SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
1
(NASKAH)
JUDUL
KUMPULAN RENUNGAN, PERINGATAN IBU KITA
KARTINI, SUMBANGAN PEMIKIRAN, TENTANG
KEHIDUPAN DAN PERHATIAN TERHADAP
PERMASALAHAN SOSIAL
Disusun Sebagai Upaya Untuk Memperingati Hari Ibu Kita Kartini, Memberikan
Sumbangan Pemikiran, Renungan tentang Kehidupan, dan Pemerhati
masalah-masalah Sosial
H. DADANG DJOKO KARYANTO, AMd Mar, SH, SIP, MH.
Jambi, April 2015
2
IBU KITA KARTINI SUMBER INSPIRASI
Oleh (DADANG DJOKO KARYANTO,AMdMar, SH,SIP,MH)
Inspira dan Emansipasi
Kepahlawanan merupakan perjuangan melawan: Ketidak adilan, diskriminasi,
pembodohan, keterbelakangan, pembantaian atau pemusnahan. Melawan
bukan saja dengan cara-cara fisik, berperang, namun juga dapat dilakukan
dengan diplomasi, menginspirasi, memotivasi, mencerahkan, menyadarkan,
memberdayakan, dan banyak lainnya. Ibu Kartini, adalah tokoh emansipasi
wanita yang menjadi inspirasi segenap lapisan masyarakat Indonesia.
Kesadaran akan pentingnya edukasi bagi kaum wanita khususnya dalam
memberikan kekuatan untuk bermimpi memiliki pendidikan tinggi. Pada masa
itu adalah hal yang sangat aneh dan tabu apabila mendapati perempuan
sedang sekolah. Aturan-aturan adat yang begitu ketat menjadi belenggu
kemerdekaan berfikir, berkarier membuat wanita hanya sebatas konco
wingking saja.
Kartini dengan mimpi-mimpinya yang visioner berupaya melawan, walau
dengan segala keterbatasannya. Pendidikan formalnya tidaklah tinggi, namun
spiritualitasnya sangat luar biasa. Kita hingga kini dapat melihat karya
monumentalnya yang berupa surat-surat, karya lukis dan batiknya yang
menunjukkan kemampuan prima dengan cita rasa yang tinggi. Kemudian
kemampuan berbahasa Belanda dalam lisan maupun tulisan telah
menginspirasi keluarga Abendanon untuk menerbitkan surat-suratnya
menjadi sebuah buku “ HABIS GELAP TERBITLAH TERANG” yang membuka
mata kita semua . Keluarga Abendanon peka dan peduli sehingga mampu
menunjukkan Kartini kepada dunia luas yang akhirnya menyadarkan kita
semua bahwa Kartini adalah PAHLAWANINSPIRASI.
Pemikiran-pemikirannya mampu menjadi oase dalam padang pasir yang kering
akan inspirasi edukasi bagi para wanita. Banyak Kartini-kartini muda dan hebat
serta luar biasa yang terpendam dalam lumpur kecurangan, kemunafikan,
keserakahan, kebodohan para punggawa dan penguasa.
3
Kartini bagai telur Rajawali yang dierami oleh Ayam Kampung kemudian
menetas dan hidup bagai ayam kampong, manun keluarga Abendanon
berusaha menyadarkan membuat Kartini hidup dalam keabadian karya dan
perjuangannya. Sekarang menjadi buah dari perjuangan Ibu Kita Kartini yang
sudah bias kita lihat hasilnya pada saat ini, namun kita masih sangat
memerlukan pemimpin-pemimpin yang mampu menemukan dan
menyadarkan bagi anak-anak Rajawali yang masih dierami oleh Ayam
Kampung yang hanya bias mengais tanah tanpa mampu terbang tinggi
diangkasa.
4
PEMBAHARUAN
Oleh (DADANG DJOKO KARYANTO,AMdMar, SH,SIP,MH)
Pembaharuan dapat dimaknai dengan istilah memperbaiki yang rusak dan
menjadikan sesuatu menjadi baru. Apa yang diperbaharui ? Segala bidang
dalam tata kehidupan sosial bisa diperbaharui. Pembaharuan ini
menunjukkan ada dinamika berani keluar dari zona nyaman. Jujur mengakui
kelemahan dan kesalahan. Memperbaiki yang rusak untuk kembali ke sesuatu
yang semestinya. Pembaharuan dimulai dari satu orang (tidak andal-andalan)
/tidak saling menunggu. Berani menjadi inspirator, motivator. Dari yang satu
orang ini menjadi pelopor yang akan mengirim signal ke titik-titik penyebaran.
Signal-signal tersebut ditangkap dan diikuti untuk menjadi koalisi perubahan
yang akan terus membawa dampak partisipatif. Tatkala bola salju sudah
menggelinding dan menjadi besar atau banyak diperlukan pemimpin yang baik.
Pemimpin yang baik yitu yang mampu memberikan harapan (Perubahan kecil
berdampak besar dan dapat dilakukan dalam waktu singkat).
Pembaharuan menjadikan adanya kesadaran, dan niat dengan spirit:
1.Berani: Berani untuk berkorban dan kehilangan previlage dalam melakukan
perubahan menuju kearah yang lebih baik dan selalu meningkatkan kualitasnya
(pembelajaran);
2.Bersih: Bersih dalam konteks ini adalah tulus ikhlas dalam melaksanakan
tugasnya tanpa pamrih untuk kepentingan pribadi maupun kelompok (tidak
melakukan KKN dan gratifikasi). Tidak membangun klik atau dinasti untuk
menguasaibirokrasi;
3, Jujur: Obyektif, transparan berbasis pada fakta, kebenaran dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hokum, secara administrasi bahkan secara
moral;
4. Adil : Dalam konteks ini adalah keadilan social yaitu mendudukkan atau
menerapkan setiap warga masyarakat sama di muka hokum yang mempunyai
hak dan peluang yang sama. Menghormati, memberi jaminan dan
perlindungan HAM;
5. Profesional: Dalam konteks penyelenggaraan Negara adalah berbasis
kompetensi yang visioner, unggul, kreatif dan inovatif.
5
Berani, bersih, jujur, adil dan professional adalah core value atau menjadi hal
yang menyenangkan dan membanggakan, yang merupakan inti dari nilai-nilai
budaya dan yang dapat dijabarkan dalam berbagai pendekatan atau sudut
pandang (kepemimpinan, administrasi, operasionalmaupun capacity building).
6
KERJA ADALAH CINTA YANG MENGEJAWANTAH
Oleh (DADANG DJOKO KARYANTO,AMdMar, SH,SIP,MH)
Kerja adalah Cinta yang mengejawantah
Kerja adalah Cinta yang mengejawantah (Kahlil Gibran)
Bekerja atau melakukan sesuatu, ketika tanpa cinta maka ia semacam robot
saja, atau mesin yang sudah di setel sistimnya. Kerja tanpa cinta atau
mencintai apa-apa yang dikerjakannya, hasilnya tidak akan sempurna atau
tidak membuahkan hasil yang bermanfaat. Bekerja dengan keterpaksaan, atau
karena tugas maka akan menjadibeban, bahkan bisa membebani orang lain.
Bekerja sebagai apa saja, merupakan cinta yang mengejawantah dalam hidup
dan kehidupan manusia untuk dapat menghasilkan produktifitas yang
diperlukan untuk mempertahankan, menumbuh kembangkan hidup dan
kehidupannya.
Bekerja pada pekerjaan yang tidak kontra produktif merupakan bagian dari
memanusiakan “NGUWONGKE” , menempatkan manusia sebagai mana
layaknya manusia sebagai makhluk hidup yang berakal budi yang bias
menjadikan hidup makin hidup. Sebaliknya bekerja pada pekerjaan yang
kontra produktif bias merusak, menghambat, bahkan mematikan kehidupan.
Di dalam penyelenggaraan berbagai pekerjaan ada potensi-potensi konflik,
ada peluang-peluang terjadinya hal-hal yang kontra produktif, KKN,
penyuapan, pemerasan cara-cara yang illegal atau diluar dari kesepakatan-
kesepakatan yang telah diatur dalam hukum atau etika atau moral yang
berlaku.
Di sinilah peran para aparatur penyelenggara Negara untuk mampu
membangun sistim dan menanamkan nilai-nilai budaya keteraturan social
untuk masyarakat dapat bekerja sebagaimana yang seharusnya dan diterima
oleh semua pihak.
7
Etika public yang menjadi rel bagi para penyelenggara Negara dengan segala
kewenangan, kekuasaan dan fasilitasnya dapat menjauhkan dari niat jahat dan
meminimalisir kesempatan untuk berbuat jahat. Menjauhkan dari niat ini
bermakna menyadarkan dengan ketulusan hati untuk dapat berperan serta
mewujudkan dan memelihara keteraturan. Sedangkan meminimalisir
kesempatan bermakna bahwa kebijakan-kebijakannya, sistem-sistem yang
dibangun , untuk mampu membimbing masyarakat agar menjadi beradab
atau setidaknya menjadi bekerja dengan professional, cerdas, bermoral dan
modern.
Passion para aparatur penyelenggara Negara adalah manusia, kemanusiaan
yang senantiasa berupaya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Itulah pengejawantahan cinta dalam pekerjaannya.
8
IN LIGHT OF ROBIN WILIAMS’ DEAD:
“RENUNGAN”
Oleh (DADANG DJOKO KARYANTO,AMdMar, SH,SIP,MH)
Jika kekayaan itu bisa membuat orang menjadi bahagia, tentunya Adolf
Merckle, orang terkaya di Jerman, tidaklah menabrakkan badannya ke kereta
api.
Jika ketenaran bisa membuat orang bahagia, tentunya Michael Jackson,
penyanyiterkenal dunia, tidak minum obat tidur hingga overdosis.
Jika kekuasaan bisa membuat orang bahagia, tentunya G. Vargas, Presiden
Brazil, tidak menembak jantungnya.
Jika kecantikan bisa membuat orang bahagia tentunya Marilyn Monroe, artis
cantik sepanjang masa, tidak minum alcohol dan obat depresi hingga
overdosis.
Jika kesehatan bisa membuat orang bahagia, tentunya Thierry Costa, dokter
terkenal dari Perancis, tidak bunuh diri, akibatsebuah acara di televise.
Ternyata, bahagia atau tidaknya hidup seseorang (termasuk kita, sahabatku),
bukan ditentukan oleh seberapa kayanya, tenarnya, cantiknya, kuasanya,
sehatnya, atau sesukses apapun hidupnya.
Tapi yang bisa membuat seseorang itu bahagia adalah dirinya sendiri.
Mampukah ia mau mensyukurisemua yang sudah dimilikinya dalam segala hal.
“Kalau kebahagiaan itu bisa dibeli, pasti orang-orang kaya akan membeli
kebahagiaan itu, dan kita akan sulit mendapatkan kebahagiaan karena sudah
diborong habis oleh mereka”.
“Kalau kebahagiaan itu ada di suatu tempat, pasti belahan lain di bumi ini akan
kosong karena semua orang akan ke sana, berkumpul di mana kebahagiaan itu
berada”.
Untungnya kebahgiaan itu berada di dalam hati setiap manusia. Jadi kita tidak
perlu membeli atau pergi mencari kebahagiaan itu.
9
“Yang kita perlukan adalah HATI yang BERSIH dan IKHLAS serta PIKIRAN yang
JERNIH, maka kita bisa menciptakan rasa BAHAGIA itu kapanpun, dimanapun,
dan dengan kondisiapapun”.
Intinya yang perlu menjadi perhatian kita bersama adalah bahwa
“KEBAHAGIAAN ITU MILIK SETIAP INSAN MANUSIA YANG PANDAI
BERSYUKUR”. “JIKA KITA TIDAK MEMILIKI APA YANG KITA SUKAI, MAKA
SUKAILAH APA YANG KITA MILIKI SAATINI.”
10
MENCINTAI PEKERJAAN ATAU MENCINTAI
JABATAN??????????
Oleh (DADANG DJOKO KARYANTO,AMdMar, SH,SIP,MH)
Mencintai Pekerjaan Atau Mencintai Jabatan? ,”Jabatan adalah amanah yang
bisa menjadi berkah, namun tatkala dikuasai dengan cara yang salah maka
akan menjadi musibah”.
Jabatan merupakan tugas tanggung jawab dan bagi pejabatnya diberi
kewenangan dan kekuasaan untuk mengelola tugas dan tanggung jawabnya
untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat atau setidaknya menjadi
institusi yang dipimpinnya ada suatu perubahan, kemajuan atau mendapatkan
citra dan kepercayaan dari masyarakat yang dilayaninya. Jabatan merupakan
potensi sumber daya yang diperebutkan oleh banyak orang yang mampu dan
yang merasa mampu. Bagi orang-orang yang mampu pendekatannya adalah
impersonal atau basisnya pada kompetensi, sehingga professional dalam
mengelola kekuasaan dan kewenangannya yang akan membawa berkah bagi
banyak orang.
Sedangkan bagi orang-orang yang merasa mampu basisnya adalah
pendekatan-pendekatan yang bersifat personal, kekerabatan, jaringan-
jaringan patron klien yang kadang mengabaikan atau memandang sebelah
mata pada kompetensi. Bisa diprediksi penguasa dengan cara-cara pendekatan
personal akan membawa dampak pada penyalahgunaan wewenang yang akan
menambah beban bagi masyarakat yang dilayaninya, parahnya lagi bisa
mendatangkan musibah akibat ketidak profesionalannya atau akibat dari
pendekatan-pendekatan yang bertentangan dengan upaya-upaya untuk
meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Salah satu ciri orang yang professional adalah bangga dan mencintai
pekerjaannya. Mengapa demikian? Karena dirinya sadar dan menguasai
bidang tugasnya untuk memajukan dan meningkatkan kualitas hidup
masyarakat. Namun sebaliknya salah satu contoh ketidak profesionalan
11
adalah mencintai jabatannya. Tentunya jabatan yang dianalogikan sebagai
jabatan-jabatan basah. Maka para pecinta jabatan ini akan melanggengkan
atau menyuburkan premanisme birokrasi. Kelompok-kelompok pecinta
jabatan akan mati-matian membangun kerajaan atau jaringan dalam birokrasi
untuk menguasai jabatan-jabatan yang dianggap basah. Standar kompetensi
menjadi suatu cara untuk memangkas premanismebirokrasi.
Standar kompetensi dapat dikategorikan dalam bidang: kepemimpinan,
administrasi, operasionaldan capacity building
12
E POLICING 1
Pada era globalisasi, sistim-sistim online merupakan kebutuhan untuk
memberikan pelayanan prima, sebagai program inisiatif anti korupsi,
reformasi birokrasi dan terobosan kreatif. Pemerintah akan membangun e
government, perbankan membangun e banking. Bagi kepolisian membangun
model atau pola pemolisiannya melalui e policing.
E Policing adalah pemolisian secara elektronik yang dapat diartikan sebagai
pemolisian secara on line, sehingga hubungan antara polisi dengan
masyarakat bisa terjalin dalam 24 jam sehari dan 7 jam dalam seminggu
tanpa batas ruang dan waktu untuk selalu dapat berinteraksi dan saling
berbagi informasi serta melakukan komunikasi. Hal tersebut bisa juga difahami
dengan membawa community policing pada sistim on line. Dengan demikian
e policing ini merupakan model pemolisian di era digital yang berupaya
menerobos sekat-sekat ruang dan waktu sehingga pelayanan-pelayanan
kepolisian dapat terselenggara dengan cepat, tepat, akurat, transparan,
akuntabel informasi, dan mudah diakses. E policing bisa menjadi strategi
inisiatif anti korupsi, reformasi birokrasi dan creative break through.
Dikatakan sebagai inisiatif antikorupsi karena meminimalisir bertemunya
person to person dalam pelayanan-pelayanan kepolisian di bidang administrasi
karena sudah dapat digantikan secara on line melalui e banking, atau melalui
ERI (electronic Registration Identification) dan sebagai reformasi birokrasi
karena dapat menerobos sekat-sekat birokrasi yang rumit, yang mampu
menembus ruang dan waktu misalnya tentang pelayanan informasi dan
komunikasi melalui internet, dan hubungan tata cara kerja dalam birokrasi
dapat diselenggarakan secara langsung dengan SMK (Standar Manajemen
Kinerja) yang dibuat melalui intranet/internet juga sehingga menjadi less
paper dan sebagainya.
Dikatakan sebagai bagian creative break through, melalui e policing banyak
program dan berbagai inovasi dan kreasi dalam pemolisian yang dapat
dikembangkan masanya pada sistim-sistim pelayanan SIM, Samsat, atau juga
dalam TMC baik melalui media elektronik, cetak maupun media social bahkan
secara langsung sekaligus.
13
POLICING MEMANGKAS FEODALISME DALAM
BIROKRASI
Oleh (DADANG DJOKO KARYANTO,AMdMar, SH,SIP,MH)
E Policing memangkas Feodalisme dalam Birokrasi; Salah satu penyakit dalam birokrasi
adalah feodalisme yang merupakan suatu system yang tidak tersurat namun tersirat
sebagai bentuk nilai-nilai yang harus diikuti oleh anggota birokrasi secara berjenjang
dan bisa bervariasi antara satu dengan yang lain. Bentuk-bentuk feodalisme dalam
birokrasi memang tidak akan nampak dalam aturan atau sistim-sistim yang normative
namun ada dalam implementasinya, yang sebenarnya merupakan diskresi birokrasi
yaitu adanya kebijakan-kebijakan yang tidak tertulis dan dijadikan pedoman bagi
anggotanya dan dijabarkan dalam bentuk kesepakatan-kesepakatan diantara mereka.
Feodalisme dalam birokrasi dapat ditunjukkan antara lain adalah sebagai berikut:
1. Bos can’t do no wrong, kalaupun salah tetapi dianggap sebagai
kebenaran, protesnya sebatas grundelan-grudelan saja;
2. Sistem Pola Patron Klien, klik, dinasti, group-groupan yang berbasis
pada kedekatan-kedekatan yang sifatnya personal;
3. Anggota birokrasi terobsesi dan berorientasi pada jabatan basah atau
strategis yang diisi oleh orang-orang kepercayaan yang dianggap sebagai
tanaman keras;
4. Rasa hutang budi atas pemberian jabatan, sehingga secara tidak
eksplisit adanya semacam kewajiban untuk memberi buluh bekti
glondong pangareng-areng (upeti atau tanda terima kasih atau tanda
titip diri);
5. Pengkategorian atau pemetaan wilayah dan posisi-posisi jabatan dalam
binaan atau bawaan kelompok-kelompok tertentu;
6. Rasa tidak percaya diri kalau tidak ada yang membawa atau tidak ada
cantolan atau tidak ada backingnya;
7. Titipjabatan, titipnama, titipnomor test, dansebagainya.
Poin-poin diatas sebenarnya sebagian kecil saja dari feodalisme birokrasi yang
berdampak pada kinerja yang tidak sehat, penuh dengan kepentingan-
kepentingan kelompok tertentu dan menjadi potensi tumbuh dan
14
berkembangnya KKN. Kalau dibiarkan kondisi tersebut akan terus tumbuh dan
berkembang dan dampaknya yang sangat luar biasa berbahaya, mahal yang
harus dibayarkan antara lain adalah dalam wujud ketidakpercayaan, image
atau citra buruk. Melalui E policing akan memangkas jalur-jalur KKN, peluang –
peluang untuk penyalahgunaan wewenang, kesempatan-kesempatan untuk
membangun klik atau dinasti atau kelompok-kelompok dengan pendekatan
personal. Mengapa E policing menjadi harapan? Karena dengan menerapkan
E policing akan mendorong anggota menjadi professional, transparan,
akuntable, dalam kinerja birokrasi.
E Policing dalam bidang SDM
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan bagian penting sebagai asset utama
dari institusi tersebut, pembinaan SDM yang baik adalah yang menghasilkan
atau menumbuhkembangkan SDM yang berkarakter. SDM yang berkarakter
adalah pembinaan SDM yang berbasis pada kompetensi, membangun disiplin
atas dasar kesadaran dan tanggung jawab serta mampu menanamkan nilai-
nilai budaya organisasi (core value) kepada setiap anggotanya dan
mempunyaikomitmen dalam mencapai tujuan organisasi.
Pembinaan SDM secara elektronik dibangun untuk mengkikis atau
meminimalisir penyimpangan dan potensi-potensinya diharapkan mampu:
1. Membangun sistim data base bagi setiap anggota Polri di semua lini dan
tingkatan sesuaikompetensi dan spesifikasisebagaitrack recordnya;
2. Membangun standar-standar kualifikasi atau standar kompetensi untuk
penempatan, promosi, mutasidan demosi;
3. Memberikan akuntabilitas untuk mengikis KKN dan menuju “The Right
People in The Right Place”;
4. Membangun sistim jejaring atau networking;
5. Membangun dasar-dasar dalam memberikan penilaian kinerja dan
remunerasijuga reward and punishment;
6. Penyaluran kerja atau penggunaan SDM secara fungsional di dalam
maupun diluar struktur Polri;
7. Membangun kaderisasibagi pemimpin dimasa datang;
8. Menunjukkan adanya transparansi, akuntabilitas dan memberikan
harapan bagi anggota Polriberkarier atau mengambil keputusan;
15
Pembinaan SDM yang berbasis elektronik diperlukan adanya SOP (standart
Operational Procedure) yang berisi:
1. Job Discription and Job Analysis;
2. Standarisasi keberhasilan tugas (yang dijabarkan berjenjang yang
mencakup antara lain kepemimpinan, administrasi, operasional, dan
capacity building);
3. Sistim penilaian kinerja yang mencakup kepemimpinan, administrasi,
operasionaland capacity building;
4. Sistem Reward and Punishment;
5. Etika kerja (apa yang harus dilakukan atau apa yang tidak boleh
dilakukan dan produk apa yang harus dihasilkan. Ini juga dijabarkan
berjenjang dan variatif (Do and Don’t)
16
MATEMATIKA KEHIDUPAN
SUKSES DALAM ATTITUDE ATAU SIKAP, TERNYATA
MENENTUKAN DAN MENJADIKAN HIDUP KITA AKAN LEBIH
SUKSES
JIKA :
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
MAKA:
H+A+R+D+W+O+R+K/ KERJA KERAS
8+1+18+4+23+15+18+11=98%
K+N+O+W+L+E+D+G+E/ PENGETAHUAN:
11+14+15+23+12+5+4+7+5 =96%
L+O+V+E / CINTA:
12+15+22+5 =54%
L+U+C+K /KEBERUNTUNGAN :
12+21+3+11 =47 %
TIDAK ADA YANG MEMBUATNYA JADI 100%
LALU APA YANG MEMBUATNYA 100%...?????
APAKAH MONEY …..? NO…!!!!!
M+O+N+E+Y =
13+15+14+5+25 =72%
LEADERSHIP….?? NO…!!!!!
17
L+E+A+D+E+R+S+H+I+P =
12+5+1+4+5+18+19+8+9+16 =97%
TERNYATA YANG BISA MEMBUATNYA MENJADI 100% ADALAH “
ATTITUDE”/SIKAP:
A+T+T+I+T+U+D+E =
1+20+20+9+20+21+4+5 =100%
INTINYA ATTITUDE ATAU SIKAP ITULAH YANG PALING PENTING DAN UTAMA
DALAM PERGAULAN KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BILA KITA INGIN
MENJADI BANGSA YANG BERMARTABAT MAKA TEKANKANLAH DIDALAM
PEMBINAAN ANAK BANGSA, PARA GENERASI MUDA SEBAGAI PENERUS KITA
SEMUA, JADIKANLAH INDONESIA BERMARTABAT DAN DISEGANI OLEH
PERGAULAN BANGSADIDUNIA
18
KESADARAN
Kesadaran merupakan suatu kalimat yang penuh dengan makna yang tidak
dapat diwujudkan dengan mengucapkan dan mengulang kata-kata itu,
melainkan dibangun dan dilakukan atas dasar kemauan yang keras dan
semangat mencapai apa yang menjadi tujuan hidup dan kehidupannya.
Kesadaran merupakan bagian dari jalan hidup. Tatkala ada kesadaran maka
tanggung jawab akan tumbuh dan diikuti dengan disiplin.
Pendidikan, infrastruktur, sistim-sistim dan penegakkan hukum adalah untuk
membangun kesadaran. Tatkala kesadaran belum dicapai, maka sebenarnya
hanyalah kesia-siaan belaka, penuh kepura-puraan, seremonial dan tentu saja
tiada ketulusan. Takala kesadaran tidak ada, maka tanggung jawab dan disiplin
akan semu belaka. Semua demi sesuatu dan lagi-lagi tipu menipu, kemunafikan
akan menjadi bagian dari core valuenya.
Kesadaran dibangun dari pemahaman dan pengalaman sehingga apa yang
dirasakan, apa yang dilihat, didengarnya, menjadi suatu spirit bagi dirinya
untuk bangga akan peran dan fungsinya dalam hidup dan kehidupan. Bagi
orang yang telah memiliki kesadaran ia bias membantu untuk menyadarkan,
kemampuan menyadarkan adalah mentransformasidan memberikehidupan.
Telur rajawali yang dierami oleh ayam kampung setelah menetas ia akan
menjadi ayam kampung, jika tidak ada yang menyadarkan ia sampai mati
sebagai ayam kampung dan tak akan pernah terbang. Tatkala ia disadarkan
oleh sesuatu atau disadarkan oleh orang lain bahwa dirinya yang sebenarnya
adalah burung Rajawali, maka ia akan berusaha terbang, dan menjadi terbang
jauh mengangkasa menembus cakrawala, untuk menggapailangit biru.
19
PRESTASI
Apa Prestasinya…..?
Prestasi pemimpin dapat dilihat dari keberhasilan tugas dan tanggung
jawabnya untuk memperbaiki, menyiapkan, membangun, mencegah yang
jahat dan keliru, memberdayakan, mencerdaskan, menang dalam persaingan
bahkan untuk mendapatkan kepercayaan dari dalam atau luar. Semua itu
diperlukan kemampuan untuk mengemas, memaknai dan memasarkan.
Sehingga mampu untuk : a. membungkus, b. memprogram, c. menyajikan, d.
menata, f. memperindah, sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas yang
lebih baik atau lebih indah dari aslinya. Kata plesetan dapat memaknai kata
mengemas sebagai upaya menjadi emas. Maknanya adalah menjadikan
sesuatu memiliki berharga.
Kompetensi sebagai standar-standar kemampuan untuk menjadikan sesuatu
lebih baik dan bermakna semestinya dimiliki setiap pemimpin disemua lini.
Untuk menjadikan sesuatu yang biasa-biasa saja menjadi sesuatu yang luar
biasa. Tatkala tidak mampu mengemas maka barang bagus yang bermutu
sekalipun bias rusak bahkan menjadi lebih hancur. Sebagai contoh makanan-
makanan tradisional yang mempunyai rasa sedap dikemas secara rendah dan
biasa saja. Lain halnya dikemas dengan bahan-bahan yang lebih kuat, lebih
menarik dan diberi logo kemudian dijual di Mall-mall kota besar, maka
harganya bias berlipat-lipat tanpa dikomplain oleh masyarakat. Demikian
halnya Negara tatkala dikemas dengan baik dan benar maka akan lebih maju,
dan mendapat kepercayaan dan dukungan dari mana-mana. Namun
sebaliknay tatkala tidak mampu atau gagal, jangankan maju, mempertahankan
hidup saja sudah setengah mati.
Mencapai prestasibagi pemimpin diperlukan kemampuan antara lain :
1. Memimpin, Kepemimpinan yang berprestasi adalah mampu mengemas,
memaknai dan memasarkan sehingga mampu mengangkat harkat
martabat dan derajad yang dipimpinnya;
2. Ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan ilmu pengetahuan dan
teknologi mampu menjadikan dan menunjukkan sesuatu dengan cara-
cara modern;
20
3. Seni, seni membuat sesuatu menjadi lebih indah, lebih menarik,
memiliki karakter dan menunjukkan suatu cita rasa yang tinggi.
Pemimpin yang tidak memenuhi standar kompetensi dan seni untuk
mengemas dan memaknai serta memasarkan maka sebenarnya hanya
penunggu waktu untuk diganti, mungkin juga bisa menjadi benalu.
21
KIASAN
NEK WANI OJO WEDI-WEDI, NEK WEDI OJO
WANI-WANI
(KALAU BERANI JANGAN TAKUT-TAKUT, KALAU
TAKUT JANGAN BERANI-BERANI)
Makna dari “ Nek wani ojo wedi-wedi, nek wedi ojo wani-wani”, secara singkat
jangan ragu-ragu. Kalimat-kalimat motivasi di sekolah militer dikatakan “ Ragu-
ragu lebih baik mundur”. Tatkala akan melakukan perbuatan baik, dan benar
belum tentu jalannya lancer atau mendapat dukungan dari semua pihak. Yang
menjadi sahabat, teman seperjuangan, pendukung loyal sekalipun bias
membuat ragu-ragu. Dalam bahasa jawa dikenal mringgang-mringging. Dalam
pementasan theater gandrik yang berjudul tangis ada contoh sikap mringgang-
mringging tadi. Den baguse ngarso (susilo) yang memerankan orang gila yang
menimbang-nimbang sebuah benda, “ Iki telek opo roti (ini kotoran ayam atau
roti)”, ini diucapkan berkali-kali dan akhirnya dipegang dan di baui sambil
berteriak,”ow…telek”.
Seorang pemimpin yang ragu-ragu atau tidak tegas bias menjadi masalah,
tatkala mengambil keputusan bukan lagi menemukan solusi, akan tetapi malah
menemukan telek (analogi bagi musibah untuk banyak orang). Kalau sudah
dipikirkan dengan matang, dengan tekat yang bulat ,” what ever will be, do it”.
Ketegasan akan membawa dampak bagi banyak orang. Terutama dalam
memberantas KKN. Semakin ragu-ragu akan semakin telek yang kita pegang.
Memang membuat tidak ragu-ragu bukanlah hal yang mudah, karena
diperlukan adanya berbagai persyaratan baik akademis, sosiologis, politis,
ekonomis, dan banyak hal. Namun tatkala sudah diputuskan segera saja
dilaksanakan yakin kalau yang dipegang adalah roti bukannya telek lagi….
Semoga………………………………………………………………………………………………………..
22
EMPATI
Hati manusia memang tidak menentu, namun menentukan.Dinamakan tidak
menentukan karena bisa berubah-ubah dan bisa cepat berubah. Dari kondisi
yang baik tiba-tiba menjadi marah. Dari yang lembut tiba-tiba menjadi sangat
keras. Hati dikatakan menentukan, karena suasana hati sangat
mempengaruhi dalam berbagai aspek kehidupan. Berkomunikasi misalnya
tatkala hati sedang enak kondisi normal, bisa menjadi lembut penuh dengan
kata-kata yang mengenakkan dan menyejukkan. Sebaliknya tatkala hati
sedang menghadapi guncangan , entah tertekan atau bergeser dari posisinya,
apa yang dikatakan bisa saja berdampak melukai dan menimbulkan suasana
hati yang tidak nyaman.
Hati bagi manusia tidaklah nampak, namun sebagai wujud tanda hidup yang
menjadikan sesuatu menjadi lebih hidup. Memberikan makna disamping
logika, karena makna tidak hanya logika saja tetapi juga rasa.
Hati yang dipenuhi dengan rasa negative maka akan bermunculan ungkapan-
ungkapan emosi dan disharmoni. Dampaknya menjadi egois, arogan, konflik
bahkan kebencian. Sebaliknya hati yang positif akan memunculkan ungkapan-
ungkapan bahkan perilaku yang humanis, memahami, memaafkan bahkan
romantic yang membuat suasana nyaman, sejuk dan penuh dengan
kedamaian.
Empati merupakan produk dari hati yang positif, hati yang sehat, terkendali
dan tidak terluka batinnya. Tahan uji, kuat mental, tidak hancur saat dipuji-
puji. Kesehatan jiwa juga dimulai dari empati. Karena empati inilah akan
menunjukkan pikiran, perkataan dan perbuatan yang menyejukkan,
mengenakkan, dan memberi harapan. Empati merupakan taburan hati yang
saratdengan kasih untuk memberi yang terbaik.

More Related Content

Viewers also liked

Contoh pidato bahasa inggris tentang pendidikan di hari besar pendidikan. anggi
Contoh pidato bahasa inggris tentang pendidikan di hari besar pendidikan. anggiContoh pidato bahasa inggris tentang pendidikan di hari besar pendidikan. anggi
Contoh pidato bahasa inggris tentang pendidikan di hari besar pendidikan. anggiLuki Baluntu
 
Aipa ou comment gérer un internat bipolaire
Aipa ou comment gérer un internat bipolaireAipa ou comment gérer un internat bipolaire
Aipa ou comment gérer un internat bipolaireRéseau Pro Santé
 
09 10 2012 - Inauguración de las Oficinas de Hacienda del Estado en el munici...
09 10 2012 - Inauguración de las Oficinas de Hacienda del Estado en el munici...09 10 2012 - Inauguración de las Oficinas de Hacienda del Estado en el munici...
09 10 2012 - Inauguración de las Oficinas de Hacienda del Estado en el munici...Organización política
 
Your religion is unimportant
Your religion is unimportantYour religion is unimportant
Your religion is unimportantFranK Wheste
 
Coins Poster_Ivan Felix_Final_1
Coins Poster_Ivan Felix_Final_1Coins Poster_Ivan Felix_Final_1
Coins Poster_Ivan Felix_Final_1Ivan Felix
 

Viewers also liked (13)

Contoh pidato bahasa inggris tentang pendidikan di hari besar pendidikan. anggi
Contoh pidato bahasa inggris tentang pendidikan di hari besar pendidikan. anggiContoh pidato bahasa inggris tentang pendidikan di hari besar pendidikan. anggi
Contoh pidato bahasa inggris tentang pendidikan di hari besar pendidikan. anggi
 
Pidato perpisahan
Pidato perpisahanPidato perpisahan
Pidato perpisahan
 
Jakarta Tour
Jakarta TourJakarta Tour
Jakarta Tour
 
Games industry
Games industryGames industry
Games industry
 
Svjedodzba0001
Svjedodzba0001Svjedodzba0001
Svjedodzba0001
 
Aipa ou comment gérer un internat bipolaire
Aipa ou comment gérer un internat bipolaireAipa ou comment gérer un internat bipolaire
Aipa ou comment gérer un internat bipolaire
 
Las redes sociales
Las redes socialesLas redes sociales
Las redes sociales
 
mi trabajo monográfico de redes
mi trabajo monográfico de redesmi trabajo monográfico de redes
mi trabajo monográfico de redes
 
09 10 2012 - Inauguración de las Oficinas de Hacienda del Estado en el munici...
09 10 2012 - Inauguración de las Oficinas de Hacienda del Estado en el munici...09 10 2012 - Inauguración de las Oficinas de Hacienda del Estado en el munici...
09 10 2012 - Inauguración de las Oficinas de Hacienda del Estado en el munici...
 
Your religion is unimportant
Your religion is unimportantYour religion is unimportant
Your religion is unimportant
 
Пасха
ПасхаПасха
Пасха
 
Coins Poster_Ivan Felix_Final_1
Coins Poster_Ivan Felix_Final_1Coins Poster_Ivan Felix_Final_1
Coins Poster_Ivan Felix_Final_1
 
Mcc
MccMcc
Mcc
 

Similar to Renungan ttg ibu kartini;

Ajaran Ki Hajar Dewantara Di Bidang Ekonomi
Ajaran Ki Hajar Dewantara Di Bidang EkonomiAjaran Ki Hajar Dewantara Di Bidang Ekonomi
Ajaran Ki Hajar Dewantara Di Bidang EkonomiAzizah Rahmadani
 
Kegiatan Pemberdayaan Waria
Kegiatan Pemberdayaan WariaKegiatan Pemberdayaan Waria
Kegiatan Pemberdayaan WariaRatih Aini
 
Peran mahasiswa dalam perubahan sosial
Peran mahasiswa dalam perubahan sosial Peran mahasiswa dalam perubahan sosial
Peran mahasiswa dalam perubahan sosial adihamdanijuara_
 
AKTUALISASI NILAI WASBANG NTB 19.ppt
AKTUALISASI NILAI WASBANG NTB 19.pptAKTUALISASI NILAI WASBANG NTB 19.ppt
AKTUALISASI NILAI WASBANG NTB 19.pptWawasanKebangsaan1
 
5 jonni padnas
5 jonni padnas5 jonni padnas
5 jonni padnasjonnimz
 
5 jonni padnas
5 jonni padnas5 jonni padnas
5 jonni padnasjonnimz
 
###Kontribusi aktivis dakwah dalam wawasan kebangsaan
###Kontribusi aktivis dakwah dalam wawasan kebangsaan###Kontribusi aktivis dakwah dalam wawasan kebangsaan
###Kontribusi aktivis dakwah dalam wawasan kebangsaanSofyan Siroj
 
Kontribusi aktivis dakwah dalam wawasan kebangsaan
Kontribusi aktivis dakwah dalam wawasan kebangsaanKontribusi aktivis dakwah dalam wawasan kebangsaan
Kontribusi aktivis dakwah dalam wawasan kebangsaanSofyan Siroj
 
8b. pancasila sistem etika
8b. pancasila sistem etika8b. pancasila sistem etika
8b. pancasila sistem etikadita rahmawati
 
Anjani Mardasari, MAN Model Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara M...
Anjani Mardasari, MAN Model Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara M...Anjani Mardasari, MAN Model Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara M...
Anjani Mardasari, MAN Model Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara M...Konsultan Pendidikan
 
KARAKTERISTIK WN YANG BAIK.pptx
KARAKTERISTIK WN YANG BAIK.pptxKARAKTERISTIK WN YANG BAIK.pptx
KARAKTERISTIK WN YANG BAIK.pptx20MuhammadFarid
 
Hakikat Manusia dan Pengembangannya
Hakikat Manusia dan PengembangannyaHakikat Manusia dan Pengembangannya
Hakikat Manusia dan PengembangannyaHariyatunnisa Ahmad
 
02 pendidikan karakter dan wawasan masa depan
02 pendidikan karakter dan wawasan masa depan02 pendidikan karakter dan wawasan masa depan
02 pendidikan karakter dan wawasan masa depanbimkons
 
Keterampilan Dasar Pendamping
Keterampilan Dasar PendampingKeterampilan Dasar Pendamping
Keterampilan Dasar PendampingTeguh Kristyanto
 
Fikrah Mahasiswa Dalam Dakwah
Fikrah Mahasiswa Dalam DakwahFikrah Mahasiswa Dalam Dakwah
Fikrah Mahasiswa Dalam DakwahSyed Ahmad Fathi
 
Manusia dan keadilan
Manusia dan keadilanManusia dan keadilan
Manusia dan keadilanFajar Fuzhu
 
Aktivis dan organisasi
Aktivis dan organisasiAktivis dan organisasi
Aktivis dan organisasiKiki Alhadiida
 
1.pend karakter by Prof. Margono
1.pend karakter by Prof. Margono1.pend karakter by Prof. Margono
1.pend karakter by Prof. MargonoVaya Ramayana
 
1 road to mef 2012 - ver posisi pengusaha
1 road to mef 2012 - ver posisi pengusaha1 road to mef 2012 - ver posisi pengusaha
1 road to mef 2012 - ver posisi pengusahaTiga Rezki Utama
 

Similar to Renungan ttg ibu kartini; (20)

Ajaran Ki Hajar Dewantara Di Bidang Ekonomi
Ajaran Ki Hajar Dewantara Di Bidang EkonomiAjaran Ki Hajar Dewantara Di Bidang Ekonomi
Ajaran Ki Hajar Dewantara Di Bidang Ekonomi
 
Kegiatan Pemberdayaan Waria
Kegiatan Pemberdayaan WariaKegiatan Pemberdayaan Waria
Kegiatan Pemberdayaan Waria
 
Peran mahasiswa dalam perubahan sosial
Peran mahasiswa dalam perubahan sosial Peran mahasiswa dalam perubahan sosial
Peran mahasiswa dalam perubahan sosial
 
Pengabdian Masyarakat.docx
Pengabdian Masyarakat.docxPengabdian Masyarakat.docx
Pengabdian Masyarakat.docx
 
AKTUALISASI NILAI WASBANG NTB 19.ppt
AKTUALISASI NILAI WASBANG NTB 19.pptAKTUALISASI NILAI WASBANG NTB 19.ppt
AKTUALISASI NILAI WASBANG NTB 19.ppt
 
5 jonni padnas
5 jonni padnas5 jonni padnas
5 jonni padnas
 
5 jonni padnas
5 jonni padnas5 jonni padnas
5 jonni padnas
 
###Kontribusi aktivis dakwah dalam wawasan kebangsaan
###Kontribusi aktivis dakwah dalam wawasan kebangsaan###Kontribusi aktivis dakwah dalam wawasan kebangsaan
###Kontribusi aktivis dakwah dalam wawasan kebangsaan
 
Kontribusi aktivis dakwah dalam wawasan kebangsaan
Kontribusi aktivis dakwah dalam wawasan kebangsaanKontribusi aktivis dakwah dalam wawasan kebangsaan
Kontribusi aktivis dakwah dalam wawasan kebangsaan
 
8b. pancasila sistem etika
8b. pancasila sistem etika8b. pancasila sistem etika
8b. pancasila sistem etika
 
Anjani Mardasari, MAN Model Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara M...
Anjani Mardasari, MAN Model Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara M...Anjani Mardasari, MAN Model Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara M...
Anjani Mardasari, MAN Model Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara M...
 
KARAKTERISTIK WN YANG BAIK.pptx
KARAKTERISTIK WN YANG BAIK.pptxKARAKTERISTIK WN YANG BAIK.pptx
KARAKTERISTIK WN YANG BAIK.pptx
 
Hakikat Manusia dan Pengembangannya
Hakikat Manusia dan PengembangannyaHakikat Manusia dan Pengembangannya
Hakikat Manusia dan Pengembangannya
 
02 pendidikan karakter dan wawasan masa depan
02 pendidikan karakter dan wawasan masa depan02 pendidikan karakter dan wawasan masa depan
02 pendidikan karakter dan wawasan masa depan
 
Keterampilan Dasar Pendamping
Keterampilan Dasar PendampingKeterampilan Dasar Pendamping
Keterampilan Dasar Pendamping
 
Fikrah Mahasiswa Dalam Dakwah
Fikrah Mahasiswa Dalam DakwahFikrah Mahasiswa Dalam Dakwah
Fikrah Mahasiswa Dalam Dakwah
 
Manusia dan keadilan
Manusia dan keadilanManusia dan keadilan
Manusia dan keadilan
 
Aktivis dan organisasi
Aktivis dan organisasiAktivis dan organisasi
Aktivis dan organisasi
 
1.pend karakter by Prof. Margono
1.pend karakter by Prof. Margono1.pend karakter by Prof. Margono
1.pend karakter by Prof. Margono
 
1 road to mef 2012 - ver posisi pengusaha
1 road to mef 2012 - ver posisi pengusaha1 road to mef 2012 - ver posisi pengusaha
1 road to mef 2012 - ver posisi pengusaha
 

More from Woro Handayani

Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)
Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)
Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)Woro Handayani
 
Bahan 2; MANAJEMEN OPERASIONAL KEPOLISIAN (MOP); AKBP DADANG DK,;SPN POLDA JAMBI
Bahan 2; MANAJEMEN OPERASIONAL KEPOLISIAN (MOP); AKBP DADANG DK,;SPN POLDA JAMBIBahan 2; MANAJEMEN OPERASIONAL KEPOLISIAN (MOP); AKBP DADANG DK,;SPN POLDA JAMBI
Bahan 2; MANAJEMEN OPERASIONAL KEPOLISIAN (MOP); AKBP DADANG DK,;SPN POLDA JAMBIWoro Handayani
 
Bahan MANAJEMEN OPERASIONAL KEPOLISIAN (MOP); AKBP DADANG DK,;SPN POLDA JAMBI
Bahan MANAJEMEN OPERASIONAL KEPOLISIAN (MOP); AKBP DADANG DK,;SPN POLDA JAMBIBahan MANAJEMEN OPERASIONAL KEPOLISIAN (MOP); AKBP DADANG DK,;SPN POLDA JAMBI
Bahan MANAJEMEN OPERASIONAL KEPOLISIAN (MOP); AKBP DADANG DK,;SPN POLDA JAMBIWoro Handayani
 
MANAJEMEN FUNGSI TEKNIS POLRI; AKBP DADANG DK
MANAJEMEN FUNGSI TEKNIS POLRI; AKBP DADANG DKMANAJEMEN FUNGSI TEKNIS POLRI; AKBP DADANG DK
MANAJEMEN FUNGSI TEKNIS POLRI; AKBP DADANG DKWoro Handayani
 
Hanjar Latihan Manajemen Kewilayahan untuk Para Kapolsek
Hanjar Latihan Manajemen Kewilayahan untuk Para KapolsekHanjar Latihan Manajemen Kewilayahan untuk Para Kapolsek
Hanjar Latihan Manajemen Kewilayahan untuk Para KapolsekWoro Handayani
 
Bahan Belajar (Hanjar) Pelatihan Menejemen Kewilayahan (Kapolsek)
Bahan Belajar (Hanjar) Pelatihan Menejemen Kewilayahan (Kapolsek)Bahan Belajar (Hanjar) Pelatihan Menejemen Kewilayahan (Kapolsek)
Bahan Belajar (Hanjar) Pelatihan Menejemen Kewilayahan (Kapolsek)Woro Handayani
 
SOP Menata Administrasi Harwat Kapal Patroli Polisi; Subditfasharkan Ditpolair
SOP Menata Administrasi Harwat  Kapal Patroli Polisi; Subditfasharkan DitpolairSOP Menata Administrasi Harwat  Kapal Patroli Polisi; Subditfasharkan Ditpolair
SOP Menata Administrasi Harwat Kapal Patroli Polisi; Subditfasharkan DitpolairWoro Handayani
 
HUT POLAIRUD KE-64 Sunatan massal
HUT POLAIRUD KE-64 Sunatan massal HUT POLAIRUD KE-64 Sunatan massal
HUT POLAIRUD KE-64 Sunatan massal Woro Handayani
 
HUT POLAIRUD KE-64 Rencana sunatan massal.
HUT POLAIRUD KE-64 Rencana  sunatan massal.HUT POLAIRUD KE-64 Rencana  sunatan massal.
HUT POLAIRUD KE-64 Rencana sunatan massal.Woro Handayani
 
HUT POLAIRUD KE-64 Rencana sunatan massal. POLDA JAMBI
HUT POLAIRUD KE-64 Rencana  sunatan massal. POLDA JAMBIHUT POLAIRUD KE-64 Rencana  sunatan massal. POLDA JAMBI
HUT POLAIRUD KE-64 Rencana sunatan massal. POLDA JAMBIWoro Handayani
 
Slide Paparan subditfasharkan 2015;AKBP DADANG DK,SIP,SH,MH. Media berbagi i...
Slide Paparan  subditfasharkan 2015;AKBP DADANG DK,SIP,SH,MH. Media berbagi i...Slide Paparan  subditfasharkan 2015;AKBP DADANG DK,SIP,SH,MH. Media berbagi i...
Slide Paparan subditfasharkan 2015;AKBP DADANG DK,SIP,SH,MH. Media berbagi i...Woro Handayani
 
MATERI PAPARAN FASHARKAN- 2015;AKBP DADANG DK,SIP,SH,MH. Media berbagi ilmu a...
MATERI PAPARAN FASHARKAN- 2015;AKBP DADANG DK,SIP,SH,MH. Media berbagi ilmu a...MATERI PAPARAN FASHARKAN- 2015;AKBP DADANG DK,SIP,SH,MH. Media berbagi ilmu a...
MATERI PAPARAN FASHARKAN- 2015;AKBP DADANG DK,SIP,SH,MH. Media berbagi ilmu a...Woro Handayani
 
Fenomena pembiaran pembakaran perkebunan & lahan
Fenomena pembiaran pembakaran perkebunan & lahanFenomena pembiaran pembakaran perkebunan & lahan
Fenomena pembiaran pembakaran perkebunan & lahanWoro Handayani
 
Strategi pembelajaran dalam bencana asap; WORO HANDAYANI SPd,MPd
Strategi pembelajaran dalam bencana asap; WORO HANDAYANI SPd,MPdStrategi pembelajaran dalam bencana asap; WORO HANDAYANI SPd,MPd
Strategi pembelajaran dalam bencana asap; WORO HANDAYANI SPd,MPdWoro Handayani
 
Solusi atasi bencana asap diwilayah Sumatera: WORO HANDAYANI,SPd,MPd
Solusi atasi bencana asap diwilayah Sumatera: WORO HANDAYANI,SPd,MPdSolusi atasi bencana asap diwilayah Sumatera: WORO HANDAYANI,SPd,MPd
Solusi atasi bencana asap diwilayah Sumatera: WORO HANDAYANI,SPd,MPdWoro Handayani
 
Solusi atasi bencana asap di wilayah Sumatera
Solusi atasi bencana asap di wilayah SumateraSolusi atasi bencana asap di wilayah Sumatera
Solusi atasi bencana asap di wilayah SumateraWoro Handayani
 
Kurikulum sadar lingkungan cegah kebakaran1;WORO HANDAYANI SPd
Kurikulum sadar lingkungan cegah kebakaran1;WORO HANDAYANI SPdKurikulum sadar lingkungan cegah kebakaran1;WORO HANDAYANI SPd
Kurikulum sadar lingkungan cegah kebakaran1;WORO HANDAYANI SPdWoro Handayani
 
Kurikulum sadar lingkungan cegah kebakaran:WORO HANDAYANI,SPd,MPd
Kurikulum sadar lingkungan cegah kebakaran:WORO HANDAYANI,SPd,MPdKurikulum sadar lingkungan cegah kebakaran:WORO HANDAYANI,SPd,MPd
Kurikulum sadar lingkungan cegah kebakaran:WORO HANDAYANI,SPd,MPdWoro Handayani
 
Cara mengatasi kebakaran lahan dan hutan;AKBP DADANG DK-JAMBI
Cara mengatasi kebakaran lahan dan hutan;AKBP DADANG DK-JAMBICara mengatasi kebakaran lahan dan hutan;AKBP DADANG DK-JAMBI
Cara mengatasi kebakaran lahan dan hutan;AKBP DADANG DK-JAMBIWoro Handayani
 
Strategi jitu hadapi bencana asap karlahut; AKBP DADANG DK-JAMBI
Strategi jitu hadapi bencana asap karlahut; AKBP DADANG DK-JAMBIStrategi jitu hadapi bencana asap karlahut; AKBP DADANG DK-JAMBI
Strategi jitu hadapi bencana asap karlahut; AKBP DADANG DK-JAMBIWoro Handayani
 

More from Woro Handayani (20)

Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)
Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)
Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)
 
Bahan 2; MANAJEMEN OPERASIONAL KEPOLISIAN (MOP); AKBP DADANG DK,;SPN POLDA JAMBI
Bahan 2; MANAJEMEN OPERASIONAL KEPOLISIAN (MOP); AKBP DADANG DK,;SPN POLDA JAMBIBahan 2; MANAJEMEN OPERASIONAL KEPOLISIAN (MOP); AKBP DADANG DK,;SPN POLDA JAMBI
Bahan 2; MANAJEMEN OPERASIONAL KEPOLISIAN (MOP); AKBP DADANG DK,;SPN POLDA JAMBI
 
Bahan MANAJEMEN OPERASIONAL KEPOLISIAN (MOP); AKBP DADANG DK,;SPN POLDA JAMBI
Bahan MANAJEMEN OPERASIONAL KEPOLISIAN (MOP); AKBP DADANG DK,;SPN POLDA JAMBIBahan MANAJEMEN OPERASIONAL KEPOLISIAN (MOP); AKBP DADANG DK,;SPN POLDA JAMBI
Bahan MANAJEMEN OPERASIONAL KEPOLISIAN (MOP); AKBP DADANG DK,;SPN POLDA JAMBI
 
MANAJEMEN FUNGSI TEKNIS POLRI; AKBP DADANG DK
MANAJEMEN FUNGSI TEKNIS POLRI; AKBP DADANG DKMANAJEMEN FUNGSI TEKNIS POLRI; AKBP DADANG DK
MANAJEMEN FUNGSI TEKNIS POLRI; AKBP DADANG DK
 
Hanjar Latihan Manajemen Kewilayahan untuk Para Kapolsek
Hanjar Latihan Manajemen Kewilayahan untuk Para KapolsekHanjar Latihan Manajemen Kewilayahan untuk Para Kapolsek
Hanjar Latihan Manajemen Kewilayahan untuk Para Kapolsek
 
Bahan Belajar (Hanjar) Pelatihan Menejemen Kewilayahan (Kapolsek)
Bahan Belajar (Hanjar) Pelatihan Menejemen Kewilayahan (Kapolsek)Bahan Belajar (Hanjar) Pelatihan Menejemen Kewilayahan (Kapolsek)
Bahan Belajar (Hanjar) Pelatihan Menejemen Kewilayahan (Kapolsek)
 
SOP Menata Administrasi Harwat Kapal Patroli Polisi; Subditfasharkan Ditpolair
SOP Menata Administrasi Harwat  Kapal Patroli Polisi; Subditfasharkan DitpolairSOP Menata Administrasi Harwat  Kapal Patroli Polisi; Subditfasharkan Ditpolair
SOP Menata Administrasi Harwat Kapal Patroli Polisi; Subditfasharkan Ditpolair
 
HUT POLAIRUD KE-64 Sunatan massal
HUT POLAIRUD KE-64 Sunatan massal HUT POLAIRUD KE-64 Sunatan massal
HUT POLAIRUD KE-64 Sunatan massal
 
HUT POLAIRUD KE-64 Rencana sunatan massal.
HUT POLAIRUD KE-64 Rencana  sunatan massal.HUT POLAIRUD KE-64 Rencana  sunatan massal.
HUT POLAIRUD KE-64 Rencana sunatan massal.
 
HUT POLAIRUD KE-64 Rencana sunatan massal. POLDA JAMBI
HUT POLAIRUD KE-64 Rencana  sunatan massal. POLDA JAMBIHUT POLAIRUD KE-64 Rencana  sunatan massal. POLDA JAMBI
HUT POLAIRUD KE-64 Rencana sunatan massal. POLDA JAMBI
 
Slide Paparan subditfasharkan 2015;AKBP DADANG DK,SIP,SH,MH. Media berbagi i...
Slide Paparan  subditfasharkan 2015;AKBP DADANG DK,SIP,SH,MH. Media berbagi i...Slide Paparan  subditfasharkan 2015;AKBP DADANG DK,SIP,SH,MH. Media berbagi i...
Slide Paparan subditfasharkan 2015;AKBP DADANG DK,SIP,SH,MH. Media berbagi i...
 
MATERI PAPARAN FASHARKAN- 2015;AKBP DADANG DK,SIP,SH,MH. Media berbagi ilmu a...
MATERI PAPARAN FASHARKAN- 2015;AKBP DADANG DK,SIP,SH,MH. Media berbagi ilmu a...MATERI PAPARAN FASHARKAN- 2015;AKBP DADANG DK,SIP,SH,MH. Media berbagi ilmu a...
MATERI PAPARAN FASHARKAN- 2015;AKBP DADANG DK,SIP,SH,MH. Media berbagi ilmu a...
 
Fenomena pembiaran pembakaran perkebunan & lahan
Fenomena pembiaran pembakaran perkebunan & lahanFenomena pembiaran pembakaran perkebunan & lahan
Fenomena pembiaran pembakaran perkebunan & lahan
 
Strategi pembelajaran dalam bencana asap; WORO HANDAYANI SPd,MPd
Strategi pembelajaran dalam bencana asap; WORO HANDAYANI SPd,MPdStrategi pembelajaran dalam bencana asap; WORO HANDAYANI SPd,MPd
Strategi pembelajaran dalam bencana asap; WORO HANDAYANI SPd,MPd
 
Solusi atasi bencana asap diwilayah Sumatera: WORO HANDAYANI,SPd,MPd
Solusi atasi bencana asap diwilayah Sumatera: WORO HANDAYANI,SPd,MPdSolusi atasi bencana asap diwilayah Sumatera: WORO HANDAYANI,SPd,MPd
Solusi atasi bencana asap diwilayah Sumatera: WORO HANDAYANI,SPd,MPd
 
Solusi atasi bencana asap di wilayah Sumatera
Solusi atasi bencana asap di wilayah SumateraSolusi atasi bencana asap di wilayah Sumatera
Solusi atasi bencana asap di wilayah Sumatera
 
Kurikulum sadar lingkungan cegah kebakaran1;WORO HANDAYANI SPd
Kurikulum sadar lingkungan cegah kebakaran1;WORO HANDAYANI SPdKurikulum sadar lingkungan cegah kebakaran1;WORO HANDAYANI SPd
Kurikulum sadar lingkungan cegah kebakaran1;WORO HANDAYANI SPd
 
Kurikulum sadar lingkungan cegah kebakaran:WORO HANDAYANI,SPd,MPd
Kurikulum sadar lingkungan cegah kebakaran:WORO HANDAYANI,SPd,MPdKurikulum sadar lingkungan cegah kebakaran:WORO HANDAYANI,SPd,MPd
Kurikulum sadar lingkungan cegah kebakaran:WORO HANDAYANI,SPd,MPd
 
Cara mengatasi kebakaran lahan dan hutan;AKBP DADANG DK-JAMBI
Cara mengatasi kebakaran lahan dan hutan;AKBP DADANG DK-JAMBICara mengatasi kebakaran lahan dan hutan;AKBP DADANG DK-JAMBI
Cara mengatasi kebakaran lahan dan hutan;AKBP DADANG DK-JAMBI
 
Strategi jitu hadapi bencana asap karlahut; AKBP DADANG DK-JAMBI
Strategi jitu hadapi bencana asap karlahut; AKBP DADANG DK-JAMBIStrategi jitu hadapi bencana asap karlahut; AKBP DADANG DK-JAMBI
Strategi jitu hadapi bencana asap karlahut; AKBP DADANG DK-JAMBI
 

Renungan ttg ibu kartini;

  • 1. 1 (NASKAH) JUDUL KUMPULAN RENUNGAN, PERINGATAN IBU KITA KARTINI, SUMBANGAN PEMIKIRAN, TENTANG KEHIDUPAN DAN PERHATIAN TERHADAP PERMASALAHAN SOSIAL Disusun Sebagai Upaya Untuk Memperingati Hari Ibu Kita Kartini, Memberikan Sumbangan Pemikiran, Renungan tentang Kehidupan, dan Pemerhati masalah-masalah Sosial H. DADANG DJOKO KARYANTO, AMd Mar, SH, SIP, MH. Jambi, April 2015
  • 2. 2 IBU KITA KARTINI SUMBER INSPIRASI Oleh (DADANG DJOKO KARYANTO,AMdMar, SH,SIP,MH) Inspira dan Emansipasi Kepahlawanan merupakan perjuangan melawan: Ketidak adilan, diskriminasi, pembodohan, keterbelakangan, pembantaian atau pemusnahan. Melawan bukan saja dengan cara-cara fisik, berperang, namun juga dapat dilakukan dengan diplomasi, menginspirasi, memotivasi, mencerahkan, menyadarkan, memberdayakan, dan banyak lainnya. Ibu Kartini, adalah tokoh emansipasi wanita yang menjadi inspirasi segenap lapisan masyarakat Indonesia. Kesadaran akan pentingnya edukasi bagi kaum wanita khususnya dalam memberikan kekuatan untuk bermimpi memiliki pendidikan tinggi. Pada masa itu adalah hal yang sangat aneh dan tabu apabila mendapati perempuan sedang sekolah. Aturan-aturan adat yang begitu ketat menjadi belenggu kemerdekaan berfikir, berkarier membuat wanita hanya sebatas konco wingking saja. Kartini dengan mimpi-mimpinya yang visioner berupaya melawan, walau dengan segala keterbatasannya. Pendidikan formalnya tidaklah tinggi, namun spiritualitasnya sangat luar biasa. Kita hingga kini dapat melihat karya monumentalnya yang berupa surat-surat, karya lukis dan batiknya yang menunjukkan kemampuan prima dengan cita rasa yang tinggi. Kemudian kemampuan berbahasa Belanda dalam lisan maupun tulisan telah menginspirasi keluarga Abendanon untuk menerbitkan surat-suratnya menjadi sebuah buku “ HABIS GELAP TERBITLAH TERANG” yang membuka mata kita semua . Keluarga Abendanon peka dan peduli sehingga mampu menunjukkan Kartini kepada dunia luas yang akhirnya menyadarkan kita semua bahwa Kartini adalah PAHLAWANINSPIRASI. Pemikiran-pemikirannya mampu menjadi oase dalam padang pasir yang kering akan inspirasi edukasi bagi para wanita. Banyak Kartini-kartini muda dan hebat serta luar biasa yang terpendam dalam lumpur kecurangan, kemunafikan, keserakahan, kebodohan para punggawa dan penguasa.
  • 3. 3 Kartini bagai telur Rajawali yang dierami oleh Ayam Kampung kemudian menetas dan hidup bagai ayam kampong, manun keluarga Abendanon berusaha menyadarkan membuat Kartini hidup dalam keabadian karya dan perjuangannya. Sekarang menjadi buah dari perjuangan Ibu Kita Kartini yang sudah bias kita lihat hasilnya pada saat ini, namun kita masih sangat memerlukan pemimpin-pemimpin yang mampu menemukan dan menyadarkan bagi anak-anak Rajawali yang masih dierami oleh Ayam Kampung yang hanya bias mengais tanah tanpa mampu terbang tinggi diangkasa.
  • 4. 4 PEMBAHARUAN Oleh (DADANG DJOKO KARYANTO,AMdMar, SH,SIP,MH) Pembaharuan dapat dimaknai dengan istilah memperbaiki yang rusak dan menjadikan sesuatu menjadi baru. Apa yang diperbaharui ? Segala bidang dalam tata kehidupan sosial bisa diperbaharui. Pembaharuan ini menunjukkan ada dinamika berani keluar dari zona nyaman. Jujur mengakui kelemahan dan kesalahan. Memperbaiki yang rusak untuk kembali ke sesuatu yang semestinya. Pembaharuan dimulai dari satu orang (tidak andal-andalan) /tidak saling menunggu. Berani menjadi inspirator, motivator. Dari yang satu orang ini menjadi pelopor yang akan mengirim signal ke titik-titik penyebaran. Signal-signal tersebut ditangkap dan diikuti untuk menjadi koalisi perubahan yang akan terus membawa dampak partisipatif. Tatkala bola salju sudah menggelinding dan menjadi besar atau banyak diperlukan pemimpin yang baik. Pemimpin yang baik yitu yang mampu memberikan harapan (Perubahan kecil berdampak besar dan dapat dilakukan dalam waktu singkat). Pembaharuan menjadikan adanya kesadaran, dan niat dengan spirit: 1.Berani: Berani untuk berkorban dan kehilangan previlage dalam melakukan perubahan menuju kearah yang lebih baik dan selalu meningkatkan kualitasnya (pembelajaran); 2.Bersih: Bersih dalam konteks ini adalah tulus ikhlas dalam melaksanakan tugasnya tanpa pamrih untuk kepentingan pribadi maupun kelompok (tidak melakukan KKN dan gratifikasi). Tidak membangun klik atau dinasti untuk menguasaibirokrasi; 3, Jujur: Obyektif, transparan berbasis pada fakta, kebenaran dan dapat dipertanggungjawabkan secara hokum, secara administrasi bahkan secara moral; 4. Adil : Dalam konteks ini adalah keadilan social yaitu mendudukkan atau menerapkan setiap warga masyarakat sama di muka hokum yang mempunyai hak dan peluang yang sama. Menghormati, memberi jaminan dan perlindungan HAM; 5. Profesional: Dalam konteks penyelenggaraan Negara adalah berbasis kompetensi yang visioner, unggul, kreatif dan inovatif.
  • 5. 5 Berani, bersih, jujur, adil dan professional adalah core value atau menjadi hal yang menyenangkan dan membanggakan, yang merupakan inti dari nilai-nilai budaya dan yang dapat dijabarkan dalam berbagai pendekatan atau sudut pandang (kepemimpinan, administrasi, operasionalmaupun capacity building).
  • 6. 6 KERJA ADALAH CINTA YANG MENGEJAWANTAH Oleh (DADANG DJOKO KARYANTO,AMdMar, SH,SIP,MH) Kerja adalah Cinta yang mengejawantah Kerja adalah Cinta yang mengejawantah (Kahlil Gibran) Bekerja atau melakukan sesuatu, ketika tanpa cinta maka ia semacam robot saja, atau mesin yang sudah di setel sistimnya. Kerja tanpa cinta atau mencintai apa-apa yang dikerjakannya, hasilnya tidak akan sempurna atau tidak membuahkan hasil yang bermanfaat. Bekerja dengan keterpaksaan, atau karena tugas maka akan menjadibeban, bahkan bisa membebani orang lain. Bekerja sebagai apa saja, merupakan cinta yang mengejawantah dalam hidup dan kehidupan manusia untuk dapat menghasilkan produktifitas yang diperlukan untuk mempertahankan, menumbuh kembangkan hidup dan kehidupannya. Bekerja pada pekerjaan yang tidak kontra produktif merupakan bagian dari memanusiakan “NGUWONGKE” , menempatkan manusia sebagai mana layaknya manusia sebagai makhluk hidup yang berakal budi yang bias menjadikan hidup makin hidup. Sebaliknya bekerja pada pekerjaan yang kontra produktif bias merusak, menghambat, bahkan mematikan kehidupan. Di dalam penyelenggaraan berbagai pekerjaan ada potensi-potensi konflik, ada peluang-peluang terjadinya hal-hal yang kontra produktif, KKN, penyuapan, pemerasan cara-cara yang illegal atau diluar dari kesepakatan- kesepakatan yang telah diatur dalam hukum atau etika atau moral yang berlaku. Di sinilah peran para aparatur penyelenggara Negara untuk mampu membangun sistim dan menanamkan nilai-nilai budaya keteraturan social untuk masyarakat dapat bekerja sebagaimana yang seharusnya dan diterima oleh semua pihak.
  • 7. 7 Etika public yang menjadi rel bagi para penyelenggara Negara dengan segala kewenangan, kekuasaan dan fasilitasnya dapat menjauhkan dari niat jahat dan meminimalisir kesempatan untuk berbuat jahat. Menjauhkan dari niat ini bermakna menyadarkan dengan ketulusan hati untuk dapat berperan serta mewujudkan dan memelihara keteraturan. Sedangkan meminimalisir kesempatan bermakna bahwa kebijakan-kebijakannya, sistem-sistem yang dibangun , untuk mampu membimbing masyarakat agar menjadi beradab atau setidaknya menjadi bekerja dengan professional, cerdas, bermoral dan modern. Passion para aparatur penyelenggara Negara adalah manusia, kemanusiaan yang senantiasa berupaya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Itulah pengejawantahan cinta dalam pekerjaannya.
  • 8. 8 IN LIGHT OF ROBIN WILIAMS’ DEAD: “RENUNGAN” Oleh (DADANG DJOKO KARYANTO,AMdMar, SH,SIP,MH) Jika kekayaan itu bisa membuat orang menjadi bahagia, tentunya Adolf Merckle, orang terkaya di Jerman, tidaklah menabrakkan badannya ke kereta api. Jika ketenaran bisa membuat orang bahagia, tentunya Michael Jackson, penyanyiterkenal dunia, tidak minum obat tidur hingga overdosis. Jika kekuasaan bisa membuat orang bahagia, tentunya G. Vargas, Presiden Brazil, tidak menembak jantungnya. Jika kecantikan bisa membuat orang bahagia tentunya Marilyn Monroe, artis cantik sepanjang masa, tidak minum alcohol dan obat depresi hingga overdosis. Jika kesehatan bisa membuat orang bahagia, tentunya Thierry Costa, dokter terkenal dari Perancis, tidak bunuh diri, akibatsebuah acara di televise. Ternyata, bahagia atau tidaknya hidup seseorang (termasuk kita, sahabatku), bukan ditentukan oleh seberapa kayanya, tenarnya, cantiknya, kuasanya, sehatnya, atau sesukses apapun hidupnya. Tapi yang bisa membuat seseorang itu bahagia adalah dirinya sendiri. Mampukah ia mau mensyukurisemua yang sudah dimilikinya dalam segala hal. “Kalau kebahagiaan itu bisa dibeli, pasti orang-orang kaya akan membeli kebahagiaan itu, dan kita akan sulit mendapatkan kebahagiaan karena sudah diborong habis oleh mereka”. “Kalau kebahagiaan itu ada di suatu tempat, pasti belahan lain di bumi ini akan kosong karena semua orang akan ke sana, berkumpul di mana kebahagiaan itu berada”. Untungnya kebahgiaan itu berada di dalam hati setiap manusia. Jadi kita tidak perlu membeli atau pergi mencari kebahagiaan itu.
  • 9. 9 “Yang kita perlukan adalah HATI yang BERSIH dan IKHLAS serta PIKIRAN yang JERNIH, maka kita bisa menciptakan rasa BAHAGIA itu kapanpun, dimanapun, dan dengan kondisiapapun”. Intinya yang perlu menjadi perhatian kita bersama adalah bahwa “KEBAHAGIAAN ITU MILIK SETIAP INSAN MANUSIA YANG PANDAI BERSYUKUR”. “JIKA KITA TIDAK MEMILIKI APA YANG KITA SUKAI, MAKA SUKAILAH APA YANG KITA MILIKI SAATINI.”
  • 10. 10 MENCINTAI PEKERJAAN ATAU MENCINTAI JABATAN?????????? Oleh (DADANG DJOKO KARYANTO,AMdMar, SH,SIP,MH) Mencintai Pekerjaan Atau Mencintai Jabatan? ,”Jabatan adalah amanah yang bisa menjadi berkah, namun tatkala dikuasai dengan cara yang salah maka akan menjadi musibah”. Jabatan merupakan tugas tanggung jawab dan bagi pejabatnya diberi kewenangan dan kekuasaan untuk mengelola tugas dan tanggung jawabnya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat atau setidaknya menjadi institusi yang dipimpinnya ada suatu perubahan, kemajuan atau mendapatkan citra dan kepercayaan dari masyarakat yang dilayaninya. Jabatan merupakan potensi sumber daya yang diperebutkan oleh banyak orang yang mampu dan yang merasa mampu. Bagi orang-orang yang mampu pendekatannya adalah impersonal atau basisnya pada kompetensi, sehingga professional dalam mengelola kekuasaan dan kewenangannya yang akan membawa berkah bagi banyak orang. Sedangkan bagi orang-orang yang merasa mampu basisnya adalah pendekatan-pendekatan yang bersifat personal, kekerabatan, jaringan- jaringan patron klien yang kadang mengabaikan atau memandang sebelah mata pada kompetensi. Bisa diprediksi penguasa dengan cara-cara pendekatan personal akan membawa dampak pada penyalahgunaan wewenang yang akan menambah beban bagi masyarakat yang dilayaninya, parahnya lagi bisa mendatangkan musibah akibat ketidak profesionalannya atau akibat dari pendekatan-pendekatan yang bertentangan dengan upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Salah satu ciri orang yang professional adalah bangga dan mencintai pekerjaannya. Mengapa demikian? Karena dirinya sadar dan menguasai bidang tugasnya untuk memajukan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Namun sebaliknya salah satu contoh ketidak profesionalan
  • 11. 11 adalah mencintai jabatannya. Tentunya jabatan yang dianalogikan sebagai jabatan-jabatan basah. Maka para pecinta jabatan ini akan melanggengkan atau menyuburkan premanisme birokrasi. Kelompok-kelompok pecinta jabatan akan mati-matian membangun kerajaan atau jaringan dalam birokrasi untuk menguasai jabatan-jabatan yang dianggap basah. Standar kompetensi menjadi suatu cara untuk memangkas premanismebirokrasi. Standar kompetensi dapat dikategorikan dalam bidang: kepemimpinan, administrasi, operasionaldan capacity building
  • 12. 12 E POLICING 1 Pada era globalisasi, sistim-sistim online merupakan kebutuhan untuk memberikan pelayanan prima, sebagai program inisiatif anti korupsi, reformasi birokrasi dan terobosan kreatif. Pemerintah akan membangun e government, perbankan membangun e banking. Bagi kepolisian membangun model atau pola pemolisiannya melalui e policing. E Policing adalah pemolisian secara elektronik yang dapat diartikan sebagai pemolisian secara on line, sehingga hubungan antara polisi dengan masyarakat bisa terjalin dalam 24 jam sehari dan 7 jam dalam seminggu tanpa batas ruang dan waktu untuk selalu dapat berinteraksi dan saling berbagi informasi serta melakukan komunikasi. Hal tersebut bisa juga difahami dengan membawa community policing pada sistim on line. Dengan demikian e policing ini merupakan model pemolisian di era digital yang berupaya menerobos sekat-sekat ruang dan waktu sehingga pelayanan-pelayanan kepolisian dapat terselenggara dengan cepat, tepat, akurat, transparan, akuntabel informasi, dan mudah diakses. E policing bisa menjadi strategi inisiatif anti korupsi, reformasi birokrasi dan creative break through. Dikatakan sebagai inisiatif antikorupsi karena meminimalisir bertemunya person to person dalam pelayanan-pelayanan kepolisian di bidang administrasi karena sudah dapat digantikan secara on line melalui e banking, atau melalui ERI (electronic Registration Identification) dan sebagai reformasi birokrasi karena dapat menerobos sekat-sekat birokrasi yang rumit, yang mampu menembus ruang dan waktu misalnya tentang pelayanan informasi dan komunikasi melalui internet, dan hubungan tata cara kerja dalam birokrasi dapat diselenggarakan secara langsung dengan SMK (Standar Manajemen Kinerja) yang dibuat melalui intranet/internet juga sehingga menjadi less paper dan sebagainya. Dikatakan sebagai bagian creative break through, melalui e policing banyak program dan berbagai inovasi dan kreasi dalam pemolisian yang dapat dikembangkan masanya pada sistim-sistim pelayanan SIM, Samsat, atau juga dalam TMC baik melalui media elektronik, cetak maupun media social bahkan secara langsung sekaligus.
  • 13. 13 POLICING MEMANGKAS FEODALISME DALAM BIROKRASI Oleh (DADANG DJOKO KARYANTO,AMdMar, SH,SIP,MH) E Policing memangkas Feodalisme dalam Birokrasi; Salah satu penyakit dalam birokrasi adalah feodalisme yang merupakan suatu system yang tidak tersurat namun tersirat sebagai bentuk nilai-nilai yang harus diikuti oleh anggota birokrasi secara berjenjang dan bisa bervariasi antara satu dengan yang lain. Bentuk-bentuk feodalisme dalam birokrasi memang tidak akan nampak dalam aturan atau sistim-sistim yang normative namun ada dalam implementasinya, yang sebenarnya merupakan diskresi birokrasi yaitu adanya kebijakan-kebijakan yang tidak tertulis dan dijadikan pedoman bagi anggotanya dan dijabarkan dalam bentuk kesepakatan-kesepakatan diantara mereka. Feodalisme dalam birokrasi dapat ditunjukkan antara lain adalah sebagai berikut: 1. Bos can’t do no wrong, kalaupun salah tetapi dianggap sebagai kebenaran, protesnya sebatas grundelan-grudelan saja; 2. Sistem Pola Patron Klien, klik, dinasti, group-groupan yang berbasis pada kedekatan-kedekatan yang sifatnya personal; 3. Anggota birokrasi terobsesi dan berorientasi pada jabatan basah atau strategis yang diisi oleh orang-orang kepercayaan yang dianggap sebagai tanaman keras; 4. Rasa hutang budi atas pemberian jabatan, sehingga secara tidak eksplisit adanya semacam kewajiban untuk memberi buluh bekti glondong pangareng-areng (upeti atau tanda terima kasih atau tanda titip diri); 5. Pengkategorian atau pemetaan wilayah dan posisi-posisi jabatan dalam binaan atau bawaan kelompok-kelompok tertentu; 6. Rasa tidak percaya diri kalau tidak ada yang membawa atau tidak ada cantolan atau tidak ada backingnya; 7. Titipjabatan, titipnama, titipnomor test, dansebagainya. Poin-poin diatas sebenarnya sebagian kecil saja dari feodalisme birokrasi yang berdampak pada kinerja yang tidak sehat, penuh dengan kepentingan- kepentingan kelompok tertentu dan menjadi potensi tumbuh dan
  • 14. 14 berkembangnya KKN. Kalau dibiarkan kondisi tersebut akan terus tumbuh dan berkembang dan dampaknya yang sangat luar biasa berbahaya, mahal yang harus dibayarkan antara lain adalah dalam wujud ketidakpercayaan, image atau citra buruk. Melalui E policing akan memangkas jalur-jalur KKN, peluang – peluang untuk penyalahgunaan wewenang, kesempatan-kesempatan untuk membangun klik atau dinasti atau kelompok-kelompok dengan pendekatan personal. Mengapa E policing menjadi harapan? Karena dengan menerapkan E policing akan mendorong anggota menjadi professional, transparan, akuntable, dalam kinerja birokrasi. E Policing dalam bidang SDM Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan bagian penting sebagai asset utama dari institusi tersebut, pembinaan SDM yang baik adalah yang menghasilkan atau menumbuhkembangkan SDM yang berkarakter. SDM yang berkarakter adalah pembinaan SDM yang berbasis pada kompetensi, membangun disiplin atas dasar kesadaran dan tanggung jawab serta mampu menanamkan nilai- nilai budaya organisasi (core value) kepada setiap anggotanya dan mempunyaikomitmen dalam mencapai tujuan organisasi. Pembinaan SDM secara elektronik dibangun untuk mengkikis atau meminimalisir penyimpangan dan potensi-potensinya diharapkan mampu: 1. Membangun sistim data base bagi setiap anggota Polri di semua lini dan tingkatan sesuaikompetensi dan spesifikasisebagaitrack recordnya; 2. Membangun standar-standar kualifikasi atau standar kompetensi untuk penempatan, promosi, mutasidan demosi; 3. Memberikan akuntabilitas untuk mengikis KKN dan menuju “The Right People in The Right Place”; 4. Membangun sistim jejaring atau networking; 5. Membangun dasar-dasar dalam memberikan penilaian kinerja dan remunerasijuga reward and punishment; 6. Penyaluran kerja atau penggunaan SDM secara fungsional di dalam maupun diluar struktur Polri; 7. Membangun kaderisasibagi pemimpin dimasa datang; 8. Menunjukkan adanya transparansi, akuntabilitas dan memberikan harapan bagi anggota Polriberkarier atau mengambil keputusan;
  • 15. 15 Pembinaan SDM yang berbasis elektronik diperlukan adanya SOP (standart Operational Procedure) yang berisi: 1. Job Discription and Job Analysis; 2. Standarisasi keberhasilan tugas (yang dijabarkan berjenjang yang mencakup antara lain kepemimpinan, administrasi, operasional, dan capacity building); 3. Sistim penilaian kinerja yang mencakup kepemimpinan, administrasi, operasionaland capacity building; 4. Sistem Reward and Punishment; 5. Etika kerja (apa yang harus dilakukan atau apa yang tidak boleh dilakukan dan produk apa yang harus dihasilkan. Ini juga dijabarkan berjenjang dan variatif (Do and Don’t)
  • 16. 16 MATEMATIKA KEHIDUPAN SUKSES DALAM ATTITUDE ATAU SIKAP, TERNYATA MENENTUKAN DAN MENJADIKAN HIDUP KITA AKAN LEBIH SUKSES JIKA : A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 MAKA: H+A+R+D+W+O+R+K/ KERJA KERAS 8+1+18+4+23+15+18+11=98% K+N+O+W+L+E+D+G+E/ PENGETAHUAN: 11+14+15+23+12+5+4+7+5 =96% L+O+V+E / CINTA: 12+15+22+5 =54% L+U+C+K /KEBERUNTUNGAN : 12+21+3+11 =47 % TIDAK ADA YANG MEMBUATNYA JADI 100% LALU APA YANG MEMBUATNYA 100%...????? APAKAH MONEY …..? NO…!!!!! M+O+N+E+Y = 13+15+14+5+25 =72% LEADERSHIP….?? NO…!!!!!
  • 17. 17 L+E+A+D+E+R+S+H+I+P = 12+5+1+4+5+18+19+8+9+16 =97% TERNYATA YANG BISA MEMBUATNYA MENJADI 100% ADALAH “ ATTITUDE”/SIKAP: A+T+T+I+T+U+D+E = 1+20+20+9+20+21+4+5 =100% INTINYA ATTITUDE ATAU SIKAP ITULAH YANG PALING PENTING DAN UTAMA DALAM PERGAULAN KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BILA KITA INGIN MENJADI BANGSA YANG BERMARTABAT MAKA TEKANKANLAH DIDALAM PEMBINAAN ANAK BANGSA, PARA GENERASI MUDA SEBAGAI PENERUS KITA SEMUA, JADIKANLAH INDONESIA BERMARTABAT DAN DISEGANI OLEH PERGAULAN BANGSADIDUNIA
  • 18. 18 KESADARAN Kesadaran merupakan suatu kalimat yang penuh dengan makna yang tidak dapat diwujudkan dengan mengucapkan dan mengulang kata-kata itu, melainkan dibangun dan dilakukan atas dasar kemauan yang keras dan semangat mencapai apa yang menjadi tujuan hidup dan kehidupannya. Kesadaran merupakan bagian dari jalan hidup. Tatkala ada kesadaran maka tanggung jawab akan tumbuh dan diikuti dengan disiplin. Pendidikan, infrastruktur, sistim-sistim dan penegakkan hukum adalah untuk membangun kesadaran. Tatkala kesadaran belum dicapai, maka sebenarnya hanyalah kesia-siaan belaka, penuh kepura-puraan, seremonial dan tentu saja tiada ketulusan. Takala kesadaran tidak ada, maka tanggung jawab dan disiplin akan semu belaka. Semua demi sesuatu dan lagi-lagi tipu menipu, kemunafikan akan menjadi bagian dari core valuenya. Kesadaran dibangun dari pemahaman dan pengalaman sehingga apa yang dirasakan, apa yang dilihat, didengarnya, menjadi suatu spirit bagi dirinya untuk bangga akan peran dan fungsinya dalam hidup dan kehidupan. Bagi orang yang telah memiliki kesadaran ia bias membantu untuk menyadarkan, kemampuan menyadarkan adalah mentransformasidan memberikehidupan. Telur rajawali yang dierami oleh ayam kampung setelah menetas ia akan menjadi ayam kampung, jika tidak ada yang menyadarkan ia sampai mati sebagai ayam kampung dan tak akan pernah terbang. Tatkala ia disadarkan oleh sesuatu atau disadarkan oleh orang lain bahwa dirinya yang sebenarnya adalah burung Rajawali, maka ia akan berusaha terbang, dan menjadi terbang jauh mengangkasa menembus cakrawala, untuk menggapailangit biru.
  • 19. 19 PRESTASI Apa Prestasinya…..? Prestasi pemimpin dapat dilihat dari keberhasilan tugas dan tanggung jawabnya untuk memperbaiki, menyiapkan, membangun, mencegah yang jahat dan keliru, memberdayakan, mencerdaskan, menang dalam persaingan bahkan untuk mendapatkan kepercayaan dari dalam atau luar. Semua itu diperlukan kemampuan untuk mengemas, memaknai dan memasarkan. Sehingga mampu untuk : a. membungkus, b. memprogram, c. menyajikan, d. menata, f. memperindah, sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas yang lebih baik atau lebih indah dari aslinya. Kata plesetan dapat memaknai kata mengemas sebagai upaya menjadi emas. Maknanya adalah menjadikan sesuatu memiliki berharga. Kompetensi sebagai standar-standar kemampuan untuk menjadikan sesuatu lebih baik dan bermakna semestinya dimiliki setiap pemimpin disemua lini. Untuk menjadikan sesuatu yang biasa-biasa saja menjadi sesuatu yang luar biasa. Tatkala tidak mampu mengemas maka barang bagus yang bermutu sekalipun bias rusak bahkan menjadi lebih hancur. Sebagai contoh makanan- makanan tradisional yang mempunyai rasa sedap dikemas secara rendah dan biasa saja. Lain halnya dikemas dengan bahan-bahan yang lebih kuat, lebih menarik dan diberi logo kemudian dijual di Mall-mall kota besar, maka harganya bias berlipat-lipat tanpa dikomplain oleh masyarakat. Demikian halnya Negara tatkala dikemas dengan baik dan benar maka akan lebih maju, dan mendapat kepercayaan dan dukungan dari mana-mana. Namun sebaliknay tatkala tidak mampu atau gagal, jangankan maju, mempertahankan hidup saja sudah setengah mati. Mencapai prestasibagi pemimpin diperlukan kemampuan antara lain : 1. Memimpin, Kepemimpinan yang berprestasi adalah mampu mengemas, memaknai dan memasarkan sehingga mampu mengangkat harkat martabat dan derajad yang dipimpinnya; 2. Ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan ilmu pengetahuan dan teknologi mampu menjadikan dan menunjukkan sesuatu dengan cara- cara modern;
  • 20. 20 3. Seni, seni membuat sesuatu menjadi lebih indah, lebih menarik, memiliki karakter dan menunjukkan suatu cita rasa yang tinggi. Pemimpin yang tidak memenuhi standar kompetensi dan seni untuk mengemas dan memaknai serta memasarkan maka sebenarnya hanya penunggu waktu untuk diganti, mungkin juga bisa menjadi benalu.
  • 21. 21 KIASAN NEK WANI OJO WEDI-WEDI, NEK WEDI OJO WANI-WANI (KALAU BERANI JANGAN TAKUT-TAKUT, KALAU TAKUT JANGAN BERANI-BERANI) Makna dari “ Nek wani ojo wedi-wedi, nek wedi ojo wani-wani”, secara singkat jangan ragu-ragu. Kalimat-kalimat motivasi di sekolah militer dikatakan “ Ragu- ragu lebih baik mundur”. Tatkala akan melakukan perbuatan baik, dan benar belum tentu jalannya lancer atau mendapat dukungan dari semua pihak. Yang menjadi sahabat, teman seperjuangan, pendukung loyal sekalipun bias membuat ragu-ragu. Dalam bahasa jawa dikenal mringgang-mringging. Dalam pementasan theater gandrik yang berjudul tangis ada contoh sikap mringgang- mringging tadi. Den baguse ngarso (susilo) yang memerankan orang gila yang menimbang-nimbang sebuah benda, “ Iki telek opo roti (ini kotoran ayam atau roti)”, ini diucapkan berkali-kali dan akhirnya dipegang dan di baui sambil berteriak,”ow…telek”. Seorang pemimpin yang ragu-ragu atau tidak tegas bias menjadi masalah, tatkala mengambil keputusan bukan lagi menemukan solusi, akan tetapi malah menemukan telek (analogi bagi musibah untuk banyak orang). Kalau sudah dipikirkan dengan matang, dengan tekat yang bulat ,” what ever will be, do it”. Ketegasan akan membawa dampak bagi banyak orang. Terutama dalam memberantas KKN. Semakin ragu-ragu akan semakin telek yang kita pegang. Memang membuat tidak ragu-ragu bukanlah hal yang mudah, karena diperlukan adanya berbagai persyaratan baik akademis, sosiologis, politis, ekonomis, dan banyak hal. Namun tatkala sudah diputuskan segera saja dilaksanakan yakin kalau yang dipegang adalah roti bukannya telek lagi…. Semoga………………………………………………………………………………………………………..
  • 22. 22 EMPATI Hati manusia memang tidak menentu, namun menentukan.Dinamakan tidak menentukan karena bisa berubah-ubah dan bisa cepat berubah. Dari kondisi yang baik tiba-tiba menjadi marah. Dari yang lembut tiba-tiba menjadi sangat keras. Hati dikatakan menentukan, karena suasana hati sangat mempengaruhi dalam berbagai aspek kehidupan. Berkomunikasi misalnya tatkala hati sedang enak kondisi normal, bisa menjadi lembut penuh dengan kata-kata yang mengenakkan dan menyejukkan. Sebaliknya tatkala hati sedang menghadapi guncangan , entah tertekan atau bergeser dari posisinya, apa yang dikatakan bisa saja berdampak melukai dan menimbulkan suasana hati yang tidak nyaman. Hati bagi manusia tidaklah nampak, namun sebagai wujud tanda hidup yang menjadikan sesuatu menjadi lebih hidup. Memberikan makna disamping logika, karena makna tidak hanya logika saja tetapi juga rasa. Hati yang dipenuhi dengan rasa negative maka akan bermunculan ungkapan- ungkapan emosi dan disharmoni. Dampaknya menjadi egois, arogan, konflik bahkan kebencian. Sebaliknya hati yang positif akan memunculkan ungkapan- ungkapan bahkan perilaku yang humanis, memahami, memaafkan bahkan romantic yang membuat suasana nyaman, sejuk dan penuh dengan kedamaian. Empati merupakan produk dari hati yang positif, hati yang sehat, terkendali dan tidak terluka batinnya. Tahan uji, kuat mental, tidak hancur saat dipuji- puji. Kesehatan jiwa juga dimulai dari empati. Karena empati inilah akan menunjukkan pikiran, perkataan dan perbuatan yang menyejukkan, mengenakkan, dan memberi harapan. Empati merupakan taburan hati yang saratdengan kasih untuk memberi yang terbaik.