1. MODUL BAHAN AJAR
2. Kegiatan Belajar 2.
Menentukan persyaratan kerja
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
Siswa dapat memahami gambar kerja dari instruksi kerja.
b. Uraian Materi
1) Memahami gambar kerja
Gambar kerja adalah “bahasa teknik” dalam bentuk lambang-
lambang yang dipergunakan untuk memberikan informasi
mengenai bentuk, ukuran, jumlah dan cara membuat suatu
benda Gambar yang dipergunakan sebagai informasi tersebut,
dalam bidang teknik mesin dibuat dengan mengikuti standar
dan ketentuan yang ada, seperti standar ISO.
Pada umumnya, gambar kerja yang ditunjukkan pada lembar
pengerjaan (Job Sheet) dapat berupa gambar persepktif atau
gambar proyeksi. Gambar perspektif merupakan gambar yang
menunjukkan suatu benda dengan tiga dimensi, sedangkan
gambar proyeksi merupakan gambar yang menunjukkan satu
sisi pandang dari benda yang akan dikerjakan. Gambar
proyeksi ini lebih sering ditampilkan mengingat lebih tepat
menunjukkan ukuran-ukuran dari setiap bagian benda .
Beberapa hal dasar dalam gambar kerja yang harus dipahami
antara lain sebagai berikut
Program Keahlian Teknik Permesinan
Mempergunakan Mesin Bubut
20
2. MODUL BAHAN AJAR
a) Garis-garis gambar
Tabel 2.2 Garis-Garis Gambar
No. Nama Garis Gambar Penggunaan
(1) Tebal
kontinu
Garis tepi
Garis nyata
(2) Tipis kontinu Garis berpotongan
Garis ukur
Garis proyeksi
Garis penunjukkan
Garis arsir
Garis ulir
Garis sumbu pendek
(3) Tipis kontinu
bebas
Garis batas dari
potongan benda
(4) Garis strip
tebal
Garis nyata
terhalang
Garis tepi terhalang
(5) Garis strip
tipis
Garis nyata
terhalang
Garis tepi terhalang
(6) Garis strip
titik tipis
Garis sumbu
Garis simetri
Garis Lintasa
(7) Garis strip
titik tipis
yang ujung
dan
sudutnya
tebal
Garis (bidang)
potong
(8) Garis strip
titik tebal
Penunjukkan
permukaan yang
harus mendapat
penanganan khusus
Program Keahlian Teknik Permesinan
Mempergunakan Mesin Bubut
21
3. MODUL BAHAN AJAR
No. Nama Garis Gambar Penggunaan
(9) Garis strip
titik ganda
tipis
Bagian yang
berdampingan
Batas kedudukan
benda bergerak
Garis sitem (pada
baja profil)
Bentuk awal
(sebelum dibentuk)
Bagian benda yang
berada di depan
bidang potong
b) Gambar Perspektif dan Proyeksi
a b
c
Gambar 2.7 Gambar Perspektif
(a). Perspektif Isometrik, (b) Perspektif Denetrik
(c) Perspektif Kovalir
Program Keahlian Teknik Permesinan
Mempergunakan Mesin Bubut
22
4. MODUL BAHAN AJAR
Gambar 2. 8 Proyeksi Amerika
gambar 2.9 Proyeksi Eropa
c) Permberian ukuran pada gambar
(1) Penunjukan bagian benda
a b
Gambar 2.10 (a) Penunjukan Bagian Benda yang Nyata
Terlihat
Program Keahlian Teknik Permesinan
Mempergunakan Mesin Bubut
23
5. MODUL BAHAN AJAR
(b) Penunjukan Bagian Benda yang Diuraikan
(2) Penunjukkan ukuran besaran
Ukuran besaran benda terdiri atas ukuran panjang,
lebar, tinggi secara menyeluruh.
Gambar 2.11 Penunjukan Ukuran Besaran
(3) Tanda anak panah
Gambar 2.12 Tanda Anak Panah
(4) Penunjukan ukuran radius
Garis yang menunjukkan ukuran radius dari suatu
benda, mengarah ke atau dari titik pusat radius tersebut.
Program Keahlian Teknik Permesinan
Mempergunakan Mesin Bubut
24
6. MODUL BAHAN AJAR
Gambar 2.13 Penunjukan Ukuran Radius
(5) Penunjukan ukuran ulir
Ukuran ulir seperti gambar berikut ditulis dengan kode
ukuran M untuk ulir Metrik atau W untuk ulir Witworth.
Gambar 2.14 Penunjukan Ukuran Ulir
(6) Penunjukan ukuran sejajar
Ukuran sejajar memberikan pengertian bahwa bidang lain
selalu diukur dari bidang patokan.
Program Keahlian Teknik Permesinan
Mempergunakan Mesin Bubut
25
7. MODUL BAHAN AJAR
Gambar 2.15 Penunjukan Ukuran Sejajar
(7) Penunjukan ukuran gabungan
Gambar 2.16 Penunjukan Ukuran Gabungan
(8) Penunjukan ukuran Ber step
Gambar 2.17 Penunjukan Ukuran Ber step
Program Keahlian Teknik Permesinan
Mempergunakan Mesin Bubut
26
8. MODUL BAHAN AJAR
(9) Penunjukan ukuran sistem koordinat
Gambar 2.18 Penunjukan Ukuran Koordinat
(10) Chamfer
Untuk chamfer yang ukurannya melebihi 1 x 45o
pada
umumnya dicantumkan pada gambar benda .
Gambar 2.19 Chamfer
Program Keahlian Teknik Permesinan
Mempergunakan Mesin Bubut
27
9. MODUL BAHAN AJAR
(11) Penunjukan ketirusan
Bidang tirus ditunjukkan dengan lambang .
Gambar 2.20 Penunjukan Ketirusan
(12) Penunjukkan pendakian
Bidang mendaki ditunjukkan dengan lambang .
Gambar 2.21 Penunjukan Pendakian
d) Toleransi
Toleransi meliputi toleransi umum, toleransi khusus/ suaian,
dan toleransi geometris. Jika pada gambar benda kerja tidak
dicantumkan ukuran dengan toleransi khusus, pada bagian
benda tersebut diukur berdasarkan toleransi.
Toleransi umum
Toleransi umum dikategorikan menjadi toleransi kasar, sedang,
dan halus. Dalam hal ini nilainya adalah toleransi kasar dua
kali toleransi sedang dan toleransi sedang dua kali toleransi
halus contoh misalnya, toleransi halus sebesar 0,05 mm, pada
Program Keahlian Teknik Permesinan
Mempergunakan Mesin Bubut
28
10. MODUL BAHAN AJAR
dimensi/ukuran yang sama toleransi sedangnya sebesar 0,1
mm, dan toleransi kasarnya 0,2 mm.
Tabel 2.3 Toleransi Umum
Toleransi untuk ukuran panjang bebas dalam mm (DIN 7168)
Tingkat
Ketelitian
…6
>6 >30 >100 >300 >1000 >2000
>4000
…30 …100 …300 …1000 …2000 …4000
halus ±0,05 ±0,1 ±0,15 ±0,2 ±0,3 ±0,5
sedang ±0,1 ±0,2 ±0,3 ±0,5 ±0,8 ±1,2 ±2 ±3
kasar ±0,2 ±0,5 ±0,8 ±1,2 ±2 ±3 ±4 ±5
sangat kasar ±0,5 ±1 ±1,5 ±2 ±3 ±5 ±8 ±10
Toleransi khusus
Besarnya penyimpanan pangan ukuran ditunjukkan di
belakang ukuran nominalnya. Misalnya, panjang 100 + 0,2,
artinya - 0,1 ukuran panjang yang diperbolehkan antara 99,9
sampai dengan 100,2 mm
Gambar 2.22 Penunjukan Toleransi Khusus Secara Langsung
Program Keahlian Teknik Permesinan
Mempergunakan Mesin Bubut
29
11. MODUL BAHAN AJAR
Gambar 2.23 Penunjukan Toleransi Tak Langsung/Suaian ISO
Pada suaian ISO terdapat dua sistem satuan yaitu sistem
lubang satuan / basis lubang :
Titik tolak basis lubang adalah letak ukuran batas H dari lubang
yang ukuran batas terkecilnya selalu merupakan ukuran
nominal. Ukuran poros menyesuaikan keperluan suaian
longgar, luncur, atau sesak.
Gambar 2.24. Suaian Basis Lubang
Program Keahlian Teknik Permesinan
Mempergunakan Mesin Bubut
30
12. MODUL BAHAN AJAR
Sistem poros satuan/basis poros.
Titik tolak basis poros adalah letak ukuran batas h dari poros
dengan ukuran batas terbesar selalu merupakan ukuran
nominal, ukuran lubang menyesuaikan dengan keperluan
suaian longgar, luncur, atau sesak.
Gambar 2.25 Suaian Basis Poros
Toleransi Geometris :
Selain toleransi ukuran dan kekasaran permukaan kadang
disyaratkan juga mengenai bentuk dan tempat/posisi dari satu
bagian benda terhadap bagian lain
Program Keahlian Teknik Permesinan
Mempergunakan Mesin Bubut
31
13. MODUL BAHAN AJAR
Gambar 2.26 Penunjukan Toleransi Tempat/Posisi Lubang
Cara membaca gambar
Jika ukuran lubang sebenarnya 20,02 mm, ukuran ini masih
terletak 20,02-20,00 = 0,20 mm, dari keadaan bahan
maksimum.
Jadi, toleransi tempat harus dibaca lubang ∅ 20 + 0,021
harus terletak konsentris dalam toleransi sebesar 0,01 +0,02
= 0,03 mm terhadap bidang referensi B
Gambar 2.27 Penunjukan Toleransi Kesejajaran 0,1 mm.
Program Keahlian Teknik Permesinan
Mempergunakan Mesin Bubut
32
14. MODUL BAHAN AJAR
e) Tanda pengerjaan
Tabel 2.3 Simbol-Simbol tanpa Perintah Tambahan :
Simbol dasar yang tidak mempunyai arti untuk
pengerjaan.
Permukaannya harus dikerjakan, simbol pokok
ditambah garis mendatar.
Permukaannya tidak boleh dikerjakan sedikit
pun.
Tabel 2.4. Simbol-Simbol dengan Perintah Tambahan :
N6
Harga kekasaran yang harus dicapai setelah
dikerjakan adalah N6.
N6
Harga kekasaran yang harus dicapai sebelum.
mendapat pengerjaan lebih lanut adalah N6.
N6 Harga kekasaran yang harus dicapai tanpa
dikerjakan sedikit pun.
Tabel 2.5 Simbol-Simbol dengan Tambahan Perintah
Pengerjaan
Digerinda Perintah harus dikerjakan dengan cara
digerinda.
0,3
Harus diberi ukuran kelebihan sebesar 0,3
untuk pengerjaan berikutnya.
Arah alur/serat permukaan bekas pengerjaan
dengan mesin : ┴ ; X ; M ; C ; R.
Tabel 2.6 Penempatan Perintah, Kekasaran, dan Simbol
a
b
c d
a = harga kekasaran
b = cara/proses pengerjaan
c = ukuran yang dilebihkan
d = arah alur/ serat bekas pengerjaan
2) Memahami instruksi kerja
Pekerjaan yang akan dilakukan akan terkait dengan apa
yang akan dibuat, kapan waktu pengerjaan, bagaimana, dan
Program Keahlian Teknik Permesinan
Mempergunakan Mesin Bubut
33
15. MODUL BAHAN AJAR
siapa yang akan mengerjakannya . Orang yang akan
mengerjakan sesuatu perlu memahami beberapa instruksi kerja
yang menyangkut hal ini.
a). Apa yang akan dibuat, apa pula tujuan dan
fungsinya?
b). Berapa jumlahnya?
c). Berapa lama barang tersebut harus selesai
dikerjakan?
d). Peralatan apa saja yang harus disiapkan untuk
mengerjakannya?
e). Bagaimana urutan serta langkah- langkah
pekerjaannya?
f). Informasi lainnya yang perlu diketahui pekerja?
g). Instruksi kerja ini akan lebih lengkap apabila
dikonsultasikan atau ditanyakan kepada staf atau atasan
pekerja?
Program Keahlian Teknik Permesinan
Mempergunakan Mesin Bubut
34
16. MODUL BAHAN AJAR
c. Rangkuman
1) Memahami gambar kerja
a) Memahami proyeksi gambar
b) Ukuran dan toleransi
c) Kualitas permukaan
2) Memahami instruksi kerja
a) Memahami cara membuat benda kerja sesuai bentuk dan
ukuran pada gambar
b) Dari bahan apa benda kerja harus dibuat.
c) Jumlah benda kerja harus dibuat.
d) Target waktu pembuatan
e) Macam mesin dan alat potong untuk proses membuat
benda kerja
d. Tugas
Buat langkah pengerjaan untuk gambar kerja Nipel Regulator (lihat
lembar gambar pekerjaan) dan juga macam alat potong yang
digunakan.
e. Tes Formatif
1) Sebutkan dua macam proyeksi gambar.
2) Gambarkan simbol dari kedua macam proyeksi gambar
tersebut.
3) Pada toleransi umum kategori sedang (= medium) berapa
batas -batas ukuran yang dibolehkan untuk panjang ISO ?
4) Sebutkan dua kategori yang termasuk dalam toleransi
geometris?
5) Berapa diameter terbesar dari lubang ∅ 60 H7?
Program Keahlian Teknik Permesinan
Mempergunakan Mesin Bubut
35
17. MODUL BAHAN AJAR
f. Jawaban Tes Formatif
1) Proyeksi Eropa dan Amerika
2) Proyeksi Eropa
Proyeksi Amerika
3) 120,3
4) Ketegaklurusan, kesejajaran.
5) ∅ 60,00
g. Gambar Pekerjaan
Gambar 2.28 Nipel Regulator
Program Keahlian Teknik Permesinan
Mempergunakan Mesin Bubut
36