2. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI Daring Edisi III) telah memasukkan kata
‘pramuka’ dan ‘kepramukaan’ di dalamnya. Menurut kamus ini, kedua kata
tersebut mempunyai arti sebagai berikut:
•pramuka /pra·mu·ka/ n akr Praja Muda Karana; organisasi
untuk pemuda yang mendidik para anggotanya di berbagai
keterampilan, disiplin, kepercayaan pada diri sendiri, saling
menolong, dan sebagai anggota organisasi pramuka: --
membentuk anak (pemuda) yang masih berkembang menjadi
warga negara yang berbudi luhur; pandu;
•kepramukaan /ke·pra·mu·ka·an/ n perihal (kegiatan dan
sebagai) yang berhubungan dengan pramuka
3. Berikut pengertian masing-masing menurut Undang-undang Nomor 12
Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka:
•Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh
pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan kepramukaan.
•Pramuka adalah warga negara Indonesia yang aktif
dalam pendidikan kepramukaan serta mengamalkan Satya
Pramuka dan Darma Pramuka.
•Kepramukaan adalah segala aspek yang berkaitan dengan
pramuka.
•Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan
kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka
melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan.
4. Adapun tugas pokok Gerakan Pramuka adalah untuk
melaksanakan pendidikan bagi kaum muda di lingkungan luar
sekolah. Pendidikan ini untuk melengkapi pendidikan di
lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah. Pendidikan
tersebut dimaksudkan untuk mencapai tujuan Gerakan
Pramuka.
5. Tujuan Gerakan Pramuka
membentuk setiap Pramuka agar menjadi pribadi yang beriman,
bertakwa, memiliki akhlak yang mulia, mempunyai jiwa patriotik,
taat terhadap hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai keluhuran
bangsa Indonesia, serta memiliki dan menguasai kecakapan
hidup.
Dengan itu semua diharapkan menjadi kader bangsa yang
mampu menjaga dan membangun Negara Kesatuan Republik
Indonesia, sekaligus mengamalkan Pancasila, dan melestarikan
lingkungan hidup.
6. Gerakan pramuka juga berfungsi sebagai wadah untuk
mencapai tujuan Gerakan Pramuka. Untuk mencapai tujuan
tersebut dilakukan berbagai usaha yang meliputi :
1.Pendidikan dan pelatihan Pramuka;
2.Pengembangan Pramuka;
3.Pengabdian masyarakat dan orang tua;
4.Permainan yang berorientasi pada pendidikan.
8. Sejarah Kepramukaan di Dunia tidak
bisa terlepas dari Baden Powell.
Tentara Inggris yang lahir di London,
Inggris pada tanggal 22 Februari
1857
Beliau menggagas kegiatan yang
dalam sejarah kemudian terkenal
dengan kepramukaan atau scouting.
Sejarah mencatat bahwa buku Aids
to Scouting (1899) yang berisikan
pengalaman Baden Powell semasa
di ketentaraan menarik minat, dan
banyak dibaca, tidak hanya oleh
kalangan militer saja melainkan oleh
para guru dan organisasi pemuda. Baden Powell, Bapak Pramuka Sedunia
9. Minat masyarakat terhadap buku Aids to Scouting yang
tinggi membuat William Alexander Smith (Pimpinan Boys
Brigade Inggris) meminta Baden Powell untuk melatih 22
pemuda.
Baden Powell, ke-22 pemuda ini diajak berkemah di pulau
Brownsea selama 8 hari pada tanggal 25 Juli - 2 Agustus
1907. Tercatat dalam sejarah, perkemahan tersebut
menginspirasi Baden Powell untuk menulis buku 'Scouting
for Boys' (1908).
Selain diilhami buku-bukunya terdahulu, buku ini juga
mendapatkan masukan dan dukungan dari Frederick
Russell Burnham (Chief of Scouts in British Africa), Ernest
Thompson Seton dari Woodcraft Indians (Amerika),
dan William Alexander Smith dari Boys Brigade.
Baden Powell bersama
pramuka
Baden Powell bersama
istrinya,
Olave Soames
10. Buku Scouting for Boys menjadi rujukan dan
pedoman penyelenggaraan kegiatan serupa
di seluruh dunia.
Kegiatan-kegiatan tersebut yang kemudian
dikenal sebagai kepramukaan atau
scouting. Kemah di pulau Brownsea dan
buku 'Scouting for Boys' dianggap sebagai
tonggak awal sejarah kepramukaan di dunia
Monumen di Pulau Brownsea, menandai perkemahan
Pramuka pertama kali di dunia
11. Sejarah mencatat bahwa buku “Scouting for Boys” tersebar luas di
Inggris dan negara-negara lain. Buku ini menginspirasi berdirinya
organisasi kepramukaan di Inggris dan sekitarnya. Sehingga
bermunculanlah kegiatan-kegiatan untuk pemuda dengan menerapkan
ide-ide Baden Powell. Semula kepramukaan hanya ditujukan bagi anak
laki-laki berusia 11 sampai 18 tahun dengan nama Boys Scout.
Tahun 1912 atas bantuan adik perempuan beliau, Agnes berinisiatif
mendirikan organisasi kepramukaan untuk wanita dengan nama Girl
Guides. Organisasi ini kemudian diteruskan oleh istri Baden Powell.
12. Tahun 1916 berdiri kelompok pramuka usia siaga dengan
nama Cub (anak serigala) dengan buku The Jungle Book karangan
Rudyard Kipling sebagai pedoman kegiatannya. Buku ini bercerita
tentang Mowgli si anak rimba yang dipelihara di hutan oleh induk
serigala.
Tahun 1918 Baden Powell membentuk "Rover Scout" bagi mereka
yang telah berusia 17 tahun. Tahun 1922 beliau menerbitkan
buku Rovering To Success (Mengembara Menuju Bahagia). Buku ini
menggambarkan seorang pemuda yang harus mengayuh sampannya
menuju ke pantai bahagia.
13. Tahun 1920 diselenggarakan Jambore Dunia yang
pertama di Olympia Hall, London. Beliau mengundang
pramuka dari 27 Negara dan pada saat itu Baden
Powell diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief
Scout of The World).
Tahun 1914 beliau menulis petunjuk untuk kursus
Pembina Pramuka dan baru dapat terlaksana tahun
1919. Dari sahabatnya yang bernama W.F. de Bois
Maclarren, beliau mendapat sebidang tanah di
Chingford yang kemudian digunakan sebagai tempat
pendidikan Pembina Pramuka dengan nama Gilwell
Park.
Patung Baden Powell di Gilwell Park
14. Tahun 1920 dibentuk WOSM atau World Organization of the Scout
Movement (Organisasi Gerakan Pramuka Sedunia). Sekretariat (kantor
pusat WOSM) disebut World Scout Bureau (Biro Pramuka Dunia). Biro
Pramuka Dunia pertama kali berlokasi di London, Inggris. Pada tahun 1958
dipindah ke Ottawa Kanada dan tahun 1968 dipindahkan lagi ke
Geneva,Swiss.
World Scout Bureau dipimpin oleh seorang Sekretaris Jenderal Biro
Pramuka Dunia. Saat ini Sekretaris jenderal WOSM dijabat oleh Scott
Teare.
Biro Kepramukaan sedunia mempunyai 5 kantor kawasan yaitu Kawasan
Afrika, berkantor di Nairobi, Kenya; Kawasan Arab, berkantor di Kairo,
Mesir; Kawasan Asia Pasifik, berkantor di Manila, Filipina; Kawan Eurasia,
berkantor Kiev, Ukraina; Kawasan Eropa, berkantor di Jenewa Swiss; dan
Kawasan Inter-Amerika, berkantor di Panama City, Panama.
Indonesia bergabung menjadi anggota WOSM sejak tahun 1953. Selain
WOSM, di dunia juga terdapat beberapa organisasi kepramukaan lainnya
seperti WAGGGS (World Association of Girl Guides and Girl Scouts atau
Asosiasi Kepanduan Putri Sedunia).
15. Biro Kepramukaan sedunia mempunyai 5 kantor kawasan yaitu Kawasan Afrika, berkantor
di Nairobi, Kenya; Kawasan Arab, berkantor di Kairo, Mesir; Kawasan Asia Pasifik,
berkantor di Manila, Filipina; Kawan Eurasia, berkantor Kiev, Ukraina; Kawasan Eropa,
berkantor di Jenewa Swiss; dan Kawasan Inter-Amerika, berkantor di Panama City,
Panama.
Indonesia bergabung menjadi anggota WOSM sejak tahun 1953. Selain WOSM, di dunia
juga terdapat beberapa organisasi kepramukaan lainnya seperti WAGGGS (World
Association of Girl Guides and Girl Scouts atau Asosiasi Kepanduan Putri Sedunia).
18. Gagasan Baden Powell yang membentuk kepramukaan dengan cepat
menyebar ke berbagai negara, termasuk Belanda. Di negara Belanda
kepramukaan disebut sebagai Padvinder. Di negara jajahannya,
termasuk Indonesia, Belanda mendirikan organisasi Kepramukaan. Di
Indonesia dikenal dengan istilah NIPV (Netherland Indische Padvinder
Vereniging; Persatuan Pandu-Pandu Belanda). Organisasi ini
dikhususkan bagi anak-anak Belanda.
19. Oleh tokoh-tokoh pergerakan nasional Indonesia dibentuk organisasi
kepanduan yang bertujuan membentuk manusia Indonesia yang baik
dan menjadi kader pergerakan nasional. Karenanya kemudian muncul
organisasi-organisasi kepramukaan pribumi yang kala itu jumlahnya
mencapai lebih dari seratus organisasi. Organisasi itu semisal; JPO
(Javananse Padvinders Organizatie); JPP (Jong Java Padvinderij),
SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvinderij); HW (Hisbul Wathon) dll.
20. Melihat maraknya organisasi kepramukaan milik pribumi yang
bermunculan, Belanda akhirnya membuat peraturan untuk
melarang organisasi kepramukaan di luar milik Belanda
menggunakan istilah Padvinder. Karena itu kemudian KH. Agus
Salim menggunakan istilah "Pandu" dan "Kepanduan".
Sejak tahun 1930 timbul kesadaran dari tokoh-tokoh Indonesia
untuk mempersatukan organisasi kepramukaan. Maka
terbentuklah KBI (Kepanduan Republik Indonesia). KBI
merupakan gabungan dari organisasi kepanduan seperti IPO,
PK (Pandu Kesultanan), PPS (Pandu Pemuda Sumatra).
21. Dan pada tahun 1931 terbentuk PAPI (Persatuan Antar Pandu-Pandu
Indonesia), kemudian diubah menjadi BPPKI (Badan Pusat Persatuan
Kepanduan Indonesia) pada tahun 1938.
Pada waktu pendudukan Jepang, kepanduan di Indonesia dilarang
sehingga tokoh Pandu banyak yang masuk Keibondan, Seinendan
dan PETA.
Setelah masa kemerdekaan dibentuklah organisasi kepanduan yang
bersifat nasional yaitu Pandu Rakyat Indonesia yang dideklarasikan
di Solo pada tanggal 28 Desember 1945. Pandu Rakyat Indonesia
menjadi satu-satunya organisasi kepramukaan di Indonesia saat itu.
22. Namun pada masa leberalisme, kembali bermunculan
berbagai organisasi kepanduan seperti; HW, SIAP, Pandu
Indonesia, Pandu Kristen, Pandu Ansor, KBI dll yang
jumlahnya mencapai seratusan lebih.
Sebagian organisasi tersebut terhimpun dalam tiga federasi
yaitu; IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia, berdiri tanggal 13
September 1951), POPPINDO (Persatuan Organisasi Pandu
Putri Indonesia, berdiri tahun 1954) dan PKPI (Persatuan
Kepanduan Putri Indonesia).
23. Pada 1953 IPINDO berhasil menjadi anggota kepramukaan
sedunia. Pada tanggal 10-20 Agustus 1955 IPINDO juga
berhasil menyelenggarakan Jambore Nasional I di Pasar
Minggu Jakarta. Sedangkan POPPINDO dan PKPI pernah
bersama-sama menyambut singgahnya Lady Baden Powell
(istri Baden Powell) ke Indonesia, dalam perjalanan ke
Australia. Pada tahun 1959, PKPI mengadakan perkemahan
besar untuk pramuka putri yang disebut “Desa Semanggi” di
Ciputat. Pada tahun ini juga IPINDO mengirimkan kontingen ke
Jambore Dunia di MT. Makiling Filipina.
24. Mulai tahun 1960-an, berbagai pihak termasuk pemerintah dan MPRS melakukan
berbagai upaya untuk melakukan penertiban organisasi kepanduan termasuk
upaya untuk mendirikan Gerakan Pramuka.
Pada hari Kamis malam tanggal 9 Maret 1961 Presiden mengumpulkan tokoh-
tokoh dan pemimpin gerakan kepramukaan Indonesia, bertempat di Istana
Negara. Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus
diperbaharui, metode dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi
kepanduan yang ada dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka.
Presiden juga menunjuk Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka yang terdiri
atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Prof. Prijono, Menteri Pertanian Dr.A. Azis
Saleh dan Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa,
Achmadi. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI TUNAS GERAKAN
PRAMUKA
25. Panitia inilah yang kemudian mengolah
Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, sebagai
Lampiran Keputusan Presiden R.I Nomor 238
Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961 tentang
Gerakan Pramuka. Kepres ini menetapkan
Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya
organisasi kepanduan yang ditugaskan
menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi
anak-anak dan pemuda Indonesia. Peristiwa ini
kemudian disebut sebagai HARI PERMULAAN
TAHUN KERJA.
Kepres Nomor 238 Tahun 1961 ini ditandatangi
oleh Perdana Menteri Ir. Juanda sebagai
Pejabat Presiden Karena Presiden RI, Ir.
Soekarno saat itu sedang berkunjung ke
Jepang.
26. Pada tanggal 30 Juli
1961, bertempat di Istora Senayan
(Sekarang Stadiun Gelora Bung
Karno), tokoh-tokoh organisasi
kepanduan di Indonesia yang
menyatakan dengan ikhlas
meleburkan diri ke dalam
organisasi Gerakan Pramuka.
Peristiwa ini kemudian disebut
sebagai HARI IKRAR GERAKAN
PRAMUKA.
Presiden Soekarno menyerahkan panji kepramukaan
27. Pada tanggal 14 Agustus 1961, dilakukan Pelantikan Mapinas (Majlis
Pimpinan Nasional), Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, dilanjutkan
penganugerahan Panji-panji Kepramukaan dan defile Pramuka untuk
memperkenalkan Pramuka kepada masyarakat yang diikuti oleh sekitar
10.000 Pramuka. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI
PRAMUKA yang diperingati hingga sekarang.
Mapinas saat itu diketuai oleh Dr. Ir. Soekarno (Presiden RI) dengan
Wakil Ketua I, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Wakil Ketua II Brigjen
TNI Dr.A. Aziz Saleh. Sementara Kwarnas, diketuai oleh Sri Sultan
Hamengku Buwono IX dan Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh sebagai Wakil
Ketua merangkap Ketua Kwarnari.
28. Daftar Ketua Kwarnas dari Tahun ke Tahun
Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Ketua Kwarnas
Pertama dan Terbanyak Periode (1961-1974)
Letjen. M. Sarbini, Ketua Kwarnas
Kedua (1974-1978)
29. Daftar Ketua Kwarnas dari Tahun ke Tahun
Letjen. Mashudi, Ketua Kwarnas Ketiga dan
Terlama (1978-1993)
Letjen. Himawan Sutanto, Ketua
Kwarnas Keempat (1993-1998)
30. Daftar Ketua Kwarnas dari Tahun ke Tahun
Letjen. Rivai Harahap, Ketua Kwarnas Kelima
(1998-2003)
Prof. Dr. Azrul Azwar, MPH, Ketua
Kwarnas Keenam (2003-2013)
31. Daftar Ketua Kwarnas dari Tahun ke Tahun
Dr. Adhyaksa Dault, S.H., M.Si., Ketua Kwarnas
Ketujuh (2013- 2018)
Komjen. Pol (Purn) Drs. Budi
Waseso Ketua Kwarnas Kedelapan
(2018- 2023)
33. Penegak adalah sebuah golongan setelah
pramuka penggalang. Anggota pramuka Penegak
berusia dari 16-19 tahun.
34. Disebut Pramuka Penegak karena sesuai
dengan kiasan pada masa Penegakan
kemerdekaan bangsa Indonesia.
35. Kode Kehormatan Pramuka Penggalang
Kode Kehormatan Pramuka Penggalang terdiri atas janji (satya)
dan ketentuan moral (darma). Janji penggalang disebut ‘Trisatya’
sedangkan ketentuan moralnya dinamakan ‘Dasadarma’. Trisatya
terdiri atas tiga butir janji sedangkan Dasadarma memuat 10
butir sikap yang kesemuanya musti ditepati dan dipraktekkan
dalam kehidupan sehari-hari.
36. Trisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan
Pancasila,
menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun
masyarakat,
menepati Dasadarma.
37. Dasadarma
1.Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2.Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
3.Patriot yang sopan dan kesatria.
4.Patuh dan suka bermusyawarah.
5.Rela menolong dan tabah.
6.Rajin, terampil, dan gembira.
7.Hemat, cermat, dan bersahaja.
8.Disiplin, berani, dan setia.
9.Bertanggungjawab dan dapat dipercaya.
10.Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.
38. Pengorganisasian Pramuka Penegak
Satuan Satuan terkecil dalam Pramuka Penegak disebut Sangga dan
Kesatuan dari beberapa Sangga disebut Ambalan. Setiap Sangga
beranggotakan 7-10 orang Pramuka Penegak dan dipimpin oleh
seorang Pemimpin sangga yang dipilih oleh anggota sangga itu
sendiri.
Masing-masing Pemimpin sangga ini nanti akan memilih satu orang
dari mereka yang akan menjadi Pemimpin Sangga Utama yang
disebut Pradana. Ambalan yang terdiri dari beberapa sangga
tersebut dipimpin oleh seorang Pradana
39. Dalam Golongan Pramuka Penegak ada dua tingkatan,
yaitu:
1.Penegak Bantara
2.Penegak Laksana
Setiap anggota Penegak yang telah menyelesaikan SKU (
Syarat Kecakapan Umum ) berhak mengenakan TKU ( Tanda
Kecakapan Umum ) sesuai tingkatannya yang dikenakan
pada pundak berwarna dasar hijau. TKU untuk Penegak
berbentuk sebuah tunas kelapa yang terlipat dua.