finlandia salah satu negara yang memiliki pendidikan terbaik di seluruh dunia. Banyak hal yang bisa kita pelajari dan aplikasikan untuk peningkatan kualitas pendidikan di indonesia. semoga informasi di ppt ini bisa menjadi inspirasi bagi pendidik di Indonesia
finlandia salah satu negara yang memiliki pendidikan terbaik di seluruh dunia. Banyak hal yang bisa kita pelajari dan aplikasikan untuk peningkatan kualitas pendidikan di indonesia. semoga informasi di ppt ini bisa menjadi inspirasi bagi pendidik di Indonesia
Sejarah Guru dan Pendidikan Guru di Indonesia dari Zaman ke ZamanIwan Syahril
Β
Pendidikan guru menentukan kualitas guru. Semakin baik pendidikan guru sebuah sistem, semakin baik kualitas guru-gurunya. Fondasi pendidikan guru di awal kemerdekaan Indonesia lebih kuat untuk guru sekolah dasar dibanding sekolah menengah. Sejumlah orang Indonesia, walaupun jumlahnya sangat kecil, mendapat pendidikan guru SD yang sangat baik di zaman Belanda. Namun hampir tdk ada yg mendapat pendidikan guru utk menjadi guru di sekolah menengah. Karena itu di awal kemerdekaan, Indonesia membentuk fondasi pendidikan guru utk sekolah menengah dengan visi yg sangat progresif untuk masa itu: pendidikan guru setingkat universitas. Berdirilah Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) tahun 1954.
Sayangnya, pendidikan guru terganggu dinamika politik, baik di masa Orde Lama & Orde Baru. Di masa Orde Lama, seperti halnya organisasi guru, pendidikan guru pun terpengaruh dinamika pro & anti komunis, sehingga terpecah dua. IKIP (Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan) adalah hasil kesepakatan penyatuan 2 aliran lembaga pendidikan guru tsb, yg difasilitasi oleh Presiden Sukarno. Data statistik menunjukkan sekitar 50% atau lebih sekolah guru beserta siswa & gurunya hilang karena revolusi 1960an. Akibatnya, di awal Orde Baru terjadi kekurangan guru & pendidik guru yg signifikan.
Di masa Orde Baru, Presiden Suharto melakukan depolitisasi dan menuntut mono-loyalitas semua guru & pendidik di sekolah guru. Semuanya harus masuk partai pemerintah Golongan Karya. Budaya PNS mulai menggantikan budaya profesional, sehingga terjadi de-profesionalisasi guru & pendidikan guru. Selain itu, pendidikan guru dilakukan serba darurat, super cepat utk memenuhi pemesanan rekrutmen massal ratusan ribu guru di sekolah dasar & sekolah menengah. Mutu pun semakin menurun, semakin menjauh dr budaya profesional dan budaya intelektual. Ini diperparah dengan proliferasi lembaga pendidikan guru swasta yg umumnya tdk bermutu baik.
Ketika SPG dihapus th 1989, menurut saya, terjadi pemutusan keahlian & legasi tradisi pendidikan keguruan yg baik dari zaman Belanda. Guru-guru SPG tdk langsung mendapat tempat di IKIP karena kualifikasi pendidikan mereka blm bisa menjadi dosen.
Sementara itu banyak kalangan menyangsikan kualitas lulusan IKIP terutama karena mereka tdk dianggap menguasai ilmu pelajaran yang diampunya. Sekolah pendidikan guru jg banyak menerapkan βkurikulum fleksibelβ sejak tahun 1980an karena hanya 50%-60% lulusannya yg terserap menjadi guru. Di akhir tahun 1990an, mulailah IKIP menjadi universitas, dg harapan terjadi penguatan penguasaan konten dari calon-calon guru di IKIP. Sayangnya hingga sekarang, masalah ini tampaknya belum terselesaikan.
Orde reformasi dg desentralisasinya menuntut penataan ulang pengelolaan guru & pendidikan guru, & hingga saat ini masih perlu penyempurnaan di sana sini. Sertifikasi guru, sebuah terobosan masif & mahal utk peningkatan kualitas guru & pendidikan guru Indonesia, belum terlihat dampaknya terhadap kualitas pendidikan Indonesia.
Sejarah Guru dan Pendidikan Guru di Indonesia dari Zaman ke ZamanIwan Syahril
Β
Pendidikan guru menentukan kualitas guru. Semakin baik pendidikan guru sebuah sistem, semakin baik kualitas guru-gurunya. Fondasi pendidikan guru di awal kemerdekaan Indonesia lebih kuat untuk guru sekolah dasar dibanding sekolah menengah. Sejumlah orang Indonesia, walaupun jumlahnya sangat kecil, mendapat pendidikan guru SD yang sangat baik di zaman Belanda. Namun hampir tdk ada yg mendapat pendidikan guru utk menjadi guru di sekolah menengah. Karena itu di awal kemerdekaan, Indonesia membentuk fondasi pendidikan guru utk sekolah menengah dengan visi yg sangat progresif untuk masa itu: pendidikan guru setingkat universitas. Berdirilah Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) tahun 1954.
Sayangnya, pendidikan guru terganggu dinamika politik, baik di masa Orde Lama & Orde Baru. Di masa Orde Lama, seperti halnya organisasi guru, pendidikan guru pun terpengaruh dinamika pro & anti komunis, sehingga terpecah dua. IKIP (Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan) adalah hasil kesepakatan penyatuan 2 aliran lembaga pendidikan guru tsb, yg difasilitasi oleh Presiden Sukarno. Data statistik menunjukkan sekitar 50% atau lebih sekolah guru beserta siswa & gurunya hilang karena revolusi 1960an. Akibatnya, di awal Orde Baru terjadi kekurangan guru & pendidik guru yg signifikan.
Di masa Orde Baru, Presiden Suharto melakukan depolitisasi dan menuntut mono-loyalitas semua guru & pendidik di sekolah guru. Semuanya harus masuk partai pemerintah Golongan Karya. Budaya PNS mulai menggantikan budaya profesional, sehingga terjadi de-profesionalisasi guru & pendidikan guru. Selain itu, pendidikan guru dilakukan serba darurat, super cepat utk memenuhi pemesanan rekrutmen massal ratusan ribu guru di sekolah dasar & sekolah menengah. Mutu pun semakin menurun, semakin menjauh dr budaya profesional dan budaya intelektual. Ini diperparah dengan proliferasi lembaga pendidikan guru swasta yg umumnya tdk bermutu baik.
Ketika SPG dihapus th 1989, menurut saya, terjadi pemutusan keahlian & legasi tradisi pendidikan keguruan yg baik dari zaman Belanda. Guru-guru SPG tdk langsung mendapat tempat di IKIP karena kualifikasi pendidikan mereka blm bisa menjadi dosen.
Sementara itu banyak kalangan menyangsikan kualitas lulusan IKIP terutama karena mereka tdk dianggap menguasai ilmu pelajaran yang diampunya. Sekolah pendidikan guru jg banyak menerapkan βkurikulum fleksibelβ sejak tahun 1980an karena hanya 50%-60% lulusannya yg terserap menjadi guru. Di akhir tahun 1990an, mulailah IKIP menjadi universitas, dg harapan terjadi penguatan penguasaan konten dari calon-calon guru di IKIP. Sayangnya hingga sekarang, masalah ini tampaknya belum terselesaikan.
Orde reformasi dg desentralisasinya menuntut penataan ulang pengelolaan guru & pendidikan guru, & hingga saat ini masih perlu penyempurnaan di sana sini. Sertifikasi guru, sebuah terobosan masif & mahal utk peningkatan kualitas guru & pendidikan guru Indonesia, belum terlihat dampaknya terhadap kualitas pendidikan Indonesia.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Β
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
6. 01
02
03
Rumusan Masalah
6
Bagaimana sejarah pendidikan
di Indonesia dan Finlandia ?
Bagaimana sistem pendidikan di Indonesia dan
Finlandia ?
Bagaimana perbandingan sistem pendidikan di
Indonesia dan Finlandia ?
Bagaimana upaya meningkatkan mutu
pendidikan di Indonesia ?
7. 01
02
03
Tujuan Workshop
7
Mengetahui sejarah pendidikan
di Indonesia dan Finlandia ?
Mengetahui sistem pendidikan di Indonesia dan
Finlandia ?
Mengetahui perbandingan sistem pendidikan di
Indonesia dan Finlandia ?
Mengetahui upaya meningkatkan mutu
pendidikan di Indonesia ?
9. Sekilas tentang,
Finlandia.
β’ Letak Finlandia
β’ Penduduk Finlandia
β’ Budaya Finlandia
β’ Kemajuan di Finlandia
β’ Sistem Pemerintahan Finlandia
9
11. Pendidikan di Finlandia
11
Revolusi Fundamental pada tahun 1968
Menghapus PSS dan penerepan sistem pendidikan wajib dasar nasional 9 tahun,
peningkatan kompetansi tenaga pengajar dan pendidik, desentralisasi sistem
pendidikan hingga penerepan sistem evaluasi pendidikan
Revolusi Pada tahun 1974
Meningkatkan kompetensi tenaga pengajar dan pendidik diseluruh jenjang
pendidikan , Pemerintah daerah diberikan kekuasaan untuk menetapkan
kurikulum pendidikan
Revolusi pada tahun 1990
Menghapus sistem inspeksi pendidikan terkait evaluasi pendidikan. Digantikan
oleh Badan Nasional Pendidikan , cara melakuakn penilaian nasional
pendidikan dengan mengambil sample nilai dari sekolah yang mewakili
daerahnya
12. Pendidikan di Finlandia
12
Undang-Undang Pendidikan Dasar No.628 Tahun 1998
seluruh anak yang tinggal menetap di Finlandia, dan telah memasuki usia 7 tahun,
wajib mengenyam pendidikan wajib dasar 9 tahun dan berakhir ketika seluruh silabus
pendidikan dasar 9 tahun telah diselesaikan, atau 10 tahun sejak dimulainya wajib
belajar
Peraturan Pemerintah (Government Degree) No.1435 Tahun 2001
Tujuan Umum Nasional dan Penetapan Waktu Belajar dalam Pendidikan Dasar
National Core Curriculum for Basic Education 2004
Kurikulum Inti Nasional untuk Pendidikan Dasar
13. Kurikulum Inti Nasional untuk Pendidikan Dasar
13
Bahasa Ibu dan Sastra (Mother Tongue and Literature) : Dari kelas 1β9
Bahasa Asing 1: Biasanya Bahasa Inggris, diberikan dari Kelas 1β9
Bahasa Asing 2: Biasanya bahasa Latin, diberikan dari kelas 1-9
Matematika (Mathematics): Dari kelas 1β9
Pendidikan Lingkungan Alam (Environmental Studies): Dari kelas 1β4
Biologi (Biology): Dari kelas 5β9
Geografi (geography): Dari kelas 7β9
14. Kurikulum Inti Nasional untuk Pendidikan Dasar
14
Fisika (Physiscs): Dari kelas 5β9
Kimia (Chemistry): Dari kelas 7β9
Pendidikan Kesehatan (Health Education): Kelas 7β9
Pelajaran Agama (Religion): Terdapat 2 pelajaran agama, yakni,
Lutheran atau Orthodoks, dari kelas 1β9
Etika (Ethics): Kelas 1β9
Pelajaran Sejarah (History): Kelas 5β9
Pelajaran Sosial (Social Studies): Kelas 7β9
15. Kurikulum Inti Nasional untuk Pendidikan Dasar
15
Musik (Music): Kelas 1β9
Seni Visual (Visual Arts): Kelas 1β9
Kerajinan Tangan (Crafts): Kelas 1β9
Pendidikan Olah Raga (Physical Education): Kelas 1β9
Kerumahtanggaan (Home Economics): Kelas 7β9
Bimbingan Belajar dan Keterampilan (Educational and Vocational
Guidance): Kelas 1-9
16. ---------------------Bantuan pendidikan khusus diberikan kepada siswa yang membutuhkan
berbagai macam bentuk bantuan khusus yang ditentukan pada saat siswa
tersebut menjalankan pendidikan dasar
(Guru Mata pelajaran bekerja sama dengan guru pendidikan khusus)
17. Th 1960 β Guru di Finlandia
guru β guru sekolah dasar
masih dipersiapkan di seminar
β seminar pendidikan guru
semalam 2 atau 3 tahun, bukan
oleh lembaga akademik,
melainkan oleh unit β unit yang
menawarkan pelatihan singkat
praktik mengajar
17
18. Sekarang β Guru Finlandia
Guru taman kanak β kanak
1
Guru mata pelajaran
3
Guru pendidikan
kejuruan
5
Guru sekolah dasar
2
Guru pendidikan khusus
4
18
19. seleksi, peringkat atas pada tahap seleksi tahap pertama di wawancarai,
diantaranya ditanyakan dalam wawancara adalah alasan mereka
memutuskan untuk menjadi guru
Kedua
sekelompok pelamar dipilih berdasarkan nilai ujian matrikulasi, ijasah
yang dikeluarkan sekolah menengah atas, rekam jejak prestasi siswa di
luar sekolah, dan ujian masuk nasional yang soal β soalnya berpusat
pada beragam isu kependidikan
Pertama
Recruitment Mahasiswa Kependidikan di Finlandia
19
20. Pendidik Akademis Finlandia
20
Jenis Sekolah Usia
Peserta
Didik
Kelas Kualifikasi Guru yang
Dipersyaratkan
Taman kanak β kanak 0-6 Guru TK (sarjana)
Pra-sekolah 6 Guru TK (sarjana)
Guru SD (master)
Sekolah Terpadu 7-16 1-9 Guru sekolah terpadu (Master)
Sekolah Dasar 7-12 1-6 Guru sekolah dasar (master)
Sekolah Menengah Pertama 13-15 7-9 Guru Mata Pelajaran (Master)
Sekolah menengah Umum 16-18 10-12 Guru Mata Pelajaran (Master)
Sekolah menengah atas
kejuruan
Guru Kejuruan (Sarjana)
Guru Mata Pelajaran (Master)
Universitas 19 - Gelar akademis tinggi (Master/doktor)
Politeknik Gelar pendidikan tinggi
(Master/doktor)
21. Program Master Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas
Finlandia
21
Komponen Kurikulum Kredit ECTS
Kajian dasar kependidikan * 25
Kajian bahasa dan komunikasi 25
Kajian menengah kependidikan * 35
Kajian multidisiplin mata pelajaran sekolah 60
Kajian bidang minor 60
Kajian lanjut kependidikan ** 80
Pilihan 15
Total kredit ECTS 300
22. Struktur Komponen Pedagogik pada program pendidikan Guru Mata
Pelajaran di Unversitas Helsinki, 2010
22
Jejang sarjana (25 Kredit ECTS) Jenjang Master (35 kredit)
Masa pertama (18 Kredit)
Psikologi perkembangan dan pembelajaran (4)
Pendidikan khusus (4)
Pendahuluan didaktik bidang (10)
Masa Ketiga (17 Kredit)
Dasar sosial, sejarah, dan filosofis
pendidikan (5)
Evaluasi dan pengembangan pengajaran
(7)
Praktik mengajar lanjut di sekolah
pelatihan guru atau sekolah lapangan (5)
Masa Kedua (7 Kredit)
Praktik mengajar dasar di sekolah pelatihan guru
(7)
Masa ke empat (12 kredit)
Seminar penelitian (guru sebagai
peneliti)(4)
Praktik mengajar akhir di sekolah
pelatihan guru atau sekolah lapangan (8)
Sebagai bagian program master :
Metodologi penelitian(6)
23. Guru sebagai Peneliti
β’ Pendidikan guru berbasis riset berarti bahwa integrasi teori kependidikan,
metodologi kependidikan, metodologi penelitian, dan praktk semuanya
memegang peranan penting dalam program pendidikan guru Finlandia.
β’ Kurikulum pendidikan guru dirancang agar membentuk kesinambungan
sistematis mulai dari landasan pemikiran pendidikan ke metodologi
penelitian pendidikan, lalu berlanjut ke bidang ilmu kependidikan yang lebih
lanjut.
β’ Hal tersebut membuat mahasisiwa membangun pemahaman akan sifat
interdisiplin sistematis praktik pendidikan. Mahasiswa Finlandia juga
mendapatkan ketrampilan merancang, melaksanakan dan mengemukakan
penelitian orisinilitas dalam aspek β aspek praktis atau teori pendidikan.
Salah satu unsur integral pendidikan guru berbasis riset di Finlandia adalah
pelatihan praktis di sekolah.
23
24. Pengembangan
Profesional
Guru β guru Finlandia yang bergelar
master memilii hak akses kepada
program doktor untuk melengkapkan
kesempatan pengembangan
profesional yang lazim. Guru dengan
mudah dapat memulai studi lanjut
mereka di fakultas pendidikan,
disertasi doktor mereka kan berfokus
pada sebuah topik pilihan dalam ilmu
kependidikan.
24
25. Waktu Refleksi
Pedagogik
Sekalipun kerja guru β guru Finlandia
terutama terdiri dari mengajar dikelas,
banyak dari tugas mereka terjadi di
luar kelas. Secara formal, waktu kerja
guru Finlandia terdiri dari mengajar di
kelas, persipan dan dua jam per
minggu untuk merencanakan dan
mengembangkan pekerjaan dengan
sejawat.
25
26. Pemimpin
Adalah Guru
Kebanyakan sekolah Finlandia, kepala sekolah
adalah seorang guru berpengalaman yang sudah
teruji kompetensi kepemimpinann dan
kepribadiannya. Di banyak sekolah, kepala sekolah
juga memegang sejumlah kecil kelas untuk ia ajar
setiap minggunya. Kepemimpina pedagogik
adalah salah satu bidang kunci dalam
kepemimpinan sekolah yang profesional di
Finlandia. Guru β guru mengandalkan visi
pemimpin mereka dan kepala sekolah mengerti
pekerjaan guru. Oleh karena itu, kepemimpinan
dan manajemen di sekolah β sekolah Finlandia
bersifat informal tetapi efektif
26
27. Guru Bagus Sekolah Hebat ala Finlandia (3 Ciri khas)
27
β’ Individu yang paling mampu dan berbakat masuk keguruan
β’ Ada kerjasama erat antara fakultas bidang studi dan fakultas
pendidikan
β’ Pendidikan guru berorentasi riset
30. Rasa Dimiliki
Merecruit Tim Kesejahteraan
1
Mengenal Setiap Anak
3
Merayakan Pembelajaran
Mereka
5
Menghapus Perisakan
(bullying)
2
Bermain dengan Murid β
murid
4
Mengejar mimpi Kelas
6
Berkawan
30
33. Sejarah Pendidikan di Indonesia
Sistem pendidikan dan
pengajaran pada abad ke
semilan belas khususnya untuk
Pendidikan Islam
Pendidikan pada Abad ke Dua
Puluh Jaman Pemerintahan
Hindia Belanda
35. Analisis sistem penyelenggaraan pendidikan
35
Indonesia Finlandia
Mengkotak β kotakkan peserta didik
contohnya ada sekolah unggulan dan
biasa , dan lain β lain
Tidak kotak - kotakkan peserta didik ,
dan menganut prinsip pendidikan
humanis
36. Kurikulum
36
Indonesia Finlandia
kurikulum dasar memuat pendidikan
agama, pendidikan
kewarganegaraan, bahasa,
matematika, ilmu pengetahuan alam,
ilmu pengetahuan sosial, seni dan
budaya, pendidikan jasmani dan olah
raga , ketrampilan , dan muatan lokal
Bahasa ibu dan sastra , bahasa resmi
lainnya satu bahasa asing seperti :
Inggris , Jerman, Italia . Pendidikan
lingkungan , pendidikan kesehatan,
pendidikan agama dan etika , ilmu
sejarah, ilmu sosial, matematika ,
fisika, kimia , biologi, geografi ,
psikologi , musik , seni dan kerajinan,
ilmu rumah tangga
37. Kurikulum
37
Indonesia Finlandia
Indonesia selintas menerapkan
serupa namun prakteknya tidak
semua pendiidk memiliki kompetensi
untuk mengembangkan kurikulum
tersebut sebab sudah terbiasa
dengan pola kurikulum sentralis.
The National Board of Education
adalah dewan yang menerbitkan
kurikulum sebagai guide line sekolah
namun pemerintah lokal dan sekolah
dapat melakukan penyesuaian
terhadap mata pelajaran , berbasis
kebutuhan peserta didik. Bahkan
orang tua peserta diidk diberi
kesempatan untuk berpartisipasi
dalam menyusun kurikulum sekolah
dan tujuan pendidikannya.
39. Guru
39
Indonesia Finlandia
Pandangan masyarakat tentang profesi guru kurang
prestisius dan lebih mementingkan karier dari pada
sebab β sebab moral.
Masyarakat memandang guru sebagai profesi prestesius
dan mulia , sejajar dengan dokter, pengacara dan ekonom
, lebih karena sebab β sebab moral dari pada kepentingan
dan imbalan materi atau karier
Adanya ujian terstandar eksternal bagi siswa untuk
memberi tahu publik tentang kinerja efektifitas guru
Tidak ada ujian terstandar eksternal bagi siswa untuk
memberi tahu publik tentang kinerja efektifitas guru
Guru kurang diberikan otonomi untuk membuat kurikulum Guru diberikan otonomi secara penuh untuk membuat
kurikulum pengajaran
Banyak universitas yang membuka sekolah keguruan ,
namun kurang selektif dalam recruitmentnya. Kebanyakan
guru sekolah swasta di recruit oleh sekolah sesuai
kebutuhan sekolah . untuk guru PNS diseleksi
berdasarkan ujian masuk PNS.
Departemen pendidikan guru hanya ada di delapan
universitas finlandia dengan seleksi sangat ketat ,
diperlukan nilai yang tinggu , kepribadian yang positif ,
ketrampilan interpersonal yang hebat , dan komitmen
untuk bekerja sebagai guru di sekolah. Seleksi calon
mahasiswa dilakukan dua tahap yaitu pertama dipilih
berdasarkan nilai ujian matrikulasi , ijasah yang
dikeluarkan sekolah menengah atas , rekam jejak prestasi
siswa diluar sekolah , ujian masuk nasional yang soal β
soalnya berpusat pada beragam isu kependidikan . tahap
kedua yaitu wawancara terkait alasan mereka
memutuskan untuk menjadi guru.
40. Guru
40
Indonesia Finlandia
Minimal guru PAUD dan TK masih kebanyakan minimal
lulusan SMA
Minimal guru SD , SMP , SMA, SMK , Pendidikan khusus
minimal sarjana
Minimal dosen universitas dan politeknik adalah Master
Minimal guru kanak β kanak dan pra-sekolah adalah
sarjana
Minimal guru SD, Seklah menengah pertama , sekolah
menengah atas kejuruan minimal master
Minimal dosen universitas dan politeknik adalah
master/doktor
Total kredit komponen kurikum master pendidikan 35 sks Total kredit komponen kurikulum master 300
Pendidikan guru kurang kontemporer Pendidikan guru kontemporer di pengaruhi oleh penelitian
dan pengembangan dibidang pendidikan yang di lakukan
di universtas amerika, kanada dan inggris.
Pendidikan guru tidak berbasis riset Pendidikan guru berbasis riset
Pemerintah berusaha memberikan kesempatan untuk
pengembangan profesioanal guru , namun peminatnya
atau efektifitasnya kurang
Pemerintah kota , sebagai pengawas sekolah
bertanggung jawab untuk menyediakan kesempatan
kepada guru berupa pengembangan profesional atau
pelatihan sesuai dengan kebutuhan berdasarkan kontrak
kerja guru tersebut
Belum mendapat kajian tentang PNS Guru Literatur menginfomasikan guru di finlandia adalah guru
kontrak
41. Guru
41
Indonesia Finlandia
Guru sulit mendapatkan pengembangan
pendidikan
Guru β guru finlandia yang bergelar mastre
memiliki hak akses terhadap program doktor, guru
dapat dengan mudah memulai studi nya di fakultas
kependidikan.
Perencanaan kurikulum dan asessment dilakukan
oleh pemerintah pusat
Perencanaan kurikulum dan asessment adalah
otomoni guru dan sekolah serta pemerintah kota
Pemimpin sekolah ditunjuk oleh ketua yayasan
atau oleh pemerintah kadang jarang
memperhatikan profesionalisme pendidikannya
Kepala sekolah harus yang sudah berpengalaman
dibidang pendidikan serta harus menyelesaikan
studi akdemik dalam administrasi kepemimpinan
pendidikan yan diberikan oleh universitas di
finlandia
42. Cara pengajaran
42
Indonesia Finlandia
Kesejahteraan
Jadwal istirahat di sekolah indonesia adalah 2 x
dalam satu hari yaitu jam 10.00 dan 12.00
Jadwal istirahat di sekolah adalah 15 menit setoat 45 menit
pembelajaran
Menekan siswa untuk belajar dengan tertib dikelas
mendengarkan guru
Menekankan belajar sambir bergerak βFinissh School On the
Moveβ
Tidak ada kebijakan tentang memberikan PR Adanya kebijakan memberikan PR seminimal mungkin
sehingga siswa memiliki waktu yang banyak untuk mengisi
ulang tenaga di malam hari
Lorong kelas dan kelas sering di dekorasi dengan
maksimal
Lorong kelas di dekorasi dengan seminimal mungkin bahkan
dikeas tidak ada tempelan , kelas terlihat lebih sederhana
Rata β rata kelas ber AC Kelas berjendela dan siswa terbiasa membuka jendela
ketika belajar
Jarang guru mengajak masuk ke alam liar kecuali
ada event
Guru β guru finlandia serin membawa anak didik ke luar
kelas , memindahkan alam ruang ke yang subtansial ke
alam atau komunitas sekitar
Belum ada kebijakan pemeritah atau kurikulum
dalam menjaga kedamaian kelas
Kurikulum nasional memberikan 1 set peraturan tentang
manjaga kedamain yaitu dengan strategi ANCHOR CHART ,
Pengukur kebisingan, Menciptkan keseimbangan ,
mempraktikkan kesadaran penuh.
43. Cara pengajaran
43
Indonesia Finlandia
Rasa Dimiliki
Guru β guru di indonesia kurang menghabiskan
waktu bersama rekan β rekan disekolah mereka
tentang berbagi trik dan masalah pengajaran
Guru β guru di finlandia menghabiskan banyak waktu
hampir setiap istirahat mereka berdiskusi untuk berbagi
trik mengajar dan penyelesaian masalah dan menjalin
pertemanan, kadang guru juga berkumpul dengan
profesional dari sekolah lain , psikolagi , guru pendidikan
khusus β sejauh membahas apa yang diperlukan individu
di kelas masing β masing. Tindakan ini bertujuan untuk
menanamkan rasa memiliki . Ada beberapa trik yang
biasa dilakukan untuk menanamkan rasa memiliki pada
anak diantaranya : guru mengenal setiap anak yang
dibimbimnya , guru bermain dengan murid β muridnya ,
guru bersama murid merayakan pembelajaran mereka,
guru bersama murid bersama mengejar mimpi kelas ,
guru bersama murid bekerjasama untuk menghapus
bullying , memasangkan antara siswa kelas 6 dengan
siswa kelas 1 agar mereka dapat berkawan.
44. Cara pengajaran
44
Indonesia Finlandia
Kemandirian
Dalam pembelajaran jarang guru melakukan pra test
terhadap siswanya untuk mengetahui informasi
tentang titik yang tepat untuk memulai pembelajaran
Dalam pembelajaran guru harus melakukan pra test terhadap
siswanya untuk mengetahui informasi tentang titik yang tepat
untuk memulai pembelajaran
Dalam belajar , siswa sering terbatas terkait fasilitas
dan kesempatan
Guru di finlandia melakukan perencanaan pembelajaran
dengan tidak membatasi siswa
Pembelajaran diindonesia kurang memahami minat
bakat dari siswanya
Para pendidik di finlandia selalu mencari tahu minat siswa
kemudian mecari relevansinya dengan kurikulum kemudian
menawarkan pilihan yang menarik bagi siswa nya.
Guru hampir tidak memberikan kesempatan siswa
untuk memutuskan kurikulum mereka sendiri.
Peraturan di sekolah diindonesia ditetapkan oleh guru
atau sekolah
Di sekolah Finlandia para murid memutuskan kurikulum mereka
sendiri dan menyusun hari β hari belajar mereka bersama guru.
Di Finlandia Peraturan di tetapkan oleh siswa dengan review
oleh guru.
Dalam pemebelajaran sering terpaku pada teoritis dan
kurang dalam hal praktik
Di Finlandia mereka menerapkan apa yang telah mereka
pelajari dengan memainkan sebuah peran dalam permainan
βsaya dan kota sayaβ. Sehingga mereka menyadari apa fungsi
seseorang terkait profesinya dalam sebuah kota.
Guru β guru diindonesia terbiasa dengan kata
accountability
Guru β guru di finlandia terbiasa dengan kata responsibility
45. Cara pengajaran
45
Indonesia Finlandia
Penguasaan
Strategi dalam penguasaan
pembelajaran guru lebih banyak
berbicara didepan kelas , dan untuk
evaluasi pembelajaran mereka
menggunakan tes terstandar serta
nilaipun di tetapkan langsung oleh
guru
Strategi dalam penguasaan pembelajaran
dengan mengejarkan hal β hal yang
mendasar , menggunakan buku pegangan,
memanfaatkan teknologi , memasukkan
musik , menggunakan pendekatan learning
by doing , membuat evaluasi dnegan
memberikan pertanyaan yang sulit tetapi
terbuka , dalam penilaian guru dan murid
saling mendiskusikan nilai
46. Unsur β unsur kunci kebijakan pendidikan di indonesia dengan
kebijakan pendidikan di finlandia
46
Cara Indonesia Cara Finlandia
Proses belajar mengajar di standarkan
Menetapkan ekspektasi kinerja wajib yang jelas, tinggi, dan terpusat untuk
semua sekolah, guru dan siswa untuk meningkatkan kualitas dan keadilan
luaran .
Membuat pengajaran dan kurikulum terstandarkan untuk memperoleh
koherensi dan kriteria sama guna keperluan pengukuran dan data
Proses belajar mengajar di sesuaikan
Menetapkan kerangka kerja yang jelas untuk perancangan
kurikulum berbasis sekolah.
Mendorong solusi lokal dan individual untuk tujuan nasional
demi memperoleh cara terbaik menciptakan kesempatan
belajar mengajar yang optimal untuk semua.
Menawarkan rencana belajar personal untuk mereka yang
berkebutuhan pendidikan khusus
Fokus pada literasi dan numerasi
Pengetahuan dan ketrampilan dasar dalam membaca, menulis , matematika
dan sains alam merupakan sasaran utama reformasi pendidikan. Biasanya
jam pelajaran untuk mata pelajaran itu di tambah
Fokus pada pembelajaran kreatif
Proses belajar mengajar berfokus pada pembelajaran
mendalam dan melebar, memberikan nilai yang sama kepada
semua aspek pertumbuan kepribadian, karakter moral,
kreativitas , pengetahuan, dan ketrampilan seseorang.
Mengajarkan kurikulum yang diwajibkan
Mencapai standar yang lebih tinggi sebagai kriteria keberhasilan dan kinerja
baik.
Luaran pengajaran dapat diperkirakan dan ditetapkan secara seragam
Hasil seringkali dinilai melalui tes terstandarkan dan diatur secara eksternal
Mendorong pengambilan resiko
Kurikulum berbasi sekolah dan merupakan milik guru yang
memfasilitasi penemuan baru pendekatan pengajaran dan
pembelajaran, serta yang mendorong pengambilan resiko dan
ketidakpastian dalam kepemimpinan pengajaran dan
pembelajaran
47. Unsur β unsur kunci kebijakan pendidikan di indonesia dengan
kebijakan pendidikan di finlandia
47
Cara Indonesia Cara Finlandia
Meminjam gagasan reformasi berorentasi pasar
Sumber perubahan pendidikan adalah model manajemen
dan administrasi yang dibawa ke sekolah dari dunia
korporasi melalui perundangan atau program nasional
Peminjaman itu membawa kepada penyelarasan sekolah
dengan sistem pendidikan lokal dengan logika korporasi
swasta
Belajar dari masa lalu dan menguasai inovasi
Pengejaran menghormati nilai β nilai pedagogik
tradisional, seperti peran profesional guru dan
hubungan guru dengan murid
Sumber utama pengembangan sekolah adalah
praktik β praktik pendidikan dari masa lalu yang
terbukti baik
Akuntabilitas dan kontrol berbasis tes
Kinerja sekolah dan peningkatan capaian siswa terikat erat
dengan proses promosi, pengawasa dan pada akhirnya
imbalan bagi sekolah dan guru.
Pemenang normalnya memperoleh imbalan finansial,
sedangkan sekolah dan individu bermasalah dihukum.
Hukuman sering mancakup hubungan kerja yang longgar
dan upah guru berbasis prestasi
Berbagi tanggung jawab dan kepercayaan
Secara berangsur membangun budaya
tanggung jawab dan kepercayaan di dalam
sistem pendidikan yang menghargai
profesionalisme guru dan kepala sekolah dalam
menilai apa yang terbaik bagi siswa.
Menargetkan sumber daya dan dukungan
kepala sekolah dan siswa yang beresiko gagal
atau tertinggal.
Asessement siswa berbasis sampel.
48. Strategi Meningkatkan
Kualitas Pendidikan di
Indonesia
(Manajemen Strategik)
β’ Meningkatkan ukuran prestasi akademik melalui ujian
nasional atau ujian daerah yang menyangkut kompetensi
dan pengetahuan, memperbaiki tes bakat (Scolastik
Aptitude Test), dan sertifikasi kompetensi
β’ Membentuk kelompok sebaya untuk meningkatkan gairah
pembelajaran melalui belajar secara kooperatif
(coorperative learning),
β’ Menciptakan kesempatan baru di sekolah dengan
mengubah jam sekolah menjadi pusat belajar sepanjang
hari dan tetap membuka sekolah pada jam-jam libur,
β’ Meningkatkan pemahaman dan penghargaan belajar melalui
penguasaan materi (mastery learning) dan penghargaan
atas pencapaian prestasi akademik,
β’ Membantu siswa memperoleh pekerjaan dengan
menawarkan kursus-kursus yang berkaitan dengan
keterampilan memperoleh pekerjaan
48
Perspektif pertama
49. β’ Memperketat proses recruitment mahasiswa sekolah
kependidikan
β’ Memberikan kesejahteraan yang sama antara pendidik
yang berstatus PNS atau bukan bisa saja dengan mem
PNS kan seluruh pendidik atau membuat sistem kontrak
terhadap semua pendidik sehingga ada keadilan
β’ Memperketat proses recruitment kepala sekolah dengan
mendirikan sekolah magister khusus untuk calon kepala
sekolah.
β’ Menseleksi dengan benar β benar sekolah swasta yang
akan tumbuh , dari segi manajemen strategi , rencana
TQM nya
β’ Memberikan otonomi secara penuh kepada guru dan
sekolah untuk menentukan kurikulum yang cocok untuk
daerah dan minat bakat siswa mereka sehingga akan
mempermudah dalam hal praktik dan penyerapan lulusan
siswa 49
Strategi Meningkatkan
Kualitas Pendidikan di
Indonesia
(Manajemen Strategik)
Perspektif kedua
50. β’ Memberikan kebebasan kepada guru untuk
menggunakna berbagai cara pengajaran yang
membuat siswa dapat mudah dalam memahami
pembelajaran , dengan menyesuaikan pembelajaran
dengan kebutuhan yang ada , bukan menstandarkan.
β’ Menggunakan suatu sistem informasi yang
memberikan kemudahan dalam komunikasi antar
warga sekolah dan transparansi manajemen antar
warga sekolah dalam hal ini guru , orang tua siswa ,
kepala sekolah , manajemen sekolah , siswa , dan
komite sekolah
β’ Mempersiapkan siswa untuk siap berkarya bukan
untuk siap bekerja , dengan berfokus pada
pembelajaran yang kreatif serta lebih menekankan
pada penguasaan bahasa dan menyisipkan musik
dalam setiap pembelajarannya sehingga mendorong
siswa untuk lebih kreatif.
50
Strategi Meningkatkan
Kualitas Pendidikan di
Indonesia
(Manajemen Strategik)
Perspektif kedua
51. β’ Memberikan otonomi tentang evaluasi pembelajaran
dan perbaikan , serta menghilangkan tes β tes
standar yang menghilangkan jatidiri minat siswa yang
seharunya mereka secara naluri diri ingin belajar
bukan karena reward atau punishment.
β’ Pemerintah lebih berfokus pada pengembangan
profesionalisme guru dibandingkan peningkatan
sarana , karena dengan guru hebat maka sekolah pun
hebat , guru profesional dapat berimprovisasi
dengan apapun yang ada disekelilingnya walaupun
keterbatasan saran . Ketika seluruh guru diindonesia
menjadi profesional dan kreatif membudaya maka
akan menghasilkan siswa yang profesional .
51
Strategi Meningkatkan
Kualitas Pendidikan di
Indonesia
(Manajemen Strategik)
Perspektif kedua
52. β’ Di luar negeri banyakanya restoran McDonal lebih
banyak dibandingkan jumlah rumah sakit , dan lebih
banyak perpustakaan dibandingkan restoran
McDonal . seharusnya pemerintah mendirikan
diseluruh sudut yang ada diindonesia perpustakaan
sehingga akan meningkatkan minat baca siswa , guru
atau masyarakat lain. Dengan memahami seluruh
pengetahuan , dan pengelaman orang lain , manusia
akan belajar dan dapat mudah memiliki kerendahan
diri untu memperbaiki diri serta bersama β sama
memperbaiki bangsa
β’ Memulai dari sendiri untuk bertransformasi menjadi
pendidik yang penuh kesadaran akan kewajibannya
sebagai pendidik dan mengembalikan peserta didik
pada jati diri dan budaya bangsa ketimuran yaitu
budaya malu , dan lain β lain .
52
Strategi Meningkatkan
Kualitas Pendidikan di
Indonesia
(Manajemen Strategik)
Perspektif kedua
53. β’ Dalam membudayakan pelayanan yang memuaskan
yaitu terkait Total Quality Manajemen , tentunya fokus
yang dapat diambil oleh pemerintah adalah aspek
menajemen kepemimpinan kepala sekolah . Total
Quality Manajemen dapat di terapkan dalam proses
recruitmen guru dan kepala sekolah , evaluasi secara
berkala terhadap perfomance mereka sehinga budaya
TQM ini akan dapat dilestarikan sehingga sedikit
demi sedikit akan menghilangkan subject yang tidak
sesuai .
53
Strategi Meningkatkan
Kualitas Pendidikan di
Indonesia
(Total Quality Manajemen)
54. Adapun fokus β fokus yang dapat diperhatikan sesuai
dengan teori deming adalah sebagai berikut :
β’ Fokus pada pelanggan baik internal maupun
eksternal,
β’ Memiliki obsesi yang tinggi terhadap kualitas
peningkatan mutu pendidikan,
β’ Menggunakan pendekatan ilmiah dalam pengambilan
keputusan dan pemecahan masalah,
β’ Memiliki komitmen jangka panjang dalam pendidikan,
β’ Memperbaiki proses secara berkesinambungan,
β’ Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan,
memberikan kebebasan yang terkendali,
β’ memiliki kesatuan tujuan, dan adanya keterlibatan
dan pemberdayaan karyawan
β’ Menerapkan Manajemen berbasis sekolah (MBS)
54
Strategi Meningkatkan
Kualitas Pendidikan di
Indonesia
(Total Quality Manajemen)
56. Kesimpulan
56
β’ Dari pemaparan latar belakang , kajian teori , analisi tentang pendidikan di finlandia dan
diindonesia dapat kita simpulkan bahwa pendidikan di finlandia menerapkan pendidikan
yang humanis . yaitu sebuah pendidikan yang memuliakan manusia atas potensi β potensi
kemanusiaany yang ada didalam dirinya, siswa tidak di jejali dengan teori melainkan
membawa mereka pada realitas itu sendiri.
β’ Aspek β aspek yang membuat pendidikan di finlandia menghasilkan output dan outcome
yang bermutu adalah aspek dari Guru yang direcruit dengan ketat , kebebasan yang
diberikan oleh pemerintah dalam hal otonomi kurikulum , cara pengajaran yang sangat
berbeda yaitu βmengajar lebih sedikit tetapi belajar lebih banyak β, serta evaluasi dan
penilaian yang benar β benar menstimulus kedalam hal perbaikan
β’ Terkait dengan pendidikan diindonesia pemerintah sekarang pun sudah mulai memperbaik
secara paralel dengan pendidikan di finlandia contohnya kurikulum 2013 , masukan kami
untuk upaya peningkatan mutu pendidikan diindonesia , pemerintah dapat memulai
dengan merubah beberapa kebijakan terutama tentang pertumbuhann sekolah baru ,
recruitment guru , dan teknik pembelajaran serta otonomi kurikulum . Dan merubah
perspektif peningkatan efektifitas dari reward dan punisment ke pendidikan yang berjati
diri.
58. Saran
58
β’ Dalam penelitian benchmarking sistem pendidikan di finlandia ini mungkin
belum totalitas , terutama kami masih mencari tahu terkait kedudukan
pendidik di finlandia apakah PNS atau kontrak ? , dan bagaimana pemerintah
mendapatkan dana untuk pendidikan serta cara pengucuran dananya.
Tentunya kajian ini masih jauh dari lengkap , perlu penelitian secara
langsung sehingga peneliti akan lebih mudah menarik kesimpulan serta
memahami secara totalitas sistem kependidikan di Finlandia. Dalam analisis
yang kami berikan mungkin tidak semua sejalan dengan pemikiran para
pembaca atau para peserta diskusi , namun kami berharap segala analisis
dan upaya yang kami tuliskan dalam analisis dapat dikaji efektifitasnya
sehingga kita tidak meragukannya .