3. HUKUM BEROBAT
Berobat hukumnya Wajib atau Sunnah, karena adanya
perintah dari Nabi SAW untuk berobat. Sedangkan
kaidah ushul fiqh menyatakan: للوجوب االمر yakni
perintah menunjukkan kepada yang wajib.
Sunnah karena ternyata dalam sirah Nabi, Sahabat dan
Salafus Shalih, tidak semuanya ketika sakit lalu
berobat.
4. PENGOBATAN OLEH LAWAN JENIS DAN
BATASAN AURAT
Setiap yang darurat membolehkan sesuatu yang
asalnya diharamkan. Dalam kaidah fiqh:
اترالمحظوتبيحرةوالضر
“Kedaruratan membolehkan yang dilarang”
Dengan demikian, boleh seorang laki-laki
mengobati seorang wanita. Sebaliknya boleh
seorang wanita mengobati seorang laki-laki.
Adapun melihat, meraba dan memegang
dilakukan sekedar keperluan. (Sayyid Sabiq, Fiqh
Sunnah, Jilid IV, Hal 38)
5. PENGOBATAN OLEH NON MUSLIM
Pada dasarnya, dalam hal muamalat, boleh
berhubungan dengan non muslim termasuk dalam hal
pengobatan. Namun selama masih ada dokter/tabib
Muslim, tidak berobat kepada yang lainnya.