1. K E L E O M P O K 4 :
A R I F R A H M A N
R E K A T R I S N A W A T I
R E D A M P R I B A D I
G U S T I R A N D A
H A K I R I Z K I
A N D I J E R I A N S A
K O K O A R I F
S U L I S T I Y O N O
S Y A M S U L B A H R I
A R I M U S T O F A
FORMASI BATUBARA
DI SAWAHLUNTO
2. PENDAHULUAN
• Senarai
Kota Sawahlunto adalah salah satu kota di provinsi
Sumatera Barat, Indonesia. Kota yang terletak 95 km
sebelah timur laut kota Padang ini, dikelilingi oleh 3
kabupaten di Sumatera Barat, yaitu kabupaten Tanah
Datar, kabupaten Solok, dan kabupaten Sijunjung.
Kota Sawahlunto memiliki luas 273,45 km² yang terdiri
dari 4 kecamatan dengan jumlah penduduk lebih
dari 54.000 jiwa. Pada masa pemerintah Hindia-
Belanda, kota Sawalunto dikenal sebagai kota
tambang batu bara. Kota ini sempat mati, setelah
penambangan batu bara dihentikan.
3. GEOLOGI REGIONAL DI SAWAH LUNTO
• Seacara umum geologi daerah ini berupa
perbukitan yang memanjang dari arah barat laut –
Tenggara dengan ketinggian berkisar antara 200-
900 meter di atas permukaan laut.Kota Sawahlunto
terletak pada formasi sawahlunto, batuan yang
terbentuk pada zaman Eochen sekitar 40-60 juta
tahun yang lalu.Para ahli geologi berpendapat
bahwa kepulauan nusantara yang kita kenal
sekarang ini terbentuk sekitar 4 juta tahun yang
lalu.Mereka menduga ketika formasi sawahlunto
terbentuk, pulau Sumatra belum ada seperti yang
kita kenal saat ini.
5. MORFOLOGI DI DAERAH SAWAH LUNTO
• Morfologi atau bentang alam Kota Sawahlunto dan
sekitarnya dapat dikelompokkan menjadi perbukitan terjal,
perbukitan landai, dan dataran.Perbukitan terjalnya berupa
bukit membulat dengan lereng bukit curam hingga
terjal.Kemiringan lereng terjal menjadi kendala sekaligus faktor
pembatas bagi perkembangan wilayah ini.Perbukitan landai
terletak hampir di tengah Kota Sawahlunto seperti kondisinya
saat ini, tetapi umumnya berupa jalur-jalur sempit yang dapat
dikembangkan menjadi suatu permukiman perkotaan.
Posisinya memanjang sepanjang- sepanjang sesar
Sawahlunto, memisahkan perbukitan terjal yang terletak di
kedua sisinya.Sedangkan dataran yang memungkinkan
berkembangnya permukiman perkotaan hanya dijumpai di
Talawi dan Kota Sawahlunto .
7. STRATIGRAFI DAERAH SAWAHLUNTO
• Seperti di daerah lain di Indonesia, iklim pada daerah ini
adalah tropis dengan suhu berkisar antara 22°C sampi
33°C. Daerah sawahlunto juga berhubungan dengan
penujaman lempeng di daerah busur kepulauan,
penujaman lempeng terjadi di sebelah barat pulau
Sumatra yaitu lempeng Samudra Hindia yang masuk ke
lempeng Eurasia. Akibat dari kegiatan tektonik ini terjadi
perlipatan ( Fold ), patahan ( Fault ), intrusi dan
terbentuknya cekungan Ombilin yang merupakan
cekungan antar pegunungan ( inter mountain basin ).
Proses selanjutnya batuan tersier mengisi bagian tengah
dan atas cekungan iniyang termasuk dalam formasi
Brani, formasi sangkawerang, formasi sawahlunto,
formasi sawahtambang, formasi ombilin, dan formasi
ranau.
9. PEMBAHASAN
• Pembahasan mengenai geologi sawahlunto secara regiaonal, dapat kita-kita ketahui
bahwa banyak terdapat perbukitan yang memanjang denga ketinggian 200-900 meter
diatas permukaan laut.dan dariperbukitan tersebut dapat kita sumsikan juga bahwa
derah ini dipengaruhi oleh aktifitas tektonik baik lipatan maupun sesar. Kota sawahlunto
terletak pada formasi sawahlunto. Dan dapat kita lihat ada anyak sungai yang menyiku ,
menandakan bahwa sungai terbentuk akibat terjadinya celah ata rekahnyang relative
merupaan zona lemah. Dan dapat kita ketahui bahwa di Kota sawalunto banyak sekali
sungai yang mengelilingi kota tersebut, sehinggga dapat kita asumsikan bahwa dikota
sawahluto banyak batuan yang terendapkan. Yang berarti banyak sekali batuan
sedimen disana.
• Tanah formasi sawahlunto mengandung butiran pasir yang dapat mengalirkan air. Akan
tetapi berdasarkan penampang geologi ombilin diduga air tersebut lolos ke tempat
yang lain. Aspek geologi yang sangat perlu mendapat perhatian sangat serius dalam
perencanaan dan pengembangan kota Sawahlunto adalah sesar dan Gempa.
• Bentang alam dikota sawahlunto dikelompokan menjadi perbukitan terjal, perbukitan
landai ,dan dataran.Perbukitan terjal dengan lereng yang sangat curam menyebabkan
pada daerah ini tidak dilakukan dengan tambang terbuka, bahkan dengan perbukitan
terjal ini membatas perkembangan kota sawalunto.
10. KESIMPULAN
1. Seacara umum geologi di sawahlunto berupa perbukitan
yang memanjang dari arah barat laut – Tenggara dengan
ketinggian berkisar antara 200- 900 meter di atas permukaan
laut.
2. Morfologi atau bentang alam Kota Sawahlunto dan
sekitarnya dapat dikelompokkan menjadi perbukitan terjal,
perbukitan landai, dan dataran.
3. iklim pada daerah sawah lunto adalah tropis dengan suhu
berkisar antara 22°C sampi 33°C.
4. Daerah sawahlunto berhubungan dengan penunjaman
lempeng di daerah busur kepulauan, penujaman lempeng
terjadi di sebelah barat pulau Sumatra yaitu lempeng
Samudra Hindia yang masuk ke lempeng Eurasia. Yang
menyebabkan terjadi perlipatan ( Fold ), patahan ( Fault ),
intrusi dan terbentuknya cekungan Ombilin yang merupakan
cekungan antar pegunungan.