Wirausaha Produk Produk Budidaya Ternak Unggas Petelur
1. BUDIDAYA TERNAK PETELUR
MILIK BAPAK ANTON
Oleh
Kelompok 4 :
1. Rajib Fatturahman (19)
2. Reyhan Mahardika (20)
3. Rizka Dewi Anggraini (21)
4. Shella Noer Utami (22)
5. Syapna Dara Rona Puspita (23)
6. Tata Adi Nugroho (24)
2. Budidaya adalah tindakan mengelola sumber daya
nabati untuk diambil hasilnya, atau bisa juga diartikan
sebagai usaha memelihara tenaman atau ternak
mulai dari menyiapkan benih atau bibit untuk dipanen
hasilnya.
Unggas adalah jenis hewan yang termasuk ke dalam
kelompok burung-burungan. Ciri-ciri unggas adalah
bersayap, berbulu, berkaki, dan memiliki paruh.
Berdasar produk yang dihasilkan, kita mengenal
unggas petelur dan unggas pedaging.
Unggas petelur adalah unggas yang dipelihara untuk
menghasilkan telur, sedang pedaging adalah unggas
yang menghasilkan antara lain adalah ayam,
bebek/itik, burung puyuh, dan angsa.
3. Identitas Narasumber
Nama : Bapak Anton
Alamat : Bedukan, Pleret, Bantul
Awal usaha: sejak tahun 2008
Karyawan : untuk karyawan, Bapak Anton
hanya memiliki 2 karyawan saja,
itupun berasal dari warga yang
memang telaten dalam menggurus
hewan ternak, seperti unggas.
4.
5. Jenis Unggas
Jenis unggas : Bapak Anton memilih bebek
petelur (BebekTuri Bantul)
Bebek Turi Bantul merupakan jenis itik asli
Indonesia yang berasal dari Yogyakarta, tepatnya
Bantul. Itik ini juga dikenal sebagai itik Mataram,
karena diaggap sebagai jenis itik peninggalan
Kerajaan Mataram. Dilansir, turi berasal dari
persilangan itik lokal dengan import.
Banyak unggas: saat ini Bapak Anton telah
memiliki 1000 ekor bebek
petelur.
6. Harga satuan : untuk bebek yang sudah
siap sebagai petelur
berkisar 180.000,-/ekor.
Banyak unggas mati : untuk jumlah unggas yang
mati selama periode
budidaya adalah 2% dari
jumlah peliharaan.
Vaksin/obat : pada bubidaya bebek
petelur ini Bapak Anton
memilih untuk memberi
antiseptik pada
peliharaannya.
7.
8. Kandang
Jumlah kandang : sebanyak 2 unit, untuk 1 unit
berisi 500 ekor bebek.
Biaya : untuk membuat satu
unit kandang,
menghabiskan biaya
sebesar 20juta.
Lahan : sewa, dihitung per 1
meter sebesar 7.000,-
per tahun.
9.
10. Bibit
Dalam budidaya bebek petelur ini, Bapak
Anton ternyata mendapatkan bibit bebek
dari seorang penyetor (bibit bebek turi).
Untuk usia bibit bebek ini sekitar 45 hari.
Harga yang Bapak Anton keluarkan untuk
membeli bibit ini sekitar 4.000 / ekor.
11.
12. Pakan
untuk pakan bebek ini, Bapak Anton membeli di
toko, di Jalan Imogiri.
Bapak Anton membeli pakan tergantung kondisi
bebek, rata-rata bebek membutuhkan 1,4 ons /
ekor, sehingga 1000 ekor x 1,4 ons = 140o ons =
140kg.
untuk jenis pakannya sendiri, ada katul dan sego
garing.
untuk harga pakannya sendiri, tidak terlalu mahal
karena Bapak Anton hanya membeli katul saja
sekitar 2000/Kg, sedang untuk sego garingnya
beliau memilih untuk membuat sendiri.
13.
14. Penyakit
Penyakit unggas : flu burung
Banyak unggas : banyak unggas yang terkena penyakit
hanya sekitar 2-5 ekor saja.
Obat : Bapak Anton tidak memberi obat pada
bebek yang terkena penyakit, tetapi Bapak
Anton selalu mencegahnya dengan
memberi antiseptik, sanitasi,
membersihkan kandang, bahkan jika
masih ada bebek yang terkena flu burung,
BapakAnton lebih memilih menjualnya.
15. - Fumisid, untuk desinfeksi
kandang, alat-alat
peternakan, dan ruang
penetasan
-Vidone, untuk desinfeksi
kandang, peralatan
peternakan, alat-alat
transportasi,dan sanitasi
air minum.
- Destan, untuk desinfektan
dan antiseptik pada
peternakan.
JENISVAKSIN
16.
17. Masa Produktif Bebek
bebek turi dapat memproduksi telur pada usia 25
minggu, tetapi puncak produksinya pada saat
usia 7 bulan
masa produktif bebek adalah 2-3 bulan.
jumlah telur adalah 180-200 lebih untuk per
tahunnya.
18.
19. Pemasaran
Bapak Anton menjual telur hasil budidaya ini
seharga 1.700/ telur dengan diambil oleh para
pedagang kecil.
Untuk penghasilannya, dapat mencapai
600.000/hari. Sedangkan untuk keuntungannya
sebesar 40% dari modal budidaya. Jadi keuntungan
budidaya tergantung dari banyak telur yang
dihasilkan.
20. Daftar Harga Telur Bebek
No. NAMA DAERAH HARGA (per butir)
1. Karangkajen,Yogyakarta Rp 2.000,-
2. Sentolo, Kulonprogo Rp 1.700,-
3. Madugondo, Sitimulyo, Piyungan Rp 1.800,-
4. Gampingan, Sitimulyo, Piyungan Rp 1.800,-
5. Pendowoharjo, Sewon, Bantul Rp 2.000,-
6. Tamantirta, Kasihan, Bantul Rp 1.700,-