2. SALMONELLOSIS
Morfologi Salmonella sp
Bakteri berbentuk batang
Ukuran 1 μm x 0.5 sampai 0,8
μm
Tidak berspora
Motil kecuali S.pullorum dan S.
Gallinarum
Bersifat fakultatif anaerob
Bakteri gram negatif
Salmonellosis adalah penyakit menular yang dapat menyerang hewan maupun
manusia.
Salmonellosis disebabkan oleh bakteri Salmonella sp.
Taksonomi
Kingdom : Bacteria
Phyllum : Proteobakteria
Class : Gamma Proteobakteria
Ordo : Enterobakteriales
Famili : Enterobakteriaceae
Genus : Salmonella
Species : Salmonella sp.
3. GEJALA KLINIS
• Nafsu makan menurun
• Terjadi peradangan usus
• Bulu terlihat kusam
• Diare berwarna putih
• Bulu terlihat terkulai
• Dehidrasi
• Demam (40,5-41,5 ºC)
4. KOLEKSI SAMPEL
Sampel yang diambil dapat berupa cotton swab kloaka dan
juga feses ayam yang terindikasi gejala Salmonellosis
Kemudian sampel feses dimasukkan kedalam botol atau
tempat koleksi sampel yang sudah diisi dengan larutan atau
media transport seperti:
Larutan BPW,
NaCl,
Media Carry and Blair yang merupakan media transport
umum, dan
Media Stuart yang merupakan media yang digunakan untuk
media transport terutama bakteri perut (gram negatif). Misal
spesimen yang berasal dari feses.
5. ISOLASI BAKTERI
Isolasi/kultur bakteri dapat dilakukan pada beberapa media, seperti:
Media umum : Nutrient agar
Media Pengkayaan : Selenit Broth (untuk menyuburkan pertumbuhan bakteri
Media Selektif dan Diferensial: MacConkey Agar, Salmonella Shigela Agar (SSA),
Xylose Lysine Deoxycholate (XLD)
Pada umunya bentukan dari koloni Salmonella berbentuk bulat, kecil, permukaan
cenderung cembung, terdapat titik hitam di tengah, dan pinggiran rata, namun
untuk warnanya terdapat perbedaan pada beberapa media seperti pada SSA dan
MCA warnanya transparan, dan pada media XLD koloni berwarna merah muda.
7. PEWARNAAN GRAM
Pewarnaan Gram: untuk membedakan antara bakteri gram negatif dan gram positif.
Prinsip :
Bakteri gram (+) akan mempertahankan zat warna kristal violet>> Ungu.
Bakteri gram (–) menyerap warna safranin>> Merah.
Langkah-langkah pewarnaan gram :
Siapkan media agar yang ditumbuhi isolat Salmonella sp., batang ose, bunsen, object
glass, NaCl, pipet tetes, Crystal violet, Lugol, Eter Alkohol, Safranin, mikroskop, dan
minyak emersi.
Isolat Salmonella sp. pada media diambil 1 koloni menggunakan batang ose, kemudian
dihomogenkan dengan 1 tetes NaCl diatas object glass. Kemudian difiksasi dengan
bunsen.
Object glass yang sudah terdapat bakteri Salmonella sp. ditetesi dengan larutan Crystal
violet selamat 3-5 menit, kemudian dibilas dengan air mengalir.
Selanjutnya ditetesi Lugol selama 1 menit, kemudian dibilas dengan air mengalir.
Lalu teteskan eter alkohol selama 10 detik, lalu dibilas dengan air mengalir.
Terakhir diteteskan dengan safranin selama 30 detik, lalu dibilas dengan air mengalir.
Kemudian dikeringkan dengan diangin-anginkan di udara, dan diamati di bawah
mikroskop dengan perbesaran 100x menggunakan minyak emersi.
9. UJI BIOKIMIA
Uji Katalase
Untuk mengetahui
kemampuan bakteri
dalam memproduksi
enzim katalase.
Hasil uji katalase :
Positif >>terdapat
gas/gelembung
Uji Triple Sugar Iron Agar (TSIA)
Triple Sugar Iron Agar (TSIA) : Dilakukan untuk
membedakan kemampuan bakteri dalam menguraikan
dektrosa, sukrosa, laktosa dengan indikasi adanya
pembebasan gas H2S ( hidrogen sulfida).
Media TSIA yang mengandung Salmonella sp di
bagian slant (permukaan) akan kembali ke warna
merah, dengan bagian dasar berubah menjadi
kuning karena bakteri di bagian dasar kekurangan
oksigen sehingga tidak mampu mengoksidasi asam
amino di bagian dasar. Perubahan warna menjadi
kuning pada daerah dasar menunjukkan bahwa
terjadi fermentasi glukosa. Pada beberapa jenis
bakteri, bagian permukaan yang ditumbuhi bakteri
tersebut menghasilkan endapan berwarna hitam
karena produksi H2S oleh selsel bakteri tersebut
(Midorikawa et al., 2014; Rizky Amiruddin et al.,
2017).
10. Uji Simmons Citrate Agar (SCA)
Uji Simmons Citrate Agar digunakan untuk
membedakan antara famili Enterobacteriaceae
dan kelompok Aerogenes berdasarkan
pemanfaatan sitrat sebagai satu-satunya
sumber karbon (Himedia, 2019).
Hasil positif uji Simmons Citrate ditunjukkan
dengan perubahan media menjadi warna biru
karena adanya indikator bromthymol blue
(Apelabi et al., 2015). Menurut pernyataan
Himedia (2019) bahwa Salmonella akan
menunjukkan reaksi positif pada uji Simmons
Citrate Agar.
Uji Sulfide Indole Motility (SIM) & Uji Indol
Uji pada media ini terdiri tiga parameter
pengamatan, yaitu uji pembentukan sulfur (H2S),
uji pembentukan indol dari hasil penguraian asam
amino, dan pengamatan pergerakan pertumbuhan
bakteri dalam media tabung
Hasil positif adanya H2S ditandai dengan
menghitamnya medium yang telah diinokulasikan,
sedangkan hasil positif adanya motilitas adalah
melebarnya zona difusi pertumbuhan dari garis
inokulasi (Hardy, 1996). Menurut pernyataan
McHan (2014) bahwa Salmonella merupakan bakteri
yang motil dan dapat menghasilkan gas H2S.