Nasionalisme di Mesir tumbuh sebagai reaksi terhadap dominasi asing, terutama Inggris. Gerakan ini dipimpin tokoh-tokoh seperti Arabi Pasha dan Mustafa Kamil yang menuntut reformasi politik. Walaupun mengalami tekanan, semangat kemerdekaan terus berlanjut hingga akhirnya Mesir merdeka penuh pada 1936 di bawah Gamal Abdul Nasser.
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Nasionalisme mesir
1.
2.
3. Latar Belakang
Timbulnya Nasionalisme Mesir
Tokoh Nasionalisme Mesir
Perkembangan Nasionalisme Mesir
Dampak Nasionalisme Mesir
4. Latar Belakang
• Krisis Keuangan Mesir
Sejak dibukanya Terusan Suez pada
tahun 1869, negara-negara Barat terutama Inggris
dan Prancis saling berlomba memperebutkan
pengaruhnya di Mesir. Pengaruh kekuasaan Inggris
makin kuat mulai tahun 1875, yakni saat Khedive
Ismail (1863–1879) membutuhkan uang
sehubungan dengan krisisnya keuangan Mesir.
Khedive Ismail kemudian menjual sebagian besar
saham Mersir pada Terusan Suez kepada Inggris.
Di samping itu, Mesir juga meminjam uang dari Inggris
dan Prancis. Karena Mesir tidak dapat membayar hutang-
hutangnya maka Inggris dan Prancis masuk ke Mesir dan
memberesi hutang-hutangnya. Dengan demikian, sejak tahun
1876, Inggris dan Prancis telah ikut campur dalam pemerintahan di
Mesir.
5. Karena adanya campur tangan Inggris dan Prancis dalam
pemerintahan, khususnya pada saham-saham Terusan Suez
menimbulkan kekecewaan yang kemudian muncul perlawanan
rakyat. Kebangkitan nasional Mesir ditandai dengan adanya
pemberontakan Arabi Pasha (1881–1882).
Perlawanan rakyat yang dipimpin oleh Arabi Pasha ini
sangat membahayakan kedudukan Inggris dan Prancis di Mesir.
Inggris akhirnya bertindak dan berhasil menumpas pemberontakan
Arabi Pasha.
Pada awalnya gerakan ini
anti orang asing (Inggris, Prancis
dan Turki), tetapi akhirnya menjadi
gerakan untuk menuntut perubahan
sistem pemerintahan. Gerakan
Arabi ini timbul karena pengaruh
Jamaluddin al Afghani yang ketika
itu mengajar di Mesir.
6. Timbulnya Nasionalisme Mesir
Mesir termasuk negara Arab sehingga bangkitnya
nasionalisme Mesir merupakan hal yang sama dengan bangkitnya
nasionalisme Arab. Adapun sebab-sebab timbulnya nasionalisme
Mesir adalah sebagai berikut :
1. Adanya gerakan Wahabi, semula merupakan
gerakan agama yang kemudian
memberontak pemerintahan Turki. Dengan
demikian, secara politik membangkitkan
tumbuhnya nasionalisme Mesir.
2. Adanya pengaruh Revolusi Prancis. Ketika
Napoleon Bonaparte mendarat di Mesir, ia
juga membawa suara Revolusi Prancis
yang kemudian menimbulkan paham
liberal dan nasionalisme Mesir.
7. Timbulnya Nasionalisme Mesir
Mesir termasuk negara Arab sehingga bangkitnya
nasionalisme Mesir merupakan hal yang sama dengan bangkitnya
nasionalisme Arab. Adapun sebab-sebab timbulnya nasionalisme
Mesir adalah sebagai berikut :
3. Munculnya kaum intelektual yang berpaham modern.
4. Adanya Gerakan Pan Arab, yang dirintis oleh Amir Chetib
Arslan dengan yang menganjurkan persatuan semua bangsa
Arab dengan tujuan untuk mencapai kemerdekaan bangsanya.
8. Tokoh Nasionalisme Mesir
Mustafa Kamil
Beliau merupakan tokoh yang memimpin
kongres nasional yang diadakan pada
tanggal 7 desember 1907 , Tujuannya
adalah pembangunan Mesir secara liberal
untuk mencapai kemerdekaan penuh
Arabi Pasha
Beliau merupakan tokoh yang memimpin
pemberontakan dari mesir yang menuntut
agar segera di ubahnya sistem pemerintahan
di mesir.
9. Tokoh Nasionalisme Mesir
Saad Zaghul Pasha
Beliau merupakan politikus Mesir. Dia
pernah menjabat sebagai perdana
menteri Mesir pada tahun 1924 memimpin
sebuah partai nasionalisme pada tahun 1919
yaitu partai Wafd
Ahmad Fuad
Beliau merupakan tokoh yang menyatakan
dirinya sebagai raja mesir pada tanggal 15
maret 1922 walupun pada saat itu mesir
belum merdeka
10. Tokoh Nasionalisme Mesir
Gamal Abdel Nasser
Tokoh Gamal Abdul Nasser membangkitkan Nasionalisme
Arab dan Pan Arabisme, beliau yang menasionalisasi terusan
Suez yang mengakibatkan krisis Suez yang membuat Mesir
berhadapan dengan Perancis, Inggris dan Israel yang memilih
kepentingan terhadap terusan itu.
Tetapi Krisis ini berakhir
dengan keputusan dunia Internasional
yang menguntungkan Mesir serta
terusan Suez resmi berada dalam
kedaulatan Mesir.
11. Perkembangan Nasionalisme Mesir
Pada 1882 muncul pemberontakan Arabi Pasha yang
dipengaruhi paham Jamaludin Al Afghani. Pemberontakan ini
merupakan tonggak dari nasionalisme Mesir yang menuntut agar
segera diubahnya sistem pemerintahan di Mesir. Tuntutan tersebut
dianggap membahayakan posisi Inggris di Mesir.
Sebagai antisipasinya, dengan cepat Inggris segera
mengirimkan pasukannya untuk menyerang Arabi Pasha. Desakan
tersebut membuat Arabi Pasha menyerahkan diri dan mengakui
kekalahannya dari pihak Inggris. Sejak saat itulah Inggris
memegang kekuasaan penuh di Mesir.
12. Walaupun Arabi Pasha telah tertangkap namun cita-
citanya sedikit demi sedikit terus diperjuangkan oleh para tokoh
nasionalis. Hal itu mulai nampak dari diadakannya Kongres
Nasional di bawah Mustafa Kamil dengan bertujuan untuk
mencapai kemerdekaan secara penuh. Lagi-lagi Inggris
berkehendak lain, mereka mulai melucuti tubuh kongres dengan
menangkap dan membuang tokoh-tokohnya.
Perkembangan Nasionalisme Mesir
Akan tetapi tindakan Inggris tersebut tidak
membuat takut dan jera para tokoh nasionalis.
Dengan munculnya Partai Wafd tahun 1919 di
bawah pimpinan Saad Zaghul Pasha, menandakan
bahwa semangat nasionalisme di Mesir masih tetap
berkobar. Pada November 1918 di bawah pimpinan
Saad Saglul, kaum nasionalis menuntut agar Mesir
diberikan kemerdekaan penuh.
13. Dampak Nasionalisme Mesir
Atas gerakan yang kontiyu, akhirnya Inggris tidak mampu
lagi menghadapi pemberontakan rakyat Mesir, sehingga terpaksa
mengeluarkan unilateral declaration pada 28 Februari 1922 yang
isinya sebagai berikut:
1. Inggris mengakui kedaulatan Mesir;
2. Inggris berhak atas terusan Suez, Mesir dijadikan daerah opeasi
militer dan dipertahankan dari agresi bangsa asing;
3. status Sudan ditangguhkan.
Walaupun belum merdeka penuh pada
15 Maret 1922, Ahmad Fuad menyatakan
dirinya sebagai Raja Mesir. Sedangkan
golongan nasionalis, menentang unilateral
declaration, karena mereka menuntut merdeka
penuh. Barulah pada tahun 1936 Mesir menjadi
negara yang merdeka penuh.
14. Dampak Nasionalisme Mesir
Sesudah Perang Dunia II, Mesir dan Israel menyerang
Palestina di tahun 1948, tetapi tidak berhasil. Akibatnya Mesir
mendapat kecaman dari negara-negara di dunia. Akibat peristiwa
muncul tuntutan dari para perwira muda, di bawah komando
Kolonel Gamal Abdel Nasser untuk dilakukan pembersihan. Tetapi
Raja Farouk mengabaikan tuntutan ini. Terjadilah peristiwa kudeta
oleh Jenderal Mohammad Najib pada 23 Juli 1952, dan secara
resmi Mesir berubah menjadi republik sejak 18 Juli 1953.
Pada tahun 1956 Gamal Abdel Nasser
melakukan nasionalisasi Terusan Sues. Kemudian
ditutup pada tahun 1967 karena menjadi rebutan
antara Prancis dengan Inggris dan dibuka lagi tahun
1975 oleh Presiden Anwar Sadat