Dokumen tersebut membahas tentang pencemaran lingkungan dan upaya penanggulangannya. Beberapa poin kunci meliputi definisi pencemaran lingkungan, jenis-jenis pencemaran (udara, air, tanah), sumber dan dampak pencemaran, serta langkah-langkah penanggulangan seperti modifikasi proses industri dan penerapan standar emisi.
Polusi merupakan masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukkannya.
Lingkungan yang mengalami pencemaran akan memberikan dampak negatif bagi MH di dalamnya
Pencemaran lingkungan merupakan masalah kita bersama, yang semakin penting untuk diselesaikan, karena salah satunya menyangkut kesehatan dalam kehidupan kita. Siapapun bisa berperan serta dalam menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini, termasuk kita. Dimulai dari lingkungan yang terkecil, diri kita sendiri, sampai ke lingkungan yang lebih luas.
Polusi merupakan masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukkannya.
Lingkungan yang mengalami pencemaran akan memberikan dampak negatif bagi MH di dalamnya
Pencemaran lingkungan merupakan masalah kita bersama, yang semakin penting untuk diselesaikan, karena salah satunya menyangkut kesehatan dalam kehidupan kita. Siapapun bisa berperan serta dalam menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini, termasuk kita. Dimulai dari lingkungan yang terkecil, diri kita sendiri, sampai ke lingkungan yang lebih luas.
Hasil dari #INC4 #TraktatPlastik, #plastictreaty masih saja banyak reaksi ketidak puasan, tetapi seluruh negara anggota PBB bertekad melanjutkan putaran negosiasi
berikutnya: #INC5 di bulan November 2024 di Busan Korea Selatan
Cerita sukses desa-desa di Pasuruan kelola sampah dan hasilkan PAD ratusan juta adalah info inspiratif bagi khalayak yang berdiam di perdesaan
.
#PartisipasiASN dalam #bebersihsampah nyata biarpun tidak banyak informasinya
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...muhammadnoorhasby04
Gas rumah kaca memainkan peran penting dalam mempengaruhi iklim Bumi melalui mekanisme efek rumah kaca. Fenomena ini alami dan esensial untuk menjaga suhu Bumi tetap hangat dan layak huni. Namun, peningkatan konsentrasi gas rumah kaca akibat aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan praktik pertanian intensif, telah memperkuat efek ini, menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim yang signifikan.Pemanasan global membawa dampak luas pada berbagai aspek lingkungan, termasuk suhu rata-rata global, pola cuaca, kenaikan permukaan laut, serta frekuensi dan intensitas fenomena cuaca ekstrem seperti badai dan kekeringan. Dampak ini juga meluas ke ekosistem alami, menyebabkan gangguan pada habitat, distribusi spesies, dan interaksi ekologi, yang berdampak pada keanekaragaman hayati.
Untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh peningkatan gas rumah kaca dan perubahan iklim, upaya mitigasi dan adaptasi menjadi sangat penting. Langkah-langkah mitigasi meliputi transisi ke sumber energi terbarukan, peningkatan efisiensi energi, dan pengelolaan lahan yang berkelanjutan. Di sisi lain, langkah-langkah adaptasi mencakup pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap cuaca ekstrem, pengelolaan sumber daya air yang lebih baik, dan perlindungan terhadap wilayah pesisir.Selain itu, mengurangi konsumsi daging, memanfaatkan metode kompos, dan pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap perubahan iklim adalah beberapa tindakan konkret yang dapat diambil untuk mengurangi dampak gas rumah kaca.Dengan pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme dan dampak dari efek rumah kaca, serta melalui kolaborasi global yang kuat dan langkah-langkah konkret yang efektif, kita dapat melindungi planet kita dan memastikan kesejahteraan bagi generasi mendatang.
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistemd1051231041
Pirit merupakan zat di dalam tanah yang terbawa karena adanya arus pasang surut. Zat ini dapat membahayakan ekosistem sekitar apabila mengalami reaksi oksidasi dan penyebab utama mengapa tanah menjadi masam, karena mengandung senyawa besi dan belerang. Studi kasus ini bertujuan untuk menganalisis pembentukan, dampak, peran, pengaruh, hingga upaya pengelolaan lingkungan yang dapat dilakukan guna mengatasi masalah ekosistem yang terjadi.
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...d1051231072
Lahan gambut adalah salah satu ekosistem penting di dunia yang berfungsi sebagai penyimpan karbon yang sangat efisien. Di Asia Tenggara, lahan gambut memainkan peran krusial dalam menjaga keseimbangan ekologi dan ekonomi. Namun, seiring dengan meningkatnya tekanan terhadap lahan untuk aktivitas pertanian, perkebunan, dan pembangunan infrastruktur, degradasi lahan gambut telah menjadi masalah lingkungan yang signifikan. Degradasi lahan gambut terjadi ketika lahan tersebut mengalami penurunan kualitas, baik secara fisik, kimia, maupun biologis, yang pada akhirnya mengakibatkan pelepasan karbon dalam jumlah besar ke atmosfer.
Lahan gambut di Asia Tenggara, khususnya di negara-negara seperti Indonesia dan Malaysia, menyimpan cadangan karbon yang sangat besar. Diperkirakan bahwa lahan gambut di wilayah ini menyimpan sekitar 68,5 miliar ton karbon, yang jika terlepas, akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap emisi gas rumah kaca global.
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdfBrigittaBelva
Berada dalam kerangka Mata Kuliah Riset Periklanan, tim peneliti menganalisis penggunaan pendekatan "fear appeal" atau memicu rasa takut dalam kampanye #TogetherPossible yang dilakukan oleh World Wide Fund (WWF) untuk mengedukasi masyarakat tentang isu lingkungan.
Analisis dilakukan dengan metode kualitatif, meliputi analisis konten media sosial WWF, observasi, dan analisis naratif. Tidak hanya itu, penelitian ini juga memberikan strategi nyata untuk meningkatkan keterlibatan dan dampak kampanye serupa di masa depan.
2. Pencemaran Lingkungan
Pencemaran Lingkungan masalah kita bersama
Siapapun bisa ikut berperan penyebab &/
penyelesai masalah.
Problem Solving :
1. Jenis –jenis Pencemaran Lingkungan (tempat)
2. Bahan pencemar dan tingkat pencemaran
3. Indikator pencemaran lingkungan
4. Dampak pencemaran lingkungan dan
kesmas
5. Upaya-upaya penanggulangan pencemaran
lingk.
3. Lingkungan Hidup
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang
dengan semua benda, daya, keadaan, dan
makhluk hidup, termasuk dengan manusia dan
perilakunya yang mempengaruhi alam,
kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan
manusia serta makhluk lainnya.
Faktor-faktor Lingkungan hidup :
Abiotik, biotik, dan budaya satu kesatuan yang
berinteraksi, saling mempengaruhi dan
membutuhkan, sehingga kerusakan pada salah
satu faktor akan berpengaruh pada faktor
lainnya.
4. Pencemaran Lingkungan
Pencemaran lingkungsan adalah masuknya atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat energy, atau
komponen lain ke dalam lingkungan atau
berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan
manusia atau proses alam, sehingga mutu kualitas
lingkungan turun sampai tingkat tertentu yang
menyebabkan lingkungan tidak dapat berfungsi
sesuai kegunaannya.
Bahan Polutan jumlah melebihi normal, berada
dalam waktu dan tempat yang tidak tepat
kerugian thd makhluk hidup.
Jenis Pencemaran : Udara; Air; Tanah
5. Pencemaran Bahan Pencemar
1. Pencemaran kimiawi : Gas CO2, bahan logam
berat (Hg, Pb, As Cd, Cr, Ni), bahan radioaktif, sisa
deterjen, minyak, pupuk anorganik.
2. Pencemaran biologi : berbagai macam
mikroorganisme, antara lain : coli, Entamoeba coli,
Salmonella thyposa.
3. Pencemaran fisik : Logam, botol, kaleng, kaca,
plastic, karet.
6. Tingkat Pencemaran
Pencemaran ringan : pencemaran yang mulai
menimbulkan gangguan ekosistem lain.
Contohnya : Pencemaran asap kendaraan
bermotor.
Pencemaran berat : Pencemaran yang
mengakibatkan penyakit kronis.
Contohnya : Pencemaran saat kejadian Minamata
di Jepang
Pencemaran akut : Pencemaran yang dapat
mematikan hanya dalam waktu seketika.
Contohnya : pencemaran gas CO dari knalpot yang
mematikan orang di dalam mobil tertutup,
pencemaran radioaktif serta pencemaran racun ikan
[1].
7. PENCEMARAN UDARA
Kualitas Udara Emisi
Kualitas Udara Ambien
Kualtias Udara Dalam Ruang (In door)
KEBISINGAN
GETARAN
PENCEMARAN UDARA
8. Dampak pada Kualitas Udara dan Iklim
dari Suatu Kegiatan Pembangunan
Tingkat dan konsentrasi dari emisi kimia
dan pengaruhnya terhadap lingkungan
Bahan partikulat
Bau yang dihasilkan
Ada tidaknya perubahan iklim
9. DAMPAK KEGIATAN PEMBANGUNAN DAN
OPERASIONAL
Pembukaan lahan
Perubahan pemanfaatan lahan
Alat berat dan transportasi
Sumber energi (generator listrik,
boiler)
Emisi operasional industri (mesin-
mesin) pada cerobong
IPAL
Dsb.
11. PENCEMARAN UDARA
Sumber polusi utama :
Transportasi,
Industri
Rumah tangga.
Konsentrasi polutan udara adalah relatif kecil sedangkan volumenya
sangat besar
Pengendalian pencemaran udara adalah upaya pencegahan dan
/atau penanggulangan pencemaran udara serta pemulihan
mutu udara
Pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat,
energi, dan/atau komponen lain ke dalam udara ambien oleh
kegiatan manusia, sehingga mutu udara ambien turun sampai ke
tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambien tidak dapat
memenuhi fungsinya;
12. Konsentrasi polutan dipengaruhi :
Tinggi-rendah tempat
Keadaan cuaca
Pergerakan atmosfir udara :
Arah angin
Kecepatan angin
Perubahan angin
Pergerakan suhu panas
Pengaruh tinggi/rendah/permukaan
Pergerakan polusi udara :
1. Lokal (dalam industri, desa, kota)
2. Regional (berberapa negara terdekat)
3. Global (perubahan cuaca dunia)
14. EMISI
Emisi adalah zat, energi dan/atau komponen lain yang
dihasilkan dari suatu kegiatan yang masuk dan/atau
dimasukkannnya ke dalam udara ambien yang mempunyai
dan/atau tidak mempunyai potensi sebagai unsur pencemar;
Sumber emisi adalah setiap usaha dan/atau kegiatan yang
mengeluarkan emisi dari sumber bergerak, sumber bergerak
spesifik, sumber tidak bergerak, maupun sumber tidak
bergerak spesifik;
Sumber bergerak adalah sumber emisi yang bergerak atau
tidak tetap pada suatu tempat yang berasal dari kendaraan
bermotor;
Sumber bergerak spesifik adalah sumber emisi yang bergerak
atau tidak tetap pada suatu tempat yang berasal dari kereta
api, pesawat terbang, kapal laut dan kendaraan berat lainnya;
Sumber tidak bergerak adalah sumber emisi yang tetap pada
suatu tempat;
Sumber tidak bergerak spesifik adalah sumber emisi yang
tetap pada suatu tempat yang berasal dari kebakaran hutan
dan pembakaran sampah
15. 0
50
100
150
200
250
2000 2001 2002 2003 2004
Tahun
Debu(mg/Nm3)
Bantarjati
Puspanegara
BML
Grafik Penurunan
emisi debu setelah
menggunakan alat
pengendali debu
Electrostatic
Precipitator (EP)
pada tahun 2001
Grafik Penurunan konsentrasi
debu ambien di sekitar pabrik
setelah menggunakan alat
pengendali debu Electrostatic
Presipitator (EP) pada tahun 2001
0
20
40
60
80
100
120
JanuariFebruari
M
aret
April
M
ei
Juni
JuliAgustus
Septem
berOktober
Novem
ber
Desem
ber
Bulan
Debu(mg/Nm3)
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
BML
16. Contoh : Sumber dan sifat limbah pada Industri Kulit
No Bentuk limbah Sumber limbah Sifat
limbah
1 Gas buang - proses basah Korosif
- Mesin pengecatan
- Proses pengolahan
- Proses pengolahan limbah
caur- Boiler
- Diesel
Dsb
2 Partikel Debu Mesin penyerutan (shaving) Korosif
Mesin Pengecilan ukuran
(grinder)Mesin pengampelasan
Hasil pembakaran, transportasi
Dsb
17. Karakteristik gas buang dan partikel debu
No Bentuk limbah Tempat pengukuran Kadar polutan NAB
1 Gas buang Ruang beam house
dan penyamakan
SO2 0.0144 – 0.0166 5 ppm
NH3 0.0307 – 0.3576 18 ppm
H2S 0.00345 – 6.8807 10 ppm
2 Partikel debu Ruang penyerutan
(shaving)
Ruang
pengampelasan
(buffing)
0.01579 – 0.3988 mg/m3 10
mg/m3
Ruang proses
penyamakan
1.574 mg/m3
3 Suhu Ruang proses
penyamakan
32.07 – 35.5 o
C
4 Kelembaban (RH) 65.70 – 82.74 %
19. AMBIEN
Udara ambien adalah udara bebas di permukaaan bumi
pada lapisan troposfir yang berada di dalam wilayah
yurisdiksi Republik Indonesia yang dibutuhkan dan
mempengaruhi kesehatan manusia, makhluk hidup dan
unsur lingkungan hidup lainnnya;
Baku mutu udara ambien adalah ukuran batas atau kadar
zat, energi, dan/atau komponen yang ada atau yang
seharusnya ada dan/atau unsur pencemar yang ditenggang
keberadaannya dalam udara ambien;
22. KUALITAS UDARA DALAM RUANGAN
(INDOOR)
Kualitas udara dalam ruang untuk melindungi
penghuni ruangan terutama ruang kerja
Surat Edaran Menaker No. 1 tahun 2003
Faktor : Kimia dan Fisik
23. 1. PP RI No. 41/1999: Pengendalian Pencemaran udara
2. KepMen.LH No.13/1995: BME sumber tidak bergerak
3. KepMen.LH No. 15/1996 : BME sumber bergerak
4. KepMenLH No. 45/1997 : ISPU
5. KepMenLH No. 48/1996 : Kebisingan
6. KepMenLH No. 49/1996 : Getaran
7. KepMenLH No. 50/1996 : Kebauan
8. KepMenLH No. 205/1996 : Pedoman Teknis
Pengendalian pencemaran udara sumber tidak bergerak
PERUNDANGAN DAN PERATURAN
24. BAKU TINGKAT KEBAUAN (KEP-50/MENKLH/11/1996)
No. Parameter Satuan Nilai
batas
Metoda pengukuran Peralatan
1 Amoniak (NH3) ppm 2.0 Metoda Indofenol Spektrophotometer
2 Metil Merkaptan
(CH3SH)
ppm 0.002 Absorpsi gas Gas Khromatografi
3 Hidrogen sulfida
H2S
ppm 0.02 a. Merkuri tiosonat
b. Absorpsi gas
Spektrophotometer
Gas Khromatografi
4 Metil sulfida
(CH3)2S
ppm 0.01 Absorpsi gas Gas Khromatografi
5 Stirena
(C6H5CHCH2)
ppm 0.1 Absorpsi gas Gas Khromatografi
25. Kebisingan adalah
suara yang tidak dinginkan
Suara pada waktu dan tempat yang salah
Gangguan kebisingan :
Percakapan
Pendengaran
Psikologis (marah, lelah, pusing, dsb)
Alat pengukur kebisingan : Sound level meter
getaran : Vibratometer
KEBISINGAN DAN GETARAN
26. No. Tahapan proses Mesin Kebisingan
(dbA)
1 Beam house dan
tanning
Drum Pickling,
tanning, retanning
79 – 82.5
2 Penyerutan Mesin shaving 77 – 83
3 Setting Mesin setting 90 - 95
4 Pengeringan Mesin pengeringan
/hanging
68 - 84
5 Pengampelasan Mesin buffing 79 - 83
Mesin toggling
6 Pelemasan Mesin embossing 84 - 85
7 Seterika Mesin pengecatan 78 - 80
8 Pengecatan (spray drying) 68 - 77
9 Pembangkit tenaga Boiller/diesel 78 - 80
Sumber dan nilai kebisingan pada industri kulit
Sumber Kebisingan :
Alat berat
Genset
Operasional peralatan
(pompa, grinder, gergaji, dsb)
Transportasi
27. Prinsip pengendalian pencemaran udara
Pada titik sumbernya (At the source).
Dengan cara mencegah teremisi ke atmosfir, lahan
dan tangani sebelum tersebar ke atmosfir.
Metoda Penanganan pada industri yang ada :
Penggantian/ perubahan bahan baku
Lebih mengefisienkan operasi dan peralatan
Perubahan operasi
Modifikasi atau penggantian peralatan proses
Adopsi alternatif metoda
28. PENGENDALIAN DAN PENCEGAHAN KEBISNGAN
1. Mengurangi getaran dari
sumber timbulnya suara
-membuat pondasi mesin dan
peredam suara
2. Menutup atau mengurangi
sumber suara
- penggunaan peredam suara
pada telinga (earplug)
dapat menurunkan 20 – 25
dBA
3. Melemahkan intensitas suara
- pemasangan dinding penyekat
(semen/beton, seng) dengan
ketebalan tertentu dapat
menurunkan 20-35 dBA
29. PENCEMARAN AIR
Pencemaran Air : diakibatkan oleh
masuknya bahan pencemar (polutan) yang
dapat berupa gas, bahan-bahan terlarut
dan partikulat
Pencemaran Air dapat melalui :
- Atmosfer.
- Tanah.
- Limpasan (run off).
- Limbah (domestik, industri).
30. A. Bahan Pencemar (Polutan)
a. Polutan tak Toksik (bahan-bahan
alami (tersuspensi dan nutrien)
b. Polutan Toksik :
(1) Logam Berat : Pb, Ni, Zn, Cu, Hg
(No Atom > 20)
(2) Senyawa Organik
- Pestisida Organoklorin
- Herbisida
- dll
(3) Gas (Khlorin dan Amonia)
(4) Anion (Sianida, Fluorida, Sulfida & Sulfat )
(5) Asam dan Alkali
31. 1. Limbah yang memerlukan O2
Berasal dari domestik, pupuk kotoran hewan, limbah
industri
Sumber :
Aliran kotoran alamiah dari tanah
Limbah rumahtangga
Pembusukan tumbuhan
Limbah industri (kilang minyak, pabrik kertas,
prosesing makanan)
8 Jenis Zat Pencemar:
JENIS DAN SUMBER
PENCEMARAN AIR
32. 2. Agen penyebab penyakit
Contoh : Bakteri dan virus
Sumber : Rumahtangga, rumah sakit, kotoran kebun
binatang.
3. Bahan kimia anorganik dan mineral, beberapa
kelompok :
a. Asam
Sumber : Tambang (terutama batu bara), limbah
industri.
33. b. Garam – garam
Sumber = Kotoran alamiah dari tanah, irigasi,
tambang, limbah industri, lapangan minyak
c. Logam beracun (Hg, Pb, Cd, Cr)
Sumber : limbah industri, bahan bakar minyak
(premium, premix), peleburan timbal, pestisida,
fungisida
34. 4. Bahan kimia organik:
a. Pestisida dan herbisida
Sumber : Pertanian, kehutanan,
pemberantasan nyamuk
b. Plastik
Sumber : Perumahan dan industri
c. Deterjen (Fosfat)
Sumber : Perumahan, industri, hotel, rumah
sakit
35. d. Senyawa Cl
Sumber : desinfeksi dengan Cl2, industri
kertas (bleaching)
5. Hara (Terutama nitrat dan fosfat)
Sumber : aliran dari lahan pertanian,
penambangan, domestik, industri, industri
pemrosesan makanan.
36. 6. Sedimen (Tanah, lumpur, pasir, bahan padat dari erosi)
Sumber : Erosi alamiah, limbah pertanian, tambang,
kegiatan konstruksi, kehutanan.
7. Bahan Radioaktif :
Sumber : alamiah (tanah, karang), penambnagan
uranium, pembangkit tenaga nuklir, percobaan senjata
nuklir.
8. Panas
Sumber : air pendingin pabrik
37. Dampak Pencemaran Air :
• Pencemaran air berdampak luas,
• Dapat meracuni sumber air minum,
• Meracuni makanan hewan,
• Ketidakseimbangan ekosistem sungai dan danau,
• Pengrusakan hutan akibat hujan asam,
• dan lain sebagainya.
38. JENIS ZAT YANG MENURUNKAN KUALITAS
AIR/KELUAR DARI BAKUMUTU
Limbah
Perlu Oksigen
Agen Penyebab
Penyakit
Bahan Anorganik
dan Mineral
Bahan Organik
Domestik, pupuk
kotoran hewan, limbah
industri.
Bakteri dan virus:
Rumahtangga, R. Sakit
Kotoran kbn binatang.
.Asam:tambang & industri
Garam:irigasi, tambang,
limbah industri, lapangan
minyak
Logam berat:industri, BBM,
pestisida, fungisida
Pestisida, herbisida,
plastik, detergen, seny Cl
39. Hara (N&P)
Sedimen
Bahan radioaktif
Panas
pertanian, penambangan,
domestik, industri, industri
pemrosesan makanan
Erosi alamiah, limbah
pertanian, tambang,
kegiatan konstruksi,
kehutanan.
Alamiah (tanah, karang),
penambangan uranium,
pembangkit tenaga
nuklir, percobaan senjata
nuklir
Air pendingin
40. Apakah Pencemaran Tanah
Itu?
Pencemaran tanah
adalah keadaan di
mana bahan kimia
(buatan manusia)
masuk dan merubah
lingkungan tanah
alami
41. Soil contamination
Penyebabnya : kebocoran
limbah cair, bahan kimia
industri, fasilitas
komersial; penggunaan
pestisida; masuknya air
permukaan tanah
tercemar; kecelakaan
kendaraaan; air limbah
dari tempat penimbunan
sampah serta limbah
industri yang langsung
dibuang ke tanah secara
tidak memenuhi syarat
(ilegal dumping).
43. Tanah di NAD pasca tsunami
Pasca tsunami
tingkat
salinitas tanah
di daerah yg
terkena
tsunami
meningkat
tinggi.
44. Akibat Pencemaran Tanah
Pada kesehatan,
pencemaran tanah dapat
mengakibatkan berbagai
gangguan kesehatan.
Pada Ekosistim
terganggunya rantai
makanan
Penurunan fungsi tanaman
kaitannya dengan erosi
tanah.
47. Fitoremediasi
Fitoremediasi teknologi
pembersihan, penghilangan atau
pengurangan polutan berbahaya, seperti
logam berat, pestisida, dan senyawa
organik beracun dalam tanah atau air
dengan menggunakan bantuan tanaman
(hiperakumulator plant).
48. Fitoremediasi
Tanaman hiperakumulator :
Mampu menyerap lebih dari 10.000 ppm
Mn, Zn, Ni
Lebih dari 1.000 ppm untuk Cu dan Se
Lebih dari 100 ppm untuk Cd, Cr, Pb,
dan Co.
49. Contoh Tanaman Hiperakumulator
Jenis Tanaman Unsur Yg Diserap
Thlaspi caerulescens
Zink (Zn) dan Kadmium (Cd)
Alyssum sp., Berkheya sp.,
Sebertia acuminata
Nikel (Ni)
Brassicacea sp. Sulfate
Pteris vittata, Pityrogramma
calomelanos
Arsenik (As)
Pteris vittata, Nicotiana tabacum,
Liriodendron tulipifera.
Mercuri (Hg)
Thlaspi caerulescens, Alyssum
murale, Oryza sativa
Senyawa organik (petroleum
hydrocarbons, PCBs, PAHs, TCE
juga TNT)
Brassica sp. Emas (Au)
Brassica juncea.
Selenium (Se)
55. Proses Fitoremediasi
1. Phytoacumulation : tumbuhan menarik
zat kontaminan sehingga berakumulasi
disekitar akar tumbuhan
2. Rhizofiltration : proses adsorpsi /
pengendapan zat kontaminan oleh akar
untuk menempel pada akar.
3. Phytostabilization : penempelan zat-zat
contaminan tertentu pada akar yang tidak
mungkin terserap kedalam batang
tumbuhan.
56. Proses Fitoremediasi
4. Rhyzodegradetion : penguraian zat-
zat kontaminan oleh aktivitas microba
5. Phytodegradation : penguraian zat
kontamin
6. Phytovolatization : transpirasi zat
contaminan oleh tumbuhan dalam
bentuk yang telah menjadi larutan
terurai sebagai bahan yang tidak
berbahaya
57. Keuntungan Fitoremediasi
Biaya operasi lebih murah
Tanaman juga bisa dijadikan
bahan bakar.
Pencemaran pada tanah bisa
berkurang secara alamiah
58. Keuntungan Fitoremediasi
Tanah juga akan mengalami
perbaikan akibat adanya aktivitas
akar.
Tanah menjadi lebih subur
kembali.
Tanaman yang mampu menyerap
unsur bernilai ekonomi seperti
emas (au) dan nikel (ni) bisa
digunakan untuk pertambangan.
59. Faktor yang mendukung
kesuksesan fitoremediasi
Adanya ketersediaan
tanaman hiperakumulator
yang cocok.
Adanya kerja sama yang baik
antarbidang ilmu lain
60. Tanaman hiperakumulator yang
telah ditemukan hingga saat ini
mencakup sekitar 400 spesies
bukan hanya yang mampu
membersihkan metal (logam),
nonlogam, metaloid, tetapi juga
senyawa organik
61. Apakah di Indonesia ada tanaman
hiperakumulator?
Pihak Indonesia belum pernah
mempublikasikan ada tidaknya
tanaman hiperakumulator di
journal internesional (nasional?)
62. Apakah tidak sulit menanam tanaman
hiperakumulator pada tanah-tanah
tercemar?
Tanaman hiperakumulator masuk
dalam kriteria tanaman yang syarat
tumbuhnya tidak membutuhkan
nutrisi tinggi dan tidak rewel.
63. Kesuksesan penanggulangan pencemaran
(tanah, air, dan udara) hendaknya tidak
dipandang dan dilaksanakan hanya melalui
satu bidang ilmu kajian saja. Kerja sama
yang baik dari beberapa bidang ilmu dan
juga metode akan mengefektifkan
pembersihan pencemaran, sehingga
pembersihan bisa dilakukan dengan akurat
dan tidak perlu diulang pada masa-masa
mendatang (once execution method).
65. INDIKATOR PENCEMARAN
LINGKUNGAN
Pencemaran Air :
1. Perubahan rasa, bau, warna
2. Perubahan Keasaman / pH
3. Mikro Organisme
4. Perubahan suhu
5. Endapan, koloidal, bahan terlarut
6. Meningkatnya radioaktivitas lingkungan
66. Pencemaran Udara :
1. Gas Sulfur Dioksida (SO2)
2. Indeks asap : sampel udara disaring dengan
sejenis kertas (paper tape) dan diukur
densitasnya dengan alat fotoelektrik meter.
Hasil pengukuran dinyatakan dalam satuan
Coh Units per 1000 linear feet dari sampel
udara.
3. Partikel debu, Hasil pengukuran dinyatakan
dalam satuan milligram atau mikrogram
partikel per meter kubik udara.
4. CO, O3, NOx, Pb, H2S, CO2, Sox,dll.
67. Pencemaran Tanah :
1. Indikator Fisik : warna tanah, kedalaman
lapisan atas tanah, kepadatan tanah, tekstur
tanah, dan endapan pada tanah.
2. Indikator Kimia: Kandungan senyawa kimia
organik, pH,keasaman, Kadar logam, dan
logam berat (Hg, Pb, As, Cd, Cr, Ni),
bahanradioaktif, pestisida, detergen, minyak,
pupuk anorganik.
3. Indikator Biologi: Escherichia coli,
Entamoeba coli, Salmonella thyposa, Cacing
Tubifex (cacing merah). Organisme yang dapat
dijadikan petunjuk pencemaran dikenal sebagai
indikator biologis.
68.
69. DAMPAK PENCEMARAN THD
LINGK & KESMASPencemaran Udara :
Karbon Monoksida (CO): gas yang tidak berbau, tidak berasa
dan juga tidak berwarna. Bagi manusia dampak CO dapat
menyebabkan gangguan kesehatan sampai kematian, karena
CO bersifat racun metabolis, ikut bereaksi secara metabolis
dengan hemoglobin dalam darah (Hb)
Tanda-tanda keracunan gas CO adalah: pusing, sakit kepala dan
mual. Keadaan yang lebih berat lagi adalah: kemampuan gerak
tubuh menurun, gangguan pada sistem kardiovaskular,
serangan jantung, sampai dengan kematian.
Bagi tumbuhan, kadar CO 100 ppm pengaruhnya hampir tidak
ada khususnya tumbuhan tingkat tinggi. Kadar CO 200 ppm
dengan waktu kontak 24 jam dapat mempengaruhi
kemampuan fiksasi nitrogen oleh bakteri bebas terutama yang
terdapat pada akar tumbuhan.
70. DAMPAK PENCEMARAN THD
LINGK & KESMASPencemaran Udara :
Nitrogen Oksida (NOx) : Nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2).
Organ tubuh yang paling peka tehadap pencemaran gas NO2 adalah paru-
paru(membengkak sulit bernafas), iritasi pada mata yang menyebabkan mata
terasa pedih dan berair.
Belerang Oksida (SOx) : gangguan pada sistem pernafasannya. SOx mudah
menjadi asam, menyerang selaput lendir pada hidung, tenggorokan, dan saluran
nafas yang lain sampai ke paru-paru.
Hidrokarbon (HC) : HC dalam jumlah sedikit tidak begitu membahayakan kesehatan
manusia, walaupun HC juga bersifat toksik.
Dampak pencemar partikel : peyakit saluran pernafasan atau pneumoconiosis,
banyak dijumpai di daerah yang memiliki banyak kegiatan industry dan teknologi,
yaitu Silikosis, Asbestosis, Bisinosis, Antrakosis dan Beriliosis.
71. Jenis pencemaran
udara
Pengaruh terhadap manusia
Karbon monoksida (CO)
Sulfur dioksida (SO2)
Nitrogen oksida (NOx)
Hidrokarbon
Oksigen fotokimia (O3)
Debu
Amonia (NH3)
Hidrogen sulfida (H2S)
Logam dan senyawa
logam
Menurunkan kemampuan darah membawa oksigen,
melemahkan berfikir, penyakit jantung, pusing,
kelelahan, sakit kepala dan kematian.
Memperberat penyakit saluran pernafasan,
melemahkan pernafasan dan iritasi mata
Memperberat penyakit jantung dan pernafasan, dan
iritasi paru-paru.
Mempengaruhi sistem pernafasan, beberapa jenis
dapat menyebabkan kanker
Memperberat penyakit jantung dan pernafasan,
iritasi mata, iritasi kerongkongan dan saluran
pernafasan.
Penyakit kanker, memperberat penyakit jantung dan
pernafasan, batuk, iritasi kerong-kongan dan dada
tak enak.
Iritasi saluran pernafasan.
Mabuk (pusing), iritasi mata dan kerongkongan dan
racun pada kadar tinggi
Menyebabkan penyakit pernafasan, kanker,
kerusakan syaraf dan kematian.
Beberapa jenis pencemar udara dan pengaruhnya terhadap manusia
72. Pengaruh polutan
udara
1. Manusia
2. Binatang / hewan
3. Tanaman
4. Barang-barang
Terhadap manusia :
akut : Konsentrasi tinggi dalam waktu pendek
pernapasan, paru-paru, dan kematian
kronis : Konsentrasi rendah dalam waktu yang lama (menahun)
kanker pernapasan, penyakit paru-paru dan hati
73. Hewan / binatang :
Pernapasan
Penurunan produksi ternak
Tanaman :
perubahan warna daun
Gugur daun
Penurunan produksi
Kematian Barang-barang
Penurunan warna
Korosif / karat
Penutupan debu/tanah
pemucatan / penampakan
74. Pencemaran Air :
1. Air tidak bermanfaat sesuai peruntukannya
2. Water Born Diseases : Air penyebab penyakit
a. Penyakit Menular : Hepatitis A,
Polliomyelitis, Cholera, Typus Abdominalis,
Dysentri Amoeba, Ascariasis , Trachoma,
Scabies.
b. Penyakit Tidak Menular : Keracunan
Cadmium, Cobalt, Air raksa (Hg),
dan Keracunan bahan insektisida
75. Pencemaran Tanah :
1. Dampak Langsung : Limbah padat /
Sampah
2. Dampak Tak Langsung : Media / penunjang
berkembangbiaknya vektor penyebab
penyakit (lalat, kecoa, tikus, nyamuk)
76. Upaya Penanggulangan
1. Non Teknis : PIL, AMDAL, perencanaan
kawasan industri dan teknologi,
pengaturan dan pengawasan kegiatan mll
peraturan, dan perilaku disiplin.
2. Teknis (mengutamakan keselamatan lingk,
teknologinya dikuasai dg baik, dapat
dipertanggung jawabkan secara teknis
dan ekonomis : mengubah proses,
mengganti sumber energi, mengelola
limbah, menambah alat bantu