SlideShare a Scribd company logo
1 of 41
KIMIA DASAR II
Prof. Dr. Hamzar Suyani, MSc
2
Jadwal Pertemuan
Sabtu, 8:00 – 9:40
3
Materi Kuliah
1. Termodinamika Kimia (Chapter 15)
2. Kinetika Kimia (Chapter 16)
3. Keseimbangan Kimia (Chapter 17)
4. Keseimbangan asam basa (Chapter 18)
5. Keseimbangan hidrolisis (Chapter 19)
6. Keseimbangan kelarutan (Chapter 20)
7. Elektrokimia (Chapter 21)
8. Kimia Inti (Chapter 30)
4
Buku Pegangan
Whitten, Gailey dan Davis
General Chemistry
with qualitative
Analysis
5
Termodinamika
Mempelajari perubahan energi yang menyertai
proses kimia dan fisika. Biasanya berupa
panas (Termo)
 Termokimia, mengamati, mengukur, dan
memprediksi (perhitungan) perubahan energi
pada proses kimia.
 Penggunaan perubahan energi untuk
menetukan apakah suatu proses dapat
berlangsung pada suatu kondisi tertentu, dan
menetukan perubahan kondisi agar proses
lebih mudah atau jangan terjadi.
6
Hukum Termodinamika Pertama
Energi adalah kapasitas melakukan kerja dan/atau
perpindahan panas.
Energi kinetik adalah energi gerak.
Ekinetik = ½ mv2
Energi potensial energi dipunyai sistem karena posisi
dan komposisi
Jumlah energi total dari universe adalah konstan
Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan
dengan proses fisika atau reaksi kimia biasa
7
Sumber Energi??
8
9
Istilah dalam termodinamika
 Sistem → materi yang terlibat dalam
perubahan kimia atau fisika
 Lingkungan → apa saja yang berada
disekeliling sistem
 Universe → sistem dan lingkungan
 Keadaan → kondisi yang menentukan
sifat sistem (suhu, tekanan, komposisi,
wujud (gas, cair atau padat))
 Fungsi keadaan → P, V, T
10
Perubahan energi dalam, ∆E
Energi dalam adalah semua energi yang
dikandung materi (kinetik, tarik menarik,
tolah menolak, dan lain lain).
Perubahan energi dalam, ∆E, perbedaan
antara energi dalam produk dengan
energi dalam reaktan.
∆E = Eakhir – Eawal = Eproduk – Ereaktan = q + w
q = panas, w = kerja
w = f x d = gaya x jarak
11
Tanda nilai q dan w
q + → Panas diserap sistem
dari lingkungan
q - → Panas dilepaskan
sistem ke lingkungan
w + → Kerja dilakukan
terhadap sistem oleh
lingkungan
w - → Kerja dilakukan oleh
sistem terhadap
lingkungan
Sistem
Lingkungan
w
q+ -
+ -
12
Reaksi pembakaran metana
CH4(g) + 2 O2(g) → CO2(g) + 2 H2O(l) + 887 kJ
887 kJ energi dilepaskan bila 1 mol metana bereaksi dengan 2
mol oksigen membentuk 1mol karbondioksida dan 2 mol air
CH4(g) + 2 O2(g) → CO2(g) + 2 H2O(l) ∆E = - 887 kJ
Bila dibalik,
CO2(g) + 2 H2O(l) → CH4(g) + 2 O2(g) - 887 kJ
CO2(g) + 2 H2O(l) → CH4(g) + 2 O2(g) ∆E = + 887 kJ
13
Kerja tekanan-volume
P x V = F/d2
x d3
= Fd = w
Bila tekanan konstan, w = -P∆V = -P(V2 – V1)
Gas mengembang, V2 – V1 > 0 w → ?
Kerja oleh/terhadap sistem?
Gas menyusut (kompres), w → ?
Substitusi -P∆V pada ∆E = q + w
∆E = q - P∆V
Pada volume konstan, tidak ada kerja P∆V, walaupun P berobah,
tidak ada yang bergerak, maka d = 0 dan Fd = 0
∆E = qv
Volume padatan atau cairan tidak berobah oleh perubahan tekanan,
maka pembentukan atau pemakainnya tidak menghasilkan kerja
14
CO2 padat dalam kantong plastik
∆E = qp
15
Perubahan pada volume konstan
∆E = qv
CO2 padat dalam labu tertutup berubah jadi gas
16
Kerja oleh perubahan n
Hukum gas ideal, P∆V = (∆n)RT
(∆n = nproduk – nreaktan, hanya berupa gas)
∆n = 0, tidak ada kerja
2 NH4NO3(s) → 2 N2(g) + 4 H2O(g) + O2(g)
H2(g) + Cl2(g) → 2 HCl(g)
2 SO2(g) + O2(g) → 2SO3(g)
Kerja oleh/terhadap sistem?
17
Kalorimetri
Metoda penentuan panas dilepaskan/ diserap
reaksi atau perubahan fisika
• Kalorimeter Bom → volume konstan (∆E = qv)
• Kalorimeter cangkir kopi → tekanan konstan
(∆E = qp)
Pada keduanya berlaku hubungan,
Panas dilepaskan reaksi = panas diterima
kalorimeter + panas diterima air
Konstanta kalorimeter = kapasitas panas
kalorimeter → panas diperlukan kalorimeter
untuk menaikkan suhu 1 o
C.
18
Reaksi NaOH dengan HCl
19
Kalorimeter
20
Mengukur Energi Reaksi Kimia
21
Menentukan konstanta kalorimeter
Kedalam kalorimeter dimasukkan 3000 g air. Kemudian dimasukkan
senyawa yang menghasilkan 9,598 kJ. Suhu naik 0,629 o
C.
Berapa nilai konstanta kalorimeter?
Panas diterima air
= masa air x kapasitas panas air x perubahan suhu
= 3000 g x 4,184 J/g.o
C x 0,629 o
C = 7895 J
Panas diterima kalorimeter
= panas hasil reaksi – panas diterima air
= 9598 J – 7895 J = 1703 J = 1,703 kJ
Kapasitas panas = 1,703 kJ/0,629 o
C = 2,71 kJ/o
C
22
Contoh pemakaian
1,000 g sampel etanol dibakar dalam kalorimeter bom yang berisi
3000 g air. Suhu naik dari 24,284 o
C menjadi 26,225 o
C. Tentukan
nilai ∆E dalam J/g dan kJ/mol etanol.
C2H5OH(l) + 3 O2(g) → 2 CO2(g) + 3 H2O(l)
Perubahan suhu = 26,225 o
C - 24,284 o
C = 1,941 o
C
Panas diterima air = 3000 g x 4,184 J/g. o
C x 1,941 o
C = 2,436 x 104
J
= 24,36 kJ
Panas diterima kalorimeter = 2,71 kJ/o
C x 1,941 o
C = 5,26 kJ.
Panas total = 24,36 kJ + 5,26 kJ = 29,62 kJ
Panas reaksi = -29,62 kJ/g etanol x 46,07 g/mol
= - 1365 kJ/mol etanol
23
Problem
1. A 2.00-g sample of hydrazine, N2H4, is burned in a bomb
calorimeter that contains 6.40 x103
g of H2O, and the
temperature increases from 25.00°C to 26.17°C. The heat
capacity of the calorimeter is 3.76 kJ/°C. Calculate ∆E for
the combustion of N2H4 in kJ/g and in kJ/mol.
2. A nutritionist determines the caloric value of a 10.00- gram
sample of beef fat by burning it in a bomb calorimeter. The
calorimeter held 2.500 kg of water, the heat capacity of the
bomb is 1.360 kJ/°C, and the temperature of the calorimeter
increased from 25.0°C to 56.9°C. (a) Calculate the number
of joules released per gram of beef fat. (b) One nutritional
Calorie is 1 kcal or 4184 joules. What is the dietary, caloric
value of beef fat, in nutritional Calories per gram?
24
Kalorimeter cangkir kopi
50,0 ml larutan tembaga(II) sulfat pada suhu 23,35 o
C dicampur
dengan 50 ml larutan NaOH, juga pada 23,35 o
C dalam
kalorimeter cangkir kopi dengan kapasitas panas 24,0 J/ o
C.
Setelah reaksi berlangsung, suhu berobah menjadi 26,65 o
C.
Densiti larutan akhir adalah 1,02 g/ml. Hitung jumlah energi
dibebaskan.
Cu(SO4)(aq) + 2NaOH(aq) → Cu(OH)2(s) + Na2SO4(aq)
Masa larutan = (50+50)ml x 1,02g/ml = 102 g
Panas diserap larutan = 102 g x 4,18 J/g.o
C x (26,65-23,35) o
C = 1,41
x 103
J
Panas diserap kalorimeter = 24,0 J/ o
C x (26,65-23,35) o
C = 79 J.
Jumlah panas diserap = 1,41 x 103
J + 79 J = 1,49 x 103
J.
Jadi jumlah panas dilepaskan = 1,49 kJ.
25
Problem
1. A 5.1-gram piece of gold jewelry is removed from water at
100.0°C and placed in a coffee-cup calorimeter containing 16.9
g of water at 22.5°C. The equilibrium temperature of the water
and jewelry is 23.2°C. The calorimeter constant is known from
calibration experiments to be 1.87 J/°C. What is the specific
heat of this piece of jewelry? The specific heat of pure gold is
0.129 J/g °C. Is the jewelry pure gold?
2. A coffee-cup calorimeter having a heat capacity of 472 J/°C is used to
measure the heat evolved when the following aqueous solutions, both
initially at 22.6°C, are mixed: 100. g of solution containing 6.62 g of
lead(II) nitrate, Pb(NO3)2, and 100. g of solution containing 6.00 g of
sodium iodide, NaI. The final temperature is 24.2°C. Assume that the
specific heat of the mixture is the same as that for water, 4.18 J/g.°C.
The reaction is
Pb(NO3)2(aq) + 2NaI(aq) → PbI2 (s) + 2NaNO3 (aq)
(a) Calculate the heat evolved in the reaction. (b) Calculate the ∆H for
the reaction under the conditions of the experiment.
26
Problem
27
Perubahan Entalpi, ∆H
Perobahan entalpi, ∆H, adalah panas reaksi pada
tekanan tetap.
∆H = ∆E + P∆V
∆E = q + w w = -p∆V
∆H = q + w + P∆V
∆H = qP (pada P dan T konstan)
Reaksi pembakaran etanol,
W = -P∆V = -(∆n)RT = -(-1 mol)(8,314J/mol.K)(298 K)
= +2,48 x 103
J.
∆H = -1365 kJ/mol – 2,48 kJ/mol = -1367 kJ/mol
28
Keadaan Standar
• Tekanan = 1 atm
• Suhu = 25 o
C = 298 K
• Senyawa:
- padatan/cairan → zat murni
- gas → tekanan 1 atm
- larutan → konsentrasi 1 M
Entalpi pembentukan molar standar, ∆Ho
f, adalah jumlah energi
diserap pada reaksi pembentukan satu mol senyawa dari unsur-
unsurnya dalam keadaan standar (Appendix K)
H2(g) + Br2(l) → 2HBr(g) + 72,8 kJ ∆Ho
= - 72,8 kJ/mol
½ H2(g) + ½ Br2(l) → HBr(g) + 36,4 kJ ∆Ho
= - 36,4 kJ/mol
∆Ho
fHBr(g) = - 36,4 kJ/mol
29
Nilai beberapa H0
f
30
∆H pembentukan
31
Hukum Hess
Perobahan entalpi reaksi akan sama
apakah reaksi itu berlangsung satu tahap
atau dalam beberapa tahap
∆H0
reaksi = ∆H0
A + ∆H0
B + ∆H0
C + ….
Secara umum dalam suatu reaksi
∆H0
reaksi = ∑n∆H0
f produk - ∆H0
f reaktan
32
33
34
35
Pemakaian hukum Hess
36
Energi ikatan (Bond Energy, BE)
Jumlah Energi diperlukan untuk memutus 1 mol ikatan
kovalen senyawa gas membentuk produk dalam
keadaan gas
37
Perubahan Entalpi dari energi ikatan
∆H0
reaksi = ∑BEreaktan - ∑BEproduk
Tentukan nilai ∆H pembakaran butana menggunakan energi
ikatan
C4H10(g) + 13/2 O2 → 4 CO2(g) + 5 H2O(g)
∆H0
reaksi = (10 BEC-H + 3 BEC-C + 13/2 BEO=O) – (8 BEC=O + 10 BEOH)
= (10 x 414 + 3 x 347 + 13/2 x 498) – (8 x 741 + 10 x 464)
= 8418 – 10568
= - 2150 kJ/mol
38
Problem in book
39
Tentukan nilai perubahan entalpi
40
Problem
41

More Related Content

What's hot (20)

Thermokimia
ThermokimiaThermokimia
Thermokimia
 
Modul thermokimia
Modul thermokimiaModul thermokimia
Modul thermokimia
 
ITP UNS SEMESTER 1 Termokimia
ITP UNS SEMESTER 1 TermokimiaITP UNS SEMESTER 1 Termokimia
ITP UNS SEMESTER 1 Termokimia
 
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimiaTermodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 
Perubahan entalphi
Perubahan entalphiPerubahan entalphi
Perubahan entalphi
 
Termokimia(1)
Termokimia(1)Termokimia(1)
Termokimia(1)
 
TERMOKIMIA
TERMOKIMIATERMOKIMIA
TERMOKIMIA
 
Thermokimia
ThermokimiaThermokimia
Thermokimia
 
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-lapraklaporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
 
TERMOKIMIA by DIANTO IRAWAN
TERMOKIMIA by DIANTO IRAWANTERMOKIMIA by DIANTO IRAWAN
TERMOKIMIA by DIANTO IRAWAN
 
Laporan termokimia
Laporan termokimia Laporan termokimia
Laporan termokimia
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 
Bab6 hubungan energi dalam reaksi kimia
Bab6 hubungan energi dalam reaksi kimiaBab6 hubungan energi dalam reaksi kimia
Bab6 hubungan energi dalam reaksi kimia
 
Perubahan entalpi reaksi menggunakan kalorimeter sederhana
Perubahan entalpi reaksi menggunakan kalorimeter sederhanaPerubahan entalpi reaksi menggunakan kalorimeter sederhana
Perubahan entalpi reaksi menggunakan kalorimeter sederhana
 
Soal SNMPTN Kimia
Soal SNMPTN KimiaSoal SNMPTN Kimia
Soal SNMPTN Kimia
 
Laporan tetap pratikum Kimia (Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi)
Laporan  tetap pratikum  Kimia (Penentuan  Perubahan  Entalpi  Reaksi)Laporan  tetap pratikum  Kimia (Penentuan  Perubahan  Entalpi  Reaksi)
Laporan tetap pratikum Kimia (Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi)
 
Termodinamika kimia (pertemuan 2)
Termodinamika kimia (pertemuan 2)Termodinamika kimia (pertemuan 2)
Termodinamika kimia (pertemuan 2)
 
Bab 6 Hubungan Energi dalam Reaksi Kimia
Bab 6 Hubungan Energi dalam Reaksi KimiaBab 6 Hubungan Energi dalam Reaksi Kimia
Bab 6 Hubungan Energi dalam Reaksi Kimia
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 

Similar to KIMIA DASAR II

Similar to KIMIA DASAR II (20)

week-89-10-energi-perubahan-energi1.ppt
week-89-10-energi-perubahan-energi1.pptweek-89-10-energi-perubahan-energi1.ppt
week-89-10-energi-perubahan-energi1.ppt
 
AAD
AADAAD
AAD
 
Termo ppt.pptx
Termo ppt.pptxTermo ppt.pptx
Termo ppt.pptx
 
termokimia+(12-13).pdf
termokimia+(12-13).pdftermokimia+(12-13).pdf
termokimia+(12-13).pdf
 
Termokimia - Zimon Pereiz.pptx
Termokimia - Zimon Pereiz.pptxTermokimia - Zimon Pereiz.pptx
Termokimia - Zimon Pereiz.pptx
 
termo_kim2_3 (1).pdf
termo_kim2_3 (1).pdftermo_kim2_3 (1).pdf
termo_kim2_3 (1).pdf
 
Konsep TermodinamikaTugas 3
Konsep TermodinamikaTugas 3Konsep TermodinamikaTugas 3
Konsep TermodinamikaTugas 3
 
BAHAN AJAR TERMOKIMIA.ppt
BAHAN AJAR TERMOKIMIA.pptBAHAN AJAR TERMOKIMIA.ppt
BAHAN AJAR TERMOKIMIA.ppt
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 
Ppt termokimia
Ppt termokimiaPpt termokimia
Ppt termokimia
 
Praktikal 2 sce 3109
Praktikal  2 sce 3109Praktikal  2 sce 3109
Praktikal 2 sce 3109
 
Bab 3 termodinamika
Bab 3 termodinamikaBab 3 termodinamika
Bab 3 termodinamika
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 
SOAL SOAL TERMOKIMIA 2023 KELAS XI IPA.pptx
SOAL SOAL TERMOKIMIA 2023 KELAS XI IPA.pptxSOAL SOAL TERMOKIMIA 2023 KELAS XI IPA.pptx
SOAL SOAL TERMOKIMIA 2023 KELAS XI IPA.pptx
 
jbptunikompp-gdl-dianandria-23521-3-3.kimia-a.ppt
jbptunikompp-gdl-dianandria-23521-3-3.kimia-a.pptjbptunikompp-gdl-dianandria-23521-3-3.kimia-a.ppt
jbptunikompp-gdl-dianandria-23521-3-3.kimia-a.ppt
 
Kimia Dasar - Bab 3
Kimia Dasar - Bab 3Kimia Dasar - Bab 3
Kimia Dasar - Bab 3
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 
termokimia
 termokimia  termokimia
termokimia
 

KIMIA DASAR II

  • 1. KIMIA DASAR II Prof. Dr. Hamzar Suyani, MSc
  • 3. 3 Materi Kuliah 1. Termodinamika Kimia (Chapter 15) 2. Kinetika Kimia (Chapter 16) 3. Keseimbangan Kimia (Chapter 17) 4. Keseimbangan asam basa (Chapter 18) 5. Keseimbangan hidrolisis (Chapter 19) 6. Keseimbangan kelarutan (Chapter 20) 7. Elektrokimia (Chapter 21) 8. Kimia Inti (Chapter 30)
  • 4. 4 Buku Pegangan Whitten, Gailey dan Davis General Chemistry with qualitative Analysis
  • 5. 5 Termodinamika Mempelajari perubahan energi yang menyertai proses kimia dan fisika. Biasanya berupa panas (Termo)  Termokimia, mengamati, mengukur, dan memprediksi (perhitungan) perubahan energi pada proses kimia.  Penggunaan perubahan energi untuk menetukan apakah suatu proses dapat berlangsung pada suatu kondisi tertentu, dan menetukan perubahan kondisi agar proses lebih mudah atau jangan terjadi.
  • 6. 6 Hukum Termodinamika Pertama Energi adalah kapasitas melakukan kerja dan/atau perpindahan panas. Energi kinetik adalah energi gerak. Ekinetik = ½ mv2 Energi potensial energi dipunyai sistem karena posisi dan komposisi Jumlah energi total dari universe adalah konstan Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan dengan proses fisika atau reaksi kimia biasa
  • 8. 8
  • 9. 9 Istilah dalam termodinamika  Sistem → materi yang terlibat dalam perubahan kimia atau fisika  Lingkungan → apa saja yang berada disekeliling sistem  Universe → sistem dan lingkungan  Keadaan → kondisi yang menentukan sifat sistem (suhu, tekanan, komposisi, wujud (gas, cair atau padat))  Fungsi keadaan → P, V, T
  • 10. 10 Perubahan energi dalam, ∆E Energi dalam adalah semua energi yang dikandung materi (kinetik, tarik menarik, tolah menolak, dan lain lain). Perubahan energi dalam, ∆E, perbedaan antara energi dalam produk dengan energi dalam reaktan. ∆E = Eakhir – Eawal = Eproduk – Ereaktan = q + w q = panas, w = kerja w = f x d = gaya x jarak
  • 11. 11 Tanda nilai q dan w q + → Panas diserap sistem dari lingkungan q - → Panas dilepaskan sistem ke lingkungan w + → Kerja dilakukan terhadap sistem oleh lingkungan w - → Kerja dilakukan oleh sistem terhadap lingkungan Sistem Lingkungan w q+ - + -
  • 12. 12 Reaksi pembakaran metana CH4(g) + 2 O2(g) → CO2(g) + 2 H2O(l) + 887 kJ 887 kJ energi dilepaskan bila 1 mol metana bereaksi dengan 2 mol oksigen membentuk 1mol karbondioksida dan 2 mol air CH4(g) + 2 O2(g) → CO2(g) + 2 H2O(l) ∆E = - 887 kJ Bila dibalik, CO2(g) + 2 H2O(l) → CH4(g) + 2 O2(g) - 887 kJ CO2(g) + 2 H2O(l) → CH4(g) + 2 O2(g) ∆E = + 887 kJ
  • 13. 13 Kerja tekanan-volume P x V = F/d2 x d3 = Fd = w Bila tekanan konstan, w = -P∆V = -P(V2 – V1) Gas mengembang, V2 – V1 > 0 w → ? Kerja oleh/terhadap sistem? Gas menyusut (kompres), w → ? Substitusi -P∆V pada ∆E = q + w ∆E = q - P∆V Pada volume konstan, tidak ada kerja P∆V, walaupun P berobah, tidak ada yang bergerak, maka d = 0 dan Fd = 0 ∆E = qv Volume padatan atau cairan tidak berobah oleh perubahan tekanan, maka pembentukan atau pemakainnya tidak menghasilkan kerja
  • 14. 14 CO2 padat dalam kantong plastik ∆E = qp
  • 15. 15 Perubahan pada volume konstan ∆E = qv CO2 padat dalam labu tertutup berubah jadi gas
  • 16. 16 Kerja oleh perubahan n Hukum gas ideal, P∆V = (∆n)RT (∆n = nproduk – nreaktan, hanya berupa gas) ∆n = 0, tidak ada kerja 2 NH4NO3(s) → 2 N2(g) + 4 H2O(g) + O2(g) H2(g) + Cl2(g) → 2 HCl(g) 2 SO2(g) + O2(g) → 2SO3(g) Kerja oleh/terhadap sistem?
  • 17. 17 Kalorimetri Metoda penentuan panas dilepaskan/ diserap reaksi atau perubahan fisika • Kalorimeter Bom → volume konstan (∆E = qv) • Kalorimeter cangkir kopi → tekanan konstan (∆E = qp) Pada keduanya berlaku hubungan, Panas dilepaskan reaksi = panas diterima kalorimeter + panas diterima air Konstanta kalorimeter = kapasitas panas kalorimeter → panas diperlukan kalorimeter untuk menaikkan suhu 1 o C.
  • 21. 21 Menentukan konstanta kalorimeter Kedalam kalorimeter dimasukkan 3000 g air. Kemudian dimasukkan senyawa yang menghasilkan 9,598 kJ. Suhu naik 0,629 o C. Berapa nilai konstanta kalorimeter? Panas diterima air = masa air x kapasitas panas air x perubahan suhu = 3000 g x 4,184 J/g.o C x 0,629 o C = 7895 J Panas diterima kalorimeter = panas hasil reaksi – panas diterima air = 9598 J – 7895 J = 1703 J = 1,703 kJ Kapasitas panas = 1,703 kJ/0,629 o C = 2,71 kJ/o C
  • 22. 22 Contoh pemakaian 1,000 g sampel etanol dibakar dalam kalorimeter bom yang berisi 3000 g air. Suhu naik dari 24,284 o C menjadi 26,225 o C. Tentukan nilai ∆E dalam J/g dan kJ/mol etanol. C2H5OH(l) + 3 O2(g) → 2 CO2(g) + 3 H2O(l) Perubahan suhu = 26,225 o C - 24,284 o C = 1,941 o C Panas diterima air = 3000 g x 4,184 J/g. o C x 1,941 o C = 2,436 x 104 J = 24,36 kJ Panas diterima kalorimeter = 2,71 kJ/o C x 1,941 o C = 5,26 kJ. Panas total = 24,36 kJ + 5,26 kJ = 29,62 kJ Panas reaksi = -29,62 kJ/g etanol x 46,07 g/mol = - 1365 kJ/mol etanol
  • 23. 23 Problem 1. A 2.00-g sample of hydrazine, N2H4, is burned in a bomb calorimeter that contains 6.40 x103 g of H2O, and the temperature increases from 25.00°C to 26.17°C. The heat capacity of the calorimeter is 3.76 kJ/°C. Calculate ∆E for the combustion of N2H4 in kJ/g and in kJ/mol. 2. A nutritionist determines the caloric value of a 10.00- gram sample of beef fat by burning it in a bomb calorimeter. The calorimeter held 2.500 kg of water, the heat capacity of the bomb is 1.360 kJ/°C, and the temperature of the calorimeter increased from 25.0°C to 56.9°C. (a) Calculate the number of joules released per gram of beef fat. (b) One nutritional Calorie is 1 kcal or 4184 joules. What is the dietary, caloric value of beef fat, in nutritional Calories per gram?
  • 24. 24 Kalorimeter cangkir kopi 50,0 ml larutan tembaga(II) sulfat pada suhu 23,35 o C dicampur dengan 50 ml larutan NaOH, juga pada 23,35 o C dalam kalorimeter cangkir kopi dengan kapasitas panas 24,0 J/ o C. Setelah reaksi berlangsung, suhu berobah menjadi 26,65 o C. Densiti larutan akhir adalah 1,02 g/ml. Hitung jumlah energi dibebaskan. Cu(SO4)(aq) + 2NaOH(aq) → Cu(OH)2(s) + Na2SO4(aq) Masa larutan = (50+50)ml x 1,02g/ml = 102 g Panas diserap larutan = 102 g x 4,18 J/g.o C x (26,65-23,35) o C = 1,41 x 103 J Panas diserap kalorimeter = 24,0 J/ o C x (26,65-23,35) o C = 79 J. Jumlah panas diserap = 1,41 x 103 J + 79 J = 1,49 x 103 J. Jadi jumlah panas dilepaskan = 1,49 kJ.
  • 25. 25 Problem 1. A 5.1-gram piece of gold jewelry is removed from water at 100.0°C and placed in a coffee-cup calorimeter containing 16.9 g of water at 22.5°C. The equilibrium temperature of the water and jewelry is 23.2°C. The calorimeter constant is known from calibration experiments to be 1.87 J/°C. What is the specific heat of this piece of jewelry? The specific heat of pure gold is 0.129 J/g °C. Is the jewelry pure gold? 2. A coffee-cup calorimeter having a heat capacity of 472 J/°C is used to measure the heat evolved when the following aqueous solutions, both initially at 22.6°C, are mixed: 100. g of solution containing 6.62 g of lead(II) nitrate, Pb(NO3)2, and 100. g of solution containing 6.00 g of sodium iodide, NaI. The final temperature is 24.2°C. Assume that the specific heat of the mixture is the same as that for water, 4.18 J/g.°C. The reaction is Pb(NO3)2(aq) + 2NaI(aq) → PbI2 (s) + 2NaNO3 (aq) (a) Calculate the heat evolved in the reaction. (b) Calculate the ∆H for the reaction under the conditions of the experiment.
  • 27. 27 Perubahan Entalpi, ∆H Perobahan entalpi, ∆H, adalah panas reaksi pada tekanan tetap. ∆H = ∆E + P∆V ∆E = q + w w = -p∆V ∆H = q + w + P∆V ∆H = qP (pada P dan T konstan) Reaksi pembakaran etanol, W = -P∆V = -(∆n)RT = -(-1 mol)(8,314J/mol.K)(298 K) = +2,48 x 103 J. ∆H = -1365 kJ/mol – 2,48 kJ/mol = -1367 kJ/mol
  • 28. 28 Keadaan Standar • Tekanan = 1 atm • Suhu = 25 o C = 298 K • Senyawa: - padatan/cairan → zat murni - gas → tekanan 1 atm - larutan → konsentrasi 1 M Entalpi pembentukan molar standar, ∆Ho f, adalah jumlah energi diserap pada reaksi pembentukan satu mol senyawa dari unsur- unsurnya dalam keadaan standar (Appendix K) H2(g) + Br2(l) → 2HBr(g) + 72,8 kJ ∆Ho = - 72,8 kJ/mol ½ H2(g) + ½ Br2(l) → HBr(g) + 36,4 kJ ∆Ho = - 36,4 kJ/mol ∆Ho fHBr(g) = - 36,4 kJ/mol
  • 31. 31 Hukum Hess Perobahan entalpi reaksi akan sama apakah reaksi itu berlangsung satu tahap atau dalam beberapa tahap ∆H0 reaksi = ∆H0 A + ∆H0 B + ∆H0 C + …. Secara umum dalam suatu reaksi ∆H0 reaksi = ∑n∆H0 f produk - ∆H0 f reaktan
  • 32. 32
  • 33. 33
  • 34. 34
  • 36. 36 Energi ikatan (Bond Energy, BE) Jumlah Energi diperlukan untuk memutus 1 mol ikatan kovalen senyawa gas membentuk produk dalam keadaan gas
  • 37. 37 Perubahan Entalpi dari energi ikatan ∆H0 reaksi = ∑BEreaktan - ∑BEproduk Tentukan nilai ∆H pembakaran butana menggunakan energi ikatan C4H10(g) + 13/2 O2 → 4 CO2(g) + 5 H2O(g) ∆H0 reaksi = (10 BEC-H + 3 BEC-C + 13/2 BEO=O) – (8 BEC=O + 10 BEOH) = (10 x 414 + 3 x 347 + 13/2 x 498) – (8 x 741 + 10 x 464) = 8418 – 10568 = - 2150 kJ/mol
  • 41. 41