SlideShare a Scribd company logo
RGS Mitra                       1 of 12




                                 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
                                          NOMOR 31 TAHUN 2003

                                                  TENTANG
                                  PEMBENTUKAN KABUPATEN LINGGA
                                     DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU



                               DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
                                    PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,


Menimbang :     a. bahwa dalam rangka mewujudkan aspirasi masyarakat yang berkembang di Kabupaten
                   Kepulauan     Riau,   untuk   meningkatkan     pelayanan    kepada     masyarakat   di   bidang
                   pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, Kabupaten Kepulauan Riau perlu
                   dimekarkan;
                b. bahwa dengan memperhatikan hal tersebut di dan atas berdasarkan kriteria kemampuan
                   ekonomi, potensi daerah, kondisi sosial budaya, kondisi sosial politik, jumlah penduduk,
                   luas daerah, dan pertimbangan lainnya, dibentuk Kabupaten Lingga di Provinsi Kepulauan
                   Riau;

                c. bahwa dengan pembentukan Kabupaten sebagaimana tersebut dalam huruf b, akan dapat
                   mendorong     peningkatan     pelayanan   di   bidang    pemerintahan,    pembangunan,     dan
                   kemasyarakatan,       serta   memberikan       kesempatan      untuk     memanfaatkan      dan
                   mengembangkan potensi daerah;
                d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan
                   huruf c, perlu membentuk Undang-undang tentang pembentukan Kabupaten Lingga;
Mengingat   :   1. Pasal 5 ayat (1), Pasal 18, Pasal 18A, Pasal 18B, Pasal 20 dan Pasal 21 Undang-Undang
                   Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
                2. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten
                   Dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah (Lembaran Negara Republik
                   Indonesia Tahun 1956 Nomor 25);
                3. Undang-undang Nomor 61 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-undang Darurat Nomor
                   19 Tahun 1957 tentang Pembentukan Daerah-daerah Swatantra I Sumatera Barat, Jambi
                   dan Riau (Lembaran Negara Tahun 1957 Nomor 75) Sebagai Undang-undang (Lembaran
                   Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik
                   Indonesia Nomor 1646);

                4. Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara
                   Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3501);
RGS Mitra                  2 of 12

               5. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
                   Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839);
               6. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah
                   Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 72,
                   Tambahan Lembaran Negara Nomor 3848);
               7. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2002 tentang      Pembentukan Provinsi Kepulauan Riau
                   (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 111, Tambahan Lembaran
                   Negara Nomor 4237 );
               8. Undang-undang Nomor 31 Tahun 2002 tentang Partai Politik (Lembaran Negara Republik
                   Indonesia Tahun 2002 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4251);
               9. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan
                   Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
                   (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 37, Tambahan Lembaran
                   Negara Nomor 4277);

               10. Undang-undang Nomor 22 Tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan Majelis
                   Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan
                   Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
                   Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4310);



                                            Dengan Persetujuan Bersama
                                           DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

                                               REPUBLIK INDONESIA
                                                       Dan
                                          PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA


                                                  MEMUTUSKAN :


Menetapkan :   UNDANG-UNDANG      TENTANG     PEMBENTUKAN       KABUPATEN    LINGGA   DI   PROVINSI
               KEPULAUAN RIAU.




                                                       BAB I
                                                KETENTUAN UMUM


                                                      Pasal 1
               Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan:

               1. Daerah adalah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 huruf i Undang-undang Nomor 22
RGS Mitra                     3 of 12

     Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah.
2. Provinsi Kepulauan Riau adalah sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 25
     Tahun 2002 tentang Pembentukan Provinsi Kepulauan Riau.
3. Kabupaten Kepulauan Riau adalah sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor
     12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten Dalam Lingkungan
     Daerah Propinsi Sumatera Tengah.



                                             BAB II
                      PEMBENTUKAN, BATAS WILAYAH, DAN IBU KOTA


                                            Pasal 2
Dengan Undang-undang ini dibentuk Kabupaten Lingga di Provinsi Kepulauan Riau dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia.


                                            Pasal 3
Kabupaten Lingga berasal dari sebagian wilayah Kabupaten Kepulauan Riau yang terdiri atas:

a.   Kecamatan Senayang;
b.   Kecamatan Lingga Utara;
c.   Kecamatan Lingga;
d.   Kecamatan Singkep; dan
e.   Kecamatan Singkep Barat.


                                            Pasal 4
Dengan terbentuknya Kabupaten Lingga, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, wilayah
Kabupaten Kepulauan Riau dikurangi dengan wilayah Kabupaten Lingga sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3.


                                            Pasal 5
(1) Kabupaten Lingga mempunyai batas wilayah:
     a.   sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Galang Kota Batam dan Laut Cina
     Selatan;
     b.   sebelah timur berbatasan dengan Laut Cina Selatan;
     c.   sebelah selatan berbatasan dengan Laut Bangka dan Selat Berhala; dan

     d.   sebelah barat berbatasan dengan Laut Indragiri .
(2) Batas wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), digambarkan dalam peta wilayah
     administrasi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Undang-undang ini.
(3) Penentuan batas wilayah Kabupaten Lingga secara pasti di lapangan, sebagaimana
RGS Mitra                       4 of 12

    dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri.


                                               Pasal 6
(1) Dengan terbentuknya Kabupaten Lingga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2,
    Pemerintah Kabupaten Lingga menetapkan Rencana Tata Ruang Wilayah sesuai dengan
    peraturan perundang-undangan.
(2) Penetapan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lingga sebagaimana dimaksud pada
    ayat (1), dilakukan sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional dan Rencana
    Tata Ruang Wilayah Provinsi Kepulauan Riau serta memperhatikan Rencana Tata Ruang
    Wilayah Kabupaten/ Kota di sekitarnya.


                                             Pasal 7
Ibu kota Kabupaten Lingga berkedudukan di Daik Lingga.


                                             BAB III
                                 KEWENANGAN DAERAH
                                             Pasal 8
Kewenangan Kabupaten Lingga mencakup kewenangan, tugas dan kewajiban untuk mengatur
dan mengurus bidang pemerintahan yang diserahkan sejalan kepada kabupaten induk sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.


                                             BAB IV
                                   PEMBINAAN DAERAH
                                             Pasal 9
(1) Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau melakukan pembinaan dan memfasilitasi secara
    khusus terhadap Kabupaten Lingga dalam waktu 3 (tiga) tahun sejak diresmikan untuk
    mengefektifkan penyelenggaraan fungsi-fungsi pemerintahan daerah.
(2) Setelah 3 (tiga) tahun sejak diresmikan, Pemerintah bersama dengan Pemerintah Provinsi
    Kepulauan Riau melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten
    Lingga.
(3) Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) direkomendasikan sebagai bahan
    pembinaan lebih lanjut sesuai dengan peraturan perundang-undangan.


                                               BAB V
                                  PEMERINTAHAN DAERAH

                                        Bagian Pertama
                               Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
                                              Pasal 10
(1) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lingga untuk pertama kali dibentuk melalui
RGS Mitra                    5 of 12

    hasil Pemilihan Umum Tahun 2004.
(2) Jumlah dan tata cara pengisian keanggotaan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten
    Lingga, sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diatur sesuai dengan peraturan perundang-
    undangan.


                                          Bagian Kedua
                                       Pemerintah Daerah
                                               Pasal 11
    Bupati dan Wakil Bupati Lingga dipilih dan disahkan paling lambat 2 (dua) tahun setelah
    pengucapan sumpah/janji anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, sebagaimana
    dimaksud dalam Pasal 10.


                                               Pasal 12
(1) Dengan terbentuknya Kabupaten Lingga, Penjabat Bupati Lingga diangkat oleh Menteri
    Dalam Negeri atas nama Presiden dari Pegawai Negeri Sipil yang diusulkan Gubernur
    Kepulauan Riau untuk masa jabatan paling lama 1 (satu) tahun.
(2) Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah Pegawai Negeri Sipil
    yang memiliki kemampuan dan pengalaman jabatan di bidang pemerintahan serta
    memenuhi persyaratan untuk menduduki jabatan itu.
(3) Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden dapat mengangkat kembali Penjabat Bupati
    sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk masa jabatan berikutnya paling lama 1 (satu)
    tahun atau diganti dengan Penjabat lain.
(4) Peresmian Kabupaten Lingga serta pelantikan Penjabat Bupati dilakukan oleh Menteri
    Dalam Negeri atas nama Presiden setelah Undang-undang ini diundangkan.
(5) Menteri Dalam Negeri dapat menunjuk Gubernur Kepulauan Riau untuk melantik Penjabat

(6) Bupati Lingga.
    Menteri Dalam Negeri dan/atau Gubernur Kepulauan Riau melakukan pembinaan dan
    pengawasan terhadap kinerja Penjabat Bupati dalam melaksanakan tugasnya sesuai
    dengan peraturan perundang-undangan.


                                               Pasal 13
(1) Dengan diresmikannya Kabupaten Lingga dan dilantiknya Penjabat Bupati Lingga dibentuk
    perangkat daerah yang meliputi Sekretariat Daerah, Dinas Daerah dan Lembaga Teknis
    Daerah, dan unsur perangkat daerah yang lain dengan mempertim-bangkan kebutuhan dan
    kemampuan keuangan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
(2) Pemerintah Kabupaten Lingga memfasilitasi pembentukan instansi vertikal.


                                               BAB VI
                                    KETENTUAN PERALIHAN


                                               Pasal 14
RGS Mitra                       6 of 12

(1) Bupati Kepulauan Riau menginventarisasi, mengatur, dan melaksanakan penyerahan
    sesuai dengan peraturan perundang-undangan kepada Pemerintah Kabupaten Lingga hal-
    hal sebagai berikut :

    a. pegawai yang karena tugasnya diperlukan oleh Pemerintah Kabupaten Lingga;
    b. barang milik/kekayaan daerah yang berupa barang bergerak dan barang tidak bergerak
        yang dimiliki/dikuasai, dan/atau dimanfaatkan oleh Pemerintah Kabupaten Kepulauan
        Riau yang berada dalam wilayah Kabupaten Lingga;
    c. Badan Usaha Milik Daerah Kabupaten Kepulauan Riau yang kedudukan, kegiatan, dan
        lokasinya berada di Kabupaten Lingga;
    d. utang piutang Kabupaten Kepulauan Riau yang kegunaannya untuk Kabupaten Lingga;
        serta
    e. dokumen dan arsip yang karena sifatnya diperlukan oleh Kabupaten Lingga.
(2) Pelaksanaan penyerahan, sebagaimana dimaksud pada ayat (1), difasilitasi oleh Gubernur
    Kepulauan Riau dan diselesaikan dalam waktu 1 (satu) tahun terhitung sejak pelantikan
    Penjabat Bupati Lingga.
(3) Dalam hal pelaksanaan penyerahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
    mengalami hambatan, difasilitasi oleh Menteri Dalam Negeri.


                                               Pasal 15
(1) Kabupaten Lingga memiliki kewenangan atas pemungutan pajak dan retribusi daerah sejak
    terbentuknya perangkat daerah Kabupaten Lingga sesuai dengan peraturan perundang-
    undangan.
(2) Kabupaten Lingga berhak mendapatkan alokasi dana perimbangan sesuai dengan
    peraturan perundang-undangan.
(3) Kabupaten Kepulauan Riau wajib memberikan bantuan dana kepada Kabupaten Lingga
    selama 3 (tiga) tahun berturut-turut sekurang-kurangnya sebesar dana yang dialokasikan
    untuk kegiatan pemerintahan di daerah pemekaran selama belum dimekarkan.
(4) Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau mengalokasikan anggaran biaya melalui Anggaran
    Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Kepulauan Riau untuk menunjang kegiatan
    pemerintahan,    pembangunan        dan   kemasyarakatan    sampai     dengan     ditetapkannya
    Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Lingga.
(5) Sebelum terbentuknya Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Penjabat Bupati Lingga
    menyusun Rencana Pembiayaan Kegiatan Kabupaten (RPKK) sebagai dasar pengelolaan
    keuangan daerah yang ditetapkan dengan Keputusan Penjabat Bupati.
(6) Rencana Pembiayaan Kegiatan Kabupaten (RPKK) sebagaimana dimaksud pada ayat (5)
    dilaksanakan setelah memperoleh pengesahan Gubernur Kepulauan Riau.
(7) Penjabat    Bupati      Lingga   melaksanakan    penatausahaan        keuangan     daerah    dan
    menyampaikan laporan pelaksanaan Rencana Pembiayaan Kegiatan Kabupaten (RPKK)
    setiap triwulan kepada Gubernur Kepulauan Riau.
(8) Penjabat Bupati Lingga menyusun dan menetapkan perhitungan Rencana Pembiayaan
    Kegiatan    Kabupaten      (RPKK)   dengan   keputusan     penjabat    Bupati    sebagai    dasar
    pertanggungjawaban keuangan daerah kepada Gubernur Kepulauan Riau.
RGS Mitra                   7 of 12



                                           Pasal 16
(1) Sebelum Kabupaten Lingga dapat menetapkan Peraturan Daerah dan membuat Keputusan
    Bupati sebagai pelaksanaan Undang-undang ini, semua Peraturan Daerah dan Keputusan
    Bupati Kepulauan Riau tetap berlaku dan dilaksanakan di Kabupaten Lingga.
(2) Semua Peraturan Daerah dan Keputusan Bupati Kepulauan Riau yang berlaku di
    Kabupaten Lingga harus disesuaikan dengan Undang-undang ini.


                                           Pasal 17
(1) Penyelenggaraan Pemilihan Umum Tahun 2004 sebelum terbentuknya Komisi Pemilihan
    Umum di Kabupaten Lingga dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten
    Kepulauan Riau.
(2) Pembentukan Komisi Pemilihan Umum di Kabupaten Lingga dilakukan setelah pelaksanaan
    Pemilihan Umum Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan
    Perwakilan Rakyat Daerah Tahun 2004 dan paling lambat 6 (enam) bulan setelah
    peresmian anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lingga.
(3) Pengajuan calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lingga pada
    Pemilihan Umum Tahun 2004 dilakukan oleh Pimpinan Partai Politik Peserta Pemilihan
    Umum di Kabupaten Kepulauan Riau.


                                         Pasal 18

Sebelum berlaku efektif, penyelenggaraan Pemerintahan Provinsi Kepulauan Riau dilakukan
oleh Pemerintah Provinsi Riau.


                                          BAB VII
                                  KETENTUAN PENUTUP
                                         Pasal 19
Pada saat berlakunya Undang-undang ini, semua peraturan perundang-undangan yang tidak
sesuai dengan Undang-undang ini dinyatakan tidak berlaku.


                                         Pasal 20
Ketentuan lebih lanjut yang diperlukan sebagai pelaksanaan Undang-undang ini, diatur sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.


                                         Pasal 21
Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.


Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-undang ini dengan
penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.
RGS Mitra           8 of 12




                                                    Disahkan di Jakarta
                                                    pada tanggal 18 Desember 2003
                                                    PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
                                                    ttd
                                                    MEGAWATI SOEKARNOPUTRI


Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 18 Desember 2003
SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BAMBANG KESOWO



                 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2003 NOMOR 146
RGS Mitra                    9 of 12

                                                PENJELASAN

                                                   ATAS

                                UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
                                         NOMOR 31 TAHUN 2003

                                                 TENTANG

                                  PEMBENTUKAN KABUPATEN LINGGA
                                     DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU


I.   UMUM

     Provinsi Kepulauan Riau yang memiliki luas wilayah ± 329.867,61 km 2 dengan penduduk pada tahun 2002
     berjumlah 5.255.205 jiwa telah menunjukkan kemajuan dalam penyelenggaraan kegiatan pemerintahan,
     pembangunan, dan kemasyarakatan.
     Kabupaten Kepulauan Riau yang mempunyai luas wilayah ± 413.385 km 2 dengan penduduk pada tahun
     2003 berjumlah 79.426 jiwa memiliki potensi daerah dan kemampuan ekonomi untuk mendukung
     peningkatan penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, dan pelayanan kemasyarakatan.
     Dengan luas wilayah seperti tersebut di atas dan tingginya laju pertumbuhan penduduk, maka sampai saat
     ini pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat belum sepenuhnya terjangkau. Kondisi
     demikian perlu diatasi dengan memperpendek rentang kendali pemerintahan melalui pembentukan daerah
     otonom baru. Hal itu sejalan dengan kebijakan nasional dalam rangka percepatan pembangunan, khususnya
     di Provinsi Kepulauan Riau, dengan membentuk Kabupaten Lingga.
     Kabupaten Lingga terdiri atas 5 (lima) Kecamatan, yaitu Kecamatan Senayang, Kecamatan Lingga Utara,
     Kecamatan Lingga, Kecamatan Singkep, dan Kecamatan Singkep Barat memiliki luas wilayah keseluruhan ±
     211.772 km2.
     Berdasarkan hal tersebut di atas dan memperhatikan aspirasi masyarakat yang selanjutnya dituangkan
     dalam Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Riau Nomor 08/KPTS/DPRD/2002 tanggal 30
     Juli 2002 tentang Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Riau Terhadap Pemekaran
     Wilayah Pembentukan Kabupaten Lingga Provinsi Riau dan Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
     Kabupaten Kepulauan Riau Nomor 14/KPTS/DPRD/1999 tanggal 24 Juni 1999 tentang Persetujuan
     Pemekaran Kepulauan Riau, dipandang perlu membentuk Kabupaten Lingga sebagai Daerah Otonom.
     Dengan terbentuknya Kabupaten Lingga sebagai Daerah Otonom, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dan
     Pemerintah Kabupaten Kepulauan Riau berkewajiban membantu dan memfasilitasi terbentuknya
     kelembagaan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan perangkat daerah yang efisien dan efektif sesuai
     dengan kebutuhan dan kemampuan, serta penyelesaian pengalihan aset daerah yang dilakukan dengan
     pendekatan musyawarah dalam semangat saling membantu untuk kepentingan kesejahteraan rakyat
     Kabupaten Lingga.
     Hubungan dan kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Kepulauan Riau dan Kabupaten Lingga antara
     lain tergambar dalam mekanisme pengusulan Penjabat Bupati Lingga. Meskipun Gubernur Kepulauan Riau
     memiliki kewenangan mengusulkan Penjabat Bupati Lingga, dalam proses pengusulannya dapat meminta
     pertimbangan dari Bupati Kepulauan Riau.
     Dalam melaksanakan otonomi daerah, Kabupaten Lingga perlu melakukan berbagai upaya peningkatan
     kemampuan ekonomi, penyiapan sarana dan prasarana pemerintahan, pemberdayaan dan peningkatan
     sumber daya manusia, serta optimalisasi pengelolaan sumber daya alam sesuai dengan peraturan
     perundang-undangan.
RGS Mitra                    10 of 12




II.   PASAL DEMI PASAL


      Pasal 1
        Cukup jelas.
      Pasal 2
         Cukup jelas.
      Pasal 3
         Cukup jelas.
      Pasal 4
         Cukup jelas.
      Pasal 5
         Ayat (1)
                Cukup jelas.
         Ayat (2)
                Peta sebagaimana dimaksud pada ayat ini adalah peta wilayah Kabupaten Lingga dalam bentuk
                lampiran Undang-undang.
         Ayat (3)
                Penentuan batas wilayah Kabupaten Lingga secara pasti di lapangan, ditetapkan oleh Menteri
                Dalam Negeri dituangkan dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri yang dilampiri peta batas daerah
                Kabupaten Lingga berdasarkan hasil pengukuran di lapangan yang dilengkapi dengan titik koordinat
                dan tanda batas.


      Pasal 6
         Ayat (1)
                Cukup jelas.
         Ayat (2)
                Dalam rangka pengembangan Kabupaten Lingga sesuai dengan potensi daerah, khususnya guna
                penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan pada masa yang akan datang,
                diperlukan adanya kesatuan perencanaan pembangunan wilayah. Untuk itu, Tata Ruang Wilayah
                Kabupaten Lingga harus benar-benar serasi dan terpadu penyusunannya dalam satu kesatuan
                sistem dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi
                Kepulauan Riau, dan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota di sekitarnya.


      Pasal 7
         Yang dimaksud Daik Lingga sebagai ibu kota Kabupaten Lingga berada di Kecamatan Lingga.


      Pasal 8
         Cukup jelas.
      Pasal 9

        Yang dimaksud dengan pembinaan dan memfasilitasi secara khusus adalah diberi bantuan berupa
        pembangunan prasarana dasar pemerintahan, sumber daya manusia, bimbingan pelatihan, supervisi,
        petunjuk lain yang diperlukan sehingga daerah itu dapat melaksanakan fungsinya sebagai daerah
        otonom.
RGS Mitra                    11 of 12



Pasal 10
   Cukup jelas.
Pasal 11
   Cukup jelas.
Pasal 12
   Ayat (1)
       Cukup jelas.
   Ayat (2)
       Cukup jelas.
  Ayat (3)
       Cukup jelas.
  Ayat (4)
       Peresmian Kabupaten dan pelantikan Penjabat Bupati dapat dilakukan secara bersamaan dan
       tempat pelaksanaannya dapat di ibu kota negara, atau ibu kota provinsi, atau ibu kota kabupaten.
  Ayat (5)
       Cukup jelas.
  Ayat (6)
       Cukup jelas.


Pasal 13
   Cukup jelas
Pasal 14
   Ayat (1)
       Penyerahan pegawai, barang/milik kekayaan daerah, Badan Usaha Milik Daerah, utang piutang,
       dokumen dan arsip adalah dalam rangka mencapai daya guna dan hasil guna dalam
       penyelenggaraan kegiatan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan.
       Dalam hal badan usaha milik daerah yang pelayanan/kegiatan operasionalnya mencakup
       Kabupaten induk dan Kabupaten baru, pemerintah daerah yang bersangkutan melakukan
       kerjasama.
       Pengisian kebutuhan pegawai dapat berasal dari Kabupaten Induk, Provinsi, dan Pusat.
   Ayat (2)
       Cukup jelas.
   Ayat (3)
           Cukup jelas.
Pasal 15
   Ayat (1)
       Cukup jelas.
   Ayat (2)
       Cukup jelas.
   Ayat (3)
       Besaran bantuan dana didasarkan pada kesepakatan antara Kabupaten Kepulauan Riau dengan
       Kabupaten Lingga.
   Ayat (4)
       Cukup jelas.
RGS Mitra                   12 of 12

   Ayat (5)
       Cukup jelas.
   Ayat (6)
       Cukup jelas.
   Ayat (7)
       Cukup jelas.
   Ayat (8)
      Pertanggungjawaban pengelolaan keuangan daerah berupa :
      a. perhitungan Rencana Pembiayaan Kegiatan Kabupaten (RPKK)/Laporan Akhir Tahun Anggaran;
      b. pertanggungjawaban Penjabat Bupati pada akhir masa jabatan.


Pasal 16
   Cukup jelas.
Pasal 17
   Cukup jelas.
Pasal 18
   Cukup jelas.
Pasal 19
   Cukup jelas.
Pasal 20
   Cukup jelas.

Pasal 21

   Cukup jelas.



              TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4341

                                         Lampiran >>

More Related Content

What's hot

Uu 36 2003
Uu 36 2003Uu 36 2003
Uu 36 2003
People Power
 
Uu 05 2001
Uu 05 2001Uu 05 2001
Uu 05 2001
People Power
 
Uu 29 2003
Uu 29 2003Uu 29 2003
Uu 29 2003
People Power
 
Uu 23 2000
Uu 23 2000Uu 23 2000
Uu 23 2000
People Power
 
05. perbup no. 5 tahun 2008
05. perbup no. 5 tahun 200805. perbup no. 5 tahun 2008
05. perbup no. 5 tahun 2008
Nandang Sukmara
 
Uu 12 2002
Uu 12 2002Uu 12 2002
Uu 12 2002
People Power
 
Uu 27 2002
Uu 27 2002Uu 27 2002
Uu 27 2002
People Power
 
Sulbar3 2007
Sulbar3 2007Sulbar3 2007
Sulbar3 2007
lsmkompleks
 
Uu 13 2001
Uu 13 2001Uu 13 2001
Uu 13 2001
People Power
 
Uu 05 2003
Uu 05 2003Uu 05 2003
Uu 05 2003
People Power
 
PERDA NOMOR 2 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2014
PERDA NOMOR 2 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2014PERDA NOMOR 2 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2014
PERDA NOMOR 2 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2014
iceu novida adinata
 

What's hot (20)

Uu 27 2000
Uu 27 2000Uu 27 2000
Uu 27 2000
 
Uu 36 2003
Uu 36 2003Uu 36 2003
Uu 36 2003
 
Uu 39 2003
Uu 39 2003Uu 39 2003
Uu 39 2003
 
Uu 06 2002
Uu 06 2002Uu 06 2002
Uu 06 2002
 
Uu 05 2001
Uu 05 2001Uu 05 2001
Uu 05 2001
 
Uu 29 2003
Uu 29 2003Uu 29 2003
Uu 29 2003
 
Uu 13 2000
Uu 13 2000Uu 13 2000
Uu 13 2000
 
Uu 32 2003
Uu 32 2003Uu 32 2003
Uu 32 2003
 
Uu 09 2002
Uu 09 2002Uu 09 2002
Uu 09 2002
 
Uu 23 2000
Uu 23 2000Uu 23 2000
Uu 23 2000
 
05. perbup no. 5 tahun 2008
05. perbup no. 5 tahun 200805. perbup no. 5 tahun 2008
05. perbup no. 5 tahun 2008
 
Uu 12 2002
Uu 12 2002Uu 12 2002
Uu 12 2002
 
Uu 27 2002
Uu 27 2002Uu 27 2002
Uu 27 2002
 
Sulbar3 2007
Sulbar3 2007Sulbar3 2007
Sulbar3 2007
 
Uu 04 2001
Uu 04 2001Uu 04 2001
Uu 04 2001
 
Uu 13 2001
Uu 13 2001Uu 13 2001
Uu 13 2001
 
Uu 05 2003
Uu 05 2003Uu 05 2003
Uu 05 2003
 
Uu 03 2001
Uu 03 2001Uu 03 2001
Uu 03 2001
 
Uu no 9_2003
Uu no 9_2003Uu no 9_2003
Uu no 9_2003
 
PERDA NOMOR 2 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2014
PERDA NOMOR 2 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2014PERDA NOMOR 2 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2014
PERDA NOMOR 2 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2014
 

Viewers also liked

Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
People Power
 
Uu 23 2002 Pjls
Uu 23 2002 PjlsUu 23 2002 Pjls
Uu 23 2002 Pjls
People Power
 
Uu 28 2003 Pjls
Uu 28 2003 PjlsUu 28 2003 Pjls
Uu 28 2003 Pjls
People Power
 
Uu 38 2003
Uu 38 2003Uu 38 2003
Uu 38 2003
People Power
 
Surat STR menolak TIM MEDIASI
Surat STR menolak TIM MEDIASISurat STR menolak TIM MEDIASI
Surat STR menolak TIM MEDIASIPeople Power
 

Viewers also liked (11)

Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
 
Uu 23 2002 Pjls
Uu 23 2002 PjlsUu 23 2002 Pjls
Uu 23 2002 Pjls
 
Uu 26 2003
Uu 26 2003Uu 26 2003
Uu 26 2003
 
Uu 20 2002
Uu 20 2002Uu 20 2002
Uu 20 2002
 
Uu 28 2003 Pjls
Uu 28 2003 PjlsUu 28 2003 Pjls
Uu 28 2003 Pjls
 
Uu 03 2002 Pjls
Uu 03 2002 PjlsUu 03 2002 Pjls
Uu 03 2002 Pjls
 
Uu 17 2002+Pjls
Uu 17 2002+PjlsUu 17 2002+Pjls
Uu 17 2002+Pjls
 
Uu 38 2003
Uu 38 2003Uu 38 2003
Uu 38 2003
 
Uu 11 2002
Uu 11 2002Uu 11 2002
Uu 11 2002
 
Surat STR menolak TIM MEDIASI
Surat STR menolak TIM MEDIASISurat STR menolak TIM MEDIASI
Surat STR menolak TIM MEDIASI
 
Uu 01 2002 Pjls
Uu 01 2002 PjlsUu 01 2002 Pjls
Uu 01 2002 Pjls
 

Similar to Uu 31 2003

Uu 07 2001
Uu 07 2001Uu 07 2001
Uu 07 2001
People Power
 
UNDANG UNDANG NO 35 TAHUN 2007
UNDANG UNDANG NO 35 TAHUN 2007UNDANG UNDANG NO 35 TAHUN 2007
UNDANG UNDANG NO 35 TAHUN 2007
sudiantosihite
 
Uu 10 2002
Uu 10 2002Uu 10 2002
Uu 10 2002
People Power
 
Uu 06 2001
Uu 06 2001Uu 06 2001
Uu 06 2001
People Power
 
Uu 08 2002
Uu 08 2002Uu 08 2002
Uu 08 2002
People Power
 
Provinsi jawabarat 12-2010
Provinsi jawabarat 12-2010Provinsi jawabarat 12-2010
Provinsi jawabarat 12-2010
Yayasan Perempuan Kaisa Indonesia
 
Uu 02 2003
Uu 02 2003Uu 02 2003
Uu 02 2003
People Power
 
pedoman penyusunan perencanaan pembangunan desa
pedoman penyusunan perencanaan pembangunan desapedoman penyusunan perencanaan pembangunan desa
pedoman penyusunan perencanaan pembangunan desa
Muhammad Andrius
 
Uu 15 2000
Uu 15 2000Uu 15 2000
Uu 15 2000
People Power
 

Similar to Uu 31 2003 (15)

Uu 07 2001
Uu 07 2001Uu 07 2001
Uu 07 2001
 
UNDANG UNDANG NO 35 TAHUN 2007
UNDANG UNDANG NO 35 TAHUN 2007UNDANG UNDANG NO 35 TAHUN 2007
UNDANG UNDANG NO 35 TAHUN 2007
 
Uu 10 2002
Uu 10 2002Uu 10 2002
Uu 10 2002
 
Uu 06 2001
Uu 06 2001Uu 06 2001
Uu 06 2001
 
Uu 08 2002
Uu 08 2002Uu 08 2002
Uu 08 2002
 
Uu 07 2002
Uu 07 2002Uu 07 2002
Uu 07 2002
 
Uu 37 2003
Uu 37 2003Uu 37 2003
Uu 37 2003
 
Uu 03 2003
Uu 03 2003Uu 03 2003
Uu 03 2003
 
Provinsi jawabarat 12-2010
Provinsi jawabarat 12-2010Provinsi jawabarat 12-2010
Provinsi jawabarat 12-2010
 
Uu 02 2003
Uu 02 2003Uu 02 2003
Uu 02 2003
 
Uu 26 2004
Uu 26 2004Uu 26 2004
Uu 26 2004
 
pedoman penyusunan perencanaan pembangunan desa
pedoman penyusunan perencanaan pembangunan desapedoman penyusunan perencanaan pembangunan desa
pedoman penyusunan perencanaan pembangunan desa
 
Uu 11 2001
Uu 11 2001Uu 11 2001
Uu 11 2001
 
Uu 38 2000
Uu 38 2000Uu 38 2000
Uu 38 2000
 
Uu 15 2000
Uu 15 2000Uu 15 2000
Uu 15 2000
 

More from People Power

Strategi advokasi
Strategi advokasiStrategi advokasi
Strategi advokasi
People Power
 
Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
People Power
 
sahabat walhi riau by Tya
sahabat walhi riau by Tyasahabat walhi riau by Tya
sahabat walhi riau by Tya
People Power
 
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kamparKronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
People Power
 
Kronologis 1
Kronologis 1Kronologis 1
Kronologis 1
People Power
 
Kronologis 2
Kronologis 2Kronologis 2
Kronologis 2
People Power
 
Kronologis penolakan - di jakarta malam senin
Kronologis penolakan - di jakarta malam seninKronologis penolakan - di jakarta malam senin
Kronologis penolakan - di jakarta malam seninPeople Power
 
Kronologis 3
Kronologis 3Kronologis 3
Kronologis 3
People Power
 
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadi
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadiLangkah langkah pemetaan pengingat pribadi
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadi
People Power
 
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
People Power
 
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013People Power
 
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...People Power
 
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012People Power
 
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
People Power
 
090112 konflik pulau padang potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
090112 konflik pulau padang  potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...090112 konflik pulau padang  potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
090112 konflik pulau padang potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
People Power
 
Pengelolaan Lansekap di Pulau Padang
Pengelolaan Lansekap di Pulau PadangPengelolaan Lansekap di Pulau Padang
Pengelolaan Lansekap di Pulau Padang
People Power
 
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASISurat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
People Power
 
Rekayasa pembela kroni KORUPTOR
Rekayasa pembela kroni KORUPTORRekayasa pembela kroni KORUPTOR
Rekayasa pembela kroni KORUPTOR
People Power
 
Seruan penyelamatan bangsa
Seruan penyelamatan bangsaSeruan penyelamatan bangsa
Seruan penyelamatan bangsaPeople Power
 

More from People Power (20)

Strategi advokasi
Strategi advokasiStrategi advokasi
Strategi advokasi
 
Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
 
sahabat walhi riau by Tya
sahabat walhi riau by Tyasahabat walhi riau by Tya
sahabat walhi riau by Tya
 
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kamparKronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
 
Kronologis 1
Kronologis 1Kronologis 1
Kronologis 1
 
Kronologis 2
Kronologis 2Kronologis 2
Kronologis 2
 
Kronologis 4
Kronologis 4Kronologis 4
Kronologis 4
 
Kronologis penolakan - di jakarta malam senin
Kronologis penolakan - di jakarta malam seninKronologis penolakan - di jakarta malam senin
Kronologis penolakan - di jakarta malam senin
 
Kronologis 3
Kronologis 3Kronologis 3
Kronologis 3
 
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadi
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadiLangkah langkah pemetaan pengingat pribadi
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadi
 
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
 
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
 
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
 
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
 
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
 
090112 konflik pulau padang potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
090112 konflik pulau padang  potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...090112 konflik pulau padang  potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
090112 konflik pulau padang potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
 
Pengelolaan Lansekap di Pulau Padang
Pengelolaan Lansekap di Pulau PadangPengelolaan Lansekap di Pulau Padang
Pengelolaan Lansekap di Pulau Padang
 
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASISurat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
 
Rekayasa pembela kroni KORUPTOR
Rekayasa pembela kroni KORUPTORRekayasa pembela kroni KORUPTOR
Rekayasa pembela kroni KORUPTOR
 
Seruan penyelamatan bangsa
Seruan penyelamatan bangsaSeruan penyelamatan bangsa
Seruan penyelamatan bangsa
 

Recently uploaded

Pertemuan 6 Materi Kecerdasan Intelektual.ppt
Pertemuan 6 Materi Kecerdasan Intelektual.pptPertemuan 6 Materi Kecerdasan Intelektual.ppt
Pertemuan 6 Materi Kecerdasan Intelektual.ppt
MardhatilaFitriSopal
 
3 Kewajiban Lancar & Kewajiban Jangka Panjang.pptx
3 Kewajiban Lancar & Kewajiban Jangka Panjang.pptx3 Kewajiban Lancar & Kewajiban Jangka Panjang.pptx
3 Kewajiban Lancar & Kewajiban Jangka Panjang.pptx
NicolasBayu
 
UNIKBET : Daftar Slot Pragmatic Play Yang Ada Deposit Sesama Bank DKI Promo B...
UNIKBET : Daftar Slot Pragmatic Play Yang Ada Deposit Sesama Bank DKI Promo B...UNIKBET : Daftar Slot Pragmatic Play Yang Ada Deposit Sesama Bank DKI Promo B...
UNIKBET : Daftar Slot Pragmatic Play Yang Ada Deposit Sesama Bank DKI Promo B...
unikbetslotbankmaybank
 
Proposal Bisnis Jasa Laundry Pakaian.ppt
Proposal Bisnis Jasa Laundry Pakaian.pptProposal Bisnis Jasa Laundry Pakaian.ppt
Proposal Bisnis Jasa Laundry Pakaian.ppt
muhamadrafiakbar
 
Project Bab 1 - Kelompok 1 Dari kami yang sudah membuat.pptx
Project Bab 1 - Kelompok 1 Dari kami yang sudah membuat.pptxProject Bab 1 - Kelompok 1 Dari kami yang sudah membuat.pptx
Project Bab 1 - Kelompok 1 Dari kami yang sudah membuat.pptx
abiddah0606
 
STRATEGI PASAR dalam menjalankan bisnis pemasar
STRATEGI PASAR dalam menjalankan bisnis pemasarSTRATEGI PASAR dalam menjalankan bisnis pemasar
STRATEGI PASAR dalam menjalankan bisnis pemasar
rioeradeka
 
Ilmu PENGANTAR BISNIS creat riva dan teman teman.pptx
Ilmu PENGANTAR BISNIS creat riva dan teman teman.pptxIlmu PENGANTAR BISNIS creat riva dan teman teman.pptx
Ilmu PENGANTAR BISNIS creat riva dan teman teman.pptx
RamonaChasdiana
 
ACCURATE ONLINE - MANUAL BOOK - CARA PENGGUNAAN.pdf
ACCURATE ONLINE - MANUAL BOOK - CARA PENGGUNAAN.pdfACCURATE ONLINE - MANUAL BOOK - CARA PENGGUNAAN.pdf
ACCURATE ONLINE - MANUAL BOOK - CARA PENGGUNAAN.pdf
Azvan Enginering
 
Pengembangan Strategi Pemasaran UMKM Melalui Media Online pada Komunitas Ibu-...
Pengembangan Strategi Pemasaran UMKM Melalui Media Online pada Komunitas Ibu-...Pengembangan Strategi Pemasaran UMKM Melalui Media Online pada Komunitas Ibu-...
Pengembangan Strategi Pemasaran UMKM Melalui Media Online pada Komunitas Ibu-...
Habibatut Tijani
 
2 Depresiasi & Pelepasan Aset Tetap.pptx
2 Depresiasi &  Pelepasan Aset Tetap.pptx2 Depresiasi &  Pelepasan Aset Tetap.pptx
2 Depresiasi & Pelepasan Aset Tetap.pptx
NicolasBayu
 
Metode Pengembangan Sistem Informasiiiii
Metode Pengembangan Sistem InformasiiiiiMetode Pengembangan Sistem Informasiiiii
Metode Pengembangan Sistem Informasiiiii
RioCesar
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Dobel Minimalis di Denpasar.pdf
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Dobel Minimalis di Denpasar.pdfPREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Dobel Minimalis di Denpasar.pdf
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Dobel Minimalis di Denpasar.pdf
FORTRESS
 

Recently uploaded (12)

Pertemuan 6 Materi Kecerdasan Intelektual.ppt
Pertemuan 6 Materi Kecerdasan Intelektual.pptPertemuan 6 Materi Kecerdasan Intelektual.ppt
Pertemuan 6 Materi Kecerdasan Intelektual.ppt
 
3 Kewajiban Lancar & Kewajiban Jangka Panjang.pptx
3 Kewajiban Lancar & Kewajiban Jangka Panjang.pptx3 Kewajiban Lancar & Kewajiban Jangka Panjang.pptx
3 Kewajiban Lancar & Kewajiban Jangka Panjang.pptx
 
UNIKBET : Daftar Slot Pragmatic Play Yang Ada Deposit Sesama Bank DKI Promo B...
UNIKBET : Daftar Slot Pragmatic Play Yang Ada Deposit Sesama Bank DKI Promo B...UNIKBET : Daftar Slot Pragmatic Play Yang Ada Deposit Sesama Bank DKI Promo B...
UNIKBET : Daftar Slot Pragmatic Play Yang Ada Deposit Sesama Bank DKI Promo B...
 
Proposal Bisnis Jasa Laundry Pakaian.ppt
Proposal Bisnis Jasa Laundry Pakaian.pptProposal Bisnis Jasa Laundry Pakaian.ppt
Proposal Bisnis Jasa Laundry Pakaian.ppt
 
Project Bab 1 - Kelompok 1 Dari kami yang sudah membuat.pptx
Project Bab 1 - Kelompok 1 Dari kami yang sudah membuat.pptxProject Bab 1 - Kelompok 1 Dari kami yang sudah membuat.pptx
Project Bab 1 - Kelompok 1 Dari kami yang sudah membuat.pptx
 
STRATEGI PASAR dalam menjalankan bisnis pemasar
STRATEGI PASAR dalam menjalankan bisnis pemasarSTRATEGI PASAR dalam menjalankan bisnis pemasar
STRATEGI PASAR dalam menjalankan bisnis pemasar
 
Ilmu PENGANTAR BISNIS creat riva dan teman teman.pptx
Ilmu PENGANTAR BISNIS creat riva dan teman teman.pptxIlmu PENGANTAR BISNIS creat riva dan teman teman.pptx
Ilmu PENGANTAR BISNIS creat riva dan teman teman.pptx
 
ACCURATE ONLINE - MANUAL BOOK - CARA PENGGUNAAN.pdf
ACCURATE ONLINE - MANUAL BOOK - CARA PENGGUNAAN.pdfACCURATE ONLINE - MANUAL BOOK - CARA PENGGUNAAN.pdf
ACCURATE ONLINE - MANUAL BOOK - CARA PENGGUNAAN.pdf
 
Pengembangan Strategi Pemasaran UMKM Melalui Media Online pada Komunitas Ibu-...
Pengembangan Strategi Pemasaran UMKM Melalui Media Online pada Komunitas Ibu-...Pengembangan Strategi Pemasaran UMKM Melalui Media Online pada Komunitas Ibu-...
Pengembangan Strategi Pemasaran UMKM Melalui Media Online pada Komunitas Ibu-...
 
2 Depresiasi & Pelepasan Aset Tetap.pptx
2 Depresiasi &  Pelepasan Aset Tetap.pptx2 Depresiasi &  Pelepasan Aset Tetap.pptx
2 Depresiasi & Pelepasan Aset Tetap.pptx
 
Metode Pengembangan Sistem Informasiiiii
Metode Pengembangan Sistem InformasiiiiiMetode Pengembangan Sistem Informasiiiii
Metode Pengembangan Sistem Informasiiiii
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Dobel Minimalis di Denpasar.pdf
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Dobel Minimalis di Denpasar.pdfPREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Dobel Minimalis di Denpasar.pdf
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Dobel Minimalis di Denpasar.pdf
 

Uu 31 2003

  • 1. RGS Mitra 1 of 12 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN LINGGA DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan aspirasi masyarakat yang berkembang di Kabupaten Kepulauan Riau, untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di bidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, Kabupaten Kepulauan Riau perlu dimekarkan; b. bahwa dengan memperhatikan hal tersebut di dan atas berdasarkan kriteria kemampuan ekonomi, potensi daerah, kondisi sosial budaya, kondisi sosial politik, jumlah penduduk, luas daerah, dan pertimbangan lainnya, dibentuk Kabupaten Lingga di Provinsi Kepulauan Riau; c. bahwa dengan pembentukan Kabupaten sebagaimana tersebut dalam huruf b, akan dapat mendorong peningkatan pelayanan di bidang pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan, serta memberikan kesempatan untuk memanfaatkan dan mengembangkan potensi daerah; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu membentuk Undang-undang tentang pembentukan Kabupaten Lingga; Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (1), Pasal 18, Pasal 18A, Pasal 18B, Pasal 20 dan Pasal 21 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten Dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 25); 3. Undang-undang Nomor 61 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-undang Darurat Nomor 19 Tahun 1957 tentang Pembentukan Daerah-daerah Swatantra I Sumatera Barat, Jambi dan Riau (Lembaran Negara Tahun 1957 Nomor 75) Sebagai Undang-undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1646); 4. Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3501);
  • 2. RGS Mitra 2 of 12 5. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839); 6. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3848); 7. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2002 tentang Pembentukan Provinsi Kepulauan Riau (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4237 ); 8. Undang-undang Nomor 31 Tahun 2002 tentang Partai Politik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4251); 9. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 37, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4277); 10. Undang-undang Nomor 22 Tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4310); Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Dan PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA MEMUTUSKAN : Menetapkan : UNDANG-UNDANG TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN LINGGA DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 huruf i Undang-undang Nomor 22
  • 3. RGS Mitra 3 of 12 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. 2. Provinsi Kepulauan Riau adalah sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 2002 tentang Pembentukan Provinsi Kepulauan Riau. 3. Kabupaten Kepulauan Riau adalah sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten Dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah. BAB II PEMBENTUKAN, BATAS WILAYAH, DAN IBU KOTA Pasal 2 Dengan Undang-undang ini dibentuk Kabupaten Lingga di Provinsi Kepulauan Riau dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pasal 3 Kabupaten Lingga berasal dari sebagian wilayah Kabupaten Kepulauan Riau yang terdiri atas: a. Kecamatan Senayang; b. Kecamatan Lingga Utara; c. Kecamatan Lingga; d. Kecamatan Singkep; dan e. Kecamatan Singkep Barat. Pasal 4 Dengan terbentuknya Kabupaten Lingga, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, wilayah Kabupaten Kepulauan Riau dikurangi dengan wilayah Kabupaten Lingga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3. Pasal 5 (1) Kabupaten Lingga mempunyai batas wilayah: a. sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Galang Kota Batam dan Laut Cina Selatan; b. sebelah timur berbatasan dengan Laut Cina Selatan; c. sebelah selatan berbatasan dengan Laut Bangka dan Selat Berhala; dan d. sebelah barat berbatasan dengan Laut Indragiri . (2) Batas wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), digambarkan dalam peta wilayah administrasi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Undang-undang ini. (3) Penentuan batas wilayah Kabupaten Lingga secara pasti di lapangan, sebagaimana
  • 4. RGS Mitra 4 of 12 dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri. Pasal 6 (1) Dengan terbentuknya Kabupaten Lingga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Pemerintah Kabupaten Lingga menetapkan Rencana Tata Ruang Wilayah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. (2) Penetapan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lingga sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional dan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kepulauan Riau serta memperhatikan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/ Kota di sekitarnya. Pasal 7 Ibu kota Kabupaten Lingga berkedudukan di Daik Lingga. BAB III KEWENANGAN DAERAH Pasal 8 Kewenangan Kabupaten Lingga mencakup kewenangan, tugas dan kewajiban untuk mengatur dan mengurus bidang pemerintahan yang diserahkan sejalan kepada kabupaten induk sesuai dengan peraturan perundang-undangan. BAB IV PEMBINAAN DAERAH Pasal 9 (1) Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau melakukan pembinaan dan memfasilitasi secara khusus terhadap Kabupaten Lingga dalam waktu 3 (tiga) tahun sejak diresmikan untuk mengefektifkan penyelenggaraan fungsi-fungsi pemerintahan daerah. (2) Setelah 3 (tiga) tahun sejak diresmikan, Pemerintah bersama dengan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten Lingga. (3) Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) direkomendasikan sebagai bahan pembinaan lebih lanjut sesuai dengan peraturan perundang-undangan. BAB V PEMERINTAHAN DAERAH Bagian Pertama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Pasal 10 (1) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lingga untuk pertama kali dibentuk melalui
  • 5. RGS Mitra 5 of 12 hasil Pemilihan Umum Tahun 2004. (2) Jumlah dan tata cara pengisian keanggotaan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lingga, sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diatur sesuai dengan peraturan perundang- undangan. Bagian Kedua Pemerintah Daerah Pasal 11 Bupati dan Wakil Bupati Lingga dipilih dan disahkan paling lambat 2 (dua) tahun setelah pengucapan sumpah/janji anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10. Pasal 12 (1) Dengan terbentuknya Kabupaten Lingga, Penjabat Bupati Lingga diangkat oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden dari Pegawai Negeri Sipil yang diusulkan Gubernur Kepulauan Riau untuk masa jabatan paling lama 1 (satu) tahun. (2) Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah Pegawai Negeri Sipil yang memiliki kemampuan dan pengalaman jabatan di bidang pemerintahan serta memenuhi persyaratan untuk menduduki jabatan itu. (3) Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden dapat mengangkat kembali Penjabat Bupati sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk masa jabatan berikutnya paling lama 1 (satu) tahun atau diganti dengan Penjabat lain. (4) Peresmian Kabupaten Lingga serta pelantikan Penjabat Bupati dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden setelah Undang-undang ini diundangkan. (5) Menteri Dalam Negeri dapat menunjuk Gubernur Kepulauan Riau untuk melantik Penjabat (6) Bupati Lingga. Menteri Dalam Negeri dan/atau Gubernur Kepulauan Riau melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kinerja Penjabat Bupati dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pasal 13 (1) Dengan diresmikannya Kabupaten Lingga dan dilantiknya Penjabat Bupati Lingga dibentuk perangkat daerah yang meliputi Sekretariat Daerah, Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah, dan unsur perangkat daerah yang lain dengan mempertim-bangkan kebutuhan dan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. (2) Pemerintah Kabupaten Lingga memfasilitasi pembentukan instansi vertikal. BAB VI KETENTUAN PERALIHAN Pasal 14
  • 6. RGS Mitra 6 of 12 (1) Bupati Kepulauan Riau menginventarisasi, mengatur, dan melaksanakan penyerahan sesuai dengan peraturan perundang-undangan kepada Pemerintah Kabupaten Lingga hal- hal sebagai berikut : a. pegawai yang karena tugasnya diperlukan oleh Pemerintah Kabupaten Lingga; b. barang milik/kekayaan daerah yang berupa barang bergerak dan barang tidak bergerak yang dimiliki/dikuasai, dan/atau dimanfaatkan oleh Pemerintah Kabupaten Kepulauan Riau yang berada dalam wilayah Kabupaten Lingga; c. Badan Usaha Milik Daerah Kabupaten Kepulauan Riau yang kedudukan, kegiatan, dan lokasinya berada di Kabupaten Lingga; d. utang piutang Kabupaten Kepulauan Riau yang kegunaannya untuk Kabupaten Lingga; serta e. dokumen dan arsip yang karena sifatnya diperlukan oleh Kabupaten Lingga. (2) Pelaksanaan penyerahan, sebagaimana dimaksud pada ayat (1), difasilitasi oleh Gubernur Kepulauan Riau dan diselesaikan dalam waktu 1 (satu) tahun terhitung sejak pelantikan Penjabat Bupati Lingga. (3) Dalam hal pelaksanaan penyerahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) mengalami hambatan, difasilitasi oleh Menteri Dalam Negeri. Pasal 15 (1) Kabupaten Lingga memiliki kewenangan atas pemungutan pajak dan retribusi daerah sejak terbentuknya perangkat daerah Kabupaten Lingga sesuai dengan peraturan perundang- undangan. (2) Kabupaten Lingga berhak mendapatkan alokasi dana perimbangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. (3) Kabupaten Kepulauan Riau wajib memberikan bantuan dana kepada Kabupaten Lingga selama 3 (tiga) tahun berturut-turut sekurang-kurangnya sebesar dana yang dialokasikan untuk kegiatan pemerintahan di daerah pemekaran selama belum dimekarkan. (4) Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau mengalokasikan anggaran biaya melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Kepulauan Riau untuk menunjang kegiatan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan sampai dengan ditetapkannya Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Lingga. (5) Sebelum terbentuknya Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Penjabat Bupati Lingga menyusun Rencana Pembiayaan Kegiatan Kabupaten (RPKK) sebagai dasar pengelolaan keuangan daerah yang ditetapkan dengan Keputusan Penjabat Bupati. (6) Rencana Pembiayaan Kegiatan Kabupaten (RPKK) sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dilaksanakan setelah memperoleh pengesahan Gubernur Kepulauan Riau. (7) Penjabat Bupati Lingga melaksanakan penatausahaan keuangan daerah dan menyampaikan laporan pelaksanaan Rencana Pembiayaan Kegiatan Kabupaten (RPKK) setiap triwulan kepada Gubernur Kepulauan Riau. (8) Penjabat Bupati Lingga menyusun dan menetapkan perhitungan Rencana Pembiayaan Kegiatan Kabupaten (RPKK) dengan keputusan penjabat Bupati sebagai dasar pertanggungjawaban keuangan daerah kepada Gubernur Kepulauan Riau.
  • 7. RGS Mitra 7 of 12 Pasal 16 (1) Sebelum Kabupaten Lingga dapat menetapkan Peraturan Daerah dan membuat Keputusan Bupati sebagai pelaksanaan Undang-undang ini, semua Peraturan Daerah dan Keputusan Bupati Kepulauan Riau tetap berlaku dan dilaksanakan di Kabupaten Lingga. (2) Semua Peraturan Daerah dan Keputusan Bupati Kepulauan Riau yang berlaku di Kabupaten Lingga harus disesuaikan dengan Undang-undang ini. Pasal 17 (1) Penyelenggaraan Pemilihan Umum Tahun 2004 sebelum terbentuknya Komisi Pemilihan Umum di Kabupaten Lingga dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kepulauan Riau. (2) Pembentukan Komisi Pemilihan Umum di Kabupaten Lingga dilakukan setelah pelaksanaan Pemilihan Umum Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tahun 2004 dan paling lambat 6 (enam) bulan setelah peresmian anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lingga. (3) Pengajuan calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lingga pada Pemilihan Umum Tahun 2004 dilakukan oleh Pimpinan Partai Politik Peserta Pemilihan Umum di Kabupaten Kepulauan Riau. Pasal 18 Sebelum berlaku efektif, penyelenggaraan Pemerintahan Provinsi Kepulauan Riau dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Riau. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 19 Pada saat berlakunya Undang-undang ini, semua peraturan perundang-undangan yang tidak sesuai dengan Undang-undang ini dinyatakan tidak berlaku. Pasal 20 Ketentuan lebih lanjut yang diperlukan sebagai pelaksanaan Undang-undang ini, diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pasal 21 Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-undang ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.
  • 8. RGS Mitra 8 of 12 Disahkan di Jakarta pada tanggal 18 Desember 2003 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, ttd MEGAWATI SOEKARNOPUTRI Diundangkan di Jakarta pada tanggal 18 Desember 2003 SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA, ttd BAMBANG KESOWO LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2003 NOMOR 146
  • 9. RGS Mitra 9 of 12 PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN LINGGA DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU I. UMUM Provinsi Kepulauan Riau yang memiliki luas wilayah ± 329.867,61 km 2 dengan penduduk pada tahun 2002 berjumlah 5.255.205 jiwa telah menunjukkan kemajuan dalam penyelenggaraan kegiatan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan. Kabupaten Kepulauan Riau yang mempunyai luas wilayah ± 413.385 km 2 dengan penduduk pada tahun 2003 berjumlah 79.426 jiwa memiliki potensi daerah dan kemampuan ekonomi untuk mendukung peningkatan penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, dan pelayanan kemasyarakatan. Dengan luas wilayah seperti tersebut di atas dan tingginya laju pertumbuhan penduduk, maka sampai saat ini pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat belum sepenuhnya terjangkau. Kondisi demikian perlu diatasi dengan memperpendek rentang kendali pemerintahan melalui pembentukan daerah otonom baru. Hal itu sejalan dengan kebijakan nasional dalam rangka percepatan pembangunan, khususnya di Provinsi Kepulauan Riau, dengan membentuk Kabupaten Lingga. Kabupaten Lingga terdiri atas 5 (lima) Kecamatan, yaitu Kecamatan Senayang, Kecamatan Lingga Utara, Kecamatan Lingga, Kecamatan Singkep, dan Kecamatan Singkep Barat memiliki luas wilayah keseluruhan ± 211.772 km2. Berdasarkan hal tersebut di atas dan memperhatikan aspirasi masyarakat yang selanjutnya dituangkan dalam Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Riau Nomor 08/KPTS/DPRD/2002 tanggal 30 Juli 2002 tentang Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Riau Terhadap Pemekaran Wilayah Pembentukan Kabupaten Lingga Provinsi Riau dan Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kepulauan Riau Nomor 14/KPTS/DPRD/1999 tanggal 24 Juni 1999 tentang Persetujuan Pemekaran Kepulauan Riau, dipandang perlu membentuk Kabupaten Lingga sebagai Daerah Otonom. Dengan terbentuknya Kabupaten Lingga sebagai Daerah Otonom, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Riau berkewajiban membantu dan memfasilitasi terbentuknya kelembagaan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan perangkat daerah yang efisien dan efektif sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan, serta penyelesaian pengalihan aset daerah yang dilakukan dengan pendekatan musyawarah dalam semangat saling membantu untuk kepentingan kesejahteraan rakyat Kabupaten Lingga. Hubungan dan kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Kepulauan Riau dan Kabupaten Lingga antara lain tergambar dalam mekanisme pengusulan Penjabat Bupati Lingga. Meskipun Gubernur Kepulauan Riau memiliki kewenangan mengusulkan Penjabat Bupati Lingga, dalam proses pengusulannya dapat meminta pertimbangan dari Bupati Kepulauan Riau. Dalam melaksanakan otonomi daerah, Kabupaten Lingga perlu melakukan berbagai upaya peningkatan kemampuan ekonomi, penyiapan sarana dan prasarana pemerintahan, pemberdayaan dan peningkatan sumber daya manusia, serta optimalisasi pengelolaan sumber daya alam sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
  • 10. RGS Mitra 10 of 12 II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Cukup jelas. Pasal 2 Cukup jelas. Pasal 3 Cukup jelas. Pasal 4 Cukup jelas. Pasal 5 Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2) Peta sebagaimana dimaksud pada ayat ini adalah peta wilayah Kabupaten Lingga dalam bentuk lampiran Undang-undang. Ayat (3) Penentuan batas wilayah Kabupaten Lingga secara pasti di lapangan, ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri dituangkan dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri yang dilampiri peta batas daerah Kabupaten Lingga berdasarkan hasil pengukuran di lapangan yang dilengkapi dengan titik koordinat dan tanda batas. Pasal 6 Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2) Dalam rangka pengembangan Kabupaten Lingga sesuai dengan potensi daerah, khususnya guna penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan pada masa yang akan datang, diperlukan adanya kesatuan perencanaan pembangunan wilayah. Untuk itu, Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lingga harus benar-benar serasi dan terpadu penyusunannya dalam satu kesatuan sistem dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kepulauan Riau, dan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota di sekitarnya. Pasal 7 Yang dimaksud Daik Lingga sebagai ibu kota Kabupaten Lingga berada di Kecamatan Lingga. Pasal 8 Cukup jelas. Pasal 9 Yang dimaksud dengan pembinaan dan memfasilitasi secara khusus adalah diberi bantuan berupa pembangunan prasarana dasar pemerintahan, sumber daya manusia, bimbingan pelatihan, supervisi, petunjuk lain yang diperlukan sehingga daerah itu dapat melaksanakan fungsinya sebagai daerah otonom.
  • 11. RGS Mitra 11 of 12 Pasal 10 Cukup jelas. Pasal 11 Cukup jelas. Pasal 12 Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2) Cukup jelas. Ayat (3) Cukup jelas. Ayat (4) Peresmian Kabupaten dan pelantikan Penjabat Bupati dapat dilakukan secara bersamaan dan tempat pelaksanaannya dapat di ibu kota negara, atau ibu kota provinsi, atau ibu kota kabupaten. Ayat (5) Cukup jelas. Ayat (6) Cukup jelas. Pasal 13 Cukup jelas Pasal 14 Ayat (1) Penyerahan pegawai, barang/milik kekayaan daerah, Badan Usaha Milik Daerah, utang piutang, dokumen dan arsip adalah dalam rangka mencapai daya guna dan hasil guna dalam penyelenggaraan kegiatan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan. Dalam hal badan usaha milik daerah yang pelayanan/kegiatan operasionalnya mencakup Kabupaten induk dan Kabupaten baru, pemerintah daerah yang bersangkutan melakukan kerjasama. Pengisian kebutuhan pegawai dapat berasal dari Kabupaten Induk, Provinsi, dan Pusat. Ayat (2) Cukup jelas. Ayat (3) Cukup jelas. Pasal 15 Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2) Cukup jelas. Ayat (3) Besaran bantuan dana didasarkan pada kesepakatan antara Kabupaten Kepulauan Riau dengan Kabupaten Lingga. Ayat (4) Cukup jelas.
  • 12. RGS Mitra 12 of 12 Ayat (5) Cukup jelas. Ayat (6) Cukup jelas. Ayat (7) Cukup jelas. Ayat (8) Pertanggungjawaban pengelolaan keuangan daerah berupa : a. perhitungan Rencana Pembiayaan Kegiatan Kabupaten (RPKK)/Laporan Akhir Tahun Anggaran; b. pertanggungjawaban Penjabat Bupati pada akhir masa jabatan. Pasal 16 Cukup jelas. Pasal 17 Cukup jelas. Pasal 18 Cukup jelas. Pasal 19 Cukup jelas. Pasal 20 Cukup jelas. Pasal 21 Cukup jelas. TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4341 Lampiran >>