SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
PERTEMUAN KE : 4
PENANGANAN PERALATAN
RANTAI VAKSIN
Dr. Tatik Suyarti.M.Kes
A.PENGERTIAN
• Peralatan rantai vaksin adalah seluruh peralatan yg
digunakan dalam pengelolaan vaksin sesuai dg prosedur
untuk menjaga vaksin pada suhu yg telah ditetapkan.
B.JENIS PERALATAN RANTAI VAKSIN di PUSKESMAS
1. LEMARI ES
a. Sitem pendinginan
Lemari es berdasarkan system pendinginannya dibagi 2 yi:
1.Sistem kompresi
Pada system ini menggunakan kompresor sebagai jantung
utama untuk mengalirkan Refrigerant (zat pendingin ) ke
ruang pendingin melalui evaporator.
Bahan pendingin yg digunakan pd system ini adalah
refrigerant type Non CFC seperti R- 134a
2. Sistem absorpsi
- Lemari es ini menggunakan pemanas listrik
atau menggunakan nyala api minyak tanah
atau gas LPG (Propane/ Butane )
- Panas ini diperlukan untuk menguapkan bahan
pendingin berupa amoniak ( NH3 ) agar dpt
berfungsi sbg pendingin di evaporator.
Perbedaan sistem ini di lapangan dapat digambarkan spt ini:
Vaksin sensitif panas
Sistem kompresi Sistem absorpsi
a. Lebih cepat dingin
b. Menggunakan kompresor
sebagai mekanik yg dpt
menggunakan aus
c. Hanya dg listrik AC /DC
d. Jika terjadi kebocoran pd
system mudah diperbaiki
a. Pendinginan lbh lambat
b. Tidak menggunakan mekanik
shg tdk ada bag yg bergerak
shg tdk aus
c. Dpt AC /DC atau nyala api
minyak tanah / gas
d. Jk ada kebocoran pd system
tdk dpt diperbaiki
TERMOSTAT
• Bila suhu lemari es sudah stabil antara +2° C - +8°
C,maka posisi termostsat jangan diubah-ubah
BERI SELOTIP !
• Mengubah thermostat bl suhu pd lemari es
dibawah +2 °C atau diatas +8° C
• Perubahan thermostat tidak dpt mengubah suhu
lemari es dalam sesaat
• Perubahan suhu dapat diketahui setelah 24 jam
Perbedaan antara bentuk pintu buka depan dan bentuk pintu
buka keatas:
Bentuk buka dari depan Bentuk buka dari atas
a.Suhu tdk stabil
Pd saat pintu lemari es dibuka kedepan
maka suhu dingin dr atas akan turun
kebawah dan keluar.
b.Bila listrik padam relative tdk dapat
bertahan lama
c.Jml vaksin yg dpt ditampung sedikit
d. Susunan vaksin mejadi mudah dan
vaksin terlihat jelas dr samping depan
a. Suhu lbh stabil
Pada saat pintu lemari es dibuka
keatas maka suhu dingin dr atas akan
turun kbwh dan tertampung
a. BL listrik padam relatif suhu dpt
bertahan lama
b. Jml vaksin yg dpt ditampung lbh byk
c. Penyusunan vaksin agak sulit krn
vaksin bertumpuk dan tdk jelas dilihat
dr atas
b.Bentuk pintu lemari es
1.Bentuk buka dr depan (front opening)
Lemari es / freezer dg btk pintu buka dr depan byk
digunakan dlm rmh tangga atau pertokoan spt : dg bentuk
pintu buka dr depan byk digunakan dlm rumah tangga atau
pertokoan,seperti untuk menyimpan
makanan,minuman,buah2an yg sifat penyimpananya sgt
terbatas.btk ini tidak dianjurkan utk penyimpanan vaksin.
2.Bentuk buka keatas (top opening)
Umumnya btknya freezer yg biasanya digunakan utk
menyimpan bahan makanan,minuman,ice cream, daging
atau lemari es utk penyimpanan vaksin. Salah satu btk
lemari es top opening adalah ILR (Ice-Lined Refrigenerator)
yaitu freezer yg dimodifikasi menjadi lemari es dg suhu bag
dlm +2° C - +8° C.
2.KOTAK DINGIN ( Cold Box )
Adalah wadah dg insulasi tebal utk menyimpan
vaksin sementara atau membawa vaksin.
Mempunyai volume kotor 40 liter dan 70 liter.
Ada 2 macam:
a.Terbuat dr plastic dg insulasi polyuretan
b.Terbuat dr kardus dg insulasi polyuretan
Bl pengepakan benar tdk dibuka buka dpt
bertahan slm 2 hr.
3.VACCINE CARRIER / THERMOS
• Suatu alat utk mengirim / membawa vaksindr Puskesmas atau
tempat pelayanan imunisasi linnya yg dpt mempertahankan suhu
+2° C-+8° C
4.KOTAK DINGIN CAIR ( Cool Pack )
• Suatu wadah plastik berbentuk segi empat,bsr ataupun kcl yg disi
dg air yg kmd didinginkan pd suhu +2° C dlm lemari es slm 24 jam.
Bl kotak dingin tdk ada dibuat dlm kantong plastik bening.
5.KOTAK DINGIN BEKU ( Cold pack)
• Wadah plastik berbentuk segi empat, bsr ataupun kcl yg diisi air yg
kmd didinginkan pd suhu -5° C – 15° C dlm freezer slm 24 jam. Bl tdk
ada dibuat kantong plastik bening.
C.PERAWATAN LEMARI ES
1. Harian :
a.periksa suhu lemari es 2 kali sehari setiap pagi dan sore kmd catat suhu
pd buku grafik suhu.
b.Buka lemari es jangan lebih dr 5 menit,hindari buka tutup lemari es.
c.Thermostat tdk perlu dirubah bl suhu sdh stabil antara +2° C - + 8° C
2.Mingguan :
a.Bag luar dr lemari es / freezer bersihkan utk menghindari karat
(korosif)
b.Periksa kontak listrik pd stop kontak,upayakan jangan kendor.
3.Bulanan
a.Bersihkan bag luar dan dalam lemari es / freezer
b.Bersihkan karet sea pintu dan periksa kerapatannya dg selembar kertas ,
Bila perlu beri bedak atau talk.
c.Bila pd bag dinding yg telah dilapisi lempeng aluminium atau acrylic atau
multiplex telah timbul bunga es segera lakukan pencairan.
D.SUKU CADANG LEMARI ES
- Penyediaan suku cadang merupakan salah satu upaya
agar lemari dapat sll berfungsi dg baik dan benar.
E.PENEMPATAN LEMARI ES
1.Jarak minimal dg diding belakang 10 – 15 cm /
pintu dapat lemari es dapat dibuka.
2.Tdk terkena matahari langsung
3.Mempunyai sirkulsi udara yg cukup.
4. Setiap 1 unit lemari es menggunakan hanya 1
stop kontak listrik tersendiri.
F. PENGELOLAAN VAKSIN
1.Penerimaan /pengambilan vaksin ( transportasi )
* Pengambilan vaksin dr kabupaten/kota ke Puskesmas
menggunakan peralatan rantai vaksin yg sdh ditentukan
mis : cold box atau vaccine carrier.
* Jenis peralatan pembawa disesuaikan dg jml vaksin yg akan
diambil.
* Vaksin yg yg boleh digunakan yg VVM tingkat A / B kec : BCG ,
krn tingkat C dan D tdk usah diterima krn tdk dpt digunakan
lagi.
*Kedalam alatnya masukkan cool pack dan bag tengah
letakkan thermometer muller, bl ada freeze tag /wach untuk
jarak jauh dapat dimasukkan kdlm alat pembawa.
*Selama perjalanan alat pembawa vaksin yg sdh berisi vaksin tidak
boleh terkena sinar matahari langsung.
2.Penyimpanan Vaksin
a.Semua vaksin disimpan pd suhu ant + 2C° - +8° C
b.Sbg penahan dingin & kestabilan suhu bag bawah lemari es
diletakkan cool pack.
c.Vaksin HS : BCG. Campak, Polio letak penempatannya dekat
evaporator.
d.Vaksin FS : DPT, TT, DT, Hepatitis B, DPT –HB letak penempatannya
lebih jauh dr evaporator.
e. Agar terj sirkulasi udara yg baik, beri jarak antara kotak vaksin min
1-2 m / 1 jari tangan.
f. Bag tengah lemari es letakkan 1 bh thermometer Muller & ant
vaksin Hepatitis B atau DPT letakkan 1 bh freeze tag.
g,Agar tdk terkena sinar ultra violet,vaksin simpan dlm kotak kemasan.
h.Pelarut vaksin Campak & BCG tidak boleh beku, simpan pada suhu
kamar.
3.Pemantauan Suhu
Tujuannya :
- Mengetahui suhu vaksin slm pendistribusian &
penyimpanan, apa vaksin pernah terpapar / terkena
panas yg berlebih ataupun suhu yg terlalu dingin /
beku.
- Sehingga petugas mengetahui kondisi vaksin yg
digunakan dlm keadaan baik atau tidak.
Gambar :
Susunan vaksin lemari es buka atas ( type RCW 42 EK) dan
Susunan vaksin lemari es buka atas (RCW 50 EK )
tingkat Puskesmas.
Gambar: Susunan vaksin lemari es buka atas
( Type RCW 42 EK )
Gambar : Susunan Vaksin di lemari es buka depan
( Front opening) dengan modifikasi.
Rak 1 : Vaksin Polio, Campak ,dan BCG
Rak II : Vaksin Hept.ADS (PID)/Hept B-vial,DPT
Rak III: DD.TT
Fungsi Cold Pack & Cool Pack sbg penahan suhu ketika terjadi
kerusakan pd lemari es dan agar suhu tetap stabil.
Thermometer : letakkan bersama vaksin pd rak ke 2 sbg
pengontrol suhu.Freeze watch/ freeze tag
Lakukan pencataan suhu 2 kali dlm sehari pd grafik suhu.
Suhu sdh ant +2° C - _ +8° C, maka POSISI THERMOSTAT JANGAN
DIRUBAH.
Di tingkat Puskesmas ada beberapa alat pemantau suhu utk mengetahui
kondisi vaksin yaitu :
1.VVM ( Vaccine Vial Monitor )
a.Alat pemantau suhu panas
b.Fungsinya memantau suhu vaksin selama dalam perjalanan
maupun dalam penyimpanan
c.Ditempelkan pada setiap vial vaksin
d.Mempunyai btk lingkaran dg btk segi empat pd bag dalamnya.
e.Diameter VVM sekitar 0,7 cm ( 7 mm )
f.Mempunyai karakteristik yg berbeda,spesifik untuk tiap jenis vaksin.
VVM utk vaksin Polio tdk dpt digunakan utk vaksin HB, demikian jg
sebaliknya.
g.Setiap jenis vaksin mempunyai VVM tersendiri.
h.Cara membaca VVM
Gambar : Vaksin Hepatitis B PID dan letak VVM pd vaksin.
VVM
- Tidak bias memantau suhu paparan dingin
dibawah 0 °C
- Potensi vaksin scr langsung tidak bisa diukur,
tetapi memberikan tentang informasi layak
pakai vaksin yg telah terkena paparan panas.
- Pembacaan hrs teliti dan berhati-hati,
mengingat bentuknya sgt kcl.
- Semua vaksin dilengkapi dg VVM kec BCG
2.Termometer Muller
a.Suatu alat pengukur suhu tanpa menggunakan sensr
pengukur
b. Cara penggunaan :
* Masukkan kedalam lemari es atau freezer utk
mengukur suhu bag dalamnya.
* Dapat digunakan untuk memantau suhu selama
pengiriman vaksin berlangsung atau penyimpanan.
FREEZE WATCH / FREEZE TAG :
suatu alat pemantau suhu dingin dibawah 0 °C
Cara kerja :
*Freeze Watch :
- Alat ini menggunakan cairan berwarna biru sbg indikatornya.Bila alat ini
terpapar pada suhu dibawah 0 C maka latar belakang putih yg ada did
lm berubah menjadi biru. Kedaluwarso alat ini 5 th dr tahun produksi
*Freeze tag:
- Digerakkan dg baterai 1,5 volt yg dpt bertahan sampai 3 tahun.
Menggunakan system elektronik dg menampilkan tanda
rumput ( V ) atau silang (X ).Bl tanda rumput pd monitor
berubah menjadi tanda silang , hal ini menunjukkan sudah terpapar
pd suhu dibawah 0° C selama lbh 1jam
*Penggunaan :
- Freeze watch / freeze tag digunakan utk memantau
kinerja lemari es yg
Berisi vaksin DPT, TT, DT, Hepatitis B, dan DPT-
HB, atau vaksin sensitif beku ( freeze
sensitive).Diletakkan ditengah tengah diantara
kotak vaksin.Dapat jg sbg pemantau suhu slm
pengiriman.
- Jika Freeze Watch dlm vaksin sensitive beku (DPT,TT,,DT
,Hepatitis B, dan DPT-HB) mglm prub warna latar
belakang dr PUTIH jadi BIRU mk lakukan tidakan sbb :
Vaksin Hepatitis B,DPT,DPT-HB,DT,TT lakukan “ UJI
KOCOK “ ( shake test) .
- Hasil menunjukkan vaksin sdh pernah terpapar
suhu beku mk jangan digunakan.
• Jk freeze tag yg diletakkan bsm vaksin 2 tsbt
terjadi perubahan dr tanda rumput menjadi
silang mk lakukan” UJI KOCOK “(shake test) pd
vaksin2 tsb.
• Cara pemeriksaan Vaksin dg UJI KOCOK
( Shake test )
• Vaksin yg tersangka beku mk utk meyakinkan apa
vaksin masih layak atau tdk utk digunakan mk
lakukan pem UJI KOCOK (shake test)
* Langkah2 shake test sbb:
-Periksa Freeze watch,freeze tag,catatan/
grafik suhu lemari es utk melihat tanda2
bahwa suhu lemari es tsb pernah turun di
bawah titik beku.
-Apakah kertas absorban freeze watch berubah
menjadi biru.
-Bila menggunakan freeze tag apa tanda V sdh
berubah jadi X
-Apakah suhu pd thermometer turun hingga di
bawah titik beku ?
Bila salah satu atau ketiganya jawabnya YA lakukan
UJI KOCOK (shake test) sbb :
1. Pilih salah satu contoh dr tiap tipe dan batch
vaksin yg dicurigai pernah beku,utamakan yg
dekat dg evaporator dan bag lemari es yg
paling dingin.Beri label “ Tersangka Beku “,
bandingkan dg vaksin dr tipe dan batch yg
sama yg sengaja dibekukan shg beku padat
slrhnya dan beri label “ Dibekukan”
2.Biarkan contoh “Dibekukan” dan vaksin
“Tersangka Beku” samp mencair semuanya.
3. Kocok contoh “ Dibekukan” dan vaksin
“Tersangka beku “ secara bersamaan.
4. Amati contoh “Dibekukan” dan vaksin
“ Tersangka beku “ bersebelahan utk membandingkan
wkt pengendapan. ( pd umumnya 5 – 30 menit )
5.Apabila terjadi :
* Pengendapan vaksin “tersangka beku” lebih lambat
dr contoh “Dibekukan “ maka vaksin dapat digunakan.
*Pengendapan vaksin”tersangka beku “ sama atau lbh
cepat dr pd contoh “ Dibekukan” jangan digunakan,
vaksin sdh rusak.
6.Harus dilakukan uji kocok utk tiap vaksin yg berbeda
batch dan jenis vaksinnya dg control “Dibekukan” yg
sesuai.
Gambar : Uji kocok untuk Vaksin Vial
*Bila hsl uji kocok menunjukkan bahwa vaksin
sdh pernah terpapar suhu beku maka jangan
digunakan !!!
3.Penanganan Vaksin
a.Penanganan vaksin rusak
Yang disebut vaksin rusak yaitu:
VVM menunjukkan tingkat C dan D berarti rusak
Yg sdh tanggal kedaluwarso (expiry date)
Vaksin yg beku
Vaksin yg pecah
b.Penanganan sisa vaksin.
- Yg telah dibuka pd pelayanan di Posyandu tdk boleh dipergunakan lg.
- Yg pd pelayanan statis mis: di Puskesmas, Poliklinik sisa dpt
dipergunakan lg dg ketentuan sbb:
* Vaksin tdk kedaluwarso
* Tetap disimpan pd suhu + 2° C - +8° C
*Kemasan vaksin tdk pernah tercampur / terendam air.
*Ditulis pd label tanggal saat Vial pertama kali dipakai / dibuka.
*Vaksin DPT, DT,TT,Hepatitis B dan DPT-HB dpt digunakan kbl hingga
4 minggu sejak vial vaksin dibuka.
* Vaksin Polio dpt digunakan kbl sampai 3 minggu sejak vial dibuka.
* Vaksin Campak krn tdk mengandung zat pengawet hanya boleh
digunakan tdk lbh dr 8 jam.
* Vaksin BCG hanya boleh digunakan sampai 3 jam stlh dilarutkan.
G.PENANGANAN RANTAI VAKSIN pd saat PELAYANAN
Perlakuan vaksin di unit sangat penting :
a.Di Puskesmas dan unit pelayanan statis ( RS, Klinik
Bersalin, Praktek swasta )
-Vaksin yg diperlukan jml nya disesuaikan dg
pengalaman rata2 setiap hr pelayanan.
-Vaksin disimpan dlm thermos yg diberi kotak dingin
cair.
-Thermos vaksin letakkan dimeja yg tdk terkena sinar
matahari langsung.
-Dalam penggunaan, letakkan vaksin diatas spon / busa
yg berada didalam thermos.
-Thermos didalamnya tdk boleh ada air yg merendam
vaksin,utk mencegah kontaminasi vaksin dg bakteri.
b.Di Posyandu dan komponen lapangan
lainnya.Prinsip vaksin tetap pd suhu +2° C - +
8° C .Perlu diperhatikan :
-Jml vaksin yg dbw ditambah cadangan
sckpnya
-Vaksin disusun kedalam vaccine carrier /
thermos spt gambar dibwh.
-Pengelolaan vaksin slm pelaksanaan
imunisasi di Posyandu.
Gambar : Menyusun vaksin dlm vaksin carrier
1.Masukkan 4 coool pack / air dingin 2.Vaksin letakkan ditengah2 cool
dlm plastik. Pack /air dingin dlm plastik
3.Tutup vaksin carrier. 4.Vaksin siap dibawa
Gambar : Thermos berisi vaksin.
Penyusunan vaksin dlm thermos.
* Sepulang dr lapangan sisa vaksin yg blm dibuka
diberi tanda khusus utk didahulukan
penggunaannya slm VVM kondisi A atau B
Setiap lemari es dilengkapi:
- 1 thermometer Muller
- 1 freeze wtch atau freeze tag
- 1 buku grapik pencatatan suhu
- Poster SOP pengelolaan vaksin
- 1 buku stok vaksin.

More Related Content

Similar to Vak_Im_4.pptx

Contoh Helaian Amali Freezer
Contoh Helaian Amali FreezerContoh Helaian Amali Freezer
Contoh Helaian Amali FreezerMuhadzirMatZin
 
Manajemen logistik imunisasi
Manajemen logistik imunisasiManajemen logistik imunisasi
Manajemen logistik imunisasiJoni Iswanto
 
MPI 5 penanganan, pengepakan dan pengiriman spesimen
MPI 5 penanganan, pengepakan dan pengiriman spesimen MPI 5 penanganan, pengepakan dan pengiriman spesimen
MPI 5 penanganan, pengepakan dan pengiriman spesimen Oktarina Permatasari
 
178016899 perawatan-bayi-dalam-inkubator
178016899 perawatan-bayi-dalam-inkubator178016899 perawatan-bayi-dalam-inkubator
178016899 perawatan-bayi-dalam-inkubatorRafika Dewi
 
Instrumen keperawatan aini
Instrumen keperawatan ainiInstrumen keperawatan aini
Instrumen keperawatan aininur ainiyah
 
Penggunaan Suhu 2.pptx
Penggunaan Suhu 2.pptxPenggunaan Suhu 2.pptx
Penggunaan Suhu 2.pptxasridwiyanti1
 
Thermoregulasi
ThermoregulasiThermoregulasi
ThermoregulasiKindal
 
Mengenali komponen2 peti sejuk domestik YB
Mengenali komponen2 peti sejuk domestik YBMengenali komponen2 peti sejuk domestik YB
Mengenali komponen2 peti sejuk domestik YBYuseri Bujang
 
Percobaan sederhana
Percobaan sederhanaPercobaan sederhana
Percobaan sederhanawahyukoyosss
 
dokumen.tips_3-pendinginan-powerpoint.pptx
dokumen.tips_3-pendinginan-powerpoint.pptxdokumen.tips_3-pendinginan-powerpoint.pptx
dokumen.tips_3-pendinginan-powerpoint.pptxNathasaWeisdania
 
3.-Pendinginan.pptx
3.-Pendinginan.pptx3.-Pendinginan.pptx
3.-Pendinginan.pptxBocahAngon8
 
Peralatan Pendukung Klinik KG
Peralatan Pendukung Klinik KGPeralatan Pendukung Klinik KG
Peralatan Pendukung Klinik KGAlninda Hutami
 

Similar to Vak_Im_4.pptx (20)

Contoh Helaian Amali Freezer
Contoh Helaian Amali FreezerContoh Helaian Amali Freezer
Contoh Helaian Amali Freezer
 
Manajemen logistik imunisasi
Manajemen logistik imunisasiManajemen logistik imunisasi
Manajemen logistik imunisasi
 
MPI 5 penanganan, pengepakan dan pengiriman spesimen
MPI 5 penanganan, pengepakan dan pengiriman spesimen MPI 5 penanganan, pengepakan dan pengiriman spesimen
MPI 5 penanganan, pengepakan dan pengiriman spesimen
 
Manusia dan panas
Manusia dan panasManusia dan panas
Manusia dan panas
 
Ipa7 kd4a-pdf
Ipa7 kd4a-pdfIpa7 kd4a-pdf
Ipa7 kd4a-pdf
 
Tugas Bu Natalie.pptx
Tugas Bu Natalie.pptxTugas Bu Natalie.pptx
Tugas Bu Natalie.pptx
 
Sterilisasi pangan
Sterilisasi panganSterilisasi pangan
Sterilisasi pangan
 
178016899 perawatan-bayi-dalam-inkubator
178016899 perawatan-bayi-dalam-inkubator178016899 perawatan-bayi-dalam-inkubator
178016899 perawatan-bayi-dalam-inkubator
 
Ipa7 bab4-a
Ipa7 bab4-aIpa7 bab4-a
Ipa7 bab4-a
 
Makalah incubator
Makalah incubatorMakalah incubator
Makalah incubator
 
Instrumen keperawatan aini
Instrumen keperawatan ainiInstrumen keperawatan aini
Instrumen keperawatan aini
 
Suhu dan Perubahannya.pdf
Suhu dan Perubahannya.pdfSuhu dan Perubahannya.pdf
Suhu dan Perubahannya.pdf
 
Penggunaan Suhu 2.pptx
Penggunaan Suhu 2.pptxPenggunaan Suhu 2.pptx
Penggunaan Suhu 2.pptx
 
Thermoregulasi
ThermoregulasiThermoregulasi
Thermoregulasi
 
Mengenali komponen2 peti sejuk domestik YB
Mengenali komponen2 peti sejuk domestik YBMengenali komponen2 peti sejuk domestik YB
Mengenali komponen2 peti sejuk domestik YB
 
Percobaan sederhana
Percobaan sederhanaPercobaan sederhana
Percobaan sederhana
 
dokumen.tips_3-pendinginan-powerpoint.pptx
dokumen.tips_3-pendinginan-powerpoint.pptxdokumen.tips_3-pendinginan-powerpoint.pptx
dokumen.tips_3-pendinginan-powerpoint.pptx
 
3.-Pendinginan.pptx
3.-Pendinginan.pptx3.-Pendinginan.pptx
3.-Pendinginan.pptx
 
Peralatan Pendukung Klinik KG
Peralatan Pendukung Klinik KGPeralatan Pendukung Klinik KG
Peralatan Pendukung Klinik KG
 
3.-Pendinginan.pptx (2).pptx
3.-Pendinginan.pptx (2).pptx3.-Pendinginan.pptx (2).pptx
3.-Pendinginan.pptx (2).pptx
 

Recently uploaded

2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 

Recently uploaded (20)

2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 

Vak_Im_4.pptx

  • 1. PERTEMUAN KE : 4 PENANGANAN PERALATAN RANTAI VAKSIN Dr. Tatik Suyarti.M.Kes
  • 2. A.PENGERTIAN • Peralatan rantai vaksin adalah seluruh peralatan yg digunakan dalam pengelolaan vaksin sesuai dg prosedur untuk menjaga vaksin pada suhu yg telah ditetapkan. B.JENIS PERALATAN RANTAI VAKSIN di PUSKESMAS 1. LEMARI ES a. Sitem pendinginan Lemari es berdasarkan system pendinginannya dibagi 2 yi: 1.Sistem kompresi Pada system ini menggunakan kompresor sebagai jantung utama untuk mengalirkan Refrigerant (zat pendingin ) ke ruang pendingin melalui evaporator. Bahan pendingin yg digunakan pd system ini adalah refrigerant type Non CFC seperti R- 134a
  • 3. 2. Sistem absorpsi - Lemari es ini menggunakan pemanas listrik atau menggunakan nyala api minyak tanah atau gas LPG (Propane/ Butane ) - Panas ini diperlukan untuk menguapkan bahan pendingin berupa amoniak ( NH3 ) agar dpt berfungsi sbg pendingin di evaporator.
  • 4. Perbedaan sistem ini di lapangan dapat digambarkan spt ini: Vaksin sensitif panas Sistem kompresi Sistem absorpsi a. Lebih cepat dingin b. Menggunakan kompresor sebagai mekanik yg dpt menggunakan aus c. Hanya dg listrik AC /DC d. Jika terjadi kebocoran pd system mudah diperbaiki a. Pendinginan lbh lambat b. Tidak menggunakan mekanik shg tdk ada bag yg bergerak shg tdk aus c. Dpt AC /DC atau nyala api minyak tanah / gas d. Jk ada kebocoran pd system tdk dpt diperbaiki
  • 5. TERMOSTAT • Bila suhu lemari es sudah stabil antara +2° C - +8° C,maka posisi termostsat jangan diubah-ubah BERI SELOTIP ! • Mengubah thermostat bl suhu pd lemari es dibawah +2 °C atau diatas +8° C • Perubahan thermostat tidak dpt mengubah suhu lemari es dalam sesaat • Perubahan suhu dapat diketahui setelah 24 jam
  • 6. Perbedaan antara bentuk pintu buka depan dan bentuk pintu buka keatas: Bentuk buka dari depan Bentuk buka dari atas a.Suhu tdk stabil Pd saat pintu lemari es dibuka kedepan maka suhu dingin dr atas akan turun kebawah dan keluar. b.Bila listrik padam relative tdk dapat bertahan lama c.Jml vaksin yg dpt ditampung sedikit d. Susunan vaksin mejadi mudah dan vaksin terlihat jelas dr samping depan a. Suhu lbh stabil Pada saat pintu lemari es dibuka keatas maka suhu dingin dr atas akan turun kbwh dan tertampung a. BL listrik padam relatif suhu dpt bertahan lama b. Jml vaksin yg dpt ditampung lbh byk c. Penyusunan vaksin agak sulit krn vaksin bertumpuk dan tdk jelas dilihat dr atas
  • 7. b.Bentuk pintu lemari es 1.Bentuk buka dr depan (front opening) Lemari es / freezer dg btk pintu buka dr depan byk digunakan dlm rmh tangga atau pertokoan spt : dg bentuk pintu buka dr depan byk digunakan dlm rumah tangga atau pertokoan,seperti untuk menyimpan makanan,minuman,buah2an yg sifat penyimpananya sgt terbatas.btk ini tidak dianjurkan utk penyimpanan vaksin. 2.Bentuk buka keatas (top opening) Umumnya btknya freezer yg biasanya digunakan utk menyimpan bahan makanan,minuman,ice cream, daging atau lemari es utk penyimpanan vaksin. Salah satu btk lemari es top opening adalah ILR (Ice-Lined Refrigenerator) yaitu freezer yg dimodifikasi menjadi lemari es dg suhu bag dlm +2° C - +8° C.
  • 8. 2.KOTAK DINGIN ( Cold Box ) Adalah wadah dg insulasi tebal utk menyimpan vaksin sementara atau membawa vaksin. Mempunyai volume kotor 40 liter dan 70 liter. Ada 2 macam: a.Terbuat dr plastic dg insulasi polyuretan b.Terbuat dr kardus dg insulasi polyuretan Bl pengepakan benar tdk dibuka buka dpt bertahan slm 2 hr.
  • 9. 3.VACCINE CARRIER / THERMOS • Suatu alat utk mengirim / membawa vaksindr Puskesmas atau tempat pelayanan imunisasi linnya yg dpt mempertahankan suhu +2° C-+8° C 4.KOTAK DINGIN CAIR ( Cool Pack ) • Suatu wadah plastik berbentuk segi empat,bsr ataupun kcl yg disi dg air yg kmd didinginkan pd suhu +2° C dlm lemari es slm 24 jam. Bl kotak dingin tdk ada dibuat dlm kantong plastik bening. 5.KOTAK DINGIN BEKU ( Cold pack) • Wadah plastik berbentuk segi empat, bsr ataupun kcl yg diisi air yg kmd didinginkan pd suhu -5° C – 15° C dlm freezer slm 24 jam. Bl tdk ada dibuat kantong plastik bening.
  • 10. C.PERAWATAN LEMARI ES 1. Harian : a.periksa suhu lemari es 2 kali sehari setiap pagi dan sore kmd catat suhu pd buku grafik suhu. b.Buka lemari es jangan lebih dr 5 menit,hindari buka tutup lemari es. c.Thermostat tdk perlu dirubah bl suhu sdh stabil antara +2° C - + 8° C 2.Mingguan : a.Bag luar dr lemari es / freezer bersihkan utk menghindari karat (korosif) b.Periksa kontak listrik pd stop kontak,upayakan jangan kendor. 3.Bulanan a.Bersihkan bag luar dan dalam lemari es / freezer b.Bersihkan karet sea pintu dan periksa kerapatannya dg selembar kertas , Bila perlu beri bedak atau talk. c.Bila pd bag dinding yg telah dilapisi lempeng aluminium atau acrylic atau multiplex telah timbul bunga es segera lakukan pencairan.
  • 11. D.SUKU CADANG LEMARI ES - Penyediaan suku cadang merupakan salah satu upaya agar lemari dapat sll berfungsi dg baik dan benar. E.PENEMPATAN LEMARI ES 1.Jarak minimal dg diding belakang 10 – 15 cm / pintu dapat lemari es dapat dibuka. 2.Tdk terkena matahari langsung 3.Mempunyai sirkulsi udara yg cukup. 4. Setiap 1 unit lemari es menggunakan hanya 1 stop kontak listrik tersendiri.
  • 12. F. PENGELOLAAN VAKSIN 1.Penerimaan /pengambilan vaksin ( transportasi ) * Pengambilan vaksin dr kabupaten/kota ke Puskesmas menggunakan peralatan rantai vaksin yg sdh ditentukan mis : cold box atau vaccine carrier. * Jenis peralatan pembawa disesuaikan dg jml vaksin yg akan diambil. * Vaksin yg yg boleh digunakan yg VVM tingkat A / B kec : BCG , krn tingkat C dan D tdk usah diterima krn tdk dpt digunakan lagi. *Kedalam alatnya masukkan cool pack dan bag tengah letakkan thermometer muller, bl ada freeze tag /wach untuk jarak jauh dapat dimasukkan kdlm alat pembawa. *Selama perjalanan alat pembawa vaksin yg sdh berisi vaksin tidak boleh terkena sinar matahari langsung.
  • 13. 2.Penyimpanan Vaksin a.Semua vaksin disimpan pd suhu ant + 2C° - +8° C b.Sbg penahan dingin & kestabilan suhu bag bawah lemari es diletakkan cool pack. c.Vaksin HS : BCG. Campak, Polio letak penempatannya dekat evaporator. d.Vaksin FS : DPT, TT, DT, Hepatitis B, DPT –HB letak penempatannya lebih jauh dr evaporator. e. Agar terj sirkulasi udara yg baik, beri jarak antara kotak vaksin min 1-2 m / 1 jari tangan. f. Bag tengah lemari es letakkan 1 bh thermometer Muller & ant vaksin Hepatitis B atau DPT letakkan 1 bh freeze tag. g,Agar tdk terkena sinar ultra violet,vaksin simpan dlm kotak kemasan. h.Pelarut vaksin Campak & BCG tidak boleh beku, simpan pada suhu kamar.
  • 14. 3.Pemantauan Suhu Tujuannya : - Mengetahui suhu vaksin slm pendistribusian & penyimpanan, apa vaksin pernah terpapar / terkena panas yg berlebih ataupun suhu yg terlalu dingin / beku. - Sehingga petugas mengetahui kondisi vaksin yg digunakan dlm keadaan baik atau tidak. Gambar : Susunan vaksin lemari es buka atas ( type RCW 42 EK) dan Susunan vaksin lemari es buka atas (RCW 50 EK ) tingkat Puskesmas.
  • 15. Gambar: Susunan vaksin lemari es buka atas ( Type RCW 42 EK )
  • 16.
  • 17. Gambar : Susunan Vaksin di lemari es buka depan ( Front opening) dengan modifikasi.
  • 18. Rak 1 : Vaksin Polio, Campak ,dan BCG Rak II : Vaksin Hept.ADS (PID)/Hept B-vial,DPT Rak III: DD.TT Fungsi Cold Pack & Cool Pack sbg penahan suhu ketika terjadi kerusakan pd lemari es dan agar suhu tetap stabil. Thermometer : letakkan bersama vaksin pd rak ke 2 sbg pengontrol suhu.Freeze watch/ freeze tag Lakukan pencataan suhu 2 kali dlm sehari pd grafik suhu. Suhu sdh ant +2° C - _ +8° C, maka POSISI THERMOSTAT JANGAN DIRUBAH.
  • 19. Di tingkat Puskesmas ada beberapa alat pemantau suhu utk mengetahui kondisi vaksin yaitu : 1.VVM ( Vaccine Vial Monitor ) a.Alat pemantau suhu panas b.Fungsinya memantau suhu vaksin selama dalam perjalanan maupun dalam penyimpanan c.Ditempelkan pada setiap vial vaksin d.Mempunyai btk lingkaran dg btk segi empat pd bag dalamnya. e.Diameter VVM sekitar 0,7 cm ( 7 mm ) f.Mempunyai karakteristik yg berbeda,spesifik untuk tiap jenis vaksin. VVM utk vaksin Polio tdk dpt digunakan utk vaksin HB, demikian jg sebaliknya. g.Setiap jenis vaksin mempunyai VVM tersendiri. h.Cara membaca VVM
  • 20. Gambar : Vaksin Hepatitis B PID dan letak VVM pd vaksin.
  • 21.
  • 22. VVM - Tidak bias memantau suhu paparan dingin dibawah 0 °C - Potensi vaksin scr langsung tidak bisa diukur, tetapi memberikan tentang informasi layak pakai vaksin yg telah terkena paparan panas. - Pembacaan hrs teliti dan berhati-hati, mengingat bentuknya sgt kcl. - Semua vaksin dilengkapi dg VVM kec BCG
  • 23. 2.Termometer Muller a.Suatu alat pengukur suhu tanpa menggunakan sensr pengukur b. Cara penggunaan : * Masukkan kedalam lemari es atau freezer utk mengukur suhu bag dalamnya. * Dapat digunakan untuk memantau suhu selama pengiriman vaksin berlangsung atau penyimpanan.
  • 24.
  • 25. FREEZE WATCH / FREEZE TAG : suatu alat pemantau suhu dingin dibawah 0 °C Cara kerja : *Freeze Watch : - Alat ini menggunakan cairan berwarna biru sbg indikatornya.Bila alat ini terpapar pada suhu dibawah 0 C maka latar belakang putih yg ada did lm berubah menjadi biru. Kedaluwarso alat ini 5 th dr tahun produksi *Freeze tag: - Digerakkan dg baterai 1,5 volt yg dpt bertahan sampai 3 tahun. Menggunakan system elektronik dg menampilkan tanda rumput ( V ) atau silang (X ).Bl tanda rumput pd monitor berubah menjadi tanda silang , hal ini menunjukkan sudah terpapar pd suhu dibawah 0° C selama lbh 1jam
  • 26. *Penggunaan : - Freeze watch / freeze tag digunakan utk memantau kinerja lemari es yg Berisi vaksin DPT, TT, DT, Hepatitis B, dan DPT- HB, atau vaksin sensitif beku ( freeze sensitive).Diletakkan ditengah tengah diantara kotak vaksin.Dapat jg sbg pemantau suhu slm pengiriman. - Jika Freeze Watch dlm vaksin sensitive beku (DPT,TT,,DT ,Hepatitis B, dan DPT-HB) mglm prub warna latar belakang dr PUTIH jadi BIRU mk lakukan tidakan sbb : Vaksin Hepatitis B,DPT,DPT-HB,DT,TT lakukan “ UJI KOCOK “ ( shake test) .
  • 27. - Hasil menunjukkan vaksin sdh pernah terpapar suhu beku mk jangan digunakan. • Jk freeze tag yg diletakkan bsm vaksin 2 tsbt terjadi perubahan dr tanda rumput menjadi silang mk lakukan” UJI KOCOK “(shake test) pd vaksin2 tsb. • Cara pemeriksaan Vaksin dg UJI KOCOK ( Shake test ) • Vaksin yg tersangka beku mk utk meyakinkan apa vaksin masih layak atau tdk utk digunakan mk lakukan pem UJI KOCOK (shake test)
  • 28. * Langkah2 shake test sbb: -Periksa Freeze watch,freeze tag,catatan/ grafik suhu lemari es utk melihat tanda2 bahwa suhu lemari es tsb pernah turun di bawah titik beku. -Apakah kertas absorban freeze watch berubah menjadi biru. -Bila menggunakan freeze tag apa tanda V sdh berubah jadi X -Apakah suhu pd thermometer turun hingga di bawah titik beku ?
  • 29. Bila salah satu atau ketiganya jawabnya YA lakukan UJI KOCOK (shake test) sbb : 1. Pilih salah satu contoh dr tiap tipe dan batch vaksin yg dicurigai pernah beku,utamakan yg dekat dg evaporator dan bag lemari es yg paling dingin.Beri label “ Tersangka Beku “, bandingkan dg vaksin dr tipe dan batch yg sama yg sengaja dibekukan shg beku padat slrhnya dan beri label “ Dibekukan” 2.Biarkan contoh “Dibekukan” dan vaksin “Tersangka Beku” samp mencair semuanya. 3. Kocok contoh “ Dibekukan” dan vaksin “Tersangka beku “ secara bersamaan.
  • 30. 4. Amati contoh “Dibekukan” dan vaksin “ Tersangka beku “ bersebelahan utk membandingkan wkt pengendapan. ( pd umumnya 5 – 30 menit ) 5.Apabila terjadi : * Pengendapan vaksin “tersangka beku” lebih lambat dr contoh “Dibekukan “ maka vaksin dapat digunakan. *Pengendapan vaksin”tersangka beku “ sama atau lbh cepat dr pd contoh “ Dibekukan” jangan digunakan, vaksin sdh rusak. 6.Harus dilakukan uji kocok utk tiap vaksin yg berbeda batch dan jenis vaksinnya dg control “Dibekukan” yg sesuai.
  • 31. Gambar : Uji kocok untuk Vaksin Vial
  • 32. *Bila hsl uji kocok menunjukkan bahwa vaksin sdh pernah terpapar suhu beku maka jangan digunakan !!! 3.Penanganan Vaksin a.Penanganan vaksin rusak Yang disebut vaksin rusak yaitu: VVM menunjukkan tingkat C dan D berarti rusak Yg sdh tanggal kedaluwarso (expiry date) Vaksin yg beku Vaksin yg pecah
  • 33. b.Penanganan sisa vaksin. - Yg telah dibuka pd pelayanan di Posyandu tdk boleh dipergunakan lg. - Yg pd pelayanan statis mis: di Puskesmas, Poliklinik sisa dpt dipergunakan lg dg ketentuan sbb: * Vaksin tdk kedaluwarso * Tetap disimpan pd suhu + 2° C - +8° C *Kemasan vaksin tdk pernah tercampur / terendam air. *Ditulis pd label tanggal saat Vial pertama kali dipakai / dibuka. *Vaksin DPT, DT,TT,Hepatitis B dan DPT-HB dpt digunakan kbl hingga 4 minggu sejak vial vaksin dibuka. * Vaksin Polio dpt digunakan kbl sampai 3 minggu sejak vial dibuka. * Vaksin Campak krn tdk mengandung zat pengawet hanya boleh digunakan tdk lbh dr 8 jam. * Vaksin BCG hanya boleh digunakan sampai 3 jam stlh dilarutkan.
  • 34. G.PENANGANAN RANTAI VAKSIN pd saat PELAYANAN Perlakuan vaksin di unit sangat penting : a.Di Puskesmas dan unit pelayanan statis ( RS, Klinik Bersalin, Praktek swasta ) -Vaksin yg diperlukan jml nya disesuaikan dg pengalaman rata2 setiap hr pelayanan. -Vaksin disimpan dlm thermos yg diberi kotak dingin cair. -Thermos vaksin letakkan dimeja yg tdk terkena sinar matahari langsung. -Dalam penggunaan, letakkan vaksin diatas spon / busa yg berada didalam thermos. -Thermos didalamnya tdk boleh ada air yg merendam vaksin,utk mencegah kontaminasi vaksin dg bakteri.
  • 35. b.Di Posyandu dan komponen lapangan lainnya.Prinsip vaksin tetap pd suhu +2° C - + 8° C .Perlu diperhatikan : -Jml vaksin yg dbw ditambah cadangan sckpnya -Vaksin disusun kedalam vaccine carrier / thermos spt gambar dibwh. -Pengelolaan vaksin slm pelaksanaan imunisasi di Posyandu.
  • 36. Gambar : Menyusun vaksin dlm vaksin carrier 1.Masukkan 4 coool pack / air dingin 2.Vaksin letakkan ditengah2 cool dlm plastik. Pack /air dingin dlm plastik
  • 37. 3.Tutup vaksin carrier. 4.Vaksin siap dibawa
  • 38. Gambar : Thermos berisi vaksin.
  • 39. Penyusunan vaksin dlm thermos. * Sepulang dr lapangan sisa vaksin yg blm dibuka diberi tanda khusus utk didahulukan penggunaannya slm VVM kondisi A atau B Setiap lemari es dilengkapi: - 1 thermometer Muller - 1 freeze wtch atau freeze tag - 1 buku grapik pencatatan suhu - Poster SOP pengelolaan vaksin - 1 buku stok vaksin.