1. i
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah, puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena atas
karunia-Nya saya dapat menyelesaikan tugas paper ini tepat waktu dengan waktu yang
telah ditentukan. Walau pun dalam penyusunannya memenuhi hambatan dan kesulitan.
Dalam penyusunan paper ini saya berterimakasih kepada kedua orang tua saya
yang selalu mendukung dan mendoakan, kepada dosen pengajar Ibu Susi Harahap M.T.
dan Ibu Rica Jumaria Ishak S.SN. yang telah mendukung dan memberi banyak sekali
kritik dan masukan positif pada paper ini, dan terima kasih kepada teman-teman yang
selalu mendoakan dan ikut mendukung dalam penyusunan paper ini. Tanpa bantuan
mereka paper ini mungkin tidak dapat terselesaikan sekarang ini.
Paper yang berjudul “Psikologi Warna dalam Desain Interior” ini bertujun untuk
memenuhi syarat nilai mata kuliah Psikologi Warna. Adapun paper ini membahas
tentang pentingnya psikologi warna dalam desain interior, memperkenalkan sejarah, dan
berbagai jenis spesifikasi warna serta beberapa contoh desain yang telah diterapkan
dalam sebuah warna.
Dengan adanya penyusunan paper ini saya berharap, semoga dapat membagi
pengetahuan dan memperluas wawasan mengenai psikologi warna dan desain interior
kepada para pembaca. Serta dapat termotifasi untuk menjadi desainer interior yang baik
dan memiliki karya dengan kesesuaian warna yang baik pula.
Bogor, 2017
Penulis
2. ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................... ii
BAB I Psikologi Warna Dalam DesainInterior ............................................ 1
BAB II Warna Pigmen dan Kadar Warna .................................................... 6
2.1 Kadar Warna .................................................................................. 6
2.2 Warna Pigmen ............................................................................... 7
BAB III Kesimpulan ........................................................................................ 8
SUMBER LITERATUR ................................................................................. iii
TIME SCEDULE ............................................................................................. iv
3. 1
BAB I
PSIKOLOGI WARNA DALAM DESAIN INTERIOR
Warna adalah suatu unsur yang tidak dapat berdiri sendiri, karenanya ia selalu
dipengaruhi dan ditentukan oleh warna lain yang ada disekitarnya.
Warna merupakan spektrum1 tertentu yang terdapat dalam suatu cahaya yang sempurna
berwara putih. Identitas suatu warna ditentukan panjang gelombang cahaya tersebut.
Warna ialah sebuah tampilan fisik yang dapat ditangkap oleh mata untuk
membedakan benda satu dengan yang lainnya. Warna dapat didefinisikan sebagai sifat
cahaya yang dapat dipancarkan secara objektif, warna pun dapat dilihat secara subyektif
atau fisik yang dapat diberikan oleh panjang gelombang. Panjang gelombang warna
yang mampu ditangkap oleh mata manusia berkisar antara 380-780 nanometer. Sebagai
contoh, warna biru memiliki panjang gelombang 460 nanometer. Warna biru dengan
kadar pencahayaan yang sama akan terlihat berbeda penampilannya bila diletakkan di
atas latar yang berbeda atau didekatkan dengan warna yang berbeda.
Sedangkan Interior sendiri dapat diartikan dengan ruangan dan desain. Desain
Interior secara umum dapat diartikan dengan merancang ruangan. Desain interior
berhubungan dengan dua hal yaitu merancang ruangan dan dapat sebagai produk
perancang. Interior tidak berkutik sebagai perancang dan penyusun letak suatu ruang
saja, interior pula dapat membuat rancangan furniturenya sendiri.
Keberadaan suatu warna di alam telah terbukti bahwa dapat berpengaruh kepada
makhluk hidup yang ada di dalamnya. Begitupula keberadaan warna pada suatu ruang
dapat berpengaruh kepada orang yang berada
Selain itu para ahli berpendapat tentang psikologi warna dalam interior. Dari
pernyataan para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa Psikologi Warna dalam Desain
Interior merupakan sebuah wadah emosi yang dapat mempengaruhi daya tarik suatu
ruangan maupun furnitur, juga dapat mempengaruhi suasana hati orang yang sedang
1 Spektrum:rentetanwarna kontinuyangdiperolehapabila cahaya diuraikanke dalam komponennya
4. 2
berada didalamya. Tentu saja setiap ruang berbeda, karena memiliki fungsi dan aura2
yang berbeda pula, seperti:
a. Kamar Tidur
Kamar tidur adalah area pribadi yang paling sering ditempati. Sebuah kamar
diharapkan dapat memberikan perasaan tenang dan sejuk. Oleh karenanya, nuansa
warna hijau dan biru sering dipilih untuk memberikan efek tenang dan sejuk yang
diharapkan. Warna merah pekat tanpa kombinasi dan sejenisnya sangat tidak
dianjurkan, karena warna tersebut tidak memberikan efek yang diharapkan dari
sebuah kamar tidur.
Desain kamar tidur karya Alex Bayu Saputro tersebut ialah salah satu contoh
ruang tidur yang bernuansa hijau yang sengaja digunakan untuk memberikan
kenyamanan dan kesejukan. Kombinasi warna coklat yang sengaja dipakai untuk
memberikan kesan kehangatan, dan ketenangan. Motif batik yang melekat pada
dinding sengaja dibuat untuk memberlihatkan kebudayaan batik yang berasa dari
jawa, untuk mengangkat pula budaya nusantara.
b. Ruang Tamu
Tidak ada aturan yang tegas dalam pemilihan warna untuk ruangan yang satu
ini. Tetapi, mengingat budaya untuk selalu menghormati tamu, dianjurkan untuk
memilih warna-warna alam yang bersifat cenderung tidak provokatif3. Yang perlu
diperhatikan adalah ukuran ruang tamu Anda. Warna gelap cocok untuk ruang tamu
2 Aura: Energi yang memancar
3 Provokatif:Bersifat merangsang/menghasut.
5. 3
berukuran besar. Sedangkan untuk ruang tamu berukuran kecil dapat dimanipulasi4
dengan pemberian warna-warna terang.
Ruang tamu karya Revano ini menggunakan warna terang dikarenakan
ruangan ini sempit. Revas memanipulasinya dengan warna putih selain itu revas
pun tidak memeberikan sekat5 pada beberapa ruangan. Hal ini sangat
menguntungkan untuk ruangan yang sempit agar terkesan luas, selain itu pemilihan
warna putih pun dapat membeikan kesan dingin atau sejuk, tanpa terlihat sumpek
atau panas.
c. Ruang Makan
Bayangkan Anda sedang berada di restoran cepat saji. Warna apa yang sering
Anda temukan di sana? Ya, warna merah. Berdasarkan sebuah penelitian, warna
yang satu ini memang dipercaya dapat merangsang nafsu makan, sehingga sering
digunakan di restoran-restoran. Dianjurkan untuk tidak menggunakan warna biru
di ruang makan, karena justru dapat menghilangkan nafsu makan.
Finkeldei Polstermöbel GmbH membuat ruang makannya dengan kombinasi
warna merah dan putih. Warna merah pada ruang makan dapat membawa emsional
yg baik untuk orang yang berada pada ruangan tersebut, karena dapat merangsang
4 Manipulasi:Upaya untuk mempengaruhi perilaku, sikap, danpendapat oranglain tanpa orangitumenyadarinya.
5 Sekat: Pembatas atau pemisah ruangan menjadi berpetak-petak.
6. 4
nafsu makan, sehingga sering kali kita melihat entah itu furnitur ataupun dekorasi
restoran kebanyakan berkombinasi dengan warna merah. Selain itu warna putih
yang dikombinasikan memberikan kesan uas pada ruang makan yang terlihat
sempit, selain itu warna merah dan putih juga dapat berkesan mewah pada suatu
ruangan.
d. Dapur
Dapur adalah ruangan tempat berkreasi, sehingga warna yang cocok untuk
ruangan ini adalah warna-warna segar seperti kuning jeruk atau hijau lemon. Kedua
warna tersebut bersifat menyenangkan, sehingga dapat merangsang kreativitas.
Ruang Dapur yang di desain oleh Livie sukma T pada sebuah studio
menggunakan warna yang dianjurkan bagi dapur. Pada desain tersebut Livie
menggunakan kombinasi warna terang yaitu ungu, hijau dan abu-abu. Pada dapur
warna Hijau memberikan efek kreatfitas untuk pengguna dapur dalam memasak,
sedangkan warna putih lagi-lagi dipakai untuk memperlihatkan keluasan dapur
pada dapur yang sempit.
7. 5
BAB II
WARNA PIGMEN & KADAR WARNA
DALAM DESAIN INTERIOR
Warna memiliki temperatur6 dan pigmen7 tersendiri, biasanya kadar
mempengaruhi suhu yang berada pada warna tersebut yang dapat membawa kesan dan
emosional yang berbeda pada setiap warna. Begitu pula dengan pigmen, biasanya
berasal dari alam seperti makhluk hidup ataupun buatan seperti warna cat.
2.1 KADAR WARNA
2.1.1 Warna Panas
Merupakan warna yang terdapat pada tengah-tengah lingkaran warna
mulai dari warna merah hingga kuning. Warna ini menjadi simbol riang,
semangat, marah, berani, membara. Warna ini pun dapat memberi kesan
dekat.
Warna panas sangat cocok untuk lingkungan yang memiliki suhu
rendah, Yuni Jie membuat desain sebuah ruang santai dengan warna merah
yang berfungsi untuk memberikan kesan panas dan serius, selain itu
ruangan tersebut memberikan sudut elegan tersendiri dengan paduan
warna panas yang terbentuk dari warna merah tersebut.
2.1.2 Warna Hangat (Warm)
Warna yang masuk kategori warna hangat, antara lain oranye,
merah, kuning, dan kombinasi di antara ketiganya. Warna-warna tersebut
cenderung akan membuat Anda berpikir tentang sinar matahari dan
6 Temperatur: Panas atau dinginnya hawa.
7 Pigmen: Zat suatu warna
8. 6
kehangatan. Warna hangat memiliki kemampuan untuk membuat suatu
ruangan terasa hangat di tengah-tengah cuaca yang dingin secara spikis.
2.1.3 Warna Dingin (Cold Color)
Merupakan kelompok warna dalam rentang setengah lingkaran
dalam lingkaran warna mulai dari hijau hingga ungu. Warna ini menjadi
simbol kelembutan, sejuk, nyaman, kedamaian. Warna dingin
mengesankan jarak yang jauh.
Desain Ruang tamu yang sengaja dibuat dengan warna
yang sejuk dari alam seerti warna hijau lumut dan kombinasi warna
cerah yang membantu ruangan sempit agar terlihat luas.
2.1.3 Warna Netral (Neutral Color)
Merupakan warna yang tidak lagi murni dengan kata lain bukan
merupakan warna primer maupun sekunder. Warna ini merupakan
campuran ketiga komponen warna sekaligus, tetapi tidak dalam
komposisi tepat sama.
2.1.4. Warna kontras atau komplementer
Warna yang memberikan kesan perlawanan, warna ini biasanya
didapatkan dari warna yang saling bertolakan atau saling bersebrangan,
warna yang memotong titik tengah pada segitiga, warna ini terdiri atas
warna primer dan sekunder.
Warna kontras yang sengaja dipilih untuk memperlihatkan kesan
fresh dan nyaman, emosi yang ceria dan dapat membawa kebahagiaan.
9. 7
2.2 PIGMEN WARNA
Pada umumnya kita mengetahui bahwa warna primer ialah merah, kuning
dan biru seperti yang di ungkapkan brewster pada teorinya yang membagi warna
menjadi 4 yaitu, primer, sekunder, tersier dan netral. Setiapp warna memiliki
karakteristik dan kesan yang berbeda. Pigmen dapat pula dibagi dua yaitu,
pigmen warna dari alam serta pigmen warna buatan.
a. Pigmen warna Alam
Pigmen warna Alam ialah warna yang berasal dari warna alam, warna
yang diambil dari lingkungan, biasanya warna ini bersifat warna natural
seperti warana hijau pada daun, wara biru pada air, warana putih pada langit
atau warna es, bisa juga warna kunging untuk matahari, warna coklat pada
batang pepohonan.
Warna yang terdapat pada kamar tidur tersebut
adalahwarna yang berasal dari alam, warna yang
menimbulkan kehangatan yang timbul dari batu alam
serta warna dari kayu kayu yang sengaja di sdesain
oleh Pearson Group ini pun menimbulkan kesan
klasik.
b. Pigmen Warna Buatan
Warna buatan ialah warna yang sengaja diciptakan oleh manusia
untuk membentuk warna campuran dari sekunder ataupun tertier. Warna ini
biasanya dipakai sesuai kebutuhan dan situasi. Warna ini banyak kita jumpai
seperti warana ungu, pink, dan masih banyak yang lainnya.
10. 8
BAB III
KESIMPULAN
Paper yang berjudul Psikologi Warna dalam desain Interio ini diharapkan mampu
memberikan pengetahuan warna secara umum dan spesifikasi warna psikologi dalam
interior. Mampu menginformasikan fungsi warna secara umum maupun secara
penerapannya pada suatu ruang. Mampu memberikan pemahaman mengenai kesan
pesan dalam warna, penemptan warna yang baik pada ruang scara fungsional, serta
dapat menginspirasi para desainer dalam memilah dan menempatkan warna pada ruang
yang telah dirancang. Selain menata dan mengonsep suatu ruangan, desainer interior
pun harus mampu menangani suatu emosi yang akan dituangkan pada ruangan tersebut
melalui warna, penyesuaina pada iklim dan lingkungan.
Diharapkan dapat memotifasi para desainer maupun pembaca dengan beberapa
cntoh ruang maupun penjelasan singkat namun jelas yang terdapat pada paper ini secara
umum dan spesifik dalam pandangan interiornya.
11. iii
SUMBER LITERATUR
1. Dra. Santo, Tris Neddy M.A. Psikologi Warna. Jakarta 2012. FSR IKJ PRESS 2012
2. Arti dan Karakteristik Warna. Dimasnadia. 20 Desember 2015
(Saumber: https://masdimkhanza.wordpress.com/2015/12/20/arti-dan-karakteristik-
warna/)
3. Warna (About Colour). Unknown. 20 Januari 2013
(Saumber: http://blog.aimagu.com/2013/01/warna-about-warna.html)
4. Mengenal Perbedaan Warna Hangat dan Sejuk, Darma Ismayanto 20 Sep 2016,
20:30 WIB
(Sumber: http://www.rumahku.com/artikel/read/mengenal-perbedaan-warna-
hangat-dan-sejuk-414787)
5. Ruang tamu , Revano, September 2016
(Sumber:http://revastudio.com/m/works2.html)
6. Inspirasi Desain Interior Rumah dengan warna Netral, oscarliving.co.id 27 oktober
2015.
(Sumber:https://oscarliving.co.id/news/view/32/inspirasi-desain-interior-rumah-
dengan-warna-netral)
7. Fungsi dan Keindahan-Menempatkan Warna Kontras dalam Ruang.
desainruangrumahku.blogspot.co.id, September 2013
(Sumber:http://desainruangrumahku.blogspot.co.id/2013/09/menempatkan-warna-
kontras.html)
12. iv
Time Schedule29
30
NAMA : Mursydah Amaliah Ahmad31
NIM : 316015001932
Waktu Jam
Kegiata
n
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
Ketera
ngan
PAGI
4.30-5.00 Sholat
Sholat
Subuh
Sholat
Subuh
Sholat
Subuh
Sholat
Subuh
Sholat
Subuh
Sholat
Subuh
Sholat
Subuh,
Kuliah
Subuh
6.00-7.00 Sarapan Sarapan Sarapan Sarapan Sarapan Sarapan Sarapan Sarapan
SIAN
G
8.00-9.00
Kuliah
DDI
Mengerjak
an Tugas
& makan
siang
GKI
Mengerjaka
n Tugas
APRESI
ASI
SENI
Mengerjak
an Tugas
& makan
siang
Kumpul
Keluarga
& makan
siang
10.00-
11.00
12.00-
13.00
Sholat
Dzuhur
PSIKOL
OGI
Sholat
Dzuhur
FOTOGR
AFI
Sholat
Dzuhur
SEJARA
H
Sholat
Dzuhur
Ergonom
i,Sholat
Dzuhur
Sholat
Dzuhur
Mengerjak
an Tugas
Sholat
Dzuhur14.00-
15.00
Main Game
SORE
16.00-
17.00
Solat
Sholat
Ashar
Sholat
Ashar
Sholat
Ashar
Sholat
Ashar
Agama,
Sholat
Ashar
Sholat
Ashar
Sholat
Ashar