SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
MEKANISME OPERASIONAL PENGGERAKAN
DALAM PERCEPATAN PENURUNAN ANGKA STUNTING
1. Terwujudnya komitmen para pemangku kebijakan dan pemangku kepentingan di
lini lapangan;
2. Tersedianya dukungan anggaran program dan kegiatan Percepatan Penurunan
Stunting di tingkat kecamatan, desa/kelurahan hingga dusun/RW dan RT;
3. Terlaksananya pendampingan keluarga berisiko Stunting oleh Tim Pendamping
Keluarga (TPK);
4. Tersedianya Satu Data Percepatan Penurunan Stunting yang up to date, real time
dan reguler/rutin;
5. Terlaksananya audit kasus Stunting di tingkat kecamatan dan desa/kelurahan.
Terlaksananya penggerakan dan peningkatan komitmen para pemangku kepentingan
multisektor dan multipihak terhadap pelaksanaan Percepatan Penurunan Stunting di
tingkat kecamatan, desa/kelurahan dan dusun/ RW dan RT.
Mekanisme operasional
Penggerakan dalam Percepatan
Penurunan Angka Stunting di lini
lapangan merupakan langkah-
langkah operasional
penggerakan dalam pelaksanaan
program dan kegiatan
percepatan penurunan angka
Stunting yang dilaksanakan
secara konvergen, holistik,
integratif, dan berkualitas,
terencana dan berkelanjutan
melalui kerja sama multisektor
dan multipihak di tingkat
kecamatan, desa/kelurahan,
RW/dusun dan RT.
Tujuan Khusus
MEKANISME OPERASIONAL PENGGERAKAN DALAM PERCEPATAN PENURUNAN ANGKA
STUNTING
Tujuan Umum
Kegiatan Pokok Mekanisme Operasional Penggerakan dalam Percepatan
Penurunan Stunting di Lini Lapangan
PEMBINAAN &
PENGEMBANGAN
MONITORING &
EVALUASI
Rakortek
Penyuluh
Minilokarya
Stunting
Rakor
Kecamatan
Rakor Desa
/Kelurahan
Pembinaan
Kader
KIE
Pelayanan
Pencatatn &
Pelaporan
Mekanisme Operasional Berdasarkan Segmen Wilayah
RAPAT KOORDINASI TEKNIS PENYULUH (RAKORTEK PENYULUH)
Rakortek Penyuluh adalah pertemuan sebagai penyuluh di tingkat kecamatan dan tingkat desa/kelurahan yang bertujuan
untuk melakukan evaluasi dan perencanaan, pembinaan, konsultasi, koordinasi serta pembahasan teknis pelaksanaan
pencegahan kasus Stunting di wilayah binaan.
Output:
• Laporan evaluasi dan penyelesaian kendala pelaksanaan
penyuluhan dalam rangka pencegahan kasus Stunting di tingkat
kecamatan, desa/kelurahan, hingga tingkat dusun/RW dan RT;
• Jadwal penggerakan serta pemantauan pelaksanaan
pendampingan keluarga dalam upaya Percepatan Penurunan
Angka Stunting di wilayah binaan.
Peserta:
Koordinator Penyuluh KB/UPT KB, Penyuluh KB/PLKB,
Penyuluh Kesehatan, Penyuluh Agama dan KUA, Penyuluh
Sosial/Pendamping Keluarga Harapan (PKH), Penyuluh
Pertanian, UPT Pendidikan, Pendamping Desa/pendamping
program lainnya.
Materi Pembahasan:
• Penyampaian hasil pelaksanaan kegiatan penyuluhan oleh
masing masing penyuluh;
• Rekapitulasi data Stunting dan keluarga berisiko Stunting di
tingkat kecamatan dan desa/kelurahan binaan, termasuk data
pelaksanaan pelayanan terhadap sasaran Stunting: calon
pengantin (catin), ibu hamil, ibu nifas, baduta dan balita;
• Peningkatan kapasitas dalam pengelolaan penyuluhan dan
pendampingan keluarga dalam Percepatan Penurunan Stunting
di wilayah binaan;
• Penyelesaian kendala dan hambatan pelaksanaan penyuluhan
program/kegiatan pencegahan kasus Stunting;
• Jadwal penggerakan dan pemantauan pencegahan kasus
Stuntingbulan selanjutnya.
Metode:
• diinisiasi dan dipimpin oleh kepala/koordpenyuluh/ UPT yang
bersangkutan secara bergantian.
• tatap muka/pertemuan virtual.
• Anggaran: APBD, sektor pengampu, dan/atau sumber lain.
Frekuensi: Paling sedikit5dilaksanakan 1 bulan
sekali.
Tempat: Balai penyuluh atau tempat lain yang
memungkinkan dilaksanakan pertemuan.
MINI LOKAKARYA (MINILOK)
Mini Lokakarya Stunting (minilok) merupakan kegiatan pertemuan di kecamatan yang diinisiasi dan dipimpin oleh camat dalam
rangka mengawal dan mengevaluasi pelaksanaan pendampingan keluarga dan hasil pemantauan pendampingan keluarga di
tingkat kecamatan agar terwujud 3 (tiga) standar dan 4 (empat) PASTI.
Output:
• Laporan pelaksanaan 3 (tiga) Standar dan 4 (empat) PASTI,
• Verifikasi dan Validasi data kasus Stunting dan keluarga berisiko
Stunting,
• Daftar rencana kerja dan target yang akan dilakukan dalam
rangka pengawalan dan evaluasi pelaksanaan pendampingan
keluarga dan pembinaan tim pendamping keluarga.
Frekuensi: Paling sedikit dilaksanakan 1 bulan
sekali atau sewaktu-waktu
Tempat: Puskesmas, Kantor Camat, tempat lainnya
Peserta:
Camat,Kepala Puskesmas,Dokter Puskesmas ,Bidan Puskesmas,
PKK Kecamatan,Ahli Gizi Puskesmas.TPPS Desa/Kelurahan, Satuan
Tugas (Satgas) Program Percepatan Penurunan Stunting
Kabupaten/Kota, Satgas Teknis Percepatan Penurunan Stunting
(PenyuluhKB/PLKB dan/atau TPK).
Agenda Pembahasan :
1. Verifikasi data kasus dan data sasaran risiko Stunting di tingkat
desa/kelurahan dan kecamatan,
2. Monitoring dan evaluasi berkala pelaksanaan Standar
Operasional Pelayanan pendampingan keluarga berisiko
Stunting,
3. Monitoring dan evaluasi mekanisme pelaksanaan pencatatan
dan pelaporan Pendampingan Keluarga,
4. Pelaksanaan pembinaan Tim Pendamping Keluarga yang
terlatih,
5. Pelaksanaan inventarisasi sarana dan prasarana pendampingan
keluarga berisiko Stunting (alat ukur, metode, aplikasi
penunjang, dsb);
6. Menentukan kasus yang layak diaudit dan ditatalaksana di
tingkat kabupaten/kota.
7. Pembahasan hambatan dan tantangan pelayanan
pendampingan keluarga berisiko Stunting.
8. Penyusunan rencana tindak lanjut pelaksanaan pencegahan
Kasus Stunting lintas sektor dan lintas pihak.
Metode:
• Minilok diinisiasi dan dipimpin oleh camat dan wajib
dihadiri oleh kepala atau unsur dari FKTP/FKRTL (Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama/Fasilitas Kesehatan Rujukan
Tingkat Lanjutan)
• tatap muka/pertemuan virtual;
• Anggaran:BOKB
Tiga standar:
(1) Tim Pendamping Keluarga yang terlatih,
(2) Tersedia alat ukur/aplikasi pengukuran untuk sasaran Stunting, dan
(3) Tersedia dan terlaksananya Prosedural Operasional Percepatan Penurunan
Stunting
Empat Pasti:
(1) Memastikan semua sasaran terdata,
(2) Memastikan semua sasaran memperolah pelayanan,
(3) Memastikan semua sasaran memanfaatkan intervensi dari pelayanan, dan
(4) Memastikan semua pelaksanaan dan pendampingan tercatat dan terlaporkan.
MINI LOKAKARYA (MINILOK) - lanjutan
A. Kepala FKTP/FKRTL menyampaikan pelaksanaan pencegahan Stunting antara lain:
1. Pemeriksaaan kesehatan calon pengantin,
2. Pemeriksaan kesehatan ibu hamil dan masa nifas,
3. Pemeriksaan kasus rujukan anak berisiko tinggi Stunting,
4. Pelaksanaan Posyandu dan hasilnya;
5. Pemberiaan tablet tambah darah, vitamin, pemberian bantuan makanan
tambahan dan pelayanan lain, termasuk pemberian edukasi kesehatan
lingkungan;
6. Pelaksanaan pembinaan kepada kader di masyarakat, terutama Tim Pendamping
Keluarga;
7. Kasus kejadian Stunting,
8. Sarana dan prasarana pendukung pelayanan pencegahan Stunting;
9. Hambatan dan tantangan pelaksanaan pelayanan kepada keluarga berisiko
Stunting;
10. Pemberian materi penguatan tentang komposisi makanan bagi ibu hamil,
pemantauan tumbuh kembang bayi dan balita, ASI Eklusif dan MPASI.
B. Penyuluh KB/PLKB memberikan laporan pelaksanaan pendampingan keluarga
Berisiko :
1. Jumlah sasaran keluarga berisiko Stunting menurut sasaran,
2. Pelaksanaan pendampingan oleh Tim Pendamping Keluarga, baik penyuluhan,
rujukan maupun pemberian bantuan kepada sasaran Percepatan Penurunan
Stunting (catin, ibu hamil dan ibu menyusui, baduta dan balita).
3. Target dan capaian pelaksanan Program Bangga Kencana pendukung
Percepatan Penurunan Stunting (penyuluhan dan pelayanan kontrasepsi,
penggerakan kelompok kegiatan Bina Keluarga);
4. Pelaksanaan pembinaan kepada Tim Pendamping Keluarga dan kader oleh
penyuluh di tingkat desa.
5. Hambatan dan Tantangan dalam pelaksanaan pendampingan dan Percepatan
Penurunan Stunting.
Teknis Pelaksanaan :
Mini Lokakarya (Minilok) Dalam Mekanisme Audit Kasus Stunting
RAPAT KOORDINASI TINGKAT KECAMATAN (RAKORCAM)
Rakorcam adalah rapat rutin pengendalian program dan kegiatan Percepatan Penurunan Stunting dan Program Pembangunan
lainya di tingkat kecamatan diselenggarakan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dengan melibatkan lintas sektor dan
pemangku kepentingan lainnya agar penyelenggaraan percepatan penurunan Stunting terlaksana secara efektif, efisien,
konvergen dan terintegrasi.
Output:
• Laporan pelaksanaan pemantauan dan evaluasi proses capaian
program dan kegiatan Percepatan Penurunan Stunting di tingkat
kecamatan;
• Tersedianya kesepakatan dan rencana teknis pelaksanaan
program dan kegiatan Percepatan Penurunan Stunting antara
para pemangku kepentingan dan mitra strategis di tingkat
kecamatan.
• Meningkatnya pemahaman pelaksana teknis kegiatan
Percepatan Penurunan Stunting.
Frekuensi: Rakorcam Rutin: Paling sedikit
dilaksanakan 1 bulan sekali
Rembuk Stunting: 2 kali setahun/sewaktu-waktu jika
diperlukan.
Tempat: Balai penyuluhan, kantor camat atau tempat
lain.
Peserta:
Pengarah TPPS: (TPPS Kab/Kota, Danramil dan Kapolsek), Pelaksana
TPPS : (Camat, Kepala Puskesmas, Ka. UPT KB/Koordinator Penyuluh
KB, Bidang TPPS Kecamatan : Ketua IBI, Bidan, Tenaga Gizi, Tenaga
Kesehatan Lingkungan Puskesmas, Kader Posyandu, Ketua TP. PKK
Kecamatan, Penyuluh KB/PLKB, fasilitator PKM, Sekretaris Camat,
Penyuluh KB/PLKB, koordinator Statistik Kecamatan, Petugas Data
Kecamatan dan Pemangku kepentingan.
(*) menyesuaikan SK TPPS Tingkat Kecamatan
Materi Pembahasan:
1. Evaluasi pelaksanaan PPS tingkat desa dan kecamatan;
2. Pelaksanaan penggerakan dan pendampingan lapangan;
3. Pendampingan perencanaan alokasi dana desa/kelurahan
untuk PPS;
4. Pelaksanaan kemitraan dalam PPS;
5. Pelaksanaan penyediaan data penyelenggaraan PPS di tingkat
kecamatan; dan,
6. Penyelesaian
penyelesaian
kendala
kendala
dan menyepakati tindak
di tingkat kecamatan
lanjut
dan
desa/kelurahan;
Metode:
• Diinisiasi oleh Ketua TPPS/Camat;
• Tatap muka/virtual meeting dan dapat disatukan dgn kegiatan
koordinasi Tk. Kecamatan;
• Anggaran: APBD dan/atau sumber lain;
Rakorcam juga merupakan forum
rembuk Stunting di tingkat kecamatan
dengan meibatan lintas sektor dan
pihak lainnya
RAPAT KOORDINASI TINGKAT KECAMATAN (RAKORCAM) - Lanjutan
1. Pembukaan oleh Ketua TPPS/Camat,
2. Penyampaian laporan Percepatan Penurunan Stunting oleh;
- Bidang Koordinasi Penggerakan Lapangan :
Disampaikan oleh Ketua TP.PKK/Tim Pendamping Keluarga
- Bidang Koordinasi Pelayanan Intervensi Spesifik dan Intervensi Sensitif :
Disampaikan oleh Tenaga kesehatan Puskesmas/Bidan/Tenaga Gizi
- Bidang Koordinasi Data :
Disampaikan oleh PKB/PLKB
3. Pembahasan target, proses dan capaian program/kegiatan Percepatan
Penurunan Stunting, serta penyusunan rencana tindaklanjut.
4. Penutup
Tekhnis Pelaksanaan :
Mekanisme Pelaksanaan Rapat Koodinasi Kecamatan
RAPAT KOORDINASI TINGKAT DESA/KELURAHAN (RAKORDES/KEL)
Rakordes/kel adalah pertemuan pengendalian program dan kegiatan PPS serta program pembangunan lainya di tingkat
desa/kelurahan yang merupakan rapat rutin yang diselenggarakan oleh TPPS Tingkat desa/kelurahan yang dipimpin oleh kepala
desa atau ketua pelaksana TPPS dalam penyelenggaraan PPS yang efektif, efisien, konvergen dan terintegrasi dengan melibatkan
lintas sektor di tingkat desa/kelurahan.
Output:
1. Laporan pelaksanaan kegiatan Stunting di tingkat dusun/RW dan
RT
2. Rencana teknis pelaksanaan program dan kegiatan Percepatan
Penurunan Stunting antara para pemangku kepentingan dan
mitra strategis di tingkat desa/kelurahan.
3. Meningkatnya pemahaman pelaksana teknis kegiatan
Percepatan Penurunan Stunting;
Frekuensi: Rakordes/kel Rutin: Paling sedikit
dilaksanakan 1 bulan sekali
Rembuk Stunting: paling sedikit 1 kali
setahun/sewaktu-waktu jika diperlukan
Tempat: Kantor desa/kelurahan atau tempat lain
Peserta:
Pengarah: TPPS (TPPS Kab/kota, kades/lurah), Pelaksana TPPS (TP. PKK
desa, Sekretaris desa/kelurahan), PPKBD, Bidang TPPS :(bidan/Penyuluh
KB/PLKB, Ketua Pokja IV TP. PKK, KPM/Sub PPKBD/Koordinator Posyandu)
dan pemangku kepentingan terkait.
(*) menyesuaikan SK TPPS Desa/Kelurahan dan dapat melibatkan para
pemangku kepentingan terkait, seperti LSM, akademisi, swasta sesuai
kebutuhan.
Materi Pembahasan :
1. Penggerakan dan Pendampingan Keluarga beresiko stunting.
2. Kemitraan dalam Percepatan Penurunan Stunting
3. Paket layanan dasar di desa/Kelurahan
4. Penyediaan Data Stunting
Metode:
dengan
• Diinisiasi oleh Kepala Desa/lurah atau Ketua TPPS;
• Tatap muka/virtual meeting dan dapat disatukan
kegiatan koordinasi Tk. Desa/kelurahan lainnya;
• Anggaran: APBDes/kel, APBD dan/atau sumber lain
Rakordes/kel juga merupakan forum
rembuk Stunting di tkesa/kel dengan
melibatan lintas sektor dan pihak
lainnya.
RAPAT KOORDINASI TINGKAT DESA/KELURAHAN (RAKORDES/KEL)
Tekhnis Pelaksanaan :
Mekanisme Pelaksanaan Rapat Koodinasi Desa/Kelurahan
1. Pelaksanaan paket layanan dasar di desa/kelurahan
(di sampaikan oleh Kader Pembangunan Manusia)
2. Pelaksanaan penggerakan dan pendampingan keluarga
(disampaikan oleh Tim Pendamping Keluarga/PKB/PLKB)
3. Pelaksanaan kemitraan dalam Percepatan Penurunan Stunting;
(disampaikan oleh PKB/PLKB/Penyuluh terkait lainya)
4. Pelaksanaan penyediaan data Stunting di tingkat desa/kelurahan;
(disampaikan oleh Bidang Data TPPS Desa).
5. Penyelesaian kendala dan tindaklanjut dalam penyelenggaraan
Percepatan Penurunan Stunting di tingkat desa/kelurahan hingga
tingkat dusun/RW dan RT. (Kesimpulan disampaikan oleh Kepala
Desa/Kepala Kelurahan atau Ketua TPPS Desa/Kelurahan)
(KB/PLKB, Kesehatan, Agama, Sosial,
PELAKSANA
• Penyuluh
Pertanian),
• UPT Pendidikan,
• Pendamping Desa/pendamping program sectoral,
• penyuluh/tim pendampingan masyarakat lain,
• Pemangku kepentingan lain (LSM, media, akademisi
dll).
MATERI
1. Penguatan peran dan fungsi kader dalam
mendukung program dan kegiatan PPS dari
penyuluh kepada kader dibawah binaanya;
2. Materi tentang Stunting dan/atau materi
sesuai dengan tugas dan fungsi dari sektor
atau pihak terkait;
3. Pembahasan teknis pelayanan;
4. Dukungan program (dana, daya, sarana, data
basis, pencatatan dan pelaporan).
PEMBINAAN KADER/POKTAN
OUTPUT
1. Meningkatnya peran, wawasan dan
keterampilan teknis kader masyarakat
dalam pengelolaan program dan
kegiatan PPS di desa/kelurahan,
RW/dusun dan RT;
2. Meningkatnya pencapaian program
dan kegiatan PPS di desa/kelurahan
dan RW/dusun;
3. Meningkatnya keberadaan dan peran
kader yang mengacu pada peran
institusi;
berbasis sasaran program
4. Terlaksananya pemutakhiran data
dan
kegiatan sektor terkait melalui upaya
PPS;
5. Terselenggaranya
program dan
pengelolaan
kegiatan
sektor/pemangku kepentingan terkait
dalam PPS sesuai dengan jadwal yang
disepakati bersama.
SASARAN PEMBINAAN
TPK, Penilik PAUD/PKG (PAUD), Kader
(KPM, IMP, Posyandu, Dasawisma), Ketua
RW/RT, Tenaga UPTD, Karang Taruna,
Kelompok Agama, Kelompok Keluarga,
tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh
adat, kader lain terkait.
METODE
• Dilaksanakan paling sedikit 1 kali setiap bulan;
• diinisiasi dan dipimpin masing-masing penyuluh
dilakukan bersamaan
penyuluhan program
dengan
sektor
dan dapat
pelaksanaan
terkait;
• dapat dilakukan secara bersama-sama atau
sendiri-sendiri dengan jadwal yang telah
disepakati pada rakortek penyuluh;
• dapat dilaksanakan secara tatap muka/ virtual;
• Anggaran bersumber dari dinas/lembaga
pengampu penyuluh, dan/atau sumber lainya;
Pertemuan yang dilaksanakan oleh Penyuluh terkait
dan diikuti TPK dan kader secara periodik dalam
rangka pembahasan pelaksanaan dan penguatan
peran dan fungsi kader di masyarakat untuk
mendukung program dan kegiatan pencegahan
Stunting di tingkat desa/kelurahan, dusun/RW dan
RT.
PELAKSANA
• Penyuluh (KB/PLKB, Kesehatan, Agama, Sosial,
Pertanian),
• TP
. PKK,
• PAUD,
• Tim Pendamping Keluarga (TPK),
• Kader (KPM, IMP (PPKBD dan Sub PPKBD),
Posyandu, Kader Dasawisma),
• Kelompok-kelompok kegiatan di masyarakat
(Karang Taruna, BKB, BKR, BKL, UPPKA, kelompok
perempuan dst.), dan
• Tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat.
MATERI
• Materi
materi
pencegahan
kesehatan
Stunting
lainnya
serta
dari
sektor/pengampu terkait;
• Materi Pendampingan Keluarga Berisiko
Stunting dengan fokus sasaran: calon
pengantin (catin), ibu hamil, ibu pasca
salin (masa interval) serta pengasuhan
baduta dan balita);
KIE/PENYULUHAN
OUTPUT
Meningkatnya jumlah keluarga,
terutama keluarga yang berisiko
Stunting yang terpapar wawasan
dan pengetahuan
program dan
pelbagai
kegiatan
pencegahan Stunting.
SASARAN
Keluarga dan Masyarakat
METODE
dan dipimpin oleh
terkait dan dapat
• Diinisiasi
penyuluh
dilakukan bersamaan dengan
penyuluhan program sektor atau
pihak terkait;
• dapat dilakukan secara bersama-
sama atau sendiri-sendiri antar
penyuluh dan kader sektoral
dengan jadwal sasaran yang
pada rakortek
telah disepakati
penyuluh;
• Tatap
memanfaatkan
muka/virtual,
kegiatan
momentum dan/atau dengan
media komunikasi yang tepat
sesuai dengan situasi dan kondisi
serta sumber daya;
dana sektor/dinas
dan/atau sumber
• Anggaran:
pengampu
lainya;
kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan untuk
meningkatkan pengetahuan serta
memperbaiki sikap dan perubahan perilaku
keluarga dan masyarakat dalam upaya
pencegahan kasus Stunting serta kasus
kesehatan lainnya.
PELAYANAN PENDAMPINGAN KELUARGA
Kegiatan pelayanan dengan pendekatan keluarga berisiko Stunting yang dilaksanakan secara efektif, efisien,
konvergen dan terintegrasi bagi kelompok sasaran percepatan penurunan Stunting oleh lintas sektor, dan para
pemangku kepentingan terkait.
Pelaksana Pelayanan:
TPK, TP. PKK, Posyandu, Pusat pelayanan kesehatan
masyarakat, Penyuluh, Kepala dusun/RW, Ketua RT,
PAUD, Kader, Tokoh masyarakat/tokoh
agama/tokoh adat, dan Organisasi/perkumpulan di
tingkat dusun dan RT.
Fokus Sasaran
1. calon pengantin (catin),
2. ibu hamil,
3. ibu pasca salin (masa interval),
4. Baduta, dan
5. Balita.
Anggaran: pelaksanaan pelayanan
bersumber dari sektor atau pihak
pengampu dan/atau sumber lainya.
Pelaksanaan Pelayanan
1. diinisiasi oleh sektor atau pihak terkait
dengan berkoordinasi dengan TPPS
Kecamatan dan Desa/Kelurahan;
2. dapat dilakukan secara bersama-sama
atau sendiri-sendiri dengan jadwal
sasaran yang telah disepakati dalam
Rakorcam;
3. secara tatap muka atau melalui
pertemuan virtual (seperti telemedicine)
dan memanfaatkan kegiatan
momentum sesuai dengan situasi dan
kondisi serta sumber daya.
Output:
informasi
keluarga
Meningkatkan
dan pelayanan
dan/atau
akses
kepada
keluarga
berisiko Stunting.
CALON PENGANTIN PASANGAN USIA SUBUR 3
BALIT
A 0-23 BULAN 5
BALIT
A 24-59 BULAN
6
MASA
KEHAMILAN
Pendampingan Keluarga Berkelanjutan
1
1. Skrining kelayakan menikah
3 bulan sebelum hari H.
2. Pendampingan ketat bagi
catin tidak lolos skrining.
1. Skrining kelayakan calon ibu hamil.
2. Pendampingan dan pelayanan kontrasepsi
untuk menunda kehamilan.
3. Penajaman Promosi, KIE dan Komunikasi
Antar Pribadi/Konseling.
1. Pendampingan skrining awal.
2. Pendampingan ketat kehamilan
risiko stunting dan patologis.
3. Pendampingan kehamilan sehat.
4. Pendampinganjanin terindikasi
risiko stunting.
5. Deteksi dini setiap penyulit.
1. Pengasuhan.
2. Pemantuan tumbuh kembang balita agar
optimal.
MASA NIFAS 4
1. Memastikan KBPP, ASI ekslusif, imunisasi,
asupan gizi busui, dan tidak ada komplikasi
masa intes.
2. Memastikan kunjungan postnatal care
(PNC).
1. Skrining awal bayi baru lahir.
2. Pendampingan Tumbuh Kembang
bayi lahir sehat.
3. Pendampingan dan pelayanan bayi 0-
23 dengan risiko stunting.
PENCATATAN DAN PELAPORAN
aktivitas mendokumentasikan pelaksanaan program dan kegiatan percepatan penurunan Stunting di tingkat
pelaksanaan lapangan untuk menghasilkan Satu Data Percepatan Penurunan Stunting yang up to date, real time
dan reguler/rutin.
Output:
Tersedianya Satu Data Percepatan
up to date, real
Penurunan
time dan
Stunting yang
reguler/rutin.
pelaporan di tingkat kecamatan);
3. TPPS desa/kelurahan (pengelolaan data dan
pelaporan di tingkat desa/kelurahan);
Pelaksana pencatatan dan pelaporan Metode:
1. Petugas/kader di tempat pelayanan (TPK, kader 1.
posyandu, kader IMP, kader dasawisma, kader
pembangunan manusia, pusat pelayanan 2.
kesehatan, dst);
2. TPPS kecamatan (pengelolaan data dan 3.
Pelaksanaan berkoordinasi oleh TPPS
desa/kelurahan;
Memanfaatkan aplikasi Elsimil dan/atau aplikasi lain
yang menunjang;
mengacu pada petunjuk pelaksanaan teknis
pencatatan dan pelaporan yang telah ditetapkan;
4. pelaksanaan pencatatan dan pelaporan dapat
dilakukan secara bersamaan dengan mekanisme
pencatatan dan pelaporan pengampu program
terkait;
5. Anggaran pelaksanaan pencatatan dan pelaporan
bersumber dari sektor atau pihak pengampu,
dukungan APBDes dan/atau sumber lainya;
Dua jenis data dalam pencatatan dan pelaporan
1. Data Keluarga Berisiko Stunting
• Data keluarga berisiko Stunting;
• Pendataan Catin/Calon PUS 3 (tiga) bulan sebelum menikah dan penapisan
Catin/Calon PUS dengan Pemeriksaaan kesehatan;
• Pendataan ibu hamil;
• Pendataan PUS Pascapersalinan dan Masa Interval yang termutakhirkan;
• Pendataan PUS ingin anak ditunda dan tidak ingin anak lagi yang belum ber-KB;
• Pendataan dan penapisan anak usia 0-23 bulan;
• Pendataan dan penapisan anak usia 24-59 bulan;
• Pendataan dan penapisan keluarga prasejahtera penerima program bantuan sosial;
• Pendataan memiliki remaja, dan/atau dengan ibu hamil, dan/atau ibu menyusui,
dan/atau yang memiliki anak usia 0-23 bulan terhadap akses air minum layak;
• Pendataan memiliki remaja, dan/atau dengan ibu hamil, dan/atau ibu menyusui,
dan/atau yang memiliki anak usia 0-23 bulan terhadap kepemilikan sarana rumah
sehat;
• Pendataan keluarga memiliki remaja, dan/atau dengan ibu hamil, dan/atau ibu
menyusui, dan/atau yang memiliki anak usia 0-23 bulan terhadap kepemilikan
jamban sehat; dan
• Pendataan desa prioritas Stunting.
2. Data Surveilans Keluarga
Berisiko Stunting
Data Surveilans keluarga berisiko Stunting dijabarkan
dalam kegiatan operasional Penyelenggaraan surveilans
keluarga berisiko Stunting.
18
Pembinaan, Pemantauan dan Evaluasi
Pembinaan
Pembinaan dan pengembangan mekanisme operasional
penggerakan dalam percepatan penurunan angka Stunting
di lini lapangan dilakukan secara berjenjang mulai dari pusat,
provinsi hingga kabupaten/kota melalui Tim Percepatan
Penurunan Stunting (TPPS), agar penyelenggaraan Program
Percepatan Penurunan Stunting dapat semakin selaras,
bersinergi dan konvergen pada pelaksanaan intervensi
kepada kelompok-kelompok sasaran Percepatan Penurunan
Stunting melalui pelaksanaan mekanisme operasional yang
konsisten dan berkesinambungan.
Pemantauan dan Evaluasi
• Pemantauan dan evaluasi mekanisme operasional penggerakan
dalam percepatan penurunan angka Stunting di lini lapangan
dilaksanakan secara rutin dan bersinambungan. Kegiatan
pemantauan dilakukan untuk mengetahui secara keseluruhan
penyelenggaraan penggerakan di lini lapangan dan dampaknya
dalam percepatan penurunan Stunting. Kegiatan pemantauan
dan evaluasi bertautan dengan sistem pemantauan dan evaluasi
percepatan penurunan Stunting dan sistem pemantauan dan
evaluasi sektor atau pihak pengampu.
• Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan mekanisme operasional
penggerakan dalam penurunan angka Stunting dilaksanakan
secara langsung maupun tidak langsung dengan pelibatan
Penanggung Jawab Percepatan Penurunan Stuntng, TPPS
kecamatan dan desa/kelurahan, serta pengelola program dari
sektor/lembaga terkait.
19
Terimakasih

More Related Content

Similar to MATERI MEKOP SOSIALISASI 2022 (1) (1).pptx

penyusunan-programa-penyuluhan-dan-rktpp-1-perilaku-petani-dalam-penerapan.pdf
penyusunan-programa-penyuluhan-dan-rktpp-1-perilaku-petani-dalam-penerapan.pdfpenyusunan-programa-penyuluhan-dan-rktpp-1-perilaku-petani-dalam-penerapan.pdf
penyusunan-programa-penyuluhan-dan-rktpp-1-perilaku-petani-dalam-penerapan.pdf
Deni Hardiman
 
KELOMPOK 4 MANAJEMEN UKM PPTTTTTTTTTTTTT
KELOMPOK 4 MANAJEMEN UKM PPTTTTTTTTTTTTTKELOMPOK 4 MANAJEMEN UKM PPTTTTTTTTTTTTT
KELOMPOK 4 MANAJEMEN UKM PPTTTTTTTTTTTTT
EdelAlbina
 
Ed-2-Sos DO Indikator Posyandu-28092021.pptx
Ed-2-Sos DO Indikator Posyandu-28092021.pptxEd-2-Sos DO Indikator Posyandu-28092021.pptx
Ed-2-Sos DO Indikator Posyandu-28092021.pptx
ferryx
 
anestesi bedah urologi.pptx
anestesi bedah urologi.pptxanestesi bedah urologi.pptx
anestesi bedah urologi.pptx
SYANKAR
 
Bappenas_Buku_Juknis_Aksi_1-2-3_27062019 (1).pdf
Bappenas_Buku_Juknis_Aksi_1-2-3_27062019 (1).pdfBappenas_Buku_Juknis_Aksi_1-2-3_27062019 (1).pdf
Bappenas_Buku_Juknis_Aksi_1-2-3_27062019 (1).pdf
SriWahyuni439447
 
PPT Hendry penduduk rentan fix 20 juni.pptx
PPT Hendry penduduk rentan fix 20 juni.pptxPPT Hendry penduduk rentan fix 20 juni.pptx
PPT Hendry penduduk rentan fix 20 juni.pptx
Kentankkentunk
 
071 pengumpulan laporan dpw ppni jateng
071 pengumpulan laporan dpw ppni jateng071 pengumpulan laporan dpw ppni jateng
071 pengumpulan laporan dpw ppni jateng
tarnyan
 
scribd.vdownloaders.com_rembuk-stunting-kota-bandung.pdf
scribd.vdownloaders.com_rembuk-stunting-kota-bandung.pdfscribd.vdownloaders.com_rembuk-stunting-kota-bandung.pdf
scribd.vdownloaders.com_rembuk-stunting-kota-bandung.pdf
Herman673394
 
Pedoman CPD 2021_Progress CPD Online_Ok.pdf
Pedoman CPD 2021_Progress CPD Online_Ok.pdfPedoman CPD 2021_Progress CPD Online_Ok.pdf
Pedoman CPD 2021_Progress CPD Online_Ok.pdf
basken
 
Paparan JATIM 12 April 2022.pptx
Paparan JATIM 12 April 2022.pptxPaparan JATIM 12 April 2022.pptx
Paparan JATIM 12 April 2022.pptx
nurulkusuma2
 

Similar to MATERI MEKOP SOSIALISASI 2022 (1) (1).pptx (20)

penyusunan-programa-penyuluhan-dan-rktpp-1-perilaku-petani-dalam-penerapan.pdf
penyusunan-programa-penyuluhan-dan-rktpp-1-perilaku-petani-dalam-penerapan.pdfpenyusunan-programa-penyuluhan-dan-rktpp-1-perilaku-petani-dalam-penerapan.pdf
penyusunan-programa-penyuluhan-dan-rktpp-1-perilaku-petani-dalam-penerapan.pdf
 
MATERI BOKB.pptx
MATERI BOKB.pptxMATERI BOKB.pptx
MATERI BOKB.pptx
 
KEBIJAKAN DAN STRATEGI KEMENTRIAN KESEHATAN DALAM KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITA...
KEBIJAKAN DAN STRATEGI KEMENTRIAN KESEHATAN DALAM KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITA...KEBIJAKAN DAN STRATEGI KEMENTRIAN KESEHATAN DALAM KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITA...
KEBIJAKAN DAN STRATEGI KEMENTRIAN KESEHATAN DALAM KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITA...
 
MATERI_EVALUASI KOMDAT_2023.pptx
MATERI_EVALUASI KOMDAT_2023.pptxMATERI_EVALUASI KOMDAT_2023.pptx
MATERI_EVALUASI KOMDAT_2023.pptx
 
KELOMPOK 4 MANAJEMEN UKM PPTTTTTTTTTTTTT
KELOMPOK 4 MANAJEMEN UKM PPTTTTTTTTTTTTTKELOMPOK 4 MANAJEMEN UKM PPTTTTTTTTTTTTT
KELOMPOK 4 MANAJEMEN UKM PPTTTTTTTTTTTTT
 
Ed-2-Sos DO Indikator Posyandu-28092021.pptx
Ed-2-Sos DO Indikator Posyandu-28092021.pptxEd-2-Sos DO Indikator Posyandu-28092021.pptx
Ed-2-Sos DO Indikator Posyandu-28092021.pptx
 
Pengelolaan program KIA/KB di tingkat desa
Pengelolaan program KIA/KB di tingkat desaPengelolaan program KIA/KB di tingkat desa
Pengelolaan program KIA/KB di tingkat desa
 
anestesi bedah urologi.pptx
anestesi bedah urologi.pptxanestesi bedah urologi.pptx
anestesi bedah urologi.pptx
 
Bappenas_Buku_Juknis_Aksi_1-2-3_27062019 (1).pdf
Bappenas_Buku_Juknis_Aksi_1-2-3_27062019 (1).pdfBappenas_Buku_Juknis_Aksi_1-2-3_27062019 (1).pdf
Bappenas_Buku_Juknis_Aksi_1-2-3_27062019 (1).pdf
 
Bappenas buku juknis_aksi_1-2-3_stunting
Bappenas buku juknis_aksi_1-2-3_stuntingBappenas buku juknis_aksi_1-2-3_stunting
Bappenas buku juknis_aksi_1-2-3_stunting
 
Fasilitasi Pemilihan dan Pembimbingan kepada KPM.pptx
Fasilitasi Pemilihan dan Pembimbingan kepada KPM.pptxFasilitasi Pemilihan dan Pembimbingan kepada KPM.pptx
Fasilitasi Pemilihan dan Pembimbingan kepada KPM.pptx
 
01-Dr.-Ir.-Suprayoga-Hadi-MSP-CAPAIAN-TANTANGAN-DAN-PELUANG-PELAKSANAAN-STRAT...
01-Dr.-Ir.-Suprayoga-Hadi-MSP-CAPAIAN-TANTANGAN-DAN-PELUANG-PELAKSANAAN-STRAT...01-Dr.-Ir.-Suprayoga-Hadi-MSP-CAPAIAN-TANTANGAN-DAN-PELUANG-PELAKSANAAN-STRAT...
01-Dr.-Ir.-Suprayoga-Hadi-MSP-CAPAIAN-TANTANGAN-DAN-PELUANG-PELAKSANAAN-STRAT...
 
BUKU PETUNJUK PELAKSANAAN PERENCANAAN TERPADU KESEHATAN IBU DAN ANAK
BUKU PETUNJUK PELAKSANAAN PERENCANAAN TERPADU KESEHATAN IBU DAN ANAKBUKU PETUNJUK PELAKSANAAN PERENCANAAN TERPADU KESEHATAN IBU DAN ANAK
BUKU PETUNJUK PELAKSANAAN PERENCANAAN TERPADU KESEHATAN IBU DAN ANAK
 
Kb 3 pelaksanaan
Kb 3 pelaksanaanKb 3 pelaksanaan
Kb 3 pelaksanaan
 
Proses Penyusunan Strategi Sanitasi (SSK)
Proses Penyusunan Strategi Sanitasi (SSK)Proses Penyusunan Strategi Sanitasi (SSK)
Proses Penyusunan Strategi Sanitasi (SSK)
 
PPT Hendry penduduk rentan fix 20 juni.pptx
PPT Hendry penduduk rentan fix 20 juni.pptxPPT Hendry penduduk rentan fix 20 juni.pptx
PPT Hendry penduduk rentan fix 20 juni.pptx
 
071 pengumpulan laporan dpw ppni jateng
071 pengumpulan laporan dpw ppni jateng071 pengumpulan laporan dpw ppni jateng
071 pengumpulan laporan dpw ppni jateng
 
scribd.vdownloaders.com_rembuk-stunting-kota-bandung.pdf
scribd.vdownloaders.com_rembuk-stunting-kota-bandung.pdfscribd.vdownloaders.com_rembuk-stunting-kota-bandung.pdf
scribd.vdownloaders.com_rembuk-stunting-kota-bandung.pdf
 
Pedoman CPD 2021_Progress CPD Online_Ok.pdf
Pedoman CPD 2021_Progress CPD Online_Ok.pdfPedoman CPD 2021_Progress CPD Online_Ok.pdf
Pedoman CPD 2021_Progress CPD Online_Ok.pdf
 
Paparan JATIM 12 April 2022.pptx
Paparan JATIM 12 April 2022.pptxPaparan JATIM 12 April 2022.pptx
Paparan JATIM 12 April 2022.pptx
 

Recently uploaded

PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
khalid1276
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
NezaPurna
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
NezaPurna
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
andi861789
 
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
AGHNIA17
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
Acephasan2
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
srirezeki99
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
Zuheri
 

Recently uploaded (20)

CATATAN PSIKIATRI TANDA DAN GEJALA , KOAS
CATATAN PSIKIATRI TANDA DAN GEJALA , KOASCATATAN PSIKIATRI TANDA DAN GEJALA , KOAS
CATATAN PSIKIATRI TANDA DAN GEJALA , KOAS
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
 
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdfKOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
 
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptxFarmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
 
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxFRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
 

MATERI MEKOP SOSIALISASI 2022 (1) (1).pptx

  • 1. MEKANISME OPERASIONAL PENGGERAKAN DALAM PERCEPATAN PENURUNAN ANGKA STUNTING
  • 2. 1. Terwujudnya komitmen para pemangku kebijakan dan pemangku kepentingan di lini lapangan; 2. Tersedianya dukungan anggaran program dan kegiatan Percepatan Penurunan Stunting di tingkat kecamatan, desa/kelurahan hingga dusun/RW dan RT; 3. Terlaksananya pendampingan keluarga berisiko Stunting oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK); 4. Tersedianya Satu Data Percepatan Penurunan Stunting yang up to date, real time dan reguler/rutin; 5. Terlaksananya audit kasus Stunting di tingkat kecamatan dan desa/kelurahan. Terlaksananya penggerakan dan peningkatan komitmen para pemangku kepentingan multisektor dan multipihak terhadap pelaksanaan Percepatan Penurunan Stunting di tingkat kecamatan, desa/kelurahan dan dusun/ RW dan RT. Mekanisme operasional Penggerakan dalam Percepatan Penurunan Angka Stunting di lini lapangan merupakan langkah- langkah operasional penggerakan dalam pelaksanaan program dan kegiatan percepatan penurunan angka Stunting yang dilaksanakan secara konvergen, holistik, integratif, dan berkualitas, terencana dan berkelanjutan melalui kerja sama multisektor dan multipihak di tingkat kecamatan, desa/kelurahan, RW/dusun dan RT. Tujuan Khusus MEKANISME OPERASIONAL PENGGERAKAN DALAM PERCEPATAN PENURUNAN ANGKA STUNTING Tujuan Umum
  • 3. Kegiatan Pokok Mekanisme Operasional Penggerakan dalam Percepatan Penurunan Stunting di Lini Lapangan PEMBINAAN & PENGEMBANGAN MONITORING & EVALUASI Rakortek Penyuluh Minilokarya Stunting Rakor Kecamatan Rakor Desa /Kelurahan Pembinaan Kader KIE Pelayanan Pencatatn & Pelaporan
  • 5. RAPAT KOORDINASI TEKNIS PENYULUH (RAKORTEK PENYULUH) Rakortek Penyuluh adalah pertemuan sebagai penyuluh di tingkat kecamatan dan tingkat desa/kelurahan yang bertujuan untuk melakukan evaluasi dan perencanaan, pembinaan, konsultasi, koordinasi serta pembahasan teknis pelaksanaan pencegahan kasus Stunting di wilayah binaan. Output: • Laporan evaluasi dan penyelesaian kendala pelaksanaan penyuluhan dalam rangka pencegahan kasus Stunting di tingkat kecamatan, desa/kelurahan, hingga tingkat dusun/RW dan RT; • Jadwal penggerakan serta pemantauan pelaksanaan pendampingan keluarga dalam upaya Percepatan Penurunan Angka Stunting di wilayah binaan. Peserta: Koordinator Penyuluh KB/UPT KB, Penyuluh KB/PLKB, Penyuluh Kesehatan, Penyuluh Agama dan KUA, Penyuluh Sosial/Pendamping Keluarga Harapan (PKH), Penyuluh Pertanian, UPT Pendidikan, Pendamping Desa/pendamping program lainnya. Materi Pembahasan: • Penyampaian hasil pelaksanaan kegiatan penyuluhan oleh masing masing penyuluh; • Rekapitulasi data Stunting dan keluarga berisiko Stunting di tingkat kecamatan dan desa/kelurahan binaan, termasuk data pelaksanaan pelayanan terhadap sasaran Stunting: calon pengantin (catin), ibu hamil, ibu nifas, baduta dan balita; • Peningkatan kapasitas dalam pengelolaan penyuluhan dan pendampingan keluarga dalam Percepatan Penurunan Stunting di wilayah binaan; • Penyelesaian kendala dan hambatan pelaksanaan penyuluhan program/kegiatan pencegahan kasus Stunting; • Jadwal penggerakan dan pemantauan pencegahan kasus Stuntingbulan selanjutnya. Metode: • diinisiasi dan dipimpin oleh kepala/koordpenyuluh/ UPT yang bersangkutan secara bergantian. • tatap muka/pertemuan virtual. • Anggaran: APBD, sektor pengampu, dan/atau sumber lain. Frekuensi: Paling sedikit5dilaksanakan 1 bulan sekali. Tempat: Balai penyuluh atau tempat lain yang memungkinkan dilaksanakan pertemuan.
  • 6. MINI LOKAKARYA (MINILOK) Mini Lokakarya Stunting (minilok) merupakan kegiatan pertemuan di kecamatan yang diinisiasi dan dipimpin oleh camat dalam rangka mengawal dan mengevaluasi pelaksanaan pendampingan keluarga dan hasil pemantauan pendampingan keluarga di tingkat kecamatan agar terwujud 3 (tiga) standar dan 4 (empat) PASTI. Output: • Laporan pelaksanaan 3 (tiga) Standar dan 4 (empat) PASTI, • Verifikasi dan Validasi data kasus Stunting dan keluarga berisiko Stunting, • Daftar rencana kerja dan target yang akan dilakukan dalam rangka pengawalan dan evaluasi pelaksanaan pendampingan keluarga dan pembinaan tim pendamping keluarga. Frekuensi: Paling sedikit dilaksanakan 1 bulan sekali atau sewaktu-waktu Tempat: Puskesmas, Kantor Camat, tempat lainnya Peserta: Camat,Kepala Puskesmas,Dokter Puskesmas ,Bidan Puskesmas, PKK Kecamatan,Ahli Gizi Puskesmas.TPPS Desa/Kelurahan, Satuan Tugas (Satgas) Program Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten/Kota, Satgas Teknis Percepatan Penurunan Stunting (PenyuluhKB/PLKB dan/atau TPK). Agenda Pembahasan : 1. Verifikasi data kasus dan data sasaran risiko Stunting di tingkat desa/kelurahan dan kecamatan, 2. Monitoring dan evaluasi berkala pelaksanaan Standar Operasional Pelayanan pendampingan keluarga berisiko Stunting, 3. Monitoring dan evaluasi mekanisme pelaksanaan pencatatan dan pelaporan Pendampingan Keluarga, 4. Pelaksanaan pembinaan Tim Pendamping Keluarga yang terlatih, 5. Pelaksanaan inventarisasi sarana dan prasarana pendampingan keluarga berisiko Stunting (alat ukur, metode, aplikasi penunjang, dsb); 6. Menentukan kasus yang layak diaudit dan ditatalaksana di tingkat kabupaten/kota. 7. Pembahasan hambatan dan tantangan pelayanan pendampingan keluarga berisiko Stunting. 8. Penyusunan rencana tindak lanjut pelaksanaan pencegahan Kasus Stunting lintas sektor dan lintas pihak. Metode: • Minilok diinisiasi dan dipimpin oleh camat dan wajib dihadiri oleh kepala atau unsur dari FKTP/FKRTL (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama/Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan) • tatap muka/pertemuan virtual; • Anggaran:BOKB Tiga standar: (1) Tim Pendamping Keluarga yang terlatih, (2) Tersedia alat ukur/aplikasi pengukuran untuk sasaran Stunting, dan (3) Tersedia dan terlaksananya Prosedural Operasional Percepatan Penurunan Stunting Empat Pasti: (1) Memastikan semua sasaran terdata, (2) Memastikan semua sasaran memperolah pelayanan, (3) Memastikan semua sasaran memanfaatkan intervensi dari pelayanan, dan (4) Memastikan semua pelaksanaan dan pendampingan tercatat dan terlaporkan.
  • 7. MINI LOKAKARYA (MINILOK) - lanjutan A. Kepala FKTP/FKRTL menyampaikan pelaksanaan pencegahan Stunting antara lain: 1. Pemeriksaaan kesehatan calon pengantin, 2. Pemeriksaan kesehatan ibu hamil dan masa nifas, 3. Pemeriksaan kasus rujukan anak berisiko tinggi Stunting, 4. Pelaksanaan Posyandu dan hasilnya; 5. Pemberiaan tablet tambah darah, vitamin, pemberian bantuan makanan tambahan dan pelayanan lain, termasuk pemberian edukasi kesehatan lingkungan; 6. Pelaksanaan pembinaan kepada kader di masyarakat, terutama Tim Pendamping Keluarga; 7. Kasus kejadian Stunting, 8. Sarana dan prasarana pendukung pelayanan pencegahan Stunting; 9. Hambatan dan tantangan pelaksanaan pelayanan kepada keluarga berisiko Stunting; 10. Pemberian materi penguatan tentang komposisi makanan bagi ibu hamil, pemantauan tumbuh kembang bayi dan balita, ASI Eklusif dan MPASI. B. Penyuluh KB/PLKB memberikan laporan pelaksanaan pendampingan keluarga Berisiko : 1. Jumlah sasaran keluarga berisiko Stunting menurut sasaran, 2. Pelaksanaan pendampingan oleh Tim Pendamping Keluarga, baik penyuluhan, rujukan maupun pemberian bantuan kepada sasaran Percepatan Penurunan Stunting (catin, ibu hamil dan ibu menyusui, baduta dan balita). 3. Target dan capaian pelaksanan Program Bangga Kencana pendukung Percepatan Penurunan Stunting (penyuluhan dan pelayanan kontrasepsi, penggerakan kelompok kegiatan Bina Keluarga); 4. Pelaksanaan pembinaan kepada Tim Pendamping Keluarga dan kader oleh penyuluh di tingkat desa. 5. Hambatan dan Tantangan dalam pelaksanaan pendampingan dan Percepatan Penurunan Stunting. Teknis Pelaksanaan :
  • 8. Mini Lokakarya (Minilok) Dalam Mekanisme Audit Kasus Stunting
  • 9. RAPAT KOORDINASI TINGKAT KECAMATAN (RAKORCAM) Rakorcam adalah rapat rutin pengendalian program dan kegiatan Percepatan Penurunan Stunting dan Program Pembangunan lainya di tingkat kecamatan diselenggarakan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dengan melibatkan lintas sektor dan pemangku kepentingan lainnya agar penyelenggaraan percepatan penurunan Stunting terlaksana secara efektif, efisien, konvergen dan terintegrasi. Output: • Laporan pelaksanaan pemantauan dan evaluasi proses capaian program dan kegiatan Percepatan Penurunan Stunting di tingkat kecamatan; • Tersedianya kesepakatan dan rencana teknis pelaksanaan program dan kegiatan Percepatan Penurunan Stunting antara para pemangku kepentingan dan mitra strategis di tingkat kecamatan. • Meningkatnya pemahaman pelaksana teknis kegiatan Percepatan Penurunan Stunting. Frekuensi: Rakorcam Rutin: Paling sedikit dilaksanakan 1 bulan sekali Rembuk Stunting: 2 kali setahun/sewaktu-waktu jika diperlukan. Tempat: Balai penyuluhan, kantor camat atau tempat lain. Peserta: Pengarah TPPS: (TPPS Kab/Kota, Danramil dan Kapolsek), Pelaksana TPPS : (Camat, Kepala Puskesmas, Ka. UPT KB/Koordinator Penyuluh KB, Bidang TPPS Kecamatan : Ketua IBI, Bidan, Tenaga Gizi, Tenaga Kesehatan Lingkungan Puskesmas, Kader Posyandu, Ketua TP. PKK Kecamatan, Penyuluh KB/PLKB, fasilitator PKM, Sekretaris Camat, Penyuluh KB/PLKB, koordinator Statistik Kecamatan, Petugas Data Kecamatan dan Pemangku kepentingan. (*) menyesuaikan SK TPPS Tingkat Kecamatan Materi Pembahasan: 1. Evaluasi pelaksanaan PPS tingkat desa dan kecamatan; 2. Pelaksanaan penggerakan dan pendampingan lapangan; 3. Pendampingan perencanaan alokasi dana desa/kelurahan untuk PPS; 4. Pelaksanaan kemitraan dalam PPS; 5. Pelaksanaan penyediaan data penyelenggaraan PPS di tingkat kecamatan; dan, 6. Penyelesaian penyelesaian kendala kendala dan menyepakati tindak di tingkat kecamatan lanjut dan desa/kelurahan; Metode: • Diinisiasi oleh Ketua TPPS/Camat; • Tatap muka/virtual meeting dan dapat disatukan dgn kegiatan koordinasi Tk. Kecamatan; • Anggaran: APBD dan/atau sumber lain; Rakorcam juga merupakan forum rembuk Stunting di tingkat kecamatan dengan meibatan lintas sektor dan pihak lainnya
  • 10. RAPAT KOORDINASI TINGKAT KECAMATAN (RAKORCAM) - Lanjutan 1. Pembukaan oleh Ketua TPPS/Camat, 2. Penyampaian laporan Percepatan Penurunan Stunting oleh; - Bidang Koordinasi Penggerakan Lapangan : Disampaikan oleh Ketua TP.PKK/Tim Pendamping Keluarga - Bidang Koordinasi Pelayanan Intervensi Spesifik dan Intervensi Sensitif : Disampaikan oleh Tenaga kesehatan Puskesmas/Bidan/Tenaga Gizi - Bidang Koordinasi Data : Disampaikan oleh PKB/PLKB 3. Pembahasan target, proses dan capaian program/kegiatan Percepatan Penurunan Stunting, serta penyusunan rencana tindaklanjut. 4. Penutup Tekhnis Pelaksanaan : Mekanisme Pelaksanaan Rapat Koodinasi Kecamatan
  • 11. RAPAT KOORDINASI TINGKAT DESA/KELURAHAN (RAKORDES/KEL) Rakordes/kel adalah pertemuan pengendalian program dan kegiatan PPS serta program pembangunan lainya di tingkat desa/kelurahan yang merupakan rapat rutin yang diselenggarakan oleh TPPS Tingkat desa/kelurahan yang dipimpin oleh kepala desa atau ketua pelaksana TPPS dalam penyelenggaraan PPS yang efektif, efisien, konvergen dan terintegrasi dengan melibatkan lintas sektor di tingkat desa/kelurahan. Output: 1. Laporan pelaksanaan kegiatan Stunting di tingkat dusun/RW dan RT 2. Rencana teknis pelaksanaan program dan kegiatan Percepatan Penurunan Stunting antara para pemangku kepentingan dan mitra strategis di tingkat desa/kelurahan. 3. Meningkatnya pemahaman pelaksana teknis kegiatan Percepatan Penurunan Stunting; Frekuensi: Rakordes/kel Rutin: Paling sedikit dilaksanakan 1 bulan sekali Rembuk Stunting: paling sedikit 1 kali setahun/sewaktu-waktu jika diperlukan Tempat: Kantor desa/kelurahan atau tempat lain Peserta: Pengarah: TPPS (TPPS Kab/kota, kades/lurah), Pelaksana TPPS (TP. PKK desa, Sekretaris desa/kelurahan), PPKBD, Bidang TPPS :(bidan/Penyuluh KB/PLKB, Ketua Pokja IV TP. PKK, KPM/Sub PPKBD/Koordinator Posyandu) dan pemangku kepentingan terkait. (*) menyesuaikan SK TPPS Desa/Kelurahan dan dapat melibatkan para pemangku kepentingan terkait, seperti LSM, akademisi, swasta sesuai kebutuhan. Materi Pembahasan : 1. Penggerakan dan Pendampingan Keluarga beresiko stunting. 2. Kemitraan dalam Percepatan Penurunan Stunting 3. Paket layanan dasar di desa/Kelurahan 4. Penyediaan Data Stunting Metode: dengan • Diinisiasi oleh Kepala Desa/lurah atau Ketua TPPS; • Tatap muka/virtual meeting dan dapat disatukan kegiatan koordinasi Tk. Desa/kelurahan lainnya; • Anggaran: APBDes/kel, APBD dan/atau sumber lain Rakordes/kel juga merupakan forum rembuk Stunting di tkesa/kel dengan melibatan lintas sektor dan pihak lainnya.
  • 12. RAPAT KOORDINASI TINGKAT DESA/KELURAHAN (RAKORDES/KEL) Tekhnis Pelaksanaan : Mekanisme Pelaksanaan Rapat Koodinasi Desa/Kelurahan 1. Pelaksanaan paket layanan dasar di desa/kelurahan (di sampaikan oleh Kader Pembangunan Manusia) 2. Pelaksanaan penggerakan dan pendampingan keluarga (disampaikan oleh Tim Pendamping Keluarga/PKB/PLKB) 3. Pelaksanaan kemitraan dalam Percepatan Penurunan Stunting; (disampaikan oleh PKB/PLKB/Penyuluh terkait lainya) 4. Pelaksanaan penyediaan data Stunting di tingkat desa/kelurahan; (disampaikan oleh Bidang Data TPPS Desa). 5. Penyelesaian kendala dan tindaklanjut dalam penyelenggaraan Percepatan Penurunan Stunting di tingkat desa/kelurahan hingga tingkat dusun/RW dan RT. (Kesimpulan disampaikan oleh Kepala Desa/Kepala Kelurahan atau Ketua TPPS Desa/Kelurahan)
  • 13. (KB/PLKB, Kesehatan, Agama, Sosial, PELAKSANA • Penyuluh Pertanian), • UPT Pendidikan, • Pendamping Desa/pendamping program sectoral, • penyuluh/tim pendampingan masyarakat lain, • Pemangku kepentingan lain (LSM, media, akademisi dll). MATERI 1. Penguatan peran dan fungsi kader dalam mendukung program dan kegiatan PPS dari penyuluh kepada kader dibawah binaanya; 2. Materi tentang Stunting dan/atau materi sesuai dengan tugas dan fungsi dari sektor atau pihak terkait; 3. Pembahasan teknis pelayanan; 4. Dukungan program (dana, daya, sarana, data basis, pencatatan dan pelaporan). PEMBINAAN KADER/POKTAN OUTPUT 1. Meningkatnya peran, wawasan dan keterampilan teknis kader masyarakat dalam pengelolaan program dan kegiatan PPS di desa/kelurahan, RW/dusun dan RT; 2. Meningkatnya pencapaian program dan kegiatan PPS di desa/kelurahan dan RW/dusun; 3. Meningkatnya keberadaan dan peran kader yang mengacu pada peran institusi; berbasis sasaran program 4. Terlaksananya pemutakhiran data dan kegiatan sektor terkait melalui upaya PPS; 5. Terselenggaranya program dan pengelolaan kegiatan sektor/pemangku kepentingan terkait dalam PPS sesuai dengan jadwal yang disepakati bersama. SASARAN PEMBINAAN TPK, Penilik PAUD/PKG (PAUD), Kader (KPM, IMP, Posyandu, Dasawisma), Ketua RW/RT, Tenaga UPTD, Karang Taruna, Kelompok Agama, Kelompok Keluarga, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, kader lain terkait. METODE • Dilaksanakan paling sedikit 1 kali setiap bulan; • diinisiasi dan dipimpin masing-masing penyuluh dilakukan bersamaan penyuluhan program dengan sektor dan dapat pelaksanaan terkait; • dapat dilakukan secara bersama-sama atau sendiri-sendiri dengan jadwal yang telah disepakati pada rakortek penyuluh; • dapat dilaksanakan secara tatap muka/ virtual; • Anggaran bersumber dari dinas/lembaga pengampu penyuluh, dan/atau sumber lainya; Pertemuan yang dilaksanakan oleh Penyuluh terkait dan diikuti TPK dan kader secara periodik dalam rangka pembahasan pelaksanaan dan penguatan peran dan fungsi kader di masyarakat untuk mendukung program dan kegiatan pencegahan Stunting di tingkat desa/kelurahan, dusun/RW dan RT.
  • 14. PELAKSANA • Penyuluh (KB/PLKB, Kesehatan, Agama, Sosial, Pertanian), • TP . PKK, • PAUD, • Tim Pendamping Keluarga (TPK), • Kader (KPM, IMP (PPKBD dan Sub PPKBD), Posyandu, Kader Dasawisma), • Kelompok-kelompok kegiatan di masyarakat (Karang Taruna, BKB, BKR, BKL, UPPKA, kelompok perempuan dst.), dan • Tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat. MATERI • Materi materi pencegahan kesehatan Stunting lainnya serta dari sektor/pengampu terkait; • Materi Pendampingan Keluarga Berisiko Stunting dengan fokus sasaran: calon pengantin (catin), ibu hamil, ibu pasca salin (masa interval) serta pengasuhan baduta dan balita); KIE/PENYULUHAN OUTPUT Meningkatnya jumlah keluarga, terutama keluarga yang berisiko Stunting yang terpapar wawasan dan pengetahuan program dan pelbagai kegiatan pencegahan Stunting. SASARAN Keluarga dan Masyarakat METODE dan dipimpin oleh terkait dan dapat • Diinisiasi penyuluh dilakukan bersamaan dengan penyuluhan program sektor atau pihak terkait; • dapat dilakukan secara bersama- sama atau sendiri-sendiri antar penyuluh dan kader sektoral dengan jadwal sasaran yang pada rakortek telah disepakati penyuluh; • Tatap memanfaatkan muka/virtual, kegiatan momentum dan/atau dengan media komunikasi yang tepat sesuai dengan situasi dan kondisi serta sumber daya; dana sektor/dinas dan/atau sumber • Anggaran: pengampu lainya; kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan serta memperbaiki sikap dan perubahan perilaku keluarga dan masyarakat dalam upaya pencegahan kasus Stunting serta kasus kesehatan lainnya.
  • 15. PELAYANAN PENDAMPINGAN KELUARGA Kegiatan pelayanan dengan pendekatan keluarga berisiko Stunting yang dilaksanakan secara efektif, efisien, konvergen dan terintegrasi bagi kelompok sasaran percepatan penurunan Stunting oleh lintas sektor, dan para pemangku kepentingan terkait. Pelaksana Pelayanan: TPK, TP. PKK, Posyandu, Pusat pelayanan kesehatan masyarakat, Penyuluh, Kepala dusun/RW, Ketua RT, PAUD, Kader, Tokoh masyarakat/tokoh agama/tokoh adat, dan Organisasi/perkumpulan di tingkat dusun dan RT. Fokus Sasaran 1. calon pengantin (catin), 2. ibu hamil, 3. ibu pasca salin (masa interval), 4. Baduta, dan 5. Balita. Anggaran: pelaksanaan pelayanan bersumber dari sektor atau pihak pengampu dan/atau sumber lainya. Pelaksanaan Pelayanan 1. diinisiasi oleh sektor atau pihak terkait dengan berkoordinasi dengan TPPS Kecamatan dan Desa/Kelurahan; 2. dapat dilakukan secara bersama-sama atau sendiri-sendiri dengan jadwal sasaran yang telah disepakati dalam Rakorcam; 3. secara tatap muka atau melalui pertemuan virtual (seperti telemedicine) dan memanfaatkan kegiatan momentum sesuai dengan situasi dan kondisi serta sumber daya. Output: informasi keluarga Meningkatkan dan pelayanan dan/atau akses kepada keluarga berisiko Stunting.
  • 16. CALON PENGANTIN PASANGAN USIA SUBUR 3 BALIT A 0-23 BULAN 5 BALIT A 24-59 BULAN 6 MASA KEHAMILAN Pendampingan Keluarga Berkelanjutan 1 1. Skrining kelayakan menikah 3 bulan sebelum hari H. 2. Pendampingan ketat bagi catin tidak lolos skrining. 1. Skrining kelayakan calon ibu hamil. 2. Pendampingan dan pelayanan kontrasepsi untuk menunda kehamilan. 3. Penajaman Promosi, KIE dan Komunikasi Antar Pribadi/Konseling. 1. Pendampingan skrining awal. 2. Pendampingan ketat kehamilan risiko stunting dan patologis. 3. Pendampingan kehamilan sehat. 4. Pendampinganjanin terindikasi risiko stunting. 5. Deteksi dini setiap penyulit. 1. Pengasuhan. 2. Pemantuan tumbuh kembang balita agar optimal. MASA NIFAS 4 1. Memastikan KBPP, ASI ekslusif, imunisasi, asupan gizi busui, dan tidak ada komplikasi masa intes. 2. Memastikan kunjungan postnatal care (PNC). 1. Skrining awal bayi baru lahir. 2. Pendampingan Tumbuh Kembang bayi lahir sehat. 3. Pendampingan dan pelayanan bayi 0- 23 dengan risiko stunting.
  • 17. PENCATATAN DAN PELAPORAN aktivitas mendokumentasikan pelaksanaan program dan kegiatan percepatan penurunan Stunting di tingkat pelaksanaan lapangan untuk menghasilkan Satu Data Percepatan Penurunan Stunting yang up to date, real time dan reguler/rutin. Output: Tersedianya Satu Data Percepatan up to date, real Penurunan time dan Stunting yang reguler/rutin. pelaporan di tingkat kecamatan); 3. TPPS desa/kelurahan (pengelolaan data dan pelaporan di tingkat desa/kelurahan); Pelaksana pencatatan dan pelaporan Metode: 1. Petugas/kader di tempat pelayanan (TPK, kader 1. posyandu, kader IMP, kader dasawisma, kader pembangunan manusia, pusat pelayanan 2. kesehatan, dst); 2. TPPS kecamatan (pengelolaan data dan 3. Pelaksanaan berkoordinasi oleh TPPS desa/kelurahan; Memanfaatkan aplikasi Elsimil dan/atau aplikasi lain yang menunjang; mengacu pada petunjuk pelaksanaan teknis pencatatan dan pelaporan yang telah ditetapkan; 4. pelaksanaan pencatatan dan pelaporan dapat dilakukan secara bersamaan dengan mekanisme pencatatan dan pelaporan pengampu program terkait; 5. Anggaran pelaksanaan pencatatan dan pelaporan bersumber dari sektor atau pihak pengampu, dukungan APBDes dan/atau sumber lainya;
  • 18. Dua jenis data dalam pencatatan dan pelaporan 1. Data Keluarga Berisiko Stunting • Data keluarga berisiko Stunting; • Pendataan Catin/Calon PUS 3 (tiga) bulan sebelum menikah dan penapisan Catin/Calon PUS dengan Pemeriksaaan kesehatan; • Pendataan ibu hamil; • Pendataan PUS Pascapersalinan dan Masa Interval yang termutakhirkan; • Pendataan PUS ingin anak ditunda dan tidak ingin anak lagi yang belum ber-KB; • Pendataan dan penapisan anak usia 0-23 bulan; • Pendataan dan penapisan anak usia 24-59 bulan; • Pendataan dan penapisan keluarga prasejahtera penerima program bantuan sosial; • Pendataan memiliki remaja, dan/atau dengan ibu hamil, dan/atau ibu menyusui, dan/atau yang memiliki anak usia 0-23 bulan terhadap akses air minum layak; • Pendataan memiliki remaja, dan/atau dengan ibu hamil, dan/atau ibu menyusui, dan/atau yang memiliki anak usia 0-23 bulan terhadap kepemilikan sarana rumah sehat; • Pendataan keluarga memiliki remaja, dan/atau dengan ibu hamil, dan/atau ibu menyusui, dan/atau yang memiliki anak usia 0-23 bulan terhadap kepemilikan jamban sehat; dan • Pendataan desa prioritas Stunting. 2. Data Surveilans Keluarga Berisiko Stunting Data Surveilans keluarga berisiko Stunting dijabarkan dalam kegiatan operasional Penyelenggaraan surveilans keluarga berisiko Stunting. 18
  • 19. Pembinaan, Pemantauan dan Evaluasi Pembinaan Pembinaan dan pengembangan mekanisme operasional penggerakan dalam percepatan penurunan angka Stunting di lini lapangan dilakukan secara berjenjang mulai dari pusat, provinsi hingga kabupaten/kota melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), agar penyelenggaraan Program Percepatan Penurunan Stunting dapat semakin selaras, bersinergi dan konvergen pada pelaksanaan intervensi kepada kelompok-kelompok sasaran Percepatan Penurunan Stunting melalui pelaksanaan mekanisme operasional yang konsisten dan berkesinambungan. Pemantauan dan Evaluasi • Pemantauan dan evaluasi mekanisme operasional penggerakan dalam percepatan penurunan angka Stunting di lini lapangan dilaksanakan secara rutin dan bersinambungan. Kegiatan pemantauan dilakukan untuk mengetahui secara keseluruhan penyelenggaraan penggerakan di lini lapangan dan dampaknya dalam percepatan penurunan Stunting. Kegiatan pemantauan dan evaluasi bertautan dengan sistem pemantauan dan evaluasi percepatan penurunan Stunting dan sistem pemantauan dan evaluasi sektor atau pihak pengampu. • Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan mekanisme operasional penggerakan dalam penurunan angka Stunting dilaksanakan secara langsung maupun tidak langsung dengan pelibatan Penanggung Jawab Percepatan Penurunan Stuntng, TPPS kecamatan dan desa/kelurahan, serta pengelola program dari sektor/lembaga terkait. 19