KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
Mengabstraksi Teks Artikel Menjadi Teks Ulasan
1. Mengabstraksi Teks Artikel
Menjadi Teks Ulasan
Oleh : Kelompok Bima Satria Garuda
1.Iqbal Apryanto Nugroho
2.Michael Muryanto Singgih
3.Redho Bukhari Nasza
4.Rizky Purnomo Alfarihi
5.Yovie Anggara Saputra
2. Sebelum dimulai,
perhatikan
keterangan
berikut ini yoo
Keterangan :
Kosakata (Dicetak Hijau) Konjungsi (Digaris bawah)
Istilah Asing (Dicetak Miring) Preoposisi (Dicetak Merah)
Verba (Dicetak Kuning) Artikel (Dicetak Biru)
Antonim/Sinonim (Dicetak Oranye) Kalimat Kompleks dan Simpleks
Pronomina (Dicetak Coklat) (Dicetak Tebal dan Miring)
3. Orientasi 1
• Negeri 5 Menara adalah sebuah film garapan Kompas
Gramedia Production bersama Million Pictures yang merupakan
adaptasi dari novel karya Ahmad Fuadi berjudul Negeri 5 Menara
. Skenario ditulis oleh Salman Aristo yang juga penulis naskah
film Ayat-Ayat Cinta , Laskar Pelangi, Sang Penari .Disutradarai
oleh Affandi Abdul Rachman film ini mengambil lokasi syuting di
Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo Jawa Timur ,
Sumatera Barat, Bandung , hingga London . Film ini dirilis pada 1
Maret 2012.
•
4. Orientasi 2
Film “Negeri 5 Menara” berkisah tentang Alif, pemuda yang
menghabiskan hidupnya di tengah keluarga religius di Tanah
Gadang. Ia bermimpi menjejakkan kaki di Pulau Jawa dan masuk
dalam barisan mahasiswa sebuah kampus tersohor di Bandung.
Sayang, orang tuanya menganggap sia-sia kalau sudah
sampai di Jawa, Alif tidak menuntut ilmu agama. Jadilah Alif
seorang murid Pondok Madani. Untungnya, ada kelima
sahabatnya yang sukses membuat Alif sedikit kerasan di tengah
peraturan yang mengikat dan kadang terkesan konyol. Bersama
Baso, Atang, Raja, Said, dan Dulmajid mereka mencari-cari
mimpi apa yang bisa mereka wujudkan selepas dari pondok
pesantren tersebut. Tersebutlah negara-negara dengan
penandanya yang khas. Ini makin membuat enam sekawan itu
makin menjadi dalam bermimpi.
5. Penafsiran 1
Ada Ustaz Salman (diperankan oleh Donny Alamsyah)
yang mendadak punya posisi signifikan dengan
keberadaan Alif dan kawan-kawannya. Ustaz Salman selalu
tampil heroik ketika enam sekawan itu terjepit dalam
situasi lemah. Sayangnya,tokoh terdekat yang seharusnya
memiliki kekuatan emosional yang erat dengan anak-anak
itu justru terasa layaknya tokoh sampingan yang sekadar
lewat saja.Di awal, pengaruh Ustaz Salman begitu terasa
nyata dengan kalimat menggugah:Man jadda wajada.
Semangat yang di awal begitu terasa menggugah hati
keenam sahabat itu malah luruh begitu saja justru di saat
keenamnya tersebut makin akrab.Padahal, sebagai tokoh
yang sudah cukup menarik perhatian di awal, Ustaz
Salman bisa mengambil peran penting dalam kisah anak-
anak ini selama di pondok..
6. Penafsiran 2
Di awal terlihat jelas saat kekakuan antarsiswa masih
terasa, Ustaz Salman mencoba membakar semangat
mereka, membuat mereka bertanya-tanya apa sebenarnya
tujuan mereka di pondok tersebut. Setelah itu, enam
sekawan ini menjadi salah satu produk sukses Ustaz
Salman dalam mengompori muridnya yang masih hijau
dan mempunyai banyak ambisi. Eksistensi Ustaz Salman
perlahan seolah menghilang pada hubungan emosional
dengan para siswanya. Saat akhirnya Ustaz Salman
meninggalkan pondok, tidak ada kontak yang dilakukan
dengan keenam siswa tersebut. Entah adegan sengaja
tidak dibuat dramatis yang berlebihan atau ingin
menyampaikan peran Ustaz Salman yang sudah selesai
saatnya ia pergi.
7. Evaluasi 1
Pertanyaan lainnya adalah sampai kapan penonton harus
menunggu hingga konfik mulai muncul ke permukaan?
Sepanjang film penonton dihadapkan pada masalah-masalah
kecil yang tidak berdampak bagi jalan cerita ataupun hubungan
antartokohnya. Contohnya adalah keinginan Alif untuk sekolah di
ITB. Berbagai cara ia coba supaya bisa masuk sana, termasuk
“menyabotase” ujiannya sendiri. Di tengah-tengah cerita juga
terselip angan-angan Alif saat ia berkunjung ke Bandung. Saat itu
penonton seperti hanya diingatkan dengan ambisi Alif di awal flm,
tetapi tidak ada tindak lanjut sampai flm usai. Masalah yang
ditampilkan timbul tenggelam seolah tidak penting bagi para
tokohnya. Di samping itu, ada sejumlah masalah kecil yang
sebenarnya bisa menjadi penghubung para tokoh. Saat itulah
penantian tersebut membuahkan kebosanan dan ritme yang
serba datar, tidak memberikan letupan perasaan yang begitu
menggebu-gebu. Banyaknya tokoh yang disorot dan juga tokoh
pendukung yang muncul bisa jadi alasan dari alpanya perasaan
itu.
8. Evaluasi 2
Dalam cerita ini pulalah mata penonton dibuka terhadap
kehidupan pesantren. Ada ketegasan disiplin dengan simbol
lonceng "jaras" penanda batas terlambat dan tidak, dengan figur
senior penegak disiplin ("Ada Mike Tyson" - kata Atang) yang
menghukum berdiri bersaf dan jewer telinga tetangga
sebelahnya. Ada pertunjukan kreatifitas pondok berupa
tantangan lomba pidato (lengkap dengan kreatifitas santri sahibul
menara dalam mengatasi kegugupan Baso sebagai wakilnya). Ada
kekakuan kebiasaan yang dicoba didobrak (meski hanya berupa
menonton teve - pertandingan Thomas Cup yang kalah). Dan ada
juga kebebasan seni yang mungkin selama ini tidak terbayang
akan muncul di dalam sebuah pesantren (asistensi maen gitar
oleh Kyai Rais atau tari patah-patah di pentas lomba seni). Juga
kenyataan-kenyataan keseharian sebuah pondok ('mati lampu
kok jadi kebiasaan', 'memang benar ustadz di sini tidak digaji?').
Kenyataan-kenyataan sederhana yang menarik untuk dinikmati
sekaligus memiliki dasar filosofi mendalam.
9. Evaluasi 3
Film Negeri 5 Menara disajikan dengan sangat baik, karena
memberikan pesan moral yang baik bagi penonton akan tetapi
masih terdapat kelemahannya karena cerita terlalu banyak yang
dipotong sutradara. Sehingga cerita tidak tersampaikan dengan
utuh. Banyak adegan-adegan yang ada di dalam novel tidak
disampaikan di dalam Film. Seperti: di dalam novel Alif tidak
ingin Sekolah di Pesantren tetapi ingin ke SMA, dan Ibunya tetap
bersikukuh menginginkan Alif sekolah di Pesantren. Kemudian
Alif mendapat surat dari Pamannya bahwa ada Pesantren di Jawa
bernama Pondok Madani yang dapat dijadikan pertimbangan Alif
untuk melanjutkan sekolahnya. Lalu Alif pun memenuhi
keinginan ibunya untuk sekolah di Pesantren tetapi dengan syarat
dia tidak mau sekolah di Pesantren Padang tetapi ingin ke
Pondok Madani. Mula-mula orang tuanya ragu akan tetapi karena
Alif bersikeras akhirnya mengizinkan. Berbeda dengan yang
disajikan di Film karena di Film justru orang tua Alif yang
menginginkan Alif sekolah di Pesantren Pondok Madani dan Alif
sama sekali tidak menerima surat dari Pamannya. Itu hanya salah
satu contoh, karena banyak sekali cerita yang dipotong. Mungkin
sutradara sengaja memotong cerita karena kendala waktu tayang
di bioskop yang berdurasi hanya 1,5 jam atau 2 jam.
10. Rangkuman
Negeri 5 Menara adalah film yang dirilis pada 1 Maret
2012. Secara keseluruhan, film ini layak ditonton. Tema film-film
macam ini wajib pantas berkembang di tengah arus film layar
lebar yang kebanyakan bertema horor. Ini adalah film yang
memberi inspirasi, yang meniupkan semangat pantang
menyerah.
11. Analisis Kosakata dan Istilah
Asing
Kosakata :
Garapan : Pekerjaan
Adaptasi : Penyesuaian thd lingkungan, pekerjaan, dan
pelajaran
Skenario : Rencana lakon sandiwara atau film berupa
adegan demi adegan yg tertulis secara terperinc i
Religius : Bersifat keagamaan
Konyol : Lucu
Signifikan : Penting, Berarti
Eksistensi : Keberadaan
Emosional : Menyentuh perasaan, penuh emosi
Kontak : Hubungan yang satu dengan yang lain
Ritme : Irama
Filosofi : Filsafat
Sutradara : Orang yg memberi pengarahan dan
bertanggung jawab atas masalah artistik dan teknis dl
pementasan drama, pembuatan film, dsb
12. Analisis Kosakata dan Istilah
Asing
Istilah Asing :
Production : Produksi
Million : Juta
Pictures : Gambar
Man Jadda Wa Jadda: Barangsiapa yang
bersungguh-sungguh maka ia akan berhasil
Thomas Cup : Turnamen bulu tangkis putra beregu
tingkat dunia.
13. Pertanyaan dan Jawaban
1. Setujukah kalian bahwa film ini sangat inspiratif?
Mengapa?
Jawab : Setuju, karena film ini mengajarkan kita mengenal
persahabatan dan juga