh. Arifin, sama dengan Zamani, kini bernapas lega karena terbebas dari penyiksaan. Apalagi para pelaku sudah ditang-kap. Dihubungi secara terpisah, Kepala Polsek Taman Sari Komisaris Adi Vivid mengatakan pihaknya telah menetapkan 14 tersangka pelaku penyekapan tersebut. Dua di antara-nya merupakan anggota aktif TNI Angkatan Laut, yang langsung diserahkan ke Polisi Militer untuk diproses. Teranyar, polisi menangkap ZK dan H di sebuah hotel di bilangan Matraman, Jakarta Timur, pada 18 Sep-tember lalu. ZK, yang sempat menjadi buron selama dua hari, diduga sebagai otak pelaku penculikan dan penyekapan terhadap Zamani dan Arifin, sekaligus pemilik perusahaan. Petugas juga mengamankan 1 senjata organik jenis Beretta, 2 airsoft gun, 3 senjata tajam, dan 23 butir peluru berukuran 9 milimeter dari rumah-toko yang dijadikan kantor tersebut. Vivid menambahkan, para tersangka bakal dikenai Pasal 333 KUHP dan Pasal 170 Undang-Undang Darurat Nomor 15 Tahun 1951 dengan ancaman hukuman di atas 5 tahun penjara. Namun tugas polisi belum selesai. Orang yang me-minta PT BJM menculik dan menyekap Zamani dan Arifin kini masih dalam pengejaran. “Inisialnya S dan H. Tenang saja, keduanya pasti kami tangkap,” kata Vivid. Q DEDEN GUNAWAN, SEPTIANA LEDYSIA | DIMAS MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 kriminal MAJALAH DETIK 19 - 25 AGUSTUS Ruang penyekapan. DETIKFOTO/GRANDYOS ZAFNA
  • 38. SEORANG JEMAAH HAJI MEMBAWA UANG RATUSAN JUTA RUPIAH DI DALAM ALAT PENANAK NASI ATAU RICE COOKER. PAK DIRJEN PUN MENYINDIR, MEMANG DUIT ITU MAU DIMASAK? MAJALAH DETIK M30A JSAELPATHE MDEBTEIRK - 260 O -K 2T6O BMEERI 22001133 wkwkwk ‘Menanak’ Duit Rp 300 Juta Ilustrator: Edi Wahyono PENYELENGGARAAN haji tahun ini diwarnai berbagai kisah unik dan lucu. Salah satunya soal barang bawaan para tamu Allah itu. Seperti cerita Nurma (29), jemaah asal Pekalongan, Jawa Tengah, ini. Nurma rupanya mempersiapkan betul barang bawaannya sebelum berangkat ke Tanah Suci, lebih dari dua pekan lalu. Termasuk membawa uang yang cukup agar tidak keleleran di Arab Saudi. Namun, di luar uang untuk kebutuhan pribadinya, Nurma juga membawa uang tunai dalam jumlah banyak. Tidak tanggung-tanggung, ia membawa Rp 300 juta di dalam barang bawaannya. Tapi bukannya di dompet atau di tas, uang ratusan juta rupiah dalam pecahan Rp 100 ribuan itu, ia simpan di dalam alat penanak nasi (rice cooker)! Alamaak.... Adalah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Solo, di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, yang mendapati Nurma membawa uang sebanyak itu di dalam rice cooker. Hal itu diketahui saat petugas PPIH memeriksa barang bawaan jemaah di pintu masuk embarkasi. Uang Rp 300 juta tersebut dibungkus dalam plastik hitam, sebelum disimpan di alat penanak nasi listrik itu. Nurma bilang, uang Rp 300 juta itu adalah titipan beberapa sanak saudara dan tetangga di daerahnya, untuk amal di Tanah Suci. “Itu uang badal bagi umat muslim yang ingin memberangkatkan haji anggota keluarga yang sudah meninggal,” ujarnya. Kisah Nurma rupanya sampai juga ke telinga Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Anggito Abimanyu. Anggito lalu mengimbau agar jemaah haji memanfaatkan fasilitas penyimpanan uang dalam bentuk kartu ATM. “Jangan bawa uang banyak-banyak. Disimpan di ATM saja, supaya tenang iba-dahnya. Apalagi ketika masuk Mekah, barang terpisah dari jemaah,” kata Anggito, di acara peluncuran fasilitas layanan perbankan untuk jemaah haji, di Asrama Haji Donohudan, Solo, Selasa dua pekan lalu. Bekas pejabat tinggi di Kementerian Keuangan ini pun tak lupa “menyindir” ulah jemaah haji seperti Nurma, yang membawa uang di dalam alat penanak nasi. “Mau dimasak apa?” tuturnya, yang disambut tawa para hadirin. Q DIMAS, HESTIANA DHARMASTUTI
  • 39. Kolom E-Banking BELANJA CERDAS DAN SEHAT DENGAN KARTU DEBIT Pak Laksono, Sewaktu berbelanja saya biasa menggunakan kartu debit untuk melakukan transaksi pembayaran karena lebih mudah dan praktis. Saya menyukai gaya hidup sehat. Adakah promo belanja makanan atau minuman sehat dengan kartu debit? Dinda, Jakarta
  • 40. Kolom E-Banking Hai Ibu Dinda, Semoga berbelanja memberikan kesenangan tersendiri untuk Ibu. Berbelanja memang merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi orang yang memiliki hobi shopping, apalagi didukung dengan kemudahan layanan pembayaran yang ditawarkan perbankan dewasa ini, terutama melalui kartu debit. Perlu dicermati juga layanan kartu debit yang memberikan kemudahan bagi para nasabahnya. Saat ini BII memberikan kemudahan layanan pembayaran melalui BII Kartu Debit karena selain dapat digunakan di mesin EDC BII, BII Kartu Debit dapat digunakan di mesin EDC yang menggunakan PIN-based maupun EDC bank lain berlogo MasterCard (Signature-based). Dengan keunggulan tersebut, nasabah tidak perlu repot untuk membawa banyak kartu debit dan berbelanja pun terasa lebih nyaman. Untuk Ibu yang menyukai gaya hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan atau minuman sehat, BII Kartu Debit bekerja sama dengan merchant-merchant tengah mengadakan promo yang menarik. Salah satunya dengan Yogen Fruz (probiotik frozen yoghurt) dalam mengadakan program “Diskon 20% dengan Menggunakan BII Kartu Debit” mulai 1 September 2013 hingga 31 Januari 2014. Promo berlaku setiap hari selama periode program. Nasabah dapat mengikuti program ini hanya dengan melakukan transaksi pembelian minimal Rp50.000,- di outlet Yogen Fruz sbb: Puri Indah Mall 2nd floor Plaza Indonesia Mall, LB Pacific Place Mall, LG floor Taman Anggrek Mall, 4th floor Plaza Senayan, 3rd floor Food Court Emporium Pluit Pondok Indah Mall 1 Metropolitan Mall Bekasi Selain itu, mulai 1 Agustus – 31 Oktober 2013 berlangsung program ”Raih Hadiah dengan Transaksi di BII ATM Belanja dengan BII Kartu Debit” yaitu program dimana selain mendapatkan poin untuk transaksi yang dilakukan di BII ATM, nasabah juga akan mendapatkan poin setiap berbelanja di merchant menggunakan BII Kartu Debit dan berkesempatan memenangkan hadiah utama 1 (satu) BII Tabungan senilai Rp 10 Jt dan hadiah bulanan dengan total 9 unit Samsung Galaxy Note 8”. Ayo terus gunakan BII Kartu Debit dan nikmati kemudahannya. Jika ada pertanyaan seputar electronic banking dapat mengirimkan email ke ebanking@ majalahdetik.com. Untuk pertanyaan yang dimuat akan mendapatkan payung cantik dari BII.
  • 41. MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 FOKUS DUEL FILM SUKARNO SUKARNO, DI ANTARA HANUNG RACHMA RACHMAWATI SOEKARNOPUTRI MELAPORKAN SUTRADARA HANUNG BRAMANTYO KE POLISI. BUNTUT KONFLIK AKIBAT PEMERAN SUKARNO YANG MENGAKU TAK MENGENAL BUNG KARNO.
  • 42. MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 FOKUS DUEL FILM SUKARNO DEAL! Tulisan yang direkatkan pada sebuah foto ter-sebut tampak mencolok. Kata itu ditulis pada kertas berwarna hijau terang. Foto yang direkati tulisan itu adalah sebuah foto se-orang lelaki dalam balutan kemeja putih. Kepalanya ditutupi peci hitam. Kulitnya gelap, wajahnya “sangat Indonesia”. Ia terlihat gagah. Di bawah foto itu tertera nama sang pria, “Ario Bayu”, sementara di atasnya ada tulisan “Sukarno”. Hanung memang memilih Ario sebagai bintang utama film Soekarno: Indonesia Merdeka. Namun keputusan pemilihan Ario itu membuatnya disomasi Rachmawati Soekarnoputri. Bahkan, pada Senin pe-kan lalu, putri Bung Karno itu melaporkan Hanung ke Kepolisian Daerah Metro Jaya. Rachma merasa namanya dicemarkan oleh Hanung. “Akar semua problem ini adalah Bu Rachma tidak suka yang memerankan Sukarno itu Ario Bayu, that’s all!” kata Hanung kepada majalah detik. Hanung sebenarnya menyiapkan tiga aktor buat memerankan Sukarno. Agus Kuncoro, Darius Sinat-hrya, dan Ario Bayu didandani mirip sang proklamator, lantas direkam layaknya syuting betulan. Tiga aktor itu dipilih terutama karena jangkung. Hanung beralasan, jika pemeran Sukarno pendek, dia bakal kerepotan mencari pemain tokoh lainnya. “Te-rus nanti siapa yang mau memerankan Sjahrir, masak pakai anak kecil?” Ketiganya ditolak Rachma. Ketua Pembina Yayasan Pendidikan Soekarno itu balas mengajukan Imam Wibowo dan Andrie Djarot. Hanung menolaknya karena kurang tinggi. Bagi Hanung, pilihan terbaik tetap Ario Bayu. Maka dikirimkanlah bintang film yang besar di Selandia Baru itu menemui Rachma. Nahas, pertemuan itu malah membuat Rachma
  • 43. MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 FOKUS DUEL FILM SUKARNO mutung. Ia berkeyakinan pemeran Sukarno haruslah orang yang memahami pemikiran ayahnya itu. Tidak aneh dia kesal betul ketika Ario berkata, “I’m not nationalist, saya tidak kenal Sukarno karena saya banyak tinggal di luar negeri,” ujarnya menirukan Ario. “Ini sudah gugur kalau dalam ujian.” Rachma sempat melunak ketika Ario berjanji akan belajar soal Sukarno. Akhirnya pintu buat Ario tertu-tup total ketika dia mengingkari janji akan datang ke kampus Universitas Bung Karno. Akhirnya Rachma mengajukan anak tirinya, Anjas-mara, yang memerankan Sukarno dalam teater Dhar-ma Gita Maha Guru, yang dibuatnya pada Juli tahun lalu. “Anjas gesture -nya dapat, semua dapat, dan dia mau melakoni ritual untuk memerankan Sukarno.” Bagi Rachma, alasan pemilihan Ario lebih banyak pada sisi komersial karena dia aktor terkenal. “Sejak awal kami ingin film jadi pembuka sejarah yang benar Ario Bayu memerankan Sukarno DOK. DAPUR FILM
  • 44. MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 FOKUS DUEL FILM SUKARNO tentang Sukarno, bukan komersial,” kata pengacara Rachma, Ramdhan Alamsyah. Hanung merasa dalih Rachma soal nasionalisme Ario berlebihan. Dia mencontohkan Meryl Streep, yang asli Amerika, bisa memerankan Perdana Menteri Ing-gris Margaret Thatcher atau tokoh Myanmar Aung San Suu Kyi juga bisa dibintangi oleh Michelle Yeoh, yang kelahiran Malaysia. Lagi pula Ario disuplai buku-buku soal Sukarno. Se-lama empat bulan dia juga melahap rekaman kegiat-an presiden pertama Indonesia itu, yang didatangkan Hanung dari Belanda. “Tinggi badan itulah yang dilihat penonton, sementa-ra nasionalis tidak kelihatan,” kata Hanung. “Menurut saya sih, penentuan pemain adalah hak sutradara.” Pengamat perfilman Adrian Jonathan menilai kemiripan pemeran dengan tokoh asli tidak mutlak diperlukan. Ia juga berpendapat biopik alias film biografi sebenarnya tidak mesti meminta restu keluarga. Kalaupun ada keluarga tokoh yang dijadikan penasihat, Adrian mengatakan, intervensi mereka terbatas pada kesepakatan awal dengan produser dan sutradara. ,,, Setelah membuat pergelaran Teater Putra Sang Fajar, Rachmawati menggagas teater soal Sukarno yang dia beri judul Dharma Gita Maha Guru. Ada dua yang lulus audisi jadi pemeran Sukarno, yakni Andrie Djarot dan Anjasmara. Seusai pementasan Dharma Gita pada tahun lalu, dia terpikir membuat film Sukarno agar bisa men-jangkau penonton yang lebih luas. Rachma lantas me-minta saran kepada aktris senior yang juga bermain di Dharma Gita, Widyawati. “Dia menyarankan Hanung Bramantyo,” ujar perempuan yang kini aktif di Partai Tinggi badan itulah yang dilihat penonton, sementara nasionalis tidak kelihatan.
  • 45. MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 FOKUS DUEL FILM SUKARNO NasDem itu. Rachma pun mengontak Hanung. Lalu, pada perte-ngahan 2011 itu, keduanya bertemu di kampus Uni-versitas Bung Karno. Rachma ingin memodali semua pekerjaan, tapi Hanung menyarankan mereka bekerja sama dengan produser yang berpengalaman. Kebetulan Hanung sebelumnya sempat berdiskusi dengan pemilik PT Tripar Multivision Plus, Raam Jet-hmal Punjabi, soal membuat film Sukarno setelah menggarap Sang Pencerah. Namun Raam tidak setuju karena produksi film Sukarno bakal lebih sulit daripa-da pembuatan film tentang kisah hidup Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah, itu. Bagi Raam, meminta restu kepada keluarga Sukar-no bakal rumit. Tapi ternyata pucuk dicita ulam tiba, Rachma mengajaknya membuat film Sukarno. Namun Rachma mematok syarat. Dia ingin berkuasa penuh dalam menentukan pemeran Sukarno. Bahkan dia juga minta diperbolehkan duduk di samping Hanung saat syuting. Jika gerak-gerik pemeran Sukarno keliru, Rachma bisa segera menyetop pengambilan gambar Rachmawati Soekarnoputri DETIKFOTO/ARI SAPUTRA
  • 46. MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 FOKUS DUEL FILM SUKARNO dan mengoreksinya. Hanung setuju. Akhirnya, pada 17 Oktober 2011, Rachma atas nama Yayasan Pendidikan Soekarno mengikat perjanjian dengan Multivision. Sayang, hak menentukan pemeran utama dan alur cerita dalam skenario tidak dituangkan secara tegas dalam kontrak itu. “Sebelum kontrak, ada gentlemen agreement,” kata pengacara Rachma, Ramdhan Alamsyah. “Jadi ada perjanjian secara lisan yang sudah disepakati.” Namun, karena tidak ada hitam di atas putih, kubu Multivision menganggap sepi penolakan Rachma terhadap Ario. Begitu juga soal adegan Sukarno buang air kecil di pesawat dan lebih banyaknya dialog karakter Sjahrir serta Tan Malaka. Rachma juga meminta agar hari-hari terakhir Sukarno jadi fokus film. Namun Hanung dan Raam malah menjadikan bagian itu sebagai calon sekuel, itu pun hanya kalau film Soekarno: Indonesia Merdeka sukses. Akhirnya, pada Juni lalu, Rachma mengirimkan somasi. Dia menyatakan mundur dari produksi film dan akan membuat film sendiri soal Sukarno dengan latar tahun 1965. Rachma menuding Hanung memang ogah membuat film dengan setting 1965 karena akan membuat film mengenai Soeharto. Dimintai konfirmasi soal ini, Hanung hanya tersenyum. Meski tidak berkeberatan jika ditawari membuat film Soeharto, Hanung mengatakan, “Saya belum menemukan hal penting yang harus saya angkat dari Pak Harto.” Dokumen kotrak film Sukarno
  • 47. MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 FOKUS DUEL FILM SUKARNO Ramdhan mengatakan, dengan berakhirnya perjanjian, penggarapan film Sukarno ikut disetop. Menurut dia, Rachma bukan sebatas narasumber, tapi juga penggagas. “Seharusnya kan, setelah digugurkan perjanjiannya, filmnya serta-merta juga gugur,” ujarnya. Nyatanya, Hanung dan Multivision maju terus, bahkan menetapkan film itu ditayangkan pada 12 De-sember 2013. Pengacara Multivision, David Abraham, menunjuk pada bagian “hak dan kewajiban” dalam perjanjian kerja sama. Dalam kontrak tertulis, “Multivision berhak me-nentukan pihak-pihak yang akan bekerja sama dalam produksi film termasuk tapi tidak terbatas pada pe-main/ artis pendukung, sutradara, skenario, penulis cerita....” Sedangkan pihak kedua, yakni Rachma, disebutkan hanya berhak memberi masukan berupa saran dan pendapat untuk casting, isi, serta kegiatan produksi film. Lagi pula, kata David, kliennya mendanai semua proses produksi, yang sudah mencapai Rp 15 miliar. David mengatakan, sesuai dengan perjanjian, Rachma juga sudah menerima uang muka 10 persen dari ke- Pertemuan pembahasaan pembuatan film DOK. DAPUR FILM
  • 48. 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 FOKUS DUEL FILM SUKARNO untungan bersih film sebesar Rp 200 juta. Belakangan, uang yang ditransfer ke rekening BCA Rachma itu dikembalikan dalam bentuk uang tunai yang dimasukkan ke dalam karung. Bagi David, itu bukan berarti Rachmawati berhak merebut film dari kliennya. David menjelaskan, dalam kontrak tercantum Multivisionlah yang memegang hak cipta. Mereka juga sudah mendaftarkannya ke Direktorat Jenderal Hak atas Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. “Jadi, kalau bicara kepemilikan film, tidak bisa dibantah ini murni milik Multivision,” kata David. Perselisihan Rachma dengan Hanung dan Multivision ini akhirnya masuk ke ranah hukum. Rachma melaporkan Hanung ke polisi karena dianggap mencemarkan namanya. “Hanung mengatakan di media bahwa kisruh film Sukarno dibuat untuk Bu Rachma mencari popularitas,” kata Ramdhan. Laporan ke polisi itu dipandang Hanung dan Raam sebagai tanda tertutupnya upaya penyelesaian seng-keta secara kekeluargaan. “Kami sudah mau (menye-lesaikan masalah) secara kekeluargaan, tapi mereka malah mengembalikan uangnya dengan cara dika-rungi seperti itu,” ujarnya. Soal pengaduan Rachma, Hanung menantang men-cari pembuktian kebenaran di pengadilan. “Film ini akan lanjut terus karena tidak ada indikasi pelanggar-an hukum apa pun di sana,” ujarnya. Apalagi Hanung juga sudah mendapat lampu hijau dari Guntur Soekarnoputra, yang ikut merevisi skenario. Sementara itu, Sukmawati menilai Ario Bayu secara fisik lebih pas memerankan Sukarno ketimbang Anjasmara. Sukmawati tak terlalu mempermasalahkan siapa pemeran Sukarno dan kemiripan fisik dengan ayahnya. “Yang penting jiwa, semangat, dan cita-cita Bung Karno yang mulia bisa masuk ke generasi muda.” Q ISFARI HIKMAT, BAHTIAR RIFAI, SUDRAJAT | OKTA WIGUNA Film ini akan lanjut terus karena tidak ada indikasi pelanggaran hukum apa pun di sana. MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 TAP/KLIK UNTUK BERKOMENTAR
  • 49. GERILYA RESTU FILM BUNG KARNO MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 FOKUS DUEL FILM SUKARNO TREN FILM SUKARNO MUNCUL NYARIS BERIRINGAN DENGAN DITETAPKANNYA PROKLAMATOR RI ITU SEBAGAI PAHLAWAN NASIONAL. PARA SUTRADARA MEMILIH-MILIH RESTU DARI KELUARGA BUNG KARNO.
  • 50. MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 FOKUS DUEL FILM SUKARNO Engkau menjadi terang di mataku. Engkau yang akan memungkinkan aku melanjutkan perjuangan yang mahadahsyat ini. Kalau kau menolak cintaku, jangan heran kalau Sukarno tak ada lagi di muka bumi ini. KALIMAT itu disampaikan Sukarno melalui sepucuk surat cinta kepada Fatmawati. Membaca surat itu, dengan latar belakang sebuah pantai di Bengkulu, Fatmawati tidak kuasa menahan rasa bahagia. Se-nyum manis pun langsung tersungging di bibir perempuan yang mengenakan kerudung tersebut. Adegan itu terlihat dalam pembukaan trailer film berjudul 9 Reasons: Great Leader, Great Lover. Film ini digarap oleh rumah produksi Rupakata Cinema. Sutradara M. Dedy Vanshophi menggandeng aktris senior Tio Pakusadewo sebagai tokoh pemeran Sukarno. Sedangkan sembilan istri Sukarno diperankan deretan aktris cantik. Untari, istri pertama Sukarno, diperankan Acha Septriasa. Lalu secara berturut-turut Inggit Ganarsih (Happy Salma), Fatmawati (Revalina S. Temat), Hartini (Lola Amaria), Haryati (Ajeng Anjani), Kartini Manoppo (Wulan Guritno), Kartika Sari Dewi (Mariana Renata), Yurike Sanger (Pevita Pearce), dan Heldy Jafar (Putri Aribowo). Kesembilan istri Proklamator RI itu pun ditampilkan dalam trailer berdurasi 2 menit 30 detik tersebut. Namun trailer itu sudah tidak dapat lagi diakses di situs YouTube. Di beberapa media online yang sempat menukilnya, trailer itu juga tak dapat dibuka dengan keterangan dicabut oleh Rupakata. “Kok, kamu masih bisa lihat, sih?” kata Dedy saat ditemui majalah detik. Mulai diketahui proyek penggarapannya pada
  • 51. MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 FOKUS DUEL FILM SUKARNO Februari 2013, film 9 Reasons belum menunjukkan perkembangan yang berarti. Tio mengungkapkan, sampai saat ini, syuting yang sebenarnya belum dilakukan. Ia mendengar sutradara tengah membuat skenario baru dan mengganti judulnya. Malah Tio berseloroh, produser tak akan melanjutkan film itu karena tak punya nyali. “Karena, begitu film jadi, akan disomasi sama Guruh (Guruh Sukarno Putra),” kata Tio kepada majalah detik sambil tertawa. Dedy mengatakan se benarnya proses produksi film itu sangat siap dilakukan. Namun masih ada “hambatan” yang perlu dicarikan jalan keluarnya, yakni suara keberatan dari keluarga Bung Karno. Gampang ditebak, keberatan itu menyangkut tema yang hendak diangkat Dedy ke layar lebar. Menurut dia, film itu tak mengangkat Sukarno sebagai tokoh utama. 9 Reasons mengungkap fase-fase kehidupan Sukarno dilihat dari kacamata Hanung Bramantyo bertemu dengan Taufiq Kiemas. FOTO: @HANUNGBRAMANTYO
  • 52. MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 FOKUS DUEL FILM SUKARNO istri-istrinya. Dengan sudut pandang yang ditawarkan itu, Sukarno akan tampil dalam dua sisi sekaligus, yakni sebagai manusia biasa dan pemimpin besar. Pemimpin yang besar berakar dari jiwa seorang pencinta sejati. Cinta yang bergelora itu juga menimbulkan kepekaan yang luar biasa terhadap penderitaan rakyat. Dedy mengaku sudah menghubungi sejumlah anggota keluarga Bung Karno untuk melakukan pendekatan. Menurut dia, tidak semua putra dan putri Bung Karno memprotes materi film tersebut. Sebagian menyambutnya positif. Sebagian lagi memintanya berhati-hati dalam mengangkat kehidupan pribadi Bung Karno ke layar lebar. Meski begitu, pembuatan film itu memang belum melangkah lebih jauh. “Keputusan ada di produser apakah berhenti atau mengambil risiko,” kata Dedy. Kegalauan menghadapi keluarga Bung Karno juga dialami oleh sutradara Hanung Bramantyo. Dedi Gumelar masih ingat ketika dimintai bantuan oleh Hanung agar dipertemukan dengan keluarga besar Sukarno dalam rangka membuat film Soekarno: Indonesia Merdeka. Setahun lalu, Hanung meneken kerja sama dengan Yayasan Pendidikan Soekarno pimpinan Rachmawati Soekarnoputri untuk menggarap film itu. Namun Hanung masih merasa perlu meminta restu kepada putra-putri Bung Karno lainnya. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang akrab disapa Miing itu kemudian mengajak Hanung menemui Guntur Soekarnoputra. Guntur meneliti skenario film yang dibawa Hanung dan memberikan coretan di beberapa adegan. Namun, pada dasarnya, putra tertua Bung Karno itu menyetujui skenario film Potongan poster film 9 Reasons. FOTO: RUPAKATA
  • 53. MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 FOKUS DUEL FILM SUKARNO Sukarno. Bahkan, saat syuting berlangsung, Hanung kerap berkonsultasi dengan Guntur. Bulan puasa 2013 lalu, Miing membawa Hanung menyambangi Taufiq Kiemas (almarhum). Dalam persamuhan di pompa bensin milik Taufiq di Pejompongan, Jakarta Pusat, itu, Hanung juga menyorongkan skenario. Taufiq mengapresiasi. Namun ia menyarankan sutradara muda itu juga bertemu dengan Megawati Soekarnoputri. Tapi bertemu dengan Megawati bukan perkara mudah bagi Hanung. Miing, yang menganggap film Sukarno mampu mendongkrak suara PDI Perjuangan pada Pemilu 2014, yakin Mega akan menerima Hanung. Tanpa menyebut harinya, Miing mengungkapkan, ia dan Hanung gagal menemui Megawati Soekarnoputri. FOTO: GRANDY
  • 54. MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 FOKUS DUEL FILM SUKARNO Megawati di rumahnya, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat. “Sudah di garasinya, tapi tak bertemu,” ujar Miing kepada majalah detik. Keduanya mencoba lewat Prananda Prabowo, putra Megawati dari suami sebelum Taufiq. Namun Prananda belum memberi lampu hijau. Megawati salah paham terhadap film yang hendak digarapnya. Dia mengira film Hanung bercerita tentang istri-istri Sukarno yang digarap Dedy itu. Hanung sudah mengirimkan penjelasan lewat surat. “Tapi (Megawati) belum memberikan jawaban apa-apa,” ujarnya kepada majalah detik. Belakangan, setelah proses produksi berjalan, Hanung terlibat selisih paham dengan Rachmawati. Di samping dua judul film di atas, masih ada dua film menyangkut Sukarno yang akan muncul, yakni film tentang kehidupan Bung Karno semasa pengasingan di Ende (1934-1938) dan film tentang Inggit. Film pertama merupakan proyek Kementerian Pendidikan Nasional. Adapun film Inggit yang diangkat dari buku Ramadan K.H., Kuantar Kau ke Gerbang, akan digarap oleh Manu Sukmajaya, produser Sukma Putra Film. Film tentang Inggit belum ada kabar perkembangannya lagi sampai saat ini. Sedangkan film Bung Karno versi Kementerian Pendidikan, yang menelan dana Rp 6 miliar, akan dimulai syutingnya oleh sutradara Viva Westi. Berbagai peralatan syuting sudah diangkut ke Ende melalui jalur darat. M. Dedy Vansophi, sutradara 9 Reasons. FOTO: FACEBOOK
  • 55. Sukmawati DETIKFOTO MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 FOKUS DUEL FILM SUKARNO Sejumlah artis pemeran, khususnya Baim Wong, yang memerankan Bung Karno, sudah berangkat ke lokasi. Film ini juga bekerja sama dengan Yayasan Pendidikan Soekarno dan Yayasan Inggit untuk sumber-sumber sejarah Bung Karno di Ende. Diakui Sukmawati Soekarno putri, masing-masing ke turunan Bung Karno punya pendapat sendiri - sendiri tentang film Bung Karno. Tidak pula semua putra-putri Bung Karno ikut digandeng dalam pembuatan karya film tentang Proklamator RI itu. Bergantung pada yang hendak membikin film. Ia sendiri tidak dimintai pendapat oleh Hanung. Maka tidak mengherankan kalau tidak semua anggota keluarga Bung Karno ikut nimbrung dalam masalah antara Rachmawati dan Hanung. Sebagai putri Bung Karno, ia berpandangan, siapa pun boleh membuat film tentang ayahnya. Sebab, Sukarno sudah menjadi milik bangsa Indonesia. Sukmawati menyambut baik film-film yang dibuat untuk memperkenalkan perjuangan Sukarno kepada generasi muda. Namun ia berharap film tersebut menyuguhkan dengan baik karakter Bung Karno serta tidak bermotif melecehkan. “Saya kira semua warga negara berhak asalkan benar. Jangan hanya untuk ngawur-ngawuran. Terus dia dilecehkan seperti orang yang tak berharga,” ujar Sukmawati. BAHTIAR RIFAI, ISFARI HIKMAT, PASTI LIBERTI MAPAPPA, ARYO BHAWONO, OKTAMANDJAYA WIGUNA, ARIF ARIANTO | IRWAN NUGROHO MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013
  • 56. TIO PAKUSADEWO ANJASMARA YASINAN DAN GANTI GIGI DEMI SUKARNO MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 FOKUS DUEL FILM SUKARNO BERPUASA DAN MENGAJI DI MAKAM HINGGA MENULIS DENGAN TANGAN KIRI DILAKUKAN PARA AKTOR PEMERAN SUKARNO. ADA YANG MENGAKU DIDATANGI SUKARNO LEWAT MIMPI. BAIM WONG FOTO: VIVA WESTI | DETIKFOTO | BACHTIAR RIFAI
  • 57. MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 FOKUS DUEL FILM SUKARNO SETIAP kali becermin, Baim Wong menjadi tidak percaya diri. Wajah yang terlihat di depannya adalah wajah dirinya sendiri, tidak ada wajah Sukarno, yang akan diperankannya. Pemain sinetron bernama asli Muhammad Ibrahim itu berpikir keras agar penampakannya bisa berubah mendekati sosok proklamator itu. Ia membaca skenario dan buku-buku sejarah begitu dipercaya memerankan Sukarno muda. Namun tetap saja ada yang terasa kurang. Pria 32 tahun ini akhirnya memutuskan datang ke klinik dokter gigi. Ia harus ganti gigi. “Jadinya memang lebih enak dan lebih yakin. Saya ganti gigi, memakai gingsul,” ujar Baim kepada majalah detik di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Keputusan itu diambil setelah Baim berkonsultasi dengan aktor senior Tio Pakusadewo. Ia mengenal pria 50 tahun itu sebagai aktor yang fanatik pada Sukarno dan pemeran sang proklamator dalam film 9 Reasons. “Kata dia, kamu harus yakin diri kamu itu Sukarno. Apa yang bisa mengubah itu? Ya, menurut dia, salah satunya gigi, gingsul,” ujar Baim menirukan nasihat Tio. Jadinya memang lebih enak dan lebih yakin. Saya ganti gigi, memakai gingsul. Selain menemui Tio, Baim berguru kepada aktor Lukman Sardi dan sowan kepada Guruh Sukarno Putra (putra bungsu Sukarno) serta Kartika (anak angkat Sukarno bersama istri keduanya, Inggit Ganarsih) di Ende, Nusa Tenggara Timur. “Saya ke rumah Mas Guruh, meminta arahan dari beliau,” ujar Baim. Lelaki yang berkecimpung di dunia sinetron sejak 2001 itu mengaku awalnya tidak mengenal Sukarno. Ia juga tak terlalu hirau terhadap Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Dia baru mempelajari
  • 58. MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 FOKUS DUEL FILM SUKARNO dan mendalami itu semua ketika sutradara Viva Westi, yang akan menggarap Ketika Bung di Ende, memintanya memerankan Sukarno muda. Film ini bercerita tentang kehidupan Sukarno semasa di pengasingan di Ende pada 1934-1938. “Saya sangat terhormat bisa mengetahui sejarah tentang beliau dan sampai sekarang tidak ada yang bisa sekelas dia. Yang paling saya kagumi dari Sukarno, dia seorang presiden tapi sangat miskin. Berarti dia bukan orang yang mudah tergiur oleh kekayaan. Dia pure untuk kemerdekaan dari awal,” tutur Baim. Lain lagi dengan Anjasmara Prasetya, yang pernah tiga kali berperan dalam film sebagai Sukarno. Memerankan sosok sang proklamator bagi bintang sinetron berusia 37 tahun ini seperti takdir dari Tuhan. Pasalnya, Sukarno sempat mendatanginya lewat mimpi. “Saya lupa tepatnya, di performance yang keberapa saya juga lupa. Tapi, yang diingat setelah itu, enggak Anjasmara sebagai Sukarno dalam Dharma Gita Mahaguru Guru Bangsa. ANTARA
  • 59. berapa lama setelah saya ditawari peran Sukarno. Katanya sih ada kecocokan dan mirip,” ujar suami dari Dian Nitami ini. Dalam rentang waktu menjadi Bung Karno, Anjas juga melakukan ritual khusus agar bisa punya koneksi, di antaranya puasa pada beberapa hari tertentu dan berdoa khusus bagi Sukarno. “Ya, puasa, kirim doa juga. Ada beberapa ritual khusus yang enggak bisa saya sebutkan. Setidaknya, dari ritual ini, saya bisa mendapatkan energi beliau,” kata Anjasmara. Pria yang akrab dengan sapaan Anjas ini pertama kali memerankan Sukarno pada 2010 untuk film televisi MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 FOKUS DUEL FILM SUKARNO Ya, puasa, kirim doa juga. Ada beberapa ritual khusus yang enggak bisa saya sebutkan. Setidaknya, dari ritual ini, saya bisa mendapatkan energi beliau. yang diarahkan Garin Nugroho dan Guruh Sukarno Putra. Kedua, dalam bentuk teater atau wayang pada 2011. Sedangkan yang ketiga dalam pergelaran teater Dharma Gita Maha Guru pada 2012. Menurut Anjas, pertunjukan yang ketigalah yang membuatnya terkenang. Di situ Anjas merasakan 100 persen sosok Bung Karno. “Dari segi kedalaman memerankan lebih terekspos, sangat tragis dan luar biasa. Kalau yang kedua kan enggak pakai dialog.” Dedy Vansophi, sutradara 9 Reasons, memilih Tio untuk memerankan Sukarno karena suaranya sangat mirip. Belum lagi gaya bicaranya dan pengetahuannya tentang Sukarno. “Beberapa kali dia membuat film dokumenter dan membuat teaser tentang Sukarno juga,” ujarnya. Di luar itu, Dedy melanjutkan, Tio melakukan ritual tertentu, seperti nyekar dan membaca surat Yasin di makam Bung Karno. Juga berlatih vokal dan menulis dengan tangan kiri seperti yang dilakukan Sukarno
  • 60. MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 FOKUS DUEL FILM SUKARNO saat menulis surat rahasia. “Mas Tio berlatih dengan serius bagaimana agar nulisnya sama. Kenapa tangan kiri? Karena saat itu tulisan Bung Karno sangat dikenali. Orang sangat tahu karena saat itu dunia tulis, jadi orang mengenal tulisan Sukarno. Jadi ada surat rahasia yang sengaja agar tidak dikenal orang, dia menulis dengan tangan kiri. Nah, dia (Tio) bisa itu,” ujar Dedy. Ditemui secara terpisah, Tio mengaku melakukan pendekatan spiritual untuk bisa menjiwai tokoh Sukarno. Tapi, di antara para aktor lain, dia jugalah yang paling serius mempelajari dan mendalami sosok presiden pertama Indonesia itu. Buku-buku karya Sukarno, seperti Di Bawah Bendera Revolusi, Indonesia Menggugat, Sarinah, Putra Sang Fajar, hingga Tabeh yang ditulis dalam bahasa Belanda, dilahapnya. Semua itu dilakukan karena dia kadung cinta terhadap sosok Sukarno. Ario Bayu memerankan Sukarno. DOK. DAPUR FILM
  • 61. MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 FOKUS DUEL FILM SUKARNO Sebagai putra sulung Sukarno, Guntur aktif memberikan koreksi. Cuma Megawati yang tak merespons dan menduga film yang dibuat Hanung bercerita tentang istri-istri Sukarno. “Kalau kamu jatuh cinta sama seseorang, awalnya punya kesulitan, tapi akan terus mencari tahu dan ujungnya selalu mencintai. Memerankan apa pun, aku harus mencintainya dulu. Untuk menjadi bagus, saya mesti gali lebih dalam, apalagi tokoh seperti Sukarno,” Tio menuturkan. Berbeda dengan aktor-aktor muda, yang mendapatkan peran lewat casting atau ditawari sutradara, Tio mengaku justru merebut peran Sukarno dari sutradara. Kepada sutradara, Tio menantang, jika dapat menemukan aktor lain yang mampu memerankan tokoh Sukarno lebih baik, dirinya akan menyerah. “Tokoh ini harus saya yang memainkan. Saya sudah bilang juga sama Hanung,” ujar aktor yang bernama asli Irwan Susetyo Pakusadewo itu. Sebaliknya, Ario Bayu justru sempat menolak saat ditawari memerankan Sukarno oleh Hanung untuk film Soekarno: Indonesia Merdeka. Alasannya, ia sejak usia 11 tahun tinggal di Selandia Baru sehingga tak terlalu mengenal sosok Sukarno. “Dia bilang, ‘Sori, Bos, gua besar di New Zealand, jadi gua enggak tahu,” ujar Hanung. Tapi akhirnya aktor yang bermain dalam film garapan Hollywood, Java Heat, itu bersedia. “Karena saya dipercaya, ya sudah, I will do it,” kata Ario beberapa waktu lalu. Dia mengaku tidak ada kesulitan yang tak diatasinya. Namun terdapat beberapa detail yang membutuhkan usaha keras, seperti gaya berpidato Sukarno yang sangat berapi-api. “Beliau kan sosok
  • 62. orang yang pidatonya saja bisa menggemparkan masyarakat. Di sana butuh riset lebih dalam,” ujarnya. Sebagai sutradara, Hanung menyokong Ario dengan menyediakan berbagai referensi, seperti buku-buku, film, dan artikel, yang berhubungan dengan proklamator itu. Selain itu, Hanung melakukan pendekatan kepada keluarga besar Sukarno, seperti Rachmawati, Taufiq Kiemas, dan Guntur. Sebagai putra sulung Sukarno, Guntur aktif memberikan koreksi. “Bahkan, saat syuting, kita langsung telepon-teleponan dengan Pak Guntur,” ujar Hanung. Selain memberikan skenario lewat Taufiq, Hanung menyurati Megawati untuk menjelaskan rencana pembuatan film ini. Sebab, anak kedua Sukarno itu pernah punya penafsiran bahwa film yang Hanung buat bercerita tentang istri-istri Sukarno. “Kami memberikan penjelasan melalui surat. (Tapi Megawati) belum memberikan jawaban apa-apa,” ujar Hanung. Q BAHTIAR RIFAI, ISFARI, PASTI LIBERTI MAPPAPA | SUDRAJAT MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 FOKUS DUEL FILM SUKARNO MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 Test kamera adegan film pengasingan Sukarno di Ende. Soekarno bersama Ratna Djuami kecil. FOTO/VIVA WESTI
  • 63. MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 FOKUS DUEL FILM SUKARNO BERGURU PADA TJOET NJA’ DHIEN FILM TJOET NJA' DHIEN BERHASIL MENEMBUS PANGGUNG DUNIA. WALAUPUN DANA PRODUKSINYA TERSENDAT, FILM INI TAYANG DI LAYAR FESTIVAL FILM CANNES PADA 1989. MODALNYA ADALAH IDEOLOGI DAN TOTALITAS. BISA DICONTOH.
  • 64. MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 FOKUS DUEL FILM SUKARNO HUJAN deras membasahi perempuan renta berkerudung kain hitam di tengah hutan. Matanya terpejam dan mulutnya tak henti-hentinya menggumam ketika tentara marsose mengepung. Tanggal 7 November 1905, Cut Nyak Dhien tertangkap di Beutong Lhee Sageu, Aceh. Herlina Christine Natalia Hakim ingat betul adegan itu. Ia berperan sebagai Cut Nyak dalam film Tjoet Nja' Dhien garapan Eros Djarot pada 1988. Dalam adegan itu, penampilan Christine benar-benar menyerupai gembel. Pakaiannya lusuh dan rambutnya awut-awutan. Penampilan ini sama persis dengan foto dokumentasi koleksi Tropen Museum. Belanda mengabadikan penawanan Cut Nyak bersama empat orang sisa pengikutnya. Dia seperti gembel karena sudah katarak, enggak bisa lihat, hidup di hutan enam tahun, pakaiannya compang-camping, dan rambutnya sudah pliket-pliket (lengket), ujar Christine kepada majalah detik. Foto itu merupakan satu-satunya dokumentasi visual Cut Nyak. Dokumentasi visual lain sebelum gerilya di masa Aceh Oorlog (perang Aceh) sama sekali tidak ada. Tak mudah menghidupkan peran Cut Nyak. Christine harus tekun membaca referensi perang Aceh untuk mendukung penghayatan. Saat itu Eros membekali tim dengan 60 buku referensi, 13 di antaranya buku wajib dan 3 buku pegangan untuk masing-masing kru. Cut Nyak Dhien adalah bangsawan terakhir yang melakukan perlawanan terhadap Belanda. Perang Aceh terjadi dari 1873 sampai 1904, sedangkan gerilya Cut Nyak baru berhenti setelah ia tertangkap pada 1905. Ia benar-benar konsisten melakukan gerilya karena kota sudah dikuasai Belanda. Memerankan Cut Nyak bukan hal gampang bagi Christine. Ia tak banyak tahu soal kehidupan di Aceh.
  • 65. MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 FOKUS DUEL FILM SUKARNO Syahdan, ia tinggal di Aceh menumpang di rumah Bupati Pidie Nurdin A.R., ayah artis Nova Eliza, dan kerabatnya di Banda Aceh. Eros pun memintanya mengajar anak-anak mengaji di meunasah, bergaul dengan ibu-ibu tetangga, hingga menginap di dalam hutan seorang diri. Christine harus menjadi perempuan Aceh. Aku pelajari saja bagaimana semestinya di dalam ilmu peran, mempersiapkan diri. Ada riset lapangan dan riset dari literatur, dia menjelaskan. Eros mengakui keberhasilan filmnya tertumpu pada kekuatan pemeran Cut Nyak Dhien. Karena itu, ia tak segan menekan Christine menghabiskan pengalaman di Aceh. Sampai-sampai ia memaksa Christine menginap di hutan dan menyeberangi jembatan tali di hutan demi mendalami peran. Film Tjoet Nja' Dhien berdurasi 2 jam 7 menit. Tiga perempat bagiannya adalah adegan gerilya Cut Nyak di hutan. Karena itu, Christine harus terbiasa dengan Cut nyak dien ketika menjadi tawanan belanda KOLEKSI TROPENMUSEUM
  • 66. MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 FOKUS DUEL FILM SUKARNO hutan. Eros tak mau pemeran utamanya hanya meniru laku Cut Nyak. Jadi yang namanya kekuatan akting itu ada yang benar-benar feel, ada yang pretending, dan ada yang sama sekali enggak bisa akting. Saya mau yang benar-benar feel, tuturnya. Pilihannya memberikan peran kepada Christine tak salah. Eros mengakui karakter Christine cocok dengan Cut Nyak dalam naskahnya. Ia butuh pemeran dengan bekal cerewet, ingin tahu, dan konsisten. Christine berhasil menyambut tantangan ini. Kerja keras ini menuai hasil. Minimalnya referensi visual menjadi keuntungan tersendiri bagi Christine. Ia bebas menginterpretasi Cut Nyak dari pengalamannya hidup di Aceh. Christine sudah punya bekal cukup untuk menjadi Cut Nyak. Tapi masalah penggarapan film Tjoet Nja' Dhien tak berhenti pada masalah membentuk pemeran utama. Eros harus banting tulang lebih keras. Sekitar dua pekan sebelum syuting, naskah yang dia bawa mendapat keberatan dari ulama lokal. Cerita yang dibangun Eros berawal dari kematian Teuku Umar. Rencananya, film ini dibuka dengan adegan pemakaman besar-besaran Teuku Umar. Ia adalah suami kedua Cut Nyak, yang meninggal karena penyergapan tentara marsose. Ide awal pembuatan film adalah mengangkat cerita kehebatan perempuan Indonesia. Namun masyarakat Aceh mengaku tak terbiasa dengan cerita Cut Nyak Dhien tanpa Teuku Umar. Naskah harus diubah. Edan! Aku harus mengubah naskah, menambah adegan, belum lagi mencari aktor! ujar Eros. Dia segera bergerak gesit. Dia mampu mengubah naskah dalam semalam. Sedangkan soal aktor, ia menelepon kakaknya, Slamet Djarot, yang tengah berada di New York, Amerika Serikat. Slamet pulang Saya mau yang benar-benar feel.
  • 67. MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 FOKUS DUEL FILM SUKARNO dua hari setelah Eros meminta bantuannya. Tapi masih ada masalah yang tersisa. Menambah adegan berarti menambah biaya. Padahal dana pembuatan film cekak. Eros hanya memiliki modal sekitar Rp 300 juta untuk film itu. Biaya pembuatan film pun membengkak. Di pertengahan proses syuting, duit habis. Bahkan Eros sempat mengutang 500 nasi bungkus untuk krunya. Sampai-sampai uang kebutuhan rumah ia pakai untuk biaya produksi. Eros harus putar otak. Ia ke sana-kemari untuk mencari donatur. Untungnya jalan masih terbuka. Eros mendapat suntikan dana dari Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabinet Pembangunan IV (1983- 1988) Bustanil Arifin melalui anaknya, Alwin Arifin, serta pengusaha Aceh, Alwin Abdullah. Pembuatan CHRISTINE HAKIM MYTRANS/ALFIAN OKTA SUMANTO
  • 68. MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 FOKUS DUEL FILM SUKARNO film ini memakan waktu tiga tahun karena tersendat masalah biaya. Total keseluruhan pembuatan film, menurut Eros, mencapai Rp 1,5 miliar. Tapi dana ini belum cukup. Syuting terakhir harus dilakukan di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat, demi menghemat biaya. Christine sempat mengeluh karena mengganggu mood-nya. Ia sudah terbiasa hidup di Aceh. Karena itu, selama syuting, ia tinggal di tengah hutan demi mempertahankan mood. Ya, mau bagaimana lagi. Kalau tidak begitu, film tidak jadi. Ya, kreatif saja, ujar Eros. Kreativitas itu akhirnya menuai hasil luar biasa. Pada 1988, film Tjoet Nja' Dhien meraih gelar film terbaik Piala Citra Festival Film Indonesia. Tahun berikutnya, film ini diputar dalam Festival Film Cannes di Prancis. Padahal ini merupakan karya pertama Eros. Menurut dia, kuncinya adalah konsisten dengan ide asal dan kreatif. Film Tjoet Nja' Dhien patut ditiru dalam membuat film biopik Soekarno: Indonesia Merdeka garapan Hanung Bramantyo. Film ini memiliki referensi dokumentasi visual terbatas dan dana cekak tapi hasilnya luar biasa. Eros berpesan pembuatan film biopik ini tak boleh menyerah pada keinginan pasar Hanung pun tidak main-main menggarap film. Ia mengakui Tjoet Nja' Dhien menjadi salah satu referensi penggarapan filmnya. Q PASTI LIBERTI MAPAPPA, IRWAN NUGROHO, SUDRAJAT, OKTAWIGUNA MANJAYA, ISFARI HIKMAT | ARYO BHAWONO MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 EROS DJAROT DETIKFOTO/RENGGA SANCAYA
  • 69. HANUNG BRAMANTYO: SAYA SADAR MEMFILMKAN SUKARNO BERAT MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 FOKUS DUEL FILM SUKARNO PERSOALAN INI AKAN SELESAI DENGAN SENDIRINYA APABILA SETIAP MASING-MASING PIHAK BERIKTIKAD BAIK DAN MEMILIKI PANDANGAN YANG POSITIF. ARI SAPUTRA/DETIKFOTO
  • 70. MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 FOKUS DUEL FILM SUKARNO ApA sebenarnya sengketa antara Rachmawati Soekarnoputri dengan sutradara Hanung Braman-tyo dalam proyek pembuatan film Soekarno: Indonesia Merdeka? Hanung membantah anggapan mencemarkan nama Rachmawati. Ia siap menghadapi proses hukum setelah dilaporkan Rachma ke Polda Metro Jaya atas tudingan melakukan pencemaran nama baik. “Yang bisa memutuskan salah atau benar kan peng-adilan. Gitu aja repot,” kata Hanung. Okta Wiguna dan Isfari Hikmat bersama fotografer Ari Saputra dan kamerawan Yusmega dari majalah detik menemui Hanung di kantor Dapur Film, Ampera, Jakarta Selatan, pada Rabu, 25 September 2013. Berikut ini petikan wawancara dengan Setiawan Hanung Bramantyo. Permasalahan dengan Rachmawati berujung pada pelaporan Anda ke polda. Bagaimana tanggap-annya? Ya, tidak apa-apa, mereka kan punya hak melapor-kan. Saya kan juga bisa saja melaporkan Anda, bisa saja to, iya to? Yang bisa memutuskan salah atau benar kan pengadilan. Gitu aja repot. Apakah Anda ingin menyelesaikan konflik dengan Rachmawati secara kekeluargaan? Kami sudah mau menyelesaikannya secara keke-luargaan. Kami juga bilang kepada pers bahwa kami bisa menyelesaikan secara kekeluargaan. Tapi, ke-esokannya, Bu Rachma mengembalikan uangnya dengan cara begitu, dengan cara dikarungi seperti itu. Kemudian Bu Rachma marah-marah dan bilang saya mencemarkan nama baik. Coba kita cek bareng-bareng, apa betul saya me-ngatakan itu? Jangan-jangan itu hanya diedit sama media supaya diperkeruh. Itu kan saya tidak tahu. Kami juga bilang kepada pers bahwa kami bisa menyelesaikan secara kekeluargaan.
  • 71. MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 FOKUS DUEL FILM SUKARNO Apa problem sebenarnya perseteruan Anda deng-an Rachmawati? Problemnya adalah Bu Rachma tidak suka yang main adalah Ario Bayu. Itu saja problemnya. Problem dari semua problem ini adalah Bu Rachma tidak suka yang main Ario Bayu, that’s all. Kalau digantikan Anjasmara? Saya tidak mau terjebak oleh pertanyaan itu. Apa namanya… mending tidak dibahas. Menurut saya sih, menentukan pemain adalah hak sutradara.! Apa benar Rachmawati tidak suka Ario Bayu kare-na tidak nasionalis? Meryl Streep orang Amerika, dia memerankan Margaret Thatcher. Aung San Suu Kyi orang Myanmar, yang memerankan orang Cina-Malaysia (Michelle Yeoh), memangnya dia tahu nasionalisme Myanmar? Nasionalisme itu bisa dipelajari. Kecintaan terhadap Proses syuting film Soekarno: Indonesia Merdeka! FOTO-FOTO: DOK. DAPUR FILM
  • 72. MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 FOKUS DUEL FILM SUKARNO negara Indonesia itu bisa dipelajari. Dengan apa? Ya, dengan belajar sejarah. Kan kami support semua. Bukannya isi kontrak menyatakan, kalau salah seorang mundur, film ini berhenti produksi? Sudah baca kontraknya? Saya ambil surat kontrak-nya, ya…. Saya ambil kontraknya, Anda baca sendiri. (Hanung tampak sangat serius, sedikit kesal, lalu meninggalkan kursi wawancara. Sekitar 20 menit Hanung baru kembali. Ia lantas menjelaskan, dalam kontrak kerja sama, pihak kedua ditegaskan tidak punya hak menentukan, sedangkan modal dari pihak pertama.) Rachmawati mengkritik pemilihan Ario Bayu lebih karena alasan komersial. Tujuan pembuatan film ini memang untuk komersial? Uang muka 10 persen dari keuntungan setelah tu-tup buku, tapi Bu Rachma sudah minta dulu duit Rp 200 juta, siapa yang komersial duluan? Untung atau tidak film ini kita belum tahu, tapi dia sudah mendapat Rp 200 juta lebih dulu. Makanya dikembalikan pakai karung, jadi siapa yang komersial duluan? Kenapa dia
  • 73. MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 FOKUS DUEL FILM SUKARNO menyerang dengan mengatakan pembuatan film ini semata-mata untuk tujuan komersial, sekarang yang ngejar komersial pertama kali siapa? Apakah sudah sejak awal menyadari risiko meng-garap film ini? Saya menyadari betul. Saya pikir itulah alasan orang-orang terdahulu, seperti Teguh Karya atau Suman Jaya, tidak mau memproduseri film Sukarno. Kenapa? Pasti akan ribet seperti sekarang. Saya me-relakan diri ini untuk apa? Kalau tidak ada film seperti ini, masyarakat tidak akan belajar. Dalam film Sukarno, katanya lebih banyak di-alog Tan Malaka daripada Sukarno? Tahu dari mana? Anda baca script-nya saja. Me-mang betul percakapannya seperti itu? Seperti dibilang ada bom yang dililitkan di badan Bu Ing-git, apa itu benar bom? Memang Bu Inggit selalu menyelundupkan buku ketika Bung Karno di Sukamiskin. Dia harus puasa, tidak makan. Jadi Bu Rachma, saya khawatirnya, belum memba-ca script-nya tapi mendengar dari orang yang dipercayai. Itu berbahaya, kan. Makanya saya berharap, tolong, skenario ini sudah ada di tangan be-liau, lo. Pertimbangan adegan yang diambil dalam film ini seperti apa? Pertimbangan adegan adalah yang memberikan inspirasi kepada penonton. Kenapa adegan Sukarno yang kencing di pesawat itu ditampilkan? Tidak ada, kencing di pe-sawat itu tidak ada. Tapi itu
  • 74. MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 FOKUS DUEL FILM SUKARNO ada di bukunya, di buku Penyambung Lidah Rakyat itu dia pipis dari perjalanan Makassar ke Jakarta untuk menghadiri negosiasi sama Jepang. Dia kencing di pesawat yang saat itu tidak ada toiletnya. Saat itu nyi-prat ke semuanya, ke Bung Hatta dan yang lain yang ada di situ. Itu kan lucu banget, tapi enggak kami munculkan. Kenapa? Karena, kalau kami munculkan, adegan itu bikin “il feel” (ilang feeling) banget. Itu tidak saya tampilkan. Pernah saya bikin, tapi akhirnya saya hapus, di skenario saya hapus. Apakah skenario juga diberikan kepada keluarga Sukarno? Skenario saya kirimkan ke tiga keluarga. Pertama kepada Bu Rachma, kedua Pak Taufiq Kiemas dengan harapan diserahkan ke Bu Mega, ketiga ke Pak Guntur. Tanggapan Pak Guntur positif. Pak Guntur aktif memberikan koreksi, tidak begini, tidak begitu, bahkan saat syuting kita langsung telepon-teleponan dengan Pak Guntur. Kenapa Pak Guntur (dikasih skenario)? Karena cerita film ini sejak proses kelahiran Bung Karno sampai tahun 1945. Pak Guntur sudah lahir
  • 75. MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 FOKUS DUEL FILM SUKARNO saat itu, dan di film ini ada proses lahirnya Pak Guntur. Ada orangnya jelas, ya kita izin, dong. Alhamdulillah, Pak Guntur support, bukunya betul-betul kami jadi kan referensi karena setting film ini sekitar 1943-1945. Tanggapan dari Megawati seperti apa? Yang belum memberikan feedback Bu Mega. Yang jelas, kami sudah menyurati, sudah memberitahukan bahwa kami membuat film Indonesia Merdeka. Sebab, Bu Mega pernah salah menafsirkan bahwa film yang saya buat ini tentang istri-istri Sukarno. Kami mem-berikan penjelasan melalui surat. Beliau belum memberikan jawaban apa-apa. Penggarapan film Sukarno ini terke san tidak lepas dari momentum politik 2014. Apakah me-mang seperti itu? Dari awal saya menyadari membuat film ini be-rat. Berat dalam pengertian secara konten berat, kemudian di luar konten ekspektasi orang juga berat. Susah dong mengharapkan ekspektasi orang, melayani ekspektasi orang. Aspek lainnya adalah Sukarno sangat me-lekat dengan satu partai, sehingga kita bisa dimanfaatkan oleh partai tersebut. Tapi, buat saya, saya melepaskan diri dari semua itu. Masalah ini Anda me-lihatnya akan berakhir seperti apa, berhentikah produksi filmnya ini nanti? Persoalan ini akan selesai dengan sendirinya apabila masing-masing pihak ber-iktikad baik dan memiliki pandangan yang positif. Q OKTA WIGUNA | ISFARI HIKMAT MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013
  • 76. !PENGACARA RACHMAWATI: PERJANJIAN BATAL, FILM SUKARNO TAK BOLEH TAYANG MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 FOKUS DUEL FILM SUKARNO AGUNG/DETIKFOTO RACHMAWATI BERKUKUH MEMINTA FILM SOEKARNO BUATAN HANUNG DIBATALKAN. ADA PERJANJIAN TAK TERTULIS YANG DIINGKARI PRODUSER RAAM PUNJABI.
  • 77. MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 FOKUS DUEL FILM SUKARNO ERSETERUAN kubu Rach mawati dengan sutra dara film Soekarno: Indonesia Mer deka, Hanung Braman-tyo, berlanjut hingga ke media sosial. Pengacara Rach - mawati, Ramdhan Alam syah, menyerang Ha nung lewat akun Twitter-nya. Kubu Hanung menangkis nya lewat akun Twitter rumah produksi @DapurFilm. Puncaknya, Rachmawati mengadukan Hanung ke Kepolisian Daerah Metro Jaya dengan tudingan men-cemarkan nama baik. “Hanung mengatakan di media bahwa kisruh film Soekarno dibuat untuk Bu Rachma mencari popularitas,” kata Ramdhan. Kepada Bahtiar Rifai dari majalah detik, Ram-dhan menjelaskan pangkal sengketa kliennya dengan Hanung dan produser Raam Punjabi dari PT Tripar Multivision Plus. Rachmawati, kata dia, berkeras film Soekarno tak boleh tayang tanpa restunya. Sebenarnya apa duduk perkara sengketa Rach-mawati dengan Hanung dan Multivision? Mereka ingin aktornya (pemeran Sukarno) Ario Bayu. Dalam kesepakatan awalnya kan kita mau pakai non-aktor. Karena itulah terjadi perselisihan, sehingga Bu Rachma memilih keluar. Apa keberatan Rachmawati terhadap pemilihan Ario Bayu? Sejak awal kami ingin menjadikan film ini sebagai pembuka sejarah yang benar tentang Sukarno, bukan mengedepankan sisi komersial. Dengan memilih tokoh Ario Bayu sebagai Sukarno, itu kan ada pertimbangan komersial di sana. Kami memang tidak menafikan sisi komersial itu. Tapi seolah-olah, kalau tidak pakai Ario, film ini bakal tidak laku. Rachmawati tidak mengajukan alternatif? Bu Rachma masih disuruh melakukan casting untuk pemeran. Tapi mereka sudah memulai syuting, dan itulah yang buat dia tersinggung. Tapi dalam kontrak disebutkan Rachmawati hanya Dengan memilih tokoh Ario Bayu sebagai Sukarno, itu kan ada pertimbangan komersial di sana.
  • 78. MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 FOKUS DUEL FILM SUKARNO memberi masukan dan saran dalam casting? Sekarang dibalikkan lagi bahwa seolah Bu Rachma hanya sebagai narasumber. Lo, kok, bagaimana Bu Rachma diposisikan seolah seba-gai narasumber, padahal yang punya ide awal ini kan Bu Rachma. Kita bicara fakta. Tanya-kan kepada mereka, ide pembuatan film itu dari siapa. Yang paling mahal kan ide. Itu kan dari pihak Bu Rachma. Yang punya proyek Bu Rachma. Hanung sebagai sutradara dan Raam sebagai pemodal jangan egois sekali dan memaksakan yang ada di pemikiran mereka. Mengapa tak ditegaskan di kontrak bahwa Rach-mawati yang menentukan pemeran utama? Di kontrak tidak sebutkan. Tapi, sebelum kontrak, ada gentlemen agreement. Kesepakatan secara lisan. Contohnya masalah peran. Soal ini sudah dibicarakan sejak awal sebelum ada perjanjian bahwa yang me-nentukan adalah Bu Rachma. Ini di awal sekali. Apakah Rachmawati terlibat dalam penyusunan skenario? Pembuatan skenario itu sama-sama dari tim Raam dan Yayasan Pendidikan Soekarno. Ketika begini-be-gini (berdiskusi), ditulis sama Hanung dan kemudian direvisi sama-sama. Tapi, setelah revisi ketiga, kami enggak tahu bagaimana itu selanjutnya film. Kami betul-betul tidak tahu script mana yang dipakai. Jadi Hanung tak memberitahukan skenario akhir? Bu Rachma tidak diberi tahu sama sekali tentang Rachmawati ARI SAPUTRA | DETIKFOTO
  • 79. MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 FOKUS DUEL FILM SUKARNO syuting itu. Dalam perjanjian, Bu Rachma juga berhak mengetahui kondisi keuangan, tapi tidak pernah ada laporan sama sekali. Sekarang mereka teriak telah menghabiskan Rp 15 miliar, buktinya apa? Bukankah semua modal film dari Multivision? Ingat, ya, perjanjian pertama itu Hanung disuruh buat film dan dibiayai Bu Rachma. Awalnya mau patungan, tapi ditolak sama Raam. Hanung juga menyarankan pembiayaan dari orang luar saja. Rachmawati sudah diberi uang muka keuntungan Rp 200 juta? Kalau enggak punya hak, kami enggak bakal men-dapat royalti dari film itu. Kalau kami sebatas nara-sumber, masak mendapat royalti. Logikanya kan begitu. Apa yang diinginkan Rachmawati dari film Soekarno yang digarap Hanung? Film itu ada dan lahir dari perjanjian kerja sama. Film itu bukan benar-benar ide Multi-vision, tapi ada campur tangan Bu Rachma. Itu ide dari Bu Rachma, tapi Multivision yang modalin. Sekarang perjanjian kan sudah dibatalkan secara tertulis, jadi itu tidak berlaku lagi. Ber-arti subyek dan obyek yang tertuang dalam perjanjian sudah batal demi hukum. Gugur. Film itu seharusnya gugur dengan sendirinya. Nah, sekarang mereka me-maksa agar film itu tetap tayang. Rachmawati menarik diri secara sepihak, bukan-kah itu berarti sebagai pihak yang melanggar kon-trak? Film ini lahir dari perjanjian yang dibuat dengan Bu Rachma. Di dalam perjanjian ditulis bahwa film ini diproduksi oleh para pihak, antara Bu Rachma dan Raam. Seharusnya kan, setelah digugurkan perjanji-annya, filmnya serta-merta juga gugur. Q OKTA WIGUNA MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 Di dalam perjanjian ditulis bahwa film ini diproduksi oleh ‘para pihak’, antara Bu Rachma dan Raam.
  • 80. wisata BANDUNG, Ada Apa Lagi? DULU, BANDUNG DIMINATI KARENA HAWANYA YANG SEJUK. KINI SUGUHAN KOTA PARAHYANGAN KIAN BERAGAM. MULAI DARI FASHION, KULINER, SEJARAH, HINGGA BERAGAM KARYA KREATIF LAINNYA ADA DI SINI. MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013
  • 81. MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 wisata ANDUNG, kota berjuluk PariKs van Java ini berada di ketinggian dan dikelilingi oleh pegunungan. Tak heran jika udaranya begitu sejuk. Namun pembangunan fisik mem-buat udara di Bandung kian menye-ngat, tak jauh beda dengan Jakarta. Tapi tetap, niat orang untuk berkunjung ke Kota Kembang ini tak surut. Sehingga saat liburan, ibu kota Jawa Barat ini padat oleh mobil berpelat B. Banyak tempat menarik yang wajib disinggahi di Bandung. Factory outlet yang banyak bertebaran di Kota Kembang ini adalah salah satunya. Namun buat Anda yang tak suka belanja, Trans Stu-dio Bandung bisa menjadi alternatif. Harga tiketnya memang lumayan mahal, yakni Rp 150 ribu (weekday) dan Rp 250 ribu (weekend). Tapi pengelola memberi-kan diskon hingga 20 persen bagi mereka yang bisa menunjukkan kartu mahasiswa atau kartu pelajar. Lumayan, kan? Pengelola juga sering mengadakan promo lewat daily deals. Jadi kalau ingin lebih murah, rajin-rajinlah browsing di internet. THINKSTOCK
  • 82. MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 wisata Trans Studio menawarkan aneka permainan seru di 20 wahana yang ada. Saat akhir pekan, Trans Studio buka lebih awal dan tutup lebih malam, yakni mulai pukul 09.00 WIB s.d. 22.00 WIB. Tapi jika Anda ke sana saat liburan, sebaiknya datang pagi-pagi agar bisa puas menikmati seluruh wahana yang ada. Pasalnya saat liburan, pengunjung bisanya membludak. Satu lagi yang harus diingat, pengunjung dilarang membawa makanan dan minuman dari luar. Jadi buang jauh niat untuk membawa rantang makanan ke sini. DETIKBANDUNG
  • 83. MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 wisata DAGO PAKAR Kalau tak ingin terjebak di tengah sesaknya kota, Anda bisa melipir sedikit ke daerah Dago Pakar. Di sana, ada Taman Hutan Raya Djuanda. Kawasan konservasi seluas sekitar 600 hektare ini tak hanya menawarkan hawa sejuk, tetapi juga ketenangan. Dari pusat kota, Dago Pakar bisa dijangkau dengan mobil atau angkutan umum. Dalam waktu kurang dari setengah jam, Anda sudah bisa menikmati pepohonan hijau yang menyegarkan. Deretan pohon pinus yang banyak ditemui di Dago Pakar menjadi salah satu tempat favorit para pengun-jung. Bahkan tak sedikit yang menjadikan lokasi ini Tap untuk melihat foto IDA AYU ROSTINI
  • 84. MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 wisata sebagai latar untuk foto prewedding. Romantis, sih! Anda juga bisa meluangkan waktu ke Gua Jepang dan Gua Belanda. Gua ini dijadikan tempat persembunyian tentara Je-pang saat menghadapi Sekutu pada 1940-an. Ingin lebih mengenal gua ini? Anda bisa menggunakan jasa pe-mandu yang banyak mangkal di pintu gua. Anda yang tak tertarik menelusuri gua, bisa jalan-jalan ke sejumlah air mancur (curug). Ada Curug Kidang, Curug Lalay, Curug Omas, dan Cu-rug Maribaya. Tapi jaraknya agak jauh, sekitar 6-7 km. Anda yang tak tertarik menelusuri gua, bisa jalan-jalan ke sejumlah air mancur (curug) Ada jasa ojek sih, tapi harga yang ditawarkan cukup mahal, yakni sekitar Rp 70 ribu. Jika Anda mengajak si kecil, penangkaran rusa yang terletak sekitar 2 km dari Gua Belanda bisa menjadi pilihan. Selain melihat rusa, si kecil juga bisa bermain di arena bermain, mengikuti outbound atau bersantai di saung-saung yang ada. Tujuan lain yang tak kalah menarik adalah Taman Kupu-kupu Cihanjuang. Letaknya lumayan jauh dari kota Bandung, tepatnya di Cihanjuang, Cimahi, Ban-dung Barat. Tempat ini biasanya ramai dikunjungi anak-anak saat liburan sekolah. Anak-anak akan senang menyaksikan ratusan serangga menawan itu terbang ke sana-kemari. Jika beruntung, si kecil bisa melihat proses meta-morfosis kepompong menjadi kupu-kupu cantik. Ka-lau tidak, dia tetap bisa belajar dari dinding informasi. Tiket masuk ke Taman Kupu-kupu dipatok Rp 20 ribu. Uniknya pengunjung tidak akan mendapatkan tiket, sebagai gantinya justru mendapatkan pin bergambar kupu-kupu sebagai tanda masuk.
  • 85. MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 wisata KULINER Kuliner di Kota Kembang? Seabrek-abrek, sampai-sampai para wisatawan bingung memilihnya. Hampir setiap saat dibuka tempat makan baru di Bandung. Tapi ada beberapa yang selalu menjadi tujuan me-reka yang berkunjung ke Bandung. Salah satunya Soerabi Imoet. Pemilik warung soerabi di Jalan Setiabudi ini berha-sil melakukan inovasi. Soerabi-nya tak lagi hanya satu rasa, tapi tersedia dalam aneka rasa. Mau yang asin atau manis? Atau kombinasi topping yang menggugah selera? Semua tersedia. Ukur-annya sangat imut, jadi tak perlu malu jika melahap empat hingga lima potong dalam sekali kedatangan. Apalagi harganya juga tidak mahal, mulai dari Rp 4 ribu hingga Rp 15 ribu. Lebih nikmat jika disantap di malam hari bersama minuman hangat. Makanan legendaris lainnya adalah soto Ban-dung. Soto ini berkuah bening dengan campuran lobak dan aneka sayuran. Ingin mencoba? Yang paling terkenal adalah Soto Ojolali di Jalan Cibadak. Anda juga bisa mencoba soto Bandung di Bandung Trade Center, Kopo Squa-re, dan Metro Trade Center. Harganya Rp 16 ribu per mangkok. Yum! Makanan yang juga sayang dilewatkan adalah Kupat Tahu Gempol yang sudah eksis sejak 1975. Harga per porsi hanya Rp 10 ribu, tapi untuk menikmatinya per-lu perjuangan. Anda harus bersaing dengan banyak orang yang ingin mencicipi kupat tahu legendaris, yang dijual di tengah pasar yang ramai ini. Tapi begitu suapan pertama masuk ke mulut Anda, dijamin rasa capek antre akan segera terbayarkan. Duh, jadi pingin buru-buru ke Bandung nih! Q IDA AYU ROSTINI, KEN YUNITA | ESTI UTAMI THINKSTOCK
  • 86. MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 kuliner SenSaSi Makan di kapal SelaM TAK BANYAK ORANG PUNYA KESEMPATAN NAIK KAPAL SELAM. TAPI, KALAU SEKADAR MERASAKAN SENSASINYA, BISA KOK. TAK PERLU BAYAR MAHAL PULA, CUKUP KE OCEANIC DI KELAPA GADING. FOTO-FOTO: DETIKFOTO/RENGGA SANCAYA
  • 87. MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 kuliner MASUK tempat ini, Anda akan langsung berasa di dunia lain. Anda akan berasa seperti berada di kapal selam. Ooo… tapi tunggu dulu, ini bukan kapal selam betulan, lo. Ini ha-nyalah restoran yang interiornya ditata sedemikian rupa sehing-ga mirip kapal selam. Namanya Oceanic Western Asian Food Restaurant. Seperti halnya kapal selam, restoran di kawasan Boulevard Raya, Kelapa Gading, Jakarta Utara, ini tidak terlalu besar. Bentuknya memanjang seperti kapsul.
  • 88. MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 kuliner Pencahayaan di restoran mungil ini luar biasa terang jika dibanding-kan dengan resto-resto atau toko-toko di kanan-kirinya. Di malam hari, Oceanic didominasi warna biru yang hadir lewat sejumlah lampu dan ornamen yang ada. Di kanan-kiri tembok, berjejer cermin-cermin bulat. Sekilas mirip jendela di kapal selam. Suasana laut terasa hingga di tempat duduk. Meja makan dengan ketebalan 30 sentimeter di restoran ini ternyata juga merangkap sebagai akuarium air laut. Ikan-ikan laut kecil, seperti ikan buntal, udang laut, dan scorpion, wira-wiri di meja kaca ini. Jadi, sembari menunggu makanan datang, Anda bisa menikmati akuarium ini. Untuk menegaskan suasana laut, para pramusaji di Oceanic juga berpakaian seperti kelasi, yang berwarna putih dominan dan biru tua lengkap dengan topinya. Lucu! “Konsep seperti ini belum ada di Jakarta, jadi owner-nya memang pingin bikin konsep yang beda,” kata Yayan, manajer resto. Katanya, sang pemilik, William Samuel, terinspirasi membuat restoran ini saat berlibur ke Maldives. Eh, namun rencana William baru terwujud pada Februari lalu.
  • 89. kuliner MENU MESKI memilih nama Oceanic, restoran ini tak melulu menjual seafood. Dalam daftar menun-ya ada chicken cordon bleu, ten-derloin steak, fettucini, chicken steak, dan banyak lagi menu ala Western lainnya. Untuk penyuka makanan Asia ada kwetiau, mie goreng Penang, nasi capcay atau Japanese chicken katsu. Sup kepala ikan MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013
  • 90. MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013 kuliner Tapi menu andalan Oceanic adalah chicken parmigiana, sup kepala ikan salmon, dan mi lobster. Majalah detik pun mencoba tiga menu andalan ini. Menu pertama yang tiba di meja makan adalah sup kepala ikan, yang disajikan dalam mangkuk aluminium kecil. Kami menemukan satu kepala ikan salmon cukup besar dalam kuah berwarna cokelat kemerahan. Rasanya asam-asam agak manis. Meski cocok disantap bersama nasi putih, kami memutuskan menggadonya saat masih panas. Harganya Rp 38 ribu, tak terlalu mahal untuk menu dari salmon. Chicken parmigiana menyusul kemudian, berwujud daging ayam tanpa tulang dibalur tepung dan digoreng. Disajikan bersama wortel rebus dan pasta fettucini. Taburan keju menjadi sentuhan akhir menu ini. Lezat dan mengenyangkan. Kalau ingin mencicipi makanan lain, sebaiknya pesan menu ini untuk berdua. Harganya Rp 40 ribu. Menu terakhir, mie baby lobster, tampak sangat menggiurkan dengan asap yang masih mengepul. Chicken parmigiana Mie baby lobster
  • 91. MAJALAH DETIK 2 - 8 SEPTEMBER 2013 kuliner MAJALAH MDEATJIAKL A 3H0 DSEETPITKE M9B - E1R5 - S6E POTKETMOBER Sekilas, tampilannya mirip mi ayam. Yang membedakan adalah baby lobster yang ditambahkan di salah satu sisinya. Harganya Rp 38 ribu. Jika ingin lobster yang lebih besar, Anda bisa memesan mi lobster, harganya lebih mahal, yakni Rp 85 ribu. Dijamin lebih puas. Daftar minuman di Oceanic tak kalah panjang dibanding makanannya. Ada special strawberry ice tea, lychee ice tea, Italian fruit soda, dan masih banyak lainnya. Harganya dari Rp 12 ribu hingga Rp 20 ribu. Majalah detik memesan strawberry ice tea (Rp 12 ribu) dan Italian fruit soda (Rp 18 ribu). Potongan buah yang dicampurkan membuat minuman ini terasa menyegarkan, walau tak bisa dibilang istimewa. Sebelum pulang, Anda bisa memesan es krim dan pancake sebagai pencuci mulut. Tak mahal kok, hanya Rp 7.000 hingga Rp 15 ribu untuk melengkapi sensasi makan di kapal selam ini. KEN YUNITA | ESTI UTAMI Strawberry ice tea Italian fruit soda
  • 92. FOTO - FOTO: DIKHY SASRA HASAN ALHABSHY | DETIKFOTO | M RISYAL HIDAYAT | ANTARA EVAN DIMAS Jebrreeet, Indonesia Menang BONDAN VANIA LARISSA WINARNO Multi-talenta Berani Lebay MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013