SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sejatinya kita sebagai warga negara indonesia pasti bisa berbicara Bahasa
Indonesia dan berpikir bahwa warga negara Indonesia bisa berbicara bahasa
Indonesia. apalagi di era globalisasi seperti sekarang. Tapi apakah memang bener
seperti itu? usut punya usut setelah saya berpikir kembali, saya rasa tidak semua
orang Indonesia bisa berbahasa Indonesia. Banyak sekali contoh yang bisa kita
temukan bahwa orang Indonesia tidak bisa berbahasa Indonesia, seperti di
tayangan televisi saat kita menonton sebuah acara di stasiun televisi swasta
nasional ketika narasumber di wawancarai oleh stasiun televisi itu, tidak jarang
kita mendengar saat seseorang bertanya dengan narasumber, dan terdengar saat
dia menanyai narasumber itu bahwa dia tidak menggunakan Bahasa Indonesia
tetapi menggunakan bahasa daerahnya sendiri, dan narasumber itu pun
menjawabnya dengan bahasa daerah yang sama juga. Berarti dapat kita simpulkan
bahwa narasumber itu tidak bisa berbahasa Indonesia.
Bagaimana bisa kita sebagai warga negara indonesia tidak bisa berbicara
Bahasa Indonesia, sejak lahir sampai sekarang berpijak di bumi Indonesia ini dan
tidak mampu berbicara Bahasa Indonesia. Jangankan bisa berbahasa Indonesia,
bahkan apakah mereka kenal atau tidak dengan Bahasa Indonesia oleh masyarakat
desa dan pedalaman yang jauh sana? meskipun kita harus memahami bahwa
daerah yang jauh dari kota, memang tidak bisa di samakan keadaannya dengan
kota. Agak terasa aneh bahwa orang Indonesia tidak bisa berbahasa Indonesia,
bagaimana dengan pikiran orang-orang asing yang ada di luar sana, mereka bisa
dengan mudahnya berpikir bahwa bangsa Indonesia tidaklah kuat. Padahal dengan
jelas sekali bahwa Undang-Undang kita mengatur tentang Bahasa Indonesia dan
sangat jelas tergambar tentang Bahasa Indonesia dan tak hanya itu, masyarakat
harus ditingatkan kesadarannya bahwa bahasa Indonesia tergambar dalam Undang
- Undang. Hal ini mengingat bahasa Indonesia merupakan alat mengungkapkan
diri baik secara lisan maupun tertulis, dari segi rasa, karsa, dan cipta serta pikir,
baik secara etis, estetis, maupun secara logis. Warga negara Indonesia yang mahir
2
berbahasa Indonesialah yang akan dapat menjadi warga negara yang mampu
memenuhi kewajibannya di mana pun mereka berada di wilayah tanah air dan
dengan siapa pun mereka bergaul di wilayah NKRI.
Bahasa merupakan salah satu unsur identitas nasional.Bahasa dipahami
sebagai sistem perlambangan yang secara arbiter dibentuk atas unsur-unsur bunyi
ucapan manusia dan digunakan sebagai sarana berinteraksi manusia. Dalam
perkembangannya, Bahasa Indonesia berkembang menjadi bahasa yang mampu
mengkomunikasikan berbagai ide, gagasan dan prilaku penuturnya di berbagai
aspek kehidupan. Saat ini Bahasa Indonesia bukan saja sebagai bahasa resmi
nasional, tetapi telah berkembang menjadi bahasa ilmu pengetahuan pengetahuan
dan teknologi serta berkembang sebagai bahasa internasional.Oleh karena itu
bahasa Indonesia sangat penting sekali untuk dipelajari. Dan digunakan dengan
sebaik-baiknya dalam bersosial dan bernegara. Bahasa Indonesia mempunyai
begitu banyak kegunaan, fungsi dan kedudukannya sebagai bahasa resmi negara.
1.2 Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan akan
dibatasi hanya pada :
1. gambaran bahasa Indonesia dalam Undang – Undang
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
makalah ini adalah sebagai berikut.
a. Bagaimana gambaran bahasa Indonesia dalam Undang - Undang?
1.4 Tujuan
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan :
a. Untuk Mengetahui gambaran bahasa Indonesia dalam Undang - Undang
1.5 Manfaat
Manfaat yang diharapkan setelah melakukan penelitian ini adalah sebagai
berikut.
a Mempermudah kita mengetahui gambaran bahasa indonesia dalam
undang-undang.
3
BAB II
ISI
1.1 Landasan Teori
1.1.1 Gambaran
a) Pengertian Gambaran
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dimaksud dengan gambaran itu
adalah hasil menggambar, Lukisan, bayangan, uraian, keterangan, dan penjelasan.
Maksudnya adalah uraian atau keterangan yang menjelaskan tentang suatu hal.
1.1.2 Bahasa Indonesia
a) Pengertian Bahasa
 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahasa adalah sistem
lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu
masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi
diri.
 Menurut DEPDIKNAS 2005,Bahasa merupakan sebuah ucapan yang
berasal dari perasaan serta pikiran manusia yang disampaikan secara
teratur dan dengan memakai bunyi sebagai mediumnya.
 Menurut Harun Rasyid, Mansyur dan Suratno,Bahasa ialah struktur
serta makna yang terbebas dari penggunanya sebagai sebuah tanda
guna menyimpulkan maksud dan tujuannya.
 Menurut Hasan Alwi,Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang
arbitrer dimana dapat untuk dimanfaatkan semua orang dalam
berinteraksi, bekerjasama, serta mengenali diri terhadap percakapan
yang baik serta tingkah laku dan sopan santun.
 Menurut Bill Adams,Bahasa merupakan sistem pengembangan
psikologi setiap individu dalam konteks yang intersubjektif.
 Menurut Wittgenstein, Bahasa ialah sebuah bentuk pemikiran yang
dapat untuk dipahami serta mempunyai suatu hubungan dengan
kenyataan, memiliki struktur, serta bentuk yang logis.
4
b) Pengertian Indonesia
 Menurut KBBI,Indonesia adalah nama negara kepulauan di Asia
Tenggara yang terletak di antara benua Asia dan benua Australia,
bangsa, budaya, bahasa yang ada di negara Indonesia.
 Menurut Prof. ARYSIO SANTOS,Indonesia adalah "benua yang
hilang" yang sebenarnya menjadi pusat peradaban dunia.
 Menurut DR. JIMMY OENTORO,Indonesia adalah tempat terbaik
untuk hidup.
 Menurut MADE SANDIAGO,Indonesia adalah negara yang punya
dedikasi tinggi. Keadilan dan kesempurnaan adalah jiwa bangsa ini
 Menurut Pdt. dr. RICHARD D.Indonesia adalah sebuah Bhineka
Tunggal Ika, berdiri diatas dasar yang kokoh, yaitu Pancasila, yang
telah diletakkan oleh para pendiri bangsa, atas rahmat Tuhan Yang
Mahakuasa.
c) Pengertian Bahasa Indonesia
Menurut Wikipedia,Bahasa Indonesia adalah Bahasa Indonesia adalah
bahasa Melayu yang dijadikan sebagai bahasa resmi Republik
Indonesia[1] dan bahasa persatuan bangsa Indonesia
2.2 Pembahasan
2.2.1 Bahasa Dalam Undang-Undang
Bahasa undang-undang merujuk pada proses bahasa undang-undang dan
perundangan yang berkaitan dengannya. Bahasa undang-undang adalah sejenis
laras, yaitu berbagai jenis bahasa yang bersesuaian dengan berbagai tempat dan
situasi penggunaan. Teks undang-undang merujuk pada teks yang dihasilkan atau
digunakan untuk tujuan undang-undang dalam latar undang-undang. Membedakan
empat varian atau subvarian dalam teks undang-undang:
 teks undang-undang, contohnya statut dan undang-undang kecil, perjanjian
antarbangsa, undang-undang berbagai bahasa dan undang-undang lain yang
diubah oleh pihak penguasa.
 teks kehakiman yang dihasilkan semasa proses kehakiman oleh pegawai
kehakiman dan pihak berkuasa undang-undang yang lain.
5
 teks ilmiah undang-undang yang ditulis oleh ilmuwan atau peguam akademik
dalam karya ilmiah serta uraian yaitu status undang-undang yang bergantung
pada sistem undang-undang dalam bidang kuasa yang berbeda.
 teks undang-undang tunggal termasuk teks yang ditulis oleh peguam, seperti
kontrak, pajak, wasiat, dokumen litigasi dan oleh orang bukan peguam
contohnya perjanjian, kenyataan bersaksi, dan dokumen lain yang dihasilkan
oleh orang bukan peguam serta digunakan dalam litigasi dan situasi undang-
undang yang lain.
Bahasa undang-undang tidak bersifat homogen, dan tidak melibatkan satu
wacana undang-undang saja tetapi keseluruhan wacana undang-undang yang
berkaitan (Maley, 1994:13), bahasa undang-undang merangkum seluruh
komunikasi dalam latar undang-undang. Teks undang-undang mempunyai
berbagai tujuan komunikasi, seperti tujuan normatif dan tujuan informatif. Tujuan
normatif yakni kesatuan statut dwibahasa dan bahasa undang-undang atau
dokumen lain yang membentuk fakta undang-undang, hak dan obligasi sedangkan
tujuan informatif yaitu setengah karya atau uraian ilmiah undang-undang, nasihat
undang-undang, surat menyurat antar sesama peguam atau antar peguam dan
bawahannya, serta dokumen yang digunakan dalam prosiding mahkamah.
Berdasarkan gambaran bahasa dalam undang-undang, maksud dari
gambaran ini merujuk pada teks undang-undang daripada sumber bahasa ke
bahasa yang dituju. Penggunaan bahasa bergantung pada wujud perintah undang-
undang yang mestinya dipertimbangkan sebagai bagian dari komunikasi. Karakter
institusi undang-undang berperan penting dalam penggunaan bahasa dalam latar
undang-undang (Madsen, 1997b). Kebanyakan bagian dalam dokumen mahkamah
atau dokumen ligitasi ialah persamaan yang menggambarkan penggunaan bahasa
keseharian dalam semua subjenis teks undang-undang. Terjemahan undang-
undang dikatakan rumit karena ciri undang-undang dan ciri bahasa yang
digunakan oleh undang-undang itu sendiri terdapat dalam komunikasi antara
budaya dan bahasa dalam teks undang-undang. Bahasa undang-undang dikenal
dan dikaitkan dengan penggunaan bahasa yang bersifat normatif, performatif, dan
teknikal serta bahasa yang tidak menentu secara umumnya. Menurut ahli falsafah
undang-undang setuju bahasa undang-undang bersifat normatif, terkait dengan
6
penciptaan norma (Jori, 1994), sebagian besar bahasa tidak menggunakan sumber
undang-undang dan perundangan yang bersifat perspektif. Bahasa undang-undang
yang normatif memiliki wujud bahwa undang-undang mempunyai fungsi asas
dalam masyarakat untuk membimbing tingkah laku manusia dan mengawal
hubungan manusia. Undang-undang memuat standar yang dicari oleh manusia
untuk merealisasikan konsep keseksamaan, keadilan, hak, kebebasan,
perlindungan yang sama, kebajikan umum dalam wujud undang-undang (Jenkins,
1980:98). Undang-undang yang ditulis menggunakan bahasa yang benar bukan
hanya berfungsi menyampaikan atau menyalurkan pengetahuan dan maklumat,
tetapi juga mengurus, mempengaruhi, mengubah tingkah laku manusia sesuai
undang-undang seperti yang dinyatakan oleh Maley (1994:11)
2.2.2 Gambaran Bahasa Indonesia Dalam Undang-Undang
Sejak 9 Juli 2009 keberadaan dan penggunaan bahasa Indonesia sudah
diatur dalam UU No 24 Tahun 2009 tentang “Bendera, Bahasa, Lambang Negara,
serta Lagu Kebangsaan”. Undang-undang ini dibuat untuk memperkuat persatuan
dan kesatuan bangsa dan negara, menjaga kedaulatan dan kehormatan negara serta
menciptakan ketertiban, kepastian dan standarlisasi penggunaan bahasa. Selain itu
gambaran bahasa indonesia dalam UU ini adalah sebagai jati diri bangsa dan
kebanggaan nasional.
Undang-undang dalam bahasa indonesia adalah naskah tertulis yang
memaparkan rangka dan tugas-tugas pokok badan-badan pemerintahan negara
dalam kehidupan bernegara. Tentunya gambaran bahasa indonesia dalam undang-
undang ini sangat diperlukan, bahwasanya untuk membuat sebuah undang-undang
yang dapat dimengerti oleh masyarakat Indonesia diperlukan bahasa yang
dipahami dengan jelas, yaitu menggunakan bahasa yang dipakai di Indonesia
yakni bahasa indonesia. Bahasa indonesia berkaitan setiap saat dengan penjabaran
tiap pasal dalam undang-undang. Jika masyarakat tak paham bahasa Indonesia,
maka akan sulit memahami isi dari undang-undang itu sendiri. Bahasa Indonesia
yang dimaksud dalam ketentuan ini adalah bahasa Indonesia yang tunduk pada
kaidah bahasa Indonesia yang baku dan terpadu. Selain itu ada banyak peraturan
perundang-undangan yang menempatkan bahasa Indonesia dalam kedudukan
7
tinggi. Dalam lalu lintas perdagangan, misalnya, berlaku Peraturan Menteri
Perdagangan No. 73/M-DAG/PER/9/2015 tentang Kewajiban Pencantuman Label
dalam Bahasa Indonesia pada Barang guna melindungi kepentingan konsumen di
dalam negeri. Dalam PP No. 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan
Transaksi Elektronik yang mengharuskan penggunaan bahasa Indonesia dalam
kontrak elektronik.
Bahasa Indonesia semakin mendapat perhatian di dunia hukum selain
undang-undang setelah Pemerintah dan DPR menyetujui bersama UU No. 24
Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, Serta Lagu
Kebangsaan (UU Bahasa). Gambaran berbahasa Indonesia dalam undang-undang
bukan tanpa manfaat, adanya makna penting didalamnya sebagai pengatur
kehidupan bernegara di Indonesia, jika berbeda kata maka beda pula
pengertiannya, undang-undang dalam norma hukum mengandung konsekuensi
sanksi. Sanksi memperlihatkan sisi hukum yang memaksa. Kalau kewajiban tidak
dijalankan, maka ada sanksinya.
2.2.3 Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Undang-Undang.
Pengaturan mengenai bahasa indonesia dalam Undang-
Undang No.24 Tahun 2009 mengenai bendera, bahasa, dan lambang negara
serta lagu kebangsaan (selanjutnya disebut UU No.24/2009) masih terus
menyisakan tanda tanya besar dalam benak para praktisi hukum dari kalang
an dunia usaha termasuk investor asing. Salah satu pertimbangan
dikeluarkannya Undang-Undang tersebut adalah bahwa
bendera, bahasa dan lambang negara serta lagu kebangsaan merupakan sara-
na pemersatu, identits dan wujud eksistensi bangsa yang menjadi simbol ke
daulatan dan kehormatan negara semalam ini pro dan kontra menyeruak ter
utama terkait dengan ketentuan yang mengatur penggunaan bahasa indonesia
.
Penggunaan bahasa indonesia dalam Undang -
Undang ini bersinggungan dengan penyusunan kontrak. Dalam kehidupan
Sehari-hari penyusunan kontrak banyak praktisi hukum.
8
Keterkaitan ini menimbulkan impikasi besar terhadap perkembangan dunia k
ontrak diindonesia. Ketentuan pasal 31 UU tersebut menyebutkan bahwa :
a) Ayat (1) :
“Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam nota kesepahaman atau perja
njian yang melibatkan Lembaga Negara, instansi pemerintahan Republik Ind
onesia, Lembaga swasta Indonesia atau perseorangan warga Negara Indonesi
a”.
b) Ayat (2) :
“Nota kesepahaman atau perjanjian sebagaimana dimaksud pada ayat (
1) yang melibatkan pihak asing ditulis juga dalam bahasa nasional pihak as
ing tersebut dan/atau bahasa inggris”.
Pasal tersebut secara tegas mewajibkan penggunaan bahasa indonesia d
alam perjanjian dan bila perjanjian tersebut melibatkan pihak asing maka pe
rjanjian tersebut juga ditulis dalam bahasa nasional pihak asing tersebut dan/
Atau bahasa inggris.
Undang-Undang No.24/2009 memang tidak menyebutkan sanksi terhad-
ap pelanggaran kewajiban penggunaan bahasa Indonesia dalam perjanjian.
Akan tetapi, banyak kekhawatiran muncul terutama terkait dengan ancaman
pembatalan terhadap kontrak kontrak yang dibuat dengan tidak menggu-
akan bahasa Indonesia yang melibatkan pihak asing dan menggunakan hu-
kum Indonesia sebagai pihak pilihan hukumnya pada saat UU No.24/2009
ini belaku.
Sebenarnya bila kita membaca secara seksama bunyi ketentuan pasal t
ersebut, secara tersirat, menyebutkan bahwa terhadap perjanjian yang melibat
kan pihak asing, pembentuk undang-undang memberikan kedudukan yang
equal terhadap kewajiban penggunaan bahasa. Bukan hanya mewajibkan pe-
nggunaan bahasa indonesia, tetapi jug bisa ditulis dalam bahasa nasional pi-
hak asing dan/atau bahasa inggris. Akan tetapi jika kita amati lebih lanjut,
pihak pembuat Undang -Undang menggunakan frasa bahasa indonesia wajib
digunakan dalam perjanjian sehingga harus diinterpretasikan lebih luas dari f
rasa ditulis juga sehingga kata wajib digunakan harus diartikan bukan hanya
ditulis tetapi juga ditafsirkan sehingga jelas bahwa tidak dapat dilakukan p
9
emilihan bahasa mana yang berlaku selain bahasa indonesia.
Dalam beberapa kesempatan baik melalui seminar mupun wawancara d
engan berbagai media, pihak pembentuk Undang-
Undang tampak ingin meredam kekhawatiran yang timbul. Akan tetapi hal
tersebut malah semakin menimbulkan ketidak pastian dan kebingungan. Mis
alnya interpretasi terhadap kata-kata “wajib” merujuk pada suatu keharusan.
Puncaknya, beberapa waktu lalu, Menteri Hukum dan HAM (“Menkum
ham”) mengeluarkan tanggapan terhadap permohonan klarifikasi atas impli-
kasi dan pelaksanaan ketentuan pasal 31 UU No.24/2009 sebagai tanggapan
terhadap permohonan klarifikasi yang diajukan beberapa advokat dijakarta.
Adapun beberapa poin pernyataan surat menkumham tersebut adalah se
bagai berikut :
a. Penanda tanganan perjanjian privat komersial dalam bahasa inggris tampa
disertai bahasa Indonesia tidak melanggar persyaratan kewajiban sebagaim
ana dimaksud UU No.24/2009 sehingga perjanjian tersebut tetap sah dan
tidak batal demi hukum atau tidak dapat dibatalkan ;
b. Pelaksanaan kewajiban sebagaimana dimaksud pasal 31 UU tersebut men
unggu sampai dikeluarkan peraturan presiden ;
c. Kewajiban tersebut tidak berlaku surut sehingga perjanjian-
perjanjian yang dibuat sebelum presiden diUndangkan tidak perlu disesuai
kan atau menyesuaikan penggunaan bahasa Indonesia yang ditentukan did
alam peraturan presiden.
d. Terkait dengan penggunaan bahasa para pihak pada dasarnya bebas meny
atakan bahasa mana yang akan digunakan dalam kontrak dan jika peratur
an Presiden nantinya menetapkan para pihak wajib menggunakan dua bah
asa maka para pihak baru akan terikat terhadap kewajiban penggunaan d
ua bahasa tersebut akan tetapi hal tersebut tidak menghalangi para pihak
untuk memilih bahasa mana yang akan digunakan jika terdapat perbeda-
an penafsiran terhadap kata atau kalimat dalam perjanjian tersebut.
Mengenai bunyi ketentuan pasal 40 UU No.24/2009 yang menyebutkan
bahwa ketentuan lebih lanjut tentang penggunan bahasa indonesia diatur
10
lebih lanjut dalam peraturan Presiden, ketentuan ini seharusnya diinterpre-
tasikan bahwa peraturan Presiden hanya akan mengatur detail penggunaa
bahasa indonesia dalam perjanjian akan tetapi bukan berarti penangguh
an berlakunya kewajiban penggunaan bahasa indonesia dalam perjanjian ter-
sebut.Adapun pasal- pasal lainnya yang mengatur tentang kewajiban penggu-
naan bahasa indonesia yang diatur dalam Undang- Undang No. 24 Tahun
2009 secara terperinci sebagai berikut :
a. Pasal 26, berisi tentang bahasa indonesia wajib digunakan dalam peratura
n perundang-undangan.
b. Pasal 27, berisi tentang bahasaindonesia wajib digunakan dalam dokumen
resmi negara. Penjelasan : yang dimaksud “dokumen resmi negara”
adalah antara lain surat keputusan, surat berharga, ijazah, surat
keterangan, surat identitas diri, akta jual beli, surat perjanjian putusan
pengadilan.
c. Pasal 28, berisi tentang bahasa indonesia wajib digunakan dalam pidato r
esmi presiden, wakil presiden, dan pejabat negara yang lain yang disamp
aikan didalam atau diluar negeri. Penjelasan : yang dimaksud dengan “
pidato resmi ” adalah pidato yang disampaikan dalam forum resmi oleh
pejabat negara atau pemerintahan, kecuali forum resmi internasional dilu-
ar negeri yang menetapkan penggunaan bahasa tertentu.
d. Pasal 29 (1), berisi tentang bahasaindonesia wajib digunakan sebagai ba-
hasa pengantar dalam pendidikan nasional.(2) bahasa pengantar dimaksud
pada ayat (1)dapat menggunakan bahasa asing untuk tujuan yang Men-
dukung berbahasa asing peserta didik. (3) penggunaan bahasa indonesia
sebagai mana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku untuk satuan Pendi-
dikan asing atau satuan pendidikan khusus yang mendidik warganegara
asing.
e. Pasal 30, berisi tentang bahasa indonesia wajib digunakan dalam pelayan
an administrasi publik diinstansi pemerintahan.
f. Pasal 32 (1), berisi tentang bahasa indonesia wajib digunakan dalam for
um yang bersifat nasional atau forum yang bersifat internasional diindone
sia. (2) berisi tentang bahasa indonesia dapat digunakan dalam forum ya
11
ng bersifat internasional diluar negeri. Penjelasan
: (1) yang dimaksud “bersifat nasional” adalah berskala antar daerah dan
berdampak nasional. (2) yang dimaksud “bersifat internasional” adalah be
rskala antar bangsa dan berdampak internasional.
g. Pasal 33 (1), berisi tentang bahasa indonesia wajib digunakan dalam kom
unikasi resmi dilingkungan kerja pemerintah dan swasta. (2) berisi tentan
g pegawai dilingkungan kerja lembaga pemerintahan dan swasta sebagaim
ana dimaksud pada ayat (1) yang belum mampu berbahasa indonesia waj
ib mengikuti atau diikut sertakan dalam pembelajaran untuk meraih kema
mpuan berbahasa indonesia. Penjelasan : yang dimaksud dengan “lingku-
ngan kerja swasta” adalah mencakup perusahaan yang berbadan hukum i
ndonesia dan perusahaan asing yang beroperasi diindonesia.
h. Pasal 34, berisi tentang bahasa indonesia wajib digunakan dalam laporan
setiap lembaga atau perseorangan kepada instansi pemerintahan.
i. Pasal 35 (1), berisi tentang bahasa indonesia wajib digunakan dalam pen
ulisan karya ilmiah dan publikasi karya ilmiah diindonesia. (2) berisi tent
ang penulisan dan publikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk t
ujuan atau bidang kajian khusus dapat menggunakan bahasa daerah atau
bahasa asing.
j. Pasal 36 (1) , berisi tentang bahasa indonesia wajib digunakan dalam
nama geografi indonesia. (2) berisi tentang nama geografi sebagaimana di
maksud pada ayat (1) hanya memiliki satu nama resmi. (3) berisi tentan
g bahasa indonesia wajib digunakan untuk nama bangunan atau gedung,
jalan, apartemen atau permukiman, perkantoran, kompleks perdagangan, m
erek dagang, lembaga usaha, lembaga pendidikan, organisasi yang didirik
an atau dimiliki oleh warga negara indonesia atau badan hukum indone-
sia. (4) berisitentang penamaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
ayat (3) dapat menggunakan bahasa daerah atau bahasa asing apabila me
miliki nilai sejarah, budaya, adat istiadat, dan /atau keagamaan.
k. Pasal 37 (1), berisi tentang bahasa indonesia wajib digunakan dalam info
rmasi tentang produk barang atau jasa produksi dalam negeri atau luar n
egeri yang beredar diindonesia. (2) berisi tentang informasi sebagaimana
12
dimaksud pada ayat (1) dapat dilengkapi dengan bahasa daerah atau baha
sa asing sesuai dengan keperluan.
l. Pasal 38(1), berisi tentang bahasa indonesia wajib digunakan dalam ram-
bu umum, penunjuk jalan, fasilitas umum, spanduk, dan alat informasi la
in yang merupakan layanan umum. (2) berisi tentang penggunaan bahasa
indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat disertai bahasa dae-
rah dan /atau bahasa asing.
m. Pasal 39 (1), berisi tentang bahasa indonesia wajib digunakan dalam info
rmasi melalui media massa. (2) berisi tentang media massa sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dapat menggunakan bahasa daerah atau bahasa a
sing yang mempunyai tujuan khusus atau sasaran khusus.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Bahasa indonesia merupakan jati diri bangsa Indonesia, sehingga dalam
undang-undang negara pun harus memuat bahasa indonesia. Penggunaan bahasa
indonesia sendiri juga perlu diatur oleh undang-undang sebab apabila bahasa
indonesia tidak diatur oleh undang-undang maka masyarakat akan seenaknya
menggunakan bahasa yang mereka anggap betul dan meninggalkan bahasa
indonesia sebagai semboyan. Sulitnya mengimplementasikan undang-undang
tentang bahasa karena bahasa adalah konsensus, bahasa adalah benda hidup,
bahasa berkembang sepanjang hayat, dan bahasa bersifat dinamis.
3.2 Saran
Agar bahasa indonesia dalam undang-undang menjadi lebih terkaji, maka
peran pemerintah untuk turut serta membangun gambaran bahasa indonesia
yang baik dimata masyarakat dengan menggunakan bahasa baku yang mudah
dipahami dan terpadu sehingga bahasa indonesia tidak akan pudar di kalangan
masyarakat dan undang-undang dipatuhi dengan baik setelah memahami isi
undang-undang tersebut.
14
DAFTAR PUSTAKA
1. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan
Nasional. 2011. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun2009
tentang Benderam Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan.
Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian
Pendidikan Nasional
2. HS, Widjono. 2007. Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan
Kepribadian di Perguruan Tinggi. Jakarta: PT Grasindo
3. Wiyanto, Asul. 2012. Kitab Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Jogja Bangkit
Publisher
4. Purbopranoto, Kuntjoro dan Badan Musjawarat Kebudajaan Nasional. 1954.
Bahasa Indonesia dalam Perundangan dan Administrasi & Penyelenggaraan
Bahasa Indonesia dan Pers. Jakarta: Badan Musjawarat Kebudajaan Nasional
5. Musaba, Zulkifli. 2015. Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa. Yogyakarta:
CV.Aswaja Pressindo
6. Cao, Deborah. 2007. Penterjemahan Undang-undang. Diterjemahkan oleh:
Hasuria Che Omar. Malaysia: Institut Terjemahan Negara Malaysia Berhad
7. http://id.m.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia
8. http://dodysitumorang.blogspot.co.id/2012/11/makalah-penggunaan-bahasa-
indonesia.html?m=1

More Related Content

What's hot

Kedudukan dan fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara
Kedudukan dan fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negaraKedudukan dan fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara
Kedudukan dan fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara
MuhammadIqbal169
 
Data herlanti suvitasari ''mata kuliah b.indonesia''
Data herlanti suvitasari ''mata kuliah b.indonesia''Data herlanti suvitasari ''mata kuliah b.indonesia''
Data herlanti suvitasari ''mata kuliah b.indonesia''
hsbpamungkas
 
2. arti, fungsi, dan ragam bahasa indonesia
2. arti, fungsi, dan ragam bahasa indonesia2. arti, fungsi, dan ragam bahasa indonesia
2. arti, fungsi, dan ragam bahasa indonesia
busitisahara
 
196027744 sejarah-bahasa-indonesia-pdf
196027744 sejarah-bahasa-indonesia-pdf196027744 sejarah-bahasa-indonesia-pdf
196027744 sejarah-bahasa-indonesia-pdf
Khaeril El Soca
 
Bahasa Indonesia Softskill
Bahasa Indonesia SoftskillBahasa Indonesia Softskill
Bahasa Indonesia Softskill
Alfira Ningrum
 
Arti fungsi dan ragam bahasa
Arti fungsi dan ragam bahasaArti fungsi dan ragam bahasa
Arti fungsi dan ragam bahasa
Siti Zuariyah
 
Bahasa indonesia baku dan non baku, fungsi bahasa
Bahasa indonesia baku dan non baku, fungsi bahasaBahasa indonesia baku dan non baku, fungsi bahasa
Bahasa indonesia baku dan non baku, fungsi bahasa
Wiralfi Tasnim
 

What's hot (20)

Kedudukan dan fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara
Kedudukan dan fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negaraKedudukan dan fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara
Kedudukan dan fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara
 
Data herlanti suvitasari ''mata kuliah b.indonesia''
Data herlanti suvitasari ''mata kuliah b.indonesia''Data herlanti suvitasari ''mata kuliah b.indonesia''
Data herlanti suvitasari ''mata kuliah b.indonesia''
 
Bahasa indonesia sebagai media komunikasi baru (2)
Bahasa indonesia sebagai media komunikasi baru (2)Bahasa indonesia sebagai media komunikasi baru (2)
Bahasa indonesia sebagai media komunikasi baru (2)
 
MPI-FKIP UNIVERSITAS DJUANDA BOGOR_KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA
MPI-FKIP UNIVERSITAS DJUANDA BOGOR_KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIAMPI-FKIP UNIVERSITAS DJUANDA BOGOR_KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA
MPI-FKIP UNIVERSITAS DJUANDA BOGOR_KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA
 
2. arti, fungsi, dan ragam bahasa indonesia
2. arti, fungsi, dan ragam bahasa indonesia2. arti, fungsi, dan ragam bahasa indonesia
2. arti, fungsi, dan ragam bahasa indonesia
 
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa IndonesiaMakalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
 
Resume politik bahasa dan ragam bahasa
Resume politik bahasa dan ragam bahasaResume politik bahasa dan ragam bahasa
Resume politik bahasa dan ragam bahasa
 
196027744 sejarah-bahasa-indonesia-pdf
196027744 sejarah-bahasa-indonesia-pdf196027744 sejarah-bahasa-indonesia-pdf
196027744 sejarah-bahasa-indonesia-pdf
 
Bahasa Indonesia Softskill
Bahasa Indonesia SoftskillBahasa Indonesia Softskill
Bahasa Indonesia Softskill
 
berbahasa indonesia yang baik dan benar
berbahasa indonesia yang baik dan benarberbahasa indonesia yang baik dan benar
berbahasa indonesia yang baik dan benar
 
Materi Bahasa Indonesia Dasar
Materi Bahasa Indonesia DasarMateri Bahasa Indonesia Dasar
Materi Bahasa Indonesia Dasar
 
Pengertian bahasa
Pengertian bahasa Pengertian bahasa
Pengertian bahasa
 
Arti fungsi dan ragam bahasa
Arti fungsi dan ragam bahasaArti fungsi dan ragam bahasa
Arti fungsi dan ragam bahasa
 
Konsep Bahasa dan Fungsi Bahasa Indonesia
Konsep Bahasa dan Fungsi Bahasa IndonesiaKonsep Bahasa dan Fungsi Bahasa Indonesia
Konsep Bahasa dan Fungsi Bahasa Indonesia
 
Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluan
 
Bahasa indonesia baku dan non baku, fungsi bahasa
Bahasa indonesia baku dan non baku, fungsi bahasaBahasa indonesia baku dan non baku, fungsi bahasa
Bahasa indonesia baku dan non baku, fungsi bahasa
 
Konsep, Fungsi, dan Ragam Bahasa
Konsep, Fungsi, dan Ragam BahasaKonsep, Fungsi, dan Ragam Bahasa
Konsep, Fungsi, dan Ragam Bahasa
 
Bahasa manusia 2017
Bahasa manusia 2017Bahasa manusia 2017
Bahasa manusia 2017
 
Sufitri
SufitriSufitri
Sufitri
 
RAGAM BAHASA INDONESIA
RAGAM BAHASA INDONESIARAGAM BAHASA INDONESIA
RAGAM BAHASA INDONESIA
 

Similar to isi pembahasan makalah bahasa indonesia

Kedudukan dan fungsi serta unsur bahasa
Kedudukan dan fungsi serta unsur bahasaKedudukan dan fungsi serta unsur bahasa
Kedudukan dan fungsi serta unsur bahasa
Riski Hp
 
Bahasa indonesia pertemuan i
Bahasa indonesia pertemuan iBahasa indonesia pertemuan i
Bahasa indonesia pertemuan i
Muharam Bayu
 
Kedudukan dan fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara
Kedudukan dan fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negaraKedudukan dan fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara
Kedudukan dan fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara
MuhammadIqbal169
 
Penjelasan Mengenai Bahasa
Penjelasan Mengenai BahasaPenjelasan Mengenai Bahasa
Penjelasan Mengenai Bahasa
amaliyahnovinda
 
Bahasa indonesia softskill smt5
Bahasa indonesia softskill smt5Bahasa indonesia softskill smt5
Bahasa indonesia softskill smt5
Nareswari N
 
SEJARAH,KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA.pptx
SEJARAH,KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA.pptxSEJARAH,KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA.pptx
SEJARAH,KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA.pptx
jumaidiali1
 
Makalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesia
Makalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesiaMakalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesia
Makalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesia
riskia_chandra
 
Bahasa indonesia softskill smt5 1
Bahasa indonesia softskill smt5 1Bahasa indonesia softskill smt5 1
Bahasa indonesia softskill smt5 1
Alfira Ningrum
 

Similar to isi pembahasan makalah bahasa indonesia (20)

Kedudukan dan fungsi serta unsur bahasa
Kedudukan dan fungsi serta unsur bahasaKedudukan dan fungsi serta unsur bahasa
Kedudukan dan fungsi serta unsur bahasa
 
Bahasa indonesia pertemuan i
Bahasa indonesia pertemuan iBahasa indonesia pertemuan i
Bahasa indonesia pertemuan i
 
Politik bahasa indonesia
Politik bahasa indonesiaPolitik bahasa indonesia
Politik bahasa indonesia
 
Konsepsi Bahasa
Konsepsi BahasaKonsepsi Bahasa
Konsepsi Bahasa
 
MKU Bahasa Indonesia Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia By Asep ...
MKU Bahasa Indonesia Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia By Asep ...MKU Bahasa Indonesia Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia By Asep ...
MKU Bahasa Indonesia Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia By Asep ...
 
Kedudukan dan fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara
Kedudukan dan fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negaraKedudukan dan fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara
Kedudukan dan fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara
 
Bahasa Indonesia, Pengertian, Tujuan, Fungsi.pdf
Bahasa Indonesia, Pengertian, Tujuan, Fungsi.pdfBahasa Indonesia, Pengertian, Tujuan, Fungsi.pdf
Bahasa Indonesia, Pengertian, Tujuan, Fungsi.pdf
 
Sifat bahasa
Sifat bahasaSifat bahasa
Sifat bahasa
 
HAND-OUT 2 KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA.pptx
HAND-OUT 2 KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA.pptxHAND-OUT 2 KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA.pptx
HAND-OUT 2 KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA.pptx
 
Makalah Hakikat dan Fungsi Bahasa Indonesia
Makalah Hakikat dan Fungsi Bahasa IndonesiaMakalah Hakikat dan Fungsi Bahasa Indonesia
Makalah Hakikat dan Fungsi Bahasa Indonesia
 
Dini ar
Dini arDini ar
Dini ar
 
MKU Bahasa Indonesia Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia By Asep ...
MKU Bahasa Indonesia Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia By Asep ...MKU Bahasa Indonesia Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia By Asep ...
MKU Bahasa Indonesia Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia By Asep ...
 
Penjelasan Mengenai Bahasa
Penjelasan Mengenai BahasaPenjelasan Mengenai Bahasa
Penjelasan Mengenai Bahasa
 
Bahasa indonesia softskill smt5
Bahasa indonesia softskill smt5Bahasa indonesia softskill smt5
Bahasa indonesia softskill smt5
 
SEJARAH,KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA.pptx
SEJARAH,KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA.pptxSEJARAH,KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA.pptx
SEJARAH,KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA.pptx
 
MKU Bahasa Indonesia Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia By Asep ...
MKU Bahasa Indonesia Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia By Asep ...MKU Bahasa Indonesia Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia By Asep ...
MKU Bahasa Indonesia Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia By Asep ...
 
Makalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesia
Makalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesiaMakalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesia
Makalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesia
 
Materi sesi 1.pptx
Materi sesi 1.pptxMateri sesi 1.pptx
Materi sesi 1.pptx
 
Bahasa indonesia softskill smt5 1
Bahasa indonesia softskill smt5 1Bahasa indonesia softskill smt5 1
Bahasa indonesia softskill smt5 1
 
sesi 1.pptx
sesi 1.pptxsesi 1.pptx
sesi 1.pptx
 

Recently uploaded

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
saptari3
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 

Recently uploaded (20)

CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 

isi pembahasan makalah bahasa indonesia

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejatinya kita sebagai warga negara indonesia pasti bisa berbicara Bahasa Indonesia dan berpikir bahwa warga negara Indonesia bisa berbicara bahasa Indonesia. apalagi di era globalisasi seperti sekarang. Tapi apakah memang bener seperti itu? usut punya usut setelah saya berpikir kembali, saya rasa tidak semua orang Indonesia bisa berbahasa Indonesia. Banyak sekali contoh yang bisa kita temukan bahwa orang Indonesia tidak bisa berbahasa Indonesia, seperti di tayangan televisi saat kita menonton sebuah acara di stasiun televisi swasta nasional ketika narasumber di wawancarai oleh stasiun televisi itu, tidak jarang kita mendengar saat seseorang bertanya dengan narasumber, dan terdengar saat dia menanyai narasumber itu bahwa dia tidak menggunakan Bahasa Indonesia tetapi menggunakan bahasa daerahnya sendiri, dan narasumber itu pun menjawabnya dengan bahasa daerah yang sama juga. Berarti dapat kita simpulkan bahwa narasumber itu tidak bisa berbahasa Indonesia. Bagaimana bisa kita sebagai warga negara indonesia tidak bisa berbicara Bahasa Indonesia, sejak lahir sampai sekarang berpijak di bumi Indonesia ini dan tidak mampu berbicara Bahasa Indonesia. Jangankan bisa berbahasa Indonesia, bahkan apakah mereka kenal atau tidak dengan Bahasa Indonesia oleh masyarakat desa dan pedalaman yang jauh sana? meskipun kita harus memahami bahwa daerah yang jauh dari kota, memang tidak bisa di samakan keadaannya dengan kota. Agak terasa aneh bahwa orang Indonesia tidak bisa berbahasa Indonesia, bagaimana dengan pikiran orang-orang asing yang ada di luar sana, mereka bisa dengan mudahnya berpikir bahwa bangsa Indonesia tidaklah kuat. Padahal dengan jelas sekali bahwa Undang-Undang kita mengatur tentang Bahasa Indonesia dan sangat jelas tergambar tentang Bahasa Indonesia dan tak hanya itu, masyarakat harus ditingatkan kesadarannya bahwa bahasa Indonesia tergambar dalam Undang - Undang. Hal ini mengingat bahasa Indonesia merupakan alat mengungkapkan diri baik secara lisan maupun tertulis, dari segi rasa, karsa, dan cipta serta pikir, baik secara etis, estetis, maupun secara logis. Warga negara Indonesia yang mahir
  • 2. 2 berbahasa Indonesialah yang akan dapat menjadi warga negara yang mampu memenuhi kewajibannya di mana pun mereka berada di wilayah tanah air dan dengan siapa pun mereka bergaul di wilayah NKRI. Bahasa merupakan salah satu unsur identitas nasional.Bahasa dipahami sebagai sistem perlambangan yang secara arbiter dibentuk atas unsur-unsur bunyi ucapan manusia dan digunakan sebagai sarana berinteraksi manusia. Dalam perkembangannya, Bahasa Indonesia berkembang menjadi bahasa yang mampu mengkomunikasikan berbagai ide, gagasan dan prilaku penuturnya di berbagai aspek kehidupan. Saat ini Bahasa Indonesia bukan saja sebagai bahasa resmi nasional, tetapi telah berkembang menjadi bahasa ilmu pengetahuan pengetahuan dan teknologi serta berkembang sebagai bahasa internasional.Oleh karena itu bahasa Indonesia sangat penting sekali untuk dipelajari. Dan digunakan dengan sebaik-baiknya dalam bersosial dan bernegara. Bahasa Indonesia mempunyai begitu banyak kegunaan, fungsi dan kedudukannya sebagai bahasa resmi negara. 1.2 Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan akan dibatasi hanya pada : 1. gambaran bahasa Indonesia dalam Undang – Undang 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut. a. Bagaimana gambaran bahasa Indonesia dalam Undang - Undang? 1.4 Tujuan Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan : a. Untuk Mengetahui gambaran bahasa Indonesia dalam Undang - Undang 1.5 Manfaat Manfaat yang diharapkan setelah melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut. a Mempermudah kita mengetahui gambaran bahasa indonesia dalam undang-undang.
  • 3. 3 BAB II ISI 1.1 Landasan Teori 1.1.1 Gambaran a) Pengertian Gambaran Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dimaksud dengan gambaran itu adalah hasil menggambar, Lukisan, bayangan, uraian, keterangan, dan penjelasan. Maksudnya adalah uraian atau keterangan yang menjelaskan tentang suatu hal. 1.1.2 Bahasa Indonesia a) Pengertian Bahasa  Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri.  Menurut DEPDIKNAS 2005,Bahasa merupakan sebuah ucapan yang berasal dari perasaan serta pikiran manusia yang disampaikan secara teratur dan dengan memakai bunyi sebagai mediumnya.  Menurut Harun Rasyid, Mansyur dan Suratno,Bahasa ialah struktur serta makna yang terbebas dari penggunanya sebagai sebuah tanda guna menyimpulkan maksud dan tujuannya.  Menurut Hasan Alwi,Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang arbitrer dimana dapat untuk dimanfaatkan semua orang dalam berinteraksi, bekerjasama, serta mengenali diri terhadap percakapan yang baik serta tingkah laku dan sopan santun.  Menurut Bill Adams,Bahasa merupakan sistem pengembangan psikologi setiap individu dalam konteks yang intersubjektif.  Menurut Wittgenstein, Bahasa ialah sebuah bentuk pemikiran yang dapat untuk dipahami serta mempunyai suatu hubungan dengan kenyataan, memiliki struktur, serta bentuk yang logis.
  • 4. 4 b) Pengertian Indonesia  Menurut KBBI,Indonesia adalah nama negara kepulauan di Asia Tenggara yang terletak di antara benua Asia dan benua Australia, bangsa, budaya, bahasa yang ada di negara Indonesia.  Menurut Prof. ARYSIO SANTOS,Indonesia adalah "benua yang hilang" yang sebenarnya menjadi pusat peradaban dunia.  Menurut DR. JIMMY OENTORO,Indonesia adalah tempat terbaik untuk hidup.  Menurut MADE SANDIAGO,Indonesia adalah negara yang punya dedikasi tinggi. Keadilan dan kesempurnaan adalah jiwa bangsa ini  Menurut Pdt. dr. RICHARD D.Indonesia adalah sebuah Bhineka Tunggal Ika, berdiri diatas dasar yang kokoh, yaitu Pancasila, yang telah diletakkan oleh para pendiri bangsa, atas rahmat Tuhan Yang Mahakuasa. c) Pengertian Bahasa Indonesia Menurut Wikipedia,Bahasa Indonesia adalah Bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu yang dijadikan sebagai bahasa resmi Republik Indonesia[1] dan bahasa persatuan bangsa Indonesia 2.2 Pembahasan 2.2.1 Bahasa Dalam Undang-Undang Bahasa undang-undang merujuk pada proses bahasa undang-undang dan perundangan yang berkaitan dengannya. Bahasa undang-undang adalah sejenis laras, yaitu berbagai jenis bahasa yang bersesuaian dengan berbagai tempat dan situasi penggunaan. Teks undang-undang merujuk pada teks yang dihasilkan atau digunakan untuk tujuan undang-undang dalam latar undang-undang. Membedakan empat varian atau subvarian dalam teks undang-undang:  teks undang-undang, contohnya statut dan undang-undang kecil, perjanjian antarbangsa, undang-undang berbagai bahasa dan undang-undang lain yang diubah oleh pihak penguasa.  teks kehakiman yang dihasilkan semasa proses kehakiman oleh pegawai kehakiman dan pihak berkuasa undang-undang yang lain.
  • 5. 5  teks ilmiah undang-undang yang ditulis oleh ilmuwan atau peguam akademik dalam karya ilmiah serta uraian yaitu status undang-undang yang bergantung pada sistem undang-undang dalam bidang kuasa yang berbeda.  teks undang-undang tunggal termasuk teks yang ditulis oleh peguam, seperti kontrak, pajak, wasiat, dokumen litigasi dan oleh orang bukan peguam contohnya perjanjian, kenyataan bersaksi, dan dokumen lain yang dihasilkan oleh orang bukan peguam serta digunakan dalam litigasi dan situasi undang- undang yang lain. Bahasa undang-undang tidak bersifat homogen, dan tidak melibatkan satu wacana undang-undang saja tetapi keseluruhan wacana undang-undang yang berkaitan (Maley, 1994:13), bahasa undang-undang merangkum seluruh komunikasi dalam latar undang-undang. Teks undang-undang mempunyai berbagai tujuan komunikasi, seperti tujuan normatif dan tujuan informatif. Tujuan normatif yakni kesatuan statut dwibahasa dan bahasa undang-undang atau dokumen lain yang membentuk fakta undang-undang, hak dan obligasi sedangkan tujuan informatif yaitu setengah karya atau uraian ilmiah undang-undang, nasihat undang-undang, surat menyurat antar sesama peguam atau antar peguam dan bawahannya, serta dokumen yang digunakan dalam prosiding mahkamah. Berdasarkan gambaran bahasa dalam undang-undang, maksud dari gambaran ini merujuk pada teks undang-undang daripada sumber bahasa ke bahasa yang dituju. Penggunaan bahasa bergantung pada wujud perintah undang- undang yang mestinya dipertimbangkan sebagai bagian dari komunikasi. Karakter institusi undang-undang berperan penting dalam penggunaan bahasa dalam latar undang-undang (Madsen, 1997b). Kebanyakan bagian dalam dokumen mahkamah atau dokumen ligitasi ialah persamaan yang menggambarkan penggunaan bahasa keseharian dalam semua subjenis teks undang-undang. Terjemahan undang- undang dikatakan rumit karena ciri undang-undang dan ciri bahasa yang digunakan oleh undang-undang itu sendiri terdapat dalam komunikasi antara budaya dan bahasa dalam teks undang-undang. Bahasa undang-undang dikenal dan dikaitkan dengan penggunaan bahasa yang bersifat normatif, performatif, dan teknikal serta bahasa yang tidak menentu secara umumnya. Menurut ahli falsafah undang-undang setuju bahasa undang-undang bersifat normatif, terkait dengan
  • 6. 6 penciptaan norma (Jori, 1994), sebagian besar bahasa tidak menggunakan sumber undang-undang dan perundangan yang bersifat perspektif. Bahasa undang-undang yang normatif memiliki wujud bahwa undang-undang mempunyai fungsi asas dalam masyarakat untuk membimbing tingkah laku manusia dan mengawal hubungan manusia. Undang-undang memuat standar yang dicari oleh manusia untuk merealisasikan konsep keseksamaan, keadilan, hak, kebebasan, perlindungan yang sama, kebajikan umum dalam wujud undang-undang (Jenkins, 1980:98). Undang-undang yang ditulis menggunakan bahasa yang benar bukan hanya berfungsi menyampaikan atau menyalurkan pengetahuan dan maklumat, tetapi juga mengurus, mempengaruhi, mengubah tingkah laku manusia sesuai undang-undang seperti yang dinyatakan oleh Maley (1994:11) 2.2.2 Gambaran Bahasa Indonesia Dalam Undang-Undang Sejak 9 Juli 2009 keberadaan dan penggunaan bahasa Indonesia sudah diatur dalam UU No 24 Tahun 2009 tentang “Bendera, Bahasa, Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan”. Undang-undang ini dibuat untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan negara, menjaga kedaulatan dan kehormatan negara serta menciptakan ketertiban, kepastian dan standarlisasi penggunaan bahasa. Selain itu gambaran bahasa indonesia dalam UU ini adalah sebagai jati diri bangsa dan kebanggaan nasional. Undang-undang dalam bahasa indonesia adalah naskah tertulis yang memaparkan rangka dan tugas-tugas pokok badan-badan pemerintahan negara dalam kehidupan bernegara. Tentunya gambaran bahasa indonesia dalam undang- undang ini sangat diperlukan, bahwasanya untuk membuat sebuah undang-undang yang dapat dimengerti oleh masyarakat Indonesia diperlukan bahasa yang dipahami dengan jelas, yaitu menggunakan bahasa yang dipakai di Indonesia yakni bahasa indonesia. Bahasa indonesia berkaitan setiap saat dengan penjabaran tiap pasal dalam undang-undang. Jika masyarakat tak paham bahasa Indonesia, maka akan sulit memahami isi dari undang-undang itu sendiri. Bahasa Indonesia yang dimaksud dalam ketentuan ini adalah bahasa Indonesia yang tunduk pada kaidah bahasa Indonesia yang baku dan terpadu. Selain itu ada banyak peraturan perundang-undangan yang menempatkan bahasa Indonesia dalam kedudukan
  • 7. 7 tinggi. Dalam lalu lintas perdagangan, misalnya, berlaku Peraturan Menteri Perdagangan No. 73/M-DAG/PER/9/2015 tentang Kewajiban Pencantuman Label dalam Bahasa Indonesia pada Barang guna melindungi kepentingan konsumen di dalam negeri. Dalam PP No. 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik yang mengharuskan penggunaan bahasa Indonesia dalam kontrak elektronik. Bahasa Indonesia semakin mendapat perhatian di dunia hukum selain undang-undang setelah Pemerintah dan DPR menyetujui bersama UU No. 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, Serta Lagu Kebangsaan (UU Bahasa). Gambaran berbahasa Indonesia dalam undang-undang bukan tanpa manfaat, adanya makna penting didalamnya sebagai pengatur kehidupan bernegara di Indonesia, jika berbeda kata maka beda pula pengertiannya, undang-undang dalam norma hukum mengandung konsekuensi sanksi. Sanksi memperlihatkan sisi hukum yang memaksa. Kalau kewajiban tidak dijalankan, maka ada sanksinya. 2.2.3 Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Undang-Undang. Pengaturan mengenai bahasa indonesia dalam Undang- Undang No.24 Tahun 2009 mengenai bendera, bahasa, dan lambang negara serta lagu kebangsaan (selanjutnya disebut UU No.24/2009) masih terus menyisakan tanda tanya besar dalam benak para praktisi hukum dari kalang an dunia usaha termasuk investor asing. Salah satu pertimbangan dikeluarkannya Undang-Undang tersebut adalah bahwa bendera, bahasa dan lambang negara serta lagu kebangsaan merupakan sara- na pemersatu, identits dan wujud eksistensi bangsa yang menjadi simbol ke daulatan dan kehormatan negara semalam ini pro dan kontra menyeruak ter utama terkait dengan ketentuan yang mengatur penggunaan bahasa indonesia . Penggunaan bahasa indonesia dalam Undang - Undang ini bersinggungan dengan penyusunan kontrak. Dalam kehidupan Sehari-hari penyusunan kontrak banyak praktisi hukum.
  • 8. 8 Keterkaitan ini menimbulkan impikasi besar terhadap perkembangan dunia k ontrak diindonesia. Ketentuan pasal 31 UU tersebut menyebutkan bahwa : a) Ayat (1) : “Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam nota kesepahaman atau perja njian yang melibatkan Lembaga Negara, instansi pemerintahan Republik Ind onesia, Lembaga swasta Indonesia atau perseorangan warga Negara Indonesi a”. b) Ayat (2) : “Nota kesepahaman atau perjanjian sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) yang melibatkan pihak asing ditulis juga dalam bahasa nasional pihak as ing tersebut dan/atau bahasa inggris”. Pasal tersebut secara tegas mewajibkan penggunaan bahasa indonesia d alam perjanjian dan bila perjanjian tersebut melibatkan pihak asing maka pe rjanjian tersebut juga ditulis dalam bahasa nasional pihak asing tersebut dan/ Atau bahasa inggris. Undang-Undang No.24/2009 memang tidak menyebutkan sanksi terhad- ap pelanggaran kewajiban penggunaan bahasa Indonesia dalam perjanjian. Akan tetapi, banyak kekhawatiran muncul terutama terkait dengan ancaman pembatalan terhadap kontrak kontrak yang dibuat dengan tidak menggu- akan bahasa Indonesia yang melibatkan pihak asing dan menggunakan hu- kum Indonesia sebagai pihak pilihan hukumnya pada saat UU No.24/2009 ini belaku. Sebenarnya bila kita membaca secara seksama bunyi ketentuan pasal t ersebut, secara tersirat, menyebutkan bahwa terhadap perjanjian yang melibat kan pihak asing, pembentuk undang-undang memberikan kedudukan yang equal terhadap kewajiban penggunaan bahasa. Bukan hanya mewajibkan pe- nggunaan bahasa indonesia, tetapi jug bisa ditulis dalam bahasa nasional pi- hak asing dan/atau bahasa inggris. Akan tetapi jika kita amati lebih lanjut, pihak pembuat Undang -Undang menggunakan frasa bahasa indonesia wajib digunakan dalam perjanjian sehingga harus diinterpretasikan lebih luas dari f rasa ditulis juga sehingga kata wajib digunakan harus diartikan bukan hanya ditulis tetapi juga ditafsirkan sehingga jelas bahwa tidak dapat dilakukan p
  • 9. 9 emilihan bahasa mana yang berlaku selain bahasa indonesia. Dalam beberapa kesempatan baik melalui seminar mupun wawancara d engan berbagai media, pihak pembentuk Undang- Undang tampak ingin meredam kekhawatiran yang timbul. Akan tetapi hal tersebut malah semakin menimbulkan ketidak pastian dan kebingungan. Mis alnya interpretasi terhadap kata-kata “wajib” merujuk pada suatu keharusan. Puncaknya, beberapa waktu lalu, Menteri Hukum dan HAM (“Menkum ham”) mengeluarkan tanggapan terhadap permohonan klarifikasi atas impli- kasi dan pelaksanaan ketentuan pasal 31 UU No.24/2009 sebagai tanggapan terhadap permohonan klarifikasi yang diajukan beberapa advokat dijakarta. Adapun beberapa poin pernyataan surat menkumham tersebut adalah se bagai berikut : a. Penanda tanganan perjanjian privat komersial dalam bahasa inggris tampa disertai bahasa Indonesia tidak melanggar persyaratan kewajiban sebagaim ana dimaksud UU No.24/2009 sehingga perjanjian tersebut tetap sah dan tidak batal demi hukum atau tidak dapat dibatalkan ; b. Pelaksanaan kewajiban sebagaimana dimaksud pasal 31 UU tersebut men unggu sampai dikeluarkan peraturan presiden ; c. Kewajiban tersebut tidak berlaku surut sehingga perjanjian- perjanjian yang dibuat sebelum presiden diUndangkan tidak perlu disesuai kan atau menyesuaikan penggunaan bahasa Indonesia yang ditentukan did alam peraturan presiden. d. Terkait dengan penggunaan bahasa para pihak pada dasarnya bebas meny atakan bahasa mana yang akan digunakan dalam kontrak dan jika peratur an Presiden nantinya menetapkan para pihak wajib menggunakan dua bah asa maka para pihak baru akan terikat terhadap kewajiban penggunaan d ua bahasa tersebut akan tetapi hal tersebut tidak menghalangi para pihak untuk memilih bahasa mana yang akan digunakan jika terdapat perbeda- an penafsiran terhadap kata atau kalimat dalam perjanjian tersebut. Mengenai bunyi ketentuan pasal 40 UU No.24/2009 yang menyebutkan bahwa ketentuan lebih lanjut tentang penggunan bahasa indonesia diatur
  • 10. 10 lebih lanjut dalam peraturan Presiden, ketentuan ini seharusnya diinterpre- tasikan bahwa peraturan Presiden hanya akan mengatur detail penggunaa bahasa indonesia dalam perjanjian akan tetapi bukan berarti penangguh an berlakunya kewajiban penggunaan bahasa indonesia dalam perjanjian ter- sebut.Adapun pasal- pasal lainnya yang mengatur tentang kewajiban penggu- naan bahasa indonesia yang diatur dalam Undang- Undang No. 24 Tahun 2009 secara terperinci sebagai berikut : a. Pasal 26, berisi tentang bahasa indonesia wajib digunakan dalam peratura n perundang-undangan. b. Pasal 27, berisi tentang bahasaindonesia wajib digunakan dalam dokumen resmi negara. Penjelasan : yang dimaksud “dokumen resmi negara” adalah antara lain surat keputusan, surat berharga, ijazah, surat keterangan, surat identitas diri, akta jual beli, surat perjanjian putusan pengadilan. c. Pasal 28, berisi tentang bahasa indonesia wajib digunakan dalam pidato r esmi presiden, wakil presiden, dan pejabat negara yang lain yang disamp aikan didalam atau diluar negeri. Penjelasan : yang dimaksud dengan “ pidato resmi ” adalah pidato yang disampaikan dalam forum resmi oleh pejabat negara atau pemerintahan, kecuali forum resmi internasional dilu- ar negeri yang menetapkan penggunaan bahasa tertentu. d. Pasal 29 (1), berisi tentang bahasaindonesia wajib digunakan sebagai ba- hasa pengantar dalam pendidikan nasional.(2) bahasa pengantar dimaksud pada ayat (1)dapat menggunakan bahasa asing untuk tujuan yang Men- dukung berbahasa asing peserta didik. (3) penggunaan bahasa indonesia sebagai mana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku untuk satuan Pendi- dikan asing atau satuan pendidikan khusus yang mendidik warganegara asing. e. Pasal 30, berisi tentang bahasa indonesia wajib digunakan dalam pelayan an administrasi publik diinstansi pemerintahan. f. Pasal 32 (1), berisi tentang bahasa indonesia wajib digunakan dalam for um yang bersifat nasional atau forum yang bersifat internasional diindone sia. (2) berisi tentang bahasa indonesia dapat digunakan dalam forum ya
  • 11. 11 ng bersifat internasional diluar negeri. Penjelasan : (1) yang dimaksud “bersifat nasional” adalah berskala antar daerah dan berdampak nasional. (2) yang dimaksud “bersifat internasional” adalah be rskala antar bangsa dan berdampak internasional. g. Pasal 33 (1), berisi tentang bahasa indonesia wajib digunakan dalam kom unikasi resmi dilingkungan kerja pemerintah dan swasta. (2) berisi tentan g pegawai dilingkungan kerja lembaga pemerintahan dan swasta sebagaim ana dimaksud pada ayat (1) yang belum mampu berbahasa indonesia waj ib mengikuti atau diikut sertakan dalam pembelajaran untuk meraih kema mpuan berbahasa indonesia. Penjelasan : yang dimaksud dengan “lingku- ngan kerja swasta” adalah mencakup perusahaan yang berbadan hukum i ndonesia dan perusahaan asing yang beroperasi diindonesia. h. Pasal 34, berisi tentang bahasa indonesia wajib digunakan dalam laporan setiap lembaga atau perseorangan kepada instansi pemerintahan. i. Pasal 35 (1), berisi tentang bahasa indonesia wajib digunakan dalam pen ulisan karya ilmiah dan publikasi karya ilmiah diindonesia. (2) berisi tent ang penulisan dan publikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk t ujuan atau bidang kajian khusus dapat menggunakan bahasa daerah atau bahasa asing. j. Pasal 36 (1) , berisi tentang bahasa indonesia wajib digunakan dalam nama geografi indonesia. (2) berisi tentang nama geografi sebagaimana di maksud pada ayat (1) hanya memiliki satu nama resmi. (3) berisi tentan g bahasa indonesia wajib digunakan untuk nama bangunan atau gedung, jalan, apartemen atau permukiman, perkantoran, kompleks perdagangan, m erek dagang, lembaga usaha, lembaga pendidikan, organisasi yang didirik an atau dimiliki oleh warga negara indonesia atau badan hukum indone- sia. (4) berisitentang penamaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (3) dapat menggunakan bahasa daerah atau bahasa asing apabila me miliki nilai sejarah, budaya, adat istiadat, dan /atau keagamaan. k. Pasal 37 (1), berisi tentang bahasa indonesia wajib digunakan dalam info rmasi tentang produk barang atau jasa produksi dalam negeri atau luar n egeri yang beredar diindonesia. (2) berisi tentang informasi sebagaimana
  • 12. 12 dimaksud pada ayat (1) dapat dilengkapi dengan bahasa daerah atau baha sa asing sesuai dengan keperluan. l. Pasal 38(1), berisi tentang bahasa indonesia wajib digunakan dalam ram- bu umum, penunjuk jalan, fasilitas umum, spanduk, dan alat informasi la in yang merupakan layanan umum. (2) berisi tentang penggunaan bahasa indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat disertai bahasa dae- rah dan /atau bahasa asing. m. Pasal 39 (1), berisi tentang bahasa indonesia wajib digunakan dalam info rmasi melalui media massa. (2) berisi tentang media massa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat menggunakan bahasa daerah atau bahasa a sing yang mempunyai tujuan khusus atau sasaran khusus.
  • 13. 13 BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan Bahasa indonesia merupakan jati diri bangsa Indonesia, sehingga dalam undang-undang negara pun harus memuat bahasa indonesia. Penggunaan bahasa indonesia sendiri juga perlu diatur oleh undang-undang sebab apabila bahasa indonesia tidak diatur oleh undang-undang maka masyarakat akan seenaknya menggunakan bahasa yang mereka anggap betul dan meninggalkan bahasa indonesia sebagai semboyan. Sulitnya mengimplementasikan undang-undang tentang bahasa karena bahasa adalah konsensus, bahasa adalah benda hidup, bahasa berkembang sepanjang hayat, dan bahasa bersifat dinamis. 3.2 Saran Agar bahasa indonesia dalam undang-undang menjadi lebih terkaji, maka peran pemerintah untuk turut serta membangun gambaran bahasa indonesia yang baik dimata masyarakat dengan menggunakan bahasa baku yang mudah dipahami dan terpadu sehingga bahasa indonesia tidak akan pudar di kalangan masyarakat dan undang-undang dipatuhi dengan baik setelah memahami isi undang-undang tersebut.
  • 14. 14 DAFTAR PUSTAKA 1. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan Nasional. 2011. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun2009 tentang Benderam Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan Nasional 2. HS, Widjono. 2007. Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi. Jakarta: PT Grasindo 3. Wiyanto, Asul. 2012. Kitab Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Jogja Bangkit Publisher 4. Purbopranoto, Kuntjoro dan Badan Musjawarat Kebudajaan Nasional. 1954. Bahasa Indonesia dalam Perundangan dan Administrasi & Penyelenggaraan Bahasa Indonesia dan Pers. Jakarta: Badan Musjawarat Kebudajaan Nasional 5. Musaba, Zulkifli. 2015. Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa. Yogyakarta: CV.Aswaja Pressindo 6. Cao, Deborah. 2007. Penterjemahan Undang-undang. Diterjemahkan oleh: Hasuria Che Omar. Malaysia: Institut Terjemahan Negara Malaysia Berhad 7. http://id.m.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia 8. http://dodysitumorang.blogspot.co.id/2012/11/makalah-penggunaan-bahasa- indonesia.html?m=1