psycology faculty

1. PERSEPSI
Pertemuan ke 7

2. SYARAT – SYARAT PERSEPSI
Objek
Alat InderaAtensi
Dari luar : Alat indera
Dari dalam : Syaraf sensori
Panca Indera ; Syaraf
Sensori ; Otak
Pemusatan/ Konsentrasi
individu

3. FAKTOR INTERNAL
1. Sifat Struktural Individu
(keadaan permanent ; acuh x tak acuh)
2. Sifat Temporer
(keadaan sesaat ; sedih, senang etc)
3. Aktivitas yang sedang berlangsung

4. FAKTOR EKSTERNAL
1. Ambang Stimulus (ambang absolute sebelah bawah) - batas
minimal kekuatan stimulus yang dapat disadari
2. Ambang Terminal (ambang absolute sebelah atas) - batas
maksimal kekuatan stimulus dapat disadari
3. Subliminal (kekuatan di bawah ambang stimulus)
4. Supraminal (kekuatan di atas ambang terminal)
5. Ambang Perbedaan - kemampuan individu dalam
membedakan kekuatan stimulus (diteliti dengan method of
limits – metode psikofisik untuk menentukan ambang
stimulus)

5. HUKUM PERSEPSI GESTALT
http://psychology.about.com/od/sensationandperception/ss/gestaltlaws_4.htm

6. HUKUM PERSEPSI GESTALT
http://psychology.about.com/od/sensationandperception/ss/gestaltlaws_2.htm

8. HUKUM PERSEPSI GESTALT
http://psychology.about.com/od/sensationandperception/ss/gestaltlaws_5.htm

9. HUKUM PERSEPSI GESTALT
http://psychology.about.com/od/sensationandperception/ss/gestaltlaws_3.htm

11. HUKUM PERSEPSI GESTALT
http://psychology.about.com/od/sensationandperception/ss/gestaltlaws_6.htm

12. SEBAB MUNCULNYA PERBEDAAN PERSEPSI
Perhatian
Set
Kebutuhan
Sistem Nilai
Ciri
Kepribadian
Gangguan
Kejiwaan

13. SEBAB MUNCULNYA PERBEDAAN PERSEPSI
Perhatian
 Perbedaan fokus, akan menyebankan perbadaan
persepsi
Set
 Set adalah harapan individu atas rangsang yang timbul.
seorang pelati di garis start memiliki set akan terdengar
bunyi pistol start
Kebutuhan
 Setiap individu memiliki kebutuhan sesaat maupun
menetap yang akan mempengaruhi persepsi

14. HALUSINASI vs ILUSI
Bersifat individual Dapat dialami beberapa orang
secara bersamaan
Seakan-akan mengalami
persepsi
Kesalahan dalam persepsi
Objek tidak ada Objek ada
Awal kelainan kejiwaan Bukan kelainan kejiwaan