SlideShare a Scribd company logo
WATER TREATMENT PLANT 
4.2.1. Gambaran Umum 
Water treatment plant adalah sebuah system untuk mengolah air mentah (RAW water) 
menjadi air siap pakai untuk digunakan sebagai air pengisi boiler (Make Up Water). Water 
treatment plant ini memproduksi 3 x 300 m3/hari air demineralisasi untuk proses dengan mixed 
bed polisher. 
Air umpan berasal dari flash distilation yang sumbernya adalah air laut. Sebelum masuk 
ke mixed bed polisher, terlebih dahulu melewati prefilter. Prefilter berfungsi untuk menghilangka n 
partikel solid apapun yang ada pada air umpan. Partikel padat harus dihilangkan, karena sedikit 
saja padatan akan mengotori resin pertukaran ion di dalam mixed bed polisher. 
Air umpan dari flash distilation masih mengandung kation dan anion dengan konsentrasi 
kecil. Namun demikian, konsentrasi kecil seperti garam dalam air masih dapat menyebabkan kerak 
dalam boiler. Oleh karena itu harus dihapus menggunakan resin pertukaran ion. Mixed bed polisher 
lebih layak daripada sistem penukar kation-anion karena air umpan mengandung konsentrasi 
rendah garam dan juga menghasilkan kualitas air yang lebih baik 
Mixed bed polisher adalah sebuah bejana yang berisi campuran intim resin pertukaran 
kation dan anion. Pertukaran kation-anion pada mixed bed polisher ini hamper dalam jumlah tak 
terbatas. Hal ini memungkinkan untuk proses pertukaran ion yang hampir sempurna. Ketika 
campuran di mixed bed habis, tidak dapat menyerap lagi garam dalam air umpan, sehingga harus 
diregenerasi untuk mendapatkan kapasitas pertukaran awal. Resin penukar kation dibuat ulang 
dengan menggunakan asam klorida sementara soda api digunakan untuk regenerasi resin penukar 
anion. 
Limbah regenerasi akan masuk ke bak netralisasi untuk penyesuaian PH. Setelah ini, air 
limbah dipompa ke instalasi pengolahan air limbah. Air umpan digunakan selama regenerasi 
mixed bed untuk pengenceran kimia, membilas dan backwash. Satu unit panel kontrol lengkap 
dengan pusat kontrol motor akan mengendalikan seluruh sistem. Sistem control proses pengolahan 
ini menggunakan programmable logic diagram sebagai pengganti sistem control Normal 
Electromechanical relay dan Switch. 
4.2.2. Desain Plant 
4.2.2.1. Fungsi umum
Untuk mengolah air dari flash distilasi dengan proses pertukaran ion menggunakan mixed 
bed polisher untuk memproduksi air demineralisasi. 
4.2.2.1. Kapasitas desain 
Feed Water : 13,5 m3/h 
Product Water : 12,5 m3/h 
4.2.2.3. Kualitas air umpan 
Total Dissolved Solid : less than 10 ppm 
pH : 6,5 – 7,0 
Ca++ : 0,3 ppm as Ca++ 
Mg++ : 0,4 ppm as Mg++ 
Na+ : 2,7 ppm as Na+ 
K+ : 0,1 ppm as K+ 
Cl- : 5,1 ppm as Cl- 
SO4 2- : 0,5 ppm as SO4 
HCO3- : 0,5 ppm a s HCO3- 
SiO2 : 0,2 ppm as SiO2 
Fe : 0,2 ppm as Fe 
4.2.2.4. Kualitas air hasil treatment 
Conductivity : kurang dari 1 micro siemen/cm2 
Dissolved Solids : 0,1 ppm as CaCO3 
Silica (SiO2) : 0,02 ppm 
4.2.2.5. Komponen Utama 
a) Water Treatment Supply Pump 
Fungsi : mensuplai air umpan dari RAW water tank menuju ke water treatment plant. 
b) Prefilters 
Fungsi : menangkap partikel padat yang ada pada raw water untuk mencegah 
pengotoran pada resin pertukaran ion di dalam mixed bed polisher. 
c) Mixed Bed Polisher
Fungsi : menghilangkan total dissolved solids (TDS) di dalam air umpan dengan 
menggunakan resin pertukaran ion untuk menghasilkan air demineralisas i 
(demineralized water) 
d) NaOH storage tank 
Fungsi : menyimpan NaOH untuk cadangan selama satu minggu yang mana nantinya 
akan digunakan untuk menyuplai ke NaOH metering tank 
e) NaOH Transfer pump 
Fungsi : 1. untuk mengisi tanki penyimpan (storage tank) 
2. untuk mentransfer NaOH dari storage tank menuju ke metering tank 
f) NaOH Metering tank 
Fungsi : menampung NaOH dengan jumlah tertentu untuk di injeksikan melalui NaOH 
metering pump 
g) NaOH metering pumps 
Fungsi : menginjeksikan NaOH dari metering tank ke dalam mixed bed polisher saat 
injeksi bahan kimia selama proses regenerasi. 
h) Heat Exchanger 
Fungsi : untuk memanaskan NaOH agar menjadi encer sehingga menghasi lka n 
regenerasi resin pertukaran anion yang lebih baik 
i) HCl storage tank 
Fungsi : menyimpan HCl untuk cadangan selama satu minggu yang mana nantinya 
akan digunakan untuk menyuplai ke HCL metering tank. 
j) HCl transfer pump 
Fungsi : 1. untuk mengisi tanki penyimpan (storage tank) 
2. untuk mentransfer HCl dari storage tank menuju ke metering tank 
k) HCl metering tank 
Fungsi : menampung HCl dengan jumlah tertentu untuk di injeksikan melalui HCl 
metering pump 
l) HCl metering pump 
Fungsi : menginjeksikan HCl dari metering tank ke dalam mixed bed polisher saat 
injeksi bahan kimia selama proses regenerasi. 
m) HCL Scrubber 
Fungsi : untuk mengurangi jumlah asap/uap/fume HCl dari HCl storage tank selama 
proses pengisian 
n) Sump Pump 
Fungsi : untuk memompa keluar air limbah regenerant dari bah penetral menuju ke 
instalasi pengolahan air limbah 
o) Neutralising sump 
Fungsi : untuk menampung air limbah regenerant, mencampur dan menetralkan air 
limbah.
4.2.3. Sistim kerja Water Treatment Plant 
Air yang akan dilakuakan treatment ini berasal dari RAW water tank. Dimana RAW water 
(air mentah) berasal dari output desalination plant. Air ini masih mengandung Total Dissolved 
Solid (TDS) yang mana akan berubah menjadi kerak jika digunakan langsung ke dalam boiler. 
TDS tersebut harus lebih menghilangkan dengan metode pertukaran ion untuk mencapai 
konsentrasi TDS seminimum mungkin. 
Water treatment supply pump digunakan untuk mensupply air dari RAW water tank menuju 
ke water treatment plant. Pompa ini juga digunakan untuk mensuplai air pengencer untuk 
backwash dan regenerasi mixed bed polisher.
Pertama. Air yang di pompakan dari RAW water tank tadi akan melewati prefilter. Di 
dalam prefilter terdapat cartridge yang terbuat dari serat Polypropylene. Cartridge akan 
menangkap partikel padat dalam air sehingga tidak mengotori resin di dalam mixed bed polisher. 
cartridge ini harus diganti setiap kali tekanan diferensial di seluruh prefilter mencapai nilai yang 
ditetapkan, atau setiap dua bulan. Tergantung mana yang lebih dahulu. 
Mixed bed polisher akan menghilangkan TDS pada air untuk memproduksi air 
demineralisasi untuk pengisi boiler. Jika mixed bed habis, harus dilakukan regenerasi. Regenerasi 
menggunakan hydrochloric acid (HCl) sebagai resin pertukaran kation dan soda api (NaOH) 
sebagai resin pertukaran anion.. 
Regenerant di injeksikan ke dalam mixed bed dengan jumlah tertentu. Untuk soda api 
(NaOH), harus dipanaskan untuk regenerasi yang lebih baik dari resin penukar anion dalam hal 
penghapusan silica. 
Siklus dari mixed bed polisher ini harus diakhiri oleh salah satu kondisi berikut ini : 
 Timer : 72 jam 
 Conductivity : dibawah 10 micro siemen/cm2 
Setelah siklus dari mixed bed berhenti, harus dilakukan proses regenerasi untuk dapat 
digunakan lagi. Tujuannya adalah menjadikan resin yang berada di dalam mixed bed polisher yang 
telah jenuh menjadi aktif lagi. Adapun prosesnya adalan sebagai berikut : 
1) Backwash 
Air dipompa ke atas untuk membilas resin bed dan memisahkan resin pertukaran 
kation dan anion menjadi dua lapisan yang berbeda untuk regenerasi. juga 
menghilangkan padatan tersuspensi terjebak dalam resin dan setiap baris resin 
(resin rusak) ke saluran pembuangan. 
2) Pengendapan (Settling) 
Setelah backwash selesai, resin menetap dengan resin anion membentuk lapisan di 
atas resin kation karena perbedaan berat jenis 
3) Injeksi bahan kimia (Chemical injection) 
Sejumlah soda api (NaOH) di injeksikan dengan NaOH metering pump ke dalam 
mixed bed polisher. Sebelum masuk ke mixed bed polisher, terlebih dahulu 
diencerkan dengan air umpan. Soda api (NaOH) yang encer dipanaskan terlebih 
dahulu untuk menaikkan kemampuan mengilangkan silica. Pemanasan dilakukan 
dalam plat pertukaran panas dimana fuida pemanas yaitu steam (uap). Sejumlah 
Hydrochloric acid (HCl) juga diinjeksikan menggunakan HCl metering pump dari 
tangki pengukur (masuring tank) menggunakan air pengencer dari sumber yang 
berbeda. soda api panas yang telah diencerkan masuk dari atas regenerasi
pertukaran resin anion, sedangkan Hcl yang telah diencerkan masuk dari bawah 
regenerasi pertukaran resin kation. 
4) Pembilasan lambat (Slow Rinse) 
Setelah injeksi bahan kimia, debit air yang sama akan masuk melewati masing-masing 
line injeksi dari NaOH dan HCl untuk membilas bahan kimia yang tersisa 
keluar dari polisher tersebut. air limbah dikumpulkan di bak penampungan air 
limbah. 
5) Pembilasan cepat (Fast rinse) 
Air di injeksikan dari atas dan bawah dengan menggunakan laju aliran yang sama 
sebagai layanan. Hal ini akan memberikan sapuan (cucian) yang kuat untuk resin. 
6) Menguras (Drain Down) 
Air pada bejana dikosongkan sampai sekitar 100mm di atas mixed bed resin. ini 
adalah untuk memfasilitasi langkah pencampuran udara setelah langkah ini. 
7) Pencampuran udara (Air Mix) 
Udara ditiupkan di dari bawah untuk mengaduk resin dan mencampur dua lapis 
resin. udara disuplai dari dekat halaman instrument air receiver. 
8) Pencampuran udara / menguras (Air Mix / Drain) 
untuk menghindari pemisahan anion dan kation resin ketika pasokan udara 
dihentikan, air dikeringkan sampai tepat di atas resin bed, sedangkan pencampuran 
udara masih berlangsung. 
9) Pengisian ulang (Refill) 
Air dimasukkan ke polisher melalui bagian atas untuk mengisinya sambil 
membuang udara yang ada di dalam polisher keluar. 
10) Pembilasan terakhir (Final Rinse) 
air diumpankan dari atas melalui bed resin ke dalam saluran pembuangan. ini 
adalah untuk memperoleh dan menjamin kualitas air keluaran (outlet) berada dalam 
kisaran yang dapat diterima sebelum operasi digeser ke dalam siklus layanan 
bahan kimia yang ada dalam tangki penyimpanan akan diisi dari truk pengisi ketika level 
bahan kimia di dalam tangki sudah rendah. Bahan kimia di salurkan dari tangki penyimpan menuju 
ke metering tank dengan pompa transfer bahan kimia (chemical transfer pump) setelah masing-masing 
siklus regennerasi.
4..2.4. Instrumen dan Set Value pada sistim 
Adanya sistem control pada instalasi water treatment sangat berguna dalam 
mengoptimalkan kinerja dari dari instalasi ini. Komponen instrumentasi yang digunakan adalah 
sebagai berikut: 
1) Regeneration timer 
Digunakan untuk setting lamanya waktu yang digunakan dalam proses regenerasi resin 
yang telah jenuh di dalam mixed bed polisher. 
2) Conductivity meter 
Merupakan sensor yang digunakan untuk mengukur nilai konduktivitas air yang telah 
dilakukan proses treatment. Besarnya kandungan konduktivitas dinyatakan dengan satuan 
휇/푐푚. 
3) Flow recorder 
Flow recorder merupakan komponen yang digunakan untuk merekam atau mencatat 
jumlah kapasitas yang telah dihasilkan oleh instalasi water treatment. 
4) Temperatur indicating controller alarm 
Merupakan sensor temperatur digunakan untuk mengetahui suhu air yang diproses, 
sehingga apabila suhu air tidak sesuai dengan yang di-setting, maka alarm akan berbunyi. 
5) Level indicator 
Merupakan sensor ketinggian yang ditempatkan pada raw water tank dan make up water 
tank, dimana sensor ini berguna untuk menunjukkan ketinggian air pada kedua tank 
tersebut. 
Adapun set value dari peralatan instrument yang ada adalah sebagai beriku ini : 
Set Value : 
1. Kualitas/Konduktivitas air hasil pengolahan 
Set value 1μ/cm 
Normal value < 1μ/cm 
2. Pressure 
Differential Pressure pada Pre Filter 
Set value 0.7kg/cm2 
Normal value <0.7kg/cm2 
3. Instrument air Pressure 
Set value 5kg/cm2
Normal value 5.6 – 7 kg/cm2 
4. Temperatur 
Temperatur NaOH terlarut 
Set value 50oC 
Normal value 40oC 
4.2.5. Sistem instrumentasi 
Ketika dalam proses operasi, maka pompa akan ON dan pompa ini akan beroperasi selama 
148 jam. Pada saat setelah pompa on maka air dari raw water tank mulai dipompakan menuju 
proses pengolahan air dan valve pada prefilter akan secara otomatis membuka sehingga air dapat 
mengalir melewati prefilter untuk dihilangkan kandungan padatan yang masih terkandung dalam 
air tersebut. Pada saat yang bersamaan juga valve pada mixed bed polisher akan membuka, dimana 
dalam mixed bed polisher ini nilai konduktivitas dari air akan dikurangi lagi menjadi kurang dar i 
1 
휇 
푐푚 
. Setelah air diproses pada mixed bed polisher, maka nilai konduktivitas dari air akan diukur 
oleh conductivity meter untuk diukur apakah air telah layak untuk ditampung dalam make up water 
tank atau tidak. 
4.2.6. Maintenance dan Troubleshooting 
Perlu adanya proses maintenance dan troubleshooting yang terjadwal sehingga kondisi 
peralatan selalu terpantau sehingga dapat mendeteksi adanya kerusakan dini pada suatu peralatan. 
1. Jadwal pengecekan. 
ITEM CHECK FREKUENSI 
Pompa 
Tekanan pemompaan, 
temperatur motor, suara, 
vibrasi, level oli 
1x / hari 
Chemical Tank Level, kebocoran 1x / hari 
Raw water 
Konduktivitas 1x / hari 
Full analysis 1x / bulan
Treated Water Konduktivitas, SiO2 PH 1x / hari 
Resin amount Ketinggian packed resin 1x / bulan 
Resin Tower Pressure Tekanan Inlet dan Outlet 
1x selama 
regenerasi 
Instruments Adjustment 1x /6 bulan 
Resin 
perhitungan kapasitas 
pengisian ulang 
lebih dari 6 bulan 
Painting karat, goresan, dll 1x / tahun 
2. Penyesuaian musim 
Karena temperatur dari Raw water bervariasi tergantung dari musim, penyesuaia n 
ulang (readjustment) harus dilakukan. Penyesuaian ulang ini dilakukan pada saat 
operasi backwash. Apabila tidak dilakukan re-adjustment maka resin akan habis pada 
saat operasi backwash 
3. Inspeksi kapasitas resin 
Ketika menggunakan ion exchange resin akan terjadi penurun kemampuan dari resin 
untuk mengikat ion yang terkandung dari Raw water atau tercemar dengan kandungan 
padat yang terbawa dari Raw water, menyebabkan tidak memungkinkan mendapatkan 
hasil yang maksimal. Sehigga perlu dilakukan performance confirmation test dan 
pengambilan sample dari resin setiap 6 bulan sekali. 
4. Troubleshooting
Setelah regenerasi, 
konduktivitas tidak berubah 
memvariasikan aliran 
pada detector dari 
conductivity meter 
Tidak 
berubah 
Rusaknya 
Conductivity meter 
mengecek pandangan 
luar dari resin bed 
hancurnya 
resin 
Konsentrasi 
regenerasi yang terlalu 
tinggi 
Sediktinya air yang didapat 
setelah proses pengolahan 
Melihat ketinggian 
resin 
sedikit 
Sedikitnya resin yang 
digunakan 
Melihat ketinggian 
resin 
banyak 
Terlalu banyak resin 
yang digunakan 
Mengecek kadar 
kation yang digunakan 
meningkat 
Tingginya kandungan 
kation pada raw water
Aliran ketika servis kecil 
Mengecek tekanan 
pompa 
Terlalu 
tinggi 
Clogging pada service 
system 
Cek vibrasi pada 
pompa 
Timbul 
vibrasi, 
serta 
panas 
Trouble pada pompa 
Cek tekanan 
udara pada saat 
operasi 
tekanan 
rendah 
rendahnya tenakan 
udara kerja 
mengecek apakah 
adanya kapur atau 
adanya endapan 
dari subtansi padat 
atau tidak 
Adanya 
partikel 
padat 
Penyaluran resin bed 
yang menonjol

More Related Content

What's hot

Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...
Joy Irman
 
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
Sistem Pengolahan Air Limbah secara BiologisSistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
Joy Irman
 
Teknik pengambilan sampel bod
Teknik pengambilan sampel bodTeknik pengambilan sampel bod
Teknik pengambilan sampel bod
Fahrul Islam islam
 
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AerobikBangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
Joy Irman
 
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
Sistem Pengolahan Air Limbah secara KimiaSistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
Joy Irman
 
Nota teknis, sop, estimasi pengolahan limbah pt. gsa
Nota teknis, sop, estimasi pengolahan limbah pt. gsaNota teknis, sop, estimasi pengolahan limbah pt. gsa
Nota teknis, sop, estimasi pengolahan limbah pt. gsa
Edoy Mulyana
 
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikPerencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Joy Irman
 
Kebutuhan air baku
Kebutuhan air bakuKebutuhan air baku
Kebutuhan air baku
udhiye
 
Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...
Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...
Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...
Joy Irman
 
Sistem pengolahan air limbah terpusat off-site system
Sistem pengolahan air limbah terpusat   off-site systemSistem pengolahan air limbah terpusat   off-site system
Sistem pengolahan air limbah terpusat off-site system
Joy Irman
 
Opsi Teknologi Air Limbah Domestik Sistem Setempat (On-Site)
Opsi Teknologi Air Limbah Domestik Sistem Setempat (On-Site)Opsi Teknologi Air Limbah Domestik Sistem Setempat (On-Site)
Opsi Teknologi Air Limbah Domestik Sistem Setempat (On-Site)
Joy Irman
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Perencanaan SPAL (Renc...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Perencanaan SPAL (Renc...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Perencanaan SPAL (Renc...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Perencanaan SPAL (Renc...
Joy Irman
 
5. unit koagulasi flokulasi
5. unit koagulasi flokulasi5. unit koagulasi flokulasi
5. unit koagulasi flokulasiKurnia Zuliana
 
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Anaerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AnaerobikBangunan Pengolah Air Limbah secara Anaerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Anaerobik
Joy Irman
 
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusatPerencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
infosanitasi
 
Perencanaan Teknis Jaringan Perpipaan Air Limbah Sistem Terpusat (SPAL-T)
Perencanaan Teknis Jaringan Perpipaan Air Limbah Sistem Terpusat (SPAL-T)Perencanaan Teknis Jaringan Perpipaan Air Limbah Sistem Terpusat (SPAL-T)
Perencanaan Teknis Jaringan Perpipaan Air Limbah Sistem Terpusat (SPAL-T)
Joy Irman
 
SNI 6989.2:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan Oks...
SNI 6989.2:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan Oks...SNI 6989.2:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan Oks...
SNI 6989.2:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan Oks...
Muhamad Imam Khairy
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Biofilter - Perencanaan Teknis
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Biofilter - Perencanaan TeknisSistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Biofilter - Perencanaan Teknis
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Biofilter - Perencanaan Teknis
Joy Irman
 
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
Muhamad Imam Khairy
 

What's hot (20)

Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...
 
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
Sistem Pengolahan Air Limbah secara BiologisSistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
 
Teknik pengambilan sampel bod
Teknik pengambilan sampel bodTeknik pengambilan sampel bod
Teknik pengambilan sampel bod
 
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AerobikBangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
 
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
Sistem Pengolahan Air Limbah secara KimiaSistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
 
Nota teknis, sop, estimasi pengolahan limbah pt. gsa
Nota teknis, sop, estimasi pengolahan limbah pt. gsaNota teknis, sop, estimasi pengolahan limbah pt. gsa
Nota teknis, sop, estimasi pengolahan limbah pt. gsa
 
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikPerencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
 
Kebutuhan air baku
Kebutuhan air bakuKebutuhan air baku
Kebutuhan air baku
 
Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...
Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...
Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...
 
Sistem pengolahan air limbah terpusat off-site system
Sistem pengolahan air limbah terpusat   off-site systemSistem pengolahan air limbah terpusat   off-site system
Sistem pengolahan air limbah terpusat off-site system
 
Opsi Teknologi Air Limbah Domestik Sistem Setempat (On-Site)
Opsi Teknologi Air Limbah Domestik Sistem Setempat (On-Site)Opsi Teknologi Air Limbah Domestik Sistem Setempat (On-Site)
Opsi Teknologi Air Limbah Domestik Sistem Setempat (On-Site)
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Perencanaan SPAL (Renc...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Perencanaan SPAL (Renc...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Perencanaan SPAL (Renc...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Perencanaan SPAL (Renc...
 
5. unit koagulasi flokulasi
5. unit koagulasi flokulasi5. unit koagulasi flokulasi
5. unit koagulasi flokulasi
 
PKP
PKPPKP
PKP
 
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Anaerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AnaerobikBangunan Pengolah Air Limbah secara Anaerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Anaerobik
 
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusatPerencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
 
Perencanaan Teknis Jaringan Perpipaan Air Limbah Sistem Terpusat (SPAL-T)
Perencanaan Teknis Jaringan Perpipaan Air Limbah Sistem Terpusat (SPAL-T)Perencanaan Teknis Jaringan Perpipaan Air Limbah Sistem Terpusat (SPAL-T)
Perencanaan Teknis Jaringan Perpipaan Air Limbah Sistem Terpusat (SPAL-T)
 
SNI 6989.2:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan Oks...
SNI 6989.2:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan Oks...SNI 6989.2:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan Oks...
SNI 6989.2:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan Oks...
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Biofilter - Perencanaan Teknis
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Biofilter - Perencanaan TeknisSistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Biofilter - Perencanaan Teknis
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Biofilter - Perencanaan Teknis
 
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
 

Similar to water-treatment-plant

pengolahan air dengan lumpur aktif
pengolahan air dengan lumpur aktifpengolahan air dengan lumpur aktif
pengolahan air dengan lumpur aktif
1106499
 
KELOMPOK 5_Tugas Review enbiromntal engg
KELOMPOK 5_Tugas Review enbiromntal enggKELOMPOK 5_Tugas Review enbiromntal engg
KELOMPOK 5_Tugas Review enbiromntal engg
AnanthaAzizah
 
08_Bab VIII Pengolahan Air.ppt
08_Bab VIII Pengolahan Air.ppt08_Bab VIII Pengolahan Air.ppt
08_Bab VIII Pengolahan Air.ppt
SriHariatiDongge
 
Portofolio PPPA.pptx
Portofolio PPPA.pptxPortofolio PPPA.pptx
Portofolio PPPA.pptx
jumawanalexa
 
Presentasi Kp andiko.pptx
Presentasi Kp andiko.pptxPresentasi Kp andiko.pptx
Presentasi Kp andiko.pptx
andikowidyadhana1
 
Utility lafi ad
Utility lafi adUtility lafi ad
Utility lafi ad
lideoloria
 
Reverse Osmosis/ RO (By. Nur Uswatun Chasanah)
Reverse Osmosis/ RO (By. Nur Uswatun Chasanah)Reverse Osmosis/ RO (By. Nur Uswatun Chasanah)
Reverse Osmosis/ RO (By. Nur Uswatun Chasanah)
Luhur Moekti Prayogo
 
Peran analisa laboratorium terhadap proses pengolahan air di
Peran analisa laboratorium terhadap proses pengolahan air diPeran analisa laboratorium terhadap proses pengolahan air di
Peran analisa laboratorium terhadap proses pengolahan air di
ahmedronofaSTQIA
 
Ipal
IpalIpal
Pengolahan Air Limbah PPT
Pengolahan Air Limbah PPTPengolahan Air Limbah PPT
Pengolahan Air Limbah PPT
Atika Fitria Ningrum
 
Teknologi pengelolaan limbah rumahsakit
Teknologi pengelolaan limbah rumahsakitTeknologi pengelolaan limbah rumahsakit
Teknologi pengelolaan limbah rumahsakit
Muhammad Solihin
 
Tugas pi-niken-1
Tugas pi-niken-1Tugas pi-niken-1
Tugas pi-niken-1
Muhamat Lukman Hakim
 
PPT Ekstraksi Cara Panas
PPT Ekstraksi Cara PanasPPT Ekstraksi Cara Panas
PPT Ekstraksi Cara Panas
Salsabila Azzahra
 
Kelompok 3 PP(dekanter)
Kelompok 3 PP(dekanter)Kelompok 3 PP(dekanter)
Kelompok 3 PP(dekanter)Jaýa Mañdala
 
Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga Skala Kecil.ppt
Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga Skala Kecil.pptPengolahan Air Limbah Rumah Tangga Skala Kecil.ppt
Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga Skala Kecil.ppt
Riffidoresson1
 
Wtp station
Wtp stationWtp station
Wtp station
Deni Wikan
 
pengolahan air secara khusus share
pengolahan air secara khusus sharepengolahan air secara khusus share
pengolahan air secara khusus share
nurul isnaini
 
water treatment plant.pptx
water treatment plant.pptxwater treatment plant.pptx
water treatment plant.pptx
syarifuddin94
 

Similar to water-treatment-plant (20)

pengolahan air dengan lumpur aktif
pengolahan air dengan lumpur aktifpengolahan air dengan lumpur aktif
pengolahan air dengan lumpur aktif
 
KELOMPOK 5_Tugas Review enbiromntal engg
KELOMPOK 5_Tugas Review enbiromntal enggKELOMPOK 5_Tugas Review enbiromntal engg
KELOMPOK 5_Tugas Review enbiromntal engg
 
08_Bab VIII Pengolahan Air.ppt
08_Bab VIII Pengolahan Air.ppt08_Bab VIII Pengolahan Air.ppt
08_Bab VIII Pengolahan Air.ppt
 
Portofolio PPPA.pptx
Portofolio PPPA.pptxPortofolio PPPA.pptx
Portofolio PPPA.pptx
 
Yessss
YessssYessss
Yessss
 
Presentasi Kp andiko.pptx
Presentasi Kp andiko.pptxPresentasi Kp andiko.pptx
Presentasi Kp andiko.pptx
 
Utility lafi ad
Utility lafi adUtility lafi ad
Utility lafi ad
 
Reverse Osmosis/ RO (By. Nur Uswatun Chasanah)
Reverse Osmosis/ RO (By. Nur Uswatun Chasanah)Reverse Osmosis/ RO (By. Nur Uswatun Chasanah)
Reverse Osmosis/ RO (By. Nur Uswatun Chasanah)
 
Peran analisa laboratorium terhadap proses pengolahan air di
Peran analisa laboratorium terhadap proses pengolahan air diPeran analisa laboratorium terhadap proses pengolahan air di
Peran analisa laboratorium terhadap proses pengolahan air di
 
Ipal
IpalIpal
Ipal
 
Pengolahan Air Limbah PPT
Pengolahan Air Limbah PPTPengolahan Air Limbah PPT
Pengolahan Air Limbah PPT
 
Teknologi pengelolaan limbah rumahsakit
Teknologi pengelolaan limbah rumahsakitTeknologi pengelolaan limbah rumahsakit
Teknologi pengelolaan limbah rumahsakit
 
Msg
MsgMsg
Msg
 
Tugas pi-niken-1
Tugas pi-niken-1Tugas pi-niken-1
Tugas pi-niken-1
 
PPT Ekstraksi Cara Panas
PPT Ekstraksi Cara PanasPPT Ekstraksi Cara Panas
PPT Ekstraksi Cara Panas
 
Kelompok 3 PP(dekanter)
Kelompok 3 PP(dekanter)Kelompok 3 PP(dekanter)
Kelompok 3 PP(dekanter)
 
Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga Skala Kecil.ppt
Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga Skala Kecil.pptPengolahan Air Limbah Rumah Tangga Skala Kecil.ppt
Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga Skala Kecil.ppt
 
Wtp station
Wtp stationWtp station
Wtp station
 
pengolahan air secara khusus share
pengolahan air secara khusus sharepengolahan air secara khusus share
pengolahan air secara khusus share
 
water treatment plant.pptx
water treatment plant.pptxwater treatment plant.pptx
water treatment plant.pptx
 

Recently uploaded

Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
WILDANREYkun
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 

Recently uploaded (20)

Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 

water-treatment-plant

  • 1. WATER TREATMENT PLANT 4.2.1. Gambaran Umum Water treatment plant adalah sebuah system untuk mengolah air mentah (RAW water) menjadi air siap pakai untuk digunakan sebagai air pengisi boiler (Make Up Water). Water treatment plant ini memproduksi 3 x 300 m3/hari air demineralisasi untuk proses dengan mixed bed polisher. Air umpan berasal dari flash distilation yang sumbernya adalah air laut. Sebelum masuk ke mixed bed polisher, terlebih dahulu melewati prefilter. Prefilter berfungsi untuk menghilangka n partikel solid apapun yang ada pada air umpan. Partikel padat harus dihilangkan, karena sedikit saja padatan akan mengotori resin pertukaran ion di dalam mixed bed polisher. Air umpan dari flash distilation masih mengandung kation dan anion dengan konsentrasi kecil. Namun demikian, konsentrasi kecil seperti garam dalam air masih dapat menyebabkan kerak dalam boiler. Oleh karena itu harus dihapus menggunakan resin pertukaran ion. Mixed bed polisher lebih layak daripada sistem penukar kation-anion karena air umpan mengandung konsentrasi rendah garam dan juga menghasilkan kualitas air yang lebih baik Mixed bed polisher adalah sebuah bejana yang berisi campuran intim resin pertukaran kation dan anion. Pertukaran kation-anion pada mixed bed polisher ini hamper dalam jumlah tak terbatas. Hal ini memungkinkan untuk proses pertukaran ion yang hampir sempurna. Ketika campuran di mixed bed habis, tidak dapat menyerap lagi garam dalam air umpan, sehingga harus diregenerasi untuk mendapatkan kapasitas pertukaran awal. Resin penukar kation dibuat ulang dengan menggunakan asam klorida sementara soda api digunakan untuk regenerasi resin penukar anion. Limbah regenerasi akan masuk ke bak netralisasi untuk penyesuaian PH. Setelah ini, air limbah dipompa ke instalasi pengolahan air limbah. Air umpan digunakan selama regenerasi mixed bed untuk pengenceran kimia, membilas dan backwash. Satu unit panel kontrol lengkap dengan pusat kontrol motor akan mengendalikan seluruh sistem. Sistem control proses pengolahan ini menggunakan programmable logic diagram sebagai pengganti sistem control Normal Electromechanical relay dan Switch. 4.2.2. Desain Plant 4.2.2.1. Fungsi umum
  • 2. Untuk mengolah air dari flash distilasi dengan proses pertukaran ion menggunakan mixed bed polisher untuk memproduksi air demineralisasi. 4.2.2.1. Kapasitas desain Feed Water : 13,5 m3/h Product Water : 12,5 m3/h 4.2.2.3. Kualitas air umpan Total Dissolved Solid : less than 10 ppm pH : 6,5 – 7,0 Ca++ : 0,3 ppm as Ca++ Mg++ : 0,4 ppm as Mg++ Na+ : 2,7 ppm as Na+ K+ : 0,1 ppm as K+ Cl- : 5,1 ppm as Cl- SO4 2- : 0,5 ppm as SO4 HCO3- : 0,5 ppm a s HCO3- SiO2 : 0,2 ppm as SiO2 Fe : 0,2 ppm as Fe 4.2.2.4. Kualitas air hasil treatment Conductivity : kurang dari 1 micro siemen/cm2 Dissolved Solids : 0,1 ppm as CaCO3 Silica (SiO2) : 0,02 ppm 4.2.2.5. Komponen Utama a) Water Treatment Supply Pump Fungsi : mensuplai air umpan dari RAW water tank menuju ke water treatment plant. b) Prefilters Fungsi : menangkap partikel padat yang ada pada raw water untuk mencegah pengotoran pada resin pertukaran ion di dalam mixed bed polisher. c) Mixed Bed Polisher
  • 3. Fungsi : menghilangkan total dissolved solids (TDS) di dalam air umpan dengan menggunakan resin pertukaran ion untuk menghasilkan air demineralisas i (demineralized water) d) NaOH storage tank Fungsi : menyimpan NaOH untuk cadangan selama satu minggu yang mana nantinya akan digunakan untuk menyuplai ke NaOH metering tank e) NaOH Transfer pump Fungsi : 1. untuk mengisi tanki penyimpan (storage tank) 2. untuk mentransfer NaOH dari storage tank menuju ke metering tank f) NaOH Metering tank Fungsi : menampung NaOH dengan jumlah tertentu untuk di injeksikan melalui NaOH metering pump g) NaOH metering pumps Fungsi : menginjeksikan NaOH dari metering tank ke dalam mixed bed polisher saat injeksi bahan kimia selama proses regenerasi. h) Heat Exchanger Fungsi : untuk memanaskan NaOH agar menjadi encer sehingga menghasi lka n regenerasi resin pertukaran anion yang lebih baik i) HCl storage tank Fungsi : menyimpan HCl untuk cadangan selama satu minggu yang mana nantinya akan digunakan untuk menyuplai ke HCL metering tank. j) HCl transfer pump Fungsi : 1. untuk mengisi tanki penyimpan (storage tank) 2. untuk mentransfer HCl dari storage tank menuju ke metering tank k) HCl metering tank Fungsi : menampung HCl dengan jumlah tertentu untuk di injeksikan melalui HCl metering pump l) HCl metering pump Fungsi : menginjeksikan HCl dari metering tank ke dalam mixed bed polisher saat injeksi bahan kimia selama proses regenerasi. m) HCL Scrubber Fungsi : untuk mengurangi jumlah asap/uap/fume HCl dari HCl storage tank selama proses pengisian n) Sump Pump Fungsi : untuk memompa keluar air limbah regenerant dari bah penetral menuju ke instalasi pengolahan air limbah o) Neutralising sump Fungsi : untuk menampung air limbah regenerant, mencampur dan menetralkan air limbah.
  • 4. 4.2.3. Sistim kerja Water Treatment Plant Air yang akan dilakuakan treatment ini berasal dari RAW water tank. Dimana RAW water (air mentah) berasal dari output desalination plant. Air ini masih mengandung Total Dissolved Solid (TDS) yang mana akan berubah menjadi kerak jika digunakan langsung ke dalam boiler. TDS tersebut harus lebih menghilangkan dengan metode pertukaran ion untuk mencapai konsentrasi TDS seminimum mungkin. Water treatment supply pump digunakan untuk mensupply air dari RAW water tank menuju ke water treatment plant. Pompa ini juga digunakan untuk mensuplai air pengencer untuk backwash dan regenerasi mixed bed polisher.
  • 5. Pertama. Air yang di pompakan dari RAW water tank tadi akan melewati prefilter. Di dalam prefilter terdapat cartridge yang terbuat dari serat Polypropylene. Cartridge akan menangkap partikel padat dalam air sehingga tidak mengotori resin di dalam mixed bed polisher. cartridge ini harus diganti setiap kali tekanan diferensial di seluruh prefilter mencapai nilai yang ditetapkan, atau setiap dua bulan. Tergantung mana yang lebih dahulu. Mixed bed polisher akan menghilangkan TDS pada air untuk memproduksi air demineralisasi untuk pengisi boiler. Jika mixed bed habis, harus dilakukan regenerasi. Regenerasi menggunakan hydrochloric acid (HCl) sebagai resin pertukaran kation dan soda api (NaOH) sebagai resin pertukaran anion.. Regenerant di injeksikan ke dalam mixed bed dengan jumlah tertentu. Untuk soda api (NaOH), harus dipanaskan untuk regenerasi yang lebih baik dari resin penukar anion dalam hal penghapusan silica. Siklus dari mixed bed polisher ini harus diakhiri oleh salah satu kondisi berikut ini :  Timer : 72 jam  Conductivity : dibawah 10 micro siemen/cm2 Setelah siklus dari mixed bed berhenti, harus dilakukan proses regenerasi untuk dapat digunakan lagi. Tujuannya adalah menjadikan resin yang berada di dalam mixed bed polisher yang telah jenuh menjadi aktif lagi. Adapun prosesnya adalan sebagai berikut : 1) Backwash Air dipompa ke atas untuk membilas resin bed dan memisahkan resin pertukaran kation dan anion menjadi dua lapisan yang berbeda untuk regenerasi. juga menghilangkan padatan tersuspensi terjebak dalam resin dan setiap baris resin (resin rusak) ke saluran pembuangan. 2) Pengendapan (Settling) Setelah backwash selesai, resin menetap dengan resin anion membentuk lapisan di atas resin kation karena perbedaan berat jenis 3) Injeksi bahan kimia (Chemical injection) Sejumlah soda api (NaOH) di injeksikan dengan NaOH metering pump ke dalam mixed bed polisher. Sebelum masuk ke mixed bed polisher, terlebih dahulu diencerkan dengan air umpan. Soda api (NaOH) yang encer dipanaskan terlebih dahulu untuk menaikkan kemampuan mengilangkan silica. Pemanasan dilakukan dalam plat pertukaran panas dimana fuida pemanas yaitu steam (uap). Sejumlah Hydrochloric acid (HCl) juga diinjeksikan menggunakan HCl metering pump dari tangki pengukur (masuring tank) menggunakan air pengencer dari sumber yang berbeda. soda api panas yang telah diencerkan masuk dari atas regenerasi
  • 6. pertukaran resin anion, sedangkan Hcl yang telah diencerkan masuk dari bawah regenerasi pertukaran resin kation. 4) Pembilasan lambat (Slow Rinse) Setelah injeksi bahan kimia, debit air yang sama akan masuk melewati masing-masing line injeksi dari NaOH dan HCl untuk membilas bahan kimia yang tersisa keluar dari polisher tersebut. air limbah dikumpulkan di bak penampungan air limbah. 5) Pembilasan cepat (Fast rinse) Air di injeksikan dari atas dan bawah dengan menggunakan laju aliran yang sama sebagai layanan. Hal ini akan memberikan sapuan (cucian) yang kuat untuk resin. 6) Menguras (Drain Down) Air pada bejana dikosongkan sampai sekitar 100mm di atas mixed bed resin. ini adalah untuk memfasilitasi langkah pencampuran udara setelah langkah ini. 7) Pencampuran udara (Air Mix) Udara ditiupkan di dari bawah untuk mengaduk resin dan mencampur dua lapis resin. udara disuplai dari dekat halaman instrument air receiver. 8) Pencampuran udara / menguras (Air Mix / Drain) untuk menghindari pemisahan anion dan kation resin ketika pasokan udara dihentikan, air dikeringkan sampai tepat di atas resin bed, sedangkan pencampuran udara masih berlangsung. 9) Pengisian ulang (Refill) Air dimasukkan ke polisher melalui bagian atas untuk mengisinya sambil membuang udara yang ada di dalam polisher keluar. 10) Pembilasan terakhir (Final Rinse) air diumpankan dari atas melalui bed resin ke dalam saluran pembuangan. ini adalah untuk memperoleh dan menjamin kualitas air keluaran (outlet) berada dalam kisaran yang dapat diterima sebelum operasi digeser ke dalam siklus layanan bahan kimia yang ada dalam tangki penyimpanan akan diisi dari truk pengisi ketika level bahan kimia di dalam tangki sudah rendah. Bahan kimia di salurkan dari tangki penyimpan menuju ke metering tank dengan pompa transfer bahan kimia (chemical transfer pump) setelah masing-masing siklus regennerasi.
  • 7. 4..2.4. Instrumen dan Set Value pada sistim Adanya sistem control pada instalasi water treatment sangat berguna dalam mengoptimalkan kinerja dari dari instalasi ini. Komponen instrumentasi yang digunakan adalah sebagai berikut: 1) Regeneration timer Digunakan untuk setting lamanya waktu yang digunakan dalam proses regenerasi resin yang telah jenuh di dalam mixed bed polisher. 2) Conductivity meter Merupakan sensor yang digunakan untuk mengukur nilai konduktivitas air yang telah dilakukan proses treatment. Besarnya kandungan konduktivitas dinyatakan dengan satuan 휇/푐푚. 3) Flow recorder Flow recorder merupakan komponen yang digunakan untuk merekam atau mencatat jumlah kapasitas yang telah dihasilkan oleh instalasi water treatment. 4) Temperatur indicating controller alarm Merupakan sensor temperatur digunakan untuk mengetahui suhu air yang diproses, sehingga apabila suhu air tidak sesuai dengan yang di-setting, maka alarm akan berbunyi. 5) Level indicator Merupakan sensor ketinggian yang ditempatkan pada raw water tank dan make up water tank, dimana sensor ini berguna untuk menunjukkan ketinggian air pada kedua tank tersebut. Adapun set value dari peralatan instrument yang ada adalah sebagai beriku ini : Set Value : 1. Kualitas/Konduktivitas air hasil pengolahan Set value 1μ/cm Normal value < 1μ/cm 2. Pressure Differential Pressure pada Pre Filter Set value 0.7kg/cm2 Normal value <0.7kg/cm2 3. Instrument air Pressure Set value 5kg/cm2
  • 8. Normal value 5.6 – 7 kg/cm2 4. Temperatur Temperatur NaOH terlarut Set value 50oC Normal value 40oC 4.2.5. Sistem instrumentasi Ketika dalam proses operasi, maka pompa akan ON dan pompa ini akan beroperasi selama 148 jam. Pada saat setelah pompa on maka air dari raw water tank mulai dipompakan menuju proses pengolahan air dan valve pada prefilter akan secara otomatis membuka sehingga air dapat mengalir melewati prefilter untuk dihilangkan kandungan padatan yang masih terkandung dalam air tersebut. Pada saat yang bersamaan juga valve pada mixed bed polisher akan membuka, dimana dalam mixed bed polisher ini nilai konduktivitas dari air akan dikurangi lagi menjadi kurang dar i 1 휇 푐푚 . Setelah air diproses pada mixed bed polisher, maka nilai konduktivitas dari air akan diukur oleh conductivity meter untuk diukur apakah air telah layak untuk ditampung dalam make up water tank atau tidak. 4.2.6. Maintenance dan Troubleshooting Perlu adanya proses maintenance dan troubleshooting yang terjadwal sehingga kondisi peralatan selalu terpantau sehingga dapat mendeteksi adanya kerusakan dini pada suatu peralatan. 1. Jadwal pengecekan. ITEM CHECK FREKUENSI Pompa Tekanan pemompaan, temperatur motor, suara, vibrasi, level oli 1x / hari Chemical Tank Level, kebocoran 1x / hari Raw water Konduktivitas 1x / hari Full analysis 1x / bulan
  • 9. Treated Water Konduktivitas, SiO2 PH 1x / hari Resin amount Ketinggian packed resin 1x / bulan Resin Tower Pressure Tekanan Inlet dan Outlet 1x selama regenerasi Instruments Adjustment 1x /6 bulan Resin perhitungan kapasitas pengisian ulang lebih dari 6 bulan Painting karat, goresan, dll 1x / tahun 2. Penyesuaian musim Karena temperatur dari Raw water bervariasi tergantung dari musim, penyesuaia n ulang (readjustment) harus dilakukan. Penyesuaian ulang ini dilakukan pada saat operasi backwash. Apabila tidak dilakukan re-adjustment maka resin akan habis pada saat operasi backwash 3. Inspeksi kapasitas resin Ketika menggunakan ion exchange resin akan terjadi penurun kemampuan dari resin untuk mengikat ion yang terkandung dari Raw water atau tercemar dengan kandungan padat yang terbawa dari Raw water, menyebabkan tidak memungkinkan mendapatkan hasil yang maksimal. Sehigga perlu dilakukan performance confirmation test dan pengambilan sample dari resin setiap 6 bulan sekali. 4. Troubleshooting
  • 10. Setelah regenerasi, konduktivitas tidak berubah memvariasikan aliran pada detector dari conductivity meter Tidak berubah Rusaknya Conductivity meter mengecek pandangan luar dari resin bed hancurnya resin Konsentrasi regenerasi yang terlalu tinggi Sediktinya air yang didapat setelah proses pengolahan Melihat ketinggian resin sedikit Sedikitnya resin yang digunakan Melihat ketinggian resin banyak Terlalu banyak resin yang digunakan Mengecek kadar kation yang digunakan meningkat Tingginya kandungan kation pada raw water
  • 11. Aliran ketika servis kecil Mengecek tekanan pompa Terlalu tinggi Clogging pada service system Cek vibrasi pada pompa Timbul vibrasi, serta panas Trouble pada pompa Cek tekanan udara pada saat operasi tekanan rendah rendahnya tenakan udara kerja mengecek apakah adanya kapur atau adanya endapan dari subtansi padat atau tidak Adanya partikel padat Penyaluran resin bed yang menonjol