SlideShare a Scribd company logo
PENGECORAN &
PEMBENTUKAN LOGAM
Kelompok 4
1. Aditya Bagaskara (2102311115)
2. B agu s Ardian to (2102311110)
3. Mu h ammad Alfin At h orik (2102311114)
PENGECORAN
Proses Pengecoran
1. Pengecoran Pasir
2. Pengecoran Mould Permanen
3. Kualitas Pengecoran
PEMBENTUKAN
LOGAM
Proses Pembentukan
Logam
1. Metal Forming
2. Perilaku Material Pada
Pembentukan
Table of Contents
Definisi
Pengecoran
Definisi pengecoran, proses pengecoran (Casting) adalah
salah satu teknik pembuatan produk dimana logam
dicairkan dalam tungku peleburan kemudian dituangkan
kedalam rongga cetakan yang serupa dengan bentuk asli
dari produk cor yang akan dibuat.
Dimana proses pengecoran dapat menghasilkan produk
yang sangat kuat dan tahan terhadap gesekan, karena
mengalami perubahan fasa pada saat logam dicairkan dan
pada saat logam didinginkan.
HISTORY
Klasifikasi pengecoran berdasarkan umur dari cetakan, ada pengecoran dengan
sekali pakai (expendable Mold) dan ada pengecoran dengan cetakan permanent
(permanent Mold). Cetakan pasir termasuk dalam expendable mold. Karena hanya
bisa digunakan satu kali pengecoran saja, setelah itu cetakan tersebut dirusak saat
pengambilan benda coran. Dalam pembuatan cetakan, jenis-jenis pasir yang
digunakan adalah pasir silika, pasir zircon atau pasir hijau. Sedangkan perekat
antar butir-butir pasir dapat digunakan, bentonit, resin, furan atau air gelas.
(Bambang Adipratomo, 2016)
Klasifikasi
Pengecoran
Permanent Mold
yang mana terbuat dari logam yang tahan pada temperature
tinggi. Seperti namanya, cetakan ini digunakan berulang-ulang
dan dirancang sedemikian rupa sehingga hasil cetakan dapat
dihilangkan dengan mudah dan cetakan dapat digunakan
untuk cetakan berikutnya. Cetakan logam dapat digunakan
kembali karena bersifat konduktor dan lebih baik daripada
cetakan bukan logam yang terbuang setelah digunakan.
sehingga, cetakan padat terkena tingkat yang lebih tinggi dari
pendinginan, yang mempengaruhi sturktur mikro dan ukuran
butir dalam pengecoran.
Expendable Mold
Tipe ini terbuat dari pasir, gips, keramik, dan bahan
semacam itu dan umumnya dicampur dengan
berbagai bahan pengikat (bonding agents) untuk
peningkatan peralatan. Sebuah cetakan pasir khas
terdiri dari 90% pasir, 7% tanah liat, dan 3% air.
Materi-materi ini bersifat patah (bahwa, bahan ini
memiliki kemampuan untuk bertahan pada
temperature tinggi logam cair). Setelah cetakan
yang telah berbentuk padat, hasil cetakan
dipisahkan dari cetakannya.
Proses
Pengecoran
Proses pengecoran pada dasarnya
ialah penuangan logam cair kedalam
cetakanyang telah terlebih dahulu
dibuat pola, hingga logam cair tersebut
membeku dan kemudian dipindahkan
dari cetakan
(Dieter, G. E., 1987).
PENGECORAN PASIR
Pengecoran pasir adalah proses pengecoran logam dengan menggunakan pasir sebagai bahan
cetakan.Proses pengecoran meliputi: pembuatan cetakan, persiapan dan peleburan logam, penuangan
logam cair ke dalam cetakan, pembersihan coran dan proses daur ulang pasir cetakan. Produk
pengecoran disebut coran atau benda cor. Berat coran itu sendiri berbeda, mulai dari beberapa ratus gram
sampai beberapa ton dengan komposisi yang berbeda, mulai dari beberapa ratus gram sampai beberapa
ton dengan komposisi yang berbeda dan hamper semua logam atau paduan dapat dilebur dan dicor.
Proses pengecoran secara garis besar dapat dibedakan dalam proses pengecoran dan proses percetakan.
Pada proses pengeceron tidak digunakan tekanan sewaktu mengisi rongga cetakan, sedang pada proses
pencetakan logam cair ditekan agar mengisi rongga cetakan. Karena pengisian logam berbeda, cetakan
pun berbeda, sehingga pada proses percetakan cetakan umumnya dibuat dari loga. Pada proses
pengecoran cetakan biasanya dibuat dari pasir meskipun adakalanya digunakan pula plaster, lempung,
keramik atau bahan tahan api lainnya.
Pengecoran Pasir
Dapat mencetak logam dengan titik lebur yang tinggi
seperti baja, nikel dan titanium.
01
Dapat memproduksi benda cor dengan dimensi dari
yang ukuran kecil hingga ukuran besar serta panjang
seperti pengecoran untuk pembuatan baling-baling
kapal dan rel kereta api.
02
Dapat memproduksi banyak dengan cetakan yang
banyak pula. Pembuatan benda cor dengan metode sand
casting harus dilakukan dengan banyak pertimbangan
dan perencanaan yang baik untuk menghasilkan produk
hasil pengecoran mempunyai kualitas yang baik dengan
sedikit terjadi cacat.
03
Pengecoran sand casting paling banyak digunakan dalam produksi pengecoran dikarenakan
metode ini merupakan metode yang paling kuno tetapi mempunyai banyak keunggulan seperti:
Video Pengecoran Pasir
PENGECORAN MOULD
PERMANENT
Permanen mold casting adalah pembuatan logam dengan cetakan dipadukan dengan tekanan
hidrostastik. Cara ini tidak praktis untuk pengecoran yang berukuran besar dan ketika menggunakan
logam dengan titik didih tinggi. Logam bukan baja seperti alumunium, seng, timah, magnesium,
perunggu bila dibuat dengan cara ini hasilnya baik. Cetakan ini terdiri atas dua atau lebih bagian yang
digabung dengan sekrup, klam, plat atau alat lain yang dapat dilepas setelah produk mengeras. Pada
umumnya, permanen molds dibuat dari close-grain dan dijepit satu sama lain. Cetakan ini biasanya
dilapisi dengan bahan perekat tahan panas (heatresisting wet mixture) dan jelaga yang akan menjaga
cetakan agar tidak lengket dan mengurangi efek dingin pada logam. Alat ini sebagian besar digunakan
untuk mencetak piston dan bagian-bagian mesin kendaraan, mesin disel dan mesin kapal. Peneraapan
lainnya banyak ditemukan di industri yang membuat beberaba marteri seperti gear pada mesin cuci,
bagian-bagian pada vacum cleaner, tutup kipas angin, bagian untuk alat-alat portable, perlengkapan
lampu luar ruangan, dan lain-lain.
Kelebihan Mould Permanen
Casting
Tensile strength lebih baik dari pada sand casting
01
Biaya manufaktur rendah
02
Mechanical properties kompoonen hasil casting
bagus
03
Kekurangan Mould Permanen
Casting
Biaya cetakan mahal
01
Ukuran komponen terbatas
02
Tidak cocok untuk logam yang memiliki titik didih
yan tinggi
03
Video Pengecoran Pasir
Kualitas
Pengecoran
Kekurangan Casting
1. Sifat mekanik tidak sebaik tempa, seperti struktur
kasar, banyak cacat, dll.
2. Dalam pengecoran pasir, produksi sepotong dan
kecil menghasilkan intensitas tenaga kerja yang
tinggi.
3. Kualitas casting tidak stabil, ada banyak proses,
dan faktor-faktor yang mempengaruhi kompleks.
Mudah untuk menghasilkan banyak cacat.
Keuntungan Casting
1. Dapat menghasilkan bagian dengan bentuk
kompleks, terutama kosong dengan rongga
dalam yang kompleks.
2. Adaptasi yang luas. Bahan logam yang biasa
digunakan dalam industri dapat dicetak,
beberapa gram hingga ratusan ton.
3. Ini banyak digunakan. 40% ~ 70% dari mesin
pertanian dan 70% ~ 80% dari alat-alat mesin
adalah coran.
Definisi Pembentukan
Logam
Proses Pembentukan logam adalah proses-proses manufaktur di mana bentuk
benda kerja logam diubah bentuknya melalui deformasi plastis. Deformasi
tersebut dihasilkan dari penggunaan suatu alat/perkakas, seperti “die” dan
“roller“. Alat/perkakas tersebut digunakan dengan cara memberikan tekanan
kepada benda kerja yang melebihi yield strength logam tersebut.
Tekanan yang diterapkan untuk merusak bentuk logam biasanya bersifat
menekan (compressive). Namun, terdapat sejumlah proses pembentukan
logam dengan cara meregangkan logam, membengkokkan logam, dan
memberikan tegangan geser pada logam.
Klasifikasi
Pembentukan Dengan Logam
Berdasarkan Suhu Logam
1. Proses Pengerjaan Dingin (Cold working/cold
forming)
2. roses Pengerjaan Panas (Hot working/hot
forming)
Berdasarkan Benda Kerja
a) Pembentukan Benda Kerja Logam Masif
(pejal/bulk), yang terdiri dari Rolling,
Forging, Extrusion dan Drawing
b) Pembentukan Benda Kerja Logam
Lembaran (pelat/sheet), yang terdiri dari
Bending, Drawing dan Shearing
Pembentukan Benda
Kerja Logam Masif
(pejal/bulk)
Proses deformasi benda masif umumnya ditandai dengan terjadinya
deformasi yang signifikan dan perubahan bentuk yang masif, serta rasio luas
permukaan-volume yang relatif kecil. Istilah “bulk” menggambarkan bagian-
bagian pekerjaan yang memiliki rasio luas pemukaan-volume yang rendah.
Bentuk benda kerja awal pada proses deformasi ini contohnya yaitu billet
logam silinder dan batang logam persegi panjang.
ROLLING
Ini adalah proses deformasi tekan di
mana ketebalan pelat logam dikurangi
dengan dua alat silindris berlawanan
yang disebut roller. Roller berputar
untuk menarik benda kerja ke dalam
celah di antara roller tersebut dan
menekannya.
Video Pembentukan Logam
“ROLLING”
FORGING
Dalam (forging) penempaan, benda
kerja dikompresi di antara dua cetakan
yang berlawanan, sehingga bentuk
cetakan diberikan ke pekerjaan.
Penempaan secara tradisional
merupakan proses pengerjaan panas,
tetapi banyak jenis penempaan
dilakukan dalam keadaan dingin.
Video Pembentukan Logam
“FORGING”
EXTRUSION
Ini adalah proses kompresi di mana
logam kerja dipaksa untuk mengalir
melalui bukaan cetakan, sehingga
mengambil bentuk bukaan sebagai
penampang melintangnya sendiri.
Video Pembentukan Logam
“EXTRUSION”
DRAWING
Dalam proses pembentukan ini,
diameter kawat atau batang bundar
dikurangi dengan menariknya melalui
lubang cetakan.
Video Pembentukan Logam
“DRAWING”
Pembentukan Benda
Kerja Logam Lembaran
(pelat/sheet)
Proses pengerjaan logam lembaran adalah operasi pembentukan dan
pemotongan yang dilakukan pada lembaran, strip, atau gulungan logam.
Rasio luas permukaan-volume logam awal tinggi. Dengan demikian, rasio ini
adalah cara yang berguna untuk membedakan pengerjaan deformasi bulk
dengan pengerjaan deformasi sheet. Proses pembentukan logam lembaran
selalu dilakukan sebagai proses pengerjaan dingin dan biasanya dilakukan
dengan menggunakan seperangkat alat yang disebut ram/punch dan die
(cetakan).
BENDING
Bending (Pembengkokan) melibatkan
penegangan pelat logam untuk
mengambil sudut sepanjang sumbu
lurus (biasanya).
Video Pembentukan Logam
“BENDING”
DRAWING
Dalam pengerjaan logam lembaran,
menggambar mengacu pada pembentukan
lembaran logam menjadi bentuk berlubang
atau cekung, seperti cangkir, dengan
cara meregangkan logam tersebut.
Penahan blanko digunakan untuk menahan
blank sementara punch mendorong ke
dalam lembaran logam. Operasi ini
sering disebut juga dengan cup
drawing atau deep drawing untuk
membedakan operasi ini dari
operasi drawing batang dan kawat.
Video Pembentukan Logam
“DRAWING”
SHEARING
Operasi shearing memotong pekerjaan
dengan menggunakan punch dan die.
Meskipun ini bukan proses
pembentukan, proses ini dimasukkan
di sini karena ini adalah operasi yang
diperlukan dan sangat umum dalam
pengerjaan logam lembaran atau pelat
logam.
Video Pembentukan Logam
“SHEARING”
Klasifikasi
Berdasarkan Suhu
Pengerjaan Logam
Agar berhasil dibentuk, logam harus memiliki sifat tertentu. Sifat yang
diinginkan termasuk yield strength rendah dan keuletan (ductility) tinggi.
Sifat-sifat ini dipengaruhi oleh suhu. Saat suhu pengerjaan dinaikkan,
keuletan akan meningkat dan yield strength akan berkurang. Pengaruh suhu
menimbulkan perbedaan antara kerja dingin, kerja hangat, dan kerja panas.
Laju regangan dan gesekan merupakan faktor tambahan yang mempengaruhi
kinerja dalam pembentukan logam.
Cold
Forming
Pengerjaan dingin adalah pembentukan logam
yang dilakukan pada suhu kamar atau sedikit
di atas suhu kamar. banyak proses pengerjaan
dingin menjadi operasi produksi massal.
Proses ini memberikan toleransi yang kecil dan
permukaan yang baik, meminimalkan jumlah
permesinan yang diperlukan sehingga operasi
ini dapat diklasifikasikan sebagai proses net
shape (menyerupai hasil akhir) atau near net
shape (hampir menyerupai hasil akhir).
Video Pembentukan Logam
“COLD FORMING”
Keuntungan pembentukan dingin
Akurasi yang lebih besar, yang berarti tingkat
toleransi akan lebih kecil
01
Kekuatan dan kekerasan yang lebih tinggi karena
pengerasan regangan (strain hardening).
02
Benda kerja tidak perlu dipanaskan sehingga menghemat biaya
tungku dan bahan bakar serta memungkinkan tingkat produksi yang
lebih tinggi.
03
Kerugian pembentukan dingin
Gaya dan daya yang lebih tinggi diperlukan untuk
melakukan operasi
01
Harus hati-hati dalam pelaksanaannya untuk
memastikan bahwa permukaan benda kerja awal bebas
dari kerak dan kotoran.
02
Keuletan (ductility) dan pengerasan regangan (strain hardening) logam
kerja membatasi jumlah pembentukan yang dapat dilakukan pada
bagian tersebut.
03
Hot
Forming
Untuk mengatasi masalah pengerasan
regangan (strain hardening) dan mengurangi
gaya dan kebutuhan daya, banyak operasi
pembentukan dilakukan pada suhu tinggi.
Proses pengerjaan panas adalah pembentukan
logam yang melibatkan deformasi pada suhu
di atas suhu rekristalisasi. Suhu rekristalisasi
untuk logam tertentu yaitu sekitar setengah
dari titik lelehnya pada skala absolut. Dalam
praktiknya, pengerjaan panas biasanya
dilakukan pada suhu agak di atas 0,5Tm.
Video Pembentukan Logam
“HOT FORMING”
Keuntungan Pengerjaan Panas
Bentuk benda kerja dapat diubah secara
signifikan.
01
Logam yang biasanya retak saat dibentuk pada
pengerjaan dingin dapat dibentuk dalam suhu tinggi.
02
Sifat kekuatan umumnya isotropik (merata) karena tidak adanya
struktur butir berorientasi yang biasanya terbentuk dalam pengerjaan
dingin
03
Kerugian Pengerjaan Panas
Akurasi dimensi yang lebih rendah.
01
Energi total yang dibutuhkan lebih tinggi (karena energi
panas untuk memanaskan benda kerja).
02
Permukaan akhir yang lebih buruk, sehingga umumnya wajib
dilakukan proses lanjutan seperti finishing.
03
THANK YOU
S ee you on n ex t presen t at ion

More Related Content

Similar to Kelompok 4.pptx

4. proses manufacturing
4. proses manufacturing4. proses manufacturing
4. proses manufacturing
Niko Sh
 
proses pengecoran logam ii
proses pengecoran logam iiproses pengecoran logam ii
proses pengecoran logam ii
Yudi Hartono
 
Download
DownloadDownload
Download
Bravian R
 
Makalah teknologi mekanik
Makalah teknologi mekanikMakalah teknologi mekanik
Makalah teknologi mekanik
fajarbayu02
 
Proses pengecoran
Proses pengecoranProses pengecoran
Proses pengecoran
Chache Go
 
metalurgi serbuk.pptxblvlivucuoo7cyucoyx7yc
metalurgi serbuk.pptxblvlivucuoo7cyucoyx7ycmetalurgi serbuk.pptxblvlivucuoo7cyucoyx7yc
metalurgi serbuk.pptxblvlivucuoo7cyucoyx7yc
FattakhulAl
 
1. pengecoran logam
1. pengecoran logam1. pengecoran logam
1. pengecoran logam
Ravi Pratama
 
Fattakhul Alim_metalurgi serbuk.pptxokeoke
Fattakhul Alim_metalurgi serbuk.pptxokeokeFattakhul Alim_metalurgi serbuk.pptxokeoke
Fattakhul Alim_metalurgi serbuk.pptxokeoke
FattakhulAl
 
Acuan tuangan:rekabentuk
Acuan tuangan:rekabentukAcuan tuangan:rekabentuk
Acuan tuangan:rekabentukNurul Rosli
 
Tugas proses pengecoran Zakir_14Feb
Tugas proses pengecoran Zakir_14FebTugas proses pengecoran Zakir_14Feb
Tugas proses pengecoran Zakir_14FebMuhammad Zakir
 
Proses manufaktur
Proses manufakturProses manufaktur
Proses manufaktur
TryanaSihombing
 
Teknologi Fabrikasi-2.pptx
Teknologi Fabrikasi-2.pptxTeknologi Fabrikasi-2.pptx
Teknologi Fabrikasi-2.pptx
DhikaPurnomo
 
salah satu metoda pengecoran logam .pptx
salah satu metoda pengecoran logam .pptxsalah satu metoda pengecoran logam .pptx
salah satu metoda pengecoran logam .pptx
iwen2
 
39113
3911339113
Soal 2 tpd NAPOLEON TEKNIK MESIN
Soal 2 tpd NAPOLEON TEKNIK MESINSoal 2 tpd NAPOLEON TEKNIK MESIN
Soal 2 tpd NAPOLEON TEKNIK MESIN
Napoleon Tampubolon
 
Soal 1.tpd napoleon TEKNIK MESIN
Soal 1.tpd napoleon TEKNIK MESINSoal 1.tpd napoleon TEKNIK MESIN
Soal 1.tpd napoleon TEKNIK MESIN
Napoleon Tampubolon
 

Similar to Kelompok 4.pptx (20)

4. proses manufacturing
4. proses manufacturing4. proses manufacturing
4. proses manufacturing
 
proses pengecoran logam ii
proses pengecoran logam iiproses pengecoran logam ii
proses pengecoran logam ii
 
Download
DownloadDownload
Download
 
Makalah teknologi mekanik
Makalah teknologi mekanikMakalah teknologi mekanik
Makalah teknologi mekanik
 
Proses pengecoran
Proses pengecoranProses pengecoran
Proses pengecoran
 
metalurgi serbuk.pptxblvlivucuoo7cyucoyx7yc
metalurgi serbuk.pptxblvlivucuoo7cyucoyx7ycmetalurgi serbuk.pptxblvlivucuoo7cyucoyx7yc
metalurgi serbuk.pptxblvlivucuoo7cyucoyx7yc
 
1. pengecoran logam
1. pengecoran logam1. pengecoran logam
1. pengecoran logam
 
Sand casting
Sand castingSand casting
Sand casting
 
Tugas
TugasTugas
Tugas
 
Fattakhul Alim_metalurgi serbuk.pptxokeoke
Fattakhul Alim_metalurgi serbuk.pptxokeokeFattakhul Alim_metalurgi serbuk.pptxokeoke
Fattakhul Alim_metalurgi serbuk.pptxokeoke
 
Presentasi kelompok 3
Presentasi kelompok 3Presentasi kelompok 3
Presentasi kelompok 3
 
Acuan tuangan:rekabentuk
Acuan tuangan:rekabentukAcuan tuangan:rekabentuk
Acuan tuangan:rekabentuk
 
Tugas proses pengecoran Zakir_14Feb
Tugas proses pengecoran Zakir_14FebTugas proses pengecoran Zakir_14Feb
Tugas proses pengecoran Zakir_14Feb
 
Proses manufaktur
Proses manufakturProses manufaktur
Proses manufaktur
 
Teknologi Fabrikasi-2.pptx
Teknologi Fabrikasi-2.pptxTeknologi Fabrikasi-2.pptx
Teknologi Fabrikasi-2.pptx
 
salah satu metoda pengecoran logam .pptx
salah satu metoda pengecoran logam .pptxsalah satu metoda pengecoran logam .pptx
salah satu metoda pengecoran logam .pptx
 
Forming
FormingForming
Forming
 
39113
3911339113
39113
 
Soal 2 tpd NAPOLEON TEKNIK MESIN
Soal 2 tpd NAPOLEON TEKNIK MESINSoal 2 tpd NAPOLEON TEKNIK MESIN
Soal 2 tpd NAPOLEON TEKNIK MESIN
 
Soal 1.tpd napoleon TEKNIK MESIN
Soal 1.tpd napoleon TEKNIK MESINSoal 1.tpd napoleon TEKNIK MESIN
Soal 1.tpd napoleon TEKNIK MESIN
 

Recently uploaded

Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
HADIANNAS
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
delphijean1
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
jayakartalumajang1
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
indahrosantiTeknikSi
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
rhamset
 
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptxPembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
muhhaekalsn
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
AnandhaAdkhaM1
 
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.pptMatematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
AzrilAld
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
muhammadiswahyudi12
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Tsabitpattipeilohy
 

Recently uploaded (10)

Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
 
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptxPembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
 
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.pptMatematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
 

Kelompok 4.pptx

  • 1. PENGECORAN & PEMBENTUKAN LOGAM Kelompok 4 1. Aditya Bagaskara (2102311115) 2. B agu s Ardian to (2102311110) 3. Mu h ammad Alfin At h orik (2102311114)
  • 2. PENGECORAN Proses Pengecoran 1. Pengecoran Pasir 2. Pengecoran Mould Permanen 3. Kualitas Pengecoran PEMBENTUKAN LOGAM Proses Pembentukan Logam 1. Metal Forming 2. Perilaku Material Pada Pembentukan Table of Contents
  • 3. Definisi Pengecoran Definisi pengecoran, proses pengecoran (Casting) adalah salah satu teknik pembuatan produk dimana logam dicairkan dalam tungku peleburan kemudian dituangkan kedalam rongga cetakan yang serupa dengan bentuk asli dari produk cor yang akan dibuat. Dimana proses pengecoran dapat menghasilkan produk yang sangat kuat dan tahan terhadap gesekan, karena mengalami perubahan fasa pada saat logam dicairkan dan pada saat logam didinginkan.
  • 4. HISTORY Klasifikasi pengecoran berdasarkan umur dari cetakan, ada pengecoran dengan sekali pakai (expendable Mold) dan ada pengecoran dengan cetakan permanent (permanent Mold). Cetakan pasir termasuk dalam expendable mold. Karena hanya bisa digunakan satu kali pengecoran saja, setelah itu cetakan tersebut dirusak saat pengambilan benda coran. Dalam pembuatan cetakan, jenis-jenis pasir yang digunakan adalah pasir silika, pasir zircon atau pasir hijau. Sedangkan perekat antar butir-butir pasir dapat digunakan, bentonit, resin, furan atau air gelas. (Bambang Adipratomo, 2016)
  • 5. Klasifikasi Pengecoran Permanent Mold yang mana terbuat dari logam yang tahan pada temperature tinggi. Seperti namanya, cetakan ini digunakan berulang-ulang dan dirancang sedemikian rupa sehingga hasil cetakan dapat dihilangkan dengan mudah dan cetakan dapat digunakan untuk cetakan berikutnya. Cetakan logam dapat digunakan kembali karena bersifat konduktor dan lebih baik daripada cetakan bukan logam yang terbuang setelah digunakan. sehingga, cetakan padat terkena tingkat yang lebih tinggi dari pendinginan, yang mempengaruhi sturktur mikro dan ukuran butir dalam pengecoran. Expendable Mold Tipe ini terbuat dari pasir, gips, keramik, dan bahan semacam itu dan umumnya dicampur dengan berbagai bahan pengikat (bonding agents) untuk peningkatan peralatan. Sebuah cetakan pasir khas terdiri dari 90% pasir, 7% tanah liat, dan 3% air. Materi-materi ini bersifat patah (bahwa, bahan ini memiliki kemampuan untuk bertahan pada temperature tinggi logam cair). Setelah cetakan yang telah berbentuk padat, hasil cetakan dipisahkan dari cetakannya.
  • 6. Proses Pengecoran Proses pengecoran pada dasarnya ialah penuangan logam cair kedalam cetakanyang telah terlebih dahulu dibuat pola, hingga logam cair tersebut membeku dan kemudian dipindahkan dari cetakan (Dieter, G. E., 1987).
  • 7. PENGECORAN PASIR Pengecoran pasir adalah proses pengecoran logam dengan menggunakan pasir sebagai bahan cetakan.Proses pengecoran meliputi: pembuatan cetakan, persiapan dan peleburan logam, penuangan logam cair ke dalam cetakan, pembersihan coran dan proses daur ulang pasir cetakan. Produk pengecoran disebut coran atau benda cor. Berat coran itu sendiri berbeda, mulai dari beberapa ratus gram sampai beberapa ton dengan komposisi yang berbeda, mulai dari beberapa ratus gram sampai beberapa ton dengan komposisi yang berbeda dan hamper semua logam atau paduan dapat dilebur dan dicor. Proses pengecoran secara garis besar dapat dibedakan dalam proses pengecoran dan proses percetakan. Pada proses pengeceron tidak digunakan tekanan sewaktu mengisi rongga cetakan, sedang pada proses pencetakan logam cair ditekan agar mengisi rongga cetakan. Karena pengisian logam berbeda, cetakan pun berbeda, sehingga pada proses percetakan cetakan umumnya dibuat dari loga. Pada proses pengecoran cetakan biasanya dibuat dari pasir meskipun adakalanya digunakan pula plaster, lempung, keramik atau bahan tahan api lainnya.
  • 8. Pengecoran Pasir Dapat mencetak logam dengan titik lebur yang tinggi seperti baja, nikel dan titanium. 01 Dapat memproduksi benda cor dengan dimensi dari yang ukuran kecil hingga ukuran besar serta panjang seperti pengecoran untuk pembuatan baling-baling kapal dan rel kereta api. 02 Dapat memproduksi banyak dengan cetakan yang banyak pula. Pembuatan benda cor dengan metode sand casting harus dilakukan dengan banyak pertimbangan dan perencanaan yang baik untuk menghasilkan produk hasil pengecoran mempunyai kualitas yang baik dengan sedikit terjadi cacat. 03 Pengecoran sand casting paling banyak digunakan dalam produksi pengecoran dikarenakan metode ini merupakan metode yang paling kuno tetapi mempunyai banyak keunggulan seperti:
  • 10. PENGECORAN MOULD PERMANENT Permanen mold casting adalah pembuatan logam dengan cetakan dipadukan dengan tekanan hidrostastik. Cara ini tidak praktis untuk pengecoran yang berukuran besar dan ketika menggunakan logam dengan titik didih tinggi. Logam bukan baja seperti alumunium, seng, timah, magnesium, perunggu bila dibuat dengan cara ini hasilnya baik. Cetakan ini terdiri atas dua atau lebih bagian yang digabung dengan sekrup, klam, plat atau alat lain yang dapat dilepas setelah produk mengeras. Pada umumnya, permanen molds dibuat dari close-grain dan dijepit satu sama lain. Cetakan ini biasanya dilapisi dengan bahan perekat tahan panas (heatresisting wet mixture) dan jelaga yang akan menjaga cetakan agar tidak lengket dan mengurangi efek dingin pada logam. Alat ini sebagian besar digunakan untuk mencetak piston dan bagian-bagian mesin kendaraan, mesin disel dan mesin kapal. Peneraapan lainnya banyak ditemukan di industri yang membuat beberaba marteri seperti gear pada mesin cuci, bagian-bagian pada vacum cleaner, tutup kipas angin, bagian untuk alat-alat portable, perlengkapan lampu luar ruangan, dan lain-lain.
  • 11. Kelebihan Mould Permanen Casting Tensile strength lebih baik dari pada sand casting 01 Biaya manufaktur rendah 02 Mechanical properties kompoonen hasil casting bagus 03
  • 12. Kekurangan Mould Permanen Casting Biaya cetakan mahal 01 Ukuran komponen terbatas 02 Tidak cocok untuk logam yang memiliki titik didih yan tinggi 03
  • 14. Kualitas Pengecoran Kekurangan Casting 1. Sifat mekanik tidak sebaik tempa, seperti struktur kasar, banyak cacat, dll. 2. Dalam pengecoran pasir, produksi sepotong dan kecil menghasilkan intensitas tenaga kerja yang tinggi. 3. Kualitas casting tidak stabil, ada banyak proses, dan faktor-faktor yang mempengaruhi kompleks. Mudah untuk menghasilkan banyak cacat. Keuntungan Casting 1. Dapat menghasilkan bagian dengan bentuk kompleks, terutama kosong dengan rongga dalam yang kompleks. 2. Adaptasi yang luas. Bahan logam yang biasa digunakan dalam industri dapat dicetak, beberapa gram hingga ratusan ton. 3. Ini banyak digunakan. 40% ~ 70% dari mesin pertanian dan 70% ~ 80% dari alat-alat mesin adalah coran.
  • 15. Definisi Pembentukan Logam Proses Pembentukan logam adalah proses-proses manufaktur di mana bentuk benda kerja logam diubah bentuknya melalui deformasi plastis. Deformasi tersebut dihasilkan dari penggunaan suatu alat/perkakas, seperti “die” dan “roller“. Alat/perkakas tersebut digunakan dengan cara memberikan tekanan kepada benda kerja yang melebihi yield strength logam tersebut. Tekanan yang diterapkan untuk merusak bentuk logam biasanya bersifat menekan (compressive). Namun, terdapat sejumlah proses pembentukan logam dengan cara meregangkan logam, membengkokkan logam, dan memberikan tegangan geser pada logam.
  • 16. Klasifikasi Pembentukan Dengan Logam Berdasarkan Suhu Logam 1. Proses Pengerjaan Dingin (Cold working/cold forming) 2. roses Pengerjaan Panas (Hot working/hot forming) Berdasarkan Benda Kerja a) Pembentukan Benda Kerja Logam Masif (pejal/bulk), yang terdiri dari Rolling, Forging, Extrusion dan Drawing b) Pembentukan Benda Kerja Logam Lembaran (pelat/sheet), yang terdiri dari Bending, Drawing dan Shearing
  • 17. Pembentukan Benda Kerja Logam Masif (pejal/bulk) Proses deformasi benda masif umumnya ditandai dengan terjadinya deformasi yang signifikan dan perubahan bentuk yang masif, serta rasio luas permukaan-volume yang relatif kecil. Istilah “bulk” menggambarkan bagian- bagian pekerjaan yang memiliki rasio luas pemukaan-volume yang rendah. Bentuk benda kerja awal pada proses deformasi ini contohnya yaitu billet logam silinder dan batang logam persegi panjang.
  • 18. ROLLING Ini adalah proses deformasi tekan di mana ketebalan pelat logam dikurangi dengan dua alat silindris berlawanan yang disebut roller. Roller berputar untuk menarik benda kerja ke dalam celah di antara roller tersebut dan menekannya.
  • 20. FORGING Dalam (forging) penempaan, benda kerja dikompresi di antara dua cetakan yang berlawanan, sehingga bentuk cetakan diberikan ke pekerjaan. Penempaan secara tradisional merupakan proses pengerjaan panas, tetapi banyak jenis penempaan dilakukan dalam keadaan dingin.
  • 22. EXTRUSION Ini adalah proses kompresi di mana logam kerja dipaksa untuk mengalir melalui bukaan cetakan, sehingga mengambil bentuk bukaan sebagai penampang melintangnya sendiri.
  • 24. DRAWING Dalam proses pembentukan ini, diameter kawat atau batang bundar dikurangi dengan menariknya melalui lubang cetakan.
  • 26. Pembentukan Benda Kerja Logam Lembaran (pelat/sheet) Proses pengerjaan logam lembaran adalah operasi pembentukan dan pemotongan yang dilakukan pada lembaran, strip, atau gulungan logam. Rasio luas permukaan-volume logam awal tinggi. Dengan demikian, rasio ini adalah cara yang berguna untuk membedakan pengerjaan deformasi bulk dengan pengerjaan deformasi sheet. Proses pembentukan logam lembaran selalu dilakukan sebagai proses pengerjaan dingin dan biasanya dilakukan dengan menggunakan seperangkat alat yang disebut ram/punch dan die (cetakan).
  • 27. BENDING Bending (Pembengkokan) melibatkan penegangan pelat logam untuk mengambil sudut sepanjang sumbu lurus (biasanya).
  • 29. DRAWING Dalam pengerjaan logam lembaran, menggambar mengacu pada pembentukan lembaran logam menjadi bentuk berlubang atau cekung, seperti cangkir, dengan cara meregangkan logam tersebut. Penahan blanko digunakan untuk menahan blank sementara punch mendorong ke dalam lembaran logam. Operasi ini sering disebut juga dengan cup drawing atau deep drawing untuk membedakan operasi ini dari operasi drawing batang dan kawat.
  • 31. SHEARING Operasi shearing memotong pekerjaan dengan menggunakan punch dan die. Meskipun ini bukan proses pembentukan, proses ini dimasukkan di sini karena ini adalah operasi yang diperlukan dan sangat umum dalam pengerjaan logam lembaran atau pelat logam.
  • 33. Klasifikasi Berdasarkan Suhu Pengerjaan Logam Agar berhasil dibentuk, logam harus memiliki sifat tertentu. Sifat yang diinginkan termasuk yield strength rendah dan keuletan (ductility) tinggi. Sifat-sifat ini dipengaruhi oleh suhu. Saat suhu pengerjaan dinaikkan, keuletan akan meningkat dan yield strength akan berkurang. Pengaruh suhu menimbulkan perbedaan antara kerja dingin, kerja hangat, dan kerja panas. Laju regangan dan gesekan merupakan faktor tambahan yang mempengaruhi kinerja dalam pembentukan logam.
  • 34. Cold Forming Pengerjaan dingin adalah pembentukan logam yang dilakukan pada suhu kamar atau sedikit di atas suhu kamar. banyak proses pengerjaan dingin menjadi operasi produksi massal. Proses ini memberikan toleransi yang kecil dan permukaan yang baik, meminimalkan jumlah permesinan yang diperlukan sehingga operasi ini dapat diklasifikasikan sebagai proses net shape (menyerupai hasil akhir) atau near net shape (hampir menyerupai hasil akhir).
  • 36. Keuntungan pembentukan dingin Akurasi yang lebih besar, yang berarti tingkat toleransi akan lebih kecil 01 Kekuatan dan kekerasan yang lebih tinggi karena pengerasan regangan (strain hardening). 02 Benda kerja tidak perlu dipanaskan sehingga menghemat biaya tungku dan bahan bakar serta memungkinkan tingkat produksi yang lebih tinggi. 03
  • 37. Kerugian pembentukan dingin Gaya dan daya yang lebih tinggi diperlukan untuk melakukan operasi 01 Harus hati-hati dalam pelaksanaannya untuk memastikan bahwa permukaan benda kerja awal bebas dari kerak dan kotoran. 02 Keuletan (ductility) dan pengerasan regangan (strain hardening) logam kerja membatasi jumlah pembentukan yang dapat dilakukan pada bagian tersebut. 03
  • 38. Hot Forming Untuk mengatasi masalah pengerasan regangan (strain hardening) dan mengurangi gaya dan kebutuhan daya, banyak operasi pembentukan dilakukan pada suhu tinggi. Proses pengerjaan panas adalah pembentukan logam yang melibatkan deformasi pada suhu di atas suhu rekristalisasi. Suhu rekristalisasi untuk logam tertentu yaitu sekitar setengah dari titik lelehnya pada skala absolut. Dalam praktiknya, pengerjaan panas biasanya dilakukan pada suhu agak di atas 0,5Tm.
  • 40. Keuntungan Pengerjaan Panas Bentuk benda kerja dapat diubah secara signifikan. 01 Logam yang biasanya retak saat dibentuk pada pengerjaan dingin dapat dibentuk dalam suhu tinggi. 02 Sifat kekuatan umumnya isotropik (merata) karena tidak adanya struktur butir berorientasi yang biasanya terbentuk dalam pengerjaan dingin 03
  • 41. Kerugian Pengerjaan Panas Akurasi dimensi yang lebih rendah. 01 Energi total yang dibutuhkan lebih tinggi (karena energi panas untuk memanaskan benda kerja). 02 Permukaan akhir yang lebih buruk, sehingga umumnya wajib dilakukan proses lanjutan seperti finishing. 03
  • 42. THANK YOU S ee you on n ex t presen t at ion