SlideShare a Scribd company logo
1 of 41
Pengetahuan
Umum
Kepramukaan
01
01
02
03
04
05
06
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI Daring Edisi III) telah memasukkan kata
‘pramuka’ dan ‘kepramukaan’ di dalamnya. Menurut kamus ini, kedua kata
tersebut mempunyai arti sebagai berikut:
•pramuka /pra·mu·ka/ n akr Praja Muda Karana; organisasi
untuk pemuda yang mendidik para anggotanya di berbagai
keterampilan, disiplin, kepercayaan pada diri sendiri, saling
menolong, dan sebagai anggota organisasi pramuka: --
membentuk anak (pemuda) yang masih berkembang menjadi
warga negara yang berbudi luhur; pandu;
•kepramukaan /ke·pra·mu·ka·an/ n perihal (kegiatan dan
sebagai) yang berhubungan dengan pramuka
Berikut pengertian masing-masing menurut Undang-undang Nomor 12
Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka:
•Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh
pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan kepramukaan.
•Pramuka adalah warga negara Indonesia yang aktif
dalam pendidikan kepramukaan serta mengamalkan Satya
Pramuka dan Darma Pramuka.
•Kepramukaan adalah segala aspek yang berkaitan dengan
pramuka.
•Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan
kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka
melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan.
Adapun tugas pokok Gerakan Pramuka adalah untuk
melaksanakan pendidikan bagi kaum muda di lingkungan luar
sekolah. Pendidikan ini untuk melengkapi pendidikan di
lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah. Pendidikan
tersebut dimaksudkan untuk mencapai tujuan Gerakan
Pramuka.
Tujuan Gerakan Pramuka
membentuk setiap Pramuka agar menjadi pribadi yang beriman,
bertakwa, memiliki akhlak yang mulia, mempunyai jiwa patriotik,
taat terhadap hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai keluhuran
bangsa Indonesia, serta memiliki dan menguasai kecakapan
hidup.
Dengan itu semua diharapkan menjadi kader bangsa yang
mampu menjaga dan membangun Negara Kesatuan Republik
Indonesia, sekaligus mengamalkan Pancasila, dan melestarikan
lingkungan hidup.
Gerakan pramuka juga berfungsi sebagai wadah untuk
mencapai tujuan Gerakan Pramuka. Untuk mencapai tujuan
tersebut dilakukan berbagai usaha yang meliputi :
1.Pendidikan dan pelatihan Pramuka;
2.Pengembangan Pramuka;
3.Pengabdian masyarakat dan orang tua;
4.Permainan yang berorientasi pada pendidikan.
Sejarah
Pramuka
Dunia
01
02
03
04
05
06
Sejarah Kepramukaan di Dunia tidak
bisa terlepas dari Baden Powell.
Tentara Inggris yang lahir di London,
Inggris pada tanggal 22 Februari
1857
Beliau menggagas kegiatan yang
dalam sejarah kemudian terkenal
dengan kepramukaan atau scouting.
Sejarah mencatat bahwa buku Aids
to Scouting (1899) yang berisikan
pengalaman Baden Powell semasa
di ketentaraan menarik minat, dan
banyak dibaca, tidak hanya oleh
kalangan militer saja melainkan oleh
para guru dan organisasi pemuda. Baden Powell, Bapak Pramuka Sedunia
Minat masyarakat terhadap buku Aids to Scouting yang
tinggi membuat William Alexander Smith (Pimpinan Boys
Brigade Inggris) meminta Baden Powell untuk melatih 22
pemuda.
Baden Powell, ke-22 pemuda ini diajak berkemah di pulau
Brownsea selama 8 hari pada tanggal 25 Juli - 2 Agustus
1907. Tercatat dalam sejarah, perkemahan tersebut
menginspirasi Baden Powell untuk menulis buku 'Scouting
for Boys' (1908).
Selain diilhami buku-bukunya terdahulu, buku ini juga
mendapatkan masukan dan dukungan dari Frederick
Russell Burnham (Chief of Scouts in British Africa), Ernest
Thompson Seton dari Woodcraft Indians (Amerika),
dan William Alexander Smith dari Boys Brigade.
Baden Powell bersama
pramuka
Baden Powell bersama
istrinya,
Olave Soames
Buku Scouting for Boys menjadi rujukan dan
pedoman penyelenggaraan kegiatan serupa
di seluruh dunia.
Kegiatan-kegiatan tersebut yang kemudian
dikenal sebagai kepramukaan atau
scouting. Kemah di pulau Brownsea dan
buku 'Scouting for Boys' dianggap sebagai
tonggak awal sejarah kepramukaan di dunia
Monumen di Pulau Brownsea, menandai perkemahan
Pramuka pertama kali di dunia
Sejarah mencatat bahwa buku “Scouting for Boys” tersebar luas di
Inggris dan negara-negara lain. Buku ini menginspirasi berdirinya
organisasi kepramukaan di Inggris dan sekitarnya. Sehingga
bermunculanlah kegiatan-kegiatan untuk pemuda dengan menerapkan
ide-ide Baden Powell. Semula kepramukaan hanya ditujukan bagi anak
laki-laki berusia 11 sampai 18 tahun dengan nama Boys Scout.
Tahun 1912 atas bantuan adik perempuan beliau, Agnes berinisiatif
mendirikan organisasi kepramukaan untuk wanita dengan nama Girl
Guides. Organisasi ini kemudian diteruskan oleh istri Baden Powell.
Tahun 1916 berdiri kelompok pramuka usia siaga dengan
nama Cub (anak serigala) dengan buku The Jungle Book karangan
Rudyard Kipling sebagai pedoman kegiatannya. Buku ini bercerita
tentang Mowgli si anak rimba yang dipelihara di hutan oleh induk
serigala.
Tahun 1918 Baden Powell membentuk "Rover Scout" bagi mereka
yang telah berusia 17 tahun. Tahun 1922 beliau menerbitkan
buku Rovering To Success (Mengembara Menuju Bahagia). Buku ini
menggambarkan seorang pemuda yang harus mengayuh sampannya
menuju ke pantai bahagia.
Tahun 1920 diselenggarakan Jambore Dunia yang
pertama di Olympia Hall, London. Beliau mengundang
pramuka dari 27 Negara dan pada saat itu Baden
Powell diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief
Scout of The World).
Tahun 1914 beliau menulis petunjuk untuk kursus
Pembina Pramuka dan baru dapat terlaksana tahun
1919. Dari sahabatnya yang bernama W.F. de Bois
Maclarren, beliau mendapat sebidang tanah di
Chingford yang kemudian digunakan sebagai tempat
pendidikan Pembina Pramuka dengan nama Gilwell
Park.
Patung Baden Powell di Gilwell Park
Tahun 1920 dibentuk WOSM atau World Organization of the Scout
Movement (Organisasi Gerakan Pramuka Sedunia). Sekretariat (kantor
pusat WOSM) disebut World Scout Bureau (Biro Pramuka Dunia). Biro
Pramuka Dunia pertama kali berlokasi di London, Inggris. Pada tahun 1958
dipindah ke Ottawa Kanada dan tahun 1968 dipindahkan lagi ke
Geneva,Swiss.
World Scout Bureau dipimpin oleh seorang Sekretaris Jenderal Biro
Pramuka Dunia. Saat ini Sekretaris jenderal WOSM dijabat oleh Scott
Teare.
Biro Kepramukaan sedunia mempunyai 5 kantor kawasan yaitu Kawasan
Afrika, berkantor di Nairobi, Kenya; Kawasan Arab, berkantor di Kairo,
Mesir; Kawasan Asia Pasifik, berkantor di Manila, Filipina; Kawan Eurasia,
berkantor Kiev, Ukraina; Kawasan Eropa, berkantor di Jenewa Swiss; dan
Kawasan Inter-Amerika, berkantor di Panama City, Panama.
Indonesia bergabung menjadi anggota WOSM sejak tahun 1953. Selain
WOSM, di dunia juga terdapat beberapa organisasi kepramukaan lainnya
seperti WAGGGS (World Association of Girl Guides and Girl Scouts atau
Asosiasi Kepanduan Putri Sedunia).
Biro Kepramukaan sedunia mempunyai 5 kantor kawasan yaitu Kawasan Afrika, berkantor
di Nairobi, Kenya; Kawasan Arab, berkantor di Kairo, Mesir; Kawasan Asia Pasifik,
berkantor di Manila, Filipina; Kawan Eurasia, berkantor Kiev, Ukraina; Kawasan Eropa,
berkantor di Jenewa Swiss; dan Kawasan Inter-Amerika, berkantor di Panama City,
Panama.
Indonesia bergabung menjadi anggota WOSM sejak tahun 1953. Selain WOSM, di dunia
juga terdapat beberapa organisasi kepramukaan lainnya seperti WAGGGS (World
Association of Girl Guides and Girl Scouts atau Asosiasi Kepanduan Putri Sedunia).
World Organization of the Scout Movement (Organisasi Gerakan
Pramuka Sedunia).
Sejarah
Pramuka
Indonesia
01
02
03
04
05
06
Gagasan Baden Powell yang membentuk kepramukaan dengan cepat
menyebar ke berbagai negara, termasuk Belanda. Di negara Belanda
kepramukaan disebut sebagai Padvinder. Di negara jajahannya,
termasuk Indonesia, Belanda mendirikan organisasi Kepramukaan. Di
Indonesia dikenal dengan istilah NIPV (Netherland Indische Padvinder
Vereniging; Persatuan Pandu-Pandu Belanda). Organisasi ini
dikhususkan bagi anak-anak Belanda.
Oleh tokoh-tokoh pergerakan nasional Indonesia dibentuk organisasi
kepanduan yang bertujuan membentuk manusia Indonesia yang baik
dan menjadi kader pergerakan nasional. Karenanya kemudian muncul
organisasi-organisasi kepramukaan pribumi yang kala itu jumlahnya
mencapai lebih dari seratus organisasi. Organisasi itu semisal; JPO
(Javananse Padvinders Organizatie); JPP (Jong Java Padvinderij),
SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvinderij); HW (Hisbul Wathon) dll.
Melihat maraknya organisasi kepramukaan milik pribumi yang
bermunculan, Belanda akhirnya membuat peraturan untuk
melarang organisasi kepramukaan di luar milik Belanda
menggunakan istilah Padvinder. Karena itu kemudian KH. Agus
Salim menggunakan istilah "Pandu" dan "Kepanduan".
Sejak tahun 1930 timbul kesadaran dari tokoh-tokoh Indonesia
untuk mempersatukan organisasi kepramukaan. Maka
terbentuklah KBI (Kepanduan Republik Indonesia). KBI
merupakan gabungan dari organisasi kepanduan seperti IPO,
PK (Pandu Kesultanan), PPS (Pandu Pemuda Sumatra).
Dan pada tahun 1931 terbentuk PAPI (Persatuan Antar Pandu-Pandu
Indonesia), kemudian diubah menjadi BPPKI (Badan Pusat Persatuan
Kepanduan Indonesia) pada tahun 1938.
Pada waktu pendudukan Jepang, kepanduan di Indonesia dilarang
sehingga tokoh Pandu banyak yang masuk Keibondan, Seinendan
dan PETA.
Setelah masa kemerdekaan dibentuklah organisasi kepanduan yang
bersifat nasional yaitu Pandu Rakyat Indonesia yang dideklarasikan
di Solo pada tanggal 28 Desember 1945. Pandu Rakyat Indonesia
menjadi satu-satunya organisasi kepramukaan di Indonesia saat itu.
Namun pada masa leberalisme, kembali bermunculan
berbagai organisasi kepanduan seperti; HW, SIAP, Pandu
Indonesia, Pandu Kristen, Pandu Ansor, KBI dll yang
jumlahnya mencapai seratusan lebih.
Sebagian organisasi tersebut terhimpun dalam tiga federasi
yaitu; IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia, berdiri tanggal 13
September 1951), POPPINDO (Persatuan Organisasi Pandu
Putri Indonesia, berdiri tahun 1954) dan PKPI (Persatuan
Kepanduan Putri Indonesia).
Pada 1953 IPINDO berhasil menjadi anggota kepramukaan
sedunia. Pada tanggal 10-20 Agustus 1955 IPINDO juga
berhasil menyelenggarakan Jambore Nasional I di Pasar
Minggu Jakarta. Sedangkan POPPINDO dan PKPI pernah
bersama-sama menyambut singgahnya Lady Baden Powell
(istri Baden Powell) ke Indonesia, dalam perjalanan ke
Australia. Pada tahun 1959, PKPI mengadakan perkemahan
besar untuk pramuka putri yang disebut “Desa Semanggi” di
Ciputat. Pada tahun ini juga IPINDO mengirimkan kontingen ke
Jambore Dunia di MT. Makiling Filipina.
Mulai tahun 1960-an, berbagai pihak termasuk pemerintah dan MPRS melakukan
berbagai upaya untuk melakukan penertiban organisasi kepanduan termasuk
upaya untuk mendirikan Gerakan Pramuka.
Pada hari Kamis malam tanggal 9 Maret 1961 Presiden mengumpulkan tokoh-
tokoh dan pemimpin gerakan kepramukaan Indonesia, bertempat di Istana
Negara. Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus
diperbaharui, metode dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi
kepanduan yang ada dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka.
Presiden juga menunjuk Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka yang terdiri
atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Prof. Prijono, Menteri Pertanian Dr.A. Azis
Saleh dan Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa,
Achmadi. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI TUNAS GERAKAN
PRAMUKA
Panitia inilah yang kemudian mengolah
Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, sebagai
Lampiran Keputusan Presiden R.I Nomor 238
Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961 tentang
Gerakan Pramuka. Kepres ini menetapkan
Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya
organisasi kepanduan yang ditugaskan
menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi
anak-anak dan pemuda Indonesia. Peristiwa ini
kemudian disebut sebagai HARI PERMULAAN
TAHUN KERJA.
Kepres Nomor 238 Tahun 1961 ini ditandatangi
oleh Perdana Menteri Ir. Juanda sebagai
Pejabat Presiden Karena Presiden RI, Ir.
Soekarno saat itu sedang berkunjung ke
Jepang.
Pada tanggal 30 Juli
1961, bertempat di Istora Senayan
(Sekarang Stadiun Gelora Bung
Karno), tokoh-tokoh organisasi
kepanduan di Indonesia yang
menyatakan dengan ikhlas
meleburkan diri ke dalam
organisasi Gerakan Pramuka.
Peristiwa ini kemudian disebut
sebagai HARI IKRAR GERAKAN
PRAMUKA.
Presiden Soekarno menyerahkan panji kepramukaan
Pada tanggal 14 Agustus 1961, dilakukan Pelantikan Mapinas (Majlis
Pimpinan Nasional), Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, dilanjutkan
penganugerahan Panji-panji Kepramukaan dan defile Pramuka untuk
memperkenalkan Pramuka kepada masyarakat yang diikuti oleh sekitar
10.000 Pramuka. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI
PRAMUKA yang diperingati hingga sekarang.
Mapinas saat itu diketuai oleh Dr. Ir. Soekarno (Presiden RI) dengan
Wakil Ketua I, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Wakil Ketua II Brigjen
TNI Dr.A. Aziz Saleh. Sementara Kwarnas, diketuai oleh Sri Sultan
Hamengku Buwono IX dan Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh sebagai Wakil
Ketua merangkap Ketua Kwarnari.
Daftar Ketua Kwarnas dari Tahun ke Tahun
Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Ketua Kwarnas
Pertama dan Terbanyak Periode (1961-1974)
Letjen. M. Sarbini, Ketua Kwarnas
Kedua (1974-1978)
Daftar Ketua Kwarnas dari Tahun ke Tahun
Letjen. Mashudi, Ketua Kwarnas Ketiga dan
Terlama (1978-1993)
Letjen. Himawan Sutanto, Ketua
Kwarnas Keempat (1993-1998)
Daftar Ketua Kwarnas dari Tahun ke Tahun
Letjen. Rivai Harahap, Ketua Kwarnas Kelima
(1998-2003)
Prof. Dr. Azrul Azwar, MPH, Ketua
Kwarnas Keenam (2003-2013)
Daftar Ketua Kwarnas dari Tahun ke Tahun
Dr. Adhyaksa Dault, S.H., M.Si., Ketua Kwarnas
Ketujuh (2013- 2018)
Komjen. Pol (Purn) Drs. Budi
Waseso Ketua Kwarnas Kedelapan
(2018- 2023)
PRAMUKA
PENEGAK
02
01
02
03
04
05
06
Penegak adalah sebuah golongan setelah
pramuka penggalang. Anggota pramuka Penegak
berusia dari 16-19 tahun.
Disebut Pramuka Penegak karena sesuai
dengan kiasan pada masa Penegakan
kemerdekaan bangsa Indonesia.
Kode Kehormatan Pramuka Penggalang
Kode Kehormatan Pramuka Penggalang terdiri atas janji (satya)
dan ketentuan moral (darma). Janji penggalang disebut ‘Trisatya’
sedangkan ketentuan moralnya dinamakan ‘Dasadarma’. Trisatya
terdiri atas tiga butir janji sedangkan Dasadarma memuat 10
butir sikap yang kesemuanya musti ditepati dan dipraktekkan
dalam kehidupan sehari-hari.
Trisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan
Pancasila,
menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun
masyarakat,
menepati Dasadarma.
Dasadarma
1.Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2.Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
3.Patriot yang sopan dan kesatria.
4.Patuh dan suka bermusyawarah.
5.Rela menolong dan tabah.
6.Rajin, terampil, dan gembira.
7.Hemat, cermat, dan bersahaja.
8.Disiplin, berani, dan setia.
9.Bertanggungjawab dan dapat dipercaya.
10.Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.
Pengorganisasian Pramuka Penegak
Satuan Satuan terkecil dalam Pramuka Penegak disebut Sangga dan
Kesatuan dari beberapa Sangga disebut Ambalan. Setiap Sangga
beranggotakan 7-10 orang Pramuka Penegak dan dipimpin oleh
seorang Pemimpin sangga yang dipilih oleh anggota sangga itu
sendiri.
Masing-masing Pemimpin sangga ini nanti akan memilih satu orang
dari mereka yang akan menjadi Pemimpin Sangga Utama yang
disebut Pradana. Ambalan yang terdiri dari beberapa sangga
tersebut dipimpin oleh seorang Pradana
Dalam Golongan Pramuka Penegak ada dua tingkatan,
yaitu:
1.Penegak Bantara
2.Penegak Laksana
Setiap anggota Penegak yang telah menyelesaikan SKU (
Syarat Kecakapan Umum ) berhak mengenakan TKU ( Tanda
Kecakapan Umum ) sesuai tingkatannya yang dikenakan
pada pundak berwarna dasar hijau. TKU untuk Penegak
berbentuk sebuah tunas kelapa yang terlipat dua.
PRAMUKA[1].pptx
PRAMUKA[1].pptx

More Related Content

Similar to PRAMUKA[1].pptx

Sejarah singkat gerakan pramuka lengkap
Sejarah singkat gerakan pramuka lengkapSejarah singkat gerakan pramuka lengkap
Sejarah singkat gerakan pramuka lengkapSBH Cicalengka
 
Sejarah Kepanduan dan Pramuka Indonesia
Sejarah Kepanduan dan Pramuka IndonesiaSejarah Kepanduan dan Pramuka Indonesia
Sejarah Kepanduan dan Pramuka IndonesiaAries Aprilian
 
Rancangan materi tekpram
Rancangan materi tekpramRancangan materi tekpram
Rancangan materi tekpramsnederone
 
95143433 makalah-pramuka
95143433 makalah-pramuka95143433 makalah-pramuka
95143433 makalah-pramukaIMAM WACHYUDI
 
Sejarah singkat gerakan pramuka
Sejarah singkat gerakan pramukaSejarah singkat gerakan pramuka
Sejarah singkat gerakan pramukaMartaasri
 
FUNDAMENTAL GERAKAN PRAMUKA KWARCAB.pptx
FUNDAMENTAL GERAKAN PRAMUKA KWARCAB.pptxFUNDAMENTAL GERAKAN PRAMUKA KWARCAB.pptx
FUNDAMENTAL GERAKAN PRAMUKA KWARCAB.pptxEnangHerdiana
 
SEJARAH_KEPRAMUKAAN_DUNIA_DAN_INDONESIA.pdf
SEJARAH_KEPRAMUKAAN_DUNIA_DAN_INDONESIA.pdfSEJARAH_KEPRAMUKAAN_DUNIA_DAN_INDONESIA.pdf
SEJARAH_KEPRAMUKAAN_DUNIA_DAN_INDONESIA.pdfIshakIshak37
 
B. sejarah singkat gerakan pramuka
B. sejarah singkat gerakan pramukaB. sejarah singkat gerakan pramuka
B. sejarah singkat gerakan pramukaSMAN 1 WANASALAM
 
Sejarah Pramuka Indonesia
Sejarah Pramuka IndonesiaSejarah Pramuka Indonesia
Sejarah Pramuka Indonesiasumantri aulia
 
Sejarah kepanduan menjadi pramuka di indonesia
Sejarah kepanduan menjadi pramuka di indonesiaSejarah kepanduan menjadi pramuka di indonesia
Sejarah kepanduan menjadi pramuka di indonesiaHadhara Gayolandscout
 
Sejarah singkat gerakan pramuka sedunia
Sejarah singkat gerakan pramuka seduniaSejarah singkat gerakan pramuka sedunia
Sejarah singkat gerakan pramuka seduniaSBH Cicalengka
 
PERT.-1-SEJARAH-111111GERKAN-PRAMUKA.ppt
PERT.-1-SEJARAH-111111GERKAN-PRAMUKA.pptPERT.-1-SEJARAH-111111GERKAN-PRAMUKA.ppt
PERT.-1-SEJARAH-111111GERKAN-PRAMUKA.pptharis316580
 

Similar to PRAMUKA[1].pptx (20)

Sejarah singkat gerakan pramuka lengkap
Sejarah singkat gerakan pramuka lengkapSejarah singkat gerakan pramuka lengkap
Sejarah singkat gerakan pramuka lengkap
 
Sejarah Kepanduan dan Pramuka Indonesia
Sejarah Kepanduan dan Pramuka IndonesiaSejarah Kepanduan dan Pramuka Indonesia
Sejarah Kepanduan dan Pramuka Indonesia
 
Makalah pramuka
Makalah pramukaMakalah pramuka
Makalah pramuka
 
Rancangan materi tekpram
Rancangan materi tekpramRancangan materi tekpram
Rancangan materi tekpram
 
Makalah pramuka
Makalah pramukaMakalah pramuka
Makalah pramuka
 
Makalah pramuka
Makalah pramukaMakalah pramuka
Makalah pramuka
 
Makalah pramuka
Makalah pramukaMakalah pramuka
Makalah pramuka
 
95143433 makalah-pramuka
95143433 makalah-pramuka95143433 makalah-pramuka
95143433 makalah-pramuka
 
Sejarah singkat gerakan pramuka
Sejarah singkat gerakan pramukaSejarah singkat gerakan pramuka
Sejarah singkat gerakan pramuka
 
Pramuka
PramukaPramuka
Pramuka
 
FUNDAMENTAL GERAKAN PRAMUKA KWARCAB.pptx
FUNDAMENTAL GERAKAN PRAMUKA KWARCAB.pptxFUNDAMENTAL GERAKAN PRAMUKA KWARCAB.pptx
FUNDAMENTAL GERAKAN PRAMUKA KWARCAB.pptx
 
SEJARAH_KEPRAMUKAAN_DUNIA_DAN_INDONESIA.pdf
SEJARAH_KEPRAMUKAAN_DUNIA_DAN_INDONESIA.pdfSEJARAH_KEPRAMUKAAN_DUNIA_DAN_INDONESIA.pdf
SEJARAH_KEPRAMUKAAN_DUNIA_DAN_INDONESIA.pdf
 
sejarah-pramuka.ppt
sejarah-pramuka.pptsejarah-pramuka.ppt
sejarah-pramuka.ppt
 
B. sejarah singkat gerakan pramuka
B. sejarah singkat gerakan pramukaB. sejarah singkat gerakan pramuka
B. sejarah singkat gerakan pramuka
 
Sejarah Pramuka
Sejarah PramukaSejarah Pramuka
Sejarah Pramuka
 
Sejarah Pramuka Indonesia
Sejarah Pramuka IndonesiaSejarah Pramuka Indonesia
Sejarah Pramuka Indonesia
 
Sejarah kepanduan menjadi pramuka di indonesia
Sejarah kepanduan menjadi pramuka di indonesiaSejarah kepanduan menjadi pramuka di indonesia
Sejarah kepanduan menjadi pramuka di indonesia
 
Pbb
PbbPbb
Pbb
 
Sejarah singkat gerakan pramuka sedunia
Sejarah singkat gerakan pramuka seduniaSejarah singkat gerakan pramuka sedunia
Sejarah singkat gerakan pramuka sedunia
 
PERT.-1-SEJARAH-111111GERKAN-PRAMUKA.ppt
PERT.-1-SEJARAH-111111GERKAN-PRAMUKA.pptPERT.-1-SEJARAH-111111GERKAN-PRAMUKA.ppt
PERT.-1-SEJARAH-111111GERKAN-PRAMUKA.ppt
 

More from zhrarama

rev. prancis.pptx
rev. prancis.pptxrev. prancis.pptx
rev. prancis.pptxzhrarama
 
Rev. amerika.pptx
Rev. amerika.pptxRev. amerika.pptx
Rev. amerika.pptxzhrarama
 
003 SEJARAH MINAT XII.pptx
003 SEJARAH MINAT XII.pptx003 SEJARAH MINAT XII.pptx
003 SEJARAH MINAT XII.pptxzhrarama
 
AUFKLARUNG kel 4 .pdf
AUFKLARUNG kel 4 .pdfAUFKLARUNG kel 4 .pdf
AUFKLARUNG kel 4 .pdfzhrarama
 
KERAJAAN ISLAM KELAS 10.pdf
KERAJAAN ISLAM KELAS 10.pdfKERAJAAN ISLAM KELAS 10.pdf
KERAJAAN ISLAM KELAS 10.pdfzhrarama
 
Jaringan keilmuan dan akulturasi budaya Islam di Indonesia.pdf
Jaringan keilmuan dan akulturasi budaya Islam di Indonesia.pdfJaringan keilmuan dan akulturasi budaya Islam di Indonesia.pdf
Jaringan keilmuan dan akulturasi budaya Islam di Indonesia.pdfzhrarama
 

More from zhrarama (6)

rev. prancis.pptx
rev. prancis.pptxrev. prancis.pptx
rev. prancis.pptx
 
Rev. amerika.pptx
Rev. amerika.pptxRev. amerika.pptx
Rev. amerika.pptx
 
003 SEJARAH MINAT XII.pptx
003 SEJARAH MINAT XII.pptx003 SEJARAH MINAT XII.pptx
003 SEJARAH MINAT XII.pptx
 
AUFKLARUNG kel 4 .pdf
AUFKLARUNG kel 4 .pdfAUFKLARUNG kel 4 .pdf
AUFKLARUNG kel 4 .pdf
 
KERAJAAN ISLAM KELAS 10.pdf
KERAJAAN ISLAM KELAS 10.pdfKERAJAAN ISLAM KELAS 10.pdf
KERAJAAN ISLAM KELAS 10.pdf
 
Jaringan keilmuan dan akulturasi budaya Islam di Indonesia.pdf
Jaringan keilmuan dan akulturasi budaya Islam di Indonesia.pdfJaringan keilmuan dan akulturasi budaya Islam di Indonesia.pdf
Jaringan keilmuan dan akulturasi budaya Islam di Indonesia.pdf
 

Recently uploaded

HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 

Recently uploaded (20)

HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 

PRAMUKA[1].pptx

  • 2. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI Daring Edisi III) telah memasukkan kata ‘pramuka’ dan ‘kepramukaan’ di dalamnya. Menurut kamus ini, kedua kata tersebut mempunyai arti sebagai berikut: •pramuka /pra·mu·ka/ n akr Praja Muda Karana; organisasi untuk pemuda yang mendidik para anggotanya di berbagai keterampilan, disiplin, kepercayaan pada diri sendiri, saling menolong, dan sebagai anggota organisasi pramuka: -- membentuk anak (pemuda) yang masih berkembang menjadi warga negara yang berbudi luhur; pandu; •kepramukaan /ke·pra·mu·ka·an/ n perihal (kegiatan dan sebagai) yang berhubungan dengan pramuka
  • 3. Berikut pengertian masing-masing menurut Undang-undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka: •Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan kepramukaan. •Pramuka adalah warga negara Indonesia yang aktif dalam pendidikan kepramukaan serta mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka. •Kepramukaan adalah segala aspek yang berkaitan dengan pramuka. •Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan.
  • 4. Adapun tugas pokok Gerakan Pramuka adalah untuk melaksanakan pendidikan bagi kaum muda di lingkungan luar sekolah. Pendidikan ini untuk melengkapi pendidikan di lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah. Pendidikan tersebut dimaksudkan untuk mencapai tujuan Gerakan Pramuka.
  • 5. Tujuan Gerakan Pramuka membentuk setiap Pramuka agar menjadi pribadi yang beriman, bertakwa, memiliki akhlak yang mulia, mempunyai jiwa patriotik, taat terhadap hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai keluhuran bangsa Indonesia, serta memiliki dan menguasai kecakapan hidup. Dengan itu semua diharapkan menjadi kader bangsa yang mampu menjaga dan membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia, sekaligus mengamalkan Pancasila, dan melestarikan lingkungan hidup.
  • 6. Gerakan pramuka juga berfungsi sebagai wadah untuk mencapai tujuan Gerakan Pramuka. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan berbagai usaha yang meliputi : 1.Pendidikan dan pelatihan Pramuka; 2.Pengembangan Pramuka; 3.Pengabdian masyarakat dan orang tua; 4.Permainan yang berorientasi pada pendidikan.
  • 8. Sejarah Kepramukaan di Dunia tidak bisa terlepas dari Baden Powell. Tentara Inggris yang lahir di London, Inggris pada tanggal 22 Februari 1857 Beliau menggagas kegiatan yang dalam sejarah kemudian terkenal dengan kepramukaan atau scouting. Sejarah mencatat bahwa buku Aids to Scouting (1899) yang berisikan pengalaman Baden Powell semasa di ketentaraan menarik minat, dan banyak dibaca, tidak hanya oleh kalangan militer saja melainkan oleh para guru dan organisasi pemuda. Baden Powell, Bapak Pramuka Sedunia
  • 9. Minat masyarakat terhadap buku Aids to Scouting yang tinggi membuat William Alexander Smith (Pimpinan Boys Brigade Inggris) meminta Baden Powell untuk melatih 22 pemuda. Baden Powell, ke-22 pemuda ini diajak berkemah di pulau Brownsea selama 8 hari pada tanggal 25 Juli - 2 Agustus 1907. Tercatat dalam sejarah, perkemahan tersebut menginspirasi Baden Powell untuk menulis buku 'Scouting for Boys' (1908). Selain diilhami buku-bukunya terdahulu, buku ini juga mendapatkan masukan dan dukungan dari Frederick Russell Burnham (Chief of Scouts in British Africa), Ernest Thompson Seton dari Woodcraft Indians (Amerika), dan William Alexander Smith dari Boys Brigade. Baden Powell bersama pramuka Baden Powell bersama istrinya, Olave Soames
  • 10. Buku Scouting for Boys menjadi rujukan dan pedoman penyelenggaraan kegiatan serupa di seluruh dunia. Kegiatan-kegiatan tersebut yang kemudian dikenal sebagai kepramukaan atau scouting. Kemah di pulau Brownsea dan buku 'Scouting for Boys' dianggap sebagai tonggak awal sejarah kepramukaan di dunia Monumen di Pulau Brownsea, menandai perkemahan Pramuka pertama kali di dunia
  • 11. Sejarah mencatat bahwa buku “Scouting for Boys” tersebar luas di Inggris dan negara-negara lain. Buku ini menginspirasi berdirinya organisasi kepramukaan di Inggris dan sekitarnya. Sehingga bermunculanlah kegiatan-kegiatan untuk pemuda dengan menerapkan ide-ide Baden Powell. Semula kepramukaan hanya ditujukan bagi anak laki-laki berusia 11 sampai 18 tahun dengan nama Boys Scout. Tahun 1912 atas bantuan adik perempuan beliau, Agnes berinisiatif mendirikan organisasi kepramukaan untuk wanita dengan nama Girl Guides. Organisasi ini kemudian diteruskan oleh istri Baden Powell.
  • 12. Tahun 1916 berdiri kelompok pramuka usia siaga dengan nama Cub (anak serigala) dengan buku The Jungle Book karangan Rudyard Kipling sebagai pedoman kegiatannya. Buku ini bercerita tentang Mowgli si anak rimba yang dipelihara di hutan oleh induk serigala. Tahun 1918 Baden Powell membentuk "Rover Scout" bagi mereka yang telah berusia 17 tahun. Tahun 1922 beliau menerbitkan buku Rovering To Success (Mengembara Menuju Bahagia). Buku ini menggambarkan seorang pemuda yang harus mengayuh sampannya menuju ke pantai bahagia.
  • 13. Tahun 1920 diselenggarakan Jambore Dunia yang pertama di Olympia Hall, London. Beliau mengundang pramuka dari 27 Negara dan pada saat itu Baden Powell diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World). Tahun 1914 beliau menulis petunjuk untuk kursus Pembina Pramuka dan baru dapat terlaksana tahun 1919. Dari sahabatnya yang bernama W.F. de Bois Maclarren, beliau mendapat sebidang tanah di Chingford yang kemudian digunakan sebagai tempat pendidikan Pembina Pramuka dengan nama Gilwell Park. Patung Baden Powell di Gilwell Park
  • 14. Tahun 1920 dibentuk WOSM atau World Organization of the Scout Movement (Organisasi Gerakan Pramuka Sedunia). Sekretariat (kantor pusat WOSM) disebut World Scout Bureau (Biro Pramuka Dunia). Biro Pramuka Dunia pertama kali berlokasi di London, Inggris. Pada tahun 1958 dipindah ke Ottawa Kanada dan tahun 1968 dipindahkan lagi ke Geneva,Swiss. World Scout Bureau dipimpin oleh seorang Sekretaris Jenderal Biro Pramuka Dunia. Saat ini Sekretaris jenderal WOSM dijabat oleh Scott Teare. Biro Kepramukaan sedunia mempunyai 5 kantor kawasan yaitu Kawasan Afrika, berkantor di Nairobi, Kenya; Kawasan Arab, berkantor di Kairo, Mesir; Kawasan Asia Pasifik, berkantor di Manila, Filipina; Kawan Eurasia, berkantor Kiev, Ukraina; Kawasan Eropa, berkantor di Jenewa Swiss; dan Kawasan Inter-Amerika, berkantor di Panama City, Panama. Indonesia bergabung menjadi anggota WOSM sejak tahun 1953. Selain WOSM, di dunia juga terdapat beberapa organisasi kepramukaan lainnya seperti WAGGGS (World Association of Girl Guides and Girl Scouts atau Asosiasi Kepanduan Putri Sedunia).
  • 15. Biro Kepramukaan sedunia mempunyai 5 kantor kawasan yaitu Kawasan Afrika, berkantor di Nairobi, Kenya; Kawasan Arab, berkantor di Kairo, Mesir; Kawasan Asia Pasifik, berkantor di Manila, Filipina; Kawan Eurasia, berkantor Kiev, Ukraina; Kawasan Eropa, berkantor di Jenewa Swiss; dan Kawasan Inter-Amerika, berkantor di Panama City, Panama. Indonesia bergabung menjadi anggota WOSM sejak tahun 1953. Selain WOSM, di dunia juga terdapat beberapa organisasi kepramukaan lainnya seperti WAGGGS (World Association of Girl Guides and Girl Scouts atau Asosiasi Kepanduan Putri Sedunia).
  • 16. World Organization of the Scout Movement (Organisasi Gerakan Pramuka Sedunia).
  • 18. Gagasan Baden Powell yang membentuk kepramukaan dengan cepat menyebar ke berbagai negara, termasuk Belanda. Di negara Belanda kepramukaan disebut sebagai Padvinder. Di negara jajahannya, termasuk Indonesia, Belanda mendirikan organisasi Kepramukaan. Di Indonesia dikenal dengan istilah NIPV (Netherland Indische Padvinder Vereniging; Persatuan Pandu-Pandu Belanda). Organisasi ini dikhususkan bagi anak-anak Belanda.
  • 19. Oleh tokoh-tokoh pergerakan nasional Indonesia dibentuk organisasi kepanduan yang bertujuan membentuk manusia Indonesia yang baik dan menjadi kader pergerakan nasional. Karenanya kemudian muncul organisasi-organisasi kepramukaan pribumi yang kala itu jumlahnya mencapai lebih dari seratus organisasi. Organisasi itu semisal; JPO (Javananse Padvinders Organizatie); JPP (Jong Java Padvinderij), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvinderij); HW (Hisbul Wathon) dll.
  • 20. Melihat maraknya organisasi kepramukaan milik pribumi yang bermunculan, Belanda akhirnya membuat peraturan untuk melarang organisasi kepramukaan di luar milik Belanda menggunakan istilah Padvinder. Karena itu kemudian KH. Agus Salim menggunakan istilah "Pandu" dan "Kepanduan". Sejak tahun 1930 timbul kesadaran dari tokoh-tokoh Indonesia untuk mempersatukan organisasi kepramukaan. Maka terbentuklah KBI (Kepanduan Republik Indonesia). KBI merupakan gabungan dari organisasi kepanduan seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan), PPS (Pandu Pemuda Sumatra).
  • 21. Dan pada tahun 1931 terbentuk PAPI (Persatuan Antar Pandu-Pandu Indonesia), kemudian diubah menjadi BPPKI (Badan Pusat Persatuan Kepanduan Indonesia) pada tahun 1938. Pada waktu pendudukan Jepang, kepanduan di Indonesia dilarang sehingga tokoh Pandu banyak yang masuk Keibondan, Seinendan dan PETA. Setelah masa kemerdekaan dibentuklah organisasi kepanduan yang bersifat nasional yaitu Pandu Rakyat Indonesia yang dideklarasikan di Solo pada tanggal 28 Desember 1945. Pandu Rakyat Indonesia menjadi satu-satunya organisasi kepramukaan di Indonesia saat itu.
  • 22. Namun pada masa leberalisme, kembali bermunculan berbagai organisasi kepanduan seperti; HW, SIAP, Pandu Indonesia, Pandu Kristen, Pandu Ansor, KBI dll yang jumlahnya mencapai seratusan lebih. Sebagian organisasi tersebut terhimpun dalam tiga federasi yaitu; IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia, berdiri tanggal 13 September 1951), POPPINDO (Persatuan Organisasi Pandu Putri Indonesia, berdiri tahun 1954) dan PKPI (Persatuan Kepanduan Putri Indonesia).
  • 23. Pada 1953 IPINDO berhasil menjadi anggota kepramukaan sedunia. Pada tanggal 10-20 Agustus 1955 IPINDO juga berhasil menyelenggarakan Jambore Nasional I di Pasar Minggu Jakarta. Sedangkan POPPINDO dan PKPI pernah bersama-sama menyambut singgahnya Lady Baden Powell (istri Baden Powell) ke Indonesia, dalam perjalanan ke Australia. Pada tahun 1959, PKPI mengadakan perkemahan besar untuk pramuka putri yang disebut “Desa Semanggi” di Ciputat. Pada tahun ini juga IPINDO mengirimkan kontingen ke Jambore Dunia di MT. Makiling Filipina.
  • 24. Mulai tahun 1960-an, berbagai pihak termasuk pemerintah dan MPRS melakukan berbagai upaya untuk melakukan penertiban organisasi kepanduan termasuk upaya untuk mendirikan Gerakan Pramuka. Pada hari Kamis malam tanggal 9 Maret 1961 Presiden mengumpulkan tokoh- tokoh dan pemimpin gerakan kepramukaan Indonesia, bertempat di Istana Negara. Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui, metode dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka. Presiden juga menunjuk Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka yang terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Prof. Prijono, Menteri Pertanian Dr.A. Azis Saleh dan Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa, Achmadi. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI TUNAS GERAKAN PRAMUKA
  • 25. Panitia inilah yang kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, sebagai Lampiran Keputusan Presiden R.I Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka. Kepres ini menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditugaskan menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PERMULAAN TAHUN KERJA. Kepres Nomor 238 Tahun 1961 ini ditandatangi oleh Perdana Menteri Ir. Juanda sebagai Pejabat Presiden Karena Presiden RI, Ir. Soekarno saat itu sedang berkunjung ke Jepang.
  • 26. Pada tanggal 30 Juli 1961, bertempat di Istora Senayan (Sekarang Stadiun Gelora Bung Karno), tokoh-tokoh organisasi kepanduan di Indonesia yang menyatakan dengan ikhlas meleburkan diri ke dalam organisasi Gerakan Pramuka. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI IKRAR GERAKAN PRAMUKA. Presiden Soekarno menyerahkan panji kepramukaan
  • 27. Pada tanggal 14 Agustus 1961, dilakukan Pelantikan Mapinas (Majlis Pimpinan Nasional), Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, dilanjutkan penganugerahan Panji-panji Kepramukaan dan defile Pramuka untuk memperkenalkan Pramuka kepada masyarakat yang diikuti oleh sekitar 10.000 Pramuka. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PRAMUKA yang diperingati hingga sekarang. Mapinas saat itu diketuai oleh Dr. Ir. Soekarno (Presiden RI) dengan Wakil Ketua I, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Wakil Ketua II Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh. Sementara Kwarnas, diketuai oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh sebagai Wakil Ketua merangkap Ketua Kwarnari.
  • 28. Daftar Ketua Kwarnas dari Tahun ke Tahun Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Ketua Kwarnas Pertama dan Terbanyak Periode (1961-1974) Letjen. M. Sarbini, Ketua Kwarnas Kedua (1974-1978)
  • 29. Daftar Ketua Kwarnas dari Tahun ke Tahun Letjen. Mashudi, Ketua Kwarnas Ketiga dan Terlama (1978-1993) Letjen. Himawan Sutanto, Ketua Kwarnas Keempat (1993-1998)
  • 30. Daftar Ketua Kwarnas dari Tahun ke Tahun Letjen. Rivai Harahap, Ketua Kwarnas Kelima (1998-2003) Prof. Dr. Azrul Azwar, MPH, Ketua Kwarnas Keenam (2003-2013)
  • 31. Daftar Ketua Kwarnas dari Tahun ke Tahun Dr. Adhyaksa Dault, S.H., M.Si., Ketua Kwarnas Ketujuh (2013- 2018) Komjen. Pol (Purn) Drs. Budi Waseso Ketua Kwarnas Kedelapan (2018- 2023)
  • 33. Penegak adalah sebuah golongan setelah pramuka penggalang. Anggota pramuka Penegak berusia dari 16-19 tahun.
  • 34. Disebut Pramuka Penegak karena sesuai dengan kiasan pada masa Penegakan kemerdekaan bangsa Indonesia.
  • 35. Kode Kehormatan Pramuka Penggalang Kode Kehormatan Pramuka Penggalang terdiri atas janji (satya) dan ketentuan moral (darma). Janji penggalang disebut ‘Trisatya’ sedangkan ketentuan moralnya dinamakan ‘Dasadarma’. Trisatya terdiri atas tiga butir janji sedangkan Dasadarma memuat 10 butir sikap yang kesemuanya musti ditepati dan dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
  • 36. Trisatya Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh: menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila, menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat, menepati Dasadarma.
  • 37. Dasadarma 1.Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2.Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia. 3.Patriot yang sopan dan kesatria. 4.Patuh dan suka bermusyawarah. 5.Rela menolong dan tabah. 6.Rajin, terampil, dan gembira. 7.Hemat, cermat, dan bersahaja. 8.Disiplin, berani, dan setia. 9.Bertanggungjawab dan dapat dipercaya. 10.Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.
  • 38. Pengorganisasian Pramuka Penegak Satuan Satuan terkecil dalam Pramuka Penegak disebut Sangga dan Kesatuan dari beberapa Sangga disebut Ambalan. Setiap Sangga beranggotakan 7-10 orang Pramuka Penegak dan dipimpin oleh seorang Pemimpin sangga yang dipilih oleh anggota sangga itu sendiri. Masing-masing Pemimpin sangga ini nanti akan memilih satu orang dari mereka yang akan menjadi Pemimpin Sangga Utama yang disebut Pradana. Ambalan yang terdiri dari beberapa sangga tersebut dipimpin oleh seorang Pradana
  • 39. Dalam Golongan Pramuka Penegak ada dua tingkatan, yaitu: 1.Penegak Bantara 2.Penegak Laksana Setiap anggota Penegak yang telah menyelesaikan SKU ( Syarat Kecakapan Umum ) berhak mengenakan TKU ( Tanda Kecakapan Umum ) sesuai tingkatannya yang dikenakan pada pundak berwarna dasar hijau. TKU untuk Penegak berbentuk sebuah tunas kelapa yang terlipat dua.