2. Bentuk ?
Bentuk arsitektur merupakan perpaduan antara
massa dan ruang, dimana interior berperan sebagai “isi”
dari ruang tsb. dan merupakan figure tiga-dimensi.
Interior merupakan bidang pandang yang terdiri atas
unsur-unsur yang berbeda dalam wujud ukuran, warna
dan orientasi.
Struktur bidang pandang diperoleh dengan
mengorganisir unsur-unsur positif yang tampil sebagai
figure dan unsur-unsur negatif yang menjadi latar
belakng figure tersebut. Persepsi dan pemahaman
mengenai komposisi tergantung pada interaksi visual
antara unsur-unsur dan negatif didalam bidang tersebut.
2
3. Unsur Pembentuk Ruang
Perletakan suatu figure dua-dimensi pada selembar
kertas akan mempengaruhi wujud ruang putih di
sekelilingnya.
Demikian juga setiap bentuk tiga-dimensi bersifat
menegaskan volume ruang di sekitarnya dan
menimbulkan medan pengaruh atau kawasan yang
dianggap sebagai miliknya.
Unsur-unsur vertikal dan horizontal suatu bentuk
akan membentuk berbagai macam konfigurasi dari
unsur-unsur bentuk dan akan menimbulkan dan
memantapkan jenis dan ruang tertentu.
3
4. Bidang Horizontal
Bidang datar yang dinaikan; bidang horizontal yang diangkat dari
permukaan tanah akan menimbulkan permukaan2 vertikal
sepanjang sisi2nya yang memperkuat pemisahan visual daerah
tersebut dan dasar sekitarnya.
Bidang datar yang diturunkan; sebuah bidang datar horizontal
yang diturunkan ke bawah permukaan tanah, menggunakan
permukaan2 vertikal pd daerah yang direndahkan untuk
membentuk suatu volume ruang.
Bidang atas (overhead); sebuah bidang datar horizontal yang
diletakan tinggi di atas membentuk volume ruang di antara
bidang tersebut dan permukaan tanah di bawahnya.
Agar bidang datar horisontal dapat dilihat sebagai suatu figur,
maka harus ada perbedaan yang menyolok dalam hal warna
gelap-terang atau tekstur antara bidang datar itu sendiri dengan
bidang disekelilingnya.
4
5. Bidang Vertikal
Bentuk-bentuk vertikal lebih banyak
mengambil perhatian di dalam bidang
pandangan kita dibandingkan bidang2
horizontal shg lebih membantu dalam
menetapkan volume ruang yg berbeda dan
memberi kesan tertutup.
Bentuk vertikal berlaku sbg pemisah suatu
ruang dgn ruang lain dan membentuk
pembatas umum antara ruang interior dgn
eksterior.
5
6. Karakteristik Interior
Penampilan sebuah ruangan dapat
dipertinggi nilainya dengan;
Warna
Memberikan kesan sempit atau luas
Tekstur
Dapat melembutkan dan menenangkan sebuah ruang
Pola
Dapat memeriahkan ruangan serta memberi kesan
keteraturan (bentuk ruang maupun penataan perabot)
Cahaya
Memberikan kenyamanan visual terhadap ruang
6
7. Pencahayaan untuk Aksen
Maksud utama pencahayaan adalah tentu
saja menerangi. Namun dalam interior
pencahayaan dapat digunakan sebagai
unsur desain visual untuk menjadikan
suatu ruangan lebih menarik.
Pencahayaan dapat memeriahkan sebuah
ruang dgn pola-pola pokok sorotannya dan
bayangannya. Suatu intensitas cahaya dapat
membantu menunjukkan batas-batas sbh
ruangan atau memperjelas daerah di dalam
sebuah ruangan.
7
8. Pertimbangan Fungsional
Bagian ini merupakan pedoman untuk membuat
evaluasi bagaimana interior bangunan anda
memenuhi kebutuhan dan sesuai dgn jenis
bangunannya.
Bagaimana penggunaan ruang?
Utk macam aktivitas apa? Membaca, ngobrol, masak,
makan, mandi, tidur, memainkan alat musik, dsb?
Apakah merupakan aktivitas yang tenang? Yang gaduh?
Aktivitas lain apa yang sesuai dan dapat bersama-sama
memakai satu ruang sekaligus?
8
9. Siapakah pemakai ruang?
Apakah penggunaannya diutamakan untuk
bersama/pribadi?
Cukupkah perasaan ‘menyendiri’ bagi pemakainya?
Kapan ruangan dipakai?
Apakah siang hari atau malam hari?
Apa saja yang ada dalam ruang?
Perabotan yang bagaimana? Berapa buah?
Model apa dan berapa tempat duduk diperlukan?
Bagaimana bentuk ruangnya?
Apakah ruangan cukup luas dan bentuknya cocok untuk
kegunaannya?
Cukupkah penerangannya? Bagaimana cahaya pada
waktu siang?
Apakah kurang hangat, warna atau karakter?
Adakah pemandangan alam luar yang terlihat?
9