2. Berpikir komputasional (Computational Thinking)
adalah metode menyelesaikan persoalan dengan
menerapkan teknik ilmu komputer (informatika).
Tantangan bebras menyajikan soal-soal yang
mendorong siswa untuk berpikir kreatif dan kritis
dalam menyelesaikan persoalan dengan menerapkan
konsep-konsep berpikir komputasional.
Apa Itu Berpikir Komputasional?
3. Berpikir komputasional dibangun dengan dasar dan batasan proses
komputasi, entah proses tersebut dieksekusi oleh manusia atau mesin. Metode
dan model komputasional memberikan kemampuan bagi kita untuk memecahkan
masalah dan mendesain/ merangkai sistem yang tidak bisa kita tangani
sendiri. Berpikir komputasional adalah kemampuan dasar untuk setiap orang,
bukan hanya bagi orang-orang yang berkutat dalam studi komputer-sains.
Berpikir komputasional mencakup pemecahan masalah, mendesain sistem, dan
memahami perilaku manusia, dengan menggambar konsep berdasarkan
komputer sains. Berpikir komputasional meliputi batasan kemampuan mental
yang merefleksikan betapa luasnya cakupan komputer-sains. Komputer sains
adalah studi komputasi-mengenai apa yang dapat dikomputasikan dan
bagaimana mengkomputasikan.
Apa Itu Berpikir Komputasional?
4. BERPIKIR KOMPUTASIONAL MEMILIKI
KARAKTERISTIK SEBAGAI BERIKUT:
Berdasarkan konsep, bukan pemrograman.
Mendasar, bukan menghafal.
Cara manusia berpikir, bukan cara komputer berpikir.
Saling melengkapi dan mengkombinasikan antara
pemikiran matematis dan pemikiran teknik.
Merupakan ide, bukan benda.
Untuk setiap orang, disetiap tempat.
Secara intelektual menantang dan mengharuskan
masalah saintifik dapat dipahami dan diselesaikan.
Orang yang memiliki kemampuan komputasional dapat menguasai komputer
sains dan melakukan apa saja.
5. Fraktal adalah konsep matematika yang mempelajari proses pengulangan
dimensi, iterasi dan pecahan. Penggunaan pola yang paling sering kita
temukan di Indonesia adalah penggunaan pola corak pada desain batik.
Salah satu corak batik yang menggunakkan pola berulang adalah batik
fraktal.
MENGGAMBAR POLA FRAKTAL
1.
Fraktal merupakan benda yang mempunyai bentuk geometri dan dapat
dibagi-bagi dengan cara yang tidak biasa. Pola fraktal biasanya dapat
dibuat dengan cara menggambar ulang pola dengan skala yang berbeda
menggunakkan proses rekursi atau iterasi.
-> Contoh Pola fraktal
6. 2. PEMROGRAMAN ROBOT
MENGHINDARI PENGHALANG
Robot diprogram untuk menulis dengan cara berjalan pada lintasan
tertentu dan membentuk kata-kata yang menyusun kalimat. Contoh
robot menghindari penghalang adalah detecting robot atau mbot
robot yang diproduksi ole makeblock. Kedua robot tersebut
dilengkapi dengan sensor ultrasonik di bagian depan dan sensor
inframerah di bagian bawah.
Ketika menghindari penghalang, robot akan menggunakan
sensor ultrasonik yang terdapat di bagian depan robot. Ketika
sensor mendeteksi sebuah penghalang, robot akan mengubah arah
90 derajat ke arah kiri, dan jika di sebelah kiri terdapat penghalang
juga, robot akan bergerak memutar arah 180 derajat ke arah
belakangnya.
7. Line follower robot adalah robot yang berjalan mengikuti garis hitam
yang telah ditentukan. Untuk membaca arah garis, robot menggunakan
sensor cahaya yang ditempatkan di bagian bawah robot. Sensor tersebut
terdiri atas dua sumber cahaya yang memancarkan sinar inframerah,
yang kemudian pantulan dari sinar tersebut ditangkap kembali. Pada
Saat sinar mengenai bidang hitam, sinar tidak akan dipantulkan kembali;
sebaliknya pada saat mengenai bidang dengan warna putih, sinar akan
dipantulkan kembali.
3. PEMROGRAMAN LINE FOLLOWER
ROBOT
8. 3. PEMROGRAMAN LINE FOLLOWER
ROBOT
Jika dianalisis, ada beberapa tipe kondisi yang akan diterima oleh
sensor anaya pada line follower robot ketika berjalan dan respons yang
harus diberikan agar robot tetap berjalan pada garis yang ditentukan
Kondisi dan respons yang diberikan adalah sebagai berikut.
a. kedua lampu di atas garis hitam. Pada kondisi ini, robot harus tetap
berjalan maju.
b. Lampu kiri di atas garis hitam dan lampu kanan tidak di atas garis
hitam. Pada kondisi ini, robot harus mengoreksi posisinya dengan
cara membelok ke kiri.
c. Lampu kanan di atas garis hitam dan lampu kiri tidak di atas garis
hitam. Pada kondisi ini, robot harus mengoreksi posisinya dengan
cara membelok ke kanan.
d. Kedua lampu tidak berada di atas garis hitam. Pada kondisi ini,
robot harus mengoreksi posisi dengan cara mundur.
Kondisi dan respons tersebut akan dilakukan secara berulang dan
terus-menerus sehingga robot aka berjalan dan menyesuaikan posisi
sesuai dengan garis hitam yang harus dilewati.