Dokumen tersebut membahas konsep-konsep dasar dalam metrologi industri seperti ketelitian, ketepatan, ukuran dasar, toleransi, harga batas, dan kelonggaran. Secara ringkas, ketelitian mengacu pada kesesuaian hasil pengukuran dengan ukuran sebenarnya, sedangkan ketepatan mengacu pada konsistensi hasil pengukuran berulang kali. Toleransi memberikan rentang variasi yang diizinkan pada ukuran produk.
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
METROLOGI INDUSTRI tomi.docx
1. DAFTAR ISI
Contents
BAB I ..........................................................................................................................................................2
Ketelitian (Accuracy).................................................................................................................................2
Ketepatan (Precision)................................................................................................................................4
Ukuran Dasar (Basic Size)..........................................................................................................................5
BAB II.........................................................................................................................................................6
.Toleransi ( Tolerance) ..............................................................................................................................6
. Harga batas (Limits) ................................................................................................................................8
.Kelonggaran (Clearance)........................................................................................................................10
BAB III……………………………………………………………………………………………………………………….……………………….14
Daftar Pustaka……………………………………………………………………………………………………………………………….14
2. METROLOGI INDUSTRI
KELOMPOK 1
BAB 1
Ketelitian (Accuracy)
Kata teliti dalam dunia keteknikan mempunyai dua arti. Pertama,
teliti yang dikaitkan dengan apakah hasil suatu pengukuran persis atau
mendekati sama dengan ukuran yang sudah ditentukan. Misalnya, pada
tangkai bor biasanya dicantumkan ukuran diameter bor tersebut. Lalu kita
ingin mengecek ukuran tersebut dengan menggunakan mikrometer.
Setelah diukur ternyata diperoleh hasil yang sama persis dengan ukuran
yang ada pada tangkai bor tersebut. Keadaan seperti ini dinamakan dengan
istilah teliti. Kedua, teliti yang dikaitkan dengan proses pengukuran itu
sendiri. Misalnya, seseorang mencoba mengecek ukuran diameter bor yang
besarnya tertera pada tangkai bor tersebut. Alat yang yang digunakan
adalah mistar baja. Setelah diletakkannya pada ujung tangkai bor tersebut
kemudian dibaca skalanya, ternyata hasil pembacaan menunjukan bahwa
diameter bor tersebut lebih besar tiga skala dari pada mistar baja. Lalu
3. orang yang mengukur tadi berkesimpulan bahwa ukuran yang tercantum
pada tangkai bor tersebut adalah salah.
Dari contoh ini dapat dikatakan bahwa proses pengukuran tersebut
tidak teliti dikarenakan penggunaan alat ukur yang kurang tepat dan
mungkin masih di tambah lagi dengan prosedur pengukuran yang tidak
tepat pula. Jadi, dari kedua contoh diatas dapat disimpulkan bahwa kata
teliti selalu dikaitkan dengan hasil pengukuran yang mengacu pada ukuran
benda yang diukur. Makin dekat atau kalau mungkin persis sama antara
hasil pengukuran dengan harga dari benda yang diukur, maka hal ini
dikatakan semakin teliti atau dengan kata lain ketelitiannya tinggi.
Perbedaan antara hasil pengukuran dengan ukuran dari benda ukur
biasanya disebut dengan istilah kesalahan sistematis (systematic error).
Semakin kecil kesalahan sistematis ini maka proses pengukuran yang
dilakukan seseorang semakin teliti.
pengertian ketelitian dalam industri permesinan
Ketelitian dalam industri permesinan adalah konsep yang mengacu pada
kemampuan untuk menghasilkan komponen atau produk dengan tingkat
akurasi yang tinggi sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Ini
mencakup sejumlah faktor yang berperan dalam menjaga tingkat akurasi yang
tinggi dalam proses permesinan. Berikut adalah beberapa komponen penting
dalam pengertian ketelitian dalam industri permesinan:
1. Akurasi Dimensi: Ketelitian dalam industri permesinan terkait erat dengan
akurasi dimensi komponen yang diproduksi. Ini berarti bahwa produk harus
memiliki dimensi yang sesuai dengan spesifikasi desain, dan perbedaan antara
dimensi aktual dengan dimensi yang diinginkan harus minimal. Akurasi
dimensi sangat penting untuk memastikan komponen dapat dipasang dan
berfungsi dengan baik dalam produk akhir.
2. Toleransi: Toleransi adalah rentang variasi yang diperbolehkan untuk dimensi
atau spesifikasi komponen. Ketelitian sering diukur dengan tingkat toleransi
yang ketat, yang berarti komponen harus memenuhi batasan toleransi yang
sangat kecil. Hal ini diperlukan terutama dalam industri yang memproduksi
4. produk yang memerlukan presisi tinggi, seperti industri otomotif atau
penerbangan.
3. Ketelitian Mesin: Mesin-mesin yang digunakan dalam proses permesinan
juga harus memiliki tingkat ketelitian yang tinggi. Ini berarti mesin-mesin
tersebut harus dirancang, dikalibrasi, dan dipelihara dengan baik agar dapat
menghasilkan komponen dengan akurasi yang tinggi.
4. Metode Produksi: Proses permesinan dan metode produksi harus dirancang
dengan cermat untuk mencapai tingkat ketelitian yang diinginkan. Ini
melibatkan pemilihan peralatan, alat potong, bahan baku, dan strategi
pemotongan yang sesuai dengan spesifikasi produk.
5. Kendali Kualitas: Pengendalian kualitas adalah bagian penting dari menjaga
ketelitian dalam industri permesinan. Ini termasuk pengawasan proses,
inspeksi produk, pengujian, dan pemantauan untuk memastikan bahwa
produk yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.
6. Pemeliharaan dan Kalibrasi: Perawatan rutin dan kalibrasi peralatan
permesinan adalah hal yang penting untuk menjaga ketelitian. Mesin yang aus
atau tidak terkalibrasi dengan baik dapat mengakibatkan kesalahan dan
penurunan akurasi.
7. Pelatihan dan Keterampilan Tenaga Kerja: Keterampilan operator dan
teknisi permesinan sangat penting. Operator yang terlatih dengan baik akan
mampu menjalankan mesin dengan tingkat ketelitian yang tinggi dan
memahami pentingnya ketelitian dalam proses mereka.
Ketelitian dalam industri permesinan sangat krusial untuk menghasilkan
produk berkualitas tinggi, mengurangi pemborosan, dan memenuhi
kebutuhan pasar yang semakin ketat. Dalam beberapa industri, seperti
manufaktur pesawat terbang atau peralatan medis, ketelitian bahkan bisa
menjadi faktor keamanan yang kritis.
Ketepatan (Precision)
Untuk memberikan gambaran mengenai kata ketepatan ini dapat
diambil contoh yang sangat sederhana berikut ini. Misalnya, seseorang
menembak satu sasaran seratus kali dengan pistol dan cara menembak
yang identik, ternyata dari seratus kali tembakan tersebut sembilan puluh
5. lima kali diantaranya mengenai sasaran. Dari contoh ini dapat dikatakan
bahwa orang tersebut memiliki ketepatan yang tinggi dalam menembak.
Demikian pula halnya dengan proses pengukuran. Apabila seseorang
melakukan pengukuran terhadap suatu obyek dengan cara berulangulang
dan diperoleh hasil yang hampir sama dari masing-masing pengukuran bila
dibandingkan harga rata-rata pengukuran yang berulang-ulang tersebut,
maka dikatakan proses pengukuran itu mempunyai ketepatan yang tinggi.
Dasar untuk menentukan apakah ketepatan proses pengukuran itu
tinggi atau rendah adalah besarnya kesalahan yang timbul yang dalam hal
ini lebih dikenal dengan istilah “kesalahan rambang”. Jadi, dapat diulangi
lagi disini bahwa suatu proses pengukuran dikatakan mempunyai ketepatan
yang tinggi apabila pengukuran itu dilakukan secara berulangulang dan
sama dimana hasil dari masing-masing pengukuran tadi mendekati sama
dengan harga rata-rata dari keseluruhan hasil pengukuran tersebut.
Ukuran Dasar (Basic Size)
Ukuran dasar merupakan dimensi atau ukuran nominal dari suatu obyek
ukur yang secara teoritis dianggap tidak mempunyai harga batas ataupun
toleransi. Walaupun harga sebenarnya dari suatu obyek ukur tidak pernah
diketahui, namun secara teoritis ukuran dasar tersebut diatas dianggap
sebagai ukuran yang paling tepat. Dalam gambar teknik akan nampak jelas
dimana letak dari ukuran dasar tersebut yang biasanya dinyatakan dalam
bentuk bilangan bulat. Dan kebanyakan pula ukuran dasar ini dipakai untuk
mengkomunikasikan benda-benda yang berbentuk silindris melalui gambar
teknik. Jadi ada istilah poros (shaft) dan istilah lubang (hole). Akan tetapi,
tidak semua benda akan berbentuk poros dan lubang. Kalau demikian
apakah penggunaaan istilah ukuran dasar ini bisa juga diterapkan pada
bidang-bidang datar? Untuk ini dapat diganti istilah poros dan lubang
dengan istilah-istilah ruangan padat dan ruangan kosong yang berarti ada
pembatasan dari dua bidang singgung, misalnya tebal dari pasak dan lebar
dari alur.
6. Ukuran Dasar (Basic Size) adalah suatu nilai referensi yang digunakan dalam sistem
toleransi dan pengukuran untuk menggambarkan dimensi dasar atau dimensi acuan
dari sebuah objek atau komponen. Ukuran dasar adalah ukuran yang digunakan sebagai
dasar untuk menentukan toleransi atau variasi yang diperbolehkan dalam dimensi suatu
objek. Dalam banyak sistem standar pengukuran, ukuran dasar ditetapkan sebagai
ukuran "nol" atau ukuran referensi yang menjadi patokan untuk perbandingan dengan
dimensi aktual.
Beberapa poin penting terkait dengan ukuran dasar:
1. Patokan untuk Toleransi: Ukuran dasar digunakan sebagai patokan untuk menentukan
batasan atas dan bawah toleransi pada dimensi suatu objek. Toleransi adalah selisih
antara ukuran dasar dan batas atas atau batas bawah yang diizinkan. Sebagai contoh,
jika ukuran dasar adalah 100 mm dan toleransi adalah ±0,1 mm, maka batas atas adalah
100,1 mm dan batas bawah adalah 99,9 mm.
2. Ketelitian: Ukuran dasar harus ditetapkan dengan ketelitian yang tinggi dan harus
sesuai dengan persyaratan desain dan fungsi dari objek tersebut. Ukuran dasar yang
akurat adalah kunci untuk memastikan bahwa produk atau komponen akan berfungsi
dengan baik.
3. Standardisasi: Dalam banyak kasus, ukuran dasar untuk berbagai jenis objek telah
distandarisasi oleh organisasi standar seperti ISO (International Organization for
Standardization) atau ASME (American Society of Mechanical Engineers). Standar-
standar ini menentukan ukuran dasar yang harus digunakan untuk berbagai jenis
komponen dalam industri tertentu.
4. Koreksi dan Perhitungan: Ukuran dasar mungkin juga diperhitungkan atau dikoreksi
berdasarkan faktor-faktor seperti suhu, tekanan, atau lingkungan operasional lainnya
dalam beberapa aplikasi khusus. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa ukuran
dasar tetap konsisten dan relevan dalam berbagai kondisi.
Dalam praktiknya, ukuran dasar digunakan sebagai acuan untuk mengukur dan
memastikan bahwa komponen yang diproduksi sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Ukuran dasar sangat penting dalam perencanaan, desain, produksi, dan pengujian
komponen dan produk dalam berbagai industri, termasuk industri manufaktur, otomotif,
penerbangan, dan lainnya.
5.Toleransi ( Tolerance)
Toleransi memberi arti yang sangat penting sekali dalam dunia industri.
Dalam proses pembuatan suatu produk banyak faktor yang terkait didalamnya,
misalnya faktor alat dan operator. Oleh karena itu ukuran yang diperoleh tentu
7. akan bervariasi. Variasi ukuran yang terjadi ini di satu pihak memang disengaja
untuk dibuat, sedang dipihak lain adanya banyak faktor yang mempengaruhi
proses pembuatannya.
Dalam hal variasi ukuran yang sengaja dibuat ini sebetulnya ada tujuan-
tujuan tertentu yang salah satunya adalah untuk memperoleh suatu produk yang
berfungsi sesuai dengan yang direncanakan. Sudah tentu variasi-variasi ukuran ini
ada batasnya dan batas-batas ini memang diperhatikan betul menurut keperluan.
Batas-batas ukuran yang direncanakan tersebut menunjukkan variasi ukuran yang
terletak diatas dan dibawah ukuran dasar (basic size). Dengan adanya variasi
hargaharga batas ini maka komponen-komponen yang dibuat dapat dipasangkan
satu sama lain sehingga fungsi dari satuan unit komponen tersebut terpenuhi.
Dari penjelasan diatas maka dapat dikatakan bahwa toleransi merupakan
perbedaan ukuran dari kedua harga batas yang diizinkan sehingga dari perbedaan
ukuran ini dapat diketahui dimana ukuran dari komponen-komponen yang dibuat
itu terletak. Besarnya toleransi merupakan selisih dari ukuran maksimum dan
ukuran minimum. Jadi, dari benda yang berbentuk poros mempunyai toleransi
dan dari benda yang berbentuk lubang juga mempunyai toleransi yang besarnya
toleransi dari kedua benda tersebut tidak selalu sama.
Beberapa poin penting terkait dengan toleransi adalah sebagai berikut:
Batas Atas dan Bawah: Toleransi biasanya dinyatakan dalam bentuk
rentang atau selisih antara batas atas dan batas bawah. Batas atas adalah
dimensi maksimum yang diperbolehkan, sementara batas bawah adalah
dimensi minimum yang diperbolehkan. Misalnya, jika toleransi suatu
dimensi adalah ±0,1 mm, maka batas atas adalah +0,1 mm dari dimensi
target, dan batas bawah adalah -0,1 mm dari dimensi target.
Toleransi Positif dan Negatif: Toleransi dapat berupa positif (+), negatif (-
), atau simetris. Toleransi positif memungkinkan dimensi aktual melebihi
dimensi target, sedangkan toleransi negatif memungkinkan dimensi aktual
8. kurang dari dimensi target. Toleransi simetris berarti batas atas dan batas
bawah memiliki selisih yang sama dari dimensi target.
Penting dalam Desain dan Produksi: Toleransi sangat penting dalam
desain produk karena memungkinkan insinyur untuk menentukan sejauh
mana variasi dimensi yang diperbolehkan tanpa mengorbankan fungsi atau
kualitas produk. Selain itu, toleransi juga digunakan dalam proses produksi
untuk memastikan bahwa komponen yang diproduksi sesuai dengan
spesifikasi.
Pengukuran dan Inspeksi: Toleransi menjadi acuan saat mengukur dan
menginspeksi produk untuk memastikan bahwa produk memenuhi standar
kualitas. Produk yang dihasilkan harus berada dalam batas toleransi yang
ditentukan untuk diterima.
Kontrol Kualitas: Toleransi digunakan dalam pengendalian kualitas untuk
menentukan apakah suatu produk atau komponen diterima atau ditolak.
Produk yang berada di dalam toleransi diterima, sedangkan produk yang di
luar batas toleransi biasanya ditolak atau memerlukan perbaikan.
Toleransi adalah konsep yang sangat penting dalam manufaktur dan
industri lainnya karena memungkinkan pengendalian kualitas,
meminimalkan pemborosan, dan memastikan bahwa produk atau
komponen memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan. Kesalahan dalam
toleransi dapat berdampak negatif pada kualitas produk, biaya produksi,
dan kepuasan pelanggan, sehingga penting untuk memahami dan
mematuhi toleransi dalam proses produksi
5. Harga batas (Limits)
Harga batas adalah ukuran atau dimensi maksimum dan minimum yang diizinkan
dari suatu komponen, di atas dan di bawah ukuran besar (basic size). Pada
pembahasan mengenai statistik dalam metrologi harga batas ini akan dibagi
menjadi dua yaitu harga batas atas dan harga batas bawah.
9. Harga Batas (Limits) dalam konteks manufaktur dan inspeksi merujuk pada
nilai ekstrim atau batas maksimum dan minimum yang diizinkan untuk
suatu dimensi atau karakteristik tertentu pada suatu objek atau produk. Ini
adalah nilai ekstrem dalam toleransi yang menunjukkan batasan sejauh
mana variasi diizinkan dalam dimensi atau kualitas produk yang diukur atau
diinspeksi.
Harga Batas biasanya digunakan bersama dengan Toleransi untuk
menggambarkan batasan dimensi atau karakteristik suatu produk. Berikut
adalah beberapa poin penting terkait dengan Harga Batas:
Batas Atas dan Bawah: Dalam konteks Harga Batas, ada Batas Atas dan
Batas Bawah. Batas Atas adalah nilai ekstrem maksimum yang
diperbolehkan dalam dimensi atau karakteristik yang diukur. Batas Bawah
adalah nilai ekstrem minimum yang diperbolehkan.
Harga Batas Aktual: Nilai aktual atau hasil pengukuran suatu dimensi atau
karakteristik suatu produk harus berada di antara Batas Atas dan Batas
Bawah yang telah ditentukan. Dalam hal ini, nilai aktual harus mematuhi
batasan toleransi yang telah ditetapkan.
Pengendalian Kualitas: Harga Batas digunakan dalam pengendalian
kualitas untuk menentukan apakah suatu produk memenuhi standar
kualitas yang ditetapkan. Produk yang memiliki nilai aktual di antara Batas
Atas dan Batas Bawah diterima, sementara produk yang di luar batas ini
biasanya ditolak atau memerlukan perbaikan.
Inspeksi dan Pengujian: Saat mengukur atau menginspeksi produk,
operator atau inspektur akan membandingkan nilai aktual dengan Harga
Batas yang telah ditetapkan. Hal ini membantu dalam menilai kualitas dan
kepatuhan produk terhadap spesifikasi.
Pemantauan dan Perbaikan Proses: Harga Batas juga dapat digunakan
sebagai alat pemantauan untuk memantau kinerja suatu proses produksi.
10. Jika nilai aktual seringkali mendekati batas atas atau batas bawah, hal ini
dapat mengindikasikan masalah dalam proses produksi yang memerlukan
perbaikan.
Dalam pengertian yang lebih umum, Harga Batas adalah nilai ekstrem yang
menentukan sejauh mana variasi atau variasi yang diperbolehkan dalam
suatu proses atau karakteristik tertentu. Penggunaan Harga Batas dan
toleransi adalah cara standar untuk mengukur, mengontrol, dan
memastikan kualitas produk dalam berbagai industri manufaktur.
6.Kelonggaran (Clearance)
Kelonggaran merupakan perbedaan ukuran antara pasangan suatu komponen
dengan komponen lain di mana ukuran terbesar dari salah satu komponen adalah
lebih kecil dari pada ukuran terkecil dari komponen yang lain. Contoh yang paling
jelas misalnya pasangan antara poros dan lubang. Kelonggaran akan terjadi pada
pasangan poros dan lubang tersebut apabila dimensi terluar dari poros lebih kecil
dari pada dimensi terdalam dari lubang. Pembahasan kelonggaran ini akan
disinggung lagi dalam pembahasan masalah suaian.
Kelonggaran (Clearance) adalah istilah yang digunakan dalam konteks
teknik, terutama dalam desain dan permesinan, yang mengacu pada ruang
atau jarak yang diberikan antara dua bagian atau komponen yang saling
berdekatan atau bergerak satu sama lain dalam suatu sistem. Kelonggaran
ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa bagian-bagian tersebut dapat
bergerak atau berinteraksi tanpa saling menggesek atau berbenturan satu
sama lain.
Beberapa poin penting terkait dengan kelonggaran adalah sebagai berikut:
Menghindari Gesekan: Kelonggaran digunakan untuk mencegah
terjadinya gesekan atau tumbukan antara bagian-bagian dalam sistem. Ini
penting untuk meminimalkan keausan, panas, dan kerusakan yang dapat
terjadi karena gesekan berlebihan.
11. Kelonggaran dalam Desain: Dalam desain produk atau mesin, insinyur
sering harus mempertimbangkan kelonggaran antara komponen yang
bergerak seperti poros dan bantalan, engsel dan engsel, atau roda gigi dan
roda gigi. Kelonggaran ini harus dirancang agar sesuai dengan fungsi yang
diinginkan.
Toleransi: Kelonggaran biasanya dinyatakan dalam bentuk toleransi, yaitu
rentang variasi yang diperbolehkan untuk jarak atau ruang antara
komponen. Toleransi ini menentukan batas atas dan batas bawah untuk
kelonggaran yang dapat diterima.
Fungsi Posisi: Kelonggaran juga dapat digunakan untuk mengontrol posisi
relatif antara komponen. Misalnya, dalam perakitan, kelonggaran dapat
digunakan untuk memastikan bahwa dua bagian dapat diatur atau
dipasang dengan benar satu sama lain.
Penting dalam Perakitan dan Perawatan: Kelonggaran yang tepat dapat
memudahkan perakitan, pemeliharaan, dan penggantian komponen dalam
sistem. Tanpa kelonggaran yang cukup, perakitan dan pemeliharaan bisa
menjadi sulit atau bahkan tidak mungkin.
Penting dalam Mesin Presisi: Dalam mesin presisi seperti mesin
penggiling atau mesin pemotong CNC, kelonggaran harus dikendalikan
dengan sangat ketat untuk memastikan akurasi dan kualitas hasil produksi.
Kelonggaran adalah faktor penting dalam perancangan mesin dan sistem
yang melibatkan komponen yang bergerak atau berinteraksi satu sama lain.
Memahami dan mengelola kelonggaran dengan tepat adalah bagian
integral dari desain produk dan mesin yang berhasil.
12. BAB III
KESIMPULAN
Metrologi industri tidak hanya semata-mata ilmu pengukuran.Akan tetapi,
pengertian metrologi industri adalah lebih mengkhususkan pada pengukuran
geometris suatu produk dengan cara dan alat yang tepat sehingga hasil
pengukurannya mendekati kebenaran dari keadaan yang sesungguhnya.
Yang dipelajari dalam metrologi industri tidak hanya menyangkut cara
menggunakan alat ukur saja, tetapi juga mempelajari pengetahuan-pengetahuan
lain yang berkaitan erat dengan masalah pengukuran.