SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
NASKAH AKADEMIK
RANCANGAN PERATURAN KEBIJAKAN
MENGGERAKKAN KELEMBAGAAN TERHADAP
PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN

SRI WAHYUNI
PASCASARJANA UNIVERSITAS
ANDALAS PADANG
Latar Belakang
• Berbagai program pengembangan dan
pembangunan pertanian digerakkan dengan
tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pembangunan pertanian tidak dapat dipisahkan
dari pengembangan kawasan perdesaan itu
sendiri. Pengembangan Kawasan Perdesaan,
merupakan suatu upaya pemberdayaan
masyarakat sekitar kawasan dengan memberikan
berbagai dukungan yang dibutuhkan. Salah satu
bentuk fasilitas pemerintah yang sangat
diperlukan masyarakat adalah membangun
kelembagaan yang kuat, karena sukses tidaknya
program tergantung pada kekuatan kelembagaan
tersebut.
• Sejak diberlakukannya Undang-Undang No
22 dan 25 Tahun 1999, maka telah
memberikan kewenangan terhadap
pemerintah daerah dalam pembangunan
dan keuangan secara penuh. Sehingga
pemerintah daerah memiliki kewenangan
dalam membuat kebijakan untuk
pembangunan daerah. Salah satu nya
yang harus menjadi perhatian pemerintah
adalah pembenahan di tingkat
kelembagaan.
Tujuan dan Kegunaan
• Mengidentifikasi keterkaitan
kelembagaan dengan pengembangan
kawasan
• Memberikan kejelasan terhadap
kebijakan yang diperlukan dalam
menggerakkan kelembagaan pertanian
RUANG LINGKUP DAN POKOK MATERI
RANCANGAN UNDANG-UNDANG
•
•
•
•

•

KETENTUAN UMUM
1.Perdesaan adalah Wilayah dengan batas-batas administrasinya
memiliki ciri khas pertanian, sumberdaya yang melimpah, dan
kemasyarakatan yang homogen
Kawasan perdesaaan adalah Satuan kesatuan wilayah yang
memiliki fungsi menghasilkan produk-produk pertanian, serta
pengelolaan terhadap sumberdaya alam
Tujuan pembentukan kelembagaan adalah upaya pada
peningkatan produksi pertanian dan pembentukan kelembagaan
lebih ditekankan untuk memperkuat ikatan-ikatan horizontal
(sesama pelaku usahatani) daripada memperkuat ikatan vertikal
(petani dan pemerintah). Dan ditekankan pada untuk
peningkatan peran aktif masyarakat pedesaan.
Pengembangan Kawasan adalah strategi pembangunan wilayah
untuk mendorong potensi wilayah dan memberikan kemudahan
daerah dalam mengembangkan potensinya secara efektif dan
efisien.
• BAB II ASAS DAN TUJUAN
• Azas dalam menelaah kebijakan
menggerakkan kelembagaan dalam
pengembangan kawasan perdesaan
adalah:
• Kemandirian
• Kepercayaan
• Transparansi
• Aksesibilitas
• Kesejahteraan
• Kerakyatan
• Keadilan
•

A. Strategi dan Kebijakan

•
•

1. Kebijakan Makro
Pada kebijakan makro dilakukan melalui makro moneter maupun fiskal.
Makro moneter, bagaimana para pelaku usahatani mampu berusaha pada
setiap sub sistem agribisnis. Sedangkan Makro fiskal adalah bagaimana
pemerintah memberikan penetapan pajak pada subsektor agribisnis.
2. Kebijakan Permodalan
Memberikan celah terhadap para pelaku usahatani dalam mengakses
permodalan. Yaitu sistem permodalan yang sesuai dengan budaya petani.
Misalnya membangkitkan lagi sistem julo-julo,koperasi, dan lain
sebagainya.
3. Kebijakan Teknologi
Dengan diberlakukannya otonomi daerah, sangat membantu pemerintah
daerah dalam melakukan riset teknologi ke daerah-daerah. Karena
Teknologi yang diterapkan lebih disesuaikan lagi dengan kondisi
agroklimat wilayah.
4. Kebijakan Kelembagaan petani
Kelembagaan yang sangat dekat dengan kehidupan petani adalah
kelembagaan untuk sarana produksi, kelembagaan pengolahan, dan
pemasaran. Sarana produksi yang sangat diharapkan adalah terjangkau
dan mudah didapat. Dalam kelembagaan pengolahan, ditawarkan perlunya
dan sangat urgen bila ada kerjasama industri pengolahan pertanian skala
menengah ke atas dengan petani, sehingga menimbulkan manfaat yang
luas. Dan Dalam hal pemasaran, memang diperlukan regulasi dari
pemerintah, yaitu adanya perlindungan terhadap keberlanjutan produksi
dan keamanan petani secara psikologis dalam memasarkan hasil
pertanian. Dalam artian, tidak terjebak dengan permainan harga
tengkulak/toke.

•
•

•
•

•
•
• 5. Kebijakan Sumberdaya Manusia
• Sumberdaya manusia adalah skala prioritas dalam
menggerakkan pembangunan. Sumberdaya manusia
(SDM) memerlukan kebijakan dalam hal peningkatan
kualitas. Dalam hal kuantitas, Indonesia tidak perlu
meragukan lagi. Dan yang terpenting, ada pelatihan
berkala untuk pelaku usahatani supaya kemampuan
dan pengetahuan terus bertambah dan berkembang
dalam adopsi inovasi teknologi.
• 6. Kebijakan Kemitraan
• Bargaining Position/posisi tawar petani dapat di
tingkatkan dengan kerjasama yang positif. Dengan
sistem kepercayaan dan keberlanjutan kerjasama
dapat terjalin dan memberikan manfaat satu sama
lainnya.
Sasaran
• Sasaran untuk menggerakkan
kelembagaan dalam pengembangan
kawasan perdesaan adalah pemerintah,
Perusahaan/Swasta, LSM/Organisasi
Petani, Petani, dan Masyarakat.
• PEMBIAYAAN
• Pembiayaan atas peraturan kebijakan
menggerakkan kelembagaan dalam
pengembangan kawasan perdesaan
dibebankan pada mata Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten/Kota, dan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara, serta
dapat bersumber dari masyarakat.
PENUTUP
• 5.2. Saran
• Semua materi Naskah Akademik sebaiknya
diatur dalam satu bentuk undang-undang.
Untuk pelaksanaannya bagian yang relevan dan
mendesak sebaiknya dituangkan dalam
peraturan pelaksanaan atau peraturan lain.
• Penyusunan Naskah Akademik Peraturan
Perundang-undangan perlu mendapat prioritas
tinggi, karena permasalahan yang dicakup
dalam pengaturan ini merupakan materi yang
vital dalam pengembangan kawasan.
Bersamaan dengan atau segera setelah Naskah
Akademik ini diterima, Rancangan UndangUndang yang bersangkutan harus segera
disusun.
RANCANGAN_KEBIJAKAN

More Related Content

What's hot

Dasar pertanian negara
Dasar pertanian negaraDasar pertanian negara
Dasar pertanian negaramunnianwar
 
dasar pertanian negara pengajian am sem 2
dasar pertanian negara pengajian am sem 2dasar pertanian negara pengajian am sem 2
dasar pertanian negara pengajian am sem 2Arwendy jaikul
 
Dasar Pembangunan Nasional
Dasar Pembangunan NasionalDasar Pembangunan Nasional
Dasar Pembangunan NasionalMis Sem
 
Dasar Pembangunan Negara
Dasar Pembangunan NegaraDasar Pembangunan Negara
Dasar Pembangunan NegaraAmra Nusroh
 
Ekonomi berasaskan pengetahuan
Ekonomi berasaskan pengetahuanEkonomi berasaskan pengetahuan
Ekonomi berasaskan pengetahuanPa3STPM
 
Jurnal pemetaan potensi wilayah kab.pacitan mhd.alwi pasaribu
Jurnal pemetaan potensi wilayah kab.pacitan mhd.alwi pasaribuJurnal pemetaan potensi wilayah kab.pacitan mhd.alwi pasaribu
Jurnal pemetaan potensi wilayah kab.pacitan mhd.alwi pasaribuMHDALWIPASARIBU
 
Interlinkage LPPM dengan Kelembagaan Desa dalam ACFTA
Interlinkage LPPM dengan Kelembagaan Desa dalam ACFTAInterlinkage LPPM dengan Kelembagaan Desa dalam ACFTA
Interlinkage LPPM dengan Kelembagaan Desa dalam ACFTATri Cahyono
 
Masyarakat Saintifik
Masyarakat SaintifikMasyarakat Saintifik
Masyarakat SaintifikRusslan Ssvs
 
Peranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanian
Peranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanianPeranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanian
Peranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanianJoel mabes
 
Dasar negara bab 12,13,14
Dasar negara bab 12,13,14Dasar negara bab 12,13,14
Dasar negara bab 12,13,14azah narowi
 
Bab 3.1: Dasar dasar pembangunan negara
Bab 3.1: Dasar dasar pembangunan negaraBab 3.1: Dasar dasar pembangunan negara
Bab 3.1: Dasar dasar pembangunan negaraHakim Zulkeply
 
Dasar peningkatan daya pengeluaran negara
Dasar peningkatan daya pengeluaran negaraDasar peningkatan daya pengeluaran negara
Dasar peningkatan daya pengeluaran negaraNur Shazlina Yusoff
 
Dasar Pembangunan Nasional (DPN)
Dasar Pembangunan Nasional (DPN)Dasar Pembangunan Nasional (DPN)
Dasar Pembangunan Nasional (DPN)Xiiao Irene
 
11 dasar dasar-kerajaan_malaysia
11 dasar dasar-kerajaan_malaysia11 dasar dasar-kerajaan_malaysia
11 dasar dasar-kerajaan_malaysiaBoss Shan
 

What's hot (19)

Dasar pertanian negara
Dasar pertanian negaraDasar pertanian negara
Dasar pertanian negara
 
dasar pertanian negara pengajian am sem 2
dasar pertanian negara pengajian am sem 2dasar pertanian negara pengajian am sem 2
dasar pertanian negara pengajian am sem 2
 
Dasar Pembangunan Nasional
Dasar Pembangunan NasionalDasar Pembangunan Nasional
Dasar Pembangunan Nasional
 
Dasar Pembangunan Negara
Dasar Pembangunan NegaraDasar Pembangunan Negara
Dasar Pembangunan Negara
 
Ekonomi berasaskan pengetahuan
Ekonomi berasaskan pengetahuanEkonomi berasaskan pengetahuan
Ekonomi berasaskan pengetahuan
 
Jurnal pemetaan potensi wilayah kab.pacitan mhd.alwi pasaribu
Jurnal pemetaan potensi wilayah kab.pacitan mhd.alwi pasaribuJurnal pemetaan potensi wilayah kab.pacitan mhd.alwi pasaribu
Jurnal pemetaan potensi wilayah kab.pacitan mhd.alwi pasaribu
 
Interlinkage LPPM dengan Kelembagaan Desa dalam ACFTA
Interlinkage LPPM dengan Kelembagaan Desa dalam ACFTAInterlinkage LPPM dengan Kelembagaan Desa dalam ACFTA
Interlinkage LPPM dengan Kelembagaan Desa dalam ACFTA
 
Masyarakat Saintifik
Masyarakat SaintifikMasyarakat Saintifik
Masyarakat Saintifik
 
Ekonomi1blog
Ekonomi1blogEkonomi1blog
Ekonomi1blog
 
Peranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanian
Peranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanianPeranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanian
Peranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanian
 
Dasar negara bab 12,13,14
Dasar negara bab 12,13,14Dasar negara bab 12,13,14
Dasar negara bab 12,13,14
 
Bab 3.1: Dasar dasar pembangunan negara
Bab 3.1: Dasar dasar pembangunan negaraBab 3.1: Dasar dasar pembangunan negara
Bab 3.1: Dasar dasar pembangunan negara
 
Dasar peningkatan daya pengeluaran negara
Dasar peningkatan daya pengeluaran negaraDasar peningkatan daya pengeluaran negara
Dasar peningkatan daya pengeluaran negara
 
pengajian am
pengajian ampengajian am
pengajian am
 
Pa powerpoint
Pa powerpointPa powerpoint
Pa powerpoint
 
Dasar Pembangunan Nasional (DPN)
Dasar Pembangunan Nasional (DPN)Dasar Pembangunan Nasional (DPN)
Dasar Pembangunan Nasional (DPN)
 
11 dasar dasar-kerajaan_malaysia
11 dasar dasar-kerajaan_malaysia11 dasar dasar-kerajaan_malaysia
11 dasar dasar-kerajaan_malaysia
 
Makalah kesejahteraan petani
Makalah kesejahteraan petaniMakalah kesejahteraan petani
Makalah kesejahteraan petani
 
Dasar perindustrian negara
Dasar perindustrian negaraDasar perindustrian negara
Dasar perindustrian negara
 

Similar to RANCANGAN_KEBIJAKAN

Bauran Kebijakan Prudent (Prudent Policy Mix), Structural Adjustment dan Peng...
Bauran Kebijakan Prudent (Prudent Policy Mix), Structural Adjustment dan Peng...Bauran Kebijakan Prudent (Prudent Policy Mix), Structural Adjustment dan Peng...
Bauran Kebijakan Prudent (Prudent Policy Mix), Structural Adjustment dan Peng...Dadang Solihin
 
Kuliah DASNYUL 3 - 5 Sept (YUTI).pptx
Kuliah DASNYUL 3 - 5 Sept (YUTI).pptxKuliah DASNYUL 3 - 5 Sept (YUTI).pptx
Kuliah DASNYUL 3 - 5 Sept (YUTI).pptxsyahyuti2
 
Kuliah DASNYUL 3 - 5 Sept (YUTI).pptx
Kuliah DASNYUL 3 - 5 Sept (YUTI).pptxKuliah DASNYUL 3 - 5 Sept (YUTI).pptx
Kuliah DASNYUL 3 - 5 Sept (YUTI).pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
Pedoman pendamping tanaman tahunan
Pedoman pendamping tanaman tahunanPedoman pendamping tanaman tahunan
Pedoman pendamping tanaman tahunanWarnet Raha
 
elearning_66_5d95a6511ec8c.pdf
elearning_66_5d95a6511ec8c.pdfelearning_66_5d95a6511ec8c.pdf
elearning_66_5d95a6511ec8c.pdfsilviagusnita2
 
Tugas Ekonomi Pembangunan
Tugas Ekonomi PembangunanTugas Ekonomi Pembangunan
Tugas Ekonomi PembangunanLisa Wijayanti
 
Strategi percepatan pembangunan daerah tertinggal
Strategi percepatan pembangunan daerah tertinggal Strategi percepatan pembangunan daerah tertinggal
Strategi percepatan pembangunan daerah tertinggal Frans Dione
 
Lmcp 1552 pembangunan mapan dalam islam
Lmcp 1552 pembangunan mapan dalam islamLmcp 1552 pembangunan mapan dalam islam
Lmcp 1552 pembangunan mapan dalam islamWANNORSHAKILAWANZAIN
 
Strategi pembangunan dlm rangka meningkatkan daya saing
Strategi pembangunan dlm rangka meningkatkan daya saing Strategi pembangunan dlm rangka meningkatkan daya saing
Strategi pembangunan dlm rangka meningkatkan daya saing Frans Dione
 
Amalan Terbaik Kesejahteraan Sosial
Amalan Terbaik Kesejahteraan SosialAmalan Terbaik Kesejahteraan Sosial
Amalan Terbaik Kesejahteraan SosialSITINURDIANAMOHDSAHA
 
Peld untuk Meningkatkan Daerah Saing Daerah, Menyongsong MEA
Peld untuk Meningkatkan Daerah Saing Daerah, Menyongsong MEA Peld untuk Meningkatkan Daerah Saing Daerah, Menyongsong MEA
Peld untuk Meningkatkan Daerah Saing Daerah, Menyongsong MEA Sugeng Budiharsono
 
PERANAN KOPERASI DALAM MEMBANGUN PEREKONOMIAN.pptx
PERANAN KOPERASI DALAM MEMBANGUN PEREKONOMIAN.pptxPERANAN KOPERASI DALAM MEMBANGUN PEREKONOMIAN.pptx
PERANAN KOPERASI DALAM MEMBANGUN PEREKONOMIAN.pptxakunnew4
 
Pemahaman Peran Strategis Bappenas dalam Perencanaan Pembangunan Nasional
Pemahaman Peran Strategis Bappenas dalam Perencanaan Pembangunan NasionalPemahaman Peran Strategis Bappenas dalam Perencanaan Pembangunan Nasional
Pemahaman Peran Strategis Bappenas dalam Perencanaan Pembangunan NasionalDadang Solihin
 
UMKM Naik Kelas Hendri Meriza Rakor dinas KUK 28 September 2018
UMKM Naik Kelas Hendri Meriza   Rakor dinas KUK 28 September 2018UMKM Naik Kelas Hendri Meriza   Rakor dinas KUK 28 September 2018
UMKM Naik Kelas Hendri Meriza Rakor dinas KUK 28 September 2018Mamang Lamsijan
 
Kebijakan Pemerintah Dalam Pembinaan IKM (Industri Kecil Menengah)
Kebijakan Pemerintah Dalam Pembinaan IKM (Industri Kecil Menengah) Kebijakan Pemerintah Dalam Pembinaan IKM (Industri Kecil Menengah)
Kebijakan Pemerintah Dalam Pembinaan IKM (Industri Kecil Menengah) Aa Renovit
 
Presentasi kandidat jpt dinas ketahanan pangan dan penyuluhan
Presentasi kandidat jpt dinas ketahanan pangan dan penyuluhanPresentasi kandidat jpt dinas ketahanan pangan dan penyuluhan
Presentasi kandidat jpt dinas ketahanan pangan dan penyuluhanIr. Zakaria, M.M
 

Similar to RANCANGAN_KEBIJAKAN (20)

Bauran Kebijakan Prudent (Prudent Policy Mix), Structural Adjustment dan Peng...
Bauran Kebijakan Prudent (Prudent Policy Mix), Structural Adjustment dan Peng...Bauran Kebijakan Prudent (Prudent Policy Mix), Structural Adjustment dan Peng...
Bauran Kebijakan Prudent (Prudent Policy Mix), Structural Adjustment dan Peng...
 
Kuliah DASNYUL 3 - 5 Sept (YUTI).pptx
Kuliah DASNYUL 3 - 5 Sept (YUTI).pptxKuliah DASNYUL 3 - 5 Sept (YUTI).pptx
Kuliah DASNYUL 3 - 5 Sept (YUTI).pptx
 
Kuliah DASNYUL 3 - 5 Sept (YUTI).pptx
Kuliah DASNYUL 3 - 5 Sept (YUTI).pptxKuliah DASNYUL 3 - 5 Sept (YUTI).pptx
Kuliah DASNYUL 3 - 5 Sept (YUTI).pptx
 
13894558 (1).ppt
13894558 (1).ppt13894558 (1).ppt
13894558 (1).ppt
 
13894558.ppt
13894558.ppt13894558.ppt
13894558.ppt
 
Pertemuan ix
Pertemuan ix   Pertemuan ix
Pertemuan ix
 
Pedoman pendamping tanaman tahunan
Pedoman pendamping tanaman tahunanPedoman pendamping tanaman tahunan
Pedoman pendamping tanaman tahunan
 
elearning_66_5d95a6511ec8c.pdf
elearning_66_5d95a6511ec8c.pdfelearning_66_5d95a6511ec8c.pdf
elearning_66_5d95a6511ec8c.pdf
 
Tugas Ekonomi Pembangunan
Tugas Ekonomi PembangunanTugas Ekonomi Pembangunan
Tugas Ekonomi Pembangunan
 
Strategi percepatan pembangunan daerah tertinggal
Strategi percepatan pembangunan daerah tertinggal Strategi percepatan pembangunan daerah tertinggal
Strategi percepatan pembangunan daerah tertinggal
 
Lmcp 1552 pembangunan mapan dalam islam
Lmcp 1552 pembangunan mapan dalam islamLmcp 1552 pembangunan mapan dalam islam
Lmcp 1552 pembangunan mapan dalam islam
 
Strategi pembangunan dlm rangka meningkatkan daya saing
Strategi pembangunan dlm rangka meningkatkan daya saing Strategi pembangunan dlm rangka meningkatkan daya saing
Strategi pembangunan dlm rangka meningkatkan daya saing
 
Amalan Terbaik Kesejahteraan Sosial
Amalan Terbaik Kesejahteraan SosialAmalan Terbaik Kesejahteraan Sosial
Amalan Terbaik Kesejahteraan Sosial
 
Peld untuk Meningkatkan Daerah Saing Daerah, Menyongsong MEA
Peld untuk Meningkatkan Daerah Saing Daerah, Menyongsong MEA Peld untuk Meningkatkan Daerah Saing Daerah, Menyongsong MEA
Peld untuk Meningkatkan Daerah Saing Daerah, Menyongsong MEA
 
PERANAN KOPERASI DALAM MEMBANGUN PEREKONOMIAN.pptx
PERANAN KOPERASI DALAM MEMBANGUN PEREKONOMIAN.pptxPERANAN KOPERASI DALAM MEMBANGUN PEREKONOMIAN.pptx
PERANAN KOPERASI DALAM MEMBANGUN PEREKONOMIAN.pptx
 
Pemahaman Peran Strategis Bappenas dalam Perencanaan Pembangunan Nasional
Pemahaman Peran Strategis Bappenas dalam Perencanaan Pembangunan NasionalPemahaman Peran Strategis Bappenas dalam Perencanaan Pembangunan Nasional
Pemahaman Peran Strategis Bappenas dalam Perencanaan Pembangunan Nasional
 
UMKM Naik Kelas Hendri Meriza Rakor dinas KUK 28 September 2018
UMKM Naik Kelas Hendri Meriza   Rakor dinas KUK 28 September 2018UMKM Naik Kelas Hendri Meriza   Rakor dinas KUK 28 September 2018
UMKM Naik Kelas Hendri Meriza Rakor dinas KUK 28 September 2018
 
Kebijakan Pemerintah Dalam Pembinaan IKM (Industri Kecil Menengah)
Kebijakan Pemerintah Dalam Pembinaan IKM (Industri Kecil Menengah) Kebijakan Pemerintah Dalam Pembinaan IKM (Industri Kecil Menengah)
Kebijakan Pemerintah Dalam Pembinaan IKM (Industri Kecil Menengah)
 
Agroindustri
Agroindustri  Agroindustri
Agroindustri
 
Presentasi kandidat jpt dinas ketahanan pangan dan penyuluhan
Presentasi kandidat jpt dinas ketahanan pangan dan penyuluhanPresentasi kandidat jpt dinas ketahanan pangan dan penyuluhan
Presentasi kandidat jpt dinas ketahanan pangan dan penyuluhan
 

More from Sri Wahyuni

Pembangunan Pertanian Berkelanjutan
Pembangunan Pertanian BerkelanjutanPembangunan Pertanian Berkelanjutan
Pembangunan Pertanian BerkelanjutanSri Wahyuni
 
Paradigma Teologi Pembebasan
Paradigma Teologi PembebasanParadigma Teologi Pembebasan
Paradigma Teologi PembebasanSri Wahyuni
 
Pembangunan Ekonomi Lokal
Pembangunan Ekonomi LokalPembangunan Ekonomi Lokal
Pembangunan Ekonomi LokalSri Wahyuni
 
PRINSIP-PRINSIP DAN ETIKA PENYULUHAN
PRINSIP-PRINSIP DAN ETIKA PENYULUHANPRINSIP-PRINSIP DAN ETIKA PENYULUHAN
PRINSIP-PRINSIP DAN ETIKA PENYULUHANSri Wahyuni
 
Pembangunan dan Globalisasi
Pembangunan dan GlobalisasiPembangunan dan Globalisasi
Pembangunan dan GlobalisasiSri Wahyuni
 
Inovasi,Partisipasi dan Good Governance
Inovasi,Partisipasi dan Good GovernanceInovasi,Partisipasi dan Good Governance
Inovasi,Partisipasi dan Good GovernanceSri Wahyuni
 
Akar Konsep Pemberdayaan
Akar Konsep PemberdayaanAkar Konsep Pemberdayaan
Akar Konsep PemberdayaanSri Wahyuni
 
Perencanaan Tata Ruang
Perencanaan Tata RuangPerencanaan Tata Ruang
Perencanaan Tata RuangSri Wahyuni
 
Penyuluhan Pertanian
Penyuluhan Pertanian Penyuluhan Pertanian
Penyuluhan Pertanian Sri Wahyuni
 

More from Sri Wahyuni (11)

Pembangunan Pertanian Berkelanjutan
Pembangunan Pertanian BerkelanjutanPembangunan Pertanian Berkelanjutan
Pembangunan Pertanian Berkelanjutan
 
Paradigma Teologi Pembebasan
Paradigma Teologi PembebasanParadigma Teologi Pembebasan
Paradigma Teologi Pembebasan
 
Pembangunan Ekonomi Lokal
Pembangunan Ekonomi LokalPembangunan Ekonomi Lokal
Pembangunan Ekonomi Lokal
 
Pemberdayaan
PemberdayaanPemberdayaan
Pemberdayaan
 
Kelembagaan
KelembagaanKelembagaan
Kelembagaan
 
PRINSIP-PRINSIP DAN ETIKA PENYULUHAN
PRINSIP-PRINSIP DAN ETIKA PENYULUHANPRINSIP-PRINSIP DAN ETIKA PENYULUHAN
PRINSIP-PRINSIP DAN ETIKA PENYULUHAN
 
Pembangunan dan Globalisasi
Pembangunan dan GlobalisasiPembangunan dan Globalisasi
Pembangunan dan Globalisasi
 
Inovasi,Partisipasi dan Good Governance
Inovasi,Partisipasi dan Good GovernanceInovasi,Partisipasi dan Good Governance
Inovasi,Partisipasi dan Good Governance
 
Akar Konsep Pemberdayaan
Akar Konsep PemberdayaanAkar Konsep Pemberdayaan
Akar Konsep Pemberdayaan
 
Perencanaan Tata Ruang
Perencanaan Tata RuangPerencanaan Tata Ruang
Perencanaan Tata Ruang
 
Penyuluhan Pertanian
Penyuluhan Pertanian Penyuluhan Pertanian
Penyuluhan Pertanian
 

RANCANGAN_KEBIJAKAN

  • 1. NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN KEBIJAKAN MENGGERAKKAN KELEMBAGAAN TERHADAP PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN SRI WAHYUNI PASCASARJANA UNIVERSITAS ANDALAS PADANG
  • 2. Latar Belakang • Berbagai program pengembangan dan pembangunan pertanian digerakkan dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan pertanian tidak dapat dipisahkan dari pengembangan kawasan perdesaan itu sendiri. Pengembangan Kawasan Perdesaan, merupakan suatu upaya pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan dengan memberikan berbagai dukungan yang dibutuhkan. Salah satu bentuk fasilitas pemerintah yang sangat diperlukan masyarakat adalah membangun kelembagaan yang kuat, karena sukses tidaknya program tergantung pada kekuatan kelembagaan tersebut.
  • 3. • Sejak diberlakukannya Undang-Undang No 22 dan 25 Tahun 1999, maka telah memberikan kewenangan terhadap pemerintah daerah dalam pembangunan dan keuangan secara penuh. Sehingga pemerintah daerah memiliki kewenangan dalam membuat kebijakan untuk pembangunan daerah. Salah satu nya yang harus menjadi perhatian pemerintah adalah pembenahan di tingkat kelembagaan.
  • 4. Tujuan dan Kegunaan • Mengidentifikasi keterkaitan kelembagaan dengan pengembangan kawasan • Memberikan kejelasan terhadap kebijakan yang diperlukan dalam menggerakkan kelembagaan pertanian
  • 5. RUANG LINGKUP DAN POKOK MATERI RANCANGAN UNDANG-UNDANG • • • • • KETENTUAN UMUM 1.Perdesaan adalah Wilayah dengan batas-batas administrasinya memiliki ciri khas pertanian, sumberdaya yang melimpah, dan kemasyarakatan yang homogen Kawasan perdesaaan adalah Satuan kesatuan wilayah yang memiliki fungsi menghasilkan produk-produk pertanian, serta pengelolaan terhadap sumberdaya alam Tujuan pembentukan kelembagaan adalah upaya pada peningkatan produksi pertanian dan pembentukan kelembagaan lebih ditekankan untuk memperkuat ikatan-ikatan horizontal (sesama pelaku usahatani) daripada memperkuat ikatan vertikal (petani dan pemerintah). Dan ditekankan pada untuk peningkatan peran aktif masyarakat pedesaan. Pengembangan Kawasan adalah strategi pembangunan wilayah untuk mendorong potensi wilayah dan memberikan kemudahan daerah dalam mengembangkan potensinya secara efektif dan efisien.
  • 6. • BAB II ASAS DAN TUJUAN • Azas dalam menelaah kebijakan menggerakkan kelembagaan dalam pengembangan kawasan perdesaan adalah: • Kemandirian • Kepercayaan • Transparansi • Aksesibilitas • Kesejahteraan • Kerakyatan • Keadilan
  • 7. • A. Strategi dan Kebijakan • • 1. Kebijakan Makro Pada kebijakan makro dilakukan melalui makro moneter maupun fiskal. Makro moneter, bagaimana para pelaku usahatani mampu berusaha pada setiap sub sistem agribisnis. Sedangkan Makro fiskal adalah bagaimana pemerintah memberikan penetapan pajak pada subsektor agribisnis. 2. Kebijakan Permodalan Memberikan celah terhadap para pelaku usahatani dalam mengakses permodalan. Yaitu sistem permodalan yang sesuai dengan budaya petani. Misalnya membangkitkan lagi sistem julo-julo,koperasi, dan lain sebagainya. 3. Kebijakan Teknologi Dengan diberlakukannya otonomi daerah, sangat membantu pemerintah daerah dalam melakukan riset teknologi ke daerah-daerah. Karena Teknologi yang diterapkan lebih disesuaikan lagi dengan kondisi agroklimat wilayah. 4. Kebijakan Kelembagaan petani Kelembagaan yang sangat dekat dengan kehidupan petani adalah kelembagaan untuk sarana produksi, kelembagaan pengolahan, dan pemasaran. Sarana produksi yang sangat diharapkan adalah terjangkau dan mudah didapat. Dalam kelembagaan pengolahan, ditawarkan perlunya dan sangat urgen bila ada kerjasama industri pengolahan pertanian skala menengah ke atas dengan petani, sehingga menimbulkan manfaat yang luas. Dan Dalam hal pemasaran, memang diperlukan regulasi dari pemerintah, yaitu adanya perlindungan terhadap keberlanjutan produksi dan keamanan petani secara psikologis dalam memasarkan hasil pertanian. Dalam artian, tidak terjebak dengan permainan harga tengkulak/toke. • • • • • •
  • 8. • 5. Kebijakan Sumberdaya Manusia • Sumberdaya manusia adalah skala prioritas dalam menggerakkan pembangunan. Sumberdaya manusia (SDM) memerlukan kebijakan dalam hal peningkatan kualitas. Dalam hal kuantitas, Indonesia tidak perlu meragukan lagi. Dan yang terpenting, ada pelatihan berkala untuk pelaku usahatani supaya kemampuan dan pengetahuan terus bertambah dan berkembang dalam adopsi inovasi teknologi. • 6. Kebijakan Kemitraan • Bargaining Position/posisi tawar petani dapat di tingkatkan dengan kerjasama yang positif. Dengan sistem kepercayaan dan keberlanjutan kerjasama dapat terjalin dan memberikan manfaat satu sama lainnya.
  • 9. Sasaran • Sasaran untuk menggerakkan kelembagaan dalam pengembangan kawasan perdesaan adalah pemerintah, Perusahaan/Swasta, LSM/Organisasi Petani, Petani, dan Masyarakat.
  • 10. • PEMBIAYAAN • Pembiayaan atas peraturan kebijakan menggerakkan kelembagaan dalam pengembangan kawasan perdesaan dibebankan pada mata Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota, dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, serta dapat bersumber dari masyarakat.
  • 11. PENUTUP • 5.2. Saran • Semua materi Naskah Akademik sebaiknya diatur dalam satu bentuk undang-undang. Untuk pelaksanaannya bagian yang relevan dan mendesak sebaiknya dituangkan dalam peraturan pelaksanaan atau peraturan lain. • Penyusunan Naskah Akademik Peraturan Perundang-undangan perlu mendapat prioritas tinggi, karena permasalahan yang dicakup dalam pengaturan ini merupakan materi yang vital dalam pengembangan kawasan. Bersamaan dengan atau segera setelah Naskah Akademik ini diterima, Rancangan UndangUndang yang bersangkutan harus segera disusun.