SlideShare a Scribd company logo
1


                                   PENJELASAN
                                     ATAS

                    UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
                          NOMOR 1 TAHUN 2002

                                    TENTANG

         PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2000
          TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA
                        TAHUN ANGGARAN 2001




UMUM

   Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2001
   mempunyai beban ekstra, karena disamping diarahkan untuk mendukung
   jalannya roda pemerintahan dan upaya pemulihan perekonomian nasional,
   juga berkaitan dengan dimulainya pelaksanaan kebijakan desentralisasi
   fiskal, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun
   1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah.

   Sejak awal pelaksanaannya, APBN 2001 menghadapi tantangan, hambatan,
   dan tekanan yang sangat berat. Hal tersebut terutama berkaitan dengan
   terjadinya depresiasi nilai tukar rupiah, dan meningkatnya suku bunga
   Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang cukup jauh dari asumsi dasar yang
   ditetapkan. Sebagai piranti utama dalam pengelolaan kebijakan keuangan
   negara, APBN 2001 bukanlah merupakan kebijakan yang berdiri sendiri. Oleh
   karena itu, agar APBN 2001 benar-benar dapat mencerminkan kebijakan
   fiskal yang realistis, dalam pelaksanaannya harus disesuaikan dengan
   perkembangan yang terjadi. Berkaitan dengan hal tersebut, pada
   pertengahan bulan Juni 2001 telah ditempuh langkah-langkah penyesuaian
   sebagaimana dituangkan dalam Paket Kebijakan Penyesuaian APBN Tahun
   Anggaran 2001 yang disepakati oleh Pemerintah bersama Dewan Perwakilan
   Rakyat. Dengan adanya kebijakan tersebut, beberapa asumsi pokok yang
   menjadi dasar penyusunan APBN 2001, mengalami penyesuaian, yaitu sasaran
   pertumbuhan ekonomi dari 5,0 persen menjadi 3,5 persen, tingkat inflasi dari
   7,2 persen menjadi 9,3 persen, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika dari
   Rp 7.800 per US$ 1 menjadi Rp 9.600 per US$ 1, serta tingkat bunga SBI 3
   bulan dari 11,5 persen menjadi 15,0 persen.

   Meskipun demikian, memburuknya perkembangan situasi global akibat
   terjadinya peristiwa 11 September 2001 di New York, menyebabkan
   serangkaian kebijakan yang ditempuh belum cukup efektif untuk meredam
   berbagai tekanan terhadap kondisi perekonomian nasional, yang pada
   gilirannya juga memberikan tekanan terhadap pelaksanaan APBN 2001.

   Tekanan terhadap mata uang rupiah terutama berkaitan dengan faktor-faktor
   non-ekonomi, seperti kondisi sosial dan politik, dan situasi keamanan di
   beberapa daerah masih kurang kondusif, sehingga dalam tahun 2001 secara
   rata-rata realisasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika diperkirakan
   mencapai Rp 10.219 per US$ 1, yang berarti cukup jauh dari yang
2


diasumsikan yaitu Rp 9.600 per US$ 1. Sementara itu, realisasi tingkat suku
bunga SBI 3 bulan diperkirakan mencapai16,4 persen, lebih tinggi dari yang
diasumsikan yaitu 15,0 persen. Selain perkembangan nilai tukar rupiah dan
tingkat suku bunga SBI, indikator lain yang diperkirakan sulit tercapai adalah
tingkat inflasi, yang dalam tahun 2001 diperkirakan mencapai 11,9 persen,
lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat inflasi yang diasumsikan, yakni 9,3
persen.

Di samping sangat rentan terhadap perubahan berbagai indikator ekonomi
makro, pelaksanaan APBN tahun anggaran 2001 juga memperoleh tekanan
yang cukup berat akibat tidak optimalnya pelaksanaan beberapa kebijakan
fiskal yang sebelumnya telah direncanakan. Kurang efektifnya pelaksanaan
berbagai kebijakan fiskal tersebut telah menyebabkan tidak dapat
dimaksimalkannya sasaran penerimaan dalam negeri dan penghematan
pengeluaran negara.

Sehubungan dengan itu, maka terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara Tahun Anggaran 2001 sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
Nomor 35 Tahun 2000 perlu dilakukan berbagai penyesuaian, agar lebih
realistis dan sejalan dengan perubahan dan perkembangan yang terjadi.

Di sisi pendapatan negara, realisasi anggaran pendapatan negara dan hibah
diperkirakan lebih tinggi dibanding dengan sasaran yang ditetapkan,
sehingga rasio pendapatan negara dan hibah terhadap produk domestik
bruto (PDB) yang semula diasumsikan 19,5 persen, realisasinya diperkirakan
mencapai 20,3 persen. Lebih tingginya perkiraan rencana pendapatan negara
dan hibah tersebut berkaitan dengan lebih tingginya perkiraan realisasi
pendapatan dalam negeri yang bersumber dari penerimaan negara bukan
pajak.

Di sisi belanja negara, realisasi pengeluaran rutin diperkirakan akan lebih
tinggi dari yang direncanakan, yaitu dari 14,5 persen terhadap PDB menjadi
15,8 persen terhadap PDB. Hal tersebut terutama berkaitan dengan lebih
tingginya kebutuhan anggaran untuk pembayaran bunga utang dan subsidi
bahan bakar minyak (BBM), akibat dari melemahnya nilai tukar rupiah dan
meningkatnya suku bunga SBI. Sementara itu, realisasi pengeluaran
pembangunan diperkirakan akan lebih rendah dari yang direncanakan, yaitu
dari 3,1 persen terhadap PDB menjadi 2,7 persen terhadap PDB. Lebih
rendahnya perkiraan realisasi pengeluaran pembangunan tersebut berkaitan
dengan lebih rendahnya perkiraan realisasi pembiayaan rupiah, yaitu dari 1,5
persen terhadap PDB menjadi 1,3 persen terhadap PDB, serta lebih
rendahnya perkiraan realisasi pembiayaan proyek, yaitu dari 1,6 persen
terhadap PDB menjadi 1,3 persen terhadap PDB. Sedangkan realisasi dana
perimbangan diperkirakan mengalami sedikit peningkatan yaitu dari 5,5
persen terhadap PDB menjadi 5,6 persen terhadap PDB.

Sebagai akibat dari perkiraan peningkatan pendapatan negara dan hibah
dibandingkan dengan perkiraan peningkatan belanja negara yang relatif
berimbang, maka defisit anggaran diperkirakan tidak jauh berbeda dengan
yang direncanakan semula, yaitu tetap berada pada kisaran 3,7 persen
terhadap PDB. Pada sisi pembiayaan dalam negeri, pembiayaan dalam negeri
non-perbankan yang semula ditargetkan 2,3 persen terhadap PDB,
realisasinya diperkirakan lebih tinggi, yaitu sebesar 2,5 persen terhadap
PDB. Selanjutnya guna menutup kekurangan pembiayaan, direncanakan akan
3


          dibiayai dari perbankan dalam negeri sebesar 0,5 persen terhadap PDB.
          Sementara itu, penarikan pinjaman luar negeri neto yang semula
          direncanakan sebesar 1,4 persen terhadap PDB, realisasinya diperkirakan
          menurun menjadi 0,7 persen terhadap PDB. Sedangkan rencana pembayaran
          pokok utang luar negeri yang semula direncanakan sebesar 1,4 persen
          terhadap PDB, realisasinya diperkirakan lebih rendah, yaitu menjadi 1,3
          persen terhadap PDB.

          Dengan adanya perubahan tersebut, maka anggaran Pendapatan Negara dan
          Hibah Tahun 2001 diperkirakan berubah menjadi Rp 299.851.229.000.000,00
          (dua ratus sembilan puluh sembilan triliun delapan ratus lima puluh satu
          miliar dua ratus dua puluh sembilan juta rupiah), sedangkan Anggaran
          Belanja Negara diperkirakan menjadi Rp 354.578.213.000.000,00 (tiga ratus
          lima puluh empat triliun lima ratus tujuh puluh delapan miliar dua ratus tiga
          belas juta rupiah). Dengan demikian defisit anggaran dalam tahun 2001
          diperkirakan sebesar Rp 54.726.984.000.000,00 (lima puluh empat triliun tujuh
          ratus dua puluh enam miliar sembilan ratus delapan puluh empat juta rupiah).

          Sesuai dengan ketentuan Pasal 11 Undang-undang Nomor 35 Tahun 2000
          tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2001
          (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 250, Tambahan Lembaran
          Negara Nomor 4052), maka perubahan atas Anggaran Pendapatan dan
          Belanja Negara Tahun Anggaran 2001 perlu diatur dengan Undang-undang.




  PASAL DEMI PASAL

Pasal I

Angka

Pasal 3

  Cukup jelas

  Angka 2

Pasal 4

  Ayat (1)

Cukup jelas

  Ayat (2)

Cukup jelas

  Ayat (3)

Cukup jelas
4


  Ayat (4)

          Penerimaan perpajakan terdiri dari :

                                                                    (dalam rupiah)

a. Pajak dalam negeri                                        174.188.800.000.000,00

          0110 Pajak penghasilan nonmigas
          69.696.200.000.000,00

          0120 Pajak penghasilan migas
          23.071.000.000.000,00

          0130 Pajak pertambahan nilai barang dan jasa, dan pajak
              penjualan atas barang mewah (PPN dan PPnBM)
          55.840.800.000.000,00

          0140 Pajak bumi dan bangunan (PBB)
          4.800.000.000.000,00

          0150 Bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB)
          1.489.400.000.000,00

          0160 Cukai                                          17.621.900.000.000,00

          0170 Pajak lainnya (Bea Meterai)
          1.669.500.000.000,00

b. Pajak perdagangan internasional                                  10.547.800.000.000,00

          0210 Bea masuk                                       9.827.600.000.000,00

          0230 Pungutan (pajak) ekspor                                720.200.000.000,00

  Angka 3

Pasal 5

  Ayat (1)

Cukup jelas

  Ayat (2)

Cukup jelas

  Ayat (3)

Cukup jelas
5


  Ayat (4)

Cukup jelas

  Ayat (5)

       Penerimaan negara bukan pajak terdiri dari :

                                                      (dalam rupiah)

   a. Penerimaan sumber daya alam
       86.658.300.000.000,00

       0310 Pendapatan minyak bumi
       60.037.700.000.000,00

       0320 Pendapatan gas alam
       21.847.000.000.000,00

       0330 Pendapatan pertambangan umum
       1.627.100.000.000,00

       0340 Pendapatan kehutanan
       3.000.600.000.000,00

       0350 Pendapatan perikanan
       145.900.000.000,00

   b. 0410 Bagian laba BUMN
       10.439.900.000.000,00

   c. Penerimaan negara bukan pajak lainnya
       18.006.800.000.000,00

       0510 Penjualan hasil Produksi, sitaan
       114.984.000.000,00

         0511 Penjualan hasil pertanian, kehutanan dan perkebunan
       1.351.000.000,00

         0512 Penjualan hasil peternakan dan perikanan
       7.011.000.000,00

         0513 Penjualan hasil tambang
       65.436.000.000,00

         0514 Penjualan hasil sitaan/rampasan dan harta peninggalan
       18.119.000.000,00

         0515 Penjualan obat-obatan dan hasil farmasi lainnya
       463.000.000,00
6


   0516 Penjualan informasi, penerbitan, film dan hasil cetakan
lainnya          1.389.000.000,00

  0517 Penjualan dokumen-dokumen pelelangan
8.470.000.000,00

  0519 Penjualan lainnya
12.745.000.000,00

0520 Penjualan aset
131.117.000.000,00

  0521 Penjualan rumah, gedung, bangunan, dan tanah
8.576.000.000,00

  0522 Penjualan kendaraan bermotor
1.429.000.000,00

  0523 Penjualan sewa beli
50.372.000.000,00

  0529 Penjualan aset lainnya yang berlebih/rusak/dihapuskan
70.740.000.000,00

0530 Pendapatan sewa
14.511.000.000,00

  0531 Sewa rumah dinas/rumah negeri
7.726.000.000,00

  0532 Sewa gedung, bangunan, gudang
3.422.000.000,00

  0533 Sewa benda-benda bergerak
2.314.000.000,00

  0539 Sewa benda-benda tak bergerak lainnya
1.049.000.000,00

0540 Pendapatan jasa I
1.033.091.000.000,00

  0541 Pendapatan rumah sakit dan instansi kesehatan lainnya
130.046.000.000,00

  0542 Pendapatan tempat hiburan/taman, museum
1.287.000.000,00

  0543 Pendapatan surat keterangan, visa/paspor dan SIM, STNK, BPKB
263.066.000.000,00
7


  0544 Pendapatan jasa pertanahan
62.707.000.000,00

  0545 Pendapatan hak dan perijinan
355.571.000.000,00

  0546 Pendapatan
sensor/karantina/pengawasan/pemeriksaan                    5.577.000.000,00

  0547 Pendapatan jasa tenaga, jasa pekerjaan, jasa informasi,
      jasa pelatihan dan jasa teknologi
104.665.000.000,00

  0548 Pendapatan jasa Kantor Urusan Agama
44.381.000.000,00

  0549 Pendapatan jasa bandar udara kepelabuhanan, dan
kenavigasian       65.791.000.000,00

0550 Pendapatan jasa II
1.422.996.000.000,00

  0551 Pendapatan jasa lembaga keuangan (jasa giro)
551.697.000.000,00

  0552 Pendapatan jasa penyelenggaraan telekomunikasi
29.946.000.000,00

  0553 Pendapatan iuran lelang untuk fakir miskin
7.238.000.000,00

  0554 Pendapatan jasa Kantor Catatan Sipil
1.646.000.000,00

  0555 Pendapatan biaya penagihan pajak-pajak negara dengan surat
paksa    24.293.000.000,00

  0556 Pendapatan uang pewarganegaraan
19.316.000.000,00

  0557 Pendapatan bea lelang
83.692.000.000,00

  0558 Pendapatan biaya pengurusan piutang negara dan lelang
negara       52.326.000.000,00

  0559 Pendapatan jasa lainnya
652.842.000.000,00

0570 Pendapatan rutin dari luar negeri
258.600.000.000,00
8


  0571 Pendapatan dari pemberian surat perjalanan Republik
Indonesia        35.443.000.000,00

  0572 Pendapatan dari jasa pengurusan dokumen konsuler
223.157.000.000,00

0610 Pendapatan kejaksaan dan peradilan
22.351.000.000,00

  0611 Legalisasi tanda tangan
312.000.000,00

  0612 Pengesahan surat di bawah tangan
50.000.000,00

  0613 Uang meja (leges) dan upah pada panitera badan
pengadilan           1.113.000.000,00

  0614 Hasil denda/denda tilang dan sebagainya
16.412.000.000,00

  0615 Ongkos perkara
3.844.000.000,00

  0619 Penerimaan kejaksaan dan peradilan lainnya
620.000.000,00

0710 Pendapatan pendidikan
595.960.000.000,00

  0711 Uang pendidikan
435.896.000.000,00

  0712 Uang ujian masuk, kenaikan tingkat, dan akhir pendidikan
33.803.000.000,00

  0713 Uang ujian untuk menjalankan praktek
13.000.000,00

  0719 Pendapatan pendidikan lainnya
126.248.000.000,00

0810 Pendapatan dari penerimaan kembali tahun anggaran
berjalan          270.824.000.000,00

  0811 Penerimaan kembali belanja pegawai pusat
73.934.000.000,00

  0813 Penerimaan kembali belanja pensiunan
77.000.000,00
9


  0814 Penerimaan kembali belanja rutin lainnya
185.812.000.000,00

  0815 Penerimaan kembali belanja pembangunan rupiah murni
10.524.000.000,00

  0816 Penerimaan kembali belanja pembangunan PLN
477.000.000,00

0820 Pendapatan dari penerimaan kembali belanja tahun anggaran yang
lalu   72.761.000.000,00

  0821 Penerimaan kembali belanja pegawai pusat
10.748.000.000,00

  0822 Penerimaan kembali belanja pegawai daerah otonom
15.462.000.000,00

  0823 Penerimaan kembali belanja pensiun
7.462.000.000,00

  0824 Penerimaan kembali belanja rutin lainnya
24.743.000.000,00

 0825 Penerimaan kembali belanja pembangunan rupiah
murni             12.219.000.000,00

  0826 Penerimaan kembali pembangunan PLN
2.114.000.000,00

  0827 Penerimaan kembali pembangunan hibah
13.000.000,00

0840 Pendapatan pelunasan piutang
6.046.100.000.000,00

0890 Pendapatan lain-lain
8.700.065.000.000,00

  0891 Penerimaan kembali persekot/uang muka gaji
3.208.000.000,00

  0892 Penerimaan denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan
pemerintah 15.592.000.000,00

  0893 Penerimaan kembali/ganti rugi atas kerugian yang diderita oleh
negara 16.290.000.000,00

  0894 Penerimaan denda administrasi BPHTB
3.040.000.000,00
10


         0899 Pendapatan anggaran lainnya
       8.661.935.000.000,00

       Pengembalian PNBP lainnya
(676.560.000.000,00)

  Angka 4

       Pasal 6

  Cukup jelas

  Angka 5

       Pasal 7

  Ayat (1)

Cukup jelas

  Ayat (2)

Cukup jelas

  Ayat (3)

Cukup jelas

  Ayat (4)

       Pengeluaran rutin terdiri dari :

                 (dalam rupiah)

       01 SEKTOR
       INDUSTRI                                           22.368.000.000,00

         01.1 Subsektor Industri
       22.368.000.000,00

       02 SEKTOR PERTANIAN DAN
       KEHUTANAN                            765.264.000.000,00

         02.1 Subsektor Pertanian
       315.404.000.000,00

         02.2 Subsektor Kehutanan
       424.416.000.000,00

         02.3 Subsektor Perikanan
       25.444.000.000,00
11


03 SEKTOR PENGAIRAN
28.395.000.000,00

  03.1 Subsektor Pengembangan Sumber Daya Air
27.617.000.000.00

  03.2 Subsektor Irigasi
778.000.000,00

04 SEKTOR TENAGA KERJA
125.761.000.000,00

  04.1 Subsektor Tenaga Kerja
125.761.000.000,00

05 SEKTOR PERDAGANGAN, PENGEMBANGAN USAHA NASIONAL,
  KEUANGAN DAN KOPERASI
199.379.834.000.000,00

  05.1 Subsektor Perdagangan Dalam Negeri
8.433.000.000,00

  05.2 Subsektor Perdagangan Luar Negeri
70.579.000.000,00

  05.4 Subsektor Keuangan
199.260.124.000.000,00

  05.5 Subsektor Koperasi dan Pengusaha Kecil
40.698.000.000,00

06 SEKTOR TRANSPORTASI, METEOROLOGI DAN
  GEOFISIKA
403.250.000.000,00

  06.1 Subsektor Prasarana Jalan
18.187.000.000,00

  06.2 Subsektor Transportasi Darat
38.794.000.000,00

  06.3 Subsektor Transportasi Laut
198.651.000.000,00

  06.4 Subsektor Transportasi Udara
73.901.000.000,00

  06.5 Subsektor Meteorologi, Geofisika, Pencarian dan
       Penyelamatan (SAR)
73.716.000.000,00
12


07 SEKTOR PERTAMBANGAN DAN ENERGI
345.218.000.000,00

  07.1 Subsektor Pertambangan
335.269.000.000,00

  07.2 Subsektor Energi
9.949.000.000,00

08 SEKTOR PARIWISATA, POS DAN TELEKOMUNIKASI
103.180.000.000,00

  08.1 Subsektor Pariwisata
42.205.000.000,00

  08.2 Subsektor Pos dan Telekomunikasi
60.975.000.000,00

09 SEKTOR PEMBANGUNAN DAERAH DAN TRANSMIGRASI
61.384.000.000,00

  09.1 Subsektor Pembangunan Daerah
46.333.000.000,00

  09.2 Subsektor Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan
15.051.000.000,00

10 SEKTOR LINGKUNGAN HIDUP DAN TATA RUANG
482.867.000.000,00

  10.1 Subsektor Lingkungan Hidup
12.526.000.000,00

  10.2 Subsektor Tata Ruang
470.341.000.000,00

11 SEKTOR PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN NASIONAL,
  KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA,
  PEMUDA DAN OLAH RAGA
4.425.140.000.000,00

  11.1 Subsektor Pendidikan
3.907.501.000.000,00

  11.2 Subsektor Pendidikan Luar Sekolah dan Kedinasan
410.902.000.000,00

  11.3 Subsektor Kebudayaan Nasional dan Kepercayaan Terhadap
       Tuhan Yang Maha Esa
91.435.000.000,00
13


  11.4 Subsektor Pemuda dan Olah Raga
15.302.000.000,00

12 SEKTOR KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA SEJAHTERA
665.272.000.000,00

  12.1 Subsektor Kependudukan dan Keluarga Berencana
665.272.000.000,00

13 SEKTOR KESEJAHTERAAN SOSIAL, KESEHATAN, PERANAN
  WANITA, ANAK DAN REMAJA
622.229.000.000,00

  13.1 Subsektor Kesejahteraan Sosial
28.193.000.000,00

  13.2 Subsektor Kesehatan
594.036.000.000,00

14 SEKTOR PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN
45.584.000.000,00

  14.1 Subsektor Perumahan dan Permukiman
45.553.000.000,00

  14.2 Subsektor Penataan Kota dan Bangunan
31.000.000,00

15 SEKTOR AGAMA
1.759.211.000.000,00

  15.1 Subsektor Pelayanan Kehidupan Beragama
385.739.000.000,00

  15.2 Subsektor Pembinaan Pendidikan Agama
1.373.472.000.000,00

16. SEKTOR ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI
602.447.000.000,00

  16.2 Subsektor Ilmu Pengetahuan Terapan dan Dasar
369.972.000.000,00

  16.3 Subsektor Kelembagaan Prasarana dan Sarana Ilmu
       Pengetahuan dan Teknologi
56.885.000.000,00

  16.4 Subsektor Kelautan
8.059.000.000,00

  16.5 Subsektor Kedirgantaraan
2.307.000.000,00
14


  16.6 Subsektor Sistem Informasi dan Statistik
165.224.000.000,00

17 SEKTOR HUKUM
1.343.910.000.000,00

  17.1 Subsektor Pembinaan Hukum Nasional
1.174.573.000.000,00

  17.2 Subsektor Pembinaan Aparatur Hukum
169.337.000.000,00

18 SEKTOR APARATUR NEGARA DAN PENGAWASAN
5.429.203.000.000,00

  18.1 Subsektor Aparatur Negara
5.055.269.000.000,00

  18.2 Subsektor Pendayagunaan Sistem dan Pelaksanaan Pengawasan
373.934.000.000,00

19 SEKTOR POLITIK, HUBUNGAN LUAR NEGERI, PENERANGAN,
  KOMUNIKASI DAN MEDIA MASSA
1.654.359.000.000,00

  19.1 Subsektor Politik
71.026.000.000,00

  19.2 Subsektor Hubungan Luar Negeri
1.541.644.000.000,00

  19.3 Subsektor Penerangan, Komunikasi dan Media Massa
41.689.000.000,00

20 SEKTOR PERTAHANAN DAN KEAMANAN
14.531.263.000.000,00

  20.2 Subsektor Tentara Nasional Republik Indonesia
9.007.044.000.000,00

  20.3 Subsektor Kepolisian
5.287.433.000.000,00

  20.4 Subsektor Pendukung
236.786.000.000,00

       Pengeluaran pembangunan terdiri dari :

                                                       (dalam rupiah)
15


                                               Nilai Rupiah
 - -                      Rupiah               Pinjaman Proyek dn Jumlah
                                               Kredit Ekspor

01 SEKTOR INDUSTRI        110.540.000.000,00 639.398.000.000,00 749.938.000.000,00
01.1 Subsektor Industri   110.540.000.000,00 639.398.000.000,00 749.938.000.000,00

02 SEKTOR
     PERTANIAN,
                         1.021.512.000.000,00 1.458.190.000.000,00 2.479.702.000.000,00
     KEHUTANAN, DAN
     PERIKANAN
02.1 Subsektor Pertanian 660.257.000.000,00 1.043.384.000.000,00 1.703.641.000.000,00
02.2 Subsektor Kehutanan 47.375.000.000,00 78.830.000.000,00 126.205.000.000,00
02.3 Subsektor Perikanan 313.880.000.000,00 335.976.000.000,00 649.856.000.000,00
03 SEKTOR PENGAIRAN 950.498.000.000,00 3.318.242.000.000,00 4.268.740.000.000,00
03.1 Subsektor           402.350.000.000,00 1.733.505.000.000,00 2.135.855.000.000,00
     Pengembangan
     Sumber Daya Air
03.2 Subsektor Irigasi   548.148.000.000,00 1.584.737.000.000,00 2.132.885.000.000,00
     SEKTOR TENAGA
04                       95.737.000.000,00 32.681.000.000,00 128.418.000.000,00
     KERJA
04.1 Subsektor Tenaga    95.737.000.000,00 32.681.000.000,00 128.418.000.000,00
     Kerja
05 SEKTOR
     PERDAGANGAN,
     PENGEMBANGAN,
                         5.546.705.000.000,00 44.478.000.000,00 5.591.183.000.000,00
     USAHA NASIONAL,
     KEUANGAN DAN
     KOPERASI
05.1 Subsektor           28.428.000.000,00 0,00                  28.428.000.000,00
     Perdagangan Dalam
     Negeri
05.2 Subsektor           68.592.000.000,00 1.867.000.000,00      70.459.000.000,00
     Perdagangan Luar
     Negeri
05.3 Subsektor           22.995.000.000,00 3.683.000.000,00      26.678.000.000,00
     Pengembangan
     Usaha Nasional
05.4 Subsektor Keuangan 5.248.706.000.000,00 38.928.000.000,00 5.287.634.000.000,00
05.5 Subsektor Koperasi 177.984.000.000,00 0,00                  177.984.000.000,00
     dan Pengusaha Kecil
06 SEKTOR
     TRANSPORTASI,
     METEOROLOGI DAN 1.350.986.000.000,00 1.867.608.000.000,00 3.218.594.000.000,00
     GEOFISIKA

06.1 Subsektor Prasarana 887.000.000.000,00 1.046.741.000.000,00 1.933.741.000.000,00
     Jalan
06.2 Subsektor           189.410.000.000,00 104.134.000.000,00 293.544.000.000,00
     Transportasi Darat
16


06.3 Subsektor              124.900.000.000,00 29.240.000.000,00    154.140.000.000,00
     Transportasi Laut
06.4 Subsektor              133.226.000.000,00 687.493.000.000,00 820.719.000.000,00
     Transportasi Udara
06.5 Subsektor              16.450.000.000,00        0,00           16.450.000.000,00
     Meteorologi,
     Geofisika, Pencarian
     dan Penyelamatan
     (SAR)
07 SEKTOR
     PERTAMBANGAN           558.885.000.000,00 1.851.579.000.000,00 2.410.464.000.000,00
     DAN ENERGI
07.1 Subsektor            38.190.000.000,00 0,00                    38.190.000.000,00
     Pertambangan
07.2 Subsektor Energi     520.695.000.000,00 1.851.579.000.000,00 2.372.274.000.000,00
08 SEKTOR
     PARIWISATA, POS
                          105.300.000.000,00 643.603.000.000,00 748.903.000.000,00
     DAN
     TELEKOMUNIKASI
08.1 Subsektor Pariwisata 73.100.000.000,00 253.000.000,00          73.353.000.000,00
08.2 Subsektor Pos dan 32.200.000.000,00 643.350.000.000,00 675.550.000.000,00
     Telekomunikasi
09 SEKTOR
     PEMBANGUNAN
                          473.077.000.000,00 1.144.373.000.000,00 1.617.450.000.000,00
     DAERAH DAN
     TRANSMIGRASI
09.1 Subsektor            45.410.000.000,00 1.144.373.000.000,00 1.189.783.000.000,00
     Pembangunan
     Daerah
09.2 Subsektor            427.667.000.000,00 0,00                   427.667.000.000,00
     Transmigrasi dan
     Permukiman
     Perambah Hutan
10 SEKTOR
     LINGKUNGAN
                          143.641.000.000,00 320.561.000.000,00 464.202.000.000,00
     HIDUP DAN TATA
     RUANG
10.1 Subsektor            94.878.000.000,00 286.021.000.000,00 380.899.000.000,00
     Lingkungan Hidup
10.2 Subsektor Tata       48.763.000.000,00 34.540.000.000,00 83.303.000.000,00
     Ruang
11 SEKTOR
     PENDIDIKAN,
     KEBUDAYAAN
     NASIO- NAL,
     KEPERCAYAAN          4.837.440.000.000,00 4.349.219.000.000,00 9.186.659.000.000,00
     TERHADAP TUHAN
     YANG MAHA ESA,
     PEMUDA DAN OLAH
     RAGA
11.1 Subsektor            4.583.557.000.000,00 4.261.753.000.000,00 8.845.310.000.000,00
     Pendidikan
17


11.2 Subsektor            184.386.000.000,00 85.181.000.000,00 269.567.000.000,00
     Pendidikan Luar
     Sekolahdan
     Kedinasan
11.3 Subsektor            39.710.000.000,00 0,00                    39.710.000.000,00
     Kebudayaan
     Nasional dan
     Kepercayaan
     Terhadap Tuhan
     Yang Maha Esa
11.4 Subsektor Pemuda 29.787.000.000,00 2.285.000.000,00            32.073.000.000,00
     dan Olah Raga
12 SEKTOR
     KEPENDUDUKAN
                          183.854.000.000,00 73.818.000.000,00 257.672.000.000,00
     DAN KELUARGA
     SEJAHTERA
12.1 Subsektor            183.854.000.000,00 73.818.000.000,00 257.672.000.000,00
     Kependudukan dan
     Keluarga Berencana
13 SEKTOR
     KESEJAHTERAAN
     SOSIAL,KESEHATAN,
                          1.711.453.000.000,00 2.229.358.000.000,00 3.940.811.000.000,00
     PEMBERDAYAAN
     PEREMPUAN, ANAK
     DAN REMAJA
13.1 Subsektor            818.610.000.000,00 81.448.000.000,00 900.058.000.000,00
     Kesejahteraan Sosial
13.2 Subsektor Kesehatan 877.673.000.000,00 2.147.608.000.000,00 3.025.281.000.000,00
13.3 Subsektor Pember- 15.170.000.000,00 302.000.000,00             15.472.000.000,00
     dayaan Perempuan,
     Anak dan Remaja
14 SEKTOR
     PERUMAHAN DAN 317.380.000.000,00 476.834.000.000,00 794.214.000.000,00
     PERMUKIMAN
14.1 Subsektor            312.230.000.000,00 474.181.000.000,00 786.411.000.000,00
     Perumahan dan
     Permukiman
14.2 Subsektor Penataan 5.150.000.000,00       2.653.000.000,00     7.803.000.000,00
     Kota dan Bangunan
15 SEKTOR AGAMA          51.870.000.000,00        84.570.000.000,00   136.440.000.000,00
15.1 Subsektor Pelayanan 19.738.000.000,00        695.000.000,00      20.433.000.000,00
     Kehidupan
     Beragama
15.2 Subsektor           32.132.000.000,00        83.875.000.000,00   116.007.000.000,00
     Pembinaan
     Pendidikan Agama
16 SEKTOR ILMU
     PENGETAHUAN         366.098.000.000,00       224.776.000.000,00 590.874.000.000,00
     DAN TEKNOLOGI
16.1 Subsektor Teknik    125.168.000.000,00       106.319.000.000,00 231.487.000.000,00
     Produksi dan
18


    Teknologi

16.2 Subsektor Ilmu        32.020.000.000,00        0,00                32.020.000.000,00
     Pengetahuan
     Terapan dan Dasar
16.3 Subsektor             76.700.000.000,00        1.452.000.000,00    78.152.000.000,00
     Kelembagaan
     Prasarana dan
     Sarana Ilmu Penge-
     tahuan dan
     Teknologi
16.4 Subsektor Kelautan    42.850.000.000,00        23.350.000.000,00   66.200.000.000,00
16.5 Subsektor Kedirgan-   25.700.000.000,00        88.346.000.000,00   114.046.000.000,00
     taraan
16.6 Subsektor Sistem      63.660.000.000,00        5.309.000.000,00    68.969.000.000,00
     Informasi dan
     Statistik
17 SEKTOR HUKUM            276.549.000.000,00 964.000.000,00            277.513.000.000,00
17.1 Subsektor          23.409.000.000,00 964.000.000,00                24.373.000.000,00
     Pembinaan Hukum
     Nasional
17.2 Subsektor          71.510.000.000,00 0,00                          71.510.000.000,00
     Pembinaan Aparatur
     Hukum
17.3 Subsektor Sarana   181.630.000.000,00 0,00                         181.630.000.000,00
     dan Prasarana
     Hukum
18 SEKTOR APARATUR
     NEGARA DAN         367.703.000.000,00 96.130.000.000,00            463.833.000.000,00
     PENGAWASAN
18.1 Subsektor Aparatur 341.763.000.000,00 96.130.000.000,00            437.893.000.000,00
     Negara
18.2 Subsektor Pendaya- 25.940.000.000,00 0,00                          25.940.000.000,00
     gunaan Sistem dan
     Pelaksanaan
     Pengawasan
19 SEKTOR POLITIK,
     HUBUNGAN LUAR
                        155.372.000.000,00 16.200.000.000,00            171.572.000.000,00
     NEGERI, DAN
     PENERANGAN
19.1 Subsektor Politik  16.301.000.000,00 0,00                          16.301.000.000,00
19.2 Subsektor Hubungan 13.601.000.000,00 0,00                          13.601.000.000,00
     Luar Negeri
19.3 Subsektor          125.470.000.000,00 16.200.000.000,00            141.670.000.000,00
     Penerangan
20 SEKTOR
     PERTAHANAN DAN 1.087.500.000.000,00 797.047.000.000,00             1.884.547.000.000,00
     KEAMANAN
20.1 Subsektor Rakyat   2.300.000.000,00   0,00                         2.300.000.000,00
     Terlatih dan
     Perlindungan
19


       Masyarakat


 20.2 Subsektor Tentara 598.900.000.000,00 464.625.000.000,00 1.063.525.000.000,00
      Nasional Indonesia
 20.3 Subsektor Kepolisian 262.300.000.000,00 229.139.000.000,00 491.439.000.000,00
 20.4 Subsektor            224.000.000.000,00 103.283.000.000,00 327.283.000.000,00
      Pendukung

  Angka 6

Pasal 9

  Cukup jelas

  Angka 7

Pasal 10

  Ayat (1)

          Cukup jelas

  Ayat (2)

          Cukup jelas

  Ayat (3)

Pembiayaan dalam negeri terdiri dari :

                        (dalam rupiah)

   a. Perbankan dalam negeri                                       7.550.584.000.000,00
   b. Privatisasi                                               5.000.000.000.000,00
   c. Penjualan aset program restrukturisasi perbankan
          30.980.200.000.000,00
   d. Penjualan obligasi dalam negeri
      658.100.000.000,00
      Dikurangi dengan :
   e. Pembayaran cicilan pokok utang dalam negeri
      0,00

Pembiayaan luar negeri bersih terdiri dari :

   a. Penarikan pinjaman luar negeri bruto
          30.283.900.000.000,00

   •      Penarikan pinjaman program
          10.623.900.000.000,00
20


    •      Penarikan pinjaman proyek                                 19.660.000.000.000,00

Dikurangi dengan :

    b. Pembayaran cicilan pokok utang luar negeri
           19.745.800.000.000,00

             Angka 8

           Pasal 13

                  Sisa Kurang Pembiayaan Anggaran tersebut bersumber dari
                  rekening penampung (escrow account) subsidi yang ditunda
                  pembayarannya hingga selesai dilakukan audit.

             Angka 9

           Pasal 14

             Cukup jelas

Pasal II

           Cukup jelas

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4167

More Related Content

What's hot

Sumber pandapatan dan pengeluaran Daerah
Sumber pandapatan dan pengeluaran DaerahSumber pandapatan dan pengeluaran Daerah
Sumber pandapatan dan pengeluaran Daerah
Zidni Ilma K.
 
958
958958
Modul 8 adpu4333
Modul 8 adpu4333Modul 8 adpu4333
Modul 8 adpu4333
sigitwibowo32
 
Sistem pengelolaan keuangan daerah
Sistem pengelolaan keuangan daerah Sistem pengelolaan keuangan daerah
Sistem pengelolaan keuangan daerah
Atikah Dinarti Dinarti
 
Ringkasan APBN 2017
Ringkasan APBN 2017Ringkasan APBN 2017
Ringkasan APBN 2017
Tony Hidayat
 
Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RUU...
Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RUU...Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RUU...
Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RUU...Badan Kebijakan Fiskal
 
Sumber sumber penerimaan daerah
Sumber sumber penerimaan daerahSumber sumber penerimaan daerah
Sumber sumber penerimaan daerah
Mutoharoh Mut
 
Permendagri 25 2009 Utk Apbd 2010
Permendagri 25 2009 Utk Apbd 2010Permendagri 25 2009 Utk Apbd 2010
Permendagri 25 2009 Utk Apbd 2010Ar Tinambunan
 
Peraturan menteri dalam negeri no.37 tahun 2010
Peraturan menteri dalam negeri no.37 tahun 2010Peraturan menteri dalam negeri no.37 tahun 2010
Peraturan menteri dalam negeri no.37 tahun 2010
apotek agam farma
 
Perpu Nomor 1 Tahun 2020
Perpu Nomor 1 Tahun 2020Perpu Nomor 1 Tahun 2020
Perpu Nomor 1 Tahun 2020
Iqbal Maulana
 
Perda Kab. Padang Pariaman No 01 tahun 2004 tentang Anggaran Pendapatan Dan B...
Perda Kab. Padang Pariaman No 01 tahun 2004 tentang Anggaran Pendapatan Dan B...Perda Kab. Padang Pariaman No 01 tahun 2004 tentang Anggaran Pendapatan Dan B...
Perda Kab. Padang Pariaman No 01 tahun 2004 tentang Anggaran Pendapatan Dan B...
Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman
 
APBD
APBDAPBD
Belanja daerah
Belanja daerah Belanja daerah
Belanja daerah
Novi Mugianti
 

What's hot (16)

Uu 02 2000 Pjls
Uu 02 2000 PjlsUu 02 2000 Pjls
Uu 02 2000 Pjls
 
Kelompok 4
Kelompok 4Kelompok 4
Kelompok 4
 
Sumber pandapatan dan pengeluaran Daerah
Sumber pandapatan dan pengeluaran DaerahSumber pandapatan dan pengeluaran Daerah
Sumber pandapatan dan pengeluaran Daerah
 
958
958958
958
 
Uu 17 2002+Pjls
Uu 17 2002+PjlsUu 17 2002+Pjls
Uu 17 2002+Pjls
 
Modul 8 adpu4333
Modul 8 adpu4333Modul 8 adpu4333
Modul 8 adpu4333
 
Sistem pengelolaan keuangan daerah
Sistem pengelolaan keuangan daerah Sistem pengelolaan keuangan daerah
Sistem pengelolaan keuangan daerah
 
Ringkasan APBN 2017
Ringkasan APBN 2017Ringkasan APBN 2017
Ringkasan APBN 2017
 
Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RUU...
Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RUU...Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RUU...
Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RUU...
 
Sumber sumber penerimaan daerah
Sumber sumber penerimaan daerahSumber sumber penerimaan daerah
Sumber sumber penerimaan daerah
 
Permendagri 25 2009 Utk Apbd 2010
Permendagri 25 2009 Utk Apbd 2010Permendagri 25 2009 Utk Apbd 2010
Permendagri 25 2009 Utk Apbd 2010
 
Peraturan menteri dalam negeri no.37 tahun 2010
Peraturan menteri dalam negeri no.37 tahun 2010Peraturan menteri dalam negeri no.37 tahun 2010
Peraturan menteri dalam negeri no.37 tahun 2010
 
Perpu Nomor 1 Tahun 2020
Perpu Nomor 1 Tahun 2020Perpu Nomor 1 Tahun 2020
Perpu Nomor 1 Tahun 2020
 
Perda Kab. Padang Pariaman No 01 tahun 2004 tentang Anggaran Pendapatan Dan B...
Perda Kab. Padang Pariaman No 01 tahun 2004 tentang Anggaran Pendapatan Dan B...Perda Kab. Padang Pariaman No 01 tahun 2004 tentang Anggaran Pendapatan Dan B...
Perda Kab. Padang Pariaman No 01 tahun 2004 tentang Anggaran Pendapatan Dan B...
 
APBD
APBDAPBD
APBD
 
Belanja daerah
Belanja daerah Belanja daerah
Belanja daerah
 

Viewers also liked

Surat STR menolak TIM MEDIASI
Surat STR menolak TIM MEDIASISurat STR menolak TIM MEDIASI
Surat STR menolak TIM MEDIASIPeople Power
 
Uu 28 2003 Pjls
Uu 28 2003 PjlsUu 28 2003 Pjls
Uu 28 2003 Pjls
People Power
 
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
People Power
 
Uu 23 2002 Pjls
Uu 23 2002 PjlsUu 23 2002 Pjls
Uu 23 2002 Pjls
People Power
 
Uu 38 2003
Uu 38 2003Uu 38 2003
Uu 38 2003
People Power
 

Viewers also liked (9)

Surat STR menolak TIM MEDIASI
Surat STR menolak TIM MEDIASISurat STR menolak TIM MEDIASI
Surat STR menolak TIM MEDIASI
 
Uu 26 2003
Uu 26 2003Uu 26 2003
Uu 26 2003
 
Uu 28 2003 Pjls
Uu 28 2003 PjlsUu 28 2003 Pjls
Uu 28 2003 Pjls
 
Uu 20 2002
Uu 20 2002Uu 20 2002
Uu 20 2002
 
Uu 31 2003
Uu 31 2003Uu 31 2003
Uu 31 2003
 
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
 
Uu 03 2002 Pjls
Uu 03 2002 PjlsUu 03 2002 Pjls
Uu 03 2002 Pjls
 
Uu 23 2002 Pjls
Uu 23 2002 PjlsUu 23 2002 Pjls
Uu 23 2002 Pjls
 
Uu 38 2003
Uu 38 2003Uu 38 2003
Uu 38 2003
 

Similar to Uu 01 2002 Pjls

Uu 02 2000
Uu 02 2000Uu 02 2000
Uu 02 2000
People Power
 
Uu 33 2000
Uu 33 2000Uu 33 2000
Uu 33 2000
People Power
 
Kebijakan Fiskal dan Moneter
Kebijakan Fiskal dan MoneterKebijakan Fiskal dan Moneter
Kebijakan Fiskal dan Moneter
iwayandk
 
Bab 7 apbn & uln
Bab 7 apbn & ulnBab 7 apbn & uln
Bab 7 apbn & uln
xNet8
 
Fiskal
FiskalFiskal
Fiskal
Ary Efendi
 
Nota Keuangan dan RAPBN 2011 (Bab III)
Nota Keuangan dan RAPBN 2011 (Bab III)Nota Keuangan dan RAPBN 2011 (Bab III)
Nota Keuangan dan RAPBN 2011 (Bab III)
Badan Kebijakan Fiskal
 
Lampiran Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020
Lampiran Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020Lampiran Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020
Lampiran Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020
Arif Efendi
 
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 104 TAHUN 2021
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 104 TAHUN 2021 PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 104 TAHUN 2021
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 104 TAHUN 2021
Pemdes Wonoyoso
 
Perpres Nomor 104 Tahun 2021
Perpres Nomor 104 Tahun 2021 Perpres Nomor 104 Tahun 2021
Perpres Nomor 104 Tahun 2021
Pemdes Wonoyoso
 
Uu 14 2003
Uu 14 2003Uu 14 2003
Uu 14 2003
People Power
 
Uu 21 2002+Pjls
Uu 21 2002+PjlsUu 21 2002+Pjls
Uu 21 2002+Pjls
People Power
 
(2017) pmk 50~pmk.07~2017 tentang pengelolaan transfer ke daerah dan dana desa
(2017) pmk 50~pmk.07~2017 tentang pengelolaan transfer ke daerah dan dana desa(2017) pmk 50~pmk.07~2017 tentang pengelolaan transfer ke daerah dan dana desa
(2017) pmk 50~pmk.07~2017 tentang pengelolaan transfer ke daerah dan dana desa
Dodi Palowan
 
Perpu No 1 2020.pdf
Perpu No 1 2020.pdfPerpu No 1 2020.pdf
Perpu No 1 2020.pdf
JalinKrakatau
 
Perpu nomor 1 tahun 2020
Perpu nomor 1 tahun 2020Perpu nomor 1 tahun 2020
Perpu nomor 1 tahun 2020
Nur Hasan Murtiaji
 
Perpu Nomor 1 Tahun 2020
Perpu Nomor 1 Tahun 2020Perpu Nomor 1 Tahun 2020
Perpu Nomor 1 Tahun 2020
Aulia Risyda Fauzi
 
Perpu nomor 1 tahun 2020
Perpu nomor 1 tahun 2020Perpu nomor 1 tahun 2020
Perpu nomor 1 tahun 2020
adminrepublikaid
 
50 pmk.07-2017 per.pdf
50 pmk.07-2017 per.pdf50 pmk.07-2017 per.pdf
50 pmk.07-2017 per.pdf
erisugiartoeri
 
Perpres nomor-36-tahun-2015
Perpres nomor-36-tahun-2015Perpres nomor-36-tahun-2015
Perpres nomor-36-tahun-2015
M Faozi Kurniawan
 

Similar to Uu 01 2002 Pjls (20)

Uu 02 2000
Uu 02 2000Uu 02 2000
Uu 02 2000
 
Uu 33 2000
Uu 33 2000Uu 33 2000
Uu 33 2000
 
Kebijakan Fiskal dan Moneter
Kebijakan Fiskal dan MoneterKebijakan Fiskal dan Moneter
Kebijakan Fiskal dan Moneter
 
Uu 33 2000 Pjls
Uu 33 2000 PjlsUu 33 2000 Pjls
Uu 33 2000 Pjls
 
Bab 7 apbn & uln
Bab 7 apbn & ulnBab 7 apbn & uln
Bab 7 apbn & uln
 
Fiskal
FiskalFiskal
Fiskal
 
Nota Keuangan dan RAPBN 2011 (Bab III)
Nota Keuangan dan RAPBN 2011 (Bab III)Nota Keuangan dan RAPBN 2011 (Bab III)
Nota Keuangan dan RAPBN 2011 (Bab III)
 
Lampiran Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020
Lampiran Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020Lampiran Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020
Lampiran Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020
 
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 104 TAHUN 2021
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 104 TAHUN 2021 PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 104 TAHUN 2021
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 104 TAHUN 2021
 
Perpres Nomor 104 Tahun 2021
Perpres Nomor 104 Tahun 2021 Perpres Nomor 104 Tahun 2021
Perpres Nomor 104 Tahun 2021
 
Uu 14 2003
Uu 14 2003Uu 14 2003
Uu 14 2003
 
Uu 21 2002+Pjls
Uu 21 2002+PjlsUu 21 2002+Pjls
Uu 21 2002+Pjls
 
(2017) pmk 50~pmk.07~2017 tentang pengelolaan transfer ke daerah dan dana desa
(2017) pmk 50~pmk.07~2017 tentang pengelolaan transfer ke daerah dan dana desa(2017) pmk 50~pmk.07~2017 tentang pengelolaan transfer ke daerah dan dana desa
(2017) pmk 50~pmk.07~2017 tentang pengelolaan transfer ke daerah dan dana desa
 
Perpu No 1 2020.pdf
Perpu No 1 2020.pdfPerpu No 1 2020.pdf
Perpu No 1 2020.pdf
 
Perpu nomor 1 tahun 2020
Perpu nomor 1 tahun 2020Perpu nomor 1 tahun 2020
Perpu nomor 1 tahun 2020
 
Perpu Nomor 1 Tahun 2020
Perpu Nomor 1 Tahun 2020Perpu Nomor 1 Tahun 2020
Perpu Nomor 1 Tahun 2020
 
Perpu nomor 1 tahun 2020
Perpu nomor 1 tahun 2020Perpu nomor 1 tahun 2020
Perpu nomor 1 tahun 2020
 
50 pmk.07-2017 per.pdf
50 pmk.07-2017 per.pdf50 pmk.07-2017 per.pdf
50 pmk.07-2017 per.pdf
 
Perpres nomor-36-tahun-2015
Perpres nomor-36-tahun-2015Perpres nomor-36-tahun-2015
Perpres nomor-36-tahun-2015
 
Uu 03 2000
Uu 03 2000Uu 03 2000
Uu 03 2000
 

More from People Power

Strategi advokasi
Strategi advokasiStrategi advokasi
Strategi advokasi
People Power
 
Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
People Power
 
sahabat walhi riau by Tya
sahabat walhi riau by Tyasahabat walhi riau by Tya
sahabat walhi riau by Tya
People Power
 
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kamparKronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
People Power
 
Kronologis 1
Kronologis 1Kronologis 1
Kronologis 1
People Power
 
Kronologis 2
Kronologis 2Kronologis 2
Kronologis 2
People Power
 
Kronologis penolakan - di jakarta malam senin
Kronologis penolakan - di jakarta malam seninKronologis penolakan - di jakarta malam senin
Kronologis penolakan - di jakarta malam seninPeople Power
 
Kronologis 3
Kronologis 3Kronologis 3
Kronologis 3
People Power
 
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadi
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadiLangkah langkah pemetaan pengingat pribadi
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadi
People Power
 
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
People Power
 
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013People Power
 
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...People Power
 
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012People Power
 
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
People Power
 
090112 konflik pulau padang potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
090112 konflik pulau padang  potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...090112 konflik pulau padang  potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
090112 konflik pulau padang potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
People Power
 
Pengelolaan Lansekap di Pulau Padang
Pengelolaan Lansekap di Pulau PadangPengelolaan Lansekap di Pulau Padang
Pengelolaan Lansekap di Pulau Padang
People Power
 
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASISurat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
People Power
 
Rekayasa pembela kroni KORUPTOR
Rekayasa pembela kroni KORUPTORRekayasa pembela kroni KORUPTOR
Rekayasa pembela kroni KORUPTOR
People Power
 
Seruan penyelamatan bangsa
Seruan penyelamatan bangsaSeruan penyelamatan bangsa
Seruan penyelamatan bangsaPeople Power
 

More from People Power (20)

Strategi advokasi
Strategi advokasiStrategi advokasi
Strategi advokasi
 
Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
 
sahabat walhi riau by Tya
sahabat walhi riau by Tyasahabat walhi riau by Tya
sahabat walhi riau by Tya
 
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kamparKronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
 
Kronologis 1
Kronologis 1Kronologis 1
Kronologis 1
 
Kronologis 2
Kronologis 2Kronologis 2
Kronologis 2
 
Kronologis 4
Kronologis 4Kronologis 4
Kronologis 4
 
Kronologis penolakan - di jakarta malam senin
Kronologis penolakan - di jakarta malam seninKronologis penolakan - di jakarta malam senin
Kronologis penolakan - di jakarta malam senin
 
Kronologis 3
Kronologis 3Kronologis 3
Kronologis 3
 
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadi
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadiLangkah langkah pemetaan pengingat pribadi
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadi
 
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
 
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
 
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
 
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
 
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
 
090112 konflik pulau padang potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
090112 konflik pulau padang  potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...090112 konflik pulau padang  potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
090112 konflik pulau padang potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
 
Pengelolaan Lansekap di Pulau Padang
Pengelolaan Lansekap di Pulau PadangPengelolaan Lansekap di Pulau Padang
Pengelolaan Lansekap di Pulau Padang
 
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASISurat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
 
Rekayasa pembela kroni KORUPTOR
Rekayasa pembela kroni KORUPTORRekayasa pembela kroni KORUPTOR
Rekayasa pembela kroni KORUPTOR
 
Seruan penyelamatan bangsa
Seruan penyelamatan bangsaSeruan penyelamatan bangsa
Seruan penyelamatan bangsa
 

Recently uploaded

MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptx
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptxMODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptx
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptx
FORTRESS
 
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025
Redis Manik
 
MAKALAH Komunikasi bisnis fakultas ekonomi
MAKALAH Komunikasi bisnis fakultas ekonomiMAKALAH Komunikasi bisnis fakultas ekonomi
MAKALAH Komunikasi bisnis fakultas ekonomi
FasyaAmeliaSiregar
 
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...
unikbetslotbankmaybank
 
Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...
Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...
Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...
YoseSuprapman3
 
sertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdf
sertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdfsertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdf
sertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdf
lilis056
 
PPT HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL.pptx
PPT HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL.pptxPPT HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL.pptx
PPT HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL.pptx
IsmiAis2
 
ATP & CP PPKn KELAS 5 (WEBSITEEDUKASI.COM) (1).docx
ATP & CP PPKn KELAS 5 (WEBSITEEDUKASI.COM) (1).docxATP & CP PPKn KELAS 5 (WEBSITEEDUKASI.COM) (1).docx
ATP & CP PPKn KELAS 5 (WEBSITEEDUKASI.COM) (1).docx
inekesarupy62
 
Pertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdf
Pertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdfPertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdf
Pertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdf
classroomastitiani
 
0851 5645 4808 Info Lowongan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Persyaratan PKL...
0851 5645 4808 Info Lowongan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Persyaratan PKL...0851 5645 4808 Info Lowongan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Persyaratan PKL...
0851 5645 4808 Info Lowongan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Persyaratan PKL...
perusahaan704
 
PAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
PAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMURPAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
PAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
jhanchoek885
 

Recently uploaded (11)

MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptx
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptxMODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptx
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptx
 
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025
 
MAKALAH Komunikasi bisnis fakultas ekonomi
MAKALAH Komunikasi bisnis fakultas ekonomiMAKALAH Komunikasi bisnis fakultas ekonomi
MAKALAH Komunikasi bisnis fakultas ekonomi
 
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...
 
Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...
Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...
Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...
 
sertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdf
sertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdfsertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdf
sertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdf
 
PPT HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL.pptx
PPT HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL.pptxPPT HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL.pptx
PPT HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL.pptx
 
ATP & CP PPKn KELAS 5 (WEBSITEEDUKASI.COM) (1).docx
ATP & CP PPKn KELAS 5 (WEBSITEEDUKASI.COM) (1).docxATP & CP PPKn KELAS 5 (WEBSITEEDUKASI.COM) (1).docx
ATP & CP PPKn KELAS 5 (WEBSITEEDUKASI.COM) (1).docx
 
Pertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdf
Pertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdfPertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdf
Pertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdf
 
0851 5645 4808 Info Lowongan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Persyaratan PKL...
0851 5645 4808 Info Lowongan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Persyaratan PKL...0851 5645 4808 Info Lowongan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Persyaratan PKL...
0851 5645 4808 Info Lowongan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Persyaratan PKL...
 
PAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
PAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMURPAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
PAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
 

Uu 01 2002 Pjls

  • 1. 1 PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2002 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2000 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2001 UMUM Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2001 mempunyai beban ekstra, karena disamping diarahkan untuk mendukung jalannya roda pemerintahan dan upaya pemulihan perekonomian nasional, juga berkaitan dengan dimulainya pelaksanaan kebijakan desentralisasi fiskal, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Sejak awal pelaksanaannya, APBN 2001 menghadapi tantangan, hambatan, dan tekanan yang sangat berat. Hal tersebut terutama berkaitan dengan terjadinya depresiasi nilai tukar rupiah, dan meningkatnya suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang cukup jauh dari asumsi dasar yang ditetapkan. Sebagai piranti utama dalam pengelolaan kebijakan keuangan negara, APBN 2001 bukanlah merupakan kebijakan yang berdiri sendiri. Oleh karena itu, agar APBN 2001 benar-benar dapat mencerminkan kebijakan fiskal yang realistis, dalam pelaksanaannya harus disesuaikan dengan perkembangan yang terjadi. Berkaitan dengan hal tersebut, pada pertengahan bulan Juni 2001 telah ditempuh langkah-langkah penyesuaian sebagaimana dituangkan dalam Paket Kebijakan Penyesuaian APBN Tahun Anggaran 2001 yang disepakati oleh Pemerintah bersama Dewan Perwakilan Rakyat. Dengan adanya kebijakan tersebut, beberapa asumsi pokok yang menjadi dasar penyusunan APBN 2001, mengalami penyesuaian, yaitu sasaran pertumbuhan ekonomi dari 5,0 persen menjadi 3,5 persen, tingkat inflasi dari 7,2 persen menjadi 9,3 persen, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika dari Rp 7.800 per US$ 1 menjadi Rp 9.600 per US$ 1, serta tingkat bunga SBI 3 bulan dari 11,5 persen menjadi 15,0 persen. Meskipun demikian, memburuknya perkembangan situasi global akibat terjadinya peristiwa 11 September 2001 di New York, menyebabkan serangkaian kebijakan yang ditempuh belum cukup efektif untuk meredam berbagai tekanan terhadap kondisi perekonomian nasional, yang pada gilirannya juga memberikan tekanan terhadap pelaksanaan APBN 2001. Tekanan terhadap mata uang rupiah terutama berkaitan dengan faktor-faktor non-ekonomi, seperti kondisi sosial dan politik, dan situasi keamanan di beberapa daerah masih kurang kondusif, sehingga dalam tahun 2001 secara rata-rata realisasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika diperkirakan mencapai Rp 10.219 per US$ 1, yang berarti cukup jauh dari yang
  • 2. 2 diasumsikan yaitu Rp 9.600 per US$ 1. Sementara itu, realisasi tingkat suku bunga SBI 3 bulan diperkirakan mencapai16,4 persen, lebih tinggi dari yang diasumsikan yaitu 15,0 persen. Selain perkembangan nilai tukar rupiah dan tingkat suku bunga SBI, indikator lain yang diperkirakan sulit tercapai adalah tingkat inflasi, yang dalam tahun 2001 diperkirakan mencapai 11,9 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat inflasi yang diasumsikan, yakni 9,3 persen. Di samping sangat rentan terhadap perubahan berbagai indikator ekonomi makro, pelaksanaan APBN tahun anggaran 2001 juga memperoleh tekanan yang cukup berat akibat tidak optimalnya pelaksanaan beberapa kebijakan fiskal yang sebelumnya telah direncanakan. Kurang efektifnya pelaksanaan berbagai kebijakan fiskal tersebut telah menyebabkan tidak dapat dimaksimalkannya sasaran penerimaan dalam negeri dan penghematan pengeluaran negara. Sehubungan dengan itu, maka terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2001 sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2000 perlu dilakukan berbagai penyesuaian, agar lebih realistis dan sejalan dengan perubahan dan perkembangan yang terjadi. Di sisi pendapatan negara, realisasi anggaran pendapatan negara dan hibah diperkirakan lebih tinggi dibanding dengan sasaran yang ditetapkan, sehingga rasio pendapatan negara dan hibah terhadap produk domestik bruto (PDB) yang semula diasumsikan 19,5 persen, realisasinya diperkirakan mencapai 20,3 persen. Lebih tingginya perkiraan rencana pendapatan negara dan hibah tersebut berkaitan dengan lebih tingginya perkiraan realisasi pendapatan dalam negeri yang bersumber dari penerimaan negara bukan pajak. Di sisi belanja negara, realisasi pengeluaran rutin diperkirakan akan lebih tinggi dari yang direncanakan, yaitu dari 14,5 persen terhadap PDB menjadi 15,8 persen terhadap PDB. Hal tersebut terutama berkaitan dengan lebih tingginya kebutuhan anggaran untuk pembayaran bunga utang dan subsidi bahan bakar minyak (BBM), akibat dari melemahnya nilai tukar rupiah dan meningkatnya suku bunga SBI. Sementara itu, realisasi pengeluaran pembangunan diperkirakan akan lebih rendah dari yang direncanakan, yaitu dari 3,1 persen terhadap PDB menjadi 2,7 persen terhadap PDB. Lebih rendahnya perkiraan realisasi pengeluaran pembangunan tersebut berkaitan dengan lebih rendahnya perkiraan realisasi pembiayaan rupiah, yaitu dari 1,5 persen terhadap PDB menjadi 1,3 persen terhadap PDB, serta lebih rendahnya perkiraan realisasi pembiayaan proyek, yaitu dari 1,6 persen terhadap PDB menjadi 1,3 persen terhadap PDB. Sedangkan realisasi dana perimbangan diperkirakan mengalami sedikit peningkatan yaitu dari 5,5 persen terhadap PDB menjadi 5,6 persen terhadap PDB. Sebagai akibat dari perkiraan peningkatan pendapatan negara dan hibah dibandingkan dengan perkiraan peningkatan belanja negara yang relatif berimbang, maka defisit anggaran diperkirakan tidak jauh berbeda dengan yang direncanakan semula, yaitu tetap berada pada kisaran 3,7 persen terhadap PDB. Pada sisi pembiayaan dalam negeri, pembiayaan dalam negeri non-perbankan yang semula ditargetkan 2,3 persen terhadap PDB, realisasinya diperkirakan lebih tinggi, yaitu sebesar 2,5 persen terhadap PDB. Selanjutnya guna menutup kekurangan pembiayaan, direncanakan akan
  • 3. 3 dibiayai dari perbankan dalam negeri sebesar 0,5 persen terhadap PDB. Sementara itu, penarikan pinjaman luar negeri neto yang semula direncanakan sebesar 1,4 persen terhadap PDB, realisasinya diperkirakan menurun menjadi 0,7 persen terhadap PDB. Sedangkan rencana pembayaran pokok utang luar negeri yang semula direncanakan sebesar 1,4 persen terhadap PDB, realisasinya diperkirakan lebih rendah, yaitu menjadi 1,3 persen terhadap PDB. Dengan adanya perubahan tersebut, maka anggaran Pendapatan Negara dan Hibah Tahun 2001 diperkirakan berubah menjadi Rp 299.851.229.000.000,00 (dua ratus sembilan puluh sembilan triliun delapan ratus lima puluh satu miliar dua ratus dua puluh sembilan juta rupiah), sedangkan Anggaran Belanja Negara diperkirakan menjadi Rp 354.578.213.000.000,00 (tiga ratus lima puluh empat triliun lima ratus tujuh puluh delapan miliar dua ratus tiga belas juta rupiah). Dengan demikian defisit anggaran dalam tahun 2001 diperkirakan sebesar Rp 54.726.984.000.000,00 (lima puluh empat triliun tujuh ratus dua puluh enam miliar sembilan ratus delapan puluh empat juta rupiah). Sesuai dengan ketentuan Pasal 11 Undang-undang Nomor 35 Tahun 2000 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2001 (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 250, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4052), maka perubahan atas Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2001 perlu diatur dengan Undang-undang. PASAL DEMI PASAL Pasal I Angka Pasal 3 Cukup jelas Angka 2 Pasal 4 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Cukup jelas Ayat (3) Cukup jelas
  • 4. 4 Ayat (4) Penerimaan perpajakan terdiri dari : (dalam rupiah) a. Pajak dalam negeri 174.188.800.000.000,00 0110 Pajak penghasilan nonmigas 69.696.200.000.000,00 0120 Pajak penghasilan migas 23.071.000.000.000,00 0130 Pajak pertambahan nilai barang dan jasa, dan pajak penjualan atas barang mewah (PPN dan PPnBM) 55.840.800.000.000,00 0140 Pajak bumi dan bangunan (PBB) 4.800.000.000.000,00 0150 Bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) 1.489.400.000.000,00 0160 Cukai 17.621.900.000.000,00 0170 Pajak lainnya (Bea Meterai) 1.669.500.000.000,00 b. Pajak perdagangan internasional 10.547.800.000.000,00 0210 Bea masuk 9.827.600.000.000,00 0230 Pungutan (pajak) ekspor 720.200.000.000,00 Angka 3 Pasal 5 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Cukup jelas Ayat (3) Cukup jelas
  • 5. 5 Ayat (4) Cukup jelas Ayat (5) Penerimaan negara bukan pajak terdiri dari : (dalam rupiah) a. Penerimaan sumber daya alam 86.658.300.000.000,00 0310 Pendapatan minyak bumi 60.037.700.000.000,00 0320 Pendapatan gas alam 21.847.000.000.000,00 0330 Pendapatan pertambangan umum 1.627.100.000.000,00 0340 Pendapatan kehutanan 3.000.600.000.000,00 0350 Pendapatan perikanan 145.900.000.000,00 b. 0410 Bagian laba BUMN 10.439.900.000.000,00 c. Penerimaan negara bukan pajak lainnya 18.006.800.000.000,00 0510 Penjualan hasil Produksi, sitaan 114.984.000.000,00 0511 Penjualan hasil pertanian, kehutanan dan perkebunan 1.351.000.000,00 0512 Penjualan hasil peternakan dan perikanan 7.011.000.000,00 0513 Penjualan hasil tambang 65.436.000.000,00 0514 Penjualan hasil sitaan/rampasan dan harta peninggalan 18.119.000.000,00 0515 Penjualan obat-obatan dan hasil farmasi lainnya 463.000.000,00
  • 6. 6 0516 Penjualan informasi, penerbitan, film dan hasil cetakan lainnya 1.389.000.000,00 0517 Penjualan dokumen-dokumen pelelangan 8.470.000.000,00 0519 Penjualan lainnya 12.745.000.000,00 0520 Penjualan aset 131.117.000.000,00 0521 Penjualan rumah, gedung, bangunan, dan tanah 8.576.000.000,00 0522 Penjualan kendaraan bermotor 1.429.000.000,00 0523 Penjualan sewa beli 50.372.000.000,00 0529 Penjualan aset lainnya yang berlebih/rusak/dihapuskan 70.740.000.000,00 0530 Pendapatan sewa 14.511.000.000,00 0531 Sewa rumah dinas/rumah negeri 7.726.000.000,00 0532 Sewa gedung, bangunan, gudang 3.422.000.000,00 0533 Sewa benda-benda bergerak 2.314.000.000,00 0539 Sewa benda-benda tak bergerak lainnya 1.049.000.000,00 0540 Pendapatan jasa I 1.033.091.000.000,00 0541 Pendapatan rumah sakit dan instansi kesehatan lainnya 130.046.000.000,00 0542 Pendapatan tempat hiburan/taman, museum 1.287.000.000,00 0543 Pendapatan surat keterangan, visa/paspor dan SIM, STNK, BPKB 263.066.000.000,00
  • 7. 7 0544 Pendapatan jasa pertanahan 62.707.000.000,00 0545 Pendapatan hak dan perijinan 355.571.000.000,00 0546 Pendapatan sensor/karantina/pengawasan/pemeriksaan 5.577.000.000,00 0547 Pendapatan jasa tenaga, jasa pekerjaan, jasa informasi, jasa pelatihan dan jasa teknologi 104.665.000.000,00 0548 Pendapatan jasa Kantor Urusan Agama 44.381.000.000,00 0549 Pendapatan jasa bandar udara kepelabuhanan, dan kenavigasian 65.791.000.000,00 0550 Pendapatan jasa II 1.422.996.000.000,00 0551 Pendapatan jasa lembaga keuangan (jasa giro) 551.697.000.000,00 0552 Pendapatan jasa penyelenggaraan telekomunikasi 29.946.000.000,00 0553 Pendapatan iuran lelang untuk fakir miskin 7.238.000.000,00 0554 Pendapatan jasa Kantor Catatan Sipil 1.646.000.000,00 0555 Pendapatan biaya penagihan pajak-pajak negara dengan surat paksa 24.293.000.000,00 0556 Pendapatan uang pewarganegaraan 19.316.000.000,00 0557 Pendapatan bea lelang 83.692.000.000,00 0558 Pendapatan biaya pengurusan piutang negara dan lelang negara 52.326.000.000,00 0559 Pendapatan jasa lainnya 652.842.000.000,00 0570 Pendapatan rutin dari luar negeri 258.600.000.000,00
  • 8. 8 0571 Pendapatan dari pemberian surat perjalanan Republik Indonesia 35.443.000.000,00 0572 Pendapatan dari jasa pengurusan dokumen konsuler 223.157.000.000,00 0610 Pendapatan kejaksaan dan peradilan 22.351.000.000,00 0611 Legalisasi tanda tangan 312.000.000,00 0612 Pengesahan surat di bawah tangan 50.000.000,00 0613 Uang meja (leges) dan upah pada panitera badan pengadilan 1.113.000.000,00 0614 Hasil denda/denda tilang dan sebagainya 16.412.000.000,00 0615 Ongkos perkara 3.844.000.000,00 0619 Penerimaan kejaksaan dan peradilan lainnya 620.000.000,00 0710 Pendapatan pendidikan 595.960.000.000,00 0711 Uang pendidikan 435.896.000.000,00 0712 Uang ujian masuk, kenaikan tingkat, dan akhir pendidikan 33.803.000.000,00 0713 Uang ujian untuk menjalankan praktek 13.000.000,00 0719 Pendapatan pendidikan lainnya 126.248.000.000,00 0810 Pendapatan dari penerimaan kembali tahun anggaran berjalan 270.824.000.000,00 0811 Penerimaan kembali belanja pegawai pusat 73.934.000.000,00 0813 Penerimaan kembali belanja pensiunan 77.000.000,00
  • 9. 9 0814 Penerimaan kembali belanja rutin lainnya 185.812.000.000,00 0815 Penerimaan kembali belanja pembangunan rupiah murni 10.524.000.000,00 0816 Penerimaan kembali belanja pembangunan PLN 477.000.000,00 0820 Pendapatan dari penerimaan kembali belanja tahun anggaran yang lalu 72.761.000.000,00 0821 Penerimaan kembali belanja pegawai pusat 10.748.000.000,00 0822 Penerimaan kembali belanja pegawai daerah otonom 15.462.000.000,00 0823 Penerimaan kembali belanja pensiun 7.462.000.000,00 0824 Penerimaan kembali belanja rutin lainnya 24.743.000.000,00 0825 Penerimaan kembali belanja pembangunan rupiah murni 12.219.000.000,00 0826 Penerimaan kembali pembangunan PLN 2.114.000.000,00 0827 Penerimaan kembali pembangunan hibah 13.000.000,00 0840 Pendapatan pelunasan piutang 6.046.100.000.000,00 0890 Pendapatan lain-lain 8.700.065.000.000,00 0891 Penerimaan kembali persekot/uang muka gaji 3.208.000.000,00 0892 Penerimaan denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan pemerintah 15.592.000.000,00 0893 Penerimaan kembali/ganti rugi atas kerugian yang diderita oleh negara 16.290.000.000,00 0894 Penerimaan denda administrasi BPHTB 3.040.000.000,00
  • 10. 10 0899 Pendapatan anggaran lainnya 8.661.935.000.000,00 Pengembalian PNBP lainnya (676.560.000.000,00) Angka 4 Pasal 6 Cukup jelas Angka 5 Pasal 7 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Cukup jelas Ayat (3) Cukup jelas Ayat (4) Pengeluaran rutin terdiri dari : (dalam rupiah) 01 SEKTOR INDUSTRI 22.368.000.000,00 01.1 Subsektor Industri 22.368.000.000,00 02 SEKTOR PERTANIAN DAN KEHUTANAN 765.264.000.000,00 02.1 Subsektor Pertanian 315.404.000.000,00 02.2 Subsektor Kehutanan 424.416.000.000,00 02.3 Subsektor Perikanan 25.444.000.000,00
  • 11. 11 03 SEKTOR PENGAIRAN 28.395.000.000,00 03.1 Subsektor Pengembangan Sumber Daya Air 27.617.000.000.00 03.2 Subsektor Irigasi 778.000.000,00 04 SEKTOR TENAGA KERJA 125.761.000.000,00 04.1 Subsektor Tenaga Kerja 125.761.000.000,00 05 SEKTOR PERDAGANGAN, PENGEMBANGAN USAHA NASIONAL, KEUANGAN DAN KOPERASI 199.379.834.000.000,00 05.1 Subsektor Perdagangan Dalam Negeri 8.433.000.000,00 05.2 Subsektor Perdagangan Luar Negeri 70.579.000.000,00 05.4 Subsektor Keuangan 199.260.124.000.000,00 05.5 Subsektor Koperasi dan Pengusaha Kecil 40.698.000.000,00 06 SEKTOR TRANSPORTASI, METEOROLOGI DAN GEOFISIKA 403.250.000.000,00 06.1 Subsektor Prasarana Jalan 18.187.000.000,00 06.2 Subsektor Transportasi Darat 38.794.000.000,00 06.3 Subsektor Transportasi Laut 198.651.000.000,00 06.4 Subsektor Transportasi Udara 73.901.000.000,00 06.5 Subsektor Meteorologi, Geofisika, Pencarian dan Penyelamatan (SAR) 73.716.000.000,00
  • 12. 12 07 SEKTOR PERTAMBANGAN DAN ENERGI 345.218.000.000,00 07.1 Subsektor Pertambangan 335.269.000.000,00 07.2 Subsektor Energi 9.949.000.000,00 08 SEKTOR PARIWISATA, POS DAN TELEKOMUNIKASI 103.180.000.000,00 08.1 Subsektor Pariwisata 42.205.000.000,00 08.2 Subsektor Pos dan Telekomunikasi 60.975.000.000,00 09 SEKTOR PEMBANGUNAN DAERAH DAN TRANSMIGRASI 61.384.000.000,00 09.1 Subsektor Pembangunan Daerah 46.333.000.000,00 09.2 Subsektor Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan 15.051.000.000,00 10 SEKTOR LINGKUNGAN HIDUP DAN TATA RUANG 482.867.000.000,00 10.1 Subsektor Lingkungan Hidup 12.526.000.000,00 10.2 Subsektor Tata Ruang 470.341.000.000,00 11 SEKTOR PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN NASIONAL, KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA, PEMUDA DAN OLAH RAGA 4.425.140.000.000,00 11.1 Subsektor Pendidikan 3.907.501.000.000,00 11.2 Subsektor Pendidikan Luar Sekolah dan Kedinasan 410.902.000.000,00 11.3 Subsektor Kebudayaan Nasional dan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa 91.435.000.000,00
  • 13. 13 11.4 Subsektor Pemuda dan Olah Raga 15.302.000.000,00 12 SEKTOR KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA SEJAHTERA 665.272.000.000,00 12.1 Subsektor Kependudukan dan Keluarga Berencana 665.272.000.000,00 13 SEKTOR KESEJAHTERAAN SOSIAL, KESEHATAN, PERANAN WANITA, ANAK DAN REMAJA 622.229.000.000,00 13.1 Subsektor Kesejahteraan Sosial 28.193.000.000,00 13.2 Subsektor Kesehatan 594.036.000.000,00 14 SEKTOR PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN 45.584.000.000,00 14.1 Subsektor Perumahan dan Permukiman 45.553.000.000,00 14.2 Subsektor Penataan Kota dan Bangunan 31.000.000,00 15 SEKTOR AGAMA 1.759.211.000.000,00 15.1 Subsektor Pelayanan Kehidupan Beragama 385.739.000.000,00 15.2 Subsektor Pembinaan Pendidikan Agama 1.373.472.000.000,00 16. SEKTOR ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI 602.447.000.000,00 16.2 Subsektor Ilmu Pengetahuan Terapan dan Dasar 369.972.000.000,00 16.3 Subsektor Kelembagaan Prasarana dan Sarana Ilmu Pengetahuan dan Teknologi 56.885.000.000,00 16.4 Subsektor Kelautan 8.059.000.000,00 16.5 Subsektor Kedirgantaraan 2.307.000.000,00
  • 14. 14 16.6 Subsektor Sistem Informasi dan Statistik 165.224.000.000,00 17 SEKTOR HUKUM 1.343.910.000.000,00 17.1 Subsektor Pembinaan Hukum Nasional 1.174.573.000.000,00 17.2 Subsektor Pembinaan Aparatur Hukum 169.337.000.000,00 18 SEKTOR APARATUR NEGARA DAN PENGAWASAN 5.429.203.000.000,00 18.1 Subsektor Aparatur Negara 5.055.269.000.000,00 18.2 Subsektor Pendayagunaan Sistem dan Pelaksanaan Pengawasan 373.934.000.000,00 19 SEKTOR POLITIK, HUBUNGAN LUAR NEGERI, PENERANGAN, KOMUNIKASI DAN MEDIA MASSA 1.654.359.000.000,00 19.1 Subsektor Politik 71.026.000.000,00 19.2 Subsektor Hubungan Luar Negeri 1.541.644.000.000,00 19.3 Subsektor Penerangan, Komunikasi dan Media Massa 41.689.000.000,00 20 SEKTOR PERTAHANAN DAN KEAMANAN 14.531.263.000.000,00 20.2 Subsektor Tentara Nasional Republik Indonesia 9.007.044.000.000,00 20.3 Subsektor Kepolisian 5.287.433.000.000,00 20.4 Subsektor Pendukung 236.786.000.000,00 Pengeluaran pembangunan terdiri dari : (dalam rupiah)
  • 15. 15 Nilai Rupiah - - Rupiah Pinjaman Proyek dn Jumlah Kredit Ekspor 01 SEKTOR INDUSTRI 110.540.000.000,00 639.398.000.000,00 749.938.000.000,00 01.1 Subsektor Industri 110.540.000.000,00 639.398.000.000,00 749.938.000.000,00 02 SEKTOR PERTANIAN, 1.021.512.000.000,00 1.458.190.000.000,00 2.479.702.000.000,00 KEHUTANAN, DAN PERIKANAN 02.1 Subsektor Pertanian 660.257.000.000,00 1.043.384.000.000,00 1.703.641.000.000,00 02.2 Subsektor Kehutanan 47.375.000.000,00 78.830.000.000,00 126.205.000.000,00 02.3 Subsektor Perikanan 313.880.000.000,00 335.976.000.000,00 649.856.000.000,00 03 SEKTOR PENGAIRAN 950.498.000.000,00 3.318.242.000.000,00 4.268.740.000.000,00 03.1 Subsektor 402.350.000.000,00 1.733.505.000.000,00 2.135.855.000.000,00 Pengembangan Sumber Daya Air 03.2 Subsektor Irigasi 548.148.000.000,00 1.584.737.000.000,00 2.132.885.000.000,00 SEKTOR TENAGA 04 95.737.000.000,00 32.681.000.000,00 128.418.000.000,00 KERJA 04.1 Subsektor Tenaga 95.737.000.000,00 32.681.000.000,00 128.418.000.000,00 Kerja 05 SEKTOR PERDAGANGAN, PENGEMBANGAN, 5.546.705.000.000,00 44.478.000.000,00 5.591.183.000.000,00 USAHA NASIONAL, KEUANGAN DAN KOPERASI 05.1 Subsektor 28.428.000.000,00 0,00 28.428.000.000,00 Perdagangan Dalam Negeri 05.2 Subsektor 68.592.000.000,00 1.867.000.000,00 70.459.000.000,00 Perdagangan Luar Negeri 05.3 Subsektor 22.995.000.000,00 3.683.000.000,00 26.678.000.000,00 Pengembangan Usaha Nasional 05.4 Subsektor Keuangan 5.248.706.000.000,00 38.928.000.000,00 5.287.634.000.000,00 05.5 Subsektor Koperasi 177.984.000.000,00 0,00 177.984.000.000,00 dan Pengusaha Kecil 06 SEKTOR TRANSPORTASI, METEOROLOGI DAN 1.350.986.000.000,00 1.867.608.000.000,00 3.218.594.000.000,00 GEOFISIKA 06.1 Subsektor Prasarana 887.000.000.000,00 1.046.741.000.000,00 1.933.741.000.000,00 Jalan 06.2 Subsektor 189.410.000.000,00 104.134.000.000,00 293.544.000.000,00 Transportasi Darat
  • 16. 16 06.3 Subsektor 124.900.000.000,00 29.240.000.000,00 154.140.000.000,00 Transportasi Laut 06.4 Subsektor 133.226.000.000,00 687.493.000.000,00 820.719.000.000,00 Transportasi Udara 06.5 Subsektor 16.450.000.000,00 0,00 16.450.000.000,00 Meteorologi, Geofisika, Pencarian dan Penyelamatan (SAR) 07 SEKTOR PERTAMBANGAN 558.885.000.000,00 1.851.579.000.000,00 2.410.464.000.000,00 DAN ENERGI 07.1 Subsektor 38.190.000.000,00 0,00 38.190.000.000,00 Pertambangan 07.2 Subsektor Energi 520.695.000.000,00 1.851.579.000.000,00 2.372.274.000.000,00 08 SEKTOR PARIWISATA, POS 105.300.000.000,00 643.603.000.000,00 748.903.000.000,00 DAN TELEKOMUNIKASI 08.1 Subsektor Pariwisata 73.100.000.000,00 253.000.000,00 73.353.000.000,00 08.2 Subsektor Pos dan 32.200.000.000,00 643.350.000.000,00 675.550.000.000,00 Telekomunikasi 09 SEKTOR PEMBANGUNAN 473.077.000.000,00 1.144.373.000.000,00 1.617.450.000.000,00 DAERAH DAN TRANSMIGRASI 09.1 Subsektor 45.410.000.000,00 1.144.373.000.000,00 1.189.783.000.000,00 Pembangunan Daerah 09.2 Subsektor 427.667.000.000,00 0,00 427.667.000.000,00 Transmigrasi dan Permukiman Perambah Hutan 10 SEKTOR LINGKUNGAN 143.641.000.000,00 320.561.000.000,00 464.202.000.000,00 HIDUP DAN TATA RUANG 10.1 Subsektor 94.878.000.000,00 286.021.000.000,00 380.899.000.000,00 Lingkungan Hidup 10.2 Subsektor Tata 48.763.000.000,00 34.540.000.000,00 83.303.000.000,00 Ruang 11 SEKTOR PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN NASIO- NAL, KEPERCAYAAN 4.837.440.000.000,00 4.349.219.000.000,00 9.186.659.000.000,00 TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA, PEMUDA DAN OLAH RAGA 11.1 Subsektor 4.583.557.000.000,00 4.261.753.000.000,00 8.845.310.000.000,00 Pendidikan
  • 17. 17 11.2 Subsektor 184.386.000.000,00 85.181.000.000,00 269.567.000.000,00 Pendidikan Luar Sekolahdan Kedinasan 11.3 Subsektor 39.710.000.000,00 0,00 39.710.000.000,00 Kebudayaan Nasional dan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa 11.4 Subsektor Pemuda 29.787.000.000,00 2.285.000.000,00 32.073.000.000,00 dan Olah Raga 12 SEKTOR KEPENDUDUKAN 183.854.000.000,00 73.818.000.000,00 257.672.000.000,00 DAN KELUARGA SEJAHTERA 12.1 Subsektor 183.854.000.000,00 73.818.000.000,00 257.672.000.000,00 Kependudukan dan Keluarga Berencana 13 SEKTOR KESEJAHTERAAN SOSIAL,KESEHATAN, 1.711.453.000.000,00 2.229.358.000.000,00 3.940.811.000.000,00 PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, ANAK DAN REMAJA 13.1 Subsektor 818.610.000.000,00 81.448.000.000,00 900.058.000.000,00 Kesejahteraan Sosial 13.2 Subsektor Kesehatan 877.673.000.000,00 2.147.608.000.000,00 3.025.281.000.000,00 13.3 Subsektor Pember- 15.170.000.000,00 302.000.000,00 15.472.000.000,00 dayaan Perempuan, Anak dan Remaja 14 SEKTOR PERUMAHAN DAN 317.380.000.000,00 476.834.000.000,00 794.214.000.000,00 PERMUKIMAN 14.1 Subsektor 312.230.000.000,00 474.181.000.000,00 786.411.000.000,00 Perumahan dan Permukiman 14.2 Subsektor Penataan 5.150.000.000,00 2.653.000.000,00 7.803.000.000,00 Kota dan Bangunan 15 SEKTOR AGAMA 51.870.000.000,00 84.570.000.000,00 136.440.000.000,00 15.1 Subsektor Pelayanan 19.738.000.000,00 695.000.000,00 20.433.000.000,00 Kehidupan Beragama 15.2 Subsektor 32.132.000.000,00 83.875.000.000,00 116.007.000.000,00 Pembinaan Pendidikan Agama 16 SEKTOR ILMU PENGETAHUAN 366.098.000.000,00 224.776.000.000,00 590.874.000.000,00 DAN TEKNOLOGI 16.1 Subsektor Teknik 125.168.000.000,00 106.319.000.000,00 231.487.000.000,00 Produksi dan
  • 18. 18 Teknologi 16.2 Subsektor Ilmu 32.020.000.000,00 0,00 32.020.000.000,00 Pengetahuan Terapan dan Dasar 16.3 Subsektor 76.700.000.000,00 1.452.000.000,00 78.152.000.000,00 Kelembagaan Prasarana dan Sarana Ilmu Penge- tahuan dan Teknologi 16.4 Subsektor Kelautan 42.850.000.000,00 23.350.000.000,00 66.200.000.000,00 16.5 Subsektor Kedirgan- 25.700.000.000,00 88.346.000.000,00 114.046.000.000,00 taraan 16.6 Subsektor Sistem 63.660.000.000,00 5.309.000.000,00 68.969.000.000,00 Informasi dan Statistik 17 SEKTOR HUKUM 276.549.000.000,00 964.000.000,00 277.513.000.000,00 17.1 Subsektor 23.409.000.000,00 964.000.000,00 24.373.000.000,00 Pembinaan Hukum Nasional 17.2 Subsektor 71.510.000.000,00 0,00 71.510.000.000,00 Pembinaan Aparatur Hukum 17.3 Subsektor Sarana 181.630.000.000,00 0,00 181.630.000.000,00 dan Prasarana Hukum 18 SEKTOR APARATUR NEGARA DAN 367.703.000.000,00 96.130.000.000,00 463.833.000.000,00 PENGAWASAN 18.1 Subsektor Aparatur 341.763.000.000,00 96.130.000.000,00 437.893.000.000,00 Negara 18.2 Subsektor Pendaya- 25.940.000.000,00 0,00 25.940.000.000,00 gunaan Sistem dan Pelaksanaan Pengawasan 19 SEKTOR POLITIK, HUBUNGAN LUAR 155.372.000.000,00 16.200.000.000,00 171.572.000.000,00 NEGERI, DAN PENERANGAN 19.1 Subsektor Politik 16.301.000.000,00 0,00 16.301.000.000,00 19.2 Subsektor Hubungan 13.601.000.000,00 0,00 13.601.000.000,00 Luar Negeri 19.3 Subsektor 125.470.000.000,00 16.200.000.000,00 141.670.000.000,00 Penerangan 20 SEKTOR PERTAHANAN DAN 1.087.500.000.000,00 797.047.000.000,00 1.884.547.000.000,00 KEAMANAN 20.1 Subsektor Rakyat 2.300.000.000,00 0,00 2.300.000.000,00 Terlatih dan Perlindungan
  • 19. 19 Masyarakat 20.2 Subsektor Tentara 598.900.000.000,00 464.625.000.000,00 1.063.525.000.000,00 Nasional Indonesia 20.3 Subsektor Kepolisian 262.300.000.000,00 229.139.000.000,00 491.439.000.000,00 20.4 Subsektor 224.000.000.000,00 103.283.000.000,00 327.283.000.000,00 Pendukung Angka 6 Pasal 9 Cukup jelas Angka 7 Pasal 10 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Cukup jelas Ayat (3) Pembiayaan dalam negeri terdiri dari : (dalam rupiah) a. Perbankan dalam negeri 7.550.584.000.000,00 b. Privatisasi 5.000.000.000.000,00 c. Penjualan aset program restrukturisasi perbankan 30.980.200.000.000,00 d. Penjualan obligasi dalam negeri 658.100.000.000,00 Dikurangi dengan : e. Pembayaran cicilan pokok utang dalam negeri 0,00 Pembiayaan luar negeri bersih terdiri dari : a. Penarikan pinjaman luar negeri bruto 30.283.900.000.000,00 • Penarikan pinjaman program 10.623.900.000.000,00
  • 20. 20 • Penarikan pinjaman proyek 19.660.000.000.000,00 Dikurangi dengan : b. Pembayaran cicilan pokok utang luar negeri 19.745.800.000.000,00 Angka 8 Pasal 13 Sisa Kurang Pembiayaan Anggaran tersebut bersumber dari rekening penampung (escrow account) subsidi yang ditunda pembayarannya hingga selesai dilakukan audit. Angka 9 Pasal 14 Cukup jelas Pasal II Cukup jelas TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4167