Ringkasan dokumen tersebut membahas tentang formula sediaan serbuk asam undesilenat. Asam undesilenat digunakan sebagai anti jamur topikal yang efektif untuk mengobati berbagai infeksi kulit seperti kutu air. Sediaannya dapat berupa bedak, krim, atau salep dengan dosis 2-3 kali sehari. Efek sampingnya jarang terjadi jika digunakan secara topikal.
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Formulasi sediaan serbuk
1. FORMULASI SEDIAAN SERBUK
ASAM UNDESILENAT
1. Alasan pemilihan zat aktif
a. Menurut Monograph, 2002: 68.
Bahan aktif dalam topikal sebagai anti jamur.
b. Menurut Tan Dan Kirana, 2010: 39.
Asamundesilanatbersifatfungistatik terhadap banyak jenis dermatofit
terutama digunakan dalam konsentrasi 5-10 % terhadap kutu air.
c. Menurut Innovation Technologie, 2009: 213.
Asam undesilenat merupakan salah satu zat aktif yang paling aman,
agen bakteriostatik dan anti jamur alami paling ekonomis dan paling efektif
2. bentuk sediaan yang akan diberikan
a. Menurut Tan Dan Kirana, 2002: 39
Sediaanasamundesilenatdapatdibeli bebasberupatingtur,serbukatau
kream (undecyl).
b. Menurut Direktorat Bina Farmasi Komunitas Dan Klinik, 2006: 56.
Bentuk sediaan asam undesilenat: bedak, krim, dan salep
3. Efek samping
a. Menurut Staf Pengajar Departemen Farmakologi, 2009: 230.
Efek iritan dan sensitifitas pada pemakaian topikal jarang terjadi
b. Menurut Theodorus, : 23.
Efek samping : iritasi lokal
c. Menurut Monograph, 2002: 68.
Tidakada efeksampingasamaundesilenat jika dikomninasikan dengan
garam zink.
4. Farmakodinamik dan farmakokinetik
a. Menurut Monograph, 2002: 69.
2. Farmakokinetik: penghambatan morfogenesis dari candida albians
b. Menurut Tan Dan Kirana, 2010: 39.
Asamundesilanatbersifat fungistatik terhadap banyak jenis dermatofit
terutama digunakan dalam konsentrasi 5-10 % terhadap kutu air.
5. Dosis pemerian
a. Menurut Direktorat Bina Farmasi Komunitas Dan Klinik, 2006: 56.
Gunakan obat 2-3 kali sehari
b. Menurut BMF Groups, 2011: 739.
Pengobatan:Diaplikasikan2x sehari berkelanjutanselama7hari setelah
lesi telah sembuh.
Pencegahan (tinea pedis/athlete’s foot): diaplikasikan 1 x sehari.
6. Tujuan Pemakaian
a. Menurut Nikolov dan Gancheu, 2010: 220
Asam undesilenat adalah fungisida alami yang disetujui di banyak
negara di dunia sebagai obat medis untuk berbagai jenis gangguan kulit
termasuk infeksi, gatal-gatal, terbakar, dan irigasi (wasir)
Sejak 1949 asam undesilenat telah digunakan sebagai obat anti jamur topikal
dan sintetik.
b. Menurut Kumar dkk., 2013: 196.
Asam undesilenat serta garam seng, digunakan sebagai bakterisida
fungisida dan juga digunakan untuk penyakit kaki atlet.
c. Menurut Staf Pengajar Departemen Farmakologi, 2009: 230.
Asam undesilenat dan garamnya merupakan obat anti jamur topikal
yang efektif. Obat ini aktif terhadap epidermofiton, trikofiton, dan
mikrosporum. Dosis biasa bersifat fungistatik, sedangkan pemakaian jangka
lama atau dengan dosis tinggi, asam undesilenat ini bersifat fungisid.
d. Tan, T., dan Kirana Rahardja, 2010: 39.
Asamundesilenatbersifatfungistatikterhadapbanyakjenis dermatofit,
terutama digunakan dalam konsentrasi 5-10 % terhadap kutu air.
4. DAFTAR PUSTAKA
BMF Groups, 2011, British National Formulary (BNF) 61, London, Pharmaceutical Press.
DirektoratBinaFarmasi KomunitasDanKlinik,2006, Pedoman Penggunaan Obat Bebas
Dan Bebas Terbatas, Jakarta.
InnovationTechnologie,2009, Example Of Industrial ValorisationOf Derivative Products
Of Castor Oil, OCL Journal, Vol. 16 (4).
Kumar, S. M., Nagarajan K., Ramakrishnan K., and Vikram M., 2013, Comparative Study
Of YieldOf HeptaldehydeandUndecylenicAcidFromCastorOil andIts Derivate,
Research Journal Of Pharmaceutical, Biological and Chemical Science, Vol. 4 (2),
196.
Monograph, 2002, undecylenic Acid, Alternative Medicine Review, Medicine Review,
Vol. 7(1), 68-69.
Nikolov, A., and D. Gancheu, 2010, Effect Of Zinc Undicylenates On Plant Phatogenic
Fungi, Bulgarian Journal Of Agricultural Science, Vol 16 (2), 220.
Staf Pengajar Departemen Farmakologi, 2009, Kumpulan Kuliah Farmakologi, Jakarta,
EGC.
Tan, T., danKirana Rahardja,2010, Obat-ObatSederhana Untuk Gangguan Sehari-Hari,
Jakarta, Elex Media Komputindo.
Theodorus, 1996, Penuntun Praktis Peresepan Obat, Jakarta, EGC.