SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
LAPORAN OBSERVASI
METODE PENDAMPINGAN INDIVIDU
BIMBINGAN DAN KONSELING SISWA DI SMK NU MA’ARIF
KUDUS
Tugas Ujian Akhir Semester
Mata Kuliah : Pekerjaan Sosial
Dosen Pengampu : Syaifuddin, M.Si
Disusun Oleh :
SULISTIYANI
NIM : 412088
ELK BKI
Semester V ( Lima )
B IM B ING A N D A N K O NS E L I NG IS L A M
J UR US A N D A K W A H & K O M UNI K A S I
S E K O L A H T ING G I A G A M A IS L A M NE G E R I
K UD US
2 0 1 4 / 2 0 1 5
Metode Pendampingan Individu dalam Bimbingan dan Konseling Siswa
Di SMK NU Ma’arif Kudus
A. SekilasTentang BImbingan Konselingdi Sekolah
Sejarah lahirnya Bimbingan dan Konseling di Indonesia diawali dari dimasukkannya
BimbingandanKonseling(dulunyaBimbingandanPenyuluhan) padasettingsekolah. Pemikiran ini
diawali sejaktahun1960. Hal ini merupakansalahsatuhasil Konferensi FakultasKeguruandan Ilmu
Pendidikan (disingkat FKIP, yang kemudian menjadi IKIP) di Malang tanggal 20 – 24 Agustus 1960.
Perkembanganberikutnya tahun 1964 IKIP Bandung dan IKIP Malang mendirikan jurusan
Bimbingandan Penyuluhan.Tahun1971 berdiri ProyekPerintisSekolahPembangunan (PPSP) pada
delapan IKIP yaitu IKIP Padang, IKIP Jakarta, IKIP Bandung, IKIP Yogyakarta, IKIP Semarang, IKIP
Surabaya, IKIP Malang, dan IKIP Manado. Melalui proyek ini Bimbingan dan Penyuluhan
dikembangkan, juga berhasil disusun “Pola Dasar Rencana dan Pengembangan Bimbingan dan
Penyuluhan “pada PPSP. Lahirnya Kurikulum 1975 untuk Sekolah Menengah Atas didalamnya
memuat Pedoman Bimbingan dan Penyuluhan.
Tahun 1978 diselenggarakan program PGSLP dan PGSLA Bimbingan dan Penyuluhan di
IKIP(setingkatD2atau D3) untukmengisi jabatanGuruBimbingandanPenyuluhan di sekolah yang
sampai saat itu belum ada jatah pengangkatan guru BP dari tamatan S1 Jurusan Bimbingan dan
Penyuluhan. Pengangkatan Guru Bimbingan dan Penyuluhan di sekolah mulai diadakan sejak
adanya PGSLP dan PGSLA Bimbingan dan Penyuluhan. Keberadaan Bimbingan dan Penyuluhan
secara legal formal diakui tahun 1989 dengan lahirnya SK Menpan No 026/Menp an/1989 tentang
Angka Kredit bagi Jabatan Guru dalam lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Di
dalam Kepmen tersebut ditetapkan secara resmi adanya kegiatan pelayanan bimbingan dan
penyuluhan di sekolah. Akan tetapi pelaksanaan di sekolah masih belum jelas seperti pemikiran
awal untuk mendukung misi sekolah dan membantu peserta didik untuk mencapai tujuan
pendidikan mereka.
Sampai tahun 1993 pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan di sekolah tidak jelas,
parahnya lagi pengguna terutama orang tua murid berpandangan kurang bersahabat dengan BP.
Muncul anggapan bahwa anak yang ke BP identik dengan anak yang bermasalah, kalau orang tua
muriddiundangke sekolaholehguruBPdibenakorangtuaterpikirbahwaanaknyadi sekolahmesti
bermasalahatauada masalah.HinggalahirnyaSKMenpan No. 83/1993 tentangJabatan Fungsional
Guru dan Angka Kreditnya yang di dalamnya termuat aturan tentang Bimbingan dan Konseling di
sekolah.Ketentuanpokok dalam SK Menpan itu dijabarkan lebih lanjut melalui SK Mendikbud No
025/1995 sebagai petunjukpelaksanaanJabatanFungsionalGurudanAngkaKreditnya.Di DalamSK
Mendikbud ini istilah Bimbingan dan Penyuluhan diganti menjadi Bimbingan dan Konseling di
sekolah dan dilaksanakan oleh Guru Pembimbing. Di sinilah pola pelaksanaan Bimbingan dan
Konseling di sekolah mulai jelas.
Bimbingan Konseling merupakan salah satu komponen penyelenggaraan pendidikan di
sekolahyangkeberadaannyasangatdibutuhkan,khususnya untuk membantu peserta didik dalam
pengembanganpribadi,kehidupansosial,kegiatanbelajar, serta perencanaan dan pengembangan
karir. Karena itu, Struktur kurikulum yang dikembangkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) mencakup tugas Bimbingan Konseling pada pengembangan diri peserta didik
(Depdiknas, 2006; Andi Mapiare, 2008). Dalam kurikulum ini ada tiga komponen yang saling
mendukungyaitu;(1) Mata Pelajaran;(2) Muatan Lokal; (3) Pengembangan diri (Depdiknas, 2006).
Pengembangandiri merupakankegiatanpendidikandi luarmatapelajaransebagai bagian
integral dari kurikulumsekolah.Kegiatanpengembangandiri dilakukanmelalui kegiatan pelayanan
konselingdankegiatanektrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi/dilaksanakan oleh
konselor (Depdiknas, 2006; h. 1837).
Beranjak dari pemikiran di atas, maka program Bimbingan Konseling memiliki tempat
yang strategis dalam pengembangan diri peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan di
sekolah serta tujuan pendidikan nasional secara umum.
B. Profil Bimbingan dan Konselingdi SMK NU Ma’arif Kudus
 Visi,Misi dan Tujuan
Visi : Menjadikan civitas akademika / warga SMK NU Ma’arif Kudus, sebagai pribadi yang
mampu mengembangkan diri secara optimal, sehingga menjadi pribadi yang sehat
jasmani rohani.
Misi :
1. Misi Pendidikan :Memfasilitasiperkembanganpesertadidikmelaluipembentukanperilaku
efektif, normatif dalam kehidupan sehari-hari.
2. Misi Pengembangan : Memfasilitasi perkembangan potensi dan kompetensi siswa di
sekolah, keluarga, masyarakat dan agama.
3. Misi Pengentasan Masalah : Memfasilitasi pengentasan siswa sehingga bisa berkembang
secara optimal.
Tujuan
Tujuan Umum : Membantu siswa mencapai perkembangan optimal sesuai dengan nilai-
nilai Pancasila, kemampuan, bakat, minat, dan cita-citanya.
Tujuan Khusus :
1. Agar siswamengenal dirinyasendiri,kekuatan,kelemahan,kemampuan,bakat,minat,cita-
cita, sikap, perasaan, dan nilai-nilai yang dianutnya.
2. Mengenal lingkungannya meliputi lingkungan pendidikan, pekerjaan, sosial, atau
kemasyarakatan dan alam.
3. Mampu merumuskan rencana pribadi yang berkaitan dengan karier, pendidikan, rencana
kehidupan.
4. Mampu mengembangkan potensi, minat, dan cita-citanya.
 Sasaran Mutu
Pada tahunpelajaran2014 / 2015, yang menjadi sasaranmutuunitkerjaBimbingandan
KonselingSMKNUMa’arif Kudusadalah:
a. Meningkatkan pelayanan Konseling dengan mengadakan ruang konseling yang
representative.
b. Mengadakan Home Visit untuk 2 kali dalam satu bulan,
c. Siswa mentaati tata tertib minimal 80 %
d. Penurunantingkatkebutuhan layanan khusus Bimbingan Konseling sesuai dengan bidang
layanan sebesar kurang dari 25 %.
e. Siswa tidak terlambat datang ke sekolah minimal 60 %
f. Memberikan Pelatihan Psikotes bagi Kelas XII sebagai persiapan seleksi masuk Dunia
Industri
 Program Kerja BK SMK NU Ma’arif Kudus
No
Komponen
Program
Tujuan Khusus Sasaran Layanan
Strategi
Layanan
Waktu Dan
Pelaksanaan
Penilaian
1 Layanan
Bimbingan
Dasar
Membantu
Perkembangan
Siswa:
- Keterampilan
- Pengetahuan
- Sikap akademik
- Karir
- Siswa
- Harga diri
- Motivasi
- Pembuatan
keputusan
- Kemampuan
komunikasi
Bimbingan
Kelompok
Terprogram
Pelaksanaan
Konselor,
Guru,
Personalia
2 Perencanaan
Individual
Siswa
Membantu siswa
membuat dan
mengimplementas
ikan rencana
pribadi,sosial,
pendidikan dan
karir
- Siswa
- Rencana BK
- Karir
- Pribadi sosial
- Bursa kerja
- Kelompok-
kelompok kecil
- Assesment
individual
- Pertimbangan
Induk Keluarga
- Penempatan
Insidental Tes
Psikologi
3 Layanan
Responsif
Membantu Siswa
DalamLayanan
Intervensi
- Siswa
- Lamban
- Bolos
- Penangan putus
sekolah
- Hubungan sosial
- Obat-obatan
terlarang
- Keluarga
- Stres
- Pelecehan
- Konsultasi
- Konseling
individu dan
kelompok kecil
- Konseling
krisis
- Layanan
rujukan
- Layanan
mediasi
- Teman sebaya
Insidental Rekap
Presensi
dan Rapor
4 Dukungan
Sistem
Mendukung dan
meningkatkan
- Sifatbimbingan
- Personalia
Kerjasama dan
Konsultasi
Terprogram,
Pelaksana BK,
Laporan
Kerja
pelaksanaan
program sekolah
- Pengelolaan Dana
- Fasilitas
- SDM
PersonaliaTU
 Struktur Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA BIMBINGAN KONSELING
SMK NU MA’ARIF KUDUS
Uraian Tugas & Wewenang
 Koordinator BK
Tanggung Jawab :
Bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah atas terselenggaranya bimbingan
konseling/bimbingan kejuruan kepada siswa SMK NU Ma’arif Kudus.
Wewenang :
 Mengkordinir penyelenggaraan bimbingan konseling/bimbingan kejuruan
 Meningkatkan pelaksanaan pelayanan bimbingan konseling/ bimbingan kejuruan
Tugas :
 Membuat program tahunan pelaksanaan bimbingan konseling/bimbingan kejuruan
 Membuat pembagian tugas guru BK dalam pelaksanaan layanan bimbingan
konseling/bimbingan kejuruan
 Memantau pelaksanaan layanan bimbingan konseling/bimbingan kejuruan
 Mengevaluasi pelaksanaan bimbingan konseling/bimbingan kejuruan
 Menganalisis pelaksanaan bimbingan konseling/bimbingan kejuruan
KEPALA SEKOLAH
Drs. H. Akhmad Nadlib
KOORDINATOR BK
Sri Sulasih, S.Pd
WALI KELASGURU DIKLAT
STAF BK
1. Drs. Bambang Rusmanto
2. Drs. Surakhmat
 Melaporkanpelaksanaanbimbingankonseling/bimbingankejuruansecara berkala dan
incidental
 Staf BK
Tanggung Jawab :
Membantu Koordinator BK bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah atas
terselenggaranyabimbingankonseling/bimbingankejuruankepadasiswa SMK NU Ma’arif
Kudus.
Wewenang :
 Membantu Koordinator BK mengkoordinir penyelenggaraan bimbingan
konseling/bimbingan kejuruan
 Membantu Koordinator BK meningkatkan pelayanan bimbingan konseling/
bimbingan kejuruan
Tugas :
 Membantu Koordinator BK membuat program tahunan pelaksanaan bimbingan
konseling/bimbingan kejuruan
 Membantu Koordinator BK membuat program tahunan pelaksanaan bimbingan
konseling/bimbingan kejuruan
 Membantu Koordinator BK memantau, mengevaluasi dan menganalisis pelaksanaan
layanan bimbingan konseling/bimbingan kejuruan
 MembantuKoordinatorBKmelaporkanpelaksanaanbimbingankonseling /bimbingan
kejuruan secara berkala dan insidental
 Struktur Jaringan Kerja BK
C. Studi Kasus KonselingIndividudi SMK NU Ma’arifKudus
( Hasil Wawancara denganIbuSri Sulasih,S.Pd - Guru BimbingandanKonseling)
SekolahMenengahKejuruan( SMK) Nu Ma’arif Kudusyang beralamatdi Jalan Prambatan
Lor 679 Kaliwungu Kudus pada tahun pelajaran 2014 / 2015 sekarang ini telah memiliki jumlah
peserta didik keseluruhan 1.418 siswa dari 6 kompetensi keahlian. Jumlah guru produktif dan
normatif yang mengampu sebanyak 85 tenaga pendidik. Sedangkan untuk proses bimbingan dan
konseling terdapat 3 guru BK / Konselor yang secara otomatis setiap guru BK memiliki jumlah
peserta didik asuh sebanyak +/- 500 siswa.
Dalam studi bimbingan dan konseling yang dilakukan di sekolah ini, kami berusaha
menggali informasikhususnya mengenai pendampingan / konseling individu yang dilakukan oleh
guru BK / Konselor terhadap peserta didik. Konseling Individu merupakan salah satu layanan dari
beberapa layanan yang diberikan guru BK sebagai metode / kegiatan membimbing atau
berkomunikasi dengan peserta didik. Hasil dari observasi langsung dan wawancara dengan salah
satu guruBK di SMK NU Ma’arif Kudus – Ibu Sri Sulasih,S.Pd – kami memperoleh banyak informasi
mengenai pelaksanaankonselingindividudi sekolahini. Mulai dari kendala, faktor pendukung dan
penghambat dalam proses konseling tersebut.
Pelaksanaan konseling individu dilakukan melalui tahapan yakni tahap sebelum dan
sesudahproseskonseling.Tahapansebelumadalahberupapengumpulan data dan informasi serta
karakter dan sikap mengenai siswa yang akan dikonseling. Sedangkan tahapan setelah adalah
proseskonseling yang dilaksanakan yang terdiri dari tahapan awal berupa membangun hubungan
dengansiswa,tahapaninti meliputi langkahuntukmemperolehgambarandiri dan hakikat masalah
yang dihadapi dan faktor penyebabnya, penemuan altematif pemecahan masalah dan tahapan
akhir, yaitu tahap penilaian dan tindak lanjut serta.
Pelaksanaan layanan konseling perorangan menunjukkan keberhasilan jika adanya
perubahantingkah laku pada siswa yang memanfaatkan layanan tersebut, dan adanya perubahan
polaberfikirdanpemahamanterhadappermasalahanyang dihadapinya serta adanya peningkatan
kemampuan di dalam pengambilan tindakan dalam rangka menyelesaikan permasalahan yang
dihadapinya. Selain itu, layanan konseling perorangan yang dilakukan siswa juga dapat meminta
bantuan tenaga-tenaga khusus yang ada selain guru BK, yakni oleh pihak kurikulum, pihak
kesiswaan,guru atauwali kelas.Ini menjadi faktorpendukung dan motivasi bagi siswa untuk mau
melaksanakankonselingindividukarenasiswabisalebihleluasaterbukamenceritakanmasalahnya.
Siswayangtertutupdan engganmelaksanakankonselingindividumenjadisalahsatukendaladalam
mengembangkan potensi siswa tersebut melalui bimbingan dan konseling. Dan kenyataan di
lapangan,konselingindividu dilakukan setelah siswa menghadapi kasus / masalah, semisal bolos
sekolah, sering terlambat masuk, penyalahgunaan HP, pacaran di luar batas dan lain-lain.
Faktor-faktor yang menjadi penghambat konseling individu di SMK NU Ma’arif Kudus
yakni yang berkaitan dengan penghimpunan data siswa yang belum optimal, guru BK yang
mengampu terlalu banyak siswa asuh sehingga konsentrasi penyelesaian masalah sangat lambat
serta adanya tuntutan administrasi guru yang memerlukan banyak tenaga dan waktu. Selain itu,
faktor penghambat lainnya adalah kurangnya pengetahuan dan kemampuan guru BK mengenai
konseling dan pengembangan dan pertumbuhan remaja sekarang ini yang senantiasa berubah
sesuai kemajuan tekhnologi dan informasi. Kasus ini bisa ditemukan saat siswa menggunakan
tekhnologi baru semisal smartphone, i-phone, i-pad, netbook, dan lain-lain – sedangkan guru BK
tidak memiliki kemampuan akses terhadap media tersebut.
D. ProblematikaBimbingan Konselingdi Sekolah
 Internal
1. Guru BK belum mampu mengembangkan profesionalitasnya sebagai konselor sekolah
Latar belakang:
Masih banyakanyasiswayanngbelumbisamengembangkan potensi yang ada dalam dirinya
dan belummaksimalnyapelaksanaanBK di sekolah, baik dalam layanan bimbingan maupun
pada saat konseling. Ini menunjukkan rendahnya kemampuan guru BK yang ada di sekolah.
Upaya penyelesaian
Untuk mengatasi hal tersebut dalam upaya peningkatan profesionalitas guru BK tentunya
dapat dilakukan dengan mengikuti seminar, workshop yang membahan pengetahuan
tentangbimbingankonselingdankegiatanlainyangberkenaandenganbimbingankonseling.
2. Keterbatasan waktu dalam memberi layanan BK
Latar belakang:
Rasio satu guru BK dengan peserta didik yang di atas 1:400, sehingga bila di sekolah hanya
ada tiga guru BK berarti harus mampu menangani sekitar 470 peserta didik. Selain itu,
pelaksanaan BK hanya diberikan pada waktu jam istirahat atau jam mata pelajaran BK.
Upaya penyelesaian:
Upaya yang bisa dilakukan untuk masalah tersebutadalah konselor bisa melakukan
bimbingan kelompok sehingga bisa membantu konseli untuk menenukan solusi sendiri,
mengambil keputusan, sehingga banyak waktu yang sangat sedikit itu dapat dimanfaatkan
dengan maksimal dan optimal
3. Kurangnya dukungan dari sistem yang ada di sekolah
Latar belakang:
Kurang maksimalnya guru BK dalam bekerja, salah satunya adalah kurangnya komunikasi
antara guru kelas, wali kelas, kepalasekolahdanlain-lainyang masih dalam lingkup sekolah.
Hal ini bisa membuat konselor kurang bisa segera memberikan layanan konseling dan
mendapat informasi yang cepat mengenai siswa.
Upaya penyelesaiana:
Konselor bisa menjalin komunikasi yang baik dengan pihak-pihak yang terkait yang ada di
sekolah sehingga semua sistem bisa berjalan dengan baik dan mendukung proses BK.
4. Tidak tersedia bank data (data jenis-jenis pekerjaan)
Latar belakang:
Bingungnya konselordalammemberikan layanan terutama dalam jenis layanan karir. Hal ini
disebabkan karena bank data tidak tersedia dengan baik, bahkan saat ini dinas pendidikan
dan depnaker juga tidak memiliki bank data.
Solusi:
Untuk penyelesaianhal ini tentu mulai saatini harusbisamengumpulkansedikitdemi sedikit
data tentangjenispekerjaan,sehinggabisaterkumpul denganmelibatkan peserta didik atau
mahasiswa jurusan BK untuk bisa membantu dalam melengkapi bank data tersebut.
5. Konselor sering tidak bisa menjalin hubungan yang baik dengan peserta didik
Latar belakang:
Gambaran konselor yang sangat killer membuat siswa sering menghindar apabila bertemu
dan berpapasan, ditambah lagi minimnya waktu tatap muka antara konselor dan peserta
didik.
Solusi:
Menjadi konselorharusbisamenjadi mitrapesertadidikbukannya menimbulkanjarak,hal ini
salah satu cara yang bisa dilakukan:
a. Konselor harus bersikap ramah dan membuang image killer
b. Mempunyai ketulusan
c. Penerimaan tanpa syarat terhadap semua peserta didik
d. Menumbuhkan sikap empati.
 Ekternal
1. Konselor dianggap sebagai polisi sekolah
Latar belakang:
Masih banyak anggapan bahwa peranan konselor di sekolah adalah sebagai polisi sekolah
yang harus menjaga dan mempertahankan tata tertib dan keamanan sekolah. Anggapan ini
mengatakan ”barangsiapa di antara siswa-siswa melanggar peraturan dan disiplin sekolah
harus berurusan dengan konselor”. Tidak jarang pula konselor sekolah diserahi tugas
mengusutperkelahianataupunpencurian.Konselorditugaskan mencari siswa yang bersalah
dan diberi wewenang untuk mengambil tindakan bagi siswa-siswa yang bersalah itu
(cenderung menghukum siswa yang bermasalah).
Upaya perbaikan:
Tugas bimbingan dan konseling adalah kawan pengiring, petunjuk jalan, pembangun
kekuatan,danpembinatingkahlakupositif.Tugas bimbingan dan konseling hendaknya bisa
menjadi konselor pengayom bagi siapa pun yang datang kepadanya. Dengan pandangan,
sikap, ketrampilan dan penampilan konselor, maka siswa atau siapapun yang berhubungan
dengan konselor akan memperoleh suasana nyaman.
2. Bimbingan dan konseling dianggap semata-mata sebagai proses pemberian nasehat
Latar belakang:
Pelayanan bimbingan dan konseling menyangkut seluruh kepentingan klien dalam rangka
pengembangan pribadi klien secara optimal. Akan tetapi terkadang di sekolah konselor
bukanlahorangyang benar-benarprofesional sehingga pada saat proses konseling terkesan
hanya memberikan nasehat bukan membantu konseli dalam menentukan keputusan atau
solusi terhadap masalahnya dan memandirikan
Upaya perbaikan:
Konselor juga harus melakukan upaya-upaya tindak lanjut serta mensinkronisasikan upaya
yang satu dan upaya lainnya sehingga keseluruhan upaya itu menjadi suatu rangkaian yang
terpadudan berkesinambungandanmemahami teknik-teknik konseling sehingga pada saat
proses konseling tidak hanya memberi nasehat.
3. Bimbingan dan Konseling hanya untuk orang yang bermasalah saja
Latar belakang:
Sebagianorangberpandanganbahwa BKituada karenaadanya masalah, jika tidak ada maka
BK tidak diperlukan, dan BK itu diperlukan untuk membantu menyelesaikan masalah saja.
Memang tidak dipungkiri bahwa salah satu tugas utama bimbingan dan konseling adalah
untuk membantu dalam menyelesaikan masalah. Tetapi sebenarnya juga peranan BK itu
sendiri adalah melakukan tindakan preventif agar masalah tidak timbul dan antisipasi agar
ketikamasalahyangsewaktu-waktudatang tidak berkembang menjadi masalah yang besar.
Upaya perbaikan:
Konselor selalu mengamati semua siswa baik yang memiliki masalah atau yang tidak
bermasalahuntukmenghindari anggapantersebut.Hendaknyakonselorselalumelaksanakan
fungsi bimbingan preventif untuk meminimalisir anggapan tersebut.

More Related Content

What's hot

Surat keterangan
Surat keteranganSurat keterangan
Surat keteranganrikiviji
 
Laporan bulanan bimbingan dan konseling untuk smp di smp n 1 poncowati terban...
Laporan bulanan bimbingan dan konseling untuk smp di smp n 1 poncowati terban...Laporan bulanan bimbingan dan konseling untuk smp di smp n 1 poncowati terban...
Laporan bulanan bimbingan dan konseling untuk smp di smp n 1 poncowati terban...rizti febrining tyas tyas
 
RENCANA TINDAK LANJUT.2023.docx
RENCANA TINDAK LANJUT.2023.docxRENCANA TINDAK LANJUT.2023.docx
RENCANA TINDAK LANJUT.2023.docxDedeApriyanto2687
 
Refleksi dan rencana tindak lanjut
Refleksi dan rencana tindak lanjutRefleksi dan rencana tindak lanjut
Refleksi dan rencana tindak lanjutAlpiZaidah
 
Berita acara pelantikan dan serah terima pengurus osis
Berita acara pelantikan dan serah terima pengurus osisBerita acara pelantikan dan serah terima pengurus osis
Berita acara pelantikan dan serah terima pengurus osisEfie PunKerockmantic
 
Proposal pengajuan rehab dan ruang baru mi cibonte
Proposal pengajuan rehab dan ruang baru mi cibonteProposal pengajuan rehab dan ruang baru mi cibonte
Proposal pengajuan rehab dan ruang baru mi cibonteUjang Kamiludin
 
Program kerja uji kompetensi
Program kerja uji kompetensiProgram kerja uji kompetensi
Program kerja uji kompetensiranalazhari
 
Daftar hadir kegiatan ekstrakurikuler pramuka
Daftar hadir kegiatan ekstrakurikuler pramukaDaftar hadir kegiatan ekstrakurikuler pramuka
Daftar hadir kegiatan ekstrakurikuler pramukaHery Nhaqila
 
LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI.pdf
LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI.pdfLAPORAN PENGEMBANGAN DIRI.pdf
LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI.pdfMasudahMasudah1
 
Contoh SK Guru Tetap Yayasan
Contoh SK Guru Tetap YayasanContoh SK Guru Tetap Yayasan
Contoh SK Guru Tetap YayasanTjoetnyak Izzatie
 
JURNAL MENGAJAR GURU.docx
JURNAL MENGAJAR GURU.docxJURNAL MENGAJAR GURU.docx
JURNAL MENGAJAR GURU.docxulfah66
 
Contoh proposal dana kegiatan
Contoh proposal dana kegiatanContoh proposal dana kegiatan
Contoh proposal dana kegiatanJamaludin ..
 
Undangan rapat us
Undangan rapat usUndangan rapat us
Undangan rapat usCitra Dewi
 
Sistem pendidikan dan pelatihan dalam gerakan pramuka
Sistem pendidikan dan pelatihan dalam gerakan pramukaSistem pendidikan dan pelatihan dalam gerakan pramuka
Sistem pendidikan dan pelatihan dalam gerakan pramukaAndi Darussalam
 
CONTOH RPL K13 KONSELING KELOMPOK
CONTOH RPL K13 KONSELING KELOMPOKCONTOH RPL K13 KONSELING KELOMPOK
CONTOH RPL K13 KONSELING KELOMPOKNur Arifaizal Basri
 

What's hot (20)

Surat keterangan
Surat keteranganSurat keterangan
Surat keterangan
 
Laporan bulanan bimbingan dan konseling untuk smp di smp n 1 poncowati terban...
Laporan bulanan bimbingan dan konseling untuk smp di smp n 1 poncowati terban...Laporan bulanan bimbingan dan konseling untuk smp di smp n 1 poncowati terban...
Laporan bulanan bimbingan dan konseling untuk smp di smp n 1 poncowati terban...
 
RENCANA TINDAK LANJUT.2023.docx
RENCANA TINDAK LANJUT.2023.docxRENCANA TINDAK LANJUT.2023.docx
RENCANA TINDAK LANJUT.2023.docx
 
Refleksi dan rencana tindak lanjut
Refleksi dan rencana tindak lanjutRefleksi dan rencana tindak lanjut
Refleksi dan rencana tindak lanjut
 
Pakta integritas pengawas ujian
Pakta integritas pengawas ujianPakta integritas pengawas ujian
Pakta integritas pengawas ujian
 
Laporan observasi BK
Laporan observasi BKLaporan observasi BK
Laporan observasi BK
 
Berita acara pelantikan dan serah terima pengurus osis
Berita acara pelantikan dan serah terima pengurus osisBerita acara pelantikan dan serah terima pengurus osis
Berita acara pelantikan dan serah terima pengurus osis
 
Proposal pengajuan rehab dan ruang baru mi cibonte
Proposal pengajuan rehab dan ruang baru mi cibonteProposal pengajuan rehab dan ruang baru mi cibonte
Proposal pengajuan rehab dan ruang baru mi cibonte
 
Program kerja uji kompetensi
Program kerja uji kompetensiProgram kerja uji kompetensi
Program kerja uji kompetensi
 
Daftar hadir kegiatan ekstrakurikuler pramuka
Daftar hadir kegiatan ekstrakurikuler pramukaDaftar hadir kegiatan ekstrakurikuler pramuka
Daftar hadir kegiatan ekstrakurikuler pramuka
 
LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI.pdf
LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI.pdfLAPORAN PENGEMBANGAN DIRI.pdf
LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI.pdf
 
Aksi Nyata.pdf
Aksi Nyata.pdfAksi Nyata.pdf
Aksi Nyata.pdf
 
Contoh SK Guru Tetap Yayasan
Contoh SK Guru Tetap YayasanContoh SK Guru Tetap Yayasan
Contoh SK Guru Tetap Yayasan
 
program kerja BK 2022-2023.pdf
program kerja BK 2022-2023.pdfprogram kerja BK 2022-2023.pdf
program kerja BK 2022-2023.pdf
 
JURNAL MENGAJAR GURU.docx
JURNAL MENGAJAR GURU.docxJURNAL MENGAJAR GURU.docx
JURNAL MENGAJAR GURU.docx
 
Contoh proposal dana kegiatan
Contoh proposal dana kegiatanContoh proposal dana kegiatan
Contoh proposal dana kegiatan
 
contoh kartu pinjaman alat copy
contoh kartu pinjaman alat copycontoh kartu pinjaman alat copy
contoh kartu pinjaman alat copy
 
Undangan rapat us
Undangan rapat usUndangan rapat us
Undangan rapat us
 
Sistem pendidikan dan pelatihan dalam gerakan pramuka
Sistem pendidikan dan pelatihan dalam gerakan pramukaSistem pendidikan dan pelatihan dalam gerakan pramuka
Sistem pendidikan dan pelatihan dalam gerakan pramuka
 
CONTOH RPL K13 KONSELING KELOMPOK
CONTOH RPL K13 KONSELING KELOMPOKCONTOH RPL K13 KONSELING KELOMPOK
CONTOH RPL K13 KONSELING KELOMPOK
 

Similar to Laporan Pendampingan Individu

PROGRAM BK SD ISLAM NURUL FATAH BONTANG (1) (1).docx
PROGRAM BK  SD ISLAM NURUL FATAH BONTANG (1) (1).docxPROGRAM BK  SD ISLAM NURUL FATAH BONTANG (1) (1).docx
PROGRAM BK SD ISLAM NURUL FATAH BONTANG (1) (1).docxEndangSulistiawaty
 
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+dwilaksmid
 
Resume bimbingan dan konseling 4
Resume bimbingan dan konseling 4Resume bimbingan dan konseling 4
Resume bimbingan dan konseling 4Ricky Ramadhan
 
PEDOMAN BK UNTUK SEKOLAH DASAR DAN MENENGAH
PEDOMAN BK UNTUK SEKOLAH DASAR DAN MENENGAHPEDOMAN BK UNTUK SEKOLAH DASAR DAN MENENGAH
PEDOMAN BK UNTUK SEKOLAH DASAR DAN MENENGAHNur Arifaizal Basri
 
Bk dan layanan peminatan
Bk dan layanan peminatanBk dan layanan peminatan
Bk dan layanan peminatanburhan to
 
Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Republik ...
Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Republik ...Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Republik ...
Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Republik ...Banjir Embun
 
Lampiran permendikbud-no-111-tahun-2014-tentang-bimbingan-dan-konseling
Lampiran permendikbud-no-111-tahun-2014-tentang-bimbingan-dan-konselingLampiran permendikbud-no-111-tahun-2014-tentang-bimbingan-dan-konseling
Lampiran permendikbud-no-111-tahun-2014-tentang-bimbingan-dan-konselingMuhamad Fatikhin
 
lampiran-permendikbud-no-111-tahun-2014-tentang-bimbingan-dan-konseling (1).pdf
lampiran-permendikbud-no-111-tahun-2014-tentang-bimbingan-dan-konseling (1).pdflampiran-permendikbud-no-111-tahun-2014-tentang-bimbingan-dan-konseling (1).pdf
lampiran-permendikbud-no-111-tahun-2014-tentang-bimbingan-dan-konseling (1).pdfaguspramono75
 
Permendikbud tahun2014 nomor 111_lampiran bimbingan konseling
Permendikbud tahun2014 nomor 111_lampiran bimbingan konselingPermendikbud tahun2014 nomor 111_lampiran bimbingan konseling
Permendikbud tahun2014 nomor 111_lampiran bimbingan konselingWinarto Winartoap
 
Materi 5_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf
Materi 5_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pdfMateri 5_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf
Materi 5_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pdfRomaAdePutra
 
Pelayanan dan pengembangan diri siswa
Pelayanan dan pengembangan diri siswaPelayanan dan pengembangan diri siswa
Pelayanan dan pengembangan diri siswaMaulana Pasaribu
 
1. PPT Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
1. PPT Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx1. PPT Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
1. PPT Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptxDoby Doby
 
9_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
9_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx9_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
9_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptxEmanuelFernandezNumb
 
9_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
9_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx9_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
9_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptxssuserbe343e1
 
Peran guru dalam_bimbingan_dan_konseling
Peran guru dalam_bimbingan_dan_konselingPeran guru dalam_bimbingan_dan_konseling
Peran guru dalam_bimbingan_dan_konselingsubaikiikhwan
 
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOK
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOKKONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOK
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOKNur Arifaizal Basri
 
Kapita Selekta Pelayanan Konseling- Pendekatan Konseling.pdf
Kapita Selekta Pelayanan Konseling- Pendekatan Konseling.pdfKapita Selekta Pelayanan Konseling- Pendekatan Konseling.pdf
Kapita Selekta Pelayanan Konseling- Pendekatan Konseling.pdfLidyaArdiyan1
 

Similar to Laporan Pendampingan Individu (20)

Prog kerja
Prog kerjaProg kerja
Prog kerja
 
PROGRAM BK SD ISLAM NURUL FATAH BONTANG (1) (1).docx
PROGRAM BK  SD ISLAM NURUL FATAH BONTANG (1) (1).docxPROGRAM BK  SD ISLAM NURUL FATAH BONTANG (1) (1).docx
PROGRAM BK SD ISLAM NURUL FATAH BONTANG (1) (1).docx
 
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
 
Resume bimbingan dan konseling 4
Resume bimbingan dan konseling 4Resume bimbingan dan konseling 4
Resume bimbingan dan konseling 4
 
PEDOMAN BK UNTUK SEKOLAH DASAR DAN MENENGAH
PEDOMAN BK UNTUK SEKOLAH DASAR DAN MENENGAHPEDOMAN BK UNTUK SEKOLAH DASAR DAN MENENGAH
PEDOMAN BK UNTUK SEKOLAH DASAR DAN MENENGAH
 
Bk dan layanan peminatan
Bk dan layanan peminatanBk dan layanan peminatan
Bk dan layanan peminatan
 
BK dan Layanan Peminatan
BK dan Layanan PeminatanBK dan Layanan Peminatan
BK dan Layanan Peminatan
 
Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Republik ...
Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Republik ...Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Republik ...
Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Republik ...
 
Lampiran permendikbud-no-111-tahun-2014-tentang-bimbingan-dan-konseling
Lampiran permendikbud-no-111-tahun-2014-tentang-bimbingan-dan-konselingLampiran permendikbud-no-111-tahun-2014-tentang-bimbingan-dan-konseling
Lampiran permendikbud-no-111-tahun-2014-tentang-bimbingan-dan-konseling
 
lampiran-permendikbud-no-111-tahun-2014-tentang-bimbingan-dan-konseling (1).pdf
lampiran-permendikbud-no-111-tahun-2014-tentang-bimbingan-dan-konseling (1).pdflampiran-permendikbud-no-111-tahun-2014-tentang-bimbingan-dan-konseling (1).pdf
lampiran-permendikbud-no-111-tahun-2014-tentang-bimbingan-dan-konseling (1).pdf
 
A
AA
A
 
Permendikbud tahun2014 nomor 111_lampiran bimbingan konseling
Permendikbud tahun2014 nomor 111_lampiran bimbingan konselingPermendikbud tahun2014 nomor 111_lampiran bimbingan konseling
Permendikbud tahun2014 nomor 111_lampiran bimbingan konseling
 
Materi 5_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf
Materi 5_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pdfMateri 5_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf
Materi 5_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf
 
Pelayanan dan pengembangan diri siswa
Pelayanan dan pengembangan diri siswaPelayanan dan pengembangan diri siswa
Pelayanan dan pengembangan diri siswa
 
1. PPT Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
1. PPT Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx1. PPT Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
1. PPT Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
 
9_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
9_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx9_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
9_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
 
9_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
9_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx9_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
9_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
 
Peran guru dalam_bimbingan_dan_konseling
Peran guru dalam_bimbingan_dan_konselingPeran guru dalam_bimbingan_dan_konseling
Peran guru dalam_bimbingan_dan_konseling
 
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOK
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOKKONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOK
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOK
 
Kapita Selekta Pelayanan Konseling- Pendekatan Konseling.pdf
Kapita Selekta Pelayanan Konseling- Pendekatan Konseling.pdfKapita Selekta Pelayanan Konseling- Pendekatan Konseling.pdf
Kapita Selekta Pelayanan Konseling- Pendekatan Konseling.pdf
 

More from Suya Yahya

Perbandingan Pendidikan Islam di Indonesia dan Negara Iran
Perbandingan Pendidikan Islam di Indonesia dan Negara IranPerbandingan Pendidikan Islam di Indonesia dan Negara Iran
Perbandingan Pendidikan Islam di Indonesia dan Negara IranSuya Yahya
 
Dasar - Dasar dan Pijakan Teori Psikoterapi Islam
Dasar - Dasar dan Pijakan Teori Psikoterapi IslamDasar - Dasar dan Pijakan Teori Psikoterapi Islam
Dasar - Dasar dan Pijakan Teori Psikoterapi IslamSuya Yahya
 
Resume - Membumikan Al Qur'an
Resume - Membumikan Al Qur'anResume - Membumikan Al Qur'an
Resume - Membumikan Al Qur'anSuya Yahya
 
SPSS _ Uji Normalitas Data, Korelasi & Regresi, Validitas & Reabilitas
SPSS _ Uji Normalitas Data, Korelasi & Regresi, Validitas & ReabilitasSPSS _ Uji Normalitas Data, Korelasi & Regresi, Validitas & Reabilitas
SPSS _ Uji Normalitas Data, Korelasi & Regresi, Validitas & ReabilitasSuya Yahya
 
Sejarah Perkembangan Ilmu pada Zaman Yunani
Sejarah Perkembangan Ilmu pada Zaman YunaniSejarah Perkembangan Ilmu pada Zaman Yunani
Sejarah Perkembangan Ilmu pada Zaman YunaniSuya Yahya
 
Analisis Fase-Fase Perkembangan Anak Usia Prasekolah
Analisis Fase-Fase Perkembangan Anak Usia PrasekolahAnalisis Fase-Fase Perkembangan Anak Usia Prasekolah
Analisis Fase-Fase Perkembangan Anak Usia PrasekolahSuya Yahya
 
Daftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul FiqhDaftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul FiqhSuya Yahya
 
Resume Tafsir QS. An Najm
Resume Tafsir QS. An NajmResume Tafsir QS. An Najm
Resume Tafsir QS. An NajmSuya Yahya
 
Resume Ulumul Qur'an
Resume Ulumul Qur'anResume Ulumul Qur'an
Resume Ulumul Qur'anSuya Yahya
 
TERAPI MATA MINUS
TERAPI MATA MINUSTERAPI MATA MINUS
TERAPI MATA MINUSSuya Yahya
 
LAPORAN KARYA WISATA - Jakarta
LAPORAN KARYA WISATA - JakartaLAPORAN KARYA WISATA - Jakarta
LAPORAN KARYA WISATA - JakartaSuya Yahya
 
Rangkuman Tafsir QS. Adz Dzariyat
Rangkuman Tafsir QS. Adz DzariyatRangkuman Tafsir QS. Adz Dzariyat
Rangkuman Tafsir QS. Adz DzariyatSuya Yahya
 
Pembagian Hadis dari Segi Kualitas
Pembagian Hadis dari Segi KualitasPembagian Hadis dari Segi Kualitas
Pembagian Hadis dari Segi KualitasSuya Yahya
 
Makalah 'Membangun Negara Berkeadilan'
Makalah 'Membangun Negara Berkeadilan'Makalah 'Membangun Negara Berkeadilan'
Makalah 'Membangun Negara Berkeadilan'Suya Yahya
 
FILSAFAT YUNANI
FILSAFAT YUNANIFILSAFAT YUNANI
FILSAFAT YUNANISuya Yahya
 
Teori ilmu sosial & realitas sosial
Teori ilmu sosial & realitas sosialTeori ilmu sosial & realitas sosial
Teori ilmu sosial & realitas sosialSuya Yahya
 

More from Suya Yahya (18)

Perbandingan Pendidikan Islam di Indonesia dan Negara Iran
Perbandingan Pendidikan Islam di Indonesia dan Negara IranPerbandingan Pendidikan Islam di Indonesia dan Negara Iran
Perbandingan Pendidikan Islam di Indonesia dan Negara Iran
 
Dasar - Dasar dan Pijakan Teori Psikoterapi Islam
Dasar - Dasar dan Pijakan Teori Psikoterapi IslamDasar - Dasar dan Pijakan Teori Psikoterapi Islam
Dasar - Dasar dan Pijakan Teori Psikoterapi Islam
 
Resume - Membumikan Al Qur'an
Resume - Membumikan Al Qur'anResume - Membumikan Al Qur'an
Resume - Membumikan Al Qur'an
 
SPSS _ Uji Normalitas Data, Korelasi & Regresi, Validitas & Reabilitas
SPSS _ Uji Normalitas Data, Korelasi & Regresi, Validitas & ReabilitasSPSS _ Uji Normalitas Data, Korelasi & Regresi, Validitas & Reabilitas
SPSS _ Uji Normalitas Data, Korelasi & Regresi, Validitas & Reabilitas
 
Sejarah Perkembangan Ilmu pada Zaman Yunani
Sejarah Perkembangan Ilmu pada Zaman YunaniSejarah Perkembangan Ilmu pada Zaman Yunani
Sejarah Perkembangan Ilmu pada Zaman Yunani
 
Analisis Fase-Fase Perkembangan Anak Usia Prasekolah
Analisis Fase-Fase Perkembangan Anak Usia PrasekolahAnalisis Fase-Fase Perkembangan Anak Usia Prasekolah
Analisis Fase-Fase Perkembangan Anak Usia Prasekolah
 
Daftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul FiqhDaftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul Fiqh
 
Resume Tafsir QS. An Najm
Resume Tafsir QS. An NajmResume Tafsir QS. An Najm
Resume Tafsir QS. An Najm
 
Resume Ulumul Qur'an
Resume Ulumul Qur'anResume Ulumul Qur'an
Resume Ulumul Qur'an
 
Alam Semesta
Alam SemestaAlam Semesta
Alam Semesta
 
MANAJEMEN
MANAJEMENMANAJEMEN
MANAJEMEN
 
TERAPI MATA MINUS
TERAPI MATA MINUSTERAPI MATA MINUS
TERAPI MATA MINUS
 
LAPORAN KARYA WISATA - Jakarta
LAPORAN KARYA WISATA - JakartaLAPORAN KARYA WISATA - Jakarta
LAPORAN KARYA WISATA - Jakarta
 
Rangkuman Tafsir QS. Adz Dzariyat
Rangkuman Tafsir QS. Adz DzariyatRangkuman Tafsir QS. Adz Dzariyat
Rangkuman Tafsir QS. Adz Dzariyat
 
Pembagian Hadis dari Segi Kualitas
Pembagian Hadis dari Segi KualitasPembagian Hadis dari Segi Kualitas
Pembagian Hadis dari Segi Kualitas
 
Makalah 'Membangun Negara Berkeadilan'
Makalah 'Membangun Negara Berkeadilan'Makalah 'Membangun Negara Berkeadilan'
Makalah 'Membangun Negara Berkeadilan'
 
FILSAFAT YUNANI
FILSAFAT YUNANIFILSAFAT YUNANI
FILSAFAT YUNANI
 
Teori ilmu sosial & realitas sosial
Teori ilmu sosial & realitas sosialTeori ilmu sosial & realitas sosial
Teori ilmu sosial & realitas sosial
 

Recently uploaded

Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRizalAminulloh2
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxMOHDAZLANBINALIMoe
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 

Recently uploaded (20)

Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 

Laporan Pendampingan Individu

  • 1. LAPORAN OBSERVASI METODE PENDAMPINGAN INDIVIDU BIMBINGAN DAN KONSELING SISWA DI SMK NU MA’ARIF KUDUS Tugas Ujian Akhir Semester Mata Kuliah : Pekerjaan Sosial Dosen Pengampu : Syaifuddin, M.Si Disusun Oleh : SULISTIYANI NIM : 412088 ELK BKI Semester V ( Lima ) B IM B ING A N D A N K O NS E L I NG IS L A M J UR US A N D A K W A H & K O M UNI K A S I S E K O L A H T ING G I A G A M A IS L A M NE G E R I K UD US
  • 2. 2 0 1 4 / 2 0 1 5 Metode Pendampingan Individu dalam Bimbingan dan Konseling Siswa Di SMK NU Ma’arif Kudus A. SekilasTentang BImbingan Konselingdi Sekolah Sejarah lahirnya Bimbingan dan Konseling di Indonesia diawali dari dimasukkannya BimbingandanKonseling(dulunyaBimbingandanPenyuluhan) padasettingsekolah. Pemikiran ini diawali sejaktahun1960. Hal ini merupakansalahsatuhasil Konferensi FakultasKeguruandan Ilmu Pendidikan (disingkat FKIP, yang kemudian menjadi IKIP) di Malang tanggal 20 – 24 Agustus 1960. Perkembanganberikutnya tahun 1964 IKIP Bandung dan IKIP Malang mendirikan jurusan Bimbingandan Penyuluhan.Tahun1971 berdiri ProyekPerintisSekolahPembangunan (PPSP) pada delapan IKIP yaitu IKIP Padang, IKIP Jakarta, IKIP Bandung, IKIP Yogyakarta, IKIP Semarang, IKIP Surabaya, IKIP Malang, dan IKIP Manado. Melalui proyek ini Bimbingan dan Penyuluhan dikembangkan, juga berhasil disusun “Pola Dasar Rencana dan Pengembangan Bimbingan dan Penyuluhan “pada PPSP. Lahirnya Kurikulum 1975 untuk Sekolah Menengah Atas didalamnya memuat Pedoman Bimbingan dan Penyuluhan. Tahun 1978 diselenggarakan program PGSLP dan PGSLA Bimbingan dan Penyuluhan di IKIP(setingkatD2atau D3) untukmengisi jabatanGuruBimbingandanPenyuluhan di sekolah yang sampai saat itu belum ada jatah pengangkatan guru BP dari tamatan S1 Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan. Pengangkatan Guru Bimbingan dan Penyuluhan di sekolah mulai diadakan sejak adanya PGSLP dan PGSLA Bimbingan dan Penyuluhan. Keberadaan Bimbingan dan Penyuluhan secara legal formal diakui tahun 1989 dengan lahirnya SK Menpan No 026/Menp an/1989 tentang Angka Kredit bagi Jabatan Guru dalam lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Di dalam Kepmen tersebut ditetapkan secara resmi adanya kegiatan pelayanan bimbingan dan penyuluhan di sekolah. Akan tetapi pelaksanaan di sekolah masih belum jelas seperti pemikiran awal untuk mendukung misi sekolah dan membantu peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan mereka. Sampai tahun 1993 pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan di sekolah tidak jelas, parahnya lagi pengguna terutama orang tua murid berpandangan kurang bersahabat dengan BP. Muncul anggapan bahwa anak yang ke BP identik dengan anak yang bermasalah, kalau orang tua muriddiundangke sekolaholehguruBPdibenakorangtuaterpikirbahwaanaknyadi sekolahmesti bermasalahatauada masalah.HinggalahirnyaSKMenpan No. 83/1993 tentangJabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya yang di dalamnya termuat aturan tentang Bimbingan dan Konseling di sekolah.Ketentuanpokok dalam SK Menpan itu dijabarkan lebih lanjut melalui SK Mendikbud No 025/1995 sebagai petunjukpelaksanaanJabatanFungsionalGurudanAngkaKreditnya.Di DalamSK Mendikbud ini istilah Bimbingan dan Penyuluhan diganti menjadi Bimbingan dan Konseling di sekolah dan dilaksanakan oleh Guru Pembimbing. Di sinilah pola pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di sekolah mulai jelas. Bimbingan Konseling merupakan salah satu komponen penyelenggaraan pendidikan di sekolahyangkeberadaannyasangatdibutuhkan,khususnya untuk membantu peserta didik dalam pengembanganpribadi,kehidupansosial,kegiatanbelajar, serta perencanaan dan pengembangan karir. Karena itu, Struktur kurikulum yang dikembangkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mencakup tugas Bimbingan Konseling pada pengembangan diri peserta didik (Depdiknas, 2006; Andi Mapiare, 2008). Dalam kurikulum ini ada tiga komponen yang saling mendukungyaitu;(1) Mata Pelajaran;(2) Muatan Lokal; (3) Pengembangan diri (Depdiknas, 2006). Pengembangandiri merupakankegiatanpendidikandi luarmatapelajaransebagai bagian integral dari kurikulumsekolah.Kegiatanpengembangandiri dilakukanmelalui kegiatan pelayanan konselingdankegiatanektrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi/dilaksanakan oleh konselor (Depdiknas, 2006; h. 1837). Beranjak dari pemikiran di atas, maka program Bimbingan Konseling memiliki tempat yang strategis dalam pengembangan diri peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan di sekolah serta tujuan pendidikan nasional secara umum. B. Profil Bimbingan dan Konselingdi SMK NU Ma’arif Kudus  Visi,Misi dan Tujuan Visi : Menjadikan civitas akademika / warga SMK NU Ma’arif Kudus, sebagai pribadi yang mampu mengembangkan diri secara optimal, sehingga menjadi pribadi yang sehat jasmani rohani. Misi :
  • 3. 1. Misi Pendidikan :Memfasilitasiperkembanganpesertadidikmelaluipembentukanperilaku efektif, normatif dalam kehidupan sehari-hari. 2. Misi Pengembangan : Memfasilitasi perkembangan potensi dan kompetensi siswa di sekolah, keluarga, masyarakat dan agama. 3. Misi Pengentasan Masalah : Memfasilitasi pengentasan siswa sehingga bisa berkembang secara optimal. Tujuan Tujuan Umum : Membantu siswa mencapai perkembangan optimal sesuai dengan nilai- nilai Pancasila, kemampuan, bakat, minat, dan cita-citanya. Tujuan Khusus : 1. Agar siswamengenal dirinyasendiri,kekuatan,kelemahan,kemampuan,bakat,minat,cita- cita, sikap, perasaan, dan nilai-nilai yang dianutnya. 2. Mengenal lingkungannya meliputi lingkungan pendidikan, pekerjaan, sosial, atau kemasyarakatan dan alam. 3. Mampu merumuskan rencana pribadi yang berkaitan dengan karier, pendidikan, rencana kehidupan. 4. Mampu mengembangkan potensi, minat, dan cita-citanya.  Sasaran Mutu Pada tahunpelajaran2014 / 2015, yang menjadi sasaranmutuunitkerjaBimbingandan KonselingSMKNUMa’arif Kudusadalah: a. Meningkatkan pelayanan Konseling dengan mengadakan ruang konseling yang representative. b. Mengadakan Home Visit untuk 2 kali dalam satu bulan, c. Siswa mentaati tata tertib minimal 80 % d. Penurunantingkatkebutuhan layanan khusus Bimbingan Konseling sesuai dengan bidang layanan sebesar kurang dari 25 %. e. Siswa tidak terlambat datang ke sekolah minimal 60 % f. Memberikan Pelatihan Psikotes bagi Kelas XII sebagai persiapan seleksi masuk Dunia Industri  Program Kerja BK SMK NU Ma’arif Kudus No Komponen Program Tujuan Khusus Sasaran Layanan Strategi Layanan Waktu Dan Pelaksanaan Penilaian 1 Layanan Bimbingan Dasar Membantu Perkembangan Siswa: - Keterampilan - Pengetahuan - Sikap akademik - Karir - Siswa - Harga diri - Motivasi - Pembuatan keputusan - Kemampuan komunikasi Bimbingan Kelompok Terprogram Pelaksanaan Konselor, Guru, Personalia 2 Perencanaan Individual Siswa Membantu siswa membuat dan mengimplementas ikan rencana pribadi,sosial, pendidikan dan karir - Siswa - Rencana BK - Karir - Pribadi sosial - Bursa kerja - Kelompok- kelompok kecil - Assesment individual - Pertimbangan Induk Keluarga - Penempatan Insidental Tes Psikologi 3 Layanan Responsif Membantu Siswa DalamLayanan Intervensi - Siswa - Lamban - Bolos - Penangan putus sekolah - Hubungan sosial - Obat-obatan terlarang - Keluarga - Stres - Pelecehan - Konsultasi - Konseling individu dan kelompok kecil - Konseling krisis - Layanan rujukan - Layanan mediasi - Teman sebaya Insidental Rekap Presensi dan Rapor 4 Dukungan Sistem Mendukung dan meningkatkan - Sifatbimbingan - Personalia Kerjasama dan Konsultasi Terprogram, Pelaksana BK, Laporan Kerja
  • 4. pelaksanaan program sekolah - Pengelolaan Dana - Fasilitas - SDM PersonaliaTU  Struktur Organisasi STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA BIMBINGAN KONSELING SMK NU MA’ARIF KUDUS Uraian Tugas & Wewenang  Koordinator BK Tanggung Jawab : Bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah atas terselenggaranya bimbingan konseling/bimbingan kejuruan kepada siswa SMK NU Ma’arif Kudus. Wewenang :  Mengkordinir penyelenggaraan bimbingan konseling/bimbingan kejuruan  Meningkatkan pelaksanaan pelayanan bimbingan konseling/ bimbingan kejuruan Tugas :  Membuat program tahunan pelaksanaan bimbingan konseling/bimbingan kejuruan  Membuat pembagian tugas guru BK dalam pelaksanaan layanan bimbingan konseling/bimbingan kejuruan  Memantau pelaksanaan layanan bimbingan konseling/bimbingan kejuruan  Mengevaluasi pelaksanaan bimbingan konseling/bimbingan kejuruan  Menganalisis pelaksanaan bimbingan konseling/bimbingan kejuruan KEPALA SEKOLAH Drs. H. Akhmad Nadlib KOORDINATOR BK Sri Sulasih, S.Pd WALI KELASGURU DIKLAT STAF BK 1. Drs. Bambang Rusmanto 2. Drs. Surakhmat
  • 5.  Melaporkanpelaksanaanbimbingankonseling/bimbingankejuruansecara berkala dan incidental  Staf BK Tanggung Jawab : Membantu Koordinator BK bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah atas terselenggaranyabimbingankonseling/bimbingankejuruankepadasiswa SMK NU Ma’arif Kudus. Wewenang :  Membantu Koordinator BK mengkoordinir penyelenggaraan bimbingan konseling/bimbingan kejuruan  Membantu Koordinator BK meningkatkan pelayanan bimbingan konseling/ bimbingan kejuruan Tugas :  Membantu Koordinator BK membuat program tahunan pelaksanaan bimbingan konseling/bimbingan kejuruan  Membantu Koordinator BK membuat program tahunan pelaksanaan bimbingan konseling/bimbingan kejuruan  Membantu Koordinator BK memantau, mengevaluasi dan menganalisis pelaksanaan layanan bimbingan konseling/bimbingan kejuruan  MembantuKoordinatorBKmelaporkanpelaksanaanbimbingankonseling /bimbingan kejuruan secara berkala dan insidental  Struktur Jaringan Kerja BK C. Studi Kasus KonselingIndividudi SMK NU Ma’arifKudus ( Hasil Wawancara denganIbuSri Sulasih,S.Pd - Guru BimbingandanKonseling) SekolahMenengahKejuruan( SMK) Nu Ma’arif Kudusyang beralamatdi Jalan Prambatan Lor 679 Kaliwungu Kudus pada tahun pelajaran 2014 / 2015 sekarang ini telah memiliki jumlah peserta didik keseluruhan 1.418 siswa dari 6 kompetensi keahlian. Jumlah guru produktif dan normatif yang mengampu sebanyak 85 tenaga pendidik. Sedangkan untuk proses bimbingan dan konseling terdapat 3 guru BK / Konselor yang secara otomatis setiap guru BK memiliki jumlah peserta didik asuh sebanyak +/- 500 siswa. Dalam studi bimbingan dan konseling yang dilakukan di sekolah ini, kami berusaha menggali informasikhususnya mengenai pendampingan / konseling individu yang dilakukan oleh guru BK / Konselor terhadap peserta didik. Konseling Individu merupakan salah satu layanan dari beberapa layanan yang diberikan guru BK sebagai metode / kegiatan membimbing atau berkomunikasi dengan peserta didik. Hasil dari observasi langsung dan wawancara dengan salah satu guruBK di SMK NU Ma’arif Kudus – Ibu Sri Sulasih,S.Pd – kami memperoleh banyak informasi
  • 6. mengenai pelaksanaankonselingindividudi sekolahini. Mulai dari kendala, faktor pendukung dan penghambat dalam proses konseling tersebut. Pelaksanaan konseling individu dilakukan melalui tahapan yakni tahap sebelum dan sesudahproseskonseling.Tahapansebelumadalahberupapengumpulan data dan informasi serta karakter dan sikap mengenai siswa yang akan dikonseling. Sedangkan tahapan setelah adalah proseskonseling yang dilaksanakan yang terdiri dari tahapan awal berupa membangun hubungan dengansiswa,tahapaninti meliputi langkahuntukmemperolehgambarandiri dan hakikat masalah yang dihadapi dan faktor penyebabnya, penemuan altematif pemecahan masalah dan tahapan akhir, yaitu tahap penilaian dan tindak lanjut serta. Pelaksanaan layanan konseling perorangan menunjukkan keberhasilan jika adanya perubahantingkah laku pada siswa yang memanfaatkan layanan tersebut, dan adanya perubahan polaberfikirdanpemahamanterhadappermasalahanyang dihadapinya serta adanya peningkatan kemampuan di dalam pengambilan tindakan dalam rangka menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya. Selain itu, layanan konseling perorangan yang dilakukan siswa juga dapat meminta bantuan tenaga-tenaga khusus yang ada selain guru BK, yakni oleh pihak kurikulum, pihak kesiswaan,guru atauwali kelas.Ini menjadi faktorpendukung dan motivasi bagi siswa untuk mau melaksanakankonselingindividukarenasiswabisalebihleluasaterbukamenceritakanmasalahnya. Siswayangtertutupdan engganmelaksanakankonselingindividumenjadisalahsatukendaladalam mengembangkan potensi siswa tersebut melalui bimbingan dan konseling. Dan kenyataan di lapangan,konselingindividu dilakukan setelah siswa menghadapi kasus / masalah, semisal bolos sekolah, sering terlambat masuk, penyalahgunaan HP, pacaran di luar batas dan lain-lain. Faktor-faktor yang menjadi penghambat konseling individu di SMK NU Ma’arif Kudus yakni yang berkaitan dengan penghimpunan data siswa yang belum optimal, guru BK yang mengampu terlalu banyak siswa asuh sehingga konsentrasi penyelesaian masalah sangat lambat serta adanya tuntutan administrasi guru yang memerlukan banyak tenaga dan waktu. Selain itu, faktor penghambat lainnya adalah kurangnya pengetahuan dan kemampuan guru BK mengenai konseling dan pengembangan dan pertumbuhan remaja sekarang ini yang senantiasa berubah sesuai kemajuan tekhnologi dan informasi. Kasus ini bisa ditemukan saat siswa menggunakan tekhnologi baru semisal smartphone, i-phone, i-pad, netbook, dan lain-lain – sedangkan guru BK tidak memiliki kemampuan akses terhadap media tersebut. D. ProblematikaBimbingan Konselingdi Sekolah  Internal 1. Guru BK belum mampu mengembangkan profesionalitasnya sebagai konselor sekolah Latar belakang: Masih banyakanyasiswayanngbelumbisamengembangkan potensi yang ada dalam dirinya dan belummaksimalnyapelaksanaanBK di sekolah, baik dalam layanan bimbingan maupun pada saat konseling. Ini menunjukkan rendahnya kemampuan guru BK yang ada di sekolah. Upaya penyelesaian Untuk mengatasi hal tersebut dalam upaya peningkatan profesionalitas guru BK tentunya dapat dilakukan dengan mengikuti seminar, workshop yang membahan pengetahuan tentangbimbingankonselingdankegiatanlainyangberkenaandenganbimbingankonseling. 2. Keterbatasan waktu dalam memberi layanan BK Latar belakang: Rasio satu guru BK dengan peserta didik yang di atas 1:400, sehingga bila di sekolah hanya ada tiga guru BK berarti harus mampu menangani sekitar 470 peserta didik. Selain itu, pelaksanaan BK hanya diberikan pada waktu jam istirahat atau jam mata pelajaran BK. Upaya penyelesaian: Upaya yang bisa dilakukan untuk masalah tersebutadalah konselor bisa melakukan bimbingan kelompok sehingga bisa membantu konseli untuk menenukan solusi sendiri, mengambil keputusan, sehingga banyak waktu yang sangat sedikit itu dapat dimanfaatkan dengan maksimal dan optimal 3. Kurangnya dukungan dari sistem yang ada di sekolah Latar belakang: Kurang maksimalnya guru BK dalam bekerja, salah satunya adalah kurangnya komunikasi antara guru kelas, wali kelas, kepalasekolahdanlain-lainyang masih dalam lingkup sekolah. Hal ini bisa membuat konselor kurang bisa segera memberikan layanan konseling dan mendapat informasi yang cepat mengenai siswa. Upaya penyelesaiana: Konselor bisa menjalin komunikasi yang baik dengan pihak-pihak yang terkait yang ada di sekolah sehingga semua sistem bisa berjalan dengan baik dan mendukung proses BK.
  • 7. 4. Tidak tersedia bank data (data jenis-jenis pekerjaan) Latar belakang: Bingungnya konselordalammemberikan layanan terutama dalam jenis layanan karir. Hal ini disebabkan karena bank data tidak tersedia dengan baik, bahkan saat ini dinas pendidikan dan depnaker juga tidak memiliki bank data. Solusi: Untuk penyelesaianhal ini tentu mulai saatini harusbisamengumpulkansedikitdemi sedikit data tentangjenispekerjaan,sehinggabisaterkumpul denganmelibatkan peserta didik atau mahasiswa jurusan BK untuk bisa membantu dalam melengkapi bank data tersebut. 5. Konselor sering tidak bisa menjalin hubungan yang baik dengan peserta didik Latar belakang: Gambaran konselor yang sangat killer membuat siswa sering menghindar apabila bertemu dan berpapasan, ditambah lagi minimnya waktu tatap muka antara konselor dan peserta didik. Solusi: Menjadi konselorharusbisamenjadi mitrapesertadidikbukannya menimbulkanjarak,hal ini salah satu cara yang bisa dilakukan: a. Konselor harus bersikap ramah dan membuang image killer b. Mempunyai ketulusan c. Penerimaan tanpa syarat terhadap semua peserta didik d. Menumbuhkan sikap empati.  Ekternal 1. Konselor dianggap sebagai polisi sekolah Latar belakang: Masih banyak anggapan bahwa peranan konselor di sekolah adalah sebagai polisi sekolah yang harus menjaga dan mempertahankan tata tertib dan keamanan sekolah. Anggapan ini mengatakan ”barangsiapa di antara siswa-siswa melanggar peraturan dan disiplin sekolah harus berurusan dengan konselor”. Tidak jarang pula konselor sekolah diserahi tugas mengusutperkelahianataupunpencurian.Konselorditugaskan mencari siswa yang bersalah dan diberi wewenang untuk mengambil tindakan bagi siswa-siswa yang bersalah itu (cenderung menghukum siswa yang bermasalah). Upaya perbaikan: Tugas bimbingan dan konseling adalah kawan pengiring, petunjuk jalan, pembangun kekuatan,danpembinatingkahlakupositif.Tugas bimbingan dan konseling hendaknya bisa menjadi konselor pengayom bagi siapa pun yang datang kepadanya. Dengan pandangan, sikap, ketrampilan dan penampilan konselor, maka siswa atau siapapun yang berhubungan dengan konselor akan memperoleh suasana nyaman. 2. Bimbingan dan konseling dianggap semata-mata sebagai proses pemberian nasehat Latar belakang: Pelayanan bimbingan dan konseling menyangkut seluruh kepentingan klien dalam rangka pengembangan pribadi klien secara optimal. Akan tetapi terkadang di sekolah konselor bukanlahorangyang benar-benarprofesional sehingga pada saat proses konseling terkesan hanya memberikan nasehat bukan membantu konseli dalam menentukan keputusan atau solusi terhadap masalahnya dan memandirikan Upaya perbaikan: Konselor juga harus melakukan upaya-upaya tindak lanjut serta mensinkronisasikan upaya yang satu dan upaya lainnya sehingga keseluruhan upaya itu menjadi suatu rangkaian yang terpadudan berkesinambungandanmemahami teknik-teknik konseling sehingga pada saat proses konseling tidak hanya memberi nasehat. 3. Bimbingan dan Konseling hanya untuk orang yang bermasalah saja Latar belakang: Sebagianorangberpandanganbahwa BKituada karenaadanya masalah, jika tidak ada maka BK tidak diperlukan, dan BK itu diperlukan untuk membantu menyelesaikan masalah saja. Memang tidak dipungkiri bahwa salah satu tugas utama bimbingan dan konseling adalah untuk membantu dalam menyelesaikan masalah. Tetapi sebenarnya juga peranan BK itu sendiri adalah melakukan tindakan preventif agar masalah tidak timbul dan antisipasi agar ketikamasalahyangsewaktu-waktudatang tidak berkembang menjadi masalah yang besar. Upaya perbaikan:
  • 8. Konselor selalu mengamati semua siswa baik yang memiliki masalah atau yang tidak bermasalahuntukmenghindari anggapantersebut.Hendaknyakonselorselalumelaksanakan fungsi bimbingan preventif untuk meminimalisir anggapan tersebut.