Dokumen tersebut membahas beberapa objek wisata alam yang terdapat di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, di antaranya gua bertulis Liang Kobori, Danau Laut Napabale, pantai Walengkabola, pulau Munante, dan pulau Indo. Kebanyakan objek wisata tersebut memiliki keindahan alam seperti pantai pasir putih, gua bertulis peninggalan purbakala, danau air laut terjebak karang, serta memiliki nilai sejarah dan bud
1. 1. Pantai Meleura
Pantai Meleura merupakan objek wisata pantai yang terletak di Desa Lakarinta
Kecamatan Lohia Kabupaten Muna. untuk mencaoai lokasi tersebut dapat
ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda 2 dan 4 dengan jarak tempuh 18
Km kurang lebih 15 menit untuk sampai di tempat ini.
Di pantai meleura kita dapat menikmati indahnya alam pantai dengan udara yang
sejuk jauh dari polusi serta akan membuat setiap orang yang berkunjung merasa
damai dan nyaman. disekitar pantai meleura terdapat gua tempat pengintaian
para pejuang zaman dulu yang berfungsi mengintai setiap musuh yang datang, dan
saat ini telah di jadikan tempat pengistrahatan para pengunjung yang datang
bahkan ada yang menginap. sesuatu yang unik si pantai ini banyak terdapat
gugusan pulau kecil yang bentuknya menyerupai jamur yang tumbuh berdampingan
dengan luas area 10 Ha.
2. 2. Pantai Kota Raha
Pantai Kota Raha Mulai di tata pada tahun 2004 pada masa pemerintahan Bupati
Muna Ridwan Bae, dimana pada objek wisata ini banyak terdapat fasilitas saran
olah raga di dalamnya antara lain, arena dayung,
gedung saran olah raga dan
juga kolam renang, apa lagi dalam areal lokasi wisata ini juga sering
digunakan berbagai ifent yang berskala nasional maupun Internasional seperti,
lomba dayung dan festival layang Internasional yang memiliki luas kurang lebih
3000m.
3. Bakealu
3. INGIN berwisata dengan suasana berbeda, unik, menarik, eksotik, jawabannya
hanya ada di Muna. Kota kecil di kepulauan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Sejumlah destinasi primadona ditawarkan ke wisatawan. Sayang lemahnya
promosi dan publikasi, membuat destinasi Muna terpinggirkan, terlupakan dari
peta pariwisata Indonesia. Padahal potensinya luar biasa.
Luar Biasa lantaran obyek wisata di Muna, tidak ditemukan di daerah lain apalagi
di belahan dunia. Seperti Gua Liang Kobori atau gua bertulis di Desa Liangkabori
Kecamatan Lohia, yang jaraknya sekitar 12 kilometer dari ibukota Muna. Dengan
kondisi geografis alamnya yang menantang berupa karang atoll, batuan karst,
panorama alam yang masih hijau perawan, ternyata di kawasan ini terdapat 21
gua, yang unik dan menarik.
Gua Liang Kobori memiliki lebar 30 meter, tinggi 5 meter dengan kedalaman 50
meter ini, menyimpan berbagai misteri peradaban kehidupan manusia zaman dulu,
dulu kala. Bahkan kehidupan masa lalu, tergambar jelas di dalam dinding gua yang
dihiasi berbagai relief lukisan tangan peninggalan purbakala dari peradaban
neolitik. Ada lebih dari 130 goresan tangan berwarna merah dengan motif
perahu, bintang, orang bermain layang-layang, orang menari, orang sedang
berburu rusa, seorang menaiki seekor gajah, gambar matahari, gambar pohon
kelapa , gambar binatang ternak seperti sapi, kuda dan masih banyak gambar
relief lainnya.
Goresan-goresan itu masih orisinil, utuh, terawat dan terjaga jangan sampai
dirusak tangan-tangan jahil. Bahkan, bentuk dan kecemerlangan warnanya hingga
kini masih menjadi misteri, terutama bahan tinta yang digunakan manusia purba
dalam melukis di dinding gua. Budayawan Muna, Landoles mencermati lukisan
relief itu menggunakan bahan tanah liat dicampur getah pohon, yang melekat di
sekitar gua. Kuasnya menggunakan sejenis alang-alang yang diikat menyerupai
4. kuas.
Daya tarik lain di dalam gua, terdapat terowongan alami sepanjang 20 meter.
Didalamnya terdapat stalaktif bahkan tetesan air dari atap gua, yang menetes
setiap detik sehingga menimbulkan bunyi dentingan air yang memukau. Warna
langit-langit gua juga khas, agak kehitam-hitaman bekas mirip bekas perapian
manusia purba, untuk mengusir hawa dingin dan tempat memaksa.
Selain wisata gua, Muna juga punya Danau Laut Napabale yang menakjubkan.
Keunikan alam ini karena air laut terjebak cincin karang yang akhirnya
membentuk cawan. Air berkubang luas dilingkari bukit-bukit karang yang tinggi
dan terjal. Bukit rimbun menghijau nan kokoh seperti benteng penjaga napabale
yang mirip lukisan vagina alam. Napabale yang terletak di tebing tinggi Lohia,
dekat pantai dengan pemandangan Selat Buton. Dari kejauhan, nampak air laut
mengalir lewat gua-gua kecil di kaki bukit karang. Ada tiga karang besar yang
ditumbuhi pepohonan liar. Bentuknya seperti tube fallopi, dan tempat ini menjadi
lorong jutaan berbagai spesies ikan laut yang hidup di Selat Buton.
Danau ini juga ada terowongan alami di bawah kaki bukit yang menghubungkan
danau Laut Napabale dengan lautan di Selat Buton. Panjang terowongan kurang
lebih 50 Meter dan Lebar sekitar 15 Meter. Untuk melintasi terowongan itu,
harus menunggu air laut surut karena jika air pasang, terowongan Napabale
tertutup air. Dari terowongan gua karang bisa berjalan kaki sambil menikmati
batuan karang stalakmit dan stalaktik yang eksotik. Terowongan itu menuju tepi
pantai yang pemandangannya begitu indah serta hamparan pasir yang bersih
alami.
Obyek wisata lain yang tak kalah menarik, batu berbentuk kapal di Raha.
Menurut cerita batu itu berasal dari kapal Sawerigading yang terdampar dan
akhirnya membatu. Selain itu, bagi yang gemar Diving bisa menyelam di laut
dalam sambil mencari uang logam, benda antik peninggalan kapal asing yang
tenggelam ratusan tahun yang lampau. Destinasi lain, Air Terjun Kalima-lima yang
memiliki ketinggian 30 meter. Juga ada Danau Montonuno yang airnya jernih yang
dikeliling hutan yang alami.
Yang tak kalah menarik, ada layang-layang tradisional peninggalan sejarah yang
masih terawat baik. Keunikan layangan ini terbuat dari bahan alami seperti, daun
kolope dari tumbuhan ubi hutan, bambu rami dan benang yang terbuat dari serat
nanas hutan. Bentuk layang-layang ini mirip dengan relief yang tergores pada
dinding gua liang kobori.
Selain itu Muna punya atraksi adu kuda. Pogeraha Adara atau adu kekuatan kuda
ini sudah lama melekat di masyarakat Muna, sudah menjadi bagian kebudayaan
yang tak pernah ditinggalkan. Setiap tahun sedikitnya tiga kali atraksi Adu Kuda
digelar di lapangan terbuka Kecamatan Lawa, sekitar 20 km dari Raha, kota
Kabupaten Muna.
Atraksi menarik peninggalan raja-raja Muna di era pergerakan. Masa lalu, adu
5. kuda dipertontonkan oleh Raja-raja Muna jika kedatangan tamu penting dari
Jawa atau daerah lain. Pertunjukan adu kuda itu dimaksudkan sebagai
penghormatan kepada tamu. Kini digelar secara rutin bertepatan hari-hari besar.
Atraksi ini dimulai dengan memunculkan kuda-kuda betina yang dipimpin seekor
kuda jantan yang berbadan besar dan garang. Di tempat lain, dimunculkan juga
seekor kuda jantan yang fisiknya sama besar. Kuda jantan itu akan segera
berusaha mendekatkan dirinya ke kuda-kuda betina yang ada di tempat terpisah.
Sementara kuda jantan yang ditugasi memimpin sejumlah kuda betina, pasti
marah jika melihat kuda jantan asing dalam kelompoknya. Dalam posisi seperti
itulah peristiwa pertarungan kuda terjadi. Sungguh menarik.
Jika ingin ke Muna, lebih baik bulan Juni karena Pemerintah Daerah bekerjasama
dengan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata akan menggelar Festival Layanglayang Internasional, yang dihadiri pengemar layangan dari penjuru tanah air,
juga mancanegara seperti Malaysia, Singapura, Filipina, Amerika Serikat, Jepang,
Korea, bahkan Jerman. ”Kami akan terus gencar mempromosikan Muna, karena
selama ini obyek wisata Muna belum terpubliksasi. Kewajiban kami untuk
menggairahkan destinasi Muna,” kata Suriansyah Siregar, Kasubdit Promisi
Tujuan Wisata
4. Walengkabola
6. ini adalah salah satu keajaiban tuhan,permandian walengkabola, sebuah pantai
yang memiliki panjang kurang lebih 1 km tersebut dengan pasir putihnya nampak
dari lautan luas mirip sebuah lukisan, permandian ini terletak di kec. tongkuno,
Kab. Muna, 72 Km dari kota Raha dengan jarak tempuh selama 1 jam. Pada
mulanya Walengkabola adalah sebuah nama perkampungan. permandian ini tidak
hanya kuat dengan motif keindahannya alam pantainya, akan tetapi juga nuansa
mistiknnya, disebabkan disekelilingnya banyak pekuburan orang-orang jaman
dahulu kala yang menghuni pantai ini. tidak sedikit wisatawan domestik maupun
asing yang telah berkunjung ke tempat ini, bahkan ada yang bermalam untuk
merasakan nuansa alam pantai walengkabola yang begitu menyatu dengan jiwa
para pengunjung, dengan berbagai fasilitas hiburan, anda di jamin puas.
5. Munante
7. pulau Munante terletak antara pulau Muna dan Pulau Butun, munante dikelilingi
pasir putih yang indah dan sumber air tawar di tengah pulau tersebut,
Permandian pantai Munante dapat di tempuh dengan menggunakan kapal motor
selama kurang lebih 15 menit dari kota Raha Ibu kota Kab. Muna, cocok bagi anda
yang gemar jet sky atau gemar dengan menyelam melihat keindahan beragam
biota lautnya yang indah.
6. Pulau Indo
Nikmati keindahan pantai pulau Indo, sebuah permandian yang terletak di Desa
Lasama, Kec. Tikep, 50 km sebelah selatan kota Raha. Pulau Indo adalah salah
8. sebuah pulau kecil dari gugusan pulau-pulau sekitarnya yang berukuran
350 x 50 m dengan pantai pasir putih yang landai merupakan tempat yang pas
untuk anda penggemar jet sky, selai itu anda dapat menikmati keindahan
pemendangan sunrise n sunset. Pulau indo memiliki nilai estetis yang tidak kala
menariknya dengan permandian pantai yang ada di Indonesia seperti pantai Kuta
Bali dan yang lainnya, sejauh ini beberapa wisatawan domestik n asing yang telah
berkunjung ketempat tersebut