SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Andi Syahid Muttaqi
Suhu yang harus dimiliki oleh udara kering
agar memiliki kerapatan yang sama seperti
udara lembab pada tekanan yang sama.
Udara yang ada di sekitar kita sebenarnya
adalah udara lembab yang merupakan
percampuran antara udara kering dengan uap
air.
Berat molekul udara lembab lebih kecil
daripada udara kering  Rm > Rd
Persamaan Status:
p.α = Rm.T
Pd.αd = Rd.T
e.αv = Rv.T
Rd Rv
Rm
Untuk menghindari penggunaan Rm pada
(p.α = Rm.T) , kita dapat menggunakan Rd
asalkan suhu yang digunakan adalah Tv.
Misalkan: Udara lembab dengan volume V,
suhu T dan tekanan P mempunyai massa
udara kering md dan massa uap air mv
ρ = m/V = (md + mv)/V
ρ = md/V + mv/V = ρ’d + ρ’v
Persamaan Status:
Uap air : e = Rv.ρ’v.T
Udara kering : pd = Rd.ρ’d.T
e dan pd merupakan tekanan parsial.
Dalam Hukum Dalton:
p = Σpi = pd + e
 maka:
Persamaan status untuk udara lembab (udara
yang ada di sekitar kita) dapat menghindari
penggunaan Rm  menggunakan Rd menjadi:
p = ρ.Rd.Tv
Sehingga, untuk mencari suhu virtual (Tv):












ε)(1p
e1
T
vT
Dengan kata lain, Tv adalah T udara kering
pada p sama, memiliki ρ yang sama dengan
udara lembab.
p = ρm.Rm.T
pd = ρd.Rd.Tv
ρm=ρd
Rm.T=Rd.Tv
p.α=Rd.Tv
Merupakan Hukum Kekekalan Energi.
“Energi tidak dapat diciptakan atau
dimusnahkan tetapi diubah dari satu bentuk
ke bentuk yang lain”.
Energi: Kapasitas sistem untuk melakukan
kerja
Suatu benda itu:
 memiliki energi kinetik dan potensial
makroskopik
 memiliki energi internal (dari energi kinetik dan
potensial molekul-molekul atau atom-atomnya)
Peningkatan energi internal dalam gerakan
molekul akan mengakibatkan peningkatan
suhu.
Perubahan energi potensial molekul-molekul
disebabkan karena perubahan letak
kedudukan molekul-molekul.
Energi internal (u) adalah energi total dari
semua molekul di dalam sebuah benda.
Misalkan: Satu unit massa benda diberi kalor
sebesar q (Joule), maka benda akan
melakukan kerja eksternal w (Joule), sisa
energi yang ada sebesar q – w (Joule).
Jika tidak ada perubahan energi makroskopik,
maka energi internal harus meningkat sebesar
q – w:
q – w = u2 – u1
u2 : energi internal akhir
u1 : energi internal awal
Dalam bentuk differensial ditulis:
δq – δw = du
Hukum I Termodinamika:
δq = du + p.dα .... (1)
Panas spesifik adalah panas yang diperlukan
untuk menaikkan suhu sistem sebesar 1o
(tanpa mengalami perubahan fase) 
Panas spesifik:
o Saat volume konstan
o Saat tekanan konstan
dT
δq
 Hukum I Termodinamika:
δq = cv.dT + p.dα ....(2)
δq = cp.dT – α.dp ....(3)
Catatan: cv + R = cp
cvd = 717 J.kg-1.K-1
cpd = 1004 J.kg-1.K-1
 Jika sejumlah panas diberikan kepada benda saat
p konstan sehingga volume spesifik meningkat
dari α1 ke α2.
 Kerja yang dilakukan p(α2 – α1)
δq = (u2 – u1) + p(α2 – α1)
= (u2 + p.α2) – (u1 + p.α1)
= h2 – h1
h = entalpi satu unit massa benda
h = u + p.α
 Dalam bentuk differensial:
dh = du + d(p.α)
dh = du + p.dα + α.dp
du = dh – p.dα – α.dp
 Hukum I Termodinamika:
δq = du + p.dα
= dh – p.dα – α.dp + p.dα
= dh – α.dp
= cp.dT – α.dp
sehingga:
dh = cp.dT
h = cp.T
Ada kalanya panas yang diberikan tetapi tidak
mengakibatkan perubahan suhu, hanya
mengalami perubahan fase.
Misalkan: Panas diberikan pada es pada p
normal dan T = 0 oC, suhu es tetap konstan,
tetapi es menjadi mencair (mengalami
perubahan fase).
Jadi, panas laten adalah panas yang
dibutuhkan untuk mengubah satu unit massa
suatu zat untuk berubah fase tanpa
mengalami perubahan suhu.
Suhu virtual meteorologi fisik

More Related Content

What's hot

7. hk.pertama termodinamika
7. hk.pertama termodinamika7. hk.pertama termodinamika
7. hk.pertama termodinamika
Habibur Rohman
 
kelembapan dan dew point
kelembapan dan dew pointkelembapan dan dew point
kelembapan dan dew point
novvria
 
Bab 3 Sifat Volumetris
Bab 3 Sifat VolumetrisBab 3 Sifat Volumetris
Bab 3 Sifat Volumetris
galih
 
1. new menerapkan hukum termodinamika
1. new menerapkan hukum termodinamika1. new menerapkan hukum termodinamika
1. new menerapkan hukum termodinamika
Ainia D'forezth
 
Chemical reaction engineering
Chemical reaction engineeringChemical reaction engineering
Chemical reaction engineering
wahyuddin S.T
 

What's hot (20)

Sesi 2 konveksi
Sesi 2  konveksiSesi 2  konveksi
Sesi 2 konveksi
 
Persamaan gas ideal
Persamaan gas ideal Persamaan gas ideal
Persamaan gas ideal
 
V kelembapan udara gtr
V kelembapan udara gtrV kelembapan udara gtr
V kelembapan udara gtr
 
Isoterm gas 2
Isoterm gas 2Isoterm gas 2
Isoterm gas 2
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 
Design ac
Design acDesign ac
Design ac
 
Pengeringan (lanjutan)
Pengeringan (lanjutan)Pengeringan (lanjutan)
Pengeringan (lanjutan)
 
7. hk.pertama termodinamika
7. hk.pertama termodinamika7. hk.pertama termodinamika
7. hk.pertama termodinamika
 
kelembapan dan dew point
kelembapan dan dew pointkelembapan dan dew point
kelembapan dan dew point
 
Persamaan keadaan pertemuan iii)
Persamaan keadaan pertemuan iii)Persamaan keadaan pertemuan iii)
Persamaan keadaan pertemuan iii)
 
Kelompok 3
Kelompok 3Kelompok 3
Kelompok 3
 
Ii.gas ideal
Ii.gas idealIi.gas ideal
Ii.gas ideal
 
Iv suhu gtr
Iv suhu gtrIv suhu gtr
Iv suhu gtr
 
Bab 3 Sifat Volumetris
Bab 3 Sifat VolumetrisBab 3 Sifat Volumetris
Bab 3 Sifat Volumetris
 
1. new menerapkan hukum termodinamika
1. new menerapkan hukum termodinamika1. new menerapkan hukum termodinamika
1. new menerapkan hukum termodinamika
 
Chemical reaction engineering
Chemical reaction engineeringChemical reaction engineering
Chemical reaction engineering
 
DASAR PEMPROSESAN UDARA
DASAR PEMPROSESAN UDARADASAR PEMPROSESAN UDARA
DASAR PEMPROSESAN UDARA
 
Agroklimatologi Kelembaban udara
Agroklimatologi Kelembaban udaraAgroklimatologi Kelembaban udara
Agroklimatologi Kelembaban udara
 
36.hukum tekanan
36.hukum tekanan36.hukum tekanan
36.hukum tekanan
 
Persamaan Gas Ideal
Persamaan Gas IdealPersamaan Gas Ideal
Persamaan Gas Ideal
 

Similar to Suhu virtual meteorologi fisik

Hukum termod-nol-dan-pertama-09
Hukum termod-nol-dan-pertama-09Hukum termod-nol-dan-pertama-09
Hukum termod-nol-dan-pertama-09
Agustinus Wiyarno
 
6. hk.pertama termodinamika
6. hk.pertama termodinamika6. hk.pertama termodinamika
6. hk.pertama termodinamika
Habibur Rohman
 
Termodinamika & teori kinetik gas
Termodinamika & teori kinetik gasTermodinamika & teori kinetik gas
Termodinamika & teori kinetik gas
NuRul Emi
 
Termodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutanTermodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutan
APRIL
 
Tugas fitri andayani dan hasnah(kdpf)
Tugas fitri andayani dan hasnah(kdpf)Tugas fitri andayani dan hasnah(kdpf)
Tugas fitri andayani dan hasnah(kdpf)
Fitri Andayani
 
Tugas fitri andayani dan hasnah(kdpf)
Tugas fitri andayani dan hasnah(kdpf)Tugas fitri andayani dan hasnah(kdpf)
Tugas fitri andayani dan hasnah(kdpf)
Fitri Andayani
 
Tugas fitri andayani dan hasnah(kdpf)
Tugas fitri andayani dan hasnah(kdpf)Tugas fitri andayani dan hasnah(kdpf)
Tugas fitri andayani dan hasnah(kdpf)
Fitri Andayani
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
Student
 
termodinamika-150312223636-conversion-gate01.pdf
termodinamika-150312223636-conversion-gate01.pdftermodinamika-150312223636-conversion-gate01.pdf
termodinamika-150312223636-conversion-gate01.pdf
ssuserc3ae65
 

Similar to Suhu virtual meteorologi fisik (20)

Kimia fisika
Kimia fisikaKimia fisika
Kimia fisika
 
Hukum termod-nol-dan-pertama-09
Hukum termod-nol-dan-pertama-09Hukum termod-nol-dan-pertama-09
Hukum termod-nol-dan-pertama-09
 
5 kapasitas panas (termodinamika)
5 kapasitas panas (termodinamika)5 kapasitas panas (termodinamika)
5 kapasitas panas (termodinamika)
 
Hukum termodinamika-i
Hukum termodinamika-iHukum termodinamika-i
Hukum termodinamika-i
 
6. hk.pertama termodinamika
6. hk.pertama termodinamika6. hk.pertama termodinamika
6. hk.pertama termodinamika
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Termodinamika & teori kinetik gas
Termodinamika & teori kinetik gasTermodinamika & teori kinetik gas
Termodinamika & teori kinetik gas
 
Termodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutanTermodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutan
 
Tugas fitri andayani dan hasnah(kdpf)
Tugas fitri andayani dan hasnah(kdpf)Tugas fitri andayani dan hasnah(kdpf)
Tugas fitri andayani dan hasnah(kdpf)
 
Tugas fitri andayani dan hasnah(kdpf)
Tugas fitri andayani dan hasnah(kdpf)Tugas fitri andayani dan hasnah(kdpf)
Tugas fitri andayani dan hasnah(kdpf)
 
Tugas fitri andayani dan hasnah(kdpf)
Tugas fitri andayani dan hasnah(kdpf)Tugas fitri andayani dan hasnah(kdpf)
Tugas fitri andayani dan hasnah(kdpf)
 
Hukum I termodinamika
Hukum I termodinamikaHukum I termodinamika
Hukum I termodinamika
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 
Termokimia 07
Termokimia 07Termokimia 07
Termokimia 07
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 
Termodinamika
Termodinamika  Termodinamika
Termodinamika
 
Materi gas & termodinamika
Materi gas & termodinamikaMateri gas & termodinamika
Materi gas & termodinamika
 
Termodinamika2
Termodinamika2Termodinamika2
Termodinamika2
 
Termodinamika2
Termodinamika2Termodinamika2
Termodinamika2
 
termodinamika-150312223636-conversion-gate01.pdf
termodinamika-150312223636-conversion-gate01.pdftermodinamika-150312223636-conversion-gate01.pdf
termodinamika-150312223636-conversion-gate01.pdf
 

Recently uploaded

Recently uploaded (10)

Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
tranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energitranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energi
 
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
 
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
 
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docxPERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
 

Suhu virtual meteorologi fisik

  • 2. Suhu yang harus dimiliki oleh udara kering agar memiliki kerapatan yang sama seperti udara lembab pada tekanan yang sama. Udara yang ada di sekitar kita sebenarnya adalah udara lembab yang merupakan percampuran antara udara kering dengan uap air. Berat molekul udara lembab lebih kecil daripada udara kering  Rm > Rd
  • 3. Persamaan Status: p.α = Rm.T Pd.αd = Rd.T e.αv = Rv.T Rd Rv Rm
  • 4. Untuk menghindari penggunaan Rm pada (p.α = Rm.T) , kita dapat menggunakan Rd asalkan suhu yang digunakan adalah Tv. Misalkan: Udara lembab dengan volume V, suhu T dan tekanan P mempunyai massa udara kering md dan massa uap air mv ρ = m/V = (md + mv)/V ρ = md/V + mv/V = ρ’d + ρ’v
  • 5. Persamaan Status: Uap air : e = Rv.ρ’v.T Udara kering : pd = Rd.ρ’d.T e dan pd merupakan tekanan parsial. Dalam Hukum Dalton: p = Σpi = pd + e  maka:
  • 6. Persamaan status untuk udara lembab (udara yang ada di sekitar kita) dapat menghindari penggunaan Rm  menggunakan Rd menjadi: p = ρ.Rd.Tv Sehingga, untuk mencari suhu virtual (Tv):             ε)(1p e1 T vT
  • 7. Dengan kata lain, Tv adalah T udara kering pada p sama, memiliki ρ yang sama dengan udara lembab. p = ρm.Rm.T pd = ρd.Rd.Tv ρm=ρd Rm.T=Rd.Tv p.α=Rd.Tv
  • 8. Merupakan Hukum Kekekalan Energi. “Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan tetapi diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain”. Energi: Kapasitas sistem untuk melakukan kerja
  • 9. Suatu benda itu:  memiliki energi kinetik dan potensial makroskopik  memiliki energi internal (dari energi kinetik dan potensial molekul-molekul atau atom-atomnya) Peningkatan energi internal dalam gerakan molekul akan mengakibatkan peningkatan suhu.
  • 10. Perubahan energi potensial molekul-molekul disebabkan karena perubahan letak kedudukan molekul-molekul. Energi internal (u) adalah energi total dari semua molekul di dalam sebuah benda. Misalkan: Satu unit massa benda diberi kalor sebesar q (Joule), maka benda akan melakukan kerja eksternal w (Joule), sisa energi yang ada sebesar q – w (Joule).
  • 11. Jika tidak ada perubahan energi makroskopik, maka energi internal harus meningkat sebesar q – w: q – w = u2 – u1 u2 : energi internal akhir u1 : energi internal awal Dalam bentuk differensial ditulis: δq – δw = du
  • 12. Hukum I Termodinamika: δq = du + p.dα .... (1)
  • 13. Panas spesifik adalah panas yang diperlukan untuk menaikkan suhu sistem sebesar 1o (tanpa mengalami perubahan fase)  Panas spesifik: o Saat volume konstan o Saat tekanan konstan dT δq
  • 14.  Hukum I Termodinamika: δq = cv.dT + p.dα ....(2) δq = cp.dT – α.dp ....(3) Catatan: cv + R = cp cvd = 717 J.kg-1.K-1 cpd = 1004 J.kg-1.K-1
  • 15.  Jika sejumlah panas diberikan kepada benda saat p konstan sehingga volume spesifik meningkat dari α1 ke α2.  Kerja yang dilakukan p(α2 – α1) δq = (u2 – u1) + p(α2 – α1) = (u2 + p.α2) – (u1 + p.α1) = h2 – h1 h = entalpi satu unit massa benda h = u + p.α
  • 16.  Dalam bentuk differensial: dh = du + d(p.α) dh = du + p.dα + α.dp du = dh – p.dα – α.dp  Hukum I Termodinamika: δq = du + p.dα = dh – p.dα – α.dp + p.dα = dh – α.dp = cp.dT – α.dp sehingga: dh = cp.dT h = cp.T
  • 17. Ada kalanya panas yang diberikan tetapi tidak mengakibatkan perubahan suhu, hanya mengalami perubahan fase. Misalkan: Panas diberikan pada es pada p normal dan T = 0 oC, suhu es tetap konstan, tetapi es menjadi mencair (mengalami perubahan fase). Jadi, panas laten adalah panas yang dibutuhkan untuk mengubah satu unit massa suatu zat untuk berubah fase tanpa mengalami perubahan suhu.