Dokumen ini membahas pelayanan dokter berbasis dokter keluarga di Indonesia. Menjelaskan bahwa pelayanan kesehatan primer ideal dilakukan oleh dokter keluarga karena bekerja jauh ke hulu dengan fokus pada promosi dan preventi kesehatan. SJSN mendukung pelayanan ini dengan sistem kapitasi yang memberikan insentif bagi dokter untuk melakukan upaya promotif dan preventif. Wacana ini sejalan dengan kerangka WHO dan WONCA unt
Sistem pelayanan kesehatan di Indonesia terdiri dari pelayanan kesehatan primer di fasilitas kesehatan primer seperti puskesmas, klinik, dan praktik dokter; serta pelayanan lanjutan dan rujukan di rumah sakit berjenis A hingga D. Puskesmas merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang memberikan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan.
Dokumen tersebut membahas sistem pelayanan kesehatan nasional Indonesia yang bertujuan menjamin kesehatan masyarakat. Sistem ini terdiri dari program-program seperti BPJS Kesehatan, Kartu Indonesia Sehat, asuransi kesehatan, dan Jamkesmas yang memberikan perlindungan kesehatan bagi seluruh warga negara.
Ringkasan dokumen tersebut adalah home care merupakan bentuk praktek keperawatan di rumah pasien yang bertujuan untuk memberikan perawatan secara optimal dan profesional agar keluarga tidak kehilangan waktu untuk berkunjung ke rumah sakit serta memandirikan keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan."
Sistem pelayanan kesehatan di Indonesia terdiri dari pelayanan kesehatan primer di fasilitas kesehatan primer seperti puskesmas, klinik, dan praktik dokter; serta pelayanan lanjutan dan rujukan di rumah sakit berjenis A hingga D. Puskesmas merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang memberikan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan.
Dokumen tersebut membahas sistem pelayanan kesehatan nasional Indonesia yang bertujuan menjamin kesehatan masyarakat. Sistem ini terdiri dari program-program seperti BPJS Kesehatan, Kartu Indonesia Sehat, asuransi kesehatan, dan Jamkesmas yang memberikan perlindungan kesehatan bagi seluruh warga negara.
Ringkasan dokumen tersebut adalah home care merupakan bentuk praktek keperawatan di rumah pasien yang bertujuan untuk memberikan perawatan secara optimal dan profesional agar keluarga tidak kehilangan waktu untuk berkunjung ke rumah sakit serta memandirikan keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan."
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pelayanan kesehatan, meliputi definisi, teori, tingkatan, lembaga terkait, lingkup, dan faktor yang mempengaruhinya. Sistem pelayanan kesehatan bertujuan untuk memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat secara menyeluruh guna meningkatkan kualitas kesehatan. Subsistem utamanya terdiri dari input, proses, output, dampak, dan umpan balik.
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang perkembangan pelayanan keperawatan di rumah (home care) di Indonesia yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta meningkatnya harapan masyarakat akan pelayanan kesehatan berkualitas. Dibahas pula tujuan, manfaat, dan prinsip-prinsip pelaksanaan home care."
Makalah ini membahas konsep home care dalam keperawatan. Home care merupakan pelayanan kesehatan yang diberikan di rumah pasien untuk meningkatkan kesehatan atau memulihkan fungsi tubuh. Beberapa teori yang mendukung home care diantaranya teori lingkungan Nightingale yang menekankan pentingnya lingkungan rumah bagi pemulihan kesehatan, teori manusia sebagai unit Rogers yang melihat manusia sebagai kesatuan utuh dengan lingkungan, serta
Dasar dasar kedokteran keluarga normal-bab 1satriyoarief
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan batasan ilmu kedokteran keluarga, dokter keluarga, dan pelayanan kedokteran keluarga. Ilmu kedokteran keluarga mempelajari dinamika kehidupan keluarga dan pengaruhnya terhadap kesehatan, sedangkan dokter keluarga adalah dokter yang dididik khusus untuk menyediakan pelayanan kesehatan primer berdasarkan prinsip-prinsip kedokteran kelu
Dokumen tersebut membahas tentang sistem kesehatan nasional Indonesia dan pelayanan kesehatan, mencakup tujuan pembelajaran, pokok bahasan tentang sistem kesehatan nasional dan subsistemnya, pengembangan SDM kesehatan, serta pelayanan kesehatan di Indonesia yang dilakukan secara berjenjang di pusat dan daerah sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Makalah ini membahas tentang home care, termasuk definisi, tujuan, faktor-faktor yang mempengaruhinya, manfaat, dan perkembangannya. Home care adalah pelayanan kesehatan yang diberikan di rumah pasien untuk memenuhi kebutuhan dasarnya secara mandiri dan meningkatkan kemandirian keluarga. Faktor-faktor seperti tenaga kesehatan dan kebutuhan pasien mempengaruhi home care. Home care bermanfaat bagi pasien, kelu
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya undang-undang praktik keperawatan di Indonesia. Hal ini dibutuhkan untuk memberikan perlindungan hukum bagi perawat dan standarisasi praktik keperawatan. Dokumen tersebut juga menjelaskan tentang konsep praktik keperawatan, perkembangannya di Indonesia, serta alasan filosofis dan yuridis dibutuhkannya undang-undang khusus tentang praktik keperawatan.
Dokumen tersebut membahas paradigma pelayanan kesehatan dan perkembangan dokter keluarga di Indonesia. Saat ini paradigma kesehatan berfokus pada pengobatan penyakit, seharusnya berfokus pada pencegahan penyakit dan pendidikan kesehatan. Dokter keluarga diharapkan menjadi penghubung antara pelayanan rumah sakit dan kesehatan masyarakat dengan memberikan pelayanan kesehatan primer yang menyeluruh, berkelanjut
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pelayanan kesehatan, meliputi definisi, teori, tingkatan, lembaga terkait, lingkup, dan faktor yang mempengaruhinya. Sistem pelayanan kesehatan bertujuan untuk memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat secara menyeluruh guna meningkatkan kualitas kesehatan. Subsistem utamanya terdiri dari input, proses, output, dampak, dan umpan balik.
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang perkembangan pelayanan keperawatan di rumah (home care) di Indonesia yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta meningkatnya harapan masyarakat akan pelayanan kesehatan berkualitas. Dibahas pula tujuan, manfaat, dan prinsip-prinsip pelaksanaan home care."
Makalah ini membahas konsep home care dalam keperawatan. Home care merupakan pelayanan kesehatan yang diberikan di rumah pasien untuk meningkatkan kesehatan atau memulihkan fungsi tubuh. Beberapa teori yang mendukung home care diantaranya teori lingkungan Nightingale yang menekankan pentingnya lingkungan rumah bagi pemulihan kesehatan, teori manusia sebagai unit Rogers yang melihat manusia sebagai kesatuan utuh dengan lingkungan, serta
Dasar dasar kedokteran keluarga normal-bab 1satriyoarief
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan batasan ilmu kedokteran keluarga, dokter keluarga, dan pelayanan kedokteran keluarga. Ilmu kedokteran keluarga mempelajari dinamika kehidupan keluarga dan pengaruhnya terhadap kesehatan, sedangkan dokter keluarga adalah dokter yang dididik khusus untuk menyediakan pelayanan kesehatan primer berdasarkan prinsip-prinsip kedokteran kelu
Dokumen tersebut membahas tentang sistem kesehatan nasional Indonesia dan pelayanan kesehatan, mencakup tujuan pembelajaran, pokok bahasan tentang sistem kesehatan nasional dan subsistemnya, pengembangan SDM kesehatan, serta pelayanan kesehatan di Indonesia yang dilakukan secara berjenjang di pusat dan daerah sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Makalah ini membahas tentang home care, termasuk definisi, tujuan, faktor-faktor yang mempengaruhinya, manfaat, dan perkembangannya. Home care adalah pelayanan kesehatan yang diberikan di rumah pasien untuk memenuhi kebutuhan dasarnya secara mandiri dan meningkatkan kemandirian keluarga. Faktor-faktor seperti tenaga kesehatan dan kebutuhan pasien mempengaruhi home care. Home care bermanfaat bagi pasien, kelu
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya undang-undang praktik keperawatan di Indonesia. Hal ini dibutuhkan untuk memberikan perlindungan hukum bagi perawat dan standarisasi praktik keperawatan. Dokumen tersebut juga menjelaskan tentang konsep praktik keperawatan, perkembangannya di Indonesia, serta alasan filosofis dan yuridis dibutuhkannya undang-undang khusus tentang praktik keperawatan.
Dokumen tersebut membahas paradigma pelayanan kesehatan dan perkembangan dokter keluarga di Indonesia. Saat ini paradigma kesehatan berfokus pada pengobatan penyakit, seharusnya berfokus pada pencegahan penyakit dan pendidikan kesehatan. Dokter keluarga diharapkan menjadi penghubung antara pelayanan rumah sakit dan kesehatan masyarakat dengan memberikan pelayanan kesehatan primer yang menyeluruh, berkelanjut
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang perkembangan pelayanan keperawatan di rumah (home care) di Indonesia, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhinya, tujuan, manfaat, dan lingkup pelayanan home care."
Makalah ini membahas tentang pelayanan kesehatan di Puskesmas. Puskesmas merupakan unit pelayanan kesehatan terdepan yang bertugas memberikan layanan kesehatan dasar dan masyarakat secara menyeluruh dan terintegrasi. Makalah ini menjelaskan definisi, fungsi, dan penyelenggaraan layanan Puskesmas sesuai standar pelayanan minimal kesehatan. Diakhiri dengan pembahasan program inti dan pendekatan pelayanan Puskesmas.
Dokumen tersebut membahas tentang Puskesmas sebagai unit pelayanan kesehatan terdepan yang berfungsi untuk menyediakan layanan kesehatan dasar dan masyarakat serta mengembangkan kesehatan masyarakat. Dokumen ini menjelaskan definisi, fungsi, penyelenggaraan pelayanan, program pokok, dan standar pelayanan minimum Puskesmas.
Primari Health Care (PHC) adalah pelayanan kesehatan dasar yang berbasis ilmu pengetahuan, teknologi, dan partisipasi masyarakat dengan biaya terjangkau. PHC bertujuan menyediakan layanan kesehatan yang merata dan mencakup seluruh penduduk melalui upaya preventif, penggunaan teknologi sesuai kondisi, dan kerjasama lintas sektor. PHC diimplementasikan di Indonesia melalui program Pembangunan Kesehatan Masyarak
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah. Tujuannya mendukung pencapaian tujuan kesehatan nasional yaitu meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat masyarakat. Puskesmas melaksanakan upaya kesehatan wajib seperti promosi kesehatan, lingkungan, ibu dan anak, gizi
PERAN BIDAN DALAM PELAYANAN DI KOMUNITAS, FASKES DAN PRAKTIK MANDIRINunik Endang
Bidan memberikan pelayanan kesehatan di berbagai tingkatan, mulai dari komunitas, fasilitas kesehatan primer seperti puskesmas, hingga fasilitas sekunder dan tersier seperti rumah sakit. Bidan harus memiliki izin praktik dan bekerja sesuai dengan standar kompetensi serta etika profesinya.
Laporan tutorial kelompok 6 kedokteran komunitas membahas tentang skenario dr. Lala yang akan melaksanakan tugas PTT di puskesmas di daerah terpencil. Dokumen tersebut menjelaskan latar belakang dr. Lala, tujuan puskesmas, ruang lingkup kedokteran komunitas, serta aspek promosi kesehatan yang akan dikerjakan dr. Lala untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
Jurnal Asuhan Keperawatan Pada Agregat Wanita Dewasa.pdfmaung8
Makalah ini membahas tentang asuhan keperawatan pada wanita dewasa dengan fokus pada kanker payudara. Makalah ini menjelaskan latar belakang masalah kanker payudara pada wanita dan tujuan dari penyusunan makalah ini."
Bedah konsep dan kebijakan sjsn dalam pelaksanaan ukp di tingkat primer, seku...Yusbaimbang Bilabora
Lokakarya membahas konsep dan kebijakan SJSN dalam pelaksanaan layanan kesehatan primer, sekunder, dan tersier. Pembicara membahas pengaturan SJSN oleh BPJS Kesehatan, regulasi yang ada, kondisi fasilitas kesehatan primer seperti puskesmas, serta perkembangan rumah sakit dan kekurangan tempat tidur. Diskusi menyentuh peran swasta dan masyarakat dalam penyediaan fasilitas rujukan s
Integrasi Jamkesda ke dalam JKN bertahap mulai dari mencakup peserta PBI sesuai kriteria yang ditetapkan Jamkesda dan BPJS, kemudian memperluas cakupan ke seluruh masyarakat miskin di daerah hingga akhirnya Jamkesda tidak lagi dilaksanakan karena seluruh penduduk telah tercakup dalam JKN.
Pemerintah mengumumkan rencana untuk membangun pusat perbelanjaan baru di pusat kota untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Rencana ini mendapat dukungan dari kalangan bisnis tetapi ditentang oleh kelompok lingkungan karena khawatir akan mengganggu ekosistem setempat. Perdebatan masih berlanjut mengenai dampak sosial ekonomi dan lingkungan dari rencana pembangunan tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang persiapan implementasi Jaminan Kesehatan Sosial Nasional (JKSN) di Indonesia, mencakup 6 pokja utama Kementerian Kesehatan (Kemkes) yaitu: 1) fasilitas kesehatan dan rujukan, 2) pembiayaan dan transformasi lembaga, 3) regulasi, 4) SDM dan capacity building, 5) sosialisasi dan advokasi, 6) farmasi dan alat kesehatan. Dokumen ini juga membahas tentang paket man
The document discusses the benefits of exercise for mental health. Regular physical activity can help reduce anxiety and depression and improve mood and cognitive function. Exercise causes chemical changes in the brain that may help protect against mental illness and improve symptoms.
Undang-undang ini membentuk Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang terdiri dari BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan untuk menyelenggarakan program jaminan sosial nasional berdasarkan prinsip kegotongroyongan, nirlaba, dan untuk kepentingan peserta. BPJS bertugas mengelola dana jaminan sosial, membayar manfaat, dan memberikan informasi kepada masyarakat tentang program jaminan sosial.
Implementasi Sistem Jaminan Sosial Nasional tidak boleh tertunda lagi. UU SJSN tahun 2004 dan 2011 bertujuan mengintegrasikan program jaminan sosial yang terfragmentasi menjadi satu sistem yang lebih adil melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Namun implementasinya baru akan dimulai pada 2014, mengalami penundaan selama hampir 10 tahun.
PT Askes (Persero) sedang mempersiapkan diri untuk transformasi menjadi BPJS Kesehatan pada tahun 2014 dengan merancang sistem dan kebijakan baru, melakukan koordinasi dengan pihak terkait, dan mempersiapkan sumber daya manusia.
1. PELAYANAN DOKTER BERBASIS DOKTER KELUARGA
DI INDONESIA
Dr. dr. Fachmi Idris, M.Kes
Dosen FK UNSRI
BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT –
KEDOKTERAN KOMUNITAS (IKM/IKK)
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA, PALEMBANG
2006
2. Daftar Isi
1. Pendahuluan
2. Pelayanan Dokter Berbasis Dokter Keluarga
3. SJSN: Instrumen Pelayanan Dokter Keluarga
4. Penutup
3. Pelayanan Dokter Berbasis Dokter Keluarga di Indonesia
Oleh: Dr.
dr.
Fachmi Idris
M.Kes1
Pendahuluan
Pelayanan dokter dalam skim pelayanan kesehatan (sebagaimana banyak ditulis dalam referensi
tentang Administrasi Kesehatan) adalah salah satu jenis medical service yang berbentuk
pelayanan individu, atau untuk saat ini dikenal sebagai Upaya Kesehatan Perorangan (UKP).
UKP sendiri, terdiri dari berbagai strata, yaitu primer, skunder dan tersier. UKP strata primer
seringkali disebut dengan pelayanan atau praktik kedokteran dasar atau di beberapa Negara
dikembangkan sebagai praktik kedokteran keluarga.
Dalam SKN disebutkan bahwa, UKP strata pertama adalah UKP tingkat dasar, yaitu yang
mendayagunakan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan dasar yang ditujukan pada
perorangan. Penyelengaranya bisa pemerintah, masyarakat atau sektor swasta yang diwujudkan
dalam bentuk pelayanan profesional seperti praktik bidan, praktik perawat, praktik dokter,
praktik dokter gigi, poliklinik, balai pengobatan, praktik dokter/klinik 24 jam, praktik bersama
dan rumah bersalin termasuk pelayanan pengobatan tradisional dan alternatif yang secara ilmiah
terbukti keamanan dan khasiatnya, serta pelayanan kebugaran fisik dan kosmetika.
UKP strata pertama oleh pemerintah juga diselenggarakan oleh Puskesmas. Dengan demikian
Puskesmas memiliki dua fungsi pelayanan yaitu pelayanan kesehatan masyarakat dan pelayanan
kesehatan perorangan. Untuk masa yang akan datang, bila sistem jaminan kesehatan telah
berkembang, pemerintah tidak lagi menyelenggarakan UKP strata pertama melalui Puskesmas.
Penyelenggaraan UKP strata pertama akan diserahkan pada masyarakat dan swasta dengan
menerapkan konsep dokter keluarga, kecuali daerah yang sangat terpencil masih dipadukan
dengan pelayanan Puskesmas. Inilah yang kemudian menjadi landasan bagi pengembangan
dokter berbasis dokter keluarga di Indonesia.
1
Ketua
Terpilih-‐Waketum
PB
IDI/Dosen
FK
UNSRI
4. Upaya kesehatan perorangan (UKP) strata kedua adalah upaya kesehatan tingkat lanjutan yang
menggunakan ilmu pengetahuan dan dan teknologi spesialistik yang ditujukan kepada
perorangan. Penyelenggaranya adalah pemerintah, masyarakat dan swasta dalam bentuk praktik
dokter spesialis, praktik dokter gigi spesialis, klinik spesialis, bali pengobatan penyakit paru,
balai kesehatan mata masyarakat, balai kesehatan jiwa masyarakat, RS kelas B dan C
nonpendidikan milik pemerintah dan swasta. Sarana ini berfungsi sebagai pelayanan langsung
maupun sebagai sarana rujukan dari UKP strata pertama.
Pelayanan Dokter Berbasis Dokter Keluarga
Masalah mendasar dalam mencapai pelayanan kesehatan yang optimal adalah adanya
kesenjangan antara das sollen (cita-cita ideal akan pelayanan yang baik) dengan das sain
(kondisi nyata yang ada di lapangan). Cita-cita model pelayanan kesehatan ideal seringkali
terbentur pada kenyataan bahwa perspektif pembuat kebijakan, profesional kesehatan, institusi
akademis, manajer kesehatan masyarakat dan komunitas, seringkali berbenturan karena
perbedaan sisi pandang (yang kadangkala politis sifatnya).
Seperti yang sudah banyak ditulis bahwa masalah yang sedang dihadapi saat ini adalah: 1)
terbatasnya dana; 2) biaya kesehatan naik dengan cepat sejalan dengan banyaknya penyakit yang
tidak dapat ditanggulangi; 3) adanya kesenjangan antara kebutuhan dan keinginan; dan 4)
pelayanan jasa yang tidak efisien. Banyak upaya yang sudah dikerjakan untuk mengatasi
masalah tersebut. Deklarasi Alma Alta 1978 sebagai contohnya dengan visi Primary Health
Care for All. WHO Eropa, 1998 dengan visi Improving Health System: The Role of Family
Medicine. Atau yang terakhir, dan menjadi rujukan sampai saat ini adalah kolaborasi antara
WHO dan WONCA yang menghasilkan Vision of Family Medicine.
Kurangnya pelayanan kesehatan yang komprehensif yang kemudian menciptakan kerjasama
WHO dan WONCA menuju kesatuan di bidang kesehatan dalam proyek WHO – WONCA
TUFH (Towards Unity For Health) di seluruh dunia. Dalam proyek ini, dokter pelayanan
primer/dokter umum bekerja dengan visi yang sama dalam jasa pelayanan kesehatan. Dalam
WHO-WONCA Working Paper, “Membuat Praktek dan Pendidikan Medis Relevan dengan
5. Kebutuhan Manusia: Kontribusi Kedokteran Keluarga”, hasil dari konferensi di Ontario, Kanada
tahun 1994 dan juga WHO Eropa tahun 1998 dalam “Kerangka Perkembangan Dokter
Keluarga/Dokter Umum”. Semangat WHO-WONCA Working paper ini, menjadi ilham berbagai
negara untuk mulai mengembanglan praktik dokter berbasis dokter keluarga di Indonesia jauh
sebelum SKN dan SJSN diterbitkan.
SJSN: Instrumen Pelayanan Dokter Keluarga
SJSN pada dasarnya mengatur sistem pelayanan kedokteran berbasis kendali biaya. Kendali
biaya yang paling ideal namun tetap menjaga mutu adalah dengan prospective payment system
(PPS). Praktik PPS ini dalam pelayanan tingkat pertama—banyak dipergunakan serta
memberikan manfaat yang lebih baik—adalah sistem kapitasi. Namun dalam praktiknya harus
ada pihak ketiga dalam hal ini lembaga asuransi yang bersifat nirlaba. Lembaga ini akan berjalan
baik apabila sistem ini diselenggarakan secara nasional berdasarkan prinsip asuransi sosial dan
prinsip ekuitas. Prinsip nasional ini penting karena akan menghimpun dana kesehatan yang
cukup besar dalam rangka pemenuhan hukum ”the law of large number”.
Dengan terhimpunannya dana yang cukup maka manfaat UKP akan mencakup pelayanan
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif termasuk obat dan bahan medis habis pakai yang
diperlukan. Dokter keluarga dapat menjalankan upaya promotif dan preventif dengan insentif
yang jelas. Tentu saja untuk jenis pelayanan yang dapat menimbulkan penyalahgunaan
pelayanan, peserta dikenakan urun biaya.
Penutup
Wacana tentang Pelayanan Dokter Berbasis Dokter Keluarga di Indonesia bukanlah barang baru.
Wacana ini semakin bergulir sejak WHO dan WONCA mengintroduksi “Kerangka
Perkembangan Dokter Keluarga/Dokter Umum” (hasil dari konferensi di Ontario, Kanada tahun
1994). Dari sisi keilmuan dan idealisme pelayananan, pelayanan dokter keluarga akan sangat
bermanfaat untuk menyehatkan masyarakat. Hal ini dikarenakan konsep dokter keluarga bekerja
jauh ke hulu, yaitu menjaga masyarakat sehat agar tetap sehat dan tidak jatuh sakit. Kalaupun
6. masyarakat sakit, early diagnosis berjalan baik, dan angka pelayanan kedokteran di strata kedua
dan ketiga dapat dikurangi.
Model pelayanan ini semakin mendapat tempat di Indonesia dengan semakin jelasnya arah
pengembangannya melalui SKN dan SJSN. Kemudian dalam praktiknya di dunia pendidikan
juga terjadi perubahan besar dengan pendekatan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang tujuan
akhir pendidikan kedokteran jelas disebutkan menghasilkan dokter layanan primer dengan
pendekatan dokter keluarga. Tantangan akhirnya tinggal pada keseriusan pemerintah untuk
mengembangkan konsep ini yang jelas-jelas di banyak Negara telah memberikan manfaat yang
nyata dalam meningkatkan dan menjada derajat kesehatan satu bangsa.
7. Daftar Bacaan:
1. Departemen Kesehatan RI. Sistem Kesehatan Nasional 2004. Jakarta, 2004.
2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran.
3. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional
4. WHO-WONCA working paper. Making medical practice and education relevant to
people’s needs: the contribution of family doctor. November 1994; Ontario, Canada
5. Gooh Lee Gan, et. all, a Primer on Family Medicine Practice, Singapore International
Foundation, 2004