Dokumen tersebut membahas definisi kecepatan reaksi kimia yang dapat diukur berdasarkan volume unit reaktan, massa padat, luas permukaan antar dua cairan, luas permukaan padat, dan volume reaktor. Kecepatan reaksi bergantung pada konsentrasi, temperatur, dan orde reaksi, yang dihubungkan oleh hukum Arrhenius dan persamaan kecepatan umum. Contoh soal tentang energi aktivasi proses sterilisasi susu juga diber
2. Definisi Kecepatan Reaksi:
• Based on unit volume of reacting fluid,
ri =
• Based on unit mass of solid in fluid-solid systems,
ri’ =
• Based on interfacial surface in two-fluid systems or
based on unit surface of solid in gas-solid systems,
ri’’ =
3. • Based on unit volume of solid in gas-solid systems,
ri’’’ =
• Based on unit volume of reactor, if different from the
rate based on unit volume of fluid,
ri’’’’ =
• Intensif definisi kecepatan reaksi dapat dihubungkan:
= = = =
=
=
=
=
4. • Laju reaksi kimia dapat 1 detik to 3 tahun
• Persamaan kecepatan:
aA + bB → rR + sS
-rA = -
• The minus sign means disappearing (rate of
disappearance of A, -rA)
• Kecepatan reaksi keseluruhan dapat dihubungkan:
5. aA + bB → rR + sS
• Orde reaksi:
a CB
- rA = k CA
b
– ath orde terhadap A
– bth orde terhadap B
– nth orde keseluruhan
• Konstanta kecepatan reaksi:
(time)-1 (Concentration)1-n
6. • Persamaan Kecepatan terhadap Temperature–
Dependent
ri = f1 (temperature). f2 (concentration)
= k.f2 (concentration)
• Konstanta kecepatan reaksi direpresentasikan oleh
hukum Arrhenius:
k = kOe–E/RT
• Pada dua temperatur berbeda dengan konsentrasi
yang sama
7. • Contoh:
Susu dipasteurisasi jika dipanaskan pada 60oC selama
30 min, tetapi jika dipanaskan pada 74oC hanya 15
detik untuk hasil yang sama. Tentukan energi aktivasi
untuk proses sterilisasi ini.
8. • Kecepatan reaksi pada constant-volume
ri =
atau untuk gas ideal dimana C = p/RT
ri =
Analisis dari sistem constant-volume
• Tuliskan persamaan umum stoikiometri dan indikasikan
jumlah mol setiap komponen
9. aA + bB + ……. = rR + sS + ……….
Pada t = 0 NAo NBo NRo NSo Ninert
Pada t = t NA = NAo – ax NB = NBo – bx NR = NRo + rx NS = NSo + sx Ninert
Awalnya jumlah mole total dalam sistem:
No = NAo + NBo + … + NRo + NSo + … + Ninert
pada saat t
No = No + x (r + s + … - a - b - … ) = No + x Δn
dimana
Δn = r + s + … - a - b - …
Jadi CA =
10. • CA =
atau
pA = CART = pAo – (a/Δn)(π – πo)
similarly
pR = CRRT = pRo + (r/Δn)(π – πo)
Konversi
dan