Dokumen tersebut membahas tentang Gambaran Umum Kota Makassar, termasuk letak geografis, topografi, geologi, pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan penduduk, dan rencana tata ruang wilayah Kota Makassar. Dokumen ini juga meninjau Kampung Wahdah Islamiyah di Kota Makassar, meliputi perkiraan jumlah penduduknya, serta persentase jumlah penduduk Kampung Wahdah terhadap total penduduk Kota Makass
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
9. bab iii
1. 84
BAB III
TINJAUAN KHUSUS
KAMPUNG WAHDAH ISLAMIYAH DI KOTA MAKASSAR
A. Gambaran Umum Kota Makassar
1. Letak geografis
Kota Makassar mempunyai posisi strategis karena berada di
persimpangan jalur lalu lintas dari arah selatan dan utara dalam propinsi
di Sulawesi, dari wilayah kawasan Barat ke wilayah kawasan Timur
Indonesia dan dari wilayah utara ke wilayah selatan Indonesia. Dengan
kata lain, wilayah kota Makassar berada koordinat 119 derajat bujur
timur dan 5,8 derajat lintang selatan dengan ketinggian yang bervariasi
antara 1-25 meter dari permukaan laut. Kota Makassar merupakan
daerah pantai yang datar dengan kemiringan 0 - 5 derajat ke arah barat,
diapit dua muara sungai yakni sungai Tallo yang bermuara di bagian
utara kota dan sungai Jeneberang yang bermuara di selatan kota. Luas
wilayah kota Makassar seluruhnya berjumlah kurang lebih 175,77 Km2
Gambar 3.1 : Peta Administrasi Makassar
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Makassar, 2016
2. 85
daratan dan termasuk 11 pulau di selat Makassar ditambah luas wilayah
perairan kurang lebih 100 Km².
Jumlah kecamatan di kota Makassar sebanyak 14 kecamatan dan
memiliki 143 kelurahan. Diantara kecamatan tersebut, ada tujuh
kecamatan yang berbatasan dengan pantai yaitu kecamatan Tamalate,
Mariso, Wajo, Ujung Tanah, Tallo, Tamalanrea dan Biringkanaya. Kota
Makassar sendiri berdekatan dengan sejumlah kabupaten yakni sebelah
utara dengan kabupaten Pangkep, sebelah timur dengan kabupaten
Maros, sebelah selatan dengan kabupaten Gowa dan sebelah barat
dengan Selat Makassar.
2. Topografi
Kota Makassar memiliki topografi dengan kemiringan lahan 0-2:
(datar) dan kemiringan lahan 3-15: (bergelombang) dengan hamparan
daratan rendah yang berada pada ketinggian antara 0-25 meter dari
permukaan laut. Dari kondisi ini menyebabkan Kota Makassar sering
mengalami genangan air pada musim hujan, terutama pada saat turun
hujan bersamaan dengan naiknya air pasang.
Secara umum topografi Kota Makassar dikelompokkan menjadi dua
bagian yaitu :
a. Bagian Barat ke arah Utara relatif rendah dekat dengan pesisir
pantai.
b. Bagian Timur dengan keadaan topografi berbukit.
Perkembangan fisik Kota Makassar cenderung mengarah ke bagian
Timur Kota. Hal ini terlihat dengan giatnya pembangunan perumahan di
Kecamatan Biringkanaya, Tamalate, Tamalanrea, Manggala,
Panakkukang, dan Rappocini.
3. Geologi
Jenis-jenis tanah yang ada di wilayah kota Makassar terdiri dari :
Tanah Inceptisol, Jenis tanah incepsitol terdapat hampir diseluruh
3. 86
wilayah kota Makassar, merupakan tanah yang tergolong sebagai tanah
muda dengan tingkat perkembangan lemah yang dicirikan oleh horizon
penciri kambik. Tanah ini terbentuk dari berbagai macam bahan induk,
yaitu aluvium (fluviatil dan marin), batu pasir, batu liat, dan batu
gamping. Penyebaran tanah ini terutama didaerah dataran struktural
berelief datar, landform structural/tektonik, dan dataran/perbukitan
volkan. Kadang-kadang berada pada kondisi tergenang untuk selang
waktu yang cukup lama pada kedalaman 40 sampai 50 cm. Tanah
Inceptisol memiliki horizon cambic pada horizon B yang dicirikan dengan
adanya kandungan liat yang belum terbentuk dengan baik akibat proses
basah kering dan proses penghayutan pada lapisan tanah. Sedangkan
Tanah Ultisol merupakan tanah berwarna kemerahan yang banyak
mengandung lapisan tanah liat dan bersifat asam. Warna tersebut
terjadi akibat kandungan logam – terutama besi dan aluminium – yang
teroksidasi (weathered soil). Umum terdapat di wilayah tropis pada
hutan hujan, secara alamiah cocok untuk kultivasi atau penanaman
hutan. Selain itu juga merupakan material yang stabil digunakan dalam
konstruksi bangunan. Tanah ultisol berkembang dari bantuan sedimen
masam (batupasir dan batuliat) dan sedikit dari bantuan volkan tua.
Penyebaran utama terdapat pada landform tektonik/struktural dengan
relief datar hingga berbukit dan bergunung. Tanah yang mempunyai
horizon argilik atau kandik dan memiliki kejenuhan basa sebesar kurang
dari 35 persen pada kedalaman 125 cm atau lebih di bawah batas atas
horizon argilik atau kandik. Tanah ini telah mengalami pelapukan lanjut
dan terjadi translokasi liat pada bahan induk yang umumnya terdiri dari
bahan kaya aluminiumsilika dengan iklim basah, sifat-sifat utamanya
mencerminkan kondisi telah mengalami pencucian intensif, diantaranya
: miskin unsure hara N, P, dan K, sangat masam sampai masam, miskin
4. 87
bahan bahan organik, lapisan bawah kaya aluminium (AI), dan peka
terhadap erosi.
Parameter yang menentukan persebaran jenis tanah di wilayah kota
Makassar adalah jenis tanah batuan, iklim, dan geomorfologi lokal,
sehingga perkembangannya ditentukan oleh tingkat pelapukan batuan
pada kawasan tersebut. Kualitas tanah mempunyai pengaruh yang besar
terhadap intensitas penggunaan lahannya. Tanah-tanah yang sudah
berkembang horisonnya akan semakin intensif di pergunakan, terutama
untuk kegiatan budidaya. Sedangkan kawasan-kawasan yang
mempunyai perkembangan lapisan tanahnya masih tipis biasa di
manfaatkan untuk kegiatan budi daya. Penentuan kualitas tanah dan
penyebarannya ini akan sangat berarti dalam pengembangan wilayah di
Makassar, karena wilayah Makassar terdiri dari laut, dataran rendah dan
dataran tinggi, sehingga perlu dibuatkan prioritas-prioritas penggunaan
lahan yang sesuai dengan tingkat perkembangan dan intensitas
pemanfaatnya.
4. Pertumbuhan Ekonomi Kota Makassar
Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu ukuran yang
menggambarkan perkembangan suatu perekonomian dalam suatu
tahun tertentu apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dalam
membahas masalah pertumbuhan ekonomi, maka nilai Produk
Domestik Regional Bruto yang digunakan adalah PDRB atas dasar harga
konstan. Pada tahun 2014 pertumbuhan ekonomi mencapai 7,40%,
tahun 2015 mencapai 7,44% dan pada tahun 2016 mencapai 7,90%.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memuji melesatnya pertumbuhan
ekonomi Makassar, Sulawesi Selatan, yang mencapai 7,9% pada 2016.
Jokowi menyebut pertumbuhan ekonomi Makassar sebagai yang
tertinggi di dunia. Menurut Jokowi, sangat sulit sekali bisa mencapai
pertumbuhan ekonomi hingga 7,9% di tengah ekonomi global yang
5. 88
merosot dan ekonomi dunia yang tidak stabil (Badan Pusat Statistik kota
Makassar, 2016).
5. Pertumbuhan penduduk kota Makassar
Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kota
Makassar, jumlah penduduk Kota Makassar pada tahun 2015 berada
diangka 1.449.486. Angka tersebut mengalami penambahan sebesar
20.117 ditahun 2016 menjadi 1.469.603 jiwa. Sedang tahun 2017 angka
ini kembali mengalami meningkatan yang cukup signifikan sebesar
300.317 Sehingga, jumlah penduduk di Kota Makassar hingga Maret
2017 mencapai 1.769.920. Hal ini tidak hanya di sebabkan oleh tingkat
kelahiran yang cukup tinggi tetapi perpindahan/migrasi penduduk ke
Kota Makassar menjadi salah satu faktor yang berpengaruh terhadap
laju pertumbuhan penduduk Kota Makassar.
Laju pertumbuhan penduduk di Kota Makassar antara lain di
pengaruhi oleh posisinya sebagai Ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan.
Secara geografis Kota Makassar berada pada posisi strategis sehingga di
beri gelar sebagai pintu gerbang kawasan Timur Indonesia yang
berimplikasi pada derasnya arus urbanisasi maupun migrasi masuk dari
kabupaten/kota lainnya dan Provinsi lain dari luar Sulawesi Selatan dan
Kota Makassar. Hal ini menjadi salah satu tolak ukur dari besarnya
potensi kota makassar dalam pengembangan Perhotelan dan Pariwisata
karena sumber daya manusia yang terus meningkat (Badan Pusat
Statistik Kota Makassar, 2016).
6. Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Makassar
Kota Makassar merupakan Ibukota Provinsi Sulawesi Selatan
terletak di pesisir pantai pulau Sulawesi. Kota Makassar berperan sebagai
pusat pengembangan wilayah wilayah Indonesia bagian Timur. Rencana
Tata Ruang Wilayah Kota Makassar yang selanjutnya disingkat RTRWK
Makassar, adalah hasil perencanaan tata ruang yang merupakan
6. 89
penjabaran strategi dan arahan kebijakan pemanfaatan ruang wilayah
nasional, kawasan strategis nasional dan provinsi ke dalam struktur dan
pola ruang wilayah Kota Makassar. (Peraturan Daerah Kota Makassar
Nomor 4 tahun 2015 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota
makassar 2015-2034)
Dengan adanya proses pembangunan Kota Makassar maka
didapatkan strategi dan kebijakan pembangunan Kota Makassar yang
salah satunya merupakan pembagian tata ruang wilayah Kota Makassar.
Dengan adanya tata ruang Kota Makassar, pembagian wilayah kawasan-
kawasan Kota Makassar terbagi berdasarkan fungsi kerjanya masing-
masing. Dengan adanya pembagian fungsi kawasan juga mampu
memfokuskan kawasan-kawasan dengan fungsinya masing-masing. Hal ini
sesuai dengan penempatan lokasi Kampung Wahdah Islamiyah di Kota
Makassar yang sesuai dengan fungsi kawasannya.
Gambar 3.2 : Peta kawasan pengembangan kota makassar
Sumber : Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 4 tahun 2015 Tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Kota makassar 2015-2034
7. 90
Agar lebih jelas lagi maka penulis menjabarkan pembagian tata guna
lahan berdasarkan warna pada peta di atas sebagai berikut:
B. Tinjauan Kampung Wahdah Islamiyah di Kota Makassar
1. Jumlah Penduduk Kampung Wahdah Islamiyah Yang Direncanakan
Wahdah Islamiyah adalah sebuah Organisasi Massa (Ormas) Islam
yang mendasarkan pemahaman dan amaliyahnya pada Al Qur’an dan As
Sunnah sesuai pemahaman As Salaf Ash-Shalih (Manhaj Ahlussunnah
Wal Jamaah). Organisasi ini bergerak di bidang da’wah, pendidikan,
sosial, kewanitaan, informasi, kesehatan dan lingkungan hidup.
(https://wahdah.or.id/)
Di Wahdah Islamiyah banyak program-program yang bersentuhan
langsung dengan masyarakat, Wahdah Peduli, LAZIS Wahdah, STIBA
Makassar, dan sekolah-sekolah tahfizul Quran. Saya kira ustadz Fadlan
(Ketua DPD WI Makassar) dan jajarannya bisa menjalin kerjasama
dengan pemerinta kota dan ormas-ormas lain agar program-program ini
berjalan dengan baik. (https://wahdah.or.id/wahdah-Islamiyah-
makassar-gelar-mukerda-vi-di-rujab-walikota/)
Gambar 3.3 : Pembagian tata guna lahan berdasarkan warna
Sumber : Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 4 tahun 2015
Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota makassar 2015-2034
8. 91
No. Tahun
1 2015 7.952 jiwa
2 2016 9.021 jiwa
3 2017 9.210 jiwa
4 2018 10.231 jiwa
0,09 % per tahun
Jumlah Anggota Wahdah Islamiyah Makassar
Jumlah (jiwa)
Pertumbuhan (%)
Dari data yang diperoleh di lapangan, jumlah anggota ormas
Wahdah Islamiyah di Makassar adalah sebagai berikut:
Dari data yang diperoleh jumlah anggota Wahdah Islamiyah
Makassar dari tahun 2014 - 2017 adalah 10.231 orang dengan
perkembangan 0,09% pertahun, maka dapat diperkirakan jumlah
perkembangannya sampai dengan 20 tahun yang akan datang (2038)
adalah :
Dimana : Pt = p0 (1 + r)n
Pt = Jumlah anggota Wahdah Islamiyah Makassar pada
tahun 2037
P0 = Jumlah anggota Wahdah Islamiyah Makassar tahun
2018
Tabel 3.1 : Jumlah PendudukdiKota MakassarBerdasarkan agama
Sumber: Wahdah Islamiyah Makassar,2018
Gambar 3.4 : Kantor Pusat Wahdah Islamiyah Makassar
Sumber : Domumentasi, 2018
9. 92
r = Presentase rata-rata pertambahan anggota tiap
tahunnya yaitu 0,09 %
n = Selisih tahun
Jadi jumlah anggota Wahdah Islamiyah Makassar tahun 2037 adalah :
Pt = P0 (1 + r)n
= 10.231 (1 + 0,09 %)19
= 10.231 (1 + 0,0009)19
= 10.231 (1,0009)19
= 10.231 x 1.01724
= 10.407,37
= 10.407 (dibulatkan)
Presentase Jumlah penduduk Kampung Wahdah Islamiyah di Kota
Makassar diasumsikan 10% :
= 10.407 x 10%
= 10.407 x 0,1
= 1.040,74
= 1.041 jiwa (dibulatkan)
2. Fasilitas Yang dibutuhkan Ormas Wahdah Islamiyah UntukMenunjang
Kampung Wahdah Islamiyah di Kota Makassar
Dari data yang diperoleh dari Wahdah Islamiyah Makassar tahun
2018, fasilitas penunjang yang dibutuhkan yaitu:
a. Departemen Pendidikan
1) TK Islam Terpadu Wahdah Islamiyah;
2) SD Islam Terpadu Wahdah Islamiyah;
3) SMP Islam Terpadu Wahdah Islamiyah;
4) SMA Islam Terpadu Wahdah Islamiyah;
5) Tadribud Du’at (pendidikan atau diklat Da’i Wahdah Islamiyah).
b. Bidang Kesehatan
1) Rumah bersalin;