SlideShare a Scribd company logo
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAAN PSIKOLOGI
IDENTITAS
Nama : Shira Manita Khansa
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 6 Tahun 5 bulan 29 Hari
Alamat : Yogyakarta
JENIS TES YANG DIGUNAKAN
WISC : ± 90 Menit
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAAN PSIKOLOGI
I. Identitas
Nama : Shira Marita Khansa
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 6 Tahun 5 bulan 29 hari
II. Hasil Test WAIS
No.
RINGKASAN
Tes Angka Kasar Angka Skala Kategori Tiap Subtest
1. Informasi 7 10 Rata-rata
2. Pengertian 4 7 Rata-rata bawah
3. Hitungan 4 9 Dibawah rata-rata
4. Persamaan 6 12 Rata-rata atas
5. Perbendaharaan
kata
5 3 Dibawah rata-rata
6. (Rentangan angka) 4 6 Dibawah rata-rata
Angka Verbal = 5/6 x 47 = 39
7. Melengkapi gambar 6 9 Rata-rata
8. Mengatur gambar 3 6 Dibawah rata-rata
9. Rancangan balok 0 4 Dibawah rata-rata
10. Merakit obyek 13 10 Rata-rata
11. Simbol 35 11 Rata-rata atas
12. (Mazes) 3 5 Dibawah rata-rata
Angka Performance 5/6 x 45 = 38
Angka Total = 92
ANGKA VERBAL : 39 IQ = 86
ANGKA PERFORMANCE : 38 IQ = 83
ANGKA SKALA LENGKAP : 77 IQ = 83
III. Kesimpulan
Klasifikasi
Full IQ
IQ Kriteria Keterangan
>128 Very superior
120 – 127 Superior
111 – 119 Above Average
91 – 110 Average
80 – 90 Low Average 83*
66 – 79 Boder Line
<65 Retardasi Mental
IV. Observasi Selama Test
Saat diberikan test WISC, subjek terlihat antusias untuk melakukan
tes, terlihat dari ekspresi wajahnya yang riang ketika sedang dijelaskan
tentang hal yang harus dilakukan serta pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan subjek mengenai tes yang akan dilakukan. Pada subtes pertama
(informasi) subjek memberikan jawaban dengan lancar, sesekali
tangannya mengetuk-ngetuk meja, ketika subjek sedang memikirkan apa
jawabannya dari pertanyaan yang diberikan. Saat subtes kedua disajikan
subjek hanya mampu menjawab 5 pertanyaan dan menjawab 3
pertanyaan dengan benar. Subjek juga terlihat dengan cepat mengatakan
tidak tahu saat subjek tidak mengetahui jawaban dari pertanyaan yang
diajukan. Pada subtes hitungan subjek terlihat berusaha untuk
menghitung dengan cara menggerakan tangannya seperti orang sedang
menuliskan angka di atas meja. Begitu juga ketika diberikan pertanyaan
IQ = 83 Low Average
yang lebih kompleks subjek terlihat berusaha menghitung jawaban dari
soal yang diberikan dan benar dalam menjawab walaupun jawabna yang
diberikan subjek tidak tepat.
Pada subtes ke 4 (persamaan), subjek mampu menjawab dengan
baik dan lancar, subjek terlihat sesekali melihat keatas dan kesamping
sambil memikirkan jawaban yang akan diberikan pada soal yang diajukan.
Namun pada subtes ke 5 (perbendaharaan kata), subjek terlihat
memberikan jawaban dengan memikirkan terlebih dahulu sambil sesekali
melirik kearah tester dan cenderung cepat mengatakan tidak tahu, setelah
memikirkan jawaban dalam beberapa saat. Ketika diberikan subtes 6
(Rentangan angka) subjek mengulang angka ke muka subjek dapat
mengulang angka dengan baik dan lancar sambil memandangkan
pandangannya ke wajah tester. Akan tetapi, ketika mengulang angka ke
belakang, pada rangkaian kelima, subjek mengatakan angka yang tidak
terdapat dalam rangkaian tersebut.
Saat diberikan subtes 7 subjek semakin terlihat antusias, subjek
menunjukkan bagian yang hilang dengan mengatakan bagian tersebut,
sesekali subjek menggaruk-garuk kepala ketika mencari bagian yang
hilang tersebut. Sedangkan pada subtes ke 8 subjek terlihat
memverbalisasikan gambar yang sedang diurutkannya, sehingga dapat
menyusun gambar tersebut dengan mudah. Pada subtes rancangan balok
dan merakit objek subjek terlihat bersemangat ini ditunjukan dari subjek
yang langsung antusias untuk menyusun balok-balok dan potongan
gambar yang disediakan. Subjek juga terlihat hati-hati ketika merancang
dan menyusun potongan yang disediakan. Pada subtes rancangan balok
di rancangan pola ke 5, subjek terlihat berusaha mengerjakan rancangan
yang diberikan dan berhasil walaupun melewati waktu yang ditentukan.
Ketika diberikan subtes 11 subjek mengerjakannya dengan hati-hati,
sesekali melihat symbol yang berada diatasnya. Pada subtes terakhir
subjek hanya mengangguk ketika selesai diberikan intruksi dan
menyelesaikan dengan cepat tugas yang diberikan tanpa terlihat
kebingungan. Pada subtes terakhir (Mazes) pada awalnya subjek sangat
antusias dalam mengerjakan tes tersebut. Hal tersebut nampak pada awal
diberikan subjek dengan cepat ketika menggambar, namun ketika di akhir
tes subjek hanya menggaris sedikit saja dan mengatakan bahwa subjek
tidak bisa menyelesaikan tes tersebut.
V. Interpretasi/Kesimpulan
Potensi kecerdasan atau kapasitas yang dimiliki subjek termasuk
dalam kategori dibawah kemampuan anak seusianya, ditandai dengan
skor IQ 83, hal ini menunjukkan bahwa kemampuan kognitif subjek kurang
opimal dibanding dengan anak seusianya dan memerlukan pendampingan
sehingga potensi subjek dapat dikembangkan. .
Kemampuan verbal subjek berbanding sama atau setara dengan
kemampuan performance subjek. Hal ini ditandai dengan skor IQ verbal
subjek 86 yang termasuk dalam kategori di atas rata-rata sedangkan skor
IQ performance subjek sebesar 83 yang berada pada kategori rata-rata.
Jarak simpangan skor IQ verbal dan performance tidak terlalu jauh, hal ini
mengindikasikan bahwa subjek memiliki kemampuan yang sama atau
seimbang antara otak kiri dan kanan. Kemampuan yang dimiliki oleh
subjek hampir sama dan seimbang antara kemampuan berpikir konsep,
menyerap informasi, kemampuan spasial serta kemampuan subjek dalam
berpikir runtut.
Subjek memiliki kemampuan dalam membentuk konsep-konsep
abstrak dan berfikir asosiatif yang baik. Selain itu, subjek memiliki motivasi
yang cukup baik dalam merespon tugas yang menyangkut kecepatan dan
ketelitian akan tetapi toleransi terhadap daya tahan stress dalam
menghadapi sebuah tugas kurang digunakan dengan baik.
Kemampuan subjek dalam menyerap informasi berupa kata
maupun angka tergolong cukup baik. Hal tersebut didukung dari
kemampuan subjek untuk mengingat dalam jangka panjang sudah cukup
baik. Subjek juga memiliki kemampuan belajar yang cukup serta
konsentrasi yang baik namun tidak optimal dikarenakan keterbatasan
informasi yang diberikan di keluarga atuapun pada lingkungan sekitar
subjek. Subjek juga memiliki kemampuan motorik yang cukup baik
sehingga subjek dapat berhasil memecahkan masalah baru dengan cukup
baik. Subjek memiliki kemampuan yang cukup dalam bekerja dengan
angka dan cukup mampu menggunakannya secara tepat, sehingga
mudah menangkap pelajaran yang berupa aritmatika.
Subjek memiliki kemampuan yang kurang baik dalam
mengorganisasi secara visual serta memiliki pemusatan perhatian yang
kurang baik pula terhadap suatu objek. Selain itu, subjek juga memiliki
kemampuan yang kurang baik pada kemampuan pandang ruangnya.
Kemampuan tersebut yaitu kemampuan dalam memahami ide atau
memahami struktur melalui visualisasi. Hal tersebut didukung oleh
kemampuan anak yang kurang mampu berkonsentrasi dengan baik,
perencanaan yang kurang baik, kemampuan koordinasi mata dan jari-jari
tangan yang kurang baik serta ingatan jangka panjang yang kurang baik
juga sehingga mampu memahami atau mengenali suatu objek yang
pernah dikenalnya. Kondisi ini membuat subjek kurang mampu mengenal,
mengetahui, dan menyusun bentuk suatu objek dari bagian-bagian
tertentu yang terpisah. Selain itu dapat menghambat subjek dalam
membentuk suatu konsep dan menganalisis sebuah persoalan.
Kemampuan subjek dalam berpikir runtut yang juga belum optimal
sesuai dengan perkembangan anak sesusianya.. Subjek memiliki
kemampuan dalam mengorganisasi secara visual dengan kurang baik
walaupun sebenarnya subjek memiliki pemusatan perhatian yang cukup
baik terhadap suatu objek. Selain itu, subjek juga memiliki motivasi yang
cukup baik dalam merespon tugas yang menyangkut kecepatan dan
ketelitian, akan tetapi toleransi terhadap daya tahan stress dalam
menghadapi sebuah tugas kurang digunakan dengan baik.
Hasil kapasitas intelegensi optimal subjek juga belum optimal yakni
IQ sebesar 87 yang mengindikasikan kemampuan memahami informasi,
menganalisis serta mengungkapkan ide, perasaan masih belum optimal
sesuai dengan perkembangan anak seusianya. Jika dibandingkan dengan
hasil IQ skala lengkap atau hasil tes secara keseluruhan yang
menunjukkan hasil IQ 83, hal tersebut menandakan bahwa performa
subjek ketika menjalani tes sedikit kurang optimal karena hasil skor yang
diperoleh dari hasil tes lebih rendah daripada hasil skor IQ optimal yang
dimiliki subjek, walaupun sebenanrnya hasil perbandingan tersebut tidak
jauh berbeda sehingga kapasitas intelegensi subjek dari hasil test dapat
dikatakan sama dengan kapasitas intelegensi subjek yang sebenarnya.

More Related Content

What's hot

Materi psikometri ss
Materi psikometri ssMateri psikometri ss
Materi psikometri ss
Frihapma Semita
 
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang SiswatiPpt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang SiswatiEndang20
 
Contoh laporan
Contoh laporanContoh laporan
Contoh laporan
ryan ryno
 
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERSTEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
Ilma Urrutyana
 
TES PAULI
TES PAULITES PAULI
TES PAULI
FahrulRosyid1
 
Tes ist
Tes istTes ist
Tes ist
Lisa Sasmita
 
SELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosial
SELF dari Sudut Pandang Psikologi SosialSELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosial
SELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosial
ajengseptiana
 
Mengelola stres dan amarah
Mengelola stres dan amarahMengelola stres dan amarah
Mengelola stres dan amarah
Dedi Mukhlas
 
Konseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistikKonseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistikAyu W. Shepty
 
Metode Testing atau Psikotes (Psikologi Umum)
Metode Testing atau Psikotes (Psikologi Umum)Metode Testing atau Psikotes (Psikologi Umum)
Metode Testing atau Psikotes (Psikologi Umum)atone_lotus
 
Tat & rorschach full MAKALAH
Tat & rorschach full MAKALAHTat & rorschach full MAKALAH
Tat & rorschach full MAKALAHDD's Dindils
 
Tat & rorschach full
Tat & rorschach fullTat & rorschach full
Tat & rorschach fullDD's Dindils
 
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersAi Nurhasanah
 
Dinamika Kepribadian Sigmund Freud
Dinamika Kepribadian Sigmund FreudDinamika Kepribadian Sigmund Freud
Dinamika Kepribadian Sigmund Freud
elmakrufi
 
Modifikasi perilaku
Modifikasi perilakuModifikasi perilaku
Modifikasi perilakuAfra Balqis
 
Persepsi Sosial
Persepsi SosialPersepsi Sosial
Persepsi Sosial
Dwiayu Citra Putriani
 
Perilaku abnormal pada anak dan remaja
Perilaku abnormal pada anak dan remajaPerilaku abnormal pada anak dan remaja
Perilaku abnormal pada anak dan remaja
agung faisal
 
Psikodiagnostik jenis-jenis observasi kelompok 3 Uin rafa
Psikodiagnostik jenis-jenis observasi kelompok 3 Uin rafaPsikodiagnostik jenis-jenis observasi kelompok 3 Uin rafa
Psikodiagnostik jenis-jenis observasi kelompok 3 Uin rafa
Cherryn Maysaoenarto
 
Tes kognitif &amp; nonkognitif
Tes kognitif &amp; nonkognitifTes kognitif &amp; nonkognitif
Tes kognitif &amp; nonkognitif
State University of Makassar
 

What's hot (20)

Materi psikometri ss
Materi psikometri ssMateri psikometri ss
Materi psikometri ss
 
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang SiswatiPpt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
 
Test IQ & Stress
Test IQ & StressTest IQ & Stress
Test IQ & Stress
 
Contoh laporan
Contoh laporanContoh laporan
Contoh laporan
 
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERSTEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
 
TES PAULI
TES PAULITES PAULI
TES PAULI
 
Tes ist
Tes istTes ist
Tes ist
 
SELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosial
SELF dari Sudut Pandang Psikologi SosialSELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosial
SELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosial
 
Mengelola stres dan amarah
Mengelola stres dan amarahMengelola stres dan amarah
Mengelola stres dan amarah
 
Konseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistikKonseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistik
 
Metode Testing atau Psikotes (Psikologi Umum)
Metode Testing atau Psikotes (Psikologi Umum)Metode Testing atau Psikotes (Psikologi Umum)
Metode Testing atau Psikotes (Psikologi Umum)
 
Tat & rorschach full MAKALAH
Tat & rorschach full MAKALAHTat & rorschach full MAKALAH
Tat & rorschach full MAKALAH
 
Tat & rorschach full
Tat & rorschach fullTat & rorschach full
Tat & rorschach full
 
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. Rogers
 
Dinamika Kepribadian Sigmund Freud
Dinamika Kepribadian Sigmund FreudDinamika Kepribadian Sigmund Freud
Dinamika Kepribadian Sigmund Freud
 
Modifikasi perilaku
Modifikasi perilakuModifikasi perilaku
Modifikasi perilaku
 
Persepsi Sosial
Persepsi SosialPersepsi Sosial
Persepsi Sosial
 
Perilaku abnormal pada anak dan remaja
Perilaku abnormal pada anak dan remajaPerilaku abnormal pada anak dan remaja
Perilaku abnormal pada anak dan remaja
 
Psikodiagnostik jenis-jenis observasi kelompok 3 Uin rafa
Psikodiagnostik jenis-jenis observasi kelompok 3 Uin rafaPsikodiagnostik jenis-jenis observasi kelompok 3 Uin rafa
Psikodiagnostik jenis-jenis observasi kelompok 3 Uin rafa
 
Tes kognitif &amp; nonkognitif
Tes kognitif &amp; nonkognitifTes kognitif &amp; nonkognitif
Tes kognitif &amp; nonkognitif
 

Similar to wisc shira.docx

Aksi Nyata Nurhayati.pptx
Aksi Nyata Nurhayati.pptxAksi Nyata Nurhayati.pptx
Aksi Nyata Nurhayati.pptx
sdnbrumkid1
 
Contoh laporan
Contoh laporanContoh laporan
Contoh laporan
ryan ryno
 
Perkembangan kemampuan intelektual
Perkembangan kemampuan intelektualPerkembangan kemampuan intelektual
Perkembangan kemampuan intelektual
Tohir Haliwaza
 
Abu Arang dan Hijau Pola Abstrak Tugas Presentasi_20240428_085613_0000.pptx
Abu Arang dan Hijau Pola Abstrak Tugas Presentasi_20240428_085613_0000.pptxAbu Arang dan Hijau Pola Abstrak Tugas Presentasi_20240428_085613_0000.pptx
Abu Arang dan Hijau Pola Abstrak Tugas Presentasi_20240428_085613_0000.pptx
RafiarZikri1
 
Teori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitifTeori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitif
Arif Wicaksono
 
Teori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitifTeori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitif
kholid harras
 
Soal psikotes
Soal psikotesSoal psikotes
Soal psikotes
Alwan Auliya
 
Soalpsikotes
SoalpsikotesSoalpsikotes
Soalpsikotes
Suspiciousgen Stuxnet
 
Soalpsikotes
SoalpsikotesSoalpsikotes
Soalpsikotesyaniputri
 
Ppt perkembanngan anak dan pembelajaran yg menyenangkan
Ppt perkembanngan anak dan pembelajaran yg menyenangkanPpt perkembanngan anak dan pembelajaran yg menyenangkan
Ppt perkembanngan anak dan pembelajaran yg menyenangkanrizka_pratiwi
 
Bab iii 5. memahami cara menyederhanakan bentuk aljabar
Bab iii   5. memahami cara menyederhanakan bentuk aljabarBab iii   5. memahami cara menyederhanakan bentuk aljabar
Bab iii 5. memahami cara menyederhanakan bentuk aljabar
Muhammad Alfiansyah Alfi
 
Observasi pendidikan
Observasi pendidikanObservasi pendidikan
Observasi pendidikanvirafr
 
kuis 2.docx
kuis 2.docxkuis 2.docx
kuis 2.docx
YantySovina2
 
UAS EVALUASI.pptx
UAS EVALUASI.pptxUAS EVALUASI.pptx
UAS EVALUASI.pptx
RaniHandayaniSihombi
 
Hakikat pengenalan matematika anak usia dini
Hakikat pengenalan matematika anak usia diniHakikat pengenalan matematika anak usia dini
Hakikat pengenalan matematika anak usia diniTabixs Ahmad
 
Perkembangan kognitif peserta didik
Perkembangan kognitif peserta didikPerkembangan kognitif peserta didik
Perkembangan kognitif peserta didik
komarudinkomarudin10
 
teori belajar kognitifisme.pptx
teori belajar kognitifisme.pptxteori belajar kognitifisme.pptx
teori belajar kognitifisme.pptx
BagasFajriansyah
 
Modul 3 - Bagaimana membangun kemampuan literasi numerasi secara bertahap sej...
Modul 3 - Bagaimana membangun kemampuan literasi numerasi secara bertahap sej...Modul 3 - Bagaimana membangun kemampuan literasi numerasi secara bertahap sej...
Modul 3 - Bagaimana membangun kemampuan literasi numerasi secara bertahap sej...
SekarWahyuni3
 

Similar to wisc shira.docx (20)

Aksi Nyata Nurhayati.pptx
Aksi Nyata Nurhayati.pptxAksi Nyata Nurhayati.pptx
Aksi Nyata Nurhayati.pptx
 
Contoh laporan
Contoh laporanContoh laporan
Contoh laporan
 
167 162-1-pb
167 162-1-pb167 162-1-pb
167 162-1-pb
 
Panduan psikotestlkit testiq
Panduan psikotestlkit testiqPanduan psikotestlkit testiq
Panduan psikotestlkit testiq
 
Perkembangan kemampuan intelektual
Perkembangan kemampuan intelektualPerkembangan kemampuan intelektual
Perkembangan kemampuan intelektual
 
Abu Arang dan Hijau Pola Abstrak Tugas Presentasi_20240428_085613_0000.pptx
Abu Arang dan Hijau Pola Abstrak Tugas Presentasi_20240428_085613_0000.pptxAbu Arang dan Hijau Pola Abstrak Tugas Presentasi_20240428_085613_0000.pptx
Abu Arang dan Hijau Pola Abstrak Tugas Presentasi_20240428_085613_0000.pptx
 
Teori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitifTeori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitif
 
Teori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitifTeori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitif
 
Soal psikotes
Soal psikotesSoal psikotes
Soal psikotes
 
Soalpsikotes
SoalpsikotesSoalpsikotes
Soalpsikotes
 
Soalpsikotes
SoalpsikotesSoalpsikotes
Soalpsikotes
 
Ppt perkembanngan anak dan pembelajaran yg menyenangkan
Ppt perkembanngan anak dan pembelajaran yg menyenangkanPpt perkembanngan anak dan pembelajaran yg menyenangkan
Ppt perkembanngan anak dan pembelajaran yg menyenangkan
 
Bab iii 5. memahami cara menyederhanakan bentuk aljabar
Bab iii   5. memahami cara menyederhanakan bentuk aljabarBab iii   5. memahami cara menyederhanakan bentuk aljabar
Bab iii 5. memahami cara menyederhanakan bentuk aljabar
 
Observasi pendidikan
Observasi pendidikanObservasi pendidikan
Observasi pendidikan
 
kuis 2.docx
kuis 2.docxkuis 2.docx
kuis 2.docx
 
UAS EVALUASI.pptx
UAS EVALUASI.pptxUAS EVALUASI.pptx
UAS EVALUASI.pptx
 
Hakikat pengenalan matematika anak usia dini
Hakikat pengenalan matematika anak usia diniHakikat pengenalan matematika anak usia dini
Hakikat pengenalan matematika anak usia dini
 
Perkembangan kognitif peserta didik
Perkembangan kognitif peserta didikPerkembangan kognitif peserta didik
Perkembangan kognitif peserta didik
 
teori belajar kognitifisme.pptx
teori belajar kognitifisme.pptxteori belajar kognitifisme.pptx
teori belajar kognitifisme.pptx
 
Modul 3 - Bagaimana membangun kemampuan literasi numerasi secara bertahap sej...
Modul 3 - Bagaimana membangun kemampuan literasi numerasi secara bertahap sej...Modul 3 - Bagaimana membangun kemampuan literasi numerasi secara bertahap sej...
Modul 3 - Bagaimana membangun kemampuan literasi numerasi secara bertahap sej...
 

Recently uploaded

Konsep dasar asuhan neonatus ,bayi dan balita
Konsep dasar asuhan neonatus ,bayi dan balitaKonsep dasar asuhan neonatus ,bayi dan balita
Konsep dasar asuhan neonatus ,bayi dan balita
Dilasambong
 
Pulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdf
Pulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdfPulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdf
Pulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdf
MRoyanzainuddin9A
 
MINGGU 03_Metode Consistent Deformation (1).pdf
MINGGU 03_Metode Consistent Deformation (1).pdfMINGGU 03_Metode Consistent Deformation (1).pdf
MINGGU 03_Metode Consistent Deformation (1).pdf
AlmaDani8
 
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docxCONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
WagKuza
 
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdfModul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
MiliaSumendap
 
Pertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdf
Pertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdf
Pertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdf
idoer11
 

Recently uploaded (6)

Konsep dasar asuhan neonatus ,bayi dan balita
Konsep dasar asuhan neonatus ,bayi dan balitaKonsep dasar asuhan neonatus ,bayi dan balita
Konsep dasar asuhan neonatus ,bayi dan balita
 
Pulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdf
Pulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdfPulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdf
Pulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdf
 
MINGGU 03_Metode Consistent Deformation (1).pdf
MINGGU 03_Metode Consistent Deformation (1).pdfMINGGU 03_Metode Consistent Deformation (1).pdf
MINGGU 03_Metode Consistent Deformation (1).pdf
 
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docxCONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
 
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdfModul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
 
Pertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdf
Pertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdf
Pertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdf
 

wisc shira.docx

  • 1. LAPORAN HASIL PEMERIKSAAAN PSIKOLOGI IDENTITAS Nama : Shira Manita Khansa Jenis Kelamin : Perempuan Usia : 6 Tahun 5 bulan 29 Hari Alamat : Yogyakarta JENIS TES YANG DIGUNAKAN WISC : ± 90 Menit
  • 2. LAPORAN HASIL PEMERIKSAAAN PSIKOLOGI I. Identitas Nama : Shira Marita Khansa Jenis Kelamin : Perempuan Usia : 6 Tahun 5 bulan 29 hari II. Hasil Test WAIS No. RINGKASAN Tes Angka Kasar Angka Skala Kategori Tiap Subtest 1. Informasi 7 10 Rata-rata 2. Pengertian 4 7 Rata-rata bawah 3. Hitungan 4 9 Dibawah rata-rata 4. Persamaan 6 12 Rata-rata atas 5. Perbendaharaan kata 5 3 Dibawah rata-rata 6. (Rentangan angka) 4 6 Dibawah rata-rata Angka Verbal = 5/6 x 47 = 39 7. Melengkapi gambar 6 9 Rata-rata 8. Mengatur gambar 3 6 Dibawah rata-rata 9. Rancangan balok 0 4 Dibawah rata-rata 10. Merakit obyek 13 10 Rata-rata 11. Simbol 35 11 Rata-rata atas 12. (Mazes) 3 5 Dibawah rata-rata Angka Performance 5/6 x 45 = 38 Angka Total = 92 ANGKA VERBAL : 39 IQ = 86 ANGKA PERFORMANCE : 38 IQ = 83 ANGKA SKALA LENGKAP : 77 IQ = 83
  • 3. III. Kesimpulan Klasifikasi Full IQ IQ Kriteria Keterangan >128 Very superior 120 – 127 Superior 111 – 119 Above Average 91 – 110 Average 80 – 90 Low Average 83* 66 – 79 Boder Line <65 Retardasi Mental IV. Observasi Selama Test Saat diberikan test WISC, subjek terlihat antusias untuk melakukan tes, terlihat dari ekspresi wajahnya yang riang ketika sedang dijelaskan tentang hal yang harus dilakukan serta pertanyaan-pertanyaan yang diajukan subjek mengenai tes yang akan dilakukan. Pada subtes pertama (informasi) subjek memberikan jawaban dengan lancar, sesekali tangannya mengetuk-ngetuk meja, ketika subjek sedang memikirkan apa jawabannya dari pertanyaan yang diberikan. Saat subtes kedua disajikan subjek hanya mampu menjawab 5 pertanyaan dan menjawab 3 pertanyaan dengan benar. Subjek juga terlihat dengan cepat mengatakan tidak tahu saat subjek tidak mengetahui jawaban dari pertanyaan yang diajukan. Pada subtes hitungan subjek terlihat berusaha untuk menghitung dengan cara menggerakan tangannya seperti orang sedang menuliskan angka di atas meja. Begitu juga ketika diberikan pertanyaan IQ = 83 Low Average
  • 4. yang lebih kompleks subjek terlihat berusaha menghitung jawaban dari soal yang diberikan dan benar dalam menjawab walaupun jawabna yang diberikan subjek tidak tepat. Pada subtes ke 4 (persamaan), subjek mampu menjawab dengan baik dan lancar, subjek terlihat sesekali melihat keatas dan kesamping sambil memikirkan jawaban yang akan diberikan pada soal yang diajukan. Namun pada subtes ke 5 (perbendaharaan kata), subjek terlihat memberikan jawaban dengan memikirkan terlebih dahulu sambil sesekali melirik kearah tester dan cenderung cepat mengatakan tidak tahu, setelah memikirkan jawaban dalam beberapa saat. Ketika diberikan subtes 6 (Rentangan angka) subjek mengulang angka ke muka subjek dapat mengulang angka dengan baik dan lancar sambil memandangkan pandangannya ke wajah tester. Akan tetapi, ketika mengulang angka ke belakang, pada rangkaian kelima, subjek mengatakan angka yang tidak terdapat dalam rangkaian tersebut. Saat diberikan subtes 7 subjek semakin terlihat antusias, subjek menunjukkan bagian yang hilang dengan mengatakan bagian tersebut, sesekali subjek menggaruk-garuk kepala ketika mencari bagian yang hilang tersebut. Sedangkan pada subtes ke 8 subjek terlihat memverbalisasikan gambar yang sedang diurutkannya, sehingga dapat menyusun gambar tersebut dengan mudah. Pada subtes rancangan balok dan merakit objek subjek terlihat bersemangat ini ditunjukan dari subjek yang langsung antusias untuk menyusun balok-balok dan potongan gambar yang disediakan. Subjek juga terlihat hati-hati ketika merancang dan menyusun potongan yang disediakan. Pada subtes rancangan balok di rancangan pola ke 5, subjek terlihat berusaha mengerjakan rancangan yang diberikan dan berhasil walaupun melewati waktu yang ditentukan. Ketika diberikan subtes 11 subjek mengerjakannya dengan hati-hati, sesekali melihat symbol yang berada diatasnya. Pada subtes terakhir subjek hanya mengangguk ketika selesai diberikan intruksi dan menyelesaikan dengan cepat tugas yang diberikan tanpa terlihat
  • 5. kebingungan. Pada subtes terakhir (Mazes) pada awalnya subjek sangat antusias dalam mengerjakan tes tersebut. Hal tersebut nampak pada awal diberikan subjek dengan cepat ketika menggambar, namun ketika di akhir tes subjek hanya menggaris sedikit saja dan mengatakan bahwa subjek tidak bisa menyelesaikan tes tersebut. V. Interpretasi/Kesimpulan Potensi kecerdasan atau kapasitas yang dimiliki subjek termasuk dalam kategori dibawah kemampuan anak seusianya, ditandai dengan skor IQ 83, hal ini menunjukkan bahwa kemampuan kognitif subjek kurang opimal dibanding dengan anak seusianya dan memerlukan pendampingan sehingga potensi subjek dapat dikembangkan. . Kemampuan verbal subjek berbanding sama atau setara dengan kemampuan performance subjek. Hal ini ditandai dengan skor IQ verbal subjek 86 yang termasuk dalam kategori di atas rata-rata sedangkan skor IQ performance subjek sebesar 83 yang berada pada kategori rata-rata. Jarak simpangan skor IQ verbal dan performance tidak terlalu jauh, hal ini mengindikasikan bahwa subjek memiliki kemampuan yang sama atau seimbang antara otak kiri dan kanan. Kemampuan yang dimiliki oleh subjek hampir sama dan seimbang antara kemampuan berpikir konsep, menyerap informasi, kemampuan spasial serta kemampuan subjek dalam berpikir runtut. Subjek memiliki kemampuan dalam membentuk konsep-konsep abstrak dan berfikir asosiatif yang baik. Selain itu, subjek memiliki motivasi yang cukup baik dalam merespon tugas yang menyangkut kecepatan dan ketelitian akan tetapi toleransi terhadap daya tahan stress dalam menghadapi sebuah tugas kurang digunakan dengan baik. Kemampuan subjek dalam menyerap informasi berupa kata maupun angka tergolong cukup baik. Hal tersebut didukung dari kemampuan subjek untuk mengingat dalam jangka panjang sudah cukup baik. Subjek juga memiliki kemampuan belajar yang cukup serta
  • 6. konsentrasi yang baik namun tidak optimal dikarenakan keterbatasan informasi yang diberikan di keluarga atuapun pada lingkungan sekitar subjek. Subjek juga memiliki kemampuan motorik yang cukup baik sehingga subjek dapat berhasil memecahkan masalah baru dengan cukup baik. Subjek memiliki kemampuan yang cukup dalam bekerja dengan angka dan cukup mampu menggunakannya secara tepat, sehingga mudah menangkap pelajaran yang berupa aritmatika. Subjek memiliki kemampuan yang kurang baik dalam mengorganisasi secara visual serta memiliki pemusatan perhatian yang kurang baik pula terhadap suatu objek. Selain itu, subjek juga memiliki kemampuan yang kurang baik pada kemampuan pandang ruangnya. Kemampuan tersebut yaitu kemampuan dalam memahami ide atau memahami struktur melalui visualisasi. Hal tersebut didukung oleh kemampuan anak yang kurang mampu berkonsentrasi dengan baik, perencanaan yang kurang baik, kemampuan koordinasi mata dan jari-jari tangan yang kurang baik serta ingatan jangka panjang yang kurang baik juga sehingga mampu memahami atau mengenali suatu objek yang pernah dikenalnya. Kondisi ini membuat subjek kurang mampu mengenal, mengetahui, dan menyusun bentuk suatu objek dari bagian-bagian tertentu yang terpisah. Selain itu dapat menghambat subjek dalam membentuk suatu konsep dan menganalisis sebuah persoalan. Kemampuan subjek dalam berpikir runtut yang juga belum optimal sesuai dengan perkembangan anak sesusianya.. Subjek memiliki kemampuan dalam mengorganisasi secara visual dengan kurang baik walaupun sebenarnya subjek memiliki pemusatan perhatian yang cukup baik terhadap suatu objek. Selain itu, subjek juga memiliki motivasi yang cukup baik dalam merespon tugas yang menyangkut kecepatan dan ketelitian, akan tetapi toleransi terhadap daya tahan stress dalam menghadapi sebuah tugas kurang digunakan dengan baik.
  • 7. Hasil kapasitas intelegensi optimal subjek juga belum optimal yakni IQ sebesar 87 yang mengindikasikan kemampuan memahami informasi, menganalisis serta mengungkapkan ide, perasaan masih belum optimal sesuai dengan perkembangan anak seusianya. Jika dibandingkan dengan hasil IQ skala lengkap atau hasil tes secara keseluruhan yang menunjukkan hasil IQ 83, hal tersebut menandakan bahwa performa subjek ketika menjalani tes sedikit kurang optimal karena hasil skor yang diperoleh dari hasil tes lebih rendah daripada hasil skor IQ optimal yang dimiliki subjek, walaupun sebenanrnya hasil perbandingan tersebut tidak jauh berbeda sehingga kapasitas intelegensi subjek dari hasil test dapat dikatakan sama dengan kapasitas intelegensi subjek yang sebenarnya.