Statika mempelajari perilaku struktur terhadap beban yang bekerja padanya. Hal penting yang diperhatikan adalah stabilitas, keseimbangan gaya, dan kompatibilitas antara gaya dan struktur. Gaya dibagi menjadi koplanar, konkuren, dan kolinier berdasarkan garis kerja dan titik tangkapnya. Resultan gaya menggantikan sejumlah gaya dan dapat dihitung menggunakan komponen gaya pada sumbu-x dan y. Titik tangkap
2. PENGERTIAN DASAR STATIKA
Statika atau Mekanika Teknik atau juga dikenal sebagai Mekanika Rekayasa merupakan bidang ilmu utama (dasar keahlian) yang dipelajari di ilmu
teknik sipil. Pokok utama atau materi dari Statika adalah mempelajari perilaku struktur terhadap beban yang bekerja padanya. Perilaku struktur
tersebut umumnya mencakup keseimbangan gaya, uraian gaya, gaya reaksi dan gaya internal yang ada pada struktur.
Dalam mempelajari perilaku struktur pada mata kuliah Statika, maka hal-hal penting yang selalu diperhatikan adalah :
1. Stabilitas struktur (tidak bergerak, tidak berpindah tempat dan tidak berubah bentuk).
2. Keseimbangan Gaya (gaya luar atau beban yang bekerja pada struktur harus diimbangi oleh reaksi struktur terhadap beban tersebut)
3. Kompatibilitas antara gaya-gaya yang bekerja pada struktur dengan jenis tumpuannya dan bentuk strukturnya.
3. A. GAYA
Dalam mekanika teknik, gaya dapat diartikan sebagai muatan yang bekerja pada suatu konstruksi.
1. SIFAT GAYA.
a. Mempunyai besaran (kg, ton dsb).
b. Mempunyai arah.
c. Mempunyai titik tangkap.
Semua gaya yang garis kerjanya terletak pada satu bidang datar disebut KOPLANAR. Semua gaya yang garis kerjanya berpotongan pada satu titik
disebut gaya KONKUREN (bertitik pegang tunggal).
Dalam Mekanika Teknik, hanya dibahas gaya yang terletak dalam satu bidang (Koplanar). Dalam ilmu analisis struktur, gaya dibagi menjadi 3 (tiga),
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Gaya Koplanar adalah bila gaya-gaya bekerja dalam garis kerja yang satu bidang datar.
2. Gaya Konkuren adalah bila gaya-gaya yang kerjanya berpotongan pada sebuah titik.
3. Gaya Kolinier adalah bila gaya-gaya mempunyai garis kerja dalam satu garis lurus.
4. 2. PEMBAGIAN GAYA MENURUT MACAMNYA.
a. Gaya Terpusat (point load).
- Akibat berat orang.
- Berat kolom.
- Roda kenderaan.
- Dll.
b. Gaya Terbagi Rata (distributed load).
- Akibat berat lantai, balok pada bangunan, dsb.
- Angin pada dinding ataupun atap bangunan.
- Air pada bendungan.
c. Gaya Momen.
- Momen lentur
- Momen Torsi (puntir).
(momen = gaya x lengan gaya).
5. B. MENYUSUN DAN MENGURAIKAN GAYA PADA BIDANG DATAR.
1. METODE ANALITIS.
Sejumlah gaya dapat digantikan oleh satu gaya yang disebut RESULTAN GAYA.
a. Gaya Konkuren.
Perhatikan gambar kumpulan gaya berikut yang terletak pada bidang X-Y,
K1x = K1 cos 𝑎 K2x = K2 cos 𝛽
K1y = K1 sin 𝑎 K2y = K2 sin 𝛽
Perjanjian tanda,
- arah gaya kekanan dan keatas bertanda positip (+)
- arah gaya kekiri dan kebawah bertanda negatip (-).
6. Besar resultan gaya,
- pada sumbu X,
Rx = Σ Kx = K1x - K2x = K1 cos 𝑎 - K2 cos 𝛽
- pada sumbu Y,
Ry = ΣKy = K1y + K2y = K1 sin 𝑎 + K2 sin 𝛽
Maka resultan gaya,
𝑅 = 𝑅𝑥2 + 𝑅𝑦2
Resultan ini bekerja melalui Titik 0,
Arah Result Gaya
tan 𝛾 =
𝑅𝑦
𝑅𝑥
7. b. Gaya Tidak Konkuren.
Perhatikan gambar kumpulan gaya berikut yang terletak pada
bidang X-Y,
Komponen gaya pada sumbu X dan Y,
K1x = K1 cos 𝑎 1 K1y = K1 sin 𝑎 1
K2x = K2 cos 𝑎 2 K2y = K2 sin 𝑎 2
Rx = Σ Kx = K1x + K2x = K1 cos 𝑎 1 + K2 cos 𝑎 2
Ry = Σ Ky = K1y + K2y = K1 sin 𝑎 1 + K2 sin 𝑎 2
Resultan ,
𝑅 = 𝑅𝑥2 + 𝑅𝑦2
8. Letak titik tangkap gaya resultan.
Untuk mencari letak titik tangkap resultan R adalah dengan menghitung momen Mx dan My terhadap titik O
(pusat sumbu X-Y), dimana momen sama dengan gaya dikali lengan gaya seperti berikut,
Mx = K1x . y1 + K2x . y2 = Σ Kx . y
My = K1y . x1 + K2y . x2 = Σ Ky . x
…………………………..(1)
Titik tangkap resultan R dinamakan titik (s) dengan koordinat (xs,ys), maka momen akibat resultan gaya,
𝑀𝑥 = 𝑅𝑥 . 𝑦𝑠 ; 𝑀𝑥 = 𝑅𝑦 . 𝑥𝑠
𝑦𝑠 =
𝑀𝑥
𝑅𝑥
; 𝑥𝑠 =
𝑀𝑦
𝑅𝑦
…………………………..(2)
x𝑠 =
Σ 𝐾𝑦.𝑥
𝑅𝑦
; 𝑦𝑠 =
Σ 𝐾𝑥 .𝑦
𝑅𝑥
Subtitusikan (1) kedalam (2)
Arah Result Gaya
tan 𝛾 =
𝑅𝑦
𝑅𝑥
9. TUGAS
Diketahui : Gaya-gaya seperti tergambar, K1 = 6 ton, K2 = 8 ton, K3 = 3
ton dengan koordinat titik tangkap gaya-gaya (2,2), (4,4) dan (5,3). Arah
masing-masing gaya 𝑎1 = 140°, 𝑎2 = 20° dan 𝑎3 = 300°