SlideShare a Scribd company logo
ISLAM YANG PEDULI SAINS
(Science Care Islam)
Bagian 1 dari 3 Tulisan
I. MAKNA SAINS
PROSES SAINS
Mulainya dari:
DORONGAN UNTUK BISA
MEMENUHI KEBUTUHAN HIDUP
Aktifitasnya:
UPAYA PROAKTIF MEMAHAMI
SEKELILINGNYA/DUNIANYA
DENGAN BENAR
untuk dimanfaatkan dalam kehidupan
SAINS adalah:
Pendekatan manusia terhadap Karakteristik
‘Dunia Empiris’
(Upaya manusia Memahami
“SUNNATULLAH”nya Dunia Sahadah)
DUNIA EMPIRIS / SAHADAH:
Dunia yang dapat diobservasi manusia
(The World Susceptible to Observation)
SUNNATULLAH adalah:
Karakter yang ditetapkan Allah yang
terlekat pada Ciptaan2Nya
Qur’an 87:2-3
(Banyak yang menyebut ‘Hukum Alam’)
Sains diperoleh melalui JALUR:
-Pengalaman Hidup
-Proses Pengerjaan yang
dilakukan secara Sistematis
SAINS MEMILIKI ASPEK:
1. Ontology (Objek kajian)
2. Axiologi (Tujuan kajian)
3. Epistemology (Metoda kajian)
OBJEK SAINS (Ontology):
1. Benda mati
2. Tumbuhan-Binatang-Organisme Mikro
3. Manusia dan Masyarakatnya
TUJUAN SAINS (Axiology):
1. Rasa ingin tahu (curiosity)
2. Kebutuhan Hidup (pragmatism)
Memperoleh ‘prinsip/karakter’ alam
untuk dipakai dalam proses kehidupan
METODOLOGI SAINS (Epistemology):
1. Observasi / Pengamatan
2. Survey / Penelitian
3. Research (Riset) / Penelitian Mendalam
Untuk mendapat Prinsip/Karakter yang
‘benar’ pada obyek pengamatan maka harus
dilakukan proses Uji Pembuktian yang Baku
HIPOTESIS
(Dugaan Rasional ttg suatu Prinsip)
PROSES PEMBUKTIAN
KESIMPULAN/ HASIL
PROSES PEMBUKTIAN HIPOTESIS
1. Penyusunan Dokumen Rencana Pembuktian
(Outline/Proposal -----> Design/Rancangan)
2. Persiapan Pelaksanaan
(Lapangan/Laboratorium)
3. Pengumpulan Data
4. Pengolahan dan Analisis Data
5. Penyusunan Dokumen Hasil Kajian
(Hasil temuan, bahasan, kesimpulan)
RANCANGAN PEMBUKTIAN:
1. Studi Diskriptif / Studi Kasus
2. Studi Observasional (tanpa Perlakuan)
a. Komparatif Retrospektif
b. Komparatif Prospektif
3. Studi Eksperimental (memakai Perlakuan)
ASPEK PENTING DARI PEMBUKTIAN
(sesudah memiliki Tujuan dan Hipotesis)
1. Penetapan Obyek yang akan diteliti
2. Variabel dari obyek yang akan diamati
3. Jumlah sampel dari obyeknya
4. Cara memilih sampel dari populasi obyek
5. Peralatan yang dipakai mengukur variabel
6. Cara analisis data yang sudah diperoleh
7. Pembahasan atas hasil analisis data
8. Cara menyimpulkan hasil kajian
PRODUK SAINS:
Memberi informasi yang BENAR tentang
Rahasia Alam Semesta (Sunnatullah)
Untuk dimanfaatkan dalam kehidupan
supaya hidup menjadi mudah
SAINS PUNYA KELEMAHAN:
1. Kelemahan pertama:
Sains hanya mencakup kaidah di dunia empiris,
tdk dpt menyentuh dunia ghoib (non-empiris)
2. Kelemahan kedua:
Sains mengalami kesulitan sewaktu berupaya
mencari kaidah-kaidah sosial-ekonomi-politik
dalam masyarakat manusia
karena:
1. Variabelnya amat banyak dan kompleks,
2. Peneliti mudah terlibat kepentingan subyektif.
KUANTITAS INFORMASI DARI SAINS
1. Produk sains ‘Membanjir’ dalam berbagai
bidang kehidupan
2. Proses pengembangannya juga maju pesat,
termasuk kecanggihan instrumentasinya
KUALITAS INFORMASI DARI SAINS
Tingkat Akurasi Produk Sains bergradasi:
1. Amat Tinggi pada Obyek Benda Mati
(Fisika, Kimia, Astronomi, Geologi, dll)
2. Cukup Tinggi pada Obyek Makhluk Hidup
(Zoologi, Botani, Kedokteran, dll)
3. Relatif Kurang Tinggi pada Obyek Sosial
(Politik, Ekonomi, Sosial-Budaya, dll)
1. SAINS AKAN MENGKAJI SEMUA
CIPTAAN ALLAH SWT YANG EMPIRIS
(SAHADAH)
2. SAINS TIDAK MAMPU MENGKAJI
CIPTAAN ALLAH YANG NON-EMPIRIS
(GHOIB)
3. LEMAH DALAM MEMPEROLEH
KAIDAH PERILAKU DAN KEHIDUPAN
KEMASYARAKATAN
TEKNOLOGI
Aplikasi sains untuk memenuhi kebutuhan
praktis guna menunjang kehidupan manusia,
Membuat banyak kemudahan dalam
menjalani kehidupan
Menambah kenyamanan dalam kehidupan
“ERA SAINS-TEKNOLOGI”
SEJAK ABAD 20
KEHIDUPAN DI DUNIA DIDOMINASI
OLEH PPRODUK SAINS-TEKNOLOGI
CIRI UTAMA ERA SAINS-TEKNOLOGI:
1. Semakin banyak tahu tentang Rahasia di
Bumi-Langit secara TEPAT/BENAR
2. Kian Mampu mengendalikan Alam &
Manusia
3. Hidup menjadi kian mudah serta nyaman,
SECARA BERTAHAP TATA NILAI
MANUSIA KIAN BERGESER MENJADI:
4. Manusia berupaya kian agresif untuk
mendapat/menguasai Iptek & Kekayaan
5. Mentalitas semakin Egoistik & Eksplotatif
6. Persaingan menajam, saling menjatuhkan,
berebut Kekuasaan Formal (Politik) &
Non-Formal (Sosial) berbasis produk sains
IMPLIKASI ERA SAINS-TEKNOLOGI:
1. Pengelolaan Dunia kian liar, mengutamakan
kenyamanan hidup, kekayaan, penguasaan Politik &
Sains-Teknologi
(Perhatikan: Kerasnya Perebutan Kekuasaan Politik,
Monopoli Iptek via Sistem PATEN, Derasnya
Perkembangan teknologi Militer/Persenjataan)
2. Kesenjangan kehidupan sosial kian amat tinggi / tajam
3. Lingkungan Alam, khususnya di bumi, kian rusak,
4. Akhlak manusia cenderung jadi brutal, sadis, asosial
APA DUNIA SEMACAM ITU YANG
DIKEHENDAKI?
TIDAK!!!
karena prospeknya akan membawa
kehancuran pada kehidupan
manusia & alam semesta
DUNIA HARUSNYA BERPROSPEK
MENJADI
LEBIH BAIK & HARMONIS BAGI
KEHIDUPAN MANUSIA
BAGAIMANA CARANYA?
PANDUAN HIDUP “NON-SAINS”
HARUS MENJADI ALTERNATIF
ACUAN KEHIDUPAN MANUSIA.
APA ITU?
“AGAMA”
Apa yang disebut Agama?
Bagaimana Posisi SAINS dalam AGAMA?
II. MAKNA AGAMA
AGAMA:
Tatanan Keyakinan/Keimanan Manusia bahwa:
1. Alam semesta itu diciptakan oleh TUHAN,
Sang Maha Pencipta,
2. Tuhan memilih UtusanNya, Nabi/Rasul
3. Nabi menerima Wahyu dari Tuhan berupa
Tuntunan Hidup bagi manusia supaya Cara
Hidupnya benar sehingga prospeknya baik
AGAMA AKAN VARIATIF:
Ditentukan oleh bentuk tata keyakinan yang
dimilikinya dalam 3 hal besar:
1. Identitas Tuhannya
2. Identitas Nabi Utusan Tuhan
3. Identitas Tuntunan Hidup yang dibawa
Nabi melalui Wahyu / cara transendental
‘AGAMA’ YANG DIAKUI
KEBERADAANNYA DI NEGARA
INDONESIA:
1. Islam
2. Kriten Katholik/Protestan
3. Hindu
4. Budha
5. Kong Hu Cu
KARAKTERISTIK AGAMA ISLAM:
1. Identitas Tuhannya: Allah SWT
2. Nabi utusanNya: Muhammad SAW
3. Tuntunan Hidup yang wajib ditaati yang
datang melalui jalur transendental adalah al
Qur’an dan Hadits
AGAMA ‘NON-ISLAM’
PASTI BERBEDA
DALAM
Identitas Tuhannya, Nabinya, dan
Tuntunan Hidup yang diajarkannya
PERAN IDEAL AGAMA YG
DIPERLUKAN MANUSIA di Era IPTEK:
Mampu memberi Informasi tentang
Rahasia Alam Semesta
dan
Tuntunan untuk menjalani Kehidupan
dalam seluruh aspeknya:
Ritual & Sosial (Non-Ritual)
AGAMA YANG MENGAJARKAN
tentang:
1. Dunia Non-Empiris (Ghoib/Spiritual)
2. Perilaku/Akhlak Manusia yang Ideal
3. Pengelolaan Sosial-Politik yang Benar
4. Keharusan Manusia mengkaji Sains
5. Mengoreksi temuan Sains yang keliru
AGAMA
YANG MEMBERI TUNTUNAN
KEHIDUPAN YANG “UTUH”,
BUKAN SEKEDAR TUNTUNAN
SPIRITUAL,
TAPI JUGA MENGAJARKAN
TUNTUNAN
BERPERILAKU & MENGELOLA
KEHIDUPAN SOSIAL-POLITIK
AGAMA YANG:
1. MEMILIKI KANDUNGAN PERINTAH
MENGEMBANGKAN SAINS
2. MENUNTUN BAGAIMANA
MENGATASI KELEMAHAN PRODUK
SAINS
AGAMA ISLAM MEMENUHI
KEBUTUHAN LENGKAP TERSEBUT
FIGUR AGAMA ISLAM YANG
MENJADI TUMPUAN HARAPAN?
TOKOH ISLAM
YANG FAHAM SUMBER
WAHYU & SAINS
(PADA PERAN APA??)
Yang berperan:
1. Mengajar Hal-Hal yang Benar
(Muballigh/Ustad)
2. Mengurus Negara dengan Benar
(Politisi & Penguasa Pemerintahan)
ULAMA HARUSNYA
MEMERANKAN KEDUA POSISI
TERSEBUT
KARAKTER PEJUANG YANG HARUS
DIBINA DAN DIPERLUKAN:
1. Tidak menerima Kebenaran tanpa bukti
2. Berwawasan terbuka, tidak jumud
3. Jujur tentang Fakta dan Bukti
4. Berfikir Sistematis
5. Rasa Ingin Tahu yang kuat
6. Teliti, Hati-hati, Tidak Ceroboh
7. Kritis-Asertif terhadap apapun yang dihadapi
8. Kreatif untuk mencari solusi
9. Serius, meninggalkan kesia-siaan/gurauan
10. Berani menghadapi tantangan
PANDANGAN MANUSIA TENTANG
HUBUNGAN
AGAMA DAN SAINS
TIGA ALTERNATIF
Alternatif Pertama:
Sains tidak diperlukan ada karena semua
kebutuhan hidup sudah tercukupi oleh
tuntunan Agama
(Visi Umat Islam dari alternatif ini: Sains
tidak diperlukan karena semua yang ditemukan
Sains sudah ada di dalam al Qur’an dan Hadits
Alternatif kedua:
Agama dan Sains berdiri sendiri2, tidak ada
hubungannya, karena Agama itu wilayah
spiritual sedangkan Sains terkait masalah
keduniaan.
(Visi ini dipioniri oleh masyarakat Barat yang
Non-Islam, namun ujungnya kemudian juga
banyak dianut oleh pemeluk Agama Islam)
Alternaif ketiga:
Sains itu erat terkait dengan Agama melalui
mekanisme yang jelas dan mengikat, yakni:
a. Ajaran Agama memerintahkan pemeluknya
untuk mendalami Sains sehingga belajar Sains
dinilai sebagai bagian dari ibadah
b. Ajaran Agama memberi panduan/arahan pada
berbagai aspek dari Sains, seperti mengarahkan
kemana arah kajiannya / hipotesisnya
c. Ajaran Agama bahkan memberikan koreksi
pada temuan Sains, khususnya yang terkait
dimensi ghoib, prinsip-prinsip perilaku, dan
kaidah sosial yang secara eksplisit sudah
diberikan tuntunan tehnisnya oleh wahyu yang
diturunkan Allah kepada Nabi.
Alternatif ketiga ini adalah Visi Agama
Islam terhadap Sains, dan sejauh ini sulit
diterima oleh pemeluk Agama lain.

More Related Content

What's hot

Psikologi sebagai sains (blog)
Psikologi sebagai sains (blog)Psikologi sebagai sains (blog)
Psikologi sebagai sains (blog)
propadeus
 
Zblog138 pribadi berkarakter dan keluarga sakinah
Zblog138 pribadi berkarakter dan keluarga sakinahZblog138 pribadi berkarakter dan keluarga sakinah
Zblog138 pribadi berkarakter dan keluarga sakinahpropadeus
 
Agama Islam dan Sains
Agama Islam dan SainsAgama Islam dan Sains
Agama Islam dan Sains
Fuad Amsyari
 
Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)
Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)
Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)DIP IPDN Angkatan 3
 
Filsafat pemerintahan s3 erliana hasan
Filsafat pemerintahan s3   erliana hasanFilsafat pemerintahan s3   erliana hasan
Filsafat pemerintahan s3 erliana hasanpumdatin
 
Etika Bisnis - Ikhtisar
Etika Bisnis - IkhtisarEtika Bisnis - Ikhtisar
Etika Bisnis - Ikhtisar
Sunu Puguh
 
Filsafat manusia
Filsafat manusiaFilsafat manusia
Filsafat manusia
MirzaFaiz2
 
tantangan dan masa depan ilmu
tantangan dan masa depan ilmutantangan dan masa depan ilmu
tantangan dan masa depan ilmu
karlina apriliani
 
Filsafat Ilmu
Filsafat IlmuFilsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
elsamillenia
 
Kuliah 7 ideologi_semasa
Kuliah 7 ideologi_semasaKuliah 7 ideologi_semasa
Kuliah 7 ideologi_semasa
AmirulHakimSabri
 
01 pemikiran sains & teknologi
01 pemikiran sains & teknologi01 pemikiran sains & teknologi
01 pemikiran sains & teknologi
MohdAlikhsanGhazali1
 
Aksiologi
AksiologiAksiologi
Hubungan Ilmu Pengetahuan dan Agama
Hubungan Ilmu Pengetahuan dan AgamaHubungan Ilmu Pengetahuan dan Agama
Hubungan Ilmu Pengetahuan dan Agama
carlesnapitupulu
 
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuKumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
PutriAgilya
 
Filsafat ilmu
Filsafat ilmuFilsafat ilmu
Filsafat ilmu
Alfin Galau
 
FILSAFAT MANUSIA ( MODERN, KUNO, KONTEMPORER)
FILSAFAT MANUSIA ( MODERN, KUNO, KONTEMPORER)FILSAFAT MANUSIA ( MODERN, KUNO, KONTEMPORER)
FILSAFAT MANUSIA ( MODERN, KUNO, KONTEMPORER)
arunnitaadzemi
 
Etika dan moral_kelompok_(1)[1]
Etika dan moral_kelompok_(1)[1]Etika dan moral_kelompok_(1)[1]
Etika dan moral_kelompok_(1)[1]
SIFASIFA9
 
Metode Ilmiah "antroposentris"
Metode Ilmiah "antroposentris"Metode Ilmiah "antroposentris"
Metode Ilmiah "antroposentris"
University of Lampung
 

What's hot (20)

Psikologi sebagai sains (blog)
Psikologi sebagai sains (blog)Psikologi sebagai sains (blog)
Psikologi sebagai sains (blog)
 
Zblog138 pribadi berkarakter dan keluarga sakinah
Zblog138 pribadi berkarakter dan keluarga sakinahZblog138 pribadi berkarakter dan keluarga sakinah
Zblog138 pribadi berkarakter dan keluarga sakinah
 
Agama Islam dan Sains
Agama Islam dan SainsAgama Islam dan Sains
Agama Islam dan Sains
 
Materi prof khasan ii
Materi prof khasan iiMateri prof khasan ii
Materi prof khasan ii
 
Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)
Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)
Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)
 
Filsafat pemerintahan s3 erliana hasan
Filsafat pemerintahan s3   erliana hasanFilsafat pemerintahan s3   erliana hasan
Filsafat pemerintahan s3 erliana hasan
 
Etika Bisnis - Ikhtisar
Etika Bisnis - IkhtisarEtika Bisnis - Ikhtisar
Etika Bisnis - Ikhtisar
 
Filsafat manusia
Filsafat manusiaFilsafat manusia
Filsafat manusia
 
tantangan dan masa depan ilmu
tantangan dan masa depan ilmutantangan dan masa depan ilmu
tantangan dan masa depan ilmu
 
Filsafat Ilmu
Filsafat IlmuFilsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
 
Bab 5 ctu 211
Bab 5 ctu 211Bab 5 ctu 211
Bab 5 ctu 211
 
Kuliah 7 ideologi_semasa
Kuliah 7 ideologi_semasaKuliah 7 ideologi_semasa
Kuliah 7 ideologi_semasa
 
01 pemikiran sains & teknologi
01 pemikiran sains & teknologi01 pemikiran sains & teknologi
01 pemikiran sains & teknologi
 
Aksiologi
AksiologiAksiologi
Aksiologi
 
Hubungan Ilmu Pengetahuan dan Agama
Hubungan Ilmu Pengetahuan dan AgamaHubungan Ilmu Pengetahuan dan Agama
Hubungan Ilmu Pengetahuan dan Agama
 
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuKumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
 
Filsafat ilmu
Filsafat ilmuFilsafat ilmu
Filsafat ilmu
 
FILSAFAT MANUSIA ( MODERN, KUNO, KONTEMPORER)
FILSAFAT MANUSIA ( MODERN, KUNO, KONTEMPORER)FILSAFAT MANUSIA ( MODERN, KUNO, KONTEMPORER)
FILSAFAT MANUSIA ( MODERN, KUNO, KONTEMPORER)
 
Etika dan moral_kelompok_(1)[1]
Etika dan moral_kelompok_(1)[1]Etika dan moral_kelompok_(1)[1]
Etika dan moral_kelompok_(1)[1]
 
Metode Ilmiah "antroposentris"
Metode Ilmiah "antroposentris"Metode Ilmiah "antroposentris"
Metode Ilmiah "antroposentris"
 

Viewers also liked

EKOLOGI KESEHATAN
EKOLOGI KESEHATANEKOLOGI KESEHATAN
EKOLOGI KESEHATAN
Ersifa Fatimah
 
Melangkah Benar dengan Pendekatan TaMaLa
Melangkah Benar dengan Pendekatan TaMaLaMelangkah Benar dengan Pendekatan TaMaLa
Melangkah Benar dengan Pendekatan TaMaLa
propadeus
 
Menuju sukses dunia-akherat
Menuju sukses dunia-akheratMenuju sukses dunia-akherat
Menuju sukses dunia-akherat
propadeus
 
Zblog108 peran hmi dalam perjuangan islam
Zblog108 peran hmi dalam perjuangan islamZblog108 peran hmi dalam perjuangan islam
Zblog108 peran hmi dalam perjuangan islampropadeus
 
PEMBANGUNAN NASIONAL UNTUK SUMBER DAYA MANUSIA
PEMBANGUNAN NASIONAL UNTUK  SUMBER DAYA MANUSIAPEMBANGUNAN NASIONAL UNTUK  SUMBER DAYA MANUSIA
PEMBANGUNAN NASIONAL UNTUK SUMBER DAYA MANUSIApropadeus
 
Zblog117 kebijakan pusat-daerah dlm eco-develompment
Zblog117 kebijakan pusat-daerah dlm eco-develompmentZblog117 kebijakan pusat-daerah dlm eco-develompment
Zblog117 kebijakan pusat-daerah dlm eco-develompmentpropadeus
 
Disaster management, env need assesment
Disaster management, env need assesmentDisaster management, env need assesment
Disaster management, env need assesmentpropadeus
 
pendidikan islam untuk politik
pendidikan islam untuk politikpendidikan islam untuk politik
pendidikan islam untuk politikpropadeus
 
PETA POLITIK DUNIA ISLAM, Analisis Kasus Indonesia
PETA POLITIK DUNIA ISLAM, Analisis Kasus IndonesiaPETA POLITIK DUNIA ISLAM, Analisis Kasus Indonesia
PETA POLITIK DUNIA ISLAM, Analisis Kasus Indonesia
propadeus
 
Zblog131 pancasila dalam islam
Zblog131 pancasila dalam islamZblog131 pancasila dalam islam
Zblog131 pancasila dalam islampropadeus
 
Islam Politik & Kepemimpinan Islam
Islam Politik & Kepemimpinan IslamIslam Politik & Kepemimpinan Islam
Islam Politik & Kepemimpinan Islam
Fuad Amsyari
 
Analisis Sistem Pelayanan Kesehatan Indonesia
Analisis Sistem Pelayanan Kesehatan IndonesiaAnalisis Sistem Pelayanan Kesehatan Indonesia
Analisis Sistem Pelayanan Kesehatan Indonesia
Fuad Amsyari
 
ekologi pemerintahan
ekologi pemerintahanekologi pemerintahan
ekologi pemerintahan
hrmndo
 
Manhaj Ahlussunnah Wal Jama'ah "Sirotulmustaqim"
Manhaj Ahlussunnah Wal Jama'ah "Sirotulmustaqim"Manhaj Ahlussunnah Wal Jama'ah "Sirotulmustaqim"
Manhaj Ahlussunnah Wal Jama'ah "Sirotulmustaqim"
Anas Abdillah Al Cilacapi
 
Aqidah Ahlussunnah wal-Jamaah
Aqidah Ahlussunnah wal-JamaahAqidah Ahlussunnah wal-Jamaah
Aqidah Ahlussunnah wal-Jamaah
Zaffer Khan
 
Consumers in Crisis: The Segmentation Model
Consumers in Crisis: The Segmentation ModelConsumers in Crisis: The Segmentation Model
Consumers in Crisis: The Segmentation Model
Yuswohady
 

Viewers also liked (19)

EKOLOGI KESEHATAN
EKOLOGI KESEHATANEKOLOGI KESEHATAN
EKOLOGI KESEHATAN
 
Melangkah Benar dengan Pendekatan TaMaLa
Melangkah Benar dengan Pendekatan TaMaLaMelangkah Benar dengan Pendekatan TaMaLa
Melangkah Benar dengan Pendekatan TaMaLa
 
Menuju sukses dunia-akherat
Menuju sukses dunia-akheratMenuju sukses dunia-akherat
Menuju sukses dunia-akherat
 
Zblog108 peran hmi dalam perjuangan islam
Zblog108 peran hmi dalam perjuangan islamZblog108 peran hmi dalam perjuangan islam
Zblog108 peran hmi dalam perjuangan islam
 
PEMBANGUNAN NASIONAL UNTUK SUMBER DAYA MANUSIA
PEMBANGUNAN NASIONAL UNTUK  SUMBER DAYA MANUSIAPEMBANGUNAN NASIONAL UNTUK  SUMBER DAYA MANUSIA
PEMBANGUNAN NASIONAL UNTUK SUMBER DAYA MANUSIA
 
Zblog117 kebijakan pusat-daerah dlm eco-develompment
Zblog117 kebijakan pusat-daerah dlm eco-develompmentZblog117 kebijakan pusat-daerah dlm eco-develompment
Zblog117 kebijakan pusat-daerah dlm eco-develompment
 
Disaster management, env need assesment
Disaster management, env need assesmentDisaster management, env need assesment
Disaster management, env need assesment
 
pendidikan islam untuk politik
pendidikan islam untuk politikpendidikan islam untuk politik
pendidikan islam untuk politik
 
PETA POLITIK DUNIA ISLAM, Analisis Kasus Indonesia
PETA POLITIK DUNIA ISLAM, Analisis Kasus IndonesiaPETA POLITIK DUNIA ISLAM, Analisis Kasus Indonesia
PETA POLITIK DUNIA ISLAM, Analisis Kasus Indonesia
 
Zblog131 pancasila dalam islam
Zblog131 pancasila dalam islamZblog131 pancasila dalam islam
Zblog131 pancasila dalam islam
 
Islam Politik & Kepemimpinan Islam
Islam Politik & Kepemimpinan IslamIslam Politik & Kepemimpinan Islam
Islam Politik & Kepemimpinan Islam
 
Analisis Sistem Pelayanan Kesehatan Indonesia
Analisis Sistem Pelayanan Kesehatan IndonesiaAnalisis Sistem Pelayanan Kesehatan Indonesia
Analisis Sistem Pelayanan Kesehatan Indonesia
 
ekologi pemerintahan
ekologi pemerintahanekologi pemerintahan
ekologi pemerintahan
 
Sejarah Nasionalisme
Sejarah NasionalismeSejarah Nasionalisme
Sejarah Nasionalisme
 
Manhaj Ahlussunnah Wal Jama'ah "Sirotulmustaqim"
Manhaj Ahlussunnah Wal Jama'ah "Sirotulmustaqim"Manhaj Ahlussunnah Wal Jama'ah "Sirotulmustaqim"
Manhaj Ahlussunnah Wal Jama'ah "Sirotulmustaqim"
 
Aqidah Ahlussunnah wal-Jamaah
Aqidah Ahlussunnah wal-JamaahAqidah Ahlussunnah wal-Jamaah
Aqidah Ahlussunnah wal-Jamaah
 
Tarbiyah fardiyah
Tarbiyah fardiyahTarbiyah fardiyah
Tarbiyah fardiyah
 
Aswaja
AswajaAswaja
Aswaja
 
Consumers in Crisis: The Segmentation Model
Consumers in Crisis: The Segmentation ModelConsumers in Crisis: The Segmentation Model
Consumers in Crisis: The Segmentation Model
 

Similar to Islam yang Peduli Sains

Epistemologiislamiiit palu-190725103227
Epistemologiislamiiit palu-190725103227Epistemologiislamiiit palu-190725103227
Epistemologiislamiiit palu-190725103227
muhammad tarmizi
 
Epistemologi islam, iiit palu
Epistemologi islam, iiit paluEpistemologi islam, iiit palu
Epistemologi islam, iiit palu
Fuad Amsyari
 
Agamaislamsainsmalang 171020101739
Agamaislamsainsmalang 171020101739Agamaislamsainsmalang 171020101739
Agamaislamsainsmalang 171020101739
muhammad tarmizi
 
Kesan dan pesan dokter yang sukses
Kesan dan pesan dokter yang suksesKesan dan pesan dokter yang sukses
Kesan dan pesan dokter yang suksesErfan Nasrullah
 
Hakekat sains prof. djukri (1)
Hakekat  sains prof. djukri  (1)Hakekat  sains prof. djukri  (1)
Power ponit Ilmu Alamiah Dasar
Power ponit  Ilmu Alamiah DasarPower ponit  Ilmu Alamiah Dasar
Power ponit Ilmu Alamiah Dasar
monalisaibrahim
 
Tugas Akhir Kelompok 8 Pengantar Filsafat Ilmu .pptx
Tugas Akhir Kelompok 8 Pengantar Filsafat Ilmu .pptxTugas Akhir Kelompok 8 Pengantar Filsafat Ilmu .pptx
Tugas Akhir Kelompok 8 Pengantar Filsafat Ilmu .pptx
RestiWanda1
 
ILMU ALAMIAH DASAR (bab 2 : alam pikiran manusia)
ILMU ALAMIAH DASAR (bab 2 : alam pikiran manusia)ILMU ALAMIAH DASAR (bab 2 : alam pikiran manusia)
ILMU ALAMIAH DASAR (bab 2 : alam pikiran manusia)
Nurainun Adamy
 
Tugas Akhir Kelompok 8 Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
Tugas Akhir Kelompok 8 Pengantar Filsafat Ilmu.pptxTugas Akhir Kelompok 8 Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
Tugas Akhir Kelompok 8 Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
RestiWanda1
 
Materialisme
MaterialismeMaterialisme
Materialisme
Hasrol Hashim
 
Mata kuliah Ilmu alamiah dasar untuk semester 2
Mata kuliah Ilmu alamiah dasar untuk semester 2Mata kuliah Ilmu alamiah dasar untuk semester 2
Mata kuliah Ilmu alamiah dasar untuk semester 2
faisalhasan48
 
Tugas PPT Kebudayaan Yayan.ppt
Tugas PPT Kebudayaan Yayan.pptTugas PPT Kebudayaan Yayan.ppt
Tugas PPT Kebudayaan Yayan.ppt
HelmyFift
 
Bab 1 .ppt
Bab 1 .pptBab 1 .ppt
Bab 1 .ppt
NandaRusista1
 
f_20025_KEBUDAYAAN.ppt
f_20025_KEBUDAYAAN.pptf_20025_KEBUDAYAAN.ppt
f_20025_KEBUDAYAAN.ppt
donny761155
 
KRITIK TERHADAP KAPITALISME -ibnu aziz fathoni-.pdf
KRITIK TERHADAP KAPITALISME -ibnu aziz fathoni-.pdfKRITIK TERHADAP KAPITALISME -ibnu aziz fathoni-.pdf
KRITIK TERHADAP KAPITALISME -ibnu aziz fathoni-.pdf
ibnu azizfathoni
 
BMP MKDU4112
BMP MKDU4112BMP MKDU4112
BMP MKDU4112
Mang Engkus
 

Similar to Islam yang Peduli Sains (20)

Epistemologiislamiiit palu-190725103227
Epistemologiislamiiit palu-190725103227Epistemologiislamiiit palu-190725103227
Epistemologiislamiiit palu-190725103227
 
Epistemologi islam, iiit palu
Epistemologi islam, iiit paluEpistemologi islam, iiit palu
Epistemologi islam, iiit palu
 
Agamaislamsainsmalang 171020101739
Agamaislamsainsmalang 171020101739Agamaislamsainsmalang 171020101739
Agamaislamsainsmalang 171020101739
 
Kesan dan pesan dokter yang sukses
Kesan dan pesan dokter yang suksesKesan dan pesan dokter yang sukses
Kesan dan pesan dokter yang sukses
 
Hakekat sains prof. djukri (1)
Hakekat  sains prof. djukri  (1)Hakekat  sains prof. djukri  (1)
Hakekat sains prof. djukri (1)
 
Filsafat ilmu-prof-dr-ahmad-tafsir
Filsafat ilmu-prof-dr-ahmad-tafsirFilsafat ilmu-prof-dr-ahmad-tafsir
Filsafat ilmu-prof-dr-ahmad-tafsir
 
Power ponit Ilmu Alamiah Dasar
Power ponit  Ilmu Alamiah DasarPower ponit  Ilmu Alamiah Dasar
Power ponit Ilmu Alamiah Dasar
 
Tugas Akhir Kelompok 8 Pengantar Filsafat Ilmu .pptx
Tugas Akhir Kelompok 8 Pengantar Filsafat Ilmu .pptxTugas Akhir Kelompok 8 Pengantar Filsafat Ilmu .pptx
Tugas Akhir Kelompok 8 Pengantar Filsafat Ilmu .pptx
 
006 posisi ilmu alam
006 posisi ilmu alam006 posisi ilmu alam
006 posisi ilmu alam
 
ILMU ALAMIAH DASAR (bab 2 : alam pikiran manusia)
ILMU ALAMIAH DASAR (bab 2 : alam pikiran manusia)ILMU ALAMIAH DASAR (bab 2 : alam pikiran manusia)
ILMU ALAMIAH DASAR (bab 2 : alam pikiran manusia)
 
Tugas Akhir Kelompok 8 Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
Tugas Akhir Kelompok 8 Pengantar Filsafat Ilmu.pptxTugas Akhir Kelompok 8 Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
Tugas Akhir Kelompok 8 Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
 
Materialisme
MaterialismeMaterialisme
Materialisme
 
Mata kuliah Ilmu alamiah dasar untuk semester 2
Mata kuliah Ilmu alamiah dasar untuk semester 2Mata kuliah Ilmu alamiah dasar untuk semester 2
Mata kuliah Ilmu alamiah dasar untuk semester 2
 
Tugas PPT Kebudayaan Yayan.ppt
Tugas PPT Kebudayaan Yayan.pptTugas PPT Kebudayaan Yayan.ppt
Tugas PPT Kebudayaan Yayan.ppt
 
Bab 1 .ppt
Bab 1 .pptBab 1 .ppt
Bab 1 .ppt
 
f_20025_KEBUDAYAAN.ppt
f_20025_KEBUDAYAAN.pptf_20025_KEBUDAYAAN.ppt
f_20025_KEBUDAYAAN.ppt
 
Pertemuan 2
Pertemuan 2Pertemuan 2
Pertemuan 2
 
KRITIK TERHADAP KAPITALISME -ibnu aziz fathoni-.pdf
KRITIK TERHADAP KAPITALISME -ibnu aziz fathoni-.pdfKRITIK TERHADAP KAPITALISME -ibnu aziz fathoni-.pdf
KRITIK TERHADAP KAPITALISME -ibnu aziz fathoni-.pdf
 
BMP MKDU4112
BMP MKDU4112BMP MKDU4112
BMP MKDU4112
 
Hakekat sains
Hakekat sainsHakekat sains
Hakekat sains
 

Islam yang Peduli Sains

  • 1. ISLAM YANG PEDULI SAINS (Science Care Islam) Bagian 1 dari 3 Tulisan
  • 3. PROSES SAINS Mulainya dari: DORONGAN UNTUK BISA MEMENUHI KEBUTUHAN HIDUP
  • 5. SAINS adalah: Pendekatan manusia terhadap Karakteristik ‘Dunia Empiris’ (Upaya manusia Memahami “SUNNATULLAH”nya Dunia Sahadah)
  • 6. DUNIA EMPIRIS / SAHADAH: Dunia yang dapat diobservasi manusia (The World Susceptible to Observation)
  • 7. SUNNATULLAH adalah: Karakter yang ditetapkan Allah yang terlekat pada Ciptaan2Nya Qur’an 87:2-3 (Banyak yang menyebut ‘Hukum Alam’)
  • 8. Sains diperoleh melalui JALUR: -Pengalaman Hidup -Proses Pengerjaan yang dilakukan secara Sistematis
  • 9. SAINS MEMILIKI ASPEK: 1. Ontology (Objek kajian) 2. Axiologi (Tujuan kajian) 3. Epistemology (Metoda kajian)
  • 10. OBJEK SAINS (Ontology): 1. Benda mati 2. Tumbuhan-Binatang-Organisme Mikro 3. Manusia dan Masyarakatnya
  • 11. TUJUAN SAINS (Axiology): 1. Rasa ingin tahu (curiosity) 2. Kebutuhan Hidup (pragmatism) Memperoleh ‘prinsip/karakter’ alam untuk dipakai dalam proses kehidupan
  • 12. METODOLOGI SAINS (Epistemology): 1. Observasi / Pengamatan 2. Survey / Penelitian 3. Research (Riset) / Penelitian Mendalam
  • 13. Untuk mendapat Prinsip/Karakter yang ‘benar’ pada obyek pengamatan maka harus dilakukan proses Uji Pembuktian yang Baku
  • 14. HIPOTESIS (Dugaan Rasional ttg suatu Prinsip) PROSES PEMBUKTIAN KESIMPULAN/ HASIL
  • 15. PROSES PEMBUKTIAN HIPOTESIS 1. Penyusunan Dokumen Rencana Pembuktian (Outline/Proposal -----> Design/Rancangan) 2. Persiapan Pelaksanaan (Lapangan/Laboratorium) 3. Pengumpulan Data 4. Pengolahan dan Analisis Data 5. Penyusunan Dokumen Hasil Kajian (Hasil temuan, bahasan, kesimpulan)
  • 16. RANCANGAN PEMBUKTIAN: 1. Studi Diskriptif / Studi Kasus 2. Studi Observasional (tanpa Perlakuan) a. Komparatif Retrospektif b. Komparatif Prospektif 3. Studi Eksperimental (memakai Perlakuan)
  • 17. ASPEK PENTING DARI PEMBUKTIAN (sesudah memiliki Tujuan dan Hipotesis) 1. Penetapan Obyek yang akan diteliti 2. Variabel dari obyek yang akan diamati 3. Jumlah sampel dari obyeknya 4. Cara memilih sampel dari populasi obyek 5. Peralatan yang dipakai mengukur variabel 6. Cara analisis data yang sudah diperoleh 7. Pembahasan atas hasil analisis data 8. Cara menyimpulkan hasil kajian
  • 18. PRODUK SAINS: Memberi informasi yang BENAR tentang Rahasia Alam Semesta (Sunnatullah) Untuk dimanfaatkan dalam kehidupan supaya hidup menjadi mudah
  • 19. SAINS PUNYA KELEMAHAN: 1. Kelemahan pertama: Sains hanya mencakup kaidah di dunia empiris, tdk dpt menyentuh dunia ghoib (non-empiris)
  • 20. 2. Kelemahan kedua: Sains mengalami kesulitan sewaktu berupaya mencari kaidah-kaidah sosial-ekonomi-politik dalam masyarakat manusia karena: 1. Variabelnya amat banyak dan kompleks, 2. Peneliti mudah terlibat kepentingan subyektif.
  • 21. KUANTITAS INFORMASI DARI SAINS 1. Produk sains ‘Membanjir’ dalam berbagai bidang kehidupan 2. Proses pengembangannya juga maju pesat, termasuk kecanggihan instrumentasinya
  • 22. KUALITAS INFORMASI DARI SAINS Tingkat Akurasi Produk Sains bergradasi: 1. Amat Tinggi pada Obyek Benda Mati (Fisika, Kimia, Astronomi, Geologi, dll) 2. Cukup Tinggi pada Obyek Makhluk Hidup (Zoologi, Botani, Kedokteran, dll) 3. Relatif Kurang Tinggi pada Obyek Sosial (Politik, Ekonomi, Sosial-Budaya, dll)
  • 23. 1. SAINS AKAN MENGKAJI SEMUA CIPTAAN ALLAH SWT YANG EMPIRIS (SAHADAH) 2. SAINS TIDAK MAMPU MENGKAJI CIPTAAN ALLAH YANG NON-EMPIRIS (GHOIB) 3. LEMAH DALAM MEMPEROLEH KAIDAH PERILAKU DAN KEHIDUPAN KEMASYARAKATAN
  • 24. TEKNOLOGI Aplikasi sains untuk memenuhi kebutuhan praktis guna menunjang kehidupan manusia, Membuat banyak kemudahan dalam menjalani kehidupan Menambah kenyamanan dalam kehidupan
  • 25. “ERA SAINS-TEKNOLOGI” SEJAK ABAD 20 KEHIDUPAN DI DUNIA DIDOMINASI OLEH PPRODUK SAINS-TEKNOLOGI
  • 26. CIRI UTAMA ERA SAINS-TEKNOLOGI: 1. Semakin banyak tahu tentang Rahasia di Bumi-Langit secara TEPAT/BENAR 2. Kian Mampu mengendalikan Alam & Manusia 3. Hidup menjadi kian mudah serta nyaman,
  • 27. SECARA BERTAHAP TATA NILAI MANUSIA KIAN BERGESER MENJADI: 4. Manusia berupaya kian agresif untuk mendapat/menguasai Iptek & Kekayaan 5. Mentalitas semakin Egoistik & Eksplotatif 6. Persaingan menajam, saling menjatuhkan, berebut Kekuasaan Formal (Politik) & Non-Formal (Sosial) berbasis produk sains
  • 28. IMPLIKASI ERA SAINS-TEKNOLOGI: 1. Pengelolaan Dunia kian liar, mengutamakan kenyamanan hidup, kekayaan, penguasaan Politik & Sains-Teknologi (Perhatikan: Kerasnya Perebutan Kekuasaan Politik, Monopoli Iptek via Sistem PATEN, Derasnya Perkembangan teknologi Militer/Persenjataan) 2. Kesenjangan kehidupan sosial kian amat tinggi / tajam 3. Lingkungan Alam, khususnya di bumi, kian rusak, 4. Akhlak manusia cenderung jadi brutal, sadis, asosial
  • 29. APA DUNIA SEMACAM ITU YANG DIKEHENDAKI? TIDAK!!! karena prospeknya akan membawa kehancuran pada kehidupan manusia & alam semesta
  • 30. DUNIA HARUSNYA BERPROSPEK MENJADI LEBIH BAIK & HARMONIS BAGI KEHIDUPAN MANUSIA BAGAIMANA CARANYA?
  • 31. PANDUAN HIDUP “NON-SAINS” HARUS MENJADI ALTERNATIF ACUAN KEHIDUPAN MANUSIA. APA ITU? “AGAMA” Apa yang disebut Agama? Bagaimana Posisi SAINS dalam AGAMA?
  • 33. AGAMA: Tatanan Keyakinan/Keimanan Manusia bahwa: 1. Alam semesta itu diciptakan oleh TUHAN, Sang Maha Pencipta, 2. Tuhan memilih UtusanNya, Nabi/Rasul 3. Nabi menerima Wahyu dari Tuhan berupa Tuntunan Hidup bagi manusia supaya Cara Hidupnya benar sehingga prospeknya baik
  • 34. AGAMA AKAN VARIATIF: Ditentukan oleh bentuk tata keyakinan yang dimilikinya dalam 3 hal besar: 1. Identitas Tuhannya 2. Identitas Nabi Utusan Tuhan 3. Identitas Tuntunan Hidup yang dibawa Nabi melalui Wahyu / cara transendental
  • 35. ‘AGAMA’ YANG DIAKUI KEBERADAANNYA DI NEGARA INDONESIA: 1. Islam 2. Kriten Katholik/Protestan 3. Hindu 4. Budha 5. Kong Hu Cu
  • 36. KARAKTERISTIK AGAMA ISLAM: 1. Identitas Tuhannya: Allah SWT 2. Nabi utusanNya: Muhammad SAW 3. Tuntunan Hidup yang wajib ditaati yang datang melalui jalur transendental adalah al Qur’an dan Hadits
  • 37. AGAMA ‘NON-ISLAM’ PASTI BERBEDA DALAM Identitas Tuhannya, Nabinya, dan Tuntunan Hidup yang diajarkannya
  • 38. PERAN IDEAL AGAMA YG DIPERLUKAN MANUSIA di Era IPTEK: Mampu memberi Informasi tentang Rahasia Alam Semesta dan Tuntunan untuk menjalani Kehidupan dalam seluruh aspeknya: Ritual & Sosial (Non-Ritual)
  • 39. AGAMA YANG MENGAJARKAN tentang: 1. Dunia Non-Empiris (Ghoib/Spiritual) 2. Perilaku/Akhlak Manusia yang Ideal 3. Pengelolaan Sosial-Politik yang Benar 4. Keharusan Manusia mengkaji Sains 5. Mengoreksi temuan Sains yang keliru
  • 40. AGAMA YANG MEMBERI TUNTUNAN KEHIDUPAN YANG “UTUH”, BUKAN SEKEDAR TUNTUNAN SPIRITUAL, TAPI JUGA MENGAJARKAN TUNTUNAN BERPERILAKU & MENGELOLA KEHIDUPAN SOSIAL-POLITIK
  • 41. AGAMA YANG: 1. MEMILIKI KANDUNGAN PERINTAH MENGEMBANGKAN SAINS 2. MENUNTUN BAGAIMANA MENGATASI KELEMAHAN PRODUK SAINS
  • 42. AGAMA ISLAM MEMENUHI KEBUTUHAN LENGKAP TERSEBUT
  • 43. FIGUR AGAMA ISLAM YANG MENJADI TUMPUAN HARAPAN? TOKOH ISLAM YANG FAHAM SUMBER WAHYU & SAINS (PADA PERAN APA??)
  • 44. Yang berperan: 1. Mengajar Hal-Hal yang Benar (Muballigh/Ustad) 2. Mengurus Negara dengan Benar (Politisi & Penguasa Pemerintahan) ULAMA HARUSNYA MEMERANKAN KEDUA POSISI TERSEBUT
  • 45. KARAKTER PEJUANG YANG HARUS DIBINA DAN DIPERLUKAN: 1. Tidak menerima Kebenaran tanpa bukti 2. Berwawasan terbuka, tidak jumud 3. Jujur tentang Fakta dan Bukti 4. Berfikir Sistematis 5. Rasa Ingin Tahu yang kuat 6. Teliti, Hati-hati, Tidak Ceroboh 7. Kritis-Asertif terhadap apapun yang dihadapi 8. Kreatif untuk mencari solusi 9. Serius, meninggalkan kesia-siaan/gurauan 10. Berani menghadapi tantangan
  • 47. TIGA ALTERNATIF Alternatif Pertama: Sains tidak diperlukan ada karena semua kebutuhan hidup sudah tercukupi oleh tuntunan Agama (Visi Umat Islam dari alternatif ini: Sains tidak diperlukan karena semua yang ditemukan Sains sudah ada di dalam al Qur’an dan Hadits
  • 48. Alternatif kedua: Agama dan Sains berdiri sendiri2, tidak ada hubungannya, karena Agama itu wilayah spiritual sedangkan Sains terkait masalah keduniaan. (Visi ini dipioniri oleh masyarakat Barat yang Non-Islam, namun ujungnya kemudian juga banyak dianut oleh pemeluk Agama Islam)
  • 49. Alternaif ketiga: Sains itu erat terkait dengan Agama melalui mekanisme yang jelas dan mengikat, yakni: a. Ajaran Agama memerintahkan pemeluknya untuk mendalami Sains sehingga belajar Sains dinilai sebagai bagian dari ibadah b. Ajaran Agama memberi panduan/arahan pada berbagai aspek dari Sains, seperti mengarahkan kemana arah kajiannya / hipotesisnya
  • 50. c. Ajaran Agama bahkan memberikan koreksi pada temuan Sains, khususnya yang terkait dimensi ghoib, prinsip-prinsip perilaku, dan kaidah sosial yang secara eksplisit sudah diberikan tuntunan tehnisnya oleh wahyu yang diturunkan Allah kepada Nabi. Alternatif ketiga ini adalah Visi Agama Islam terhadap Sains, dan sejauh ini sulit diterima oleh pemeluk Agama lain.